INDOHUN N UM BE R 1 2
NE WS
MA RC H 2017
New Perspective M O R E P EO P L E M E A N S MO RE I D EA S I N T H E LO A NG RU N
Content
Editorial Team
Daftar Isi
Tim Redaksi
W E LCO M E
ED I TOR - I N- C HI EF/ PE MIMPIN RE DAKSI
3 | Letter from the Coordinator
Ni Made Hermiyanti
AC T I V I T Y
ED I TOR /D ES I G NER
4 | One Health Online Learning 6 | Initiating One Health Laboratory Network 8 | One Health University Network 10 | GHTL
Amita Paramal Dini CONT R I BU TOR / KONTRIBU TOR
Alexandra Tatgyana Suatan Anida Hanifah Prof. Aulanni’am Aulani Novra Arya Sandi Muhammad Rizal
S TO RY
12 | There is No Such Thing as the Instant Leader O P P O RT U N I T Y S U RG E
HOW TO CONT R I BU T E
18 | Anthrax Outbreak
nco@indohun.org
Be the first to know about our activities and initiatives. Jadilah orang pertama yang mengetahui aktivitas dan ide baru kami. WEBSITE www.indohun.org FAC E B OOK Indonesia One Health University Network I N S TAG R AM @indohun.id T W I T TER @indohun.id I N D O H U N N AT I O N A L COOR D I NAT I NG OFFI C E Kampus Baru Universitas Indonesia Faculty of Public Health, G Building 3rd Floor, Room 316 Depok, West Java, Indonesia 16424 021-29302084/ 0812-8145-0949
This newsletter is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International Development (USAID). The contents are the responsibility of One Health Workforce implementing partners and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government. Surat kabar ini dapat terwujud dengan bantuan warga Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi merupakan tanggung jawab mitra pelaksana One Health Workforce dan tidak merefleksikan visi USAID maupun Pemerintah Amerika Serikat.
2
W E LCO M E
Letter from the Coordinator Surat dari Koordinator
Welcome to the new version of the INDOHUN News. It has been five years since INDOHUN has been established and now the newsletter is evolving. As always, this issue, and all those that follow, will highlight just some great things going on at INDOHUN and its partner organizations. The difference is we share more opportunities and information you need on being a better One Health workforce.
Selamat datang di versi terbaru INDOHUN News. Sudah lima tahun sejak INDOHUN didirikan dan kini surat kabar ini berubah. Namun seperti biasa, edisi ini, dan edisi-edisi berikutnya, akan diisi dengan cuplikan kegiatan yang dilaksanakan oleh INDOHUN dan lembaga mitra. Perbedaannya, kami membagikan lebih banyak kesempatan dan informasi yang Anda perlukan untuk menjadi tenaga kerja One Health yang lebih baik.
The core of the newsletter is formed by new ideas, inspiring and instructive articles, and interesting programs that involve faculty and students. This twelfth issue is the result of efforts from students who previously joined Global Health True Leaders training and through some fantastic contributions from faculty.
Surat kabar ini diisi dengan ide-ide baru, artikel inspiratif dan informatif, serta program-program menarik yang melibatkan fakultas dan mahasiswa. Edisi kedua belas ini merupakan hasil kerja keras mahasiswa yang pernah mengikuti pelatihan Global Health True Leaders dan juga kontribusi yang luar biasa dari fakultas.
While we have tried to organize the content according to themes, we also tried not to place restrictions on what people wanted to contribute. With the release of this issue, we are now reaching out to all INDOHUN members to consider submitting your own ideas on topics that could be covered or submitted for the next issue. We seek your input and we ask for your contributions.
Kami berusaha untuk membuat konten yang sesuai dengan tema, tetapi kami juga berusaha untuk terbuka terhadap siapapun yang ingin berkontribusi. Dengan diterbitkannya edisi ini, kami mengundang seluruh anggota INDOHUN untuk mengajukan ide topik yang perlu kami tulis atau Anda juga bisa mengajukan artikel untuk edisi selanjutnya.
We are honored to share the work of so many committed and thoughtful people. We appreciate your support and are so happy to have you as a reader of INDOHUN News.
Dengan hormat, kami membawakan hasil kerja keras orang-orang yang sudah begitu berkomitmen untuk surat kabar ini. Kami sangat mengapresiasi dukungan Anda dan kami bangga Anda telah menjadi pembaca INDOHUN News.
