KEEP HONORING GOD IN THIS MODERN ERA
in Christ A Surrendered Heart Laying our romantic dreams in Jesus’ feet
HEART(a)
Di mana hartamu berada, di situ hatimu berada
HEART
like
JESUS
®
MAGAZINE
Hati-Nya, bukan Hatimu Memahami yang Tuhan mau bukan yang kita mau
Dunia sekarang ini semakin berubah. Namun, yang kita lihat bukanlah perubahan yang lebih baik dan benar.
Moralitas
dan
nilai
kebenaran
semakin
menurun. Tak jarang ditemui anak-anak muda yang
Greetings!
tidak lagi menghidupi nilai kebenaran dan semakin serupa dengan dunia. Pergeseran nilai ini, pasti berpengaruh terhadap hati seseorang. Ketika kita dihadapi dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, mungkin hati kita tidak menolak karena merasa bahwa itu adalah sesuatu yang sudah biasa terjadi. Semoga dengan edisi ini anak-anak muda bisa kembali menghidupi kebenaran dan memiliki hati seperti Yesus serta memiliki kerinduan untuk hidup semakin serupa dengan Kristus.
Love, Daniel & Olivia @inChristMagazine
TABLE
Singleness in
Christ
Living in
4
of CONTENTS
Christ
Deeper in
12
A Surrendered Heart Laying our romantic dreams in Jesus’ feet
Hati-Nya, bukan hatimu Memahami yang Tuhan mau, bukan yang kita mau
8
Couple in
Christ
28
21
For God so Loved the World How to have a heart like Jesus
The Power of Forgiveness
32
24
16
For you, whom heart has been broken
Christ
Preparing for Marriage
Heart(a) Di mana hartamu berada, di sana hatimu berada
Church Modernisation Hilangnya esensi gereja di jaman now
||||||| ABOUT
the WRITER
Daniel
Olivia
Winardi
Isabelle
Seorang pemain drum yang sangat suka membaca
Seorang web and graphic designer yang juga
buku dan mendalami sejarah, Teologi, Apologetika
memiliki
dan Filsafat. Merupakan lulusan Sarjana Musik dengan
Multimedia Design dari The One Academy, Malaysia.
konsentrasi
di
Memiliki passion dalam bidang teknologi, design dan
Universitas Pelita Harapan (UPH). Saat ini, ia sedang
juga dalam melayani anak-anak muda. Saat ini, ia
melanjutkan studi Master Teologi di STTRI Jakarta,
bekerja sebagai Digital Marketing dan juga freelance
bekerja sebagai dosen drum dan guru drum serta aktif
di bidang design dan digital marketing serta aktif
melayani di GBI Regency 1 sebagai koordinator
melayani di Nafiri Discipleship Church dalam Ibadah
ibadah
Raya dan CORE (Community of Revival) leader.
Drum
Profesional
dan
Master
Muda
dan
Pendidikan
Ketua
COOL
hobi
(Community of Love). @danielwinardi
@chezabelll
membaca.
Merupakan
lulusan
A
Surrendered HEART
Laying Our Romantic Dreams in Jesus’ feet
by Olivia
D
alam hidup ini, kita pasti pernah membayangkan
seperti apakah calon pasangan kita dan bagaimana kita akan bertemu dengannya. Imajinasi kita pasti tidak akan jauh-jauh dari yang sering kita lihat di film-film. Yang wanita tidak sengaja bertemu dengan seorang laki-laki tampan di sebuah pusat perbelanjaan karena mengambil satu barang yang sama pada saat bersamaan, lalu mereka berkenalan, saling jatuh cinta, menjalani cerita cinta yang begitu romantis dengan kejutan-kejutan yang diberikan oleh sang pria setiap harinya,
lalu
kemudian
menikah
dan
hidup
bahagia
selamanya. Yang pria membayangkan sedang mengobrol dengan teman-temannya di sebuah kafe dan tiba-tiba matanya tertuju pada seorang wanita yang sangat cantik dan anggun, lalu mereka berkenalan, jatuh cinta, dan hidup bahagia selamanya. Kurang lebih, seperti itulah cerita yang ada di film-film. Sebuah cerita cinta romantis tanpa ada masalah kehidupan yang berat. Di Indonesia, menikah sebelum menginjak usia 30 tahun adalah sesuatu yang banyak dilakukan. Sehingga, ketika kita sudah mendekati the big three, kita mulai mempertanyakan kepada diri kita sendiri dan meragukan Tuhan. Angan-angan yang sudah kita bayangkan sewaktu kita lulus kuliah itu tiba-tiba saja memudar dan kita merasa itu tidak akan pernah terjadi. Sehingga itu membuat kita menjadi terburu-buru dalam mengambil keputusan di area percintaan. Kita tidak lagi menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan tapi kita mulai mengambil alih ke tangan kita sendiri. Sebagai orang percaya, kita bukan hanya percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat kita, tetapi kita juga mempercayakan hidup kita kepada Dia. Itu artinya, kita menyerahkan seluruh aspek kehidupan kita kepada Tuhan, termasuk hati kita. Menyerahkan hidup dan hati kita kepada
Singleness in
Christ
Tuhan bukanlah hal yang mudah. Untuk kita dapat mempercayai
seseorang
dengan
sesuatu,
kita
harus
mengetahui terlebih dahulu seperti apakah orang tersebut. Contohnya, ketika kita naik pesawat terbang, kita percaya kepada pilot yang mengendarai pesawat ini adalah seorang pilot yang handal karena ia pasti sudah menyelesaikan sekolah pilot atau ketika kita menceritakan sebuah rahasia yang sangat pribadi kepada seseorang, pastilah orang itu adalah sahabat kita sehingga kita percaya bahwa ia adalah seseorang yang tidak akan pernah membocorkan rahasia tersebut kepada orang lain. Sama halnya ketika kita ingin menyerahkan
hati
kita
kepada
Tuhan,
kita
Mazmur 37:3-5 “Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;�
harus
sungguh-sungguh tahu pribadi-Nya. Di sinilah relasi kita dengan Tuhan harus benar-benar terjalin erat. Ketika kita hidup dekat dengan Tuhan, hati kita menjadi
Dengan menyerahkan hati kita kepada Tuhan artinya kita
penuh, cara pandang kita pada cerita cinta pun bisa berubah
meminta Tuhan untuk menjaga hati kita agar tidak mudah
dan kita pun menyadari bahwa ada beberapa hal yang
memiliki sebuah perasaan kepada lawan jenis sebelum kita
berada di luar kendali kita. Apabila kita benar-benar ingin
menerima konfirmasi dari Tuhan (bisa melalui firman Tuhan,
menjalin sebuah hubungan, kita tidak bisa membuat
pembina rohani, orang tua, maupun teman-teman seiman
gambaran ideal tentang pasangan kita kemudian mencari
lainnya). Menyerahkan hati kita kepada Tuhan juga berarti
orang yang 100% cocok dengan gambaran tersebut. Hal ini
kita meminta campur tangan Tuhan dalam cerita cinta kita,
tidak akan berhasil karena kita tidak bisa mengendalikan
yaitu ketika kita memilih pasangan hidup. Pasangan hidup
situasi untuk menjadi sesuai dengan gambaran ideal kita dan
adalah seseorang yang akan terus mendampingi kita sampai
juga karena kita tidak bisa memaksa orang lain menjadi sama
akhir hidup kita. Maka, kita tidak bisa memilih pasangan hidup
persis seperti yang kita inginkan. Sebagai manusia, kita pun
dengan
tidak dapat mengendalikan masa depan beserta dengan
pandangan kita saja.
terburu-buru
ataupun
hanya
berdasarkan
segala perubahan yang akan terjadi. Tetapi, yang dapat kita lakukan adalah memiliki respons yang benar di hadapan
Menemukan pasangan hidup yang sesuai dengan kehendak
Tuhan di tengah situasi yang kita hadapi agar hidup kita dapat
Tuhan bukan berarti kita akan terhindar dari permasalahan
terus menyenangkan hati Tuhan.
dan semua akan berjalan dengan lancar. Itu berarti Tuhan berkenan akan hubungan kita dengan pasangan dan akan memberkati hubungan tersebut, namun tetap akan ada proses yang harus dilalui. Hidup kita tidak akan pernah terlepas dari proses, karena proses adalah cara Tuhan membentuk kita dan pasangan ke arah rencana-Nya. Mulailah berjalan bersama Tuhan dari sekarang dengan terus memiliki relasi dengan Tuhan, percayakan seluruh aspek kehidupan kita kepada-Nya, termasuk menyerahkan hati kita kepada-Nya. Menyerahkan hati kita kepada Tuhan bukan berarti kehendak bebas kita dibatasi, namun kita sadar bahwa kita memiliki kemampuan yang terbatas sehingga kita perlu Tuhan yang tidak terbatas untuk mengarahkan kita.
6
APAKAH SAYA SUDAH UNTUK
siap
berpacaran?
Pastikan diri kita sudah siap sebelum memulai sebuah hubungan APA SAJAKAH YANG HARUS KITA LAKUKAN SEBELUMNYA? Persiapkanlah diri kita untuk menjadi pribadi yang memegang teguh kebenaran dan memiliki gaya hidup seperti Kristus.
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti BapaMu yang di sorga adalah sempurna.” Matius 5:48
KAPANKAH WAKTU YANG IDEAL UNTUK BERPACARAN? Ketika kita sudah cukup dewasa secara karakter, rohani dan keuangan sehingga dapat mempertimbangkan sebuah hubungan dengan lebih matang. “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.” Pengkotbah 3:1
BAGAIMANAKAH KRITERIA PASANGAN YANG HARUS KITA CARI? Seiman dan sepadan. Ini adalah kriteria utama yang tidak boleh ditawar karena iman dan keselamatan kita tidak dapat ditukar dengan apapun yang ada di dunia ini. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” 2 Korintus 6:14
7
FOR THE
broken-hearted by Olivia
Singleness in
P
Christ
ernahkah kamu merasakan betapa sedihnya ketika cinta
Dalam masa pemulihan dari rasa sakit hati kita itu, kita akan
kita bertepuk sebelah tangan atau ketika hubungan yang
dihadapkan dengan dua pilihan yang masing-masing
sudah kita bangun bersama si dia bertahun-tahun tiba-tiba
memiliki efek sampingnya tersendiri, yaitu dengan berlari
saja hancur? Saat itu, mungkin kita merasa kalau dunia kita
kepada manusia atau berlari kepada Tuhan.
hancur dan hati kita ikut hancur bersamanya. Setiap mengingat si dia, ada kepedihan yang luar biasa dan
Berlari kepada manusia biasanya dengan langsung menjalin
membuat kita menjadi malas melakukan aktivitas apapun
hubungan dengan pasangan yang baru, dengan harapan dia
sehingga
dapat
kita
hanya
mengurung
diri
di
kamar.
membantu
kita
melupakan
yang
lama.
