EDISI #09
review non-residensial
27
Taman Anak Sungai Cikapayang
Microlibrary Taman Lansia
Taman ini terletak di luar area Balai Kota, tepat di pinggir Jalan Merdeka. Berseberangan langsung dengan Taman Vanda yang cukup ikonik, taman ini ramai dilewati, namun tidak semua masyarakat yang lewat memperhatikan adanya taman kecil ini.
Meskipun belum beroperasi pada saat ini, microlibrary rancangan SHAU di Taman Lansia sudah selesai dibangun dan dapat dengan mudah kita temukan di tengah area taman. Bangunan ini tidak mengganggu suasana asri Taman Lansia, meskipun dirancang dengan konsep floating box yang terbuat dari beton. Menggunakan warna hangat dan ramp sebagai akses masuk pengunjung, bangunan ini menyatu dengan laskap Taman Lansia sehingga menjadi elemen tambahan yang memperkaya pengalaman ruang dalam taman.
Taman yang berada di jalur pejalan kaki ini diolah dengan konsep ruang dalam geometri-geometri halus yang dibentuk dengan hardscape berundak, memunculkan suasana teras yang memberikan nuansa ramah dan santai. Ritme juga diolah dengan menarik dalam taman ini, contohnya pada barisan vegetasi yang memberi batas halus antara teras dan sungai, serta pada undakan-undakan sungai yang menciptakan efek air terjun menerus mengiringi sepanjang area taman. Fitur lain yang cukup membedakan taman ini dengan taman lain di Kota Bandung adalah adanya batu-batu tinggi di beberapa bagian taman sebagai pembentuk ruang yang artistik tanpa menjadi elemen yang mencolok pada taman. Tempat ini sangat nyaman untuk bersantai dan rehat sebentar dari kegiatan sehari-hari sambil menyaksikan kombinasi yang menarik antara dinamisnya lalu lintas Jalan Merdeka dan sejuknya aliran Anak Sungai Cikapayang.
Perpustakaan ini dirancang dengan muka bangunan berlubang ritmis yang mengalirkan udara dengan baik dalam ruang sehingga tak hanya bermanfaat secara fungsional namun juga menjadi elemen unik yang memberi citra menarik kepada keseluruhan bangunan. Perpustakaan kecil berukuran 81 m2 ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi 1 fungsi perpustakaan, namun dilengkapi dengan musholla, kios, toilet umum, dan teras yang nyaman dan teduh. Sambil menunggu pengelola yang akan menempati perpustakaan ini, kita tetap bisa mengunjungi bangunan ini dan melihat ke dalamnya dari luar. Berfoto untuk mempercantik feed instagram pun tentunya juga tidak dilarang. Penasaran? (CATH)