Prof. Wiku Adisasmito INDOHUN Coordinator
Prof. Wiku Adisasmito Koordinator INDOHUN 3
ACTIVI T Y
Learn to Develop the One Health Online Learning Belajar Mengembangkan One Health Online Learning BY /O L E H A L E X A N D R A TATGYANA SUATAN
One of INDOHUN purpose is to develop the One Health-related workforce capacity to work collaboratively and multi-disciplinary. To learn, explore and apply the concept holistically, there are many things to be explored further to better implement One Health approach in health issues. For instance, how to practice good communication and collaboration in preventing, detecting and responding to zoonosis.
Salah satu tujuan didirikannya INDOHUN adalah untuk mengembangkan kapasitas tenaga kerja One Health supaya dapat berkolaborasi lintas disiplin. Untuk mempelajari, mengeksplor, dan mengaplikasikan konsep tersebut secara holistik, terdapat banyak hal yang perlu dieksplor untuk mengimplementasikan pendekatan One Health dalam penyelesaian masalah kesehatan. Contohnya adalah bagaimana penggunaan komunikasi dan kolab-
4
INDO HUN.ORG
To help accommodate the needs, INDOHUN is currently developing an online learning platform that will bring One Health concept more closely to One Health workforce in Indonesia, especially students as future leaders who are in their education process. A growing number of internet user among millennials (nowadays people) become our considerable opportunity to create online learning as a breakthrough education methods for them.
orasi untuk mencegah, mendeteksi, dan menanggulangi penyakit zoonosis. Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, INDOHUN sedang mengembangkan wadah online learning yang akan mendekatkan konsep One Health kepada tenaga kerja kesehatan di Indonesia, khususnya mahasiswa sebagai calon pemimpin. Meningkatnya jumlah anak muda yang menggunakan internet juga menjadi salah satu alasan pengembangan online learning ini.
Designing the content for the One Health Online Learning is the first thing to be done to make this vision achievable. On January 10-11, 2017, INDOHUN held a consultative workshop on One Health Online Learning Content. Online learning experts from the University of Minnesota, Dr. Gregory Sales, served as instructor in the workshop. Through this workshop, INDOHUN learned how to make creative content, firm platform, and identify learners for online learning. Not only helped the INDOHUN staff, the workshop was also useful for lecturers and online learning support staff from INDOHUN member universities and partners to create content for online learning.
Hal pertama yang dilakukan untuk mencapai visi tersebut adalah mengembangkan konten untuk One Health Online Learning. Pada 10-11 Januari 2017, INDOHUN mengadakan workshop mengenai Konten One Health Online Learning. Pakar online learning dari University of Minnesota, Dr. Gregory Sales, menjadi instruktur pada workshop ini. Melalui workshop ini, INDOHUN belajar membuat konten kreatif, platform yang apik, dan juga mengidentifikasi pengguna online learning. Workshop tersebut juga membantu dosen dan pegawai bidang online learning di universitas anggota dan mitra INDOHUN untuk mengembangkan konten online learning.
5
ACTIVI T Y
Initiating One Health Laboratory Network Inisiasi One Health Laboratory Network BY /O L E H N OV R A ARYA SANDI
Research situation in Indonesia generally could be categorized still not optimum by several indicators, including research facilities and capacities are unequally distributed in various educational and research institutions. Another indicator is low number of publications of Indonesian researchers in indexed-international journals (e.g. Scopus and
Situasi riset di Indonesia secara umum dapat dikategorikan masih belum maksimal dengan berbagai indikator, di antaranya fasilitas dan kapasitas riset yang belum tersedia secara merata di berbagai lembaga pendidikan dan penelitian. Indikator lain adalah minimnya jumlah publikasi dari peneliti Indonesia pada jurnal-jurnal internasional terindeks
6
INDO HUN.ORG
Thompson-Reuters). This can be compared by facilities, capacities and research publications by researchers from several developing countries in Southeast Asia, such as Malaysia and Thailand.
(contohnya adalah Scopus dan Thompson-Reuters). Hal ini dapat dibandingkan dengan fasilitas, kapasitas dan publikasi riset dari peneliti-peneliti di beberapa negara berkembang lainnya di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand.