Efek
sampingnya adalah hati kita tidak akan pernah benar-benar
Welcome to our pity party‌
pulih. Layaknya sebuah kertas yang sudah sobek dan Apa yang ada dipikiran kita saat itu? Tidak ada yang mengerti
disatukan kembali dengan solatip, sehingga sobekannya
betapa sakit dan hancurnya hati kita? Meski banyak
masih akan terlihat. Memang, hasilnya bisa langsung terlihat
orang-orang terdekat kita yang mengatakan, “Sabar ya.
atau lebih instan, tetapi tidak akan bertahan lama. Dalam
I know how it feels.� dan kita akan berpikir bahwa mereka
menjalani hubungan yang baru, kita akan terus membawa
tidak benar-benar tahu. Mungkin saat ini kita baru saja
luka lama kita. Contohnya, jika penyebab berakhirnya
mengakhiri hubungan kita dengan pasangan atau rasa sakit
hubungan kita karena ada orang ketiga dan hati kita terluka
itu masih sangat terasa meski kejadiannya sudah lama
karenanya, tanpa adanya pemulihan, kita akan membawa
berlalu, saya tidak bisa mengatakan bahwa saya tahu rasanya
luka itu ke hubungan kita yang sekarang yaitu dengan tidak
tetapi ada satu pribadi yang sungguh tahu semuanya. Pribadi
akan pernah bisa memiliki rasa percaya pada pasangan kita
itu adalah Tuhan Yesus Kristus. Perjalanan hidup Yesus
yang sekarang.
menuju penyaliban, Dia dipenuhi dengan bermacam-macam perasaan.
Dia
dipermalukan,
dikhianati dan
oleh
bahkan
Dia
muridnya mati
sendiri,
bukan
Dia
karena
kesalahan-Nya. Jadi, Dia tahu bagaimana perasaan kita saat ini dan Dia juga tahu betapa hancurnya hati kita.
KASIH ADALAH SESUATU YANG SANGAT DALAM DAN HANYA MUNGKIN DIDAPATKAN DI DALAM DIRI TUHAN.
Sedangkan jika kita berlari kepada Tuhan, hati kita akan dipulihkan oleh-Nya. Jika kertas yang tadi hanya disatukan menggunakan solatip, Tuhan akan melakukan hal yang berbeda. Dia akan membuatnya menjadi bubur kertas, yang kemudian melalui proses sedemikian rupa hingga akhirnya menjadi sebuah kertas yang baru. Proses dari Tuhan tidaklah cepat dan mudah, bisa jadi menyakitkan. Seperti bubur kertas yang kemudian harus ditekan dengan kawat, digiling dan dipanaskan agar airnya benar-benar keluar semua. Jika kita setia dalam mengikuti proses Tuhan itu, hati kita pun benar-benar dipulihkan Tuhan menjadi seperti hati yang baru. Kita belajar memaafkan orang yang menyakiti hati kita dan lebih dari pada itu kita belajar kasih.
10
Tuhan yang memulihkan kita adalah Tuhan yang penuh dengan kasih. Mengapa? Karena Tuhan yang mempunyai karakter yang begitu tinggi, dan sifat-sifat kemuliaan yang begitu indah, tetapi Dia tetap ingin memiliki relasi dengan kita. Tuhan mengajarkan tentang kasih, sehingga ketika kita meneladani kasih Tuhan, kita akan menyadari bahwa kasih adalah sesuatu yang sangat dalam dan hanya mungkin didapatkan di dalam diri Tuhan. Kasih Tuhan yang sangat dalam untuk kita, tidak hanya terkait dengan semua karakter Tuhan yang dinyatakan untuk mencerminkan siapa Dia. Kasih juga menjadi sesuatu yang sangat dalam dan berpengaruh kepada kita secara personal. Kasih dapat membentuk diri seseorang yang paling dalam, memberikan kesan yang sangat dalam di dalam hati seseorang. Dalam relasi kita dengan
Tuhan,
Dia
memberikan
kepada
kita
karakter-karakter-Nya yang indah, unik, mulia dan kudus, supaya kita bisa menerapkannya dan menjalani hidup kita dengan penuh hikmat. Hikmat adalah suatu pimpinan dari Tuhan untuk kita dapat menentukan sebuah keputusan atau mengetahui bagaimana pengetahuan kita dipakai. Setelah melewati proses bersama Tuhan,
kita
dapat
menggunakan
hikmat
kita
dalam
menentukan apakah kita sudah cukup dewasa untuk berpacaran atau dalam menentukan pasangan hidup kita. Memulai sebuah hubungan yang sehat diperlukan dua orang yang sudah dewasa dari aspek rohani, karakter dan keuangan. Apabila saat ini, kita masih sekolah atau kuliah atau belum mendapatkan pekerjaan, ada baiknya kita memfokuskan diri pada hal tersebut dan memenuhi panggilan Tuhan dalam kehidupan kita. Ketika kita sudah cukup dewasa, tahu panggilan hidup kita dan sudah siap untuk menikah dalam waktu 2 - 3 tahun kemudian, mintalah tuntunan Tuhan dalam menemukan pasangan hidup yang sepadan dengan kita. Dengan hati yang sudah dipulihkan oleh Tuhan dan kasih yang kita dapatkan dari Tuhan, kita akan memulai hubungan kita yang baru dengan tuntunan Tuhan dan dalam perkenanannya. Awal hubungan yang benar akan terus membawa kita dalam kebenaran-Nya.
11
Hati-Nya BUKAN Hatimu by Daniel
Living in
D
Christ
i dalam kehidupan Kekristenan sehari-hari, tidak jarang
Eksistensialisme (ateis), Post-modernisme, LGBT, dsb, semua
kita diperhadapkan kepada situasi di mana kita harus memilih
menolak Tuhan yang berpribadi dan menganggap bahwa
antara apa yang benar atau yang salah, yang baik atau jahat,
manusia adalah penentu dari hidupnya sendiri. Hinduisme
yang Alkitabiah atau mengikuti cara-cara dunia ini. Dari
dengan
hal-hal yang sederhana, seperti ketika bangun pagi, kita mau
manisfestasi dari “yang absolut” dan segala sesuatu adalah
duduk diam berdoa dan membaca Firman atau langsung
allah. Dengan kata lain, manusia ini adalah “allah-allah” juga.
mandi dan sarapan? Ketika ujian di kampus atau sekolah, kita
Di dalam Buddhisme, tidak ada konsep mengenai Tuhan
memilih menyontek atau tidak, sekalipun kita punya
pencipta dan manusia adalah penentu hidupnya sendiri
kesempatan untuk itu? Atau hal-hal yang lebih sulit seperti
sesuai dengan apa yang ia perbuat selama hidup dan jika
memilih pasangan hidup, apakah kita mau taat untuk memilih
hidup sesuai ajaran agama, maka kelak manusia dapat keluar
pasangan yang seiman dan cinta Tuhan atau apa saja
dari kesengsaraan dan masuk nirwana. Zaman pencerahan
agamanya yang penting ada cinta? Dan juga ketika kita
dimulai dari rasio manusia, bahwa dengan rasio manusia
memiliki uang, mau dipakai untuk apa, membeli sesuatu yang
dapat lepas dari segala takhayul dan mengerti segala
kita ingin atau kita butuh? Masih banyak sekali kasus
sesuatu yang ada di dalam dunia ini, sehingga dapat
sehari-hari yang kita alami, yang mengharuskan kita memilih,
menaklukkan alam dan menciptakan teknologi yang dapat
karena memang hidup ini adalah pilihan.
memajukan kehidupan manusia. Di dalam modernitas, ukuran
Panteisme
mengatakan
bahwa
kita
adalah
kebenaran adalah rasio manusia yang maju. Sartre, seorang Sebelumnya kita harus mengerti, bahwa manusia sudah jatuh
filsuf Eksistensialisme yang ateis, menentang Tuhan dengan
ke dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
mengatakan bahwa manusia tidak akan bisa bebas jika Allah
(Rm. 3:23). Seringkali kita luput, bahwa kejatuhan Adam dan
ada, oleh karena itu Allah harus tidak ada jika manusia ingin
Hawa
bebas. Post-modernisme menentang konsep modernitas
sebenarnya
bukan
persoalan
makan
buah
pengetahuan yang baik dan jahat saja, ada sesuatu yang
yang
mengagungkan
objektivitas
kebenaran
dengan
penting di balik itu. Ketika Adam dan Hawa dicobai di taman
mengatakan bahwa sebenarnya kebenaran itu bersifat
Eden, Iblis menawarkan sesuatu yang saya yakin semua
relatif,kembali kepada pendapat masing-masing saja, jadi
manusia sebenarnya mengingininya, yang dikemas dalam
kalau A mengatakan sesuatu itu benar, maka belum tentu itu
satu kalimat, yaitu “kamu akan menjadi seperti Allah”
adalah kebenaran bagi si B dan yang lainnya, tetapi
(Kej. 3:5). Sejak dari mulanya, manusia ingin “menjadi seperti
kebenaran A tidak boleh dikatakan salah, karena hanya soal
Allah” dan inilah penyebab kejatuhan manusia di sepanjang
perbedaan pendapat, tidak ada kebenaran yang objektif bagi
sejarah. Memang Paulus mengatakan bahwa akar dari segala
seluruh manusia. LGBT juga demikian, ingin melawan Tuhan
kejahatan adalah cinta akan uang, tetapi di balik itu mengapa
dengan mengatakan “ini hidup saya, ini seks saya, terserah
manusia cinta akan uang? ya karena ia mau menjadi Tuhan
saya mau menikah dengan sesama jenis atau ngga, ngga ada
atas dirinya sendiri. Dengan uang ia bisa memenuhi segala
yang boleh mengatur”. Pada intinya mereka semua ingin
keinginan dan kebutuhannya. Manusia berpikir kalau ia
menjadi “seperti Allah”.
punya uang banyak, maka makanan, pakaian, seks, jabatan, dan barang mewah dapat dimilikinya dan itu semua adalah untuk dapat mengatur dan menguasai apa yang ada disekitarnya. Keinginan menjadi “tuhan” atas diri sendiri
SEJAK DARI MULANYA, MANUSIA
adalah motif pemberontakan manusia atas Allah.
