EPIFO

Page 1


EPIFO

SALAM REDAKSI

Diterbitkan Oleh Departemen Epidemiologi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pelindung Fajar Ariyanti, Ph.D Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Penanggungjawab Minsarnawati Tahangnacca, M.Kes Ketua Peminatan Epidemiologi Dewan Redaksi Ketua Nurul Farhanah Syah Sekretaris Fadhilah Rizky, Wardatul Hasanah Bendahara Ni Made Shellasih Penulis Nurul Farhanah Syah, Fadhilah Rizky, Wardatul Hasanah, Ni Made Shellasih, Anita St Fatonah, Siti Rahayu, Nabila Musyarofah, Cindy Aisyah Firdiyah. Irma Fajar, Siti Nurohma, Sonia Qori Safitri, Maryam, Nanda Amala Elsany, Iffa Syifaurrohma, Rizka Ayu Handayani, dan Titah Hati K. Editor Anita St Fatonah, Siti Rahayu, Nabila Musyarofah, Cindy Aisyah Firdiyah. Desain & Tampilan Irma Fajar, Siti Nurohma, Sonia Qori Safitri. Distributor Maryam, Nanda Amala Elsany. Sekretariat JL. Kertamukti Raya No.5 Pisangan Ciputat, Tanggerang Selatan Email: Kesmasepid2014@gmail.com

Alhamdullilah, puji syukur kami kepada Allah SWT atas terbitnya Epifo (Epidemiology For Information) edisi ke empat. Suatu kebanggan ketika kami dari Departemen Epidemiologi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 4 dapat meneruskan dalam pembuatan EPIFO. Kami berharap EPIFO ini dapat menjadi sumber informasi bagi para pembaca khususnya informasi dalam bidang kesehatan. Pada edisi kali ini, kami membahas mengenai urgensi fenomena double burden di Indonesia. Double burden disease kini masih menjadi perhatian bagi dunia, tak terkecuali negara berkembang termasuk Indonesia. Transisi epidemiologi pola penyakit saat ini ditandai dengan masih adanya penyakit dan masalah kesehatan. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, transisi demografi, sosial ekonomi, dan sosial budaya sehingga berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia memberi efek ‘Double Burden’ pada perkembangan negara ini. Program yang lebih mengarah pada tindakan promotif dan preventif, serta lebih banyak melibatkan masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka prevalensi kesakitan dan kematian akibat Double Burden. Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan hingga terbitnya EPIFO edisi ke empat ini, semoga EPIFO ini dapat memberikan informasi dan manfaat bagi para pembacanya,

Nurul Farhanah Syah Ketua Dewan Redaksi

1


Dosen Pembimbing Peminatan Epidemiologi, Berbicara. Minsarnawati Tahangnaca, SKM, M.Kes Assalamu’alaikum

Warahmatullahi

Wabarakatuh.

saat ini masih menjadi tugas mata

Fenomena

kejadian

penyakit

menular saat ini masih menjadi sumber masalah

kesehatan

di

Indonesia.

keberadaan penyakit tersebut baik dalam kategori emerging maupun

reemerging masih menjadi masalah. Kemudian ditambah dengan masalah yang ditimbulkan oleh penyakit tidak menular, sebagaimana dua penyebab kematian

terbit setiap tahun. Meskipun Epifo

di

Indonesia

masih

kuliah, diharapkan kedepannya Epifo bisa terbit secara rutin, karena adanya rasa

tanggung

jawab

untuk

menyebarkan informasi yang update. Selain

sustenebilitas

menjaga

penerbitan Epifo, dengan hadirnya Epifo edisi ke 4 ini dapat menjadi wadah angakatan ini untuk menulis, yang merupakan suatu kelebihan.

di

Kesan

saya

terhadap

dominasi oleh penyakit tidak menular.

mahasiswa Epidemiologi angkatan ke

Sedangkan penyakit menular menjadi

4

penyebab

semangatnya

mahasiswa

nomer

tiga.

epidemiologi,

Sebagai kajian

sangat

luar

biasa,

effort

baik

kemudian

kemandiriannya.

Dalam

kemandirian

logis dalam pembahasan dan berbasis

mahasiswa Epidemiologi angkatan ini

fakta.

sangat Epifo edisi ke 4 ini

merupakan suatu prestasi Mahasiswa Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Angkatan 2014. Hal ini menujukkan penerbitan

sustenebilitas Epifo

yang

dari berjalan

dengan baik dan sesuai target, yaitu

saya

dimiliki

ini

rasionalitas dan empirisme haruslah

Terbitnya

yang

hal

apresiasi

oleh karena

dibandingkan dengan angkatan yang pertama, angkatan ini dapat dikatakan lebih sedikit mendapat perhatian dari saya.