The facilities and research capacities will be strongly supported if there is good management for research and effort to increase professionalism and capacity of human resources. Research for integrated health including human, animals, and the environment health that use One Health approach is one of the axis from important researches in this country considering Indonesia is a tropical country with diversity of animals both domestic and wildlife which are known play the role as biological vectors for microorganisms that causing various infectious diseases (emerging, re-emerging, and new-emerging).
Fasilitas dan kapasitas riset akan sangat mendukung apabila terdapat upaya manajemen dana riset dan peningkatan profesionalime serta kapasitas sumber daya manusia. Selain itu, Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman hewan baik domestik dan satwa liar yang diketahui berperan sebagai vektor biologis bagi mikroorganisme penyebab berbagai penyakit infeksi (emerging, re-emerging, dan new-emerging). Riset bidang kesehatan terintegrasi yang mencakup kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, serta menggunakan pendekatan One Health merupakan salah satu poros riset-riset penting Indonesia.
INDOHUN is currently collaborating with Tufts University to establish a One Health Laboratory Network with support from Biosecurity Engagement Program (BEP). The network is expected to be a forum and platform for educational institutions as reference for research and diagnostics for infectious diseases through cooperative research and diagnostics, as well as possibility of sharing resources. The role of these networks will not achieve maximum results if not accompanied by strong mutual commitment. A strong commitment from each University as member of INDOHUN that incorporated in OHLN will enable to contribute actively and progressively with good outcomes for improved health status in Indonesia.
INDOHUN saat ini bekerjasama dengan Tufts University untuk mengembangkan One Health Laboratory Network (OHLN) dengan dukungan dari Biosecurity Engangement Program (BEP). Jejaring ini diharapkan dapat menjadi wadah dan platform strategis bagi berbagai institusi pendidikan yang menjadi rujukan untuk riset dan diagnostik dalam bidang penyakit infeksi melalui kerjasama riset dan diagnostik, serta potensi untuk berbagi sumber daya. Peranan jejaring ini tidak akan mencapai hasil yang maksimal apabila tidak disertai dengan komitmen kuat bersama. Komitmen kuat dari setiap universitas anggota INDOHUN yang tergabung dalam OHLN akan mampu memberikan kontribusi yang aktif dan progresif dengan hasil akhir yang baik bagi peningkatan status kesehatan di Indonesia.
7
ACTIVI T Y
One Health University Network: from Concept to Impact One Health University Network: Dari Konsep Hingga Dampak BY /O L E H P RO F. AUL ANNI’AM AU LANI
SEAOHUN/Apiradee Treerutkuarkul
One Health concept is the notion of combining human, animal, and environmental components to address global health challenges that have an ecological interconnectedness.
Konsep One Health merupakan adalah gagasan yang menggabungkan komponen manusia, hewan, dan lingkungan untuk mengatasi tantangan kesehatan global yang memiliki keterkaitan ekologis.
Global community faces many challenges related to the global health, one of the challenges is the spread of infectious diseases that emerge or re-emerge from the interfaces between animals and humans and the ecosystems in which they live. Indonesia is the largest area in Southeast Asia with a rich variation of nat-
Keterkaitan serta interaksi antara manusia dan hewan dalam ekosistem menjadi fokus komunitas global seiring dengan meningkatnya tantangan kesehatan global yang diindikasi dengan penyebaran penyakit menular yang muncul atau kembali muncul. Terlebih lagi, Indonesia merupakan negara ter8
INDO HUN.ORG
ural flora and fauna as well as an international trade lanes. Therefore, zoonoses should be considered as the most critical risk factor to human health and wellbeing, with regard to infectious diseases.
besar di Asia Tenggara dengan varietas flora alami dan fauna serta jalur perdagangan internasional. Menimbang bahwa lebih dari 75% dari penyakit menular tergolong sebagai zoonosis, penyakit ini memiliki peran utama dan dampak penting bagi kesehatan global. Zoonosis harus dianggap sebagai faktor risiko yang paling penting untuk kesehatan serta kesejahteraan manusia sehubungan dengan kejadian penyakit menular.
Considering that more than 75% of infectious diseases are zoonotic, they have an important and increasing impact on global human health. The One Health approach is intimately linked with the prevention and control of zoonoses. In the regional level, the South East Asia One Health University Network (SEAOHUN) as a consortium of 10 universities and 14 faculties in Indonesia, Malaysia, Thailand, and Vietnam held international conference as side meeting of the Prince Mahidol Award Conference 2017 (PMAC 2017) from January 29 to February 1, 2017 in Bangkok.