INGIN “MENJADI SEPERTI ALLAH”
Lihat saja agama-agama dan berbagai sistem filsafat
DAN INILAH PENYEBAB KEJATUHAN
sepanjang sejarah mengajarkan bahwa kita ini sebenarnya dapat menjadi “tuhan”. Di dalam Hinduisme, Buddhisme, Pencerahan
(Modernisme),
New
Age
MANUSIA DI SEPANJANG SEJARAH
Movement,
13
Living in
Christ
Mungkin setelah membaca paragraf di atas, kita sebagai orang Kristen akan mengatakan “ya, gak sampai segitunya juga, saya masih percaya dan beriman kepada Tuhan kok”. Tetapi seringkali kita juga, sebagai orang Kristen yang
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Amsal 4:34
katanya mengakui Kristus sebagai Raja, terjebak dalam hal yang sama. Kita tidak tahu dan bahkan tidak peduli dengan apa yang menjadi hati-Nya. Kita seringkali hidup suka-suka
sampai kepada pikiran dan timbul keinginan. Hal tersebut
sendiri. Ketika merencanakan sesuatu, kita tidak tanya Tuhan
Yesus katakan juga adalah sebuah perzinahan (Mat. 5:28).
dan tidak benar-benar memikirkan apakah Tuhan suka kalau
Juga ketika kita sedang mengendarai motor atau mobil dan
saya lakukan ini. Misalnya saja dalam hal waktu. Kita sering
tiba-tiba disalib, kita sering marah dan menuruti hati kita
berpikir bahwa waktu kita adalah milik kita sendiri dan
untuk mengejar yang menyalib. Mulut kita juga tidak kita jaga
terserah saya mau dipakai untuk apa. Padahal waktu adalah
dari keinginan untuk gosip atau berkata yang sia-sia. Oleh
ciptaan Kristus dan kita diizinkan hidup di dalam waktu
karena itu Alkitab menyuruh kita untuk menjaga hati
supaya kita kembalikan waktu itu untuk menyenangkan
(Ams. 4:23). Hati itu dijaga, bukan diturutin!
hati-Nya, dengan menggunakannya untuk pekerjaan Allah. Waktu luang kita malah kita habiskan untuk membuka
Kita harus peka terhadap apa yang Tuhan mau. Caranya tidak
medsos. Ketika ada waktu nganggur sedikit saja, jari kita
ada yang lain, selain kita terus membangun hubungan
langsung otomatis pegang HP dan klik ikon instagram, FB,
dengan-Nya day by day. Semakin kita dekat dengan Kristus,
dsb, atau main game. Kenapa kita tidak membawa buku di tas
maka semakin kita peka dengan apa yang menjadi isi
atau mendownload e-book di HP kita, sehingga ketika ada
hati-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita, karena Kristus
waktu luang, kita bisa membacanya? Kenapa waktu luang itu
pun telah memberikan teladan ketika Ia berada di dalam
tidak dipakai untuk mengerjakan pekerjaan yang masih
dunia, Ia hanya memikirkan dan melakukan apa yang ada di
belum selesai?
hati Bapa. Periksa waktu doa kita, waktu membaca Alkitab, waktu membaca buku-buku rohani, dan juga persekutuan
Ketika mata kita tidak dijaga, emosi kita yang tidak kita atur,
atau komsel di gereja lokal kita. Persekutuan dengan Allah
mulut kita yang tidak kita jaga, ini juga membuktikan bahwa
akan semakin mengikis ego kita, sehingga kita semakin
kita mau menjadi “tuhan” atas diri sendiri. Contohnya,
mengakui bahwa kita memang bukan “allah” dan Kristuslah
sewaktu jalan di mall, kita melihat lawan jenis yang ganteng
Raja satu-satunya yang harus kita senangkan. Kiranya Roh
atau cantik, maka biasanya mata kita akan melihat
Kudus menolong kita semua untuk semakin menjadi serupa
terus-menerus, bukan hanya wajahnya, tetapi seluruh
dengan Kristus.
tubuhnya dan jika dibiarkan, apa yang masuk lewat mata dan
14
Hati
YANG MAU DIPIMPIN
Roh Kudus
Dengan mengijinkan Roh Kudus menuntun hati kita, maka hidup kita pun akan ikut berada dalam kebenaran
BAGAIMANA CARA MENYADARI BIMBINGAN ROH KUDUS? “Pengetahuan akan firman Allah dapat membantu kita membedakan sumber keinginan kita, apakah dari Roh Kudus atau dari keinginan pribadi. Untuk itu, kita perlu rutin membangun hubungan yang intim dengan Tuhan.” 1 Tesalonika 5:17
MENGAPA KITA MEMERLUKAN ROH KUDUS? “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” Yohanes 16:13
15
Church
MODERNISATION
Hilangnya Esensi Gereja di Jaman Now by Daniel
Living in
P
ada tahun 2014 saya sudah memutuskan untuk pindah
gereja ke salah satu gereja pilihan yang ada di Jakarta.
Christ mereka tetap adalah “gereja” Tuhan baik secara individu maupun komunitas.
Namun, setelah berdoa, bergumul yang panjang, dan diberi pengertian, saya tidak jadi meninggalkan gereja lokal di
Nah, jadi apa kriteria sebuah gereja yang benar? Setelah
mana saya dibesarkan. Beberapa orang, khususnya anak
terjadi reformasi gereja sekitar tahun 1517, Martin Luther
muda di gereja saya juga memiliki keinginan yang sama
(1483-1546) mengemukakan 2 tanda atau ciri gereja yang
untuk meninggalkan gereja karena kesal dengan pemimpin,
benar, yaitu apabila gereja tersebut memberitakan Firman
peraturan-peraturan yang ketat, teman gereja, dsb. Padahal
Tuhan dan menjalankan 2 sakramen (perjamuan kudus dan
setelah saya tanya beberapa dari mereka apakah standar
baptisan). Hal ini ia kemukakan untuk melawan gereja Katolik
atau ukuran dari gereja yang benar atau yang sehat, mereka
Roma pada saat itu yang sangat menyimpang, dimana Paus
tidak
seseorang
dan para pemimpin gereja memegang kedaulatan penuh
mengatakan “gereja saya salah dan saya mau keluar”, maka
atas gereja. Apa yang difirmankan Paus harus dituruti secara
seharusnya ia tahu apa yang dimaksud dengan gereja dan
mutlak dan jemaat awam tidak diizinkan membaca Alkitab,
apa ukuran gereja yang benar. Mereka hanya bisa
apalagi menafsirkannya diluar penafsiran gereja Katolik.
berpendapat bahwa gereja lain “ajarannya lebih benar dan
Namun, ketika John Calvin (1509-1564) mulai merumuskan
bagus”
terhadap
pemikirannya, ia menambahkan satu kriteria lagi, yaitu
perkembangan zaman” atau “gereja lain lebih modern”, atau
menjalankan disiplin gereja. Jadi, kriteria gereja yang benar
“pendeta di gereja lain penampilannya anak muda banget
adalah gereja itu harus memberitakan Firman Tuhan yang
dan khotbahnya lebih realistis”. Apa sih yang dimaksud
murni, menjalankan sakramen baptisan dan perjamuan
“ajarannya lebih benar”, “lebih terbuka”, atau “lebih modern”?
kudus, serta menjalankan disiplin gereja bagi anggota
Kebanyakan tidak punya perspektif dan definisi yang cukup
gereja yang berbuat dosa. Gereja harus memberitakan
memadai
apa
kebenaran Alkitab berdasarkan penafsiran yang benar dan
kriteria
semua harus diarahkan kepada Yesus Kristus. Kemudian,
bisa
atau
menjawabnya.
“gereja
mengenai
sebenarnya
apa
lain
Tentunya
lebih
istilah-istilah itu
gereja
jika
terbuka
tersebut. dan
Jadi,
apa
gereja yang benar?
gereja
harus
menjalankan
baptisan
sebagai
tanda
penyerahan orang percaya kepada kehidupan yang baru dan Gereja sebenarnya adalah kumpulan dari orang-orang yang
juga perjamuan kudus untuk mengenang kematian Kristus.
dipanggil keluar oleh Kristus dari kegelapan menuju kepada terang-Nya (εκκλησία-Ekklesia). Jadi gereja lebih dari sekedar gedung, tetapi lebih mengacu kepada kehidupan umat percaya. Di dalam Teologi Reformed, gereja dapat dibagi menjadi dua, yaitu Visible Church dan Invisible Church atau gereja yang kelihatan dan gereja yang tidak kelihatan. Yang dimaksud dengan gereja yang kelihatan adalah aspek-aspek gereja yang terlihat, seperti gedung, jemaat yang hadir setiap minggu, tata ibadah, sakramen, dsb. Sedangkan gereja yang tidak kelihatan adalah semua orang yang telah menerima keselamatan dan menjadi murid Kristus yang tersebar di seluruh dunia. Akan tetapi, gedung gereja tetap merupakan salah satu aspek dari Kekristenan, karena memang Tuhan mengizinkan sebuah tempat khusus untuk
GEREJA YANG BENAR ADALAH GEREJA YANG MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN YANG MURNI, MENJALANKAN SAKRAMEN BAPTISAN DAN PERJAMUAN KUDUS, SERTA MENJALANKAN DISIPLIN GEREJA BAGI ANGGOTA
menjadi tempat beribadah orang Kristen. Sekalipun di beberapa tempat banyak dari saudara-saudara kita yang kesulitan untuk beribadah karena gedung gerejanya dibakar,
18
GEREJA YANG BERBUAT DOSA.
Living in
Christ
Lalu disiplin gereja harus dijalankan dengan kasih bagi
tidak lagi dijalankan dengan 1 opsi saja. Yang biasanya
anggotanya yang berbuat dosa. Harus kita ketahui, ketiga
kantong persembahan diedarkan, sekarang disediakan
kriteria ini bukanlah karangan dari tokoh-tokoh reformator
mesin EDC atau Electronic Data Capture, sehingga jemaat
gereja yang sangat berjasa itu, melainkan semua prinsip itu
yang tidak membawa uang cash, tinggal gesek. Dan masih
adalah
banyak lagi. Jadi, gereja sekarang masih dapat disebut
bersumber
dari
Alkitab.