Akan

tetapi,

tanpa

adanya

perhatian dan pertemuan yang intens seperti angkatan sebelumnya, saya menilai angkatan ke 4 ini memiliki kemandirian

dan

kemauan

yang

2


tinggi. Berdasarkan report dan progres

kedepannya

dari mata kuliah yang mereka ikuti,

mereka telah banyak tahu apa saja

mereka

menyelesaikannya

yang harus dilakukan sehingga dapat

dengan baik. Saya menilai, kurangnya

membuat strategi belajar yang lebih

dukungan

berikan

baik dari target-target yang lebih

menjadikan mereka lebih semangat

tinggi dari sebelumya. Selain itu, saya

dan mandiri dalam menyelesaikan

juga berharap angkatan ini lebih

tanggung jawabnya.

semakin

dapat yang

saya

Pesan saya kepada Mahasiswa Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat

Angkatan

2014,

jika

peminatan Epidemiologi diibaratkan suatu rumah, maka semester 4 (awal pintu

gerbang,

kompak

kebersamaan.

baik

dan

karena

menjaga

Kebersamaan

yang

mereka punya akan memudahkan pencapaian tujuan kelas mereka. Saya pernah berpesan kepada mereka yaitu, masuk bersama keluar bersama.

memasuki peminatan Epidemiologi) merupakan

semakin

Pesan

yang

selalu

saya

yang

sampaikan adalah jadilah yang terbaik

berarti mereka telah memasuki rumah

dimanapun kalian berada, baik untuk

tersebut.

diri

Selanjutnya

tinggal

sendiri,

peminatan,

maupun

bagaimana mereka mengisi rumah

seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat

tersebut dengan interior yang baik

nantinya. Berbuatlah sesuai komitmen

dan mengisi rumah itu dengan rasa

dan jadikan target

nyaman dan berkualitas.

terbaik di manapun, kapanpun dan

Menempati rumah itu tentu masih membutuhkan perjuangan dan

effort yang luar biasa dari mereka ber16. Sejak awal kesan saya terhadap peminatan Epidemiologi angkatan ini sangat

baik,

saya

berharap

berbuat yang

seterusnya. Saya berharap peminatan Epidemiologi tetap ada untuk tahuntahun

selanjutnya.

Epidemiologi

Dan

kedepannya,

untuk saya

berharap ESA (Epidemiologi Student Association) bisa lebih berkembang lagi. Salam Semangat!

3


ARTIKEL V

 Waspadai Faktor Risiko Penyakit Tidak

INDEX

Menular  Obesitas, Lampu Kuning Bagi Indonesia  Hindari Fast Food, Jauhi Obesitas  Masa Depan Stroke  Hati-hati Hipertensi Menyerangmu dan Orang terdekatmu  Kenali Risiko Penyakit Jantung Koroner, Hindari Ancamannya  Kenali Diabetes Mellitus  Seputar Diare di Indonesia  Indonesia Endemik Hepatitis B  Kenali Demam Tifoid, Penyakit Endemis di Indonesia  Wapada!! Demam Berdarah Dengue  Hidup Sehat Cegah TBC!  Kenali dan Cegah Penyakitnya Kanker Payudara!  Say No to ODHA’S Discrimination  Kanker Serviks, Ancaman Mematikan Bagi Kaum Perempuan  Cegah Penyakit Saat Travelling dengan Vaksin

EVENTS  Langkah Sehat untuk Jantungmu Melalui Skrining PJPD.  Kunjungan ke BBLITVET (Balai Besar Penelitian Veteriner) Bogor.  Menjelajah Ilmu ke BBTKL-PP ( Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan –Pencegahan Penyakit) Jakarta.

FEATURES  Sosok inspiratif Mahasiswa Epidemiologi  Galeri epidemiologi 2014

4


WASPADAI FAKTOR RISIKO PTM

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah Kesehatan yang menjadi Perhatian nasional maupun Internasional. Indonesia saat ini berada dalam masa transisi epidemiologi , dimana dalam upaya pembangunan di bidang kesehatan mengahdapi beban ganda penyakit. Salah satu pihak masih harus managani masalah penyakit menular yang masih tiinggi seperti malaria, DBD, Diare , leptospirosis dll. Dilain Pihak terjadi peningkatan penyakit tidak menular atau penyakit degenarif. Faktor Risiko penyakit tidak menular merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit

tidak menular pada populasi atau individu. Faktor Risiko penyakit tidak menular dibedakan menjadi 2 katagori yaitu Faktor risiko yang tidak dapat diubah dan Faktor Risiko yang dapat diubah. Berikut Merupakan Faktor Risiko yang tidak dapat diubah atau bawaan.

Usia. Perubahan struktur dan fisiologi tubuh biasanya terjadi pada usia lanjut. Pada usia lebih dari 20 tahun sudah terjadi kelainan pada pembuluh darah dan penumpukan plak aterosklerotik. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah memiliki risiko morbiditas dan mortalitas tinggi pada usia 30-44 tahun. Pertambahan umur

5


pun akan meningkatkan faktor risiko dari rata- rata penyakit tidak menular. Jenis Kelamin. Terdapat beberapa jenis penyakit yang lebih fatal sering dialami oleh jenis kelamin tertentu. Penyakit Jantung koroner misalnya, memiliki tingkat kefatalan lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Pada perempuan jumlah kasus kanker payudara sangat tinggi dialami oleh perempuan dibandingkan pada lakilaki.

Genetik.