Di tingkat regional, sebuah konsorsium 10 universitas dan 14 fakultas di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, South East Asia One Health University Network (SEAOHUN) mengadakan konferensi internasional yang juga merupakan kegiatan paralel dari Prince Mahidol Awards and Conference 2017 (PMAC 2017) dari Januari 29 hingga 1 Februari 2017 di Bangkok.
More than 80 academicians, researchers, faculty leaders, high level government officer, and international organizations attended the conference to share and exchange their experiences and research results on all aspects of One Health. The current agenda of research also has been presented, for example the growing issue of uncontrolled antibiotics used in animals and plants especially in the region. From the sessions, the research strategies and approaches to reduce global health risk is one of lesson learned to be applied by participants.
Lebih dari 80 akademisi, peneliti, pimpinan fakultas, pejabat pemerintah tingkat tinggi, dan organisasi internasional menghadiri konferensi untuk berbagi dan bertukar pengalaman serta hasil penelitian terkait One Health. Agenda penelitian terkini juga dipaparkan, termasuk salah satu isu yang sedang berkembang yakni penggunaan antibiotik yang tidak terkendali yang digunakan pada hewan dan tumbuhan terutama di regional Asia Tenggara. Strategi dan pendekatan penelitian untuk mengurangi risiko kesehatan global menjadi salah satu pelajaran yang didapatkan perserta untuk dapat diaplikasikan di negaranya masing-masing.
This conference also has promoted all participants to actualize the changes and improvement to prevent, detect and respond to Emerging Infectious Diseases (EID) through collaborative action among researchers, policy makers and practitioners which focused on improving surveillance and conducting applied research as prevention and early detection attempts for controlling EID.
Konferensi ini juga memfasilitasi semua peserta untuk mengaktualisasikan perubahan dan perbaikan untuk mencegah, mendeteksi, dan menanggapi Emerging Infectious Disease (EID) melalui aksi kolaborasi antara peneliti, pembuat kebijakan, dan praktisi yang berfokus pada penyelenggaraan dan peningkatan sistem surveilans dan melakukan penelitian terapan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini EID.
9
ACTIVI T Y
Three Ways to be a Global Health True Leader Tiga Cara Menjadi Pemimpin Global Health
Selama dua tahun terakhir, INDOHUN menyelenggarakan pelatihan Global Health True Leaders (GHTL). Tahun ini akan berbeda tetapi sangat menarik. INDOHUN tidak percaya pada konsep “satu untuk semua” karena setiap orang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Setiap orang itu unik; setiap manusia berpikir dan bertindak secara berbeda. Itulah salah satu alasan INDOHUN mengadakan GHTL sebanyak tiga kali di tahun ini. Setiap angkatan memiliki konsep yang berbeda dan telah disesuaikan untuk masing-masing kelompok umur dan tingkat pendidikan.
For the last two years, INDOHUN has held a leadership training called Global Health True Leaders (GHTL). This year is going to be unusual yet remarkable. INDOHUN does not actually believe in a “one size fits all” concept because everyone comes in different shapes and sizes. Everyone is unique; humans think and behave differently. That is one of the reason why INDOHUN is running GHTL for three times this year. Each batch will have different concepts that are customized for different age groups and educational attainment. The first GHTL of this year is One Health in Action. It is the advanced level of the regular GHTL because the participants are health professionals and graduate students. What makes One Health in Action more special is it will be held in Bahasa Indonesia. Even more special, the registration is only until April 9, 2017.
GHTL pertama tahun ini adalah One Health in Action. Ini seperti tingkat lanjut dari GHTL sebelumnya karena pesertanya adalah tenaga profesional bidang kesehatan dan mahasiswa pascasarjana. One Health in Action akan menggunakan Bahasa Indonesia. Menariknya, pendaftarannya hanya sampai 9 April 2017.
Second one is Global Health True Leaders 2.0. The regular GHTL for undergraduate students is upgraded. The last one is definitely Global Health Diplomacy for health professionals and graduate students. The content of Global Health Diplomacy focuses on negotiations that shape and manage the global policy environment for health.