Sejak
zaman
gereja
mula-mula, para Rasul juga menjalankan prinsip-prinsip
gereja atau tidak?
tersebut. Beberapa contoh dapat dilihat di dalam 2 Kor. 4:5; Kol. 1:28; 1 Kor. 11:24-25; Mat. 18:15-17; Tit. 1:13; 1 Kor. 5:1-13. Jadi dapat dikatakan juga, gereja yang baik dan benar adalah gereja yang mengikuti ajaran-ajaran Kristus dan yang
BERPIKIRLAH POSITIF, BERDIRILAH
diteruskan oleh para rasul (apostolik).
DI DEPAN CERMIN DAN KATAKAN
Satu pertanyaan yang perlu kita ajukan dan pikirkan
BAHWA ANDA HEBAT. INI BUKANLAH
bersama di zaman now ini, “apakah gereja-gereja sekarang sudah menjadi gereja yang benar atau memenuhi kriteria tersebut?” Pendeta Stephen Tong di dalam bukunya Pemuda
AJARAN ALKITAB, INI ADALAH AJARAN NEW AGE MOVEMENT.
dan Krisis Zaman mengatakan bahwa banyak gereja yang tidak beres pada zaman ini. Jemaat pergi ke gereja mendengar firman, tetapi apakah benar firman itu? Gereja macam apa yang kita datangi? Beberapa dekade ini memang
Tentu, gereja harus “mengikuti perkembangan zaman”, tetapi
kita melihat banyak sekali megachurch yang muncul.
zaman yang seperti apa? Apa filter dari gereja untuk
Mudahnya, yang dimaksud dengan megachurch adalah
menyaring apa yang boleh masuk dan apa yang tidak boleh?
gereja dengan gedung yang besar, peralatan musik dan
Tidak sedikit gereja yang sudah tidak lagi mengajarkan
lighting yang modern, dan memiliki jumlah pengerja dan
kebenaran firman yang murni. Kecenderungan gereja-gereja
jemaat yang banyak. Musik mereka sangat bagus dan
sekarang adalah berlomba untuk mengumpulkan jemaat
berkualitas, dimainkan baik oleh musisi-musisi yang legend
yang banyak secara kuantitas dan dari kuantitas yang
atau cukup terkenal maupun yang baru dan muda, tetapi
banyak, maka uang persembahan yang didapat juga semakin
memiliki skill yang mumpuni. Ruang gereja dilengkapi
banyak, dan setelah uang semakin banyak, uang tersebut
dengan lighting yang lengkap dan berwarna-warni, sehingga
dapat dipakai untuk kepentingan pendeta itu sendiri dan
ada yang mengatakan gereja sekarang tidak ada bedanya
memperbesar gedung gereja, sehingga gerejanya semakin
dengan diskotik. Ada juga layar LED yang besar, dan sound
terkenal dan semakin banyak lagi yang beribadah di sana.
system yang sangat baik kualitasnya. Para gembala dan
Firman yang dikhotbahkan tidak lagi berpusat kepada
pengkhotbah-pengkhotbah
dalam
Kristus, tetapi hanya nilai atau motivasi-motivasi belaka. Yang
maupun luar) memakai kostum yang tidak terlalu formal. Jika
dikhotbahkan tidak jelek, bermanfaat, dan sangat realistis
dulu hampir semua pengkhotbah seperti wajib memakai jas
dengan hidup, tetapi bukan Kristus yang dikhotbahkan.
atau
bisa
Pendeta mengajarkan “perkatakan terus bahwa anda orang
menggunakan jeans, sepatu sneakers, dan kaos atau
berhasil dan akan kaya”, “setiap pagi dirilah di depan cermin
kemeja, serta jaket. Pokoknya pengkhotbah sekarang keren
dan katakan anda hebat dan anda lebih dari pemenang”,
abis. Durasi ibadah juga tidak lagi 2 jam. Karena jumlah jiwa
“anda harus berpikiran positif, karena apa yang dipikirkan
yang begitu banyak, bertempat di mall-mall besar, sehingga
akan terjadi”, itu bukan ajaran Alkitab, itu ajaran New Age
jumlah jam kebaktian harus diperbanyak sampai 4-6 kali
movement. Anda yang tidak belajar sungguh-sungguh pasti
ibadah. Oleh karena itu, durasi setiap ibadah hanya
menerima itu sebagai ajaran yang benar. Mungkin kalian
memungkinkan sekitar 75-90 menit. Untuk persembahan,
akan bilang “ngga kok, pendeta saya masih menyebut Kristus
batik,
tetapi
yang
gereja
bertugas
modern
(dari
sekarang
19
Living in
Christ
di khotbahnya” atau “kemarin saya ibadah di gereja yang
tidak memakai perhiasan-perhiasan yang mewah. Mengapa
besar itu masih mengkhotbahkan Yesus sebagai juru
suka sekali menjadi batu sandungan? Yesus Kristus
selamat”. Ya betul, tetapi Yesus yang mana? Yesus yang
mengajarkan gereja harus siap menderita dan mengerjakan
memberkati kita dengan kelimpahan materi seperti di dalam
panggilan-Nya, sehingga siap ketika Ia menjemput kita.
Yohanes 10:10? Yesus yang menyembuhkan orang sakit,
Mengapa gereja saat ini hanya mengkhotbahkan tentang
sehingga kalau kita percaya dan memerintah Dia untuk
berkat dan kebaikan hidup? Bukankah Yesus mengatakan
menyembuhkan kita sekarang, Ia juga akan melakukan
kita harus menderita? Bukankah Paulus mengatakan umat
seperti yang kita inginkan? Berapa banyak pengkhotbah
Tuhan harus memberitakan injil dan siap ditolak dunia? Tidak
yang menggunakan “Yesus” untuk memenuhi kebutuhan
berarti kita harus hidup miskin. Gereja Tuhan juga harus
jasmani anda? Coba cek gereja-gereja tersebut. Dalam acara
mendorong jemaat untuk berhasil di dalam studi dan
Dimensi Iman Kristen, alm. Pdt. Bigman Sirait mengatakan
pekerjaan apapun di bidangnya, supaya semakin efektif
bahwa memang gereja tidak mengajarkan jemaat berkorupsi,
dipakai Tuhan. Tetapi jangan jadikan itu sebagai nilai dan
tetapi gereja secara tidak langsung mendorong jemaat untuk
sebagai alat pengejaran materi. Jika kuliah, kuliahlah untuk
“berkorupsi”. Dengan apa? Dengan membuat standar Kekris-
pekerjaan Tuhan. Jika jadi dokter, jadilah dokter yang jujur
tenan jauh dari kebenaran Alkitab. Tidak jarang dikatakan
dan penuh kasih sebagai perpanjangan tangan Tuhan untuk
bahwa jika kita adalah Kristen yang sungguh-sungguh maka
menyembuhkan yang sakit. Jika jadi pengusaha, jadi
hidupnya pasti diberkati, tidak sakit-sakitan, tidak punya
pengusaha yang memenuhi kebutuhan masyarakat dan
hutang, punya mobil, dsb. Sebaliknya, jika seorang sakit,
membuka lapangan pekerjaan yang baik. Jika menjadi
miskin atau pas-pasan, maka gereja mengatakan “tuh anda
seorang guru, jadilah guru teladan dan membawa murid
mungkin punya dosa atau kurang berdoa. Makanya lebih
untuk
banyak berdoa dan beri persembahan” atau “mungkin kamu
menanamkan ini, bukan hanya mengatakan ikut Tuhan
belum mengembalikan perpuluhan ya bulan ini?” Ukuran
supaya kalau miskin jadi kaya.
hidup
dalam
kebenaran.
Gereja
seharusnya
Kekristenan adalah kaya atau miskin, sakit atau sehat. Ini adalah gereja yang kacau dan terjadi selama ini. Orang kaya
Modernisasi tentu perlu. Musik yang bagus sangat penting.
lebih dihormati di gereja daripada yang ekonominya
Gedung gereja yang baik dan nyaman juga perlu. Tetapi
menengah kebawah. Yang memberikan perpuluhan dan
jangan jadikan standar utama. Standar yang paling utama
persembahan besar, diberi penghormatan lebih. Makanya,
adalah apakah gereja menghotbahkan ajaran yang benar?
jemaat dan pendeta akan terpacu untuk menghalalkan
Apakah Yesus Kristus yang menebus dosa manusia,
segala cara supaya menjadi kaya, termasuk korupsi baik di
sehingga kita dikembalikan kepada rancangan semula yang
gereja maupun di market place. Pendeta-pendeta sekarang
diberitakan? Teologi yang bersandarkan Alkitabkah yang
naik mobil dan pakai jam tangan yang mahal, makan di
dikhotbahkan? Atau Teologi kemakmuran yang diberitakan?
tempat mahal, baju ber-merk, tas puluhan dan ratusan juta,
Persoalan minor, seperti apakah boleh di gereja pakai full
dsb. Tentu tidak salah jika punya barang-barang tersebut,
band, atau bolehkah di gereja pakai lighting yang seperti
kalau dikasih oleh jemaat. Tetapi kalau ternyata beli sendiri
diskotik, atau apakah pengkhotbah berkhotbah dengan
mobil yang 1M ke atas dan ibu gembalanya pakai tas yang
berpakaian yang tidak terlalu formal, dan banyak lagi
200-300jt, itu uang dari mana? “Ya dari bisnis nya sendiri
perdebatan-perdebatan yang sebenarnya tidak menyentuh
yang berjalan, karena seorang pendeta tidak selalu adalah
ke masalah esensial, tidak perlu sampai merusak hubungan
fulltimer gereja, ia juga mungkin punya sampingan sebagai
kita. Nilailah gereja berdasarkan penilaian yang esensial:
pengusaha”. Bisa saja, tetapi apakah harus berpenampilan
Pemberitaan Firman, Menjalankan Sakramen, dan Disiplin
demikian di depan umum? Alkitab mengatakan bahwa
gereja. Kita terus berdoa agar gereja di zaman now ini tidak
seorang hamba Tuhan haruslah seorang yang bijaksana,
tergerus oleh zaman dan juga tidak ketinggalan zaman, tetapi
bukan hamba uang, dan hidup sederhana. Seorang istri
tetap berada di dalam track Tuhan.
gembala (perempuan) juga harus berpenampilan sederhana,
20
God love
FOR
SO THE WORLD
How to Have a Heart Like Jesus by Daniel
21
Deeper in
K
eberdosaan manusia menjadi tujuan utama dari karya
Christ bahwa ia adalah guru yang paling agung, di antara guru-guru
sudah
hebat di sepanjang sejarah, tetapi hanya manusia dan bukan
memberontak terhadap Allah sebenarnya sedang antre
Allah. Yesus pernah mengatakan di dalam Yoh. 14:6 “Akulah
untuk terjun ke neraka. Akan tetapi, dunia punya berita
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
yang sangat indah dan memberikan pengharapan dalam
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Siapa Yesus
hidup ini, yaitu
ini yang berani mengatakan “Akulah Kebenaran”? Bahkan
keselamatan
Yesus
Kristus.
