Majalah SINAR edisi Januari 2014

Page 13

opiniopini

Dekriminalisasi Pengguna Narkoba di Indonesia Oleh : DR. Anang Iskandar Dekriminalisasi pengguna narkoba dalam konstruksi hukum positif di Indonesia adalah kajian hukum terhadap permasalahan narkoba, mengapa persoalan narkoba di Indonesia tidak kunjung selesai. Kajian ini merupakan model penghukuman non kriminal sebagai salah satu paradigma hukum modern, yang bertujuan menekan demand reduction dalam rangka mengurangi supply narkoba illegal, yang dapat berdampak menurunkan prevalensi pengguna dan dapat menyelesaikan persoalan narkoba di Indonesia.

D

ekriminalisasi p e n g g u n a narkoba dalam konstruksi hukum positif di Indonesia adalah kajian hukum terhadap permasalahan narkoba, mengapa persoalan narkoba di Indonesia tidak kunjung selesai. Kajian ini merupakan model penghukuman non kriminal sebagai salah satu paradigma hukum modern yang bertujuan menekan demand reduction dalam rangka mengurangi supply narkoba illegal, yang dapat berdampak menurunkan prevalensi pengguna dan dapat menyelesaikan persoalan narkoba di Indonesia. Dekriminalisasi ini relevan dengan kebijakan hukum dalam rangka melin-

dungi masyarakat dari peredaran gelap narkoba dan dampak buruknya. Menurut Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, pecandu narkoba wajib direhabilitasi, sedangkan pecandu adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan nar koba (pengguna: red) dalam keadaan ketergantungan baik secara fisik maupun psikis, sedangkan berdasarkan Surat Edaran Mah kamah Agung No. 4 Tahun 2010, tentang penempatan korban penyalahgunaan dan pecandu narkoba ditempatkan ke dalam lembaga rehabilitasi medis dan sosial. Ini berarti mempertegas pengguna narkoba sebagai korban kejahatan narkoba yang perlu

mendapatkan perhatian. Pengguna narkoba adalah korban kejahatan yang bersifat adiksi dan membutuhkan perlakuan khusus, berupa perawatan serta perlindungan supaya dapat kembali pulih dan menjadi warga negara yang mampu berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Itu sebabnya diperlukan kebijaan secara integral dari hulu sampai ke hilir, mulai dari strategi dekriminalisasi pengguna narkoba, sampai strategi doble gardan pemberantasan. Dekriminalisasi adalah salah satu upaya untuk menekan demand reduction dalam rangka mengurangi supply narkoba illegal. Konsep ini juga memi-

liki dampak depenalisasi dalam mendorong dan meyakinkan masyarakat, khususnya keluarga pengguna untuk mengajak pengguna agar mau direhabilitasi, dengan melaporkan diri ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) secara sukarela. Secara singkat Dekriminalisasi pengguna narkoba, menurut EMCDDA (European Monitoring Centre For Drugs and Drug Adiction) diartikan hanya ada satu sanksi penghukuman yaitu rehabilitasi yang dikenakan. Sedangkan Depenalisasi, dimaksudkan bahwa penggunaan narkoba tetap menjadi pelanggaran pidana, tetapi hukuman penjara tidak lagi dikenakan atas kepemilikan atau penggunaan untuk diri sendiri. Sedangkan Doble Gardant Pemberantasan, dimaksudkan agar pemberantasan terhadap jaringan atau sindikat narkoba tidak hanya dituntut dengan tindak pidana narkotika, tetapi juga dituntut dengan tindak pidana lain yaitu SINAR BNN 13 EDISI I - 2014


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.