GHTL kedua adalah Global Health True Leaders 2.0. GHTL yang biasa diselenggarakan untuk mahasiswa D3 dan S1 ini telah meningkat lebih baik. GHTL terakhir tahun ini adalah Global Health Diplomacy untuk tenaga kerja kesehatan dan mahasiswa pascasarjana. Konten Global Health Diplomacy berfokus pada negosiasi yang mengatur peraturan global untuk kesehatan.
Unfortunately, each person should only register to one batch of GHTL. Choose wisely.
Sayangnya, setiap orang hanya dapat mengikuti satu angkatan GHTL. Pilihlah secara bijak.
10
INDO HUN.ORG
G L O B A L H E A LT H T R U E L E A D E R S : O N E H E A LT H I N A C T I O N
P E N DA F TA R A N
ONE HE A LT H I N ACT I O N TELAH DIBUKA
15-19 MEI, 2017 @ MEDAN Terbuka untuk tenaga profesional, praktisi bidang kesehatan, mahasiswa pascasarjana 5 0 B E A S I SWA Mencakup biaya akomodasi, transportasi, hingga biaya pendaftaran Daftar sekarang juga Sebelum 9 April, 2017
ghtl2017.indohun.org/form
Narahubung: Chandrawati 0812 8145 0949
STORY
There Is No Such Thing as the Instant Leader Tiada Pemimpin yang Instan BY /O L E H M UH A MMA D R I Z A L, NI MADE HE RMIYANTI
Global Health True Leaders trainings have contributed in forming high quality young leaders who passionately concern to improve not only themselves but also the health status in the community. Muhammad Rizal, a public health student from Universitas Sumatera Utara who comes from Stabat on Langkat district in North Sumatera province has showed that the young generation in all region could gain great opportunity in a hand to improve nation’s future.
Pelatihan Global Health True Leaders (GHTL) telah ikut andil menyiapkan pemimpin muda berkualitas tinggi yang fokus dalam meningkatkan status kesehatan di komunitasnya. Muhammad Rizal, seorang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang berasal dari Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, telah menunjukkan bahwa anak muda di seluruh Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperbaiki masa depan bangsa.
Through a bunch of training, organization and committee, and competition he participated, the seven days training of GHTL batch 6 conducted in Bukit Tinggi, West Sumatera last July 2016 had successfully equipped him about leadership skill and how to effectively practice public speaking. Visited some sites which related to zoonoses issues and challenges
Dengan banyaknya pelatihan, pengalaman organisasi dan kepanitiaan, dan kompetisi yang pernah diikutinya, ditambah dengan tujuh hari pelatihan GHTL angkatan ke-6 yang dilaksanakan di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat pada Juli 2016, ia semakin paham tentang kepemimpinan
12
INDO HUN.ORG
became memorable part for him as the filed visit taught how to implement leadership skill and to work and collaborate in the team for real situation practice. Getting the knowledge related on One Health and also leadership character giving him the understanding more about the meaning as a leader.
dan cara efektif berbicara di depan publik. Menurut Rizal, begitu ia biasa dipanggil, aktivitas yang sangat berkesan saat GHTL adalah kunjungan ke lokasi-lokasi yang berhubungan dengan zoonosis. Kunjungan tersebut secara langsung mengajarinya bagaimana cara implementasi ketrampilan kepemimpinan dan bekerja dalam tim. Ia semakin mengerti betapa pentingnya sosok pemimpin setelah belajar tentang One Health dan karakter pemimpin.
With his hard work and prayer, the achievement he had obtained until now has brought him to broader world and network. Thus, this condition able him to do he more for the community. Last year, he was selected as one of the candidates to participate in Young South East Asia Leadership Initiative (YSEALI) Fellowship Program in Northern Illinois University (NIU), United States in last September–October. This academic program at United States during fiveweek is aiming to strengthen ties between the United States and Southeast Asia countries and also understanding of young leaders in South East Asia region about United States with several topics such as civic engagement, environment issue, entrepreneurship, and also leadership capabilities. The activity of this program consist of discussion, seminar, group presentation, lecturer, and volunteering in making and donating food, and helping disabilities which he found as the incredible experience.