Manusia
yang
jalan
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yoh 3:16
kepada
Bapa.
Memangnya
Muhammad
bukan
kebenaran? Buddha Gautama bukan hidup itu sendiri? Lao Tzu bukanlah jalan? Mahavira bukan kebenaran? Mengapa sepanjang sejarah agama-agama tidak ada yang berani mengatakan “akulah kebenaran” selain Yesus? Kalau di Islam kita bisa paham, karena Muhammad sendiri
mengatakan
bahwa ia hanya utusan allah. Gautama juga hanya manusia biasa yang mendapat pencerahan dan dia tidak boleh (tidak bisa tepatnya) mengatakan “akulah hidup” karena dia sendiri
Di dalam agama apapun tidak ada berita yang begitu agung
mati pada umur 80 tahun. Lao Tzu juga bukan kebenaran itu,
dan mulia seperti ini. Semua agama mengajarkan bahwa kita
karena dia menjelaskan begitu detail tentang prinsip Tao
harus berjuang sendiri untuk mencapai keselamatan, entah
atau kebenaran itu sendiri di dalam karyanya Tao De Jing.
itu surga, nirwana, atau kembali bersatu dengan Brahman.
Jadi siapa Yesus? Memangnya benar Dia Allah? Jika Yesus
Tetapi, siapa yang bisa mencapainya? Setiap menit kita
bukan Allah tapi mengaku-ngaku sebagai Allah, maka hanya
berbuat dosa, baik di dalam pikiran maupun perbuatan,
ada dua kemungkinan: Dia gila atau pembohong besar.
bagaimana anda bisa menyelamatkan diri anda sendiri dan
Tetapi klaim Dia sebagai Anak Allah yang menjadi manusia,
mencapai
dalam
dibuktikan oleh perbuatan- perbuatan-Nya. Ia lahir tanpa
Kekristenan berbeda. Kita diselamatkan bukan dengan
hasil perkawinan, ia membuat begitu banyak mujizat,
perbuatan baik atau usaha kita, tetapi karena Anak-Nya yang
membangkitkan orang mati dan juga dirinya sendiri, dan naik
tunggal telah menyelesaikan dosa kita di kayu salib dan
ke Surga. Semua pernyataan nabi-nabi di Perjanjian Lama
menjamin keselamatan umat manusia. Bapa mengutus
digenapi oleh Yesus. Dan ini bukan sebuah dongeng.
Anak-Nya untuk menggenapi rencana-Nya.
Catatan-catatan sejarah membuktikan bahwa Yesus dari
syarat
keselamatan
tersebut?
Di
Nazaret, anak dari Maria dan Yusuf, pernah hidup di Israel Sekarang pertanyaannya, siapakah Yesus, sehingga mampu
sekitar tahun 4SM – 30M. Bahkan Islam, yang menjadi salah
menyelesaikan semua dosa dunia ini? Kenapa Ia yang mati,
satu penentang Kristen terbesar, tidak menyangkal bahwa
malah akibatnya manusia ditebus dan beroleh hidup kekal?
Yesus (Isa) pernah hidup sebagai utusan allah juga (walaupun
Banyak pahlawan, tokoh agama, atau orang-orang kudus
Yesus di dalam Alkitab dan Isa berbeda banyak hal, tetapi
juga telah mati sepanjang sejarah, lalu apa bedanya dengan
saya tidak sempat membahasnya di sini, mungkin di edisi
Yesus? Yesus adalah Allah itulah jawabannya. Banyak yang
selanjutnya). Dari pembuktian yang sangat banyak itu, kita
tidak setuju bahwa Yesus adalah Allah. Islam sangat
dapat yakin dan percaya bahwa Yesus di dalam Alkitab
menentang Kekristenan karena kita mengatakan Yesus
memang adalah Allah.
adalah Allah dan mati di kayu salib. Di dalam Sura 5.72 dikatakan siapa yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan,
Apa yang dapat kita pelajari dari kedatangan-Nya ke dunia
maka hukumannya adalah api neraka. Dan di dalam Sura
dan mati di kayu salib? Di sinilah keindahan yang luar biasa.
4.157 dikatakan bahwa Isa (Yesus versi Quran) tidak mati di
Allah Tritunggal, Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yang adalah 1
kayu salib, tetapi hanya dibuat seolah-olah mati. Bagi orang
Allah dan 3 pribadi, saling menjalankan fungsinya dengan
ateis, Yesus hanyalah dongeng belaka atau ada yang bilang
setia. Mereka semua adalah Allah (secara ontologis), tetapi
22
Deeper in
Christ
secara economical mereka memiliki peran masing-masing dan mau “menundukkan� diri untuk menjalankannya. Bapa merencanakan keselamatan, Yesus menggenapi, dan Roh Kudus yang mengerjakan dan menjaga keselamatan di dalam hidup orang percaya. Yesus yang adalah Allah, rela menundukkan diri-Nya untuk menggenapi keadilan dan kasih Allah kepada kita di atas salib. Sebagai Allah, tentu Kristus
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.� Yoh 14:6
tidak punya kewajiban sama sekali untuk menyelamatkan kita, tetapi hati-Nya begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia bersedia menuruti kehendak Bapa. Apa yang diinginkan Bapa-Nya, itulah yang dilakukan-Nya.
Sudahkah kita
meneladani
berkuasa,
Kristus?
Ia
yang
begitu
rela
merendahkan diri-Nya untuk menjadi sama dengan manusia, dijadikan berdosa padahal tidak berdosa, direndahkan padahal begitu tinggi, dihina padahal begitu mulia, untuk mengasihi yang terhilang dan terhina. Ia bergaul dengan pemungut cukai, pelacur, dan orang-orang yang dijauhi masyarakat pada saat itu. Mengapa kita masih mem-bully orang lain? Mengapa kita masih mendiskriminasikan orang berdasarkan status sosialnya? Kristus juga mengampuni pendosa saat itu dan juga kita. Mengapa sekarang anda sulit sekali mengampuni? Seorang yang berhutang kepada raja sepuluh ribu talenta kepada raja meminta belas kasihan karena
tidak
bisa
membayarnya
dan
akhirnya
raja
melepaskan dia dari hutangnya. Tetapi ketika ia bertemu dengan orang yang berhutang kepadanya 100 dinar saja, ia tidak
melepaskannya.
Itulah
gambaran
kita!
Yesus
mengampuni segala dosa kita setiap menit, tetapi mengapa anda tidak mengampuni 1-2 dosa teman gereja, saudara, atau orang tua anda? Bukankah kita yang menerima anugerah pengampunan begitu besar seharusnya juga mengampuni orang lain? Jika anda disakiti atau dihadapkan kepada situasi yang tidak enak atau ketika kalian merasa diri kalian lebih baik dari orang lain, ingatlah bahwa dosa anda sangat banyak juga kepada Allah dan orang lain, tetapi Allah dan orang lain senantiasa mengampuni kita. Belajarlah untuk punya hati seperti Yesus yang mau tunduk dan melakukan apa yang Bapa-Nya suka. Kita adalah saudara-saudara Yesus (Rm. 8:29) dan sudah sepantasnya kita meneladani-Nya dan melakukan juga apa yang Bapa kita kehendaki. Tidak peduli seberapa sakit hatimu terhadap yang menyakitimu, karena bukan hatimu yang penting, tetapi hati-Nya.
23
HEART(A) Di mana hartamu berada, di situ hatimu berada
by Daniel
Deeper in
“T
Christ
ak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan…
sebenarnya hal ini tidak begitu mengherankan. Dewa-dewa
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
sesembahan dari agama-agama kuno sebenarnya hanyalah
Mamon” (Mat. 6:24). Ayat ini pasti sudah tidak asing lagi di
proyeksi manusia, mungkin seperti yang dikatakan oleh
telinga kita sebagai orang Kristen. Namun, ayat ini
seorang ateis Ludwig Feurbach (1804 – 1872), bahwa agama
menunjukkan hal yang sangat luar biasa. Dapat dikatakan,
merupakan proyeksi dari manusia semata, yang telah
ayat ini adalah satu-satunya ayat di mana Yesus sebagai Allah
terasing dari kehidupan ini, sehingga mereka membuat
membandingkan dirinya dengan suatu ilah lain. Allah kita
bayangan atau proyeksi sesuatu yang lebih tinggi dari
memang tidak ada lawannya, itu sudah sangat jelas, tetapi di
manusia, tetapi sebenarnya hanyalah gambaran dari pikiran
sini Yesus sendiri menyandingkan dirinya dengan Mamon.
manusia. Jika di dalam Kitab Kejadian Allah menciptakan
Dalam hal ini Yesus seolah-olah mengakui dan menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa-Nya, namun setelah
Mamon sebagai “tandingannya” dan sangat berpengaruh di
manusia jatuh ke dalam dosa, manusia membuat “allah”
dalam kehidupan manusia. Jika demikian, siapakah Mamon
menurut gambar dan rupa manusia sendiri. Jadi, dewa-dewa
ini, yang Yesus sendiri menjadikannya sebagai saingan
itu sebenarnya tidaklah exist. Hal ini juga ditegaskan oleh
atau tandingan?
Paulus sendiri di dalam 1 Kor. 8:4:
Kata Mamon sebenarnya berasal dari bahasa Yunani μαμμωνᾶς mammonas yang mungkin saja dipinjam dari bahasa Aram mamona, yang artinya “kekayaan materi” dan sering dihubungkan dengan keserakahan manusia akan materi. Kata ini muncul beberapa perikop di dalam PB, seperti Lukas 16:13 dan Matius 6:24, yang akan kita bahas. Tidak begitu jelas apakah mamon merupakan atau berhubungan dengan yang dipercaya sebagai dewa kekayaan atau bukan. Beberapa
tokoh
di
dalam
zaman
bapa-bapa
gereja
“TENTANG HAL MAKAN DAGING PERSEMBAHAN BERHALA KITA TAHU: TIDAK ADA BERHALA DI DUNIA DAN TIDAK ADA ALLAH LAIN DARI PADA ALLAH YANG ESA.”
mengatakan demikian, tetapi yang lain hanya mengartikan mamon sebagai kekayaan yang dipersonifikasikan saja.
Sekalipun memang banyak yang dianggap “allah” di surga
Alkitab tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai
dan di bumi, tetapi Paulus menambahkan di pasal 10 ayat 19:
hal itu, sehingga cukup kita artikan sebagai kekayaan secara materi, sesuai konteks dari ayat yang dikatakan oleh Yesus. Sebenarnya, di satu sisi, mengherankan juga kalau Yesus Kristus yang adalah Allah, menjadikan mamon sebagai saingan-Nya, diantara ilah-ilah lain yang ada pada zaman tersebut. Kita tahu bahwa bangsa-bangsa yang pernah menjajah Israel adalah penganut politeisme. Jadi, sudah pasti pada masa itu, zaman kekaisaran Romawi, mereka memiliki banyak sekali dewa yang dipercaya dan disembah. Juga pengaruh dari dewa bangsa-bangsa timur dekat kuno sana dan Helenisasi Yunani pada masa sebelumnya yang begitu kuat. Lalu, mengapa Yesus bukan membicarakan Zeus? Atau Jupiter? Mengapa bukan menjadikan Poseidon yang adalah dewa atas laut, sebagai tandingan-Nya? Atau Sol? Atau Hercules? Atau Neptunus? Akan tetapi, di sisi lainnya,
“APAKAH YANG KUMAKSUDKAN DENGAN PERKATAAN ITU? BAHWA PERSEMBAHAN BERHALA ADALAH SESUATU? BUKAN! APA YANG KUMAKSUDKAN IALAH, BAHWA PERSEMBAHAN MEREKA ADALAH PERSEMBAHAN KEPADA ROH-ROH JAHAT, BUKAN KEPADA ALLAH...”
Deeper in
Christ
Di dalam dewa-dewa kepercayaan bangsa-bangsa kafir,
yang lebih hebat. Tanpa disadari fokus dan hati kita
seperti Yunani dan Romawi, kitab temukan hal yang sangat
diarahkan kepada kenikmatan duniawi, salah satunya adalah
aneh. Dewa-dewa mereka mirip sekali moralitasnya seperti
harta. Arus iklan, baik yang ada di televisi maupun internet,
manusia. Zeus punya istri banyak dan salah satunya ia
membanjiri pikiran kita dan seakan-akan mendoktrin bahwa
menikah dengan manusia, sehingga melahirkan Hercules.
menjadi “manusia seutuhnya” adalah dengan memiliki
Hades, dewa dari dunia orang mati, diceritakan pernah jatuh
barang terbaru ini, entah gadget, mobil, atau rumah.
cinta kepada wanita bernama Persephone, anak dari dewi
Postingan di instagram, facebook, dan media sosial lainnya
Demeter, dan menculiknya. Juga kisah Dionysus, Mithras dan
juga tidak jarang membuat kita mengingini sesuatu yang
Sol, dsb. Bagaimana mungkin “allah-allah” tersebut begitu
bukan menjadi kebutuhan kita. Foto teman kita yang
rendah moralitasnya dan aneh kisahnya jika dibaca? Tentu
memakai barang mewah, foto jalan-jalan ke luar negeri,
semua itu hanyalah mitos semata. Dari hal tersebut, dapat
ataupun foto makan di restoran mahal, dan lain sebagainya,
kita katakan obyek penyembahan mereka sebenarnya antara
membuat sebuah standar gaya hidup yang sepatutnya diikuti
proyeksi pemikiran dan angan-angan mereka sendiri atau itu
zaman now. Tanpa sadar, kita “mengekor” gaya hidup hedon
adalah roh-roh jahat. Tetapi, iblis dan roh jahat tersebut
mereka sebagai sesuatu yang keren dan harus dipenuhi
begitu mudahnya diusir oleh Yesus dan para rasul, bahkan
supaya terlihat keren juga dan kekinian, tanpa berpikir dari
roh-roh jahat tersungkur di bawah kaki Yesus (Mark. 3:11;
mana mereka mendapatkan semua itu. Pernah seorang
Lukas 8:2; Mat. 4:1-10). Kemudian juga kisah 10 tulah yang
teman saya bercerita, temannya sering sekali memposting
terjadi di Mesir adalah pembuktian bahwa Allah jauh lebih
foto dia sedang naik mobil-mobil mewah. Dan tidak jarang
hebat dari “allah-allah” yang dipercaya oleh Mesir dan dalam
orang itu menebeng pulang naik motor dengan teman saya
hitungan hari saja, Ia berhasil menundukkan Firaun dan mem-
tersebut setelah main futsal! Pada akhirnya, diketahui
bawa Israel keluar dari Mesir. Namun, pernahkah anda ber-
memang dia tidak pernah punya mobil-mobil tersebut. Ironis
tanya, mengapa Allah sampai butuh 40 tahun untuk mengelu-
sekali.
arkan Mesir dari otak mereka?
mengumpulkan uang, supaya kita bisa punya properti yang
Para
motivator
mengarahkan
kita
untuk
banyak, saham, dan investasi lainnya. Untuk apa? Ya apalagi Setelah keluar dari Mesir, umat pilihan itu tidak hentinya
kalau bukan kenikmatan hidup. Jika orang ditanya “jika anda
bersungut-sungut kepada Allah dan kepada Musa. Mereka
punya pendapatan besar, saham, dan properti, memang
sering sekali mempersoalkan “kenapa kau (Musa) membawa
untuk apa?” “ya supaya saya bisa beli barang-barang yang
kami keluar dari Mesir? Padahal di sana udah enak, makanan
saya ingini” atau “ya supaya nanti saya di umur sekian, saya
uda ada, tidur juga ada tempatnya, bahkan nanti matipun
tidak perlu kerja lagi, tinggal goyang-goyang kaki, passive
akan ada kuburannya”. Banyak sekali mujizat yang Allah buat
income tetap berjalan lewat bisnis atau saham saya.” Para
saat itu, tetapi (dilihat dari sisi manusia) Allah “belum berhasil”
motivator dan pebisnis lain menjanjikan anda akan “bebas
mengeluarkan Mesir dari hidup mereka. Mengapa begitu
secara finansial” padahal anda akan selalu mengingini lebih
mudah bagi Allah mengeluarkan mereka dari Mesir, tetapi
dan tidak akan pernah berkata “cukup”, karena ketika kita
sulit untuk mengeluarkan Mesir dari otak mereka? Mesir
kita mengejar itu semua, kita seperti anjing yang diikat
seringkali digambarkan sebagai “keduniawian”. Dan memang
lehernya, yang selalu mengikuti kemana ia ditarik. Dan
kenikmatan dunia ini, termasuk materi (harta kekayaan)
artinya, anda sebenarnya tidak bebas, karena diikat oleh
sebagai isinya, sangat menggoda manusia dan bahkan
keinginan anda sendiri yang selalu ingin lebih.
sangat mampu menarik manusia semakin jauh dari Allah. Oleh sebab itu, tidak perlu heran lagi bahwa Yesus
Kita harus mengerti, bahwa pada dasarnya uang kita tidak
menjadikan mamon sebagai tandingan diri-Nya.
punya nilai pada dirinya sendiri. Kekayaan kita adalah untuk membeli suatu materi lain yang kita ingini, dan anehnya,
Ini menjadi gambaran dunia kita sekarang. Manusia semakin
barang tersebut juga tidak memuaskan kita, karena barang
ditarik kepada materialisme dan hedonisme dengan cara
tersebut pada akhirnya dibeli dengan tujuan untuk sesuatu
26
Deeper in
Christ
yang bukan materi, yaitu harga diri kita. Anda tentu senang
kita punya, semua akan turun kualitasnya. Karat, rayap,
kalau diberi uang 15 juta secara cuma-cuma bukan? Tapi
pencurian, gempa bumi, longsor, akan menghabisi harta milik
kalau yang memberikan uang itu dengan syarat hanya boleh
kita (Mat. 6:19). Yang paling menyedihkan, tak ada yang kita
disimpan di dalam lemari dan tidak boleh dipakai 1 rupiah
bawa ketika Bapa memanggil untuk pulang. Semua kita
pun, anda masih senang? Atau sekarang orang tersebut
tinggal di pembaringan terakhir.
memberikan jam tangan seharga 200 juta, tetapi dengan syarat jamnya hanya boleh disimpan di laci meja kamar anda,
Oleh karena itu, Yesus mengatakan, “kumpulkanlah bagimu
masih senang? Kita membeli barang mahal, dengan asumsi
harta
bahwa kita akan lebih dihargai orang bukan? Pakai tas mahal,
merusakannya
supaya kita diterima di lingkungan ibu-ibu arisan. Jadi, materi
mencurinya.” Seperti pemazmur yang berkata, “siapa
dipakai untuk sesuatu yang bukan materi, entah itu harga diri,
gerangan ada padaku di sorga selain Engkau?” (Mzm. 73:25).
nama baik, popularitas, dsb. Dan mengerikannya, kita
Harta kita kelak di sorga adalah Allah sendiri, karena
menaruh hati kita pada sesuatu yang sebenarnya akan
memang kita berasal dari Dia dan kebutuhan paling
dipakai kepada suatu kebohongan, karena harga diri, nama
mendasar dari manusia sendiri adalah berelasi dengan
baik, popularitas, bukan diukur dan diraih melalui materi,
Pencipta kita. Di sorga nanti kita akan berjumpa muka
tetapi oleh karena apa yang Kristus telah kerjakan untuk kita
dengan muka dengan Kristus. Bukankah ini indah sekali?