Riwayat penyakit keluarga pun penting untuk diketahui. Sebab terdapat beberapa penyakit yang berisiko mempertinggi terkena penyakit tersebut. Seperti Hipertensi dan diabetes. Adapun Faktor Risiko yang dapat diubah atau di intervensi Seperti : Merokok. Hanpir semua penyakit tidak menular memiliki faktor risiko merokok. Di USA tembakau merupakan penyebab kelima dari kejadian penyakit kardiovaskular. Perokok memiliki risiko 2x lipat terkena stroke, Jantung Koroner, dan Impoten. Dapat pula mingkatkan 3x lipat kematian akibat penyakit jantung koroner yang tidak terdiagnosis. Juga miningkatkan sekitar 3x lipat penyakit Jantung dan pembuluh darah. Kurang Aktivitas Fisik. Menurut penelitian kurang aktivitas fisik akan berhungan dengan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi. Kurangnya aktivitas fisik pun berkaitan dengan kejadian obesitas. Berjalan selama 20- 30 menit perhari pun telah dapat menurunkan risiko serangan jantung.

Kadar kolestrol yang abnormal. Akibat dari meningkatkan kadar kolestrol ini adalah perubahan pada struktur dan fungsi pembuluh darah dan plak arterosklerotik. LDL merupakan faktor risiko sedangkan HDL merupakan faktor pencegah.

Obesitas. Kegemukan bukanlah faktor risiko yang berdiri sendiri akan tetapi faktor yang dapat memicu atau diikuti oleh faktor risiko lainnya. Obesitas merupakan ketidak normalah jumlah lemak dalam tubuh. Ketidak normalan ini dapat memicu terjadinya arterosklerosis, yang memilki bahaya lebih besar apabila terdapat kombinasi 2 atau 3 faktor risiko.

Stess. Berdasarkan penelitian sterss dapat menyebabkan penyempitan pembuluh arteri sampai 27 persen, hal ini dapat mengakibatkan penurunan aliran darah. Penelitian lain menegaskan bajwa stres yang berat dapat menyebabkan pecahnya dinding pembuluh arteri dan dapat memicu serangan jantung. Untuk itu Coping stres atau managemn stres sangat diperlukan. Perubahan pola hidup merupakan cara yang paling baik untuk menghindari semua faktor risiko yang mungkin dapat mengenai kita. Mari cegah penyakit tidak menular ada pada diri kita. Jauhi Faktor Risikonya, Ubah gaya hidupmu ! (Anita St Fatonah)

6


OBESITAS, LAMPU KUNING BAGI INDONESIA Satu dekade terakhir ini, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan kata “Obesitasâ€?. Fenomena ini banyak diderita oleh masyarakat Indonesia bahkan penghuni bumi. Namun apakah kamu tahu apa itu obesitas? Menurut WHO (2005), obesitas adalah penimbunan lemak berlebihan dengan ambang batas > 2 standar deviasi sehingga menyebabkan berat badan yang berlebih. Adapun ambang batas > 2 standar deviasi dapat ditunjukan dengan Indeks Massa Tubuh yang ≼ 30. Berdasarkan data WHO (2008),

WHO secara keseluruhan, 44% penyakit

lebih dari 1,4 milyar orang dewasa

diabetes, 23% penyakit jantung koroner dan 7

di dunia mengalami overweight

- 41% kanker apapun diakibatkan oleh obesitas

dan lebih dari setengah milyar

dan overweight.

orang dewasa di dunia mengalami

Selain dampak kesehatan, dampak yang

obesitas. Sedangkan berdasarkan

tidak kalah pentingnya yaitu dampak sosial

data Riset Kesehatan Dasar 2013 di

yang akan diterima oleh penderita obesitas.

Indonesia, proporsi obesitas pada

Boeree (2008) berpendapat bahwa

laki-laki sebesar 19,7% dan pada

diskriminasi dan stigma negatif dari

perempuan sebesar 32,9%.

masyarakat tentang tubuh akan diterima para

Berdasarkan provinsi se-Indonesia,

penderita obesitas. Dampak sosial yang

proporsi obesitas tertinggi baik

sifatnya jangka panjang ini, berisiko

pada laki-laki maupun perempuan

memunculkan dampak psikologis.

adalah provinsi Sulawesi Utara. Angka proporsi tersebut sudah menjadi lampu kuning bagi warga Indonesia terhadap dampak-

Berdasarkan hasil penelitian Gayatri Basuki bahwa cemas, malu dan memiliki gambaran diri yang buruk

dampak yang akan dialami. Salah satu dampak yang akan dialami penderita obesitas yaitu dampak kesehatan seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes dan kanker. Berdasarkan data

7


Menjaga pola konsumsi makan adalah perilaku seorang atau masyarakat yang mampu mengatur frekuensi dan jangka waktu tertentu untuk mengonsumsi merupakan dampak psikologis akibat

makanannya dengan memperhatikan jenis

obesitas. Jiwa yang sudah merasa

dan jumlah bahan makanan yang

dirinya lebih rendah dari orang lain

terkandung di dalamnya serta sesuai

akan sulit untuk mengatasi

kebutuhannya masing-masing.