Dengan usaha dan kerja keras, pencapaiannya mampu membawa Rizal kepada kesempatan yang lebih besar. Kini ia dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya. Tahun lalu, Rizal dipilih sebagai salah satu peserta Program Fellowship Young South East Asia Leadership Initiative (YSEALI) di Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat pada September hingga Oktober 2016. Program akademik yang berlangsung selama lima minggu tersebut dilaksanakan untuk memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan negara-negara di Asia Tenggara dan meningkatkan pemahaman pemimpin muda mengenai keterlibatan warga negara, isu lingkungan, kewirausahaan, dan kepemimpinan. Rizal menyebutkan bahwa program tersebut diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik yaitu diskusi, seminar, presentasi kelompok, kuliah, serta kegiatan kerelawanan di mana ia memasak, membagikan makanan, dan membantu penyandang disabilitas.
Through the ups and downs of his motivation, he always notes that reminding himself about the dream he has set up, hard work he has attained, and prayer he has delivered will never betray and someday will pays off.
Meskipun motivasinya tidak selalu konsisten, Rizal selalu yakin bahwa mimpi, kerja keras, dan doa yang ia panjatkan tidak akan mengkhianati. Suatu hari semuanya pasti terbayar.
He believes that everything always need process. Begin with trying, doing and learning from failure, trying again and believing there will be a success comes after. A bit pain is usually come along. He learns about previous success and failure by others. Thus, try to make sure that it’s not only benefit you personally but will bring the change for better future surround us.
Ia percaya bahwa tidak ada hal yang seutuhnya instan; segalanya membutuhkan proses. Diawali dengan berani mencoba dan belajar dari kegagalan, lalu mencoba lagi dan tetap yakin bahwa sukses akan mengiringi. Rasa sakit dan lelah pun biasanya mengiringi. Ia belajar dari kesuksesan dan kegagalan orang lain. Maka, coba pastikan kesuksesan tersebut tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga membawa perubahan yang lebih baik untuk lingkungan sekitar kita.
13
OPPO RTU N I T Y
SEAOHUN Master’s Degree Scholarship 2017 SEAOHUN aims to develop One Health workforce capacity in Southeast Asia. To support the development of young professionals who will promote and implement One Health principles, SEAOHUN offers scholarships for selected students to pursue graduate degrees at approved academic institutions in Thailand, Malaysia, Indonesia, and Vietnam.
SEAOHUN bertujuan untuk mengembangkan kapasitas tenaga kerja One Health di Asia Tenggara. Untuk mendukung pengembangan profesional muda yang akan mempromosikan dan mengimplementasikan prinsip One Health, SEAOHUN menawarkan beasiswa untuk mahasiswa terpilih yang ingin melanjutkan pendidikan pascasarjana di institusi akademis yang disetujui di Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Vietnam.
A PPLIC A NTS
Accepted and enrolled as a full-time student in the SEAOHUN Scholarship Eligible Programs: International One Health related Master’s Degree programs 2017 in SEAOHUN member countries Must not be more than 35 years of age at the time of application
PE SE RTA
• Diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa di Program Beasiswa SEAOHUN: Program Pascasarjana Internasional yang berhubungan dengan One Health di negara anggota SEAOHUN • Berusia tidak lebih dari 35 tahun saat mendaftar
T YPE OF SUP P O RT
Maximum award is US$12,300 per year
BE NTU K DU KU NGAN
Beasiswa maksimal US$12,300 per tahun
A PPLIC ATIO N DEA DL INE
15 June 2017
BATAS PE NDAF TARAN
15 Juni 2017
INFOR MATIO N
www.seaohun.org
INFORMASI
www.seaohun.org
The Sixth ESWI Influenza Conference Over the past years, the European Scientific Working Group on Influenza (ESWI) Influenza Conferences have grown into the largest European scientific conferences entirely dedicated to influenza. In keeping with its excellent scientific reputation, the upcoming
Selama beberapa tahun terakhir, Konferensi Influenza European Scientific Working Group on Influenza (ESWI) telah menjadi konferensi ilmiah terbesar yang fokus pada influenza di Eropa. Untuk menjaga reputasi ilmiah yang baik, edisi keenam
14
INDO HUN.ORG
sixth edition will give the floor to the most renowned influenza scientists. Additionally, the conference will have a Science Policy Interface track, that is a separate, tailor-made programme for public health officials and opinion leaders in healthcare work. They will be given the opportunity to participate in a series of seven sessions that cover the entire spectrum of influenza policy making.
yang akan dilaksanakan ini menjadi ajang yang seru bagi ilmuwan influenza. Konferensi ini akan membahas Peraturan tentang Sains, yang terpisah dan khusus untuk pemimpin dan pekerja kesehatan masyarakat. Mereka akan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam tujuh sesi yang membahas seluruh spektrum dalam pembuatan peraturan terkait influenza.