dan apa yang telah kita lakukan untuk Dia! Anda berharga,
Mengapa masih menaruh hatimu pada sesuatu yang akan
diberkati, dipromosikan, bahagia, memaknai hidup, bukan
binasa? Biarlah kita merenungkan kalimat yang sangat agung
karena materi, tetapi karena anda adalah buatan Allah sendiri
sepanjang sejarah, Agustinus (354-430) mengatakan “You
dan melakukan pekerjaan-Nya di dunia ini. Hati kita begitu
have made us for yourself, O Lord, and our heart is restless
berharga, mengapa diletakkan kepada sebuah kebohongan
until it rests in you.”
di
sorga;
di
dan
sorga pencuri
ngengat tidak
dan
karat
tidak
membongkar
serta
besar, yang telah menipu manusia ribuan tahun? Materi yang
27
Couple in
THE POWER OF
Christ
Forgiveness
by Daniel & Olivia
M
ungkin ratusan kali kita sudah mendengar tentang
manusia jatuh ke dalam dosa, semua keturunan – termasuk
pengampunan. Khotbah-khotbah di gereja sebagian besar
kita – telah mewarisi dosa mereka. Kita semua mewarisi natur
menyinggung
harus
dosa sejak lahir dan ini artinya tidak ada istilah “kertas putih”
diulang-ulang? Karena mungkin memang kita belum berhasil
atau tabula rasa seperti yang dinyatakan oleh John Locke
melakukannya secara konsisten. Percaya gak percaya,
untuk menjelaskan bahwa manusia ketika lahir adalah netral,
forgiveness atau pengampunan ada di sepanjang perjalanan
bagaikan kertas putih yang bergantung akan diisi oleh tinta
Alkitab kita. Mulai dari kisah kejatuhan Adam dan Hawa, Allah
apa. Sejak abad pertengahan, konsep dosa asal ini juga
telah menyatakan “proyek besar-Nya” tentang kedatangan
sempat menjadi perdebatan di dalam gereja, masakkan
Kristus kelak. Sekalipun Ia memberi hukuman dan mengusir
Adam yang berdosa, kita yang menanggungnya. Istilah
Adam dan Hawa keluar dari Eden, tetapi kasih setia-Nya
kenetralan juga ada di dalam ajaran Islam, bahwa bayi yang
tetap
dan
baru lahir tidaklah berdosa (Sura 30:30). Akan tetapi, di dalam
keturunan-keturunannya. Begitu juga pengampunan atas
Kekristenan dikatakan bahwa semua manusia, termasuk bayi
Kain, Abraham, Ishak, Yakub, pemberontakan Israel di
yang masih dalam kandungan telah berdosa atau mewarisi
padang gurun, raja-raja, umat di pembuangan, umat di
dosa asal, sekalipun ia belum berbuat apapun yang jahat
Perjanjian Baru, dan kita, Allah menyatakan bahwa Ia adalah
(Mzm. 51:7; Rm. 3:23). Segala kecenderungan kita selalu ingin
Allah yang penuh kasih dan pengampunan.
berbuat dosa, bahkan ketika kita sedang berbuat kebaikan!
tentang
dinyatakan
mengampuni.
kepada
Mengapa
mereka
“Lho, buat baik ya pasti baik dong?” Anda yakin? Coba jujur Ketika Adam dan Hawa sebagai nenek moyang semua umat
tanya pada hati anda, kenapa anda berbuat baik. Pada
29
Couple in
Christ
umumnya, kita berbuat baik supaya dilihat orang, dipuji, atau
entah orang tua, teman, bos, atau anak kita. Ketika bersalah
berharap suatu hari nanti ketika ia butuh bantuan, orang yang
kita meminta belas kasih orang tersebut agar memaafkan
ditolong tersebut akan gantian menolongnya. Atau mungkin
kita, mengapa tidak melakukan yang sama kepada orang
alasannya lebih mulia, yaitu supaya masuk Surga. Ini yang
lain? Kita sering egois, menganggap diri kita begitu penting
diajarkan agama-agama. Islam mengajarkan “ayo berbuat
sehingga orang lain tidak boleh salah kepada kita. Kita lupa
amal, memberi zakat, sembelih hewan dan bagikan kepada
begitu banyak anugerah pengampunan yang diberikan
orang miskin”, supaya apa? Supaya nanti dikenan allah dan
kepada kita.
masuk surga. Buddha dan Hindu juga sama, “oh saya berbuat baik supaya nanti saya bisa reinkarnasi menjadi manusia
Demikian juga dalam konteks hubungan kita dengan
yang lebih mulia, kalo beruntung jadi dewa, atau kalau sudah
pasangan. Sikap saling mengampuni merupakan sebuah hal
sempurna bisa langsung masuk Nirwana dan jadi Buddha”. Ini
yang tidak bisa untuk tidak kita lakukan. Mungkin lebih
aneh sekali, jadi berbuat baik “supaya saya… saya… dan
mudah bagi kita untuk melepaskan pengampunan dan
saya…” Kok egois sekali ya? Berbuat baik bukan karena
melupakan kesalahan orang-orang yang berada di luar inner
perbuatan baik itu sendiri, tetapi untuk memenuhi tujuan
circle kita karena kita merasa bahwa mereka tidak terlalu
dirinya sendiri. Jika anda masih gak percaya bahwa sejak
dekat dengan kita, sehingga kesalahan yang mereka lakukan
kecil kita telah berdosa, lihat anak anda atau keponakan atau
tidak terlalu menyakiti kita. Bagaimana dengan pasangan
anak teman anda yang masih kecil. Pernah lihat mereka
yang merupakan salah satu orang terdekat kita? Apalagi jika
bertengkar saling berebut barang? Pernah lihat anak kecil
pasangan kita saat ini merupakan calon suami atau bahkan
mencuri? Pernah lihat anak kecil tiba-tiba membentak papa
sudah menjadi suami kita.
atau mamanya? Siapa yang mengajarkan? Mungkinkah orang tuanya mengajarkan ia memukul adiknya sendiri? Bagaimana ia bisa melawan orang tuanya sendiri? Kok bisa ia mencuri
“KEMUDIAN DATANGLAH PETRUS DAN
makanan di dapur? Itulah bukti bahwa natur dosa telah ada di
BERKATA KEPADA YESUS: "TUHAN,
dalam setiap diri manusia. Oleh karena natur manusia yang berdosa, kita semua
SAMPAI BERAPA KALI AKU HARUS MENGAMPUNI SAUDARAKU JIKA IA BERBUAT
sebenarnya layak dihukum dan masuk neraka. Tetapi karena
DOSA TERHADAP AKU? SAMPAI TUJUH
kita tidak mampu menyelamatkan diri kita sendiri, Ia berbelas
KALI?" YESUS BERKATA KEPADANYA:
kasih dan memberi anugerah pengampunan lewat Anak-Nya
"BUKAN! AKU BERKATA KEPADAMU:
yang tunggal yang mati di kayu salib (Yoh.3:16). Tidak hanya
BUKAN SAMPAI TUJUH KALI, MELAINKAN
itu saja, 1 Yoh. 1:9 mengatakan bahwa “Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
SAMPAI TUJUH PULUH KALI TUJUH KALI”
menyucikan kita dari segala kejahatan”. Artinya, Ia juga
– MATIUS 18 : 21 - 22
menyediakan pengampunan bagi kita kapanpun kita jatuh ke dalam dosa, selama kita minta pengampunan dan bertobat. Jadi, jika kita yang berdosa sangat besar dan layak masuk
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang unik. Tidak ada manusia
neraka, mengapa kita tidak mau mengampuni saudara kita
yang sama 100%, bahkan mereka yang terlahir kembar pun
yang kesalahannya tidak seberapa? Kita berhutang sangat
memiliki perbedaan tertentu baik secara fisik maupun
banyak kepada Tuhan, seperti yang Yesus ceritakan di dalam
karakter. Kita dan pasangan merupakan dua orang yang unik
Matius 18:21-35, tetapi Ia melunaskan semua hutang kita yang
dengan latar belakang dan cara didik yang berbeda.
10.000 talenta itu. Orang lain yang berdosa kepada kita,
Perbedaan-perbedaan
hanya berhutang 100 dinar, mengapa tidak mengampuni?
timbulnya konflik, sehingga bisa saja salah satu pihak merasa
Dan jangan lupa, kita pun sering berdosa kepada orang lain
tersakiti. Lalu apa yang harus kita lakukan? Seperti yang
juga dan banyak pengampunan yang kita terima dari mereka,
sudah di bahas di atas, pasangan kita bisa berbuat salah dan
30
inilah
yang
biasanya
memicu
kita pun bisa berbuat salah. Ketika kita terus menerus tidak dapat mengampuni pasangan dan selalu mengingat-ingat kesalahannya, ini akan memberikan dampak yang tidak sehat dalam hubungan. Ini membuat konflik yang kecil, seperti salah paham atau missed communication, selalu menjadi
Quick Tips
konflik yang besar dan berkepanjangan. Konflik seperti ini
Jangan
sangatlah melelahkan karena membuat hati dan pikiran kita
meminta maaf kepada pasangan. Sebagai pasangan,
menjadi
dapat
akhir dari konflik bukanlah siapa yang benar dan
melepaskan pengampunan kepada pasangan, karena saling
siapa yang salah. Konflik terjadi karena dua orang
melepaskan pengampunan merupakan salah satu kunci
yang terlibat di dalamnya, maka dua-duanya pun
hubungan yang sehat. Seperti yang Yesus ajarkan di dalam
ikut andil dalam berbuat salah. Gengsi merupakan
Matius 18:22, yaitu mengampuni saudara kita bukan
celah yang bisa dipakai iblis untuk merusak dan
sebanyak tujuh kali saja tetapi kita haruslah mengampuni
membinasakan hubungan kita dan pasangan.
tidak
tenang.
Belajarlah
untuk
terus
pernah
merasa
gengsi
untuk
mulai
saudara kita sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali.
“TETAPI HENDAKLAH KAMU RAMAH SEORANG TERHADAP YANG LAIN, PENUH KASIH MESRA DAN SALING MENGAMPUNI, SEBAGAIMANA ALLAH DI DALAM KRISTUS TELAH MENGAMPUNI KAMU. � EFESUS 4:32 31
PREPARING FOR
marriage by Olivia
Couple in
P
Christ
ernikahan bukanlah sebuah hal yang mudah. Persiapan
untuk
pesta
pernikahan
tidaklah
sebanding
dengan
perjalanan pernikahan, karena pesta pernikahan hanya berlangsung satu hari tetapi pernikahan berlangsung seumur
“BARANGSIAPA MENGATAKAN, BAHWA IA ADA DI DALAM DIA, IA WAJIB HIDUP
hidup. Hal-hal yang berkaitan dengan pesta pernikahan akan jauh lebih mudah dan simple dibandingkan kehidupan pernikahan kita nantinya.