masalahnya sendiri dengan jalan

Konsumsi makanan dengan porsi yang

yang baik. Penderita obesitas

lebih besar dari kebutuhannya merupakan

cenderung untuk menarik diri dari

faktor pencetus terjadinya obesitas. Selain

lingkungan dan menghambat

itu, makanan yang tinggi lemak, tinggi

prestasinya.

karbohidrat sederhana, tinggi energi dan

Dampak obesitas yang begitu

rendah serat ikut berperan dalam

menyeramkan secara kesehatan,

penimbunan lemak yang menyebabkan

sosial dan psikologis tidak bisa

seseorang obesitas.

dibiarkan. Terutama bagi anak-anak

Setelah mengetahui bahwa makanan

dan remaja yang fasenya sedang

merupakan fakor pencetus obesitas, maka

menjajaki prestasi. Sehingga mereka

cara mencegah obesitas salah satuya dengan

harus dilindungi dan diedukasi

menjaga pola konsumsi sehat. Seseorang

tentang obesitas dan cara

yang ingin mencoba untuk menjaga pola

mencegahnya.

konsumsi sehat dapat dimulai dari konsumsi

Mencegah sedari dini akan lebih

buah dan sayur ≼ 5 porsi per hari,

baik dari pada ketika sudah dewasa.

mengurangi makanan berlemak dan

Terapkan MERICA sebagai upaya

gorengan, mengurangi makanan dan

pencegahan obesitas. MERICA

minuman manis, mengurangi makan di luar

merupakan kependekan dari

(sangat dianjurkan untuk memakan hasil

Menjaga pola makan, Rajin aktifitas

olahan rumah) dan makan dengan tepat

fisik, dan Cek berat badan secara

waktu. Perilaku makan tersebut harus

berkala.

dilakukan secara rutin agar menjadi kebiasaan yang berlanjut menjadi gaya hidup sehat.

8


Aktivitas fisik adalah membakar dan meningkatkan pengeluaran energi dengan cara menggerakkan setiap anggota tubuh. Idealnya dalam beraktivitas fisik dengan tujuan untuk mencegah obesitas dilakukan dalam rentang minimal 3-5 hari per minggu dengan durasi 30 menit per aktivitas fisik. Selain itu, agar aktivitas fisik dilakukan secara rutin maka dianjurkan untuk membatasi dalam hal menonton TV, bermain komputer dan game dengan durasi < 2 jam per hari. Cek berat badan secara berkala merupakan upaya early diagnosis atau deteksi dini dalam lima tingkat pencegahan. Hal tersebut dilakukan minimal satu kali per minggu dan secara rutin, agar masyarakat dapat mengetahui berat badannya termasuk dalam kategori obesitas atau tidak. Sehingga dengan mengetahui kategori status gizi dari berat badan yang diukur dapat melakukan pencegahan obesitas secara mandiri. Melalui langkah pencegahan obesitas yang ringkas, mari kita matikan lampu KUNING dan nyalakan lampu MERAH untuk obesitas! Demi generasi muda Indonesia yang lebih baik tanpa obesitas! (Iffa)

9


Hindari Fast Food, Jauhi Obesitas! Oleh:Titah Hati Khoirurrokhmah

pakah kamu suka makan fast food? Fast food jenis apa yang kamu sukai? Fast food ala Amerika, Italia, Korea, Jepang, atau Cina? Bersama siapa biasanya kamu makan fast food? Teman, keluarga, atau orang istimewa? Saat ini, ada berbagai macam restoran fast food yang tersedia di masyarakat. Restoran tersebut bukan hanya berfungsi sebagai tempat makan tetapi juga tempat berkumpul. Oleh karena itu, hampir mustahil bahwa restoran fast food sepi pengunjung. Hal tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat kita terhadap fast food cukup tinggi. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa tidak semua fast food mengandung makanan yang baik untuk kesehatan?

A

yang memiliki dampak baik dan buruk Fast food yang berdampak baik untuk tubuh contohnya yaitu pecel dan gadogado yang mengandung serat dan vitamin dari sayuran. Sedangkan fast food yang berdampak buruk bagi tubuh yaitu fast food yang terlalu banyak mengandung gula, garam, dan lemak seperti fried chicken, dan hamburger. Sayangnya, dengan adanya kategori dampak baik dan buruknya fast food, tidak membuat masyarakat dengan mudah menghindari fast food, terutama menghindari fast food yang berdampak buruk. Karena fast food tersebut masih merupakan salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat.