DAT E
TANG GAL
10-13 September 2017
10-13 September 2017
LOCAT IO N
LOKASI
Riga, Latvia
Riga, Latvia
SUBMISSIO N DEA DL INE
BATAS PE NDAF TARAN
15 May 2017
15 Mei 2017
INFOR MATIO N
INFORMASI
www.eswi.org/influenzaconferences/
www.eswi.org/influenzaconferences/
The Fourth International Congress on Pathogens at the Human-Animal Interface (ICOPHAI) The goal of the 4th Congress, ICOPHAI 2017, is to bring together a diverse group of scientists from developing and industrialized countries of the world and stimulate interactions using the One Health concept. The Eastern Mediterranean region has proven itself as a global logistic hub and tourism destination and played a strategic role in the international logistic market of foods and supplies. The region has also faced challenges such as Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS). The State of Qatar has specially invested on education, research and development, which consolidates its leading role in building sustainable capacity in public health in the region.
Tujuan Kongres Keempat ICOPHAI 2017 adalah mempertemukan berbagai kelompok ilmuwan dari berbagai negara, serta menstimulasi interaksi menggunakan konsep One Health. Bagian Mediterania Timur telah membuktikan diri sebagai pusat logistik global dan tujuan wisata, serta memainkan peran strategis dalam pasar logistik internasional. Daerah tersebut juga menghadapi tantangan, seperti Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS). Qatar telah berinvestasi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan, yang memperkuat peran mereka dalam pembentukan kapasitas kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
T H EME
TE MA
Environmental Changes and Impact on Global Health
Perubahan Lingkungan dan Dampaknya Terhadap
15
OPPO RTU N I T Y
DAT E
Kesehatan Global
7-9 November 2017
TANG GAL
LOCAT IO N
7-9 November 2017
Doha, Qatar
LOKASI
SUBMISSIO N DEA DL INE
Doha, Qatar
30 June 2017
BATAS PE NDAF TARAN
INFOR MATIO N
30 Juni 2017
www.icophai.org
INFORMASI
www.icophai.org
SEAOHUN Travel Awards 2017 SEAOHUN encourages participation of students and academic staff in One Health-focused national and international meetings, conferences and workshops. SEAOHUN supports participation by providing travel awards to students and academic staff to deliver presentations and share updated knowledge or experiences at such venues.
SEAOHUN mendukung mahasiswa dan pengajar untuk mengikuti rapat, konferensi, dan workshop tingkat nasional dan internasional yang fokus pada One Health. SEAOHUN menyediakan travel awards untuk mahasiswa dan pengajar yang akan melakukan presentasi serta membagikan ilmu dan pengalamannya di kegiatan sejenis.
A PPLIC A NTS
PE NDAF TAR
• Must be a staff member (permanent or contracted), or a student from one of the SEAOHUN member faculties • The applicant must have been already accepted for oral or poster presentation by the conference • The attending conference must be related to One Health and taken place within 30 September 2017
• Pegawai (tetap maupun kontrak) atau mahasiswa dari salah satu fakultas anggota SEAOHUN • Pendaftar telah diterima untuk presentasi oral dan poster di konferensi • Konferensi yang dihadiri harus berhubungan dengan One Health dan dilaksanakan sebelum 30 September 2017
T YPE OF SUP P O RT
BE NTU K DU KU NGAN
• Student category: maximum sponsorship is US$1,500 per award (at minimum of 5 awards) • Faculty’s staff category: maximum sponsorship is US$1,650 per award (at minimum of 17 awards)
• Kategori mahasiswa: dukungan maksimal sejumlah US$1,500 per hadiah (minimal 5 hadiah) • Kategori pegawai kampus: dukungan maksimal sejumlah US$1,650 per hadiah (minimal 17 hadiah)
A PPLIC ATIO N DEA DL INE
31 August 2017
BATAS PE NDAF TARAN
31 Agustus2017
INFOR MATIO N
www.seaohun.org
INFORMASI
www.seaohun.org
16
INDO HUN.ORG
Ever wonder how it feels to get funding for your big idea?
One Health Teaching Innovation Awards and Community Outreach Innovation Awards opened! We are calling you to submit your teaching proposal and/or community outreach proposal before May 15, 2017. Please send your proposal to nco@indohun.org. Read the guidelines first on indohun.org.
17
SURGE
Anthrax Outbreak: A Reminder to Work Better Together KLB Antraks: Pengingat untuk Bekerja Sama BY /O L E H A N I DA HANIFAH
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
The year 2017 has been started with the news of anthrax occurrence in 16 people in Kulon Progo, Yogyakarta. The local government announced this as an Extraordinary Events (KLB). Anthrax is caused by bacterium called Bacillus anthracis. The disease transmits between animals, from animals to humans, but is
Tahun 2017 diawali dengan berita ditemukannya penyakit antraks pada 16 warga di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah kabupaten setempat menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Jalur penu-
18
INDO HUN.ORG
not contagious between humans. Transmission from animals to humans occurs through direct contact with a sick animal and its products, including milk and meat that has been contaminated by its blood.
larannya adalah antar hewan, dari hewan ke manusia, namun tidak menular antarmanusia. Penularan dari hewan ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang sakit serta produknya, termasuk susu dan daging yang terkontaminasi oleh darah.
In response to this, the Provincial Government of Yogyakarta collaborating with Gadjah Mada University formed a Rapid Response Team to conduct an epidemiological investigation. The team consists of experts from various disciplines of the Faculty of Medicine, Veterinary Medicine, and Animal Husbandry.
Sebagai respon dari kejadian ini, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Universitas Gadjah Mada membentuk Tim Respons Cepat Waspada Antraks untuk melalukan penyelidikan epidemiologi. Tim tersebut terdiri atas para ahli dari berbagai disiplin ilmu yakni Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Hewan, dan Fakultas Peternakan.
Approximately 60-80% of new diseases emerging in the world in humans come from animals, and recorded as the deadliest pandemic in human history such as bird flu and ebola. As a country that relies on the livestock sector, the risk of zoonotic disease transmission should be minimized.
Sekitar 60-80% penyakit yang baru muncul di dunia pada manusia berasal dari hewan, dan tercatat sebagai penyakit paling mematikan sepanjang sejarah manusia, seperti flu burung dan ebola. Sebagai negara yang bergantung pada sektor peternakan, risiko penularan penyakit zoonosis harus diminimalisir.
The capacity in detecting and preventing disease in areas with a high risk of zoonoses, also responding whenever the disease occurs is important at national and regional scale. The easiness in travelling, as well as the free trade lane also urge the world to work together in preventing animal and zoonotic disease transmission. We can never solve this problem without cross-sectoral cooperation and collaboration at national and global level. This outbreak is a wake up call for us to strengthen the commitment of the government, who has the authority in disease control policies, to enhance the productivity of academicians in research, as well as to raise public awareness in order to prevent animal diseases and zoonoses.
Kemampuan dalam mendeteksi dan mencegah penyakit pada daerah dengan risiko tinggi juga menanggulanginya saat penyakit sudah terjadi sangat penting untuk dimiliki negara dalam skala nasional dan daerah. Kemudahan perjalanan serta jalur perdagangan bebas juga menuntut dunia untuk tanggap dalam pencegahan penularan penyakit. Permasalahan ini tidak akan berhasil tanpa adanya kerjasama dan kolaborasi lintas sektor pada level nasional dan global. Kejadian ini menjadi panggilan dalam menguatkan kembali komitmen pemerintah sebagai pemegang otoritas dan kebijakan pengendalian penyakit, meningkatkan produktivitas akademisi dalam penelitian, serta kesadaran masyarakat sangat penting untuk dijaga dan ditingkatkan dalam rangka pencegahan penyakit hewan serta zoonosis.
REFER ENC E
Morens, D. M., & Fauci, A. S. (2013). Emerging Infectious Diseases: Threats to Human Health and Global Stability. PLoS Pathogens, 9 (7), e1003467. http:// doi.org/10.1371/journal.ppat.1003467
R EFER ENS I
Morens, D. M., & Fauci, A. S. (2013). Emerging Infectious Diseases: Threats to Human Health and Global Stability. PLoS Pathogens, 9 (7), e1003467. http://doi.org/10.1371/journal.ppat.1003467
19