SAMA SEPERTI KRISTUS TELAH HIDUP.” 1 YOHANES 2:6
Suatu hal yang masih membingungkan untuk beberapa orang adalah kapan seharusnya kita menikah? Apakah kita harus pacaran dalam jangka waktu tertentu baru kemudian
keturunan kita adalah generasi yang berbeda. Merupakan
kita menikah? Apakah kita benar-benar sudah siap untuk
tanggung jawab kita untuk mendidik anak-anak kita sesuai
memasuki pernikahan?
dengan firman Tuhan agar kehidupan mereka pun dapat berbuah dan menjadikan mereka seperti Kristus. Supaya dari
“AND GOD BLESSED THEM, AND SAID UNTO THEM, BE FRUITFUL, AND
generasi ke generasi, keturunan kita pun bisa menjadikan keturunannya atau orang-orang di sekitarnya seperti Kristus, sehingga kebenaran itu dapat terus ada dan memenuhi bumi dan iblis dapat dikalahkan atau ditaklukkan oleh kebenaran.
MULTIPLY, AND REPLENISH THE EARTH, AND SUBDUE IT: HAVE
“KARENA ITU PERGILAH, JADIKANLAH
DOMINION OVER THE FISH OF THE
SEMUA BANGSA MURID-KU DAN
SEA AND OVER THE FOWL OF THE
BAPTISLAH MEREKA DALAM NAMA
AIR, AND OVER EVERY LIVING THING
BAPA DAN ANAK DAN ROH KUDUS,
UPON THE EARTH.”
DAN AJARLAH MEREKA MELAKUKAN
GENESIS 1:28 (KJV)
SEGALA SESUATU YANG TELAH KUPERINTAHKAN KEPADAMU. DAN
Sebelumnya, kita harus memahami mengapa kita harus menikah dan apa tujuan dari pernikahan itu sendiri. Janganlah kita menikah hanya untuk memenuhi kebutuhan kita, entah itu kebutuhan jasmani ataupun karena kita hanya tidak ingin sendirian. Itu adalah tindakan dan sikap yang tidak
KETAHUILAH AKU MENYERTAI KAMU SENANTIASA SAMPAI AKHIR JAMAN.” MATIUS 28:19-20
benar. Di dalam kitab Kejadian, Allah menciptakan manusia; laki-laki dan perempuan, Dia memberkati mereka dan menyuruh mereka untuk berbuah dan bermultiplikasi untuk
Siap atau tidaknya kita memasuki kehidupan pernikahan,
memenuhi bumi dan menaklukkannya. Allah menghendaki
bukan hanya dinilai dari usia dan keuangan, tetapi juga dari
adanya pernikahan antara laki-laki dan perempuan supaya
hati. Bersyukur kita memiliki teladan yaitu Tuhan Yesus.
mereka bisa bermultiplikasi atau memiliki keturunan yang
Kaitannya adalah relasi manusia harus dijalankan dengan
memiliki iman kepada Allah (berbuah). Antara kita dan
keinginan yang timbul dari hati untuk mengasihi dan
34
menyenangkan Allah, seperti halnya Kristus mengasihi
Kristus. Berbicara mengenai kasih, kasih Allah begitu indah
Bapa-Nya
kita
karena kasih ini mencakup kasih kepada manusia juga. Kita
mengaitkan konteks hidup kita dengan teladan Kristus, maka
tidak bisa mengasihi Allah tetapi tidak mengasihi sesama
kita ingin mengasihi dan bertindak tepat kepada orang-orang
karena keduanya saling terkait. Semakin kita belajar
yang Allah tempatkan di sekitar kita untuk menyenangkan
mencintai manusia, semakin kita mencintai Allah. Semakin
hati-Nya. Salah satu cara kita untuk menyenangkan hati-Nya
kita berusaha mengasihi Allah, semakin kuat kita mengasihi
adalah dengan menjalankan perintah Allah untuk berbuah
sesama. Pada masa berpacaran, semua masih terlihat begitu
dan bermultiplikasi untuk memenuhi bumi.
indah dan tidak ada masalah di dalam mencintai pasangan
dan
ingin
menyenangkan
Dia.
Ketika
kita. Cinta bukan saja perasaan dan sebuah kata sifat, tetapi Selain itu, kita juga harus benar-benar mengenal pasangan
cinta juga kata kerja. Mencintai pasangan bukan saja sebuah
kita, ketahuilah sebanyak mungkin tentang si dia. Bagaimana
rasa yang kita rasakan dan berikan ketika semua sedang
visi hidupnya, apakah yang menjadi panggilan Tuhan dalam
indah, tetapi itu merupakan sebuah keputusan yang kita
hidupnya, apa saja kerinduan hatinya, bagaimana responnya
ambil dan akan terus kita berikan baik dalam keadaan susah
terhadap suatu masalah, dan masih banyak lagi. Jangan
dan senang.
pernah berpikir bahwa hal tersebut baru ditanyakan ketika kita sudah menikah. Semakin kita mengenal pasangan kita,
Setelah kita memahami tujuan pernikahan kita dan kita sudah
mungkin kita akan menemukan beberapa perbedaan antara
memutuskan untuk mengasihi pasangan kita dalam segala
kita dan pasangan yang kemudian timbul gesekan-gesekan
situasi dan kondisi, kita bisa mulai membicarakannya dengan
pada hubungan kita. Perbedaan bukanlah sebuah hal yang
orang tua untuk meminta restu dari mereka. Kemudian, kita
buruk, tetapi perbedaan itu ada untuk kita bisa saling
bisa mulai untuk melakukan perencanaan-perencanaan yang
melengkapi. Sejak awal penciptaan, laki-laki dan perempuan
lebih terperinci seperti rumah yang akan menjadi tempat
memang diciptakan berbeda; mulai dari secara fisik dan
tinggal kita setelah menikah nantinya, kapan akan menikah,
fungsi, tetapi Allah melihat itu semua baik karena dengan
lokasi pernikahan dan mulai memilih-milih vendor. Satu
adanya perbedaan, kita bisa saling menolong satu sama lain.
langkah yang tidak boleh ditinggalkan adalah mengikuti bimbingan pra-nikah yang biasa disediakan oleh gereja.
Di dalam Injil Efesus, gambaran Kristus dan gereja-Nya
Bimbingan ini akan membantu kita lebih mempersiapkan diri
digambarkan
harus
dalam memasuki kehidupan pernikahan karena kita akan
mengasihi istri seperti Kristus mengasihi gereja-Nya dan istri
dibimbing oleh pasangan-pasangan yang sudah lama
harus tunduk kepada suami seperti kita tunduk kepada
menikah dan bisa menjadi mentor kita dan pasangan.
melalui
relasi
pernikahan.
Suami
35
Growing in
Christ
Pacaran, Pernikahan
How to Get the Best Out of
dan Keluarga
Your Man
oleh Jimmy Pardede
oleh Michelle McKinney
Rangkaian pembahasan yang
Melalui cerita kehidupan Ester,
di bagi menjadi 12 tema
kita dapat mempelajari banyak
mengenai relasi kita dan
hal mengenai kekuatan wanita
pasangan serta mertua,
dalam mempengaruhi pria dan
konflik dan pengampunan,
menggunakannya sesuai
keuangan, dan lainnya.
dengan firman Tuhan.
Becoming the Woman God
No God But One: Allah or Jesus?
Wants Me to Be
oleh Nabeel Qureshi
oleh Donna Partow Islam dan Kristen sama-sama
36
Renungan 90 hari berdasarkan
membahas mengenai tidak ada
Amsal 31 yang memandu kita
Allah lain, tetapi yang manakah
menjadi wanita yang Tuhan
yang benar? Allah atau Yesus?
inginkan. Buku ini membahas
Buku ini juga membahas tentang
aneka tema seperti iman,
perbedaan antara Islam dan
keluarga, kesehatan, fashion,
Kristen serta yang manakah
dan lainnya.
yang benar.
Hidup Kristen yang Berbuah
Konflik Wawasan Dunia
oleh Stephen Tong
oleh Ronald H. Nash
Tuhan menciptakan tumbuhan
Suatu garis besar wawasan
untuk menghasilkan buah yang
Kristen mengenai Allah, manusia
mengandung biji di dalamnya,
dan dunia terhadap ujian rasio,
sehingga selain menjadi hasil
logika dan pengalaman. Ronald
pertumbuhan, buah-buah itu
juga membahas mengenai
juga boleh menjadi tumbuhan
permasalahan kejahatan, doktrin
yang baru; inilah yang Tuhan
pokok Kristen, seperti inkarnasi
ingin kita lakukan.
dan kebangkitan Yesus.
Growing in
Christ
Mere Christianity
Iman dan Agama
oleh C.S. Lewis
oleh Stephen Tong
Buku yang mengulas konsep
Iman dan agama memiliki kaitan
inti kekristenan, apa saja yang
yang sangat erat. Dimanakah
membuatnya spesial dan
kaitannya? Apakah manusia
lebih baik dari kepercayaan
harus beragama? Benarkah
lainnya, apa saja nilai inti yang
manusia mencari Allah?
diajarkannya, dosa terbesar dan apa yang membuatnya mengerikan, dan lain-lain.
Pemuda dan Krisis Zaman
GodChicks and the Men
oleh Stephen Tong
They Love oleh Holly and Philip Wagner
Banyak pemuda yang ada dalam masa mahasiswa mencari-cari
Menawarkan kepada pasangan
kebenaran dan jauh dari Tuhan.
yang ingin hidup mencapai
Maka dari itu, buku ini
potensi tertinggi mereka dan
memberikan pemahaman
bertumbuh bersama. Buku
kepada pemuda kristen untuk
ini membahas bagaimana pria
bertanggung jawab kepada
dan wanita memiliki tugasnya
Tuhan dan menjadi berkat
sendiri untuk dapat melakukan
bagi zamannya.
hal-hal yang mustahil bersama.
YOU MAY VISIT WWW.DANIELWINARDI.COM TO KNOW MORE ABOUT
Christian W orldview
“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.� - Yehezkiel 36:26
in Christ For daily update, follow our Instagram: @inChristMagazine For advertising inquiry, send us a message on Instagram.