Gambar 1 Berbagai jenis fast food yang ada di masyarakat

Tidak semua fast food buruk bagi kesehatan. Menurut guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, fast food merupakan makanan dengan pengolahan cepat atau siap saji

Gambar 2 Konsumsi fast food berlebih menyebabkan obesitas. (Sumber:http://www.hipnoterapikeluarga.com/wpcontent/uploads/2016/01/13309556-woman-eating-fastfood-at-work-isolated.jpg)

10


Junk food, nama lain dari fast food berdampak buruk, merupakan makanan yang tidak sehat dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang sering dihubungkan dengan konsumsi junk food adalah obesitas atau kegemukan. Obesitas merupakan kondisi dimana berat badan seseorang melebihi ukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) normal. Indeks Massa Tubuh merupakan ukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang, apakah orang tersebut memiliki tubuh normal, kurus (underweight) atau kegemukan (obesitas).

demi status kesehatan yang optimal. Jika IMT kamu termasuk dalam klasifikasi normal, maka penting bagi kamu untuk menjaga berat badan agar tidak menjadi kurus atau obesitas. Sedangkan jika angka IMT kamu termasuk dalam klasifikasi obesitas, maka terdapat beberapa hal yang harus kamu perhatikan untuk mencegah bahaya yang terjadi akibat obesitas.

IMT merupakan indikator yang menghubungkan antara berat badan dan tinggi badan. Berikut adalah rumus untuk menghitung IMT:

Gambar 3 Ilustrasi klasifikasi IMT laki-laki dan perempuan.

Setelah mendapatkan nilai IMT, maka nilai tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan tabel berikut: Tabel 1 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh

IMT

Klasifikasi Kurus Sangat kurus Kurus

<17 17,0-18,5 Normal

Normal 18,5-24,5 Gemuk/Obesitas Gemuk 25,0-29,9 Obesitas level I 30,0-34,9 Obesitas level II 35,0-39,9 Obesitas level III >40

Terdapat beberapa dampak akibat obesitas. Dampak tersebut diantaranya penyakit jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi, kolesterol LDL (kolesterol jahat) tinggi dan kolesterol HDL (kolesterol baik) rendah, trigliserida (kadar lemak) yang tinggi, dan diabetes (glukosa/gula darah tinggi). Lalu, bagaimana caranya agar kita terhindar dari obesitas? Apa yang harus kita lakukan jika kita sudah terlanjur obesitas? Berikut beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi obesitas.

Jika IMT kamu termasuk dalam klasifikasi kurus, maka penting bagi kamu untuk memiliki berat badan yang ideal/normal

11


1. Memperbanyak konsumsi sayur dan buah Buah dan sayur banyak mengandung serat, vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Buah dan sayur baik untuk pencernaan karena mengandung serat yang dapat memperlancar sistem pencernaan. Selain itu buah dan sayur baik untuk mencegah obesitas dan mengurangi berat badan. Kebanyakan orang yang obesitas lebih jarang makan buah dan sayur, akan tetapi mereka lebih menyukai makanan tinggi lemak seperti fast food.

Gambar 4 Berbagai warna buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan tubuh kita akan berbagai vitamin di dalamnya.

2. Hati-hati dengan minuman manis Minuman manis dapat menyebabkan obesitas karena tubuh mengolahnya sama dengan makanan manis. Makanan manis biasanya memiliki kalori yang tinggi yang miskin zat gizi tapi tinggi energi sehingga dapat menjadi penyebab obesitas. Dibandingkan meminum minuman manis, lebih baik minum air putih yang baik untuk tubuh. Minum air putih 8 gelas perhari atau 2 liter per hari dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan air. 3. Selalu sarapan pagi Sarapan dapat mencegah dan mengatasi obesitas karena hal tersebut berkaitan dengan jumlah makanan yang dimakan pada jam makan siang dan berikutnya. Biasanya orang yang melewatkan makan pagi atau sarapan, akan makan lebih banyak pada jam-jam berikutnya, seperti pada waktu makan siang dan makan malam. Selain itu, orang yang sarapan pagi juga akan mengurangi kemungkinan untuk ngemil. 4. Kurangi konsumsi cemilan Konsumsi cemilan seperti kue-kue kering, snack, dan makanan ringan lainnya harus dikurangi dan dibatasi untuk mengatasi obesitas. Hal tersebut dikarenakan kandungan gizi cemilan yang rendah untuk tubuh dan tidak mengenyangkan. Cemilan tersebut dapat diganti dengan cemilan sehat seperti buah sebagai alternatif jika kamu mengalami kesulitan untuk mengurangi konsumsi cemilan.

12


Gambar 5 Snack yang sering dijadikan sebagai cemilan yang tidak sehat. (Sumber: http://noninanospray.com/wp-content/uploads/2015/05/cemilan-enak-yang-tidak-bikin-gemuke1430482254378.jpg)

5. Mulai Berolahraga

Gambar 6 Olahraga bersama komunitas dapat menjadi alternatif pilihan olahraga untuk mencegah dan mengatasi obesitas (Sumber: http://journal.20fit.co.id/wpcontent/uploads/2016/02/360804_620.jpg)

Gambar 7 Olahraga sendiri atau bersama dapat dilakukan dengan berjogging. (Sumber: http://www.solusisehatku.com/wpcontent/uploads/2015/11/jenis-olahraga-untukmengecilkan-perut.png )

Olahraga terbukti ampuh mencegah dan mengatasi obesitas karena dapat membakar lemak dalam tubuh yang berlebih. Olahraga memang pada awalnya terlihat sulit untuk dilakukan, akan tetapi dengan pembiasaan, olahraga akan terasa menyenangkan. Mulailah dengan seminggu sekali pada akhir pekan. Pilih jenis olahaga ringan untuk memulai olahraga, seperti jogging atau bersepeda atau jenis olahraga lain yang kamu gemari. Jika kamu malas untuk olahraga sendiri kamu bisa mengajak teman agar lebih semangat bersama komunitas olahraga tertentu.

13


Bagaimana tips and trick mencegah dan mengatasi obesitas diatas? Apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Mudah atau sulit untuk kamu lakukan? Agar tips and trick tersebut berhasil diterapkan, kamu membutuhkan komitmen dan kesadaran penuh untuk mencobanya. Kamu harus menyadari bahwa obesitas merupakan hal yang dapat meningkatkan resiko penyakit yang merusak kesehatanmu. Kamu dapat melakukan cara-cara tersebut dengan pelan-pelan sesuai dengan kemampuan.

Jalanilah proses tersebut dengan disiplin sehingga kamu dapat mencapai hasil yang optimal. Untuk mengontrol perubahan berat badan dari obesitas menjadi berat badan ideal, mulailah merekam apa saja yang kamu lakukan dalam program tersebut. Nikmati prosesnya, karena seiring dengan berjalannya waktu kamu akan memperoleh hasil yang optimal. Selamat mencoba! (Titah Hati K.)

14


MASA DEPAN STROKE menimbulkan disabilitas

hemoragik (hemoraghic

permanen yang

stroke). Pada masyarakat

menyebabkan penderita

barat, umumnya mengalami

kurang bahkan tidak

stroke iskemik sebesar 80%

produktif lagi. Dampak yang

dan 20% mengalami stroke

tahun 2020 penyakit tidak

ditimbulkan stroke yaitu

hemoragik. Stroke iskemik

menular (PTM) akan

tergganggunya kehidupan

sebagian besar merupakan

menyebabkan 73%

seseorang secara ekonomi

komplikasi dari penyakit

kematian dan 60% seluruh

juga berpengaruh terhadap

vaskular, ditandai dengan

kesakitan di dunia. Namun,

masa depannya.

gejala penurunan tekanan

Menurut WHO, pada

diperkirakan negara yang

darah mendadak, takikardia,

paling merasakan

Menurut Riset Kesehatan

pucat, dan pernapasan

dampaknya adalah negara

Dasar (Riskesdas) 2013,

yang tidak teratur.

berkembang termasuk

prevalensi stroke di

Indonesia. Terjadinya

Indonesia 12,1 per 1000

Sementara, stroke

peningkatan insidens dan

penduduk. Angka tersebut

hemoragik umumnya

prevalensi PTM merupakan

mengalami peningkatan

disebabkan oleh adanya

tantangan utama masalah

dibandingkan Riskesdas

perdarahan intrakranial

kesehatan di masa yang

2007 sebesar 8,7 persen.

dengan gejala peningkatan

akan datang. Sehingga,

Dilihat karakteristiknya,

tekanan darah sistole

tahun 2020 diprediksi tujuh

prevalensi stroke tertinggi

>200mmHg pada hipertonik

dari sepuluh kematian di

pada kelompok usia ≼75

dan 180 mmHg pada

negara berkembang

tahun, masyarakat

normotonik, bradikardia,

disebabkan oleh PTM.

berpendidikan rendah dan

wajah keunguan, sianosis,

pada masyarakat yang tidak

dan pernapasan

bekerja.

mengorok.

Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan

Stroke iskemik (infark atau

yang sangat serius saat ini

Stroke dibagi menjadi dua,

adalah stroke. Stroke dikenal

yaitu stroke iskemik

luas sebagai penyakit yang

(ischemic stroke) dan stroke

kematian jaringan) terjadi

15


pada usia 50 tahun atau lebih dan

berhenti bekerja untuk

yang telah mengalami infark

terjadi pada malam hingga pagi

sementara waktu atau akan

akibat emboli. Stroke

hari. Stroke

mati seterusnya tergantung

hemoragik dapat berupa

iskemik terjadi bila suplai darah

pada tingkat keparahan dan

perdarahan intraserebral

pada sebagian otak berkurang dan

lamanya iskemik. Bentuk

Hipertensi yang tidak

sel-sel kekurangan oksigen

ekstrim dari iskemik yang

terkontrol merupakan

sehingga tidak dapat berfungsi

menyebabkan kematian sel-sel

penyebab utama.

sempurna. Sel-sel otak yang

otak yang tidak dapat pulih

disebut infark otak. Stroke

Faktor risiko Stroke

iskemik dibedakan menjadi

Riwayat stroke sebelumnya

trombotik (thrombotic) dan

atau Transcient Ischemic

embolik (embolic). Darah yang Attack (TIA). TIA juga dikenal menggumpal di dalam

dengan “mini stroke�,

pembuluh arteri di otak dapat

memungkinkan untuk

menyebabkan stroke

mendapat serangan stroke

trombotik. Sedangkan fragmen yang lebih berat dari

plak yang berjalan-jalan dari

sebelumnya.

jantung atau arteri lain yang mengarah ke otak, dapat

Tekanan darah tinggi,

menyebabkan stroke embolik.

merupakan faktor risiko utama stroke. Keadaan ini terjadi

Stroke hemoragik terjadi pada

ketika tekanan darah dalam

usia 20-60 tahun dan biasanya arteri dan pembuluh darah timbul mendadak setelah

lainnya sangat tinggi.

beraktivitas fisik atau karena psikologis (mental). Biasanya

Kolesterol adalah zat seperti

terjadi nyeri kepala, mual

lilin dan berbentuk seperti

muntah bahkan kejang sampai lemak yang dapat dibentuk tidak sadar, selain gejala

oleh sebagian besar sel di

kelumpuhan seluruh badan

dalam tubuh. Namun, tempat

atau gangguan fungsi otak

pembentukan utama

yang lain. Stroke hemoragik

kolesterol adalah hati dan

dapat terjadi setelah sumbatan usus. Sumber kolesterol juga pembuluh darah serebral

dijumpai pada makanan

akibat emboli dan hal tersebut

hewani. Hati memproduksi

terjadi akibat reperfusi jaringan kolesterol dalam jumlah

16


yang cukup, tetapi

membantu glukosa yang

Kuran aktivitas fisik dapat

seseorang terkadang

berasal dari makanan yang

meningkatkan peluang

mendapatkan banyak

dimakan sampai ke sel-sel

memiliki faktor risiko lain

kolesterol dari apa yang

tubuh. Jika seseorang

untuk stroke, termasuk

dimakan. Kolesterol yang

memiliki diabetes, tubuh

obesitas, tekanan darah

berlebihan akan menumpuk

tidak dapat membuat insulin

tinggi, kolesterol tinggi, dan

di arteri yang dapat

dalam jumlah yang cukup,

diabetes.

menyebabkan penyempitan

atau tidak dapat

Aktivitas fisik yang cukup

arteri dan lebih

menggunakan insulin

secara teratur dapat

membahayakan jika terjadi

sebagaimana mestinya, atau

menurunkan risiko stroke.

di arteri otak.

keduanya.

Gangguan penyakit jantung

Merokok meningkatkan

dapat meningkatkan faktor

Obesitas adalah kelebihan

risiko stroke. Merokok dapat

risiko stroke. Misalnya,

lemak tubuh. Obesitas

merusak jantung dan

coronary heart disease

dikaitkan dengan level yang

pembuluh darah, yang

dapat meningkatkan risiko

tinggi

meningkatkan risiko stroke.

stroke karena plak yang

Nikotin juga meningkatkan

menumpuk di arteri dan

untuk kolesterol "jahat" dan

tekanan darah dan karbon

menghalangi aliran darah

trigliserida dan kadar

monoksida mengurangi

yang kaya akan oksigen

kolesterol "baik" yang

jumlah oksigen

menuju otak. Kondisi

rendah. Selain penyakit

darah yang dapat dibawa.

jantung lain, seperti cacat

jantung, obesitas juga dapat

Paparan asap rokok orang

jantung katup, denyut

menyebabkan tekanan

lain dapat meningkatkan

jantung tidak teratur

darah tinggi dan diabetes.

risiko stroke bahkan untuk

(termasuk fibrilasi atrium),

bukan perokok. ***

dan bilik jantung membesar,

Diet yang tidak sehat. Diet

dapat menyebabkan

tinggi lemak jenuh, lemak

penggumpalan darah

trans, dan kolesterol telah

berakibat pecah dan

dikaitkan dengan stroke dan

menyebabkan stroke.

terkait kondisi, seperti

Diabetes mellitus juga

penyakit jantung. Juga,

meningkatkan risiko stroke.

terlalu banyak garam

Tubuh membutuhkan

(natrium) dalam makanan

glukosa (gula) untuk energi.

dapat meningkatkan kadar

Insulin adalah hormon yang

tekanan darah.

(Irma)

dibuat pankreas yang

17


HATI-HATI HIPERTENSI MENYERANGMU DAN ORANG-ORANG TERDEKATMU!!!

Hipertensi bukanlah hal yang asing bagi

pembuluh darah yang disebabkan oleh

masyarakat. Hipertensi dikenal sebagai

Kristalisasi natrium, gula darah dan lemak.

SILENT KILLER, yang artinya dapat

Penimbunan tersebut mengakibatkan

membunuh tanpa memperlihatkan

tekanan darah menjadi tinggi, sehingga

tanda dan gejala kepada penderitanya.

pembuluh darah dapat pecah.

Dengan kata lain Hipertensi merupakan

Pembuluh darah ada disetiap organ dalam

pintu masuk menuju penyakit

tubuh. Sehingga pembuluh darah tersebut

mematikan seperti stroke, penyakit

dapat pecah dan menyerang organ tubuh

jantung dan ginjal yang dapat berakhir

yang paling rentan. Apabila pembuluh

pada kematian.

darah pecah dibagian otak, maka akan

Seseorang yang memiliki tekanan darah

terjadi stroke. Apabila pembuluh darah

sistolik dan diastolik ≼140/90 mmHg,

pecah dibagian jantung, maka akan terjadi

dapat dinyatakan berisiko terhadap

serangan jantung.

hipertensi. Jika sudah dinyatakan

Risikonya bukannya hanya hilangnya

berisiko terhadap hipertensi, maka

fungsi organ tetapi juga dapat

seseorang itu harus waspada dengan

menyebabkan KEMATIAN.

berbagai kemungkinan penyakit mematikan. Penyebab timbulnya penyakit mematikan akibat hipertensi adalah

adanya penimbunan pada

18


Banyak penelitian mengatakan bahwa

Enyahkan stress berlebihan, Makan-

Lansia, Perempuan dan Remaja berisiko

makanan bergizi seimbang, Olahraga

lebih besar terkena Hipertensi.

teratur, Tidur yang cukup, Enyahkan

Berdasarkan hasil penelitian Riset

rokok dan alkohol.

Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013

daripada mengobati‌ (Riska Ayu

prevalensi Hipertensi di Indonesia

Handayani)

adalah sebesar 26,5%. Angka tersebut

Jika Kamu peduli dengan dirimu dan

sudah cukup menjadikan Hipertensi

orang-orang disekitarmu, maka jangan

sebagai salah satu masalah kesehatan

ragu untuk menyebarkan informasi

terbanyak di Indonesia.

penting tentang hipertensi. Seperti yang

Hipertensi dapat disebabkan karena

tertulis dalam Al-Quran Surat Ali Imran

berbagai hal, diantaranya adalah stress

ayat 104 yang artinya “Dan hendaklah

berlebihan, kurang tidur, obesitas,

ada di antara kalian segolongan umat

keturunan, serta pola hidup tidak sehat

yang menyeru kepada kebajikan,

seperti suka makanan junk food,

menyuruh kepada yang ma’ruf dan

merokok dan minum alkohol.

mencegah dari yang mungkar;

Setiap orang bisa saja mengalami hal-

merekalah orang-orang yang

hal tersebut. Sehingga tidak menutup

beruntung�. Ingatlah selalu untuk

kemungkinan bahwa Hipertensi juga

melakukan pencegahan Hipertensi

dapat menyerang siapa saja.

dengan REMOTE. Mencegah Lebih Baik

Jika hipertensi dapat menyerang siapa

daripada mengobati. (Riska Ayu

saja, maka waspadalah karena bisa jadi

Handayani)

Hipertensi sedang menyerangmu dan orang-orang terdekatmu. Akan tetapi, Kita masih dapat menghindari Hipertensi. Caranya adalah melakukan pencegahan dengan REMOTE. REMOTE adalah singkatan dari Rutin memeriksa tekanan darah,

19


KENALI RISIKO PJK, HINDARI ANCAMANNYA Penyakit Jantung Koroner (PJK) saat ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Diperkirakan bahwa pada tahun 2020 PJK akan menjadi pembunuh pertama tersering di seluruh dunia, yaitu sebesar 36% dari seluruh kematian. PJK adalah penyakit yang terjadi sebagai manifestasi dari penurunan suplai oksigen ke otot jantung akibat penyempitan atau penyumbatan aliran darah arteri koronia. PJK terjadi ketika arteri koroner mulai tersumbat oleh penumpukan endapan lemak. Jika arteri sebagian besar tersumbat, seseorang dapat mengalami angina atau nyeri dada parah yang dapat menyebar ke seluruh tubuh bagian atas. Hal ini disebabkan karena jantung berjuang untuk tetap memompa pada pasokan oksigen yang terbatas. Pada kondisi inilah seseorang berisiko lebih besar untuk terkena serangan jantung.

Selain gangguan seperti hipertensi, kolesterol, kencing manis, obesitas, dan stres, terjadinya penyakit jantung koroner ini sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Gaya hidup yang buruk dapat berpengaruh terhadap penyakit jantung. Gaya hidup ini seperti pola makan yang tidak teratur, kebiasaan merokok, sering mengkonsumsi fast food/junk food, dan kurangnya olahraga yang menyebabkan kerja jantung bertambah.Apabila kita kurang berolahraga, jantung tidak akan sanggup menanggung kelebihan serta ketegangan yang diakibatkan oleh aktivitas diluar aktivitas normal kita. LANTAS

HARUS

BAGAIMANA

?

Menurut WHO, pada tahun 2004 penyakit kardiovaskulermenempati urutan pertama dari 10 penyakitutama penyebab kematian di dunia. Tahun2005 WHO melaporkan dari 17,5 juta kematian di dunia, sebanyak 7,6 juta kematian disebabkan olehPJK, 5,7 juta karena stroke, dan 4,2 juta karena penyakit jantung lainnya. Di Indonesia, penyakit jantung koroner merupakanpembunuh nomor satu, yakni sebesar 26,4%. Selain itu, hasil survey yang dilakukanDepartemen Kesehatan RI menyatakanprevalensi PJK di Indonesia terus meningkat daritahun ke tahun. Hal ini tentu saja merupakan suatu peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya PJK.

20


Dengan mengenal faktor risiko PJK, maka pencegahan terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan. Salah satu upayanya adalah dengan merubah gaya hidup kita. Gaya hidup yang sehat akan melahirkan tubuh yang sehat pula. Perubahan gaya hidup sehