Majalah Alhikmah

Page 17

Sekilas Tentang “Modifikasi Perilaku” Apakah Modifikasi Perilaku (MP) itu? P adalah suatu teknik pengubahan tingkah laku dengan menerapkan prinsip-prinsip teori belajar. MP sebagai teknik pengubahan tingkah laku, dalam penerapannya mengikuti prosedur sistematis, dan dapat dipelajari oleh setiap guru maupun orang tua, meskipun mereka tanpa memiliki bekal pengetahuan psikologi yang memadai. Dengan MP kita bisa mengupayakan pengubahan perilaku tertentu. Memperkuat perilaku yang diinginkan dan atau menghilangkan perilaku yang tidak kita inginkan pada anak-anak kita.

M

Asumsi Dasar MP ada 3, yaitu : 1. Semua tingkah laku merupakan hasil dari proses belajar. Dengan kata lain, semua perilaku bisa dipelajari. Banyak orangtua mengklaim bahwa ketika anaknya bertingkah laku yang diinginkan (misal: rajin belajar, menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, bertutur kata lembut dan sopan, dll) maka itu adalah hasil didikan orangtua/pengasuhnya. MP, secara konsisten menekankan bahwa perilaku yang diinginkan

dan tidak diinginkan, keduanya adalah sama-sama hasil dari suatu proses belajar yang telah terjadi sebelumnya. 2. Lingkungan sangat menentukan tingkah laku mana yang mendapat ganjaran positif dan mana yang mendapatkan hukuman. Maka menurut MP, ketika anak kita bisa hidup disiplin, itu berarti bahwa pada hakikatnya kita sudah berhasil menyediakan lingkungan agar anak kita itu disiplin. 3. Tingkah laku dapat dirubah dengan merubah lingkungannya. Ini berarti bahwa lingkungan dapat diatur kembali untuk mengajarkan cara bertingkah laku baru yang lebih adaptif atau lebih sesuai dengan yang diinginkan. MP memberikan prosedur sistematis yang terdiri atas 4 langkah (1) Memilih satu tingkah laku sasaran yang akan diubah (dikuatkan atau dihilangkan). (2) Mengasesmen lingkungan., mengidentifikasi kejadian-kejadian di lingkungan yang menjadi kondisi pendukung terjadinya sebuah perilaku asal, sekaligus

menentukan kejadian-kejadian di lingkungan seperti apa yang akan memberikan kondisi pendukung bagi perilaku tujuan. (3) Merencanakan dan melaksanakan strategi pengubahan. Disini poin ”menguatkan” perilaku diinginkan lebih penting daripada ”menghilangkan” perilaku yang tidak diinginkan. Kenapa? Karena (misalnya) ketika kita berhasil menghilangkan perilaku-perilaku buruk pada anak bukan berarti kemudian secara otomatis anak-anak akan langsung bisa menerapkan perilaku yang baik. Anak tetap masih perlu BELAJAR untuk menerapkan perilaku yang baik tersebut. Dalam merencanakan strategi ini, ada satu hal yang krusial untuk dilakukan, yaitu kontrak persetujuan (perjanjian) dengan pihak yang akan diubah perilakunya. (4) Mengevaluasi program pengubahan. Disini yang menjadi ukuran bahwa sebuah program Modifikasi Perilaku itu berhasil, seringkali bukan terjadinya sebuah kebiasaan baru dari perilaku baru yang lebih diinginkan. (Wahida Ariffianti) Al Hikmah I Edisi Juli 2009

| 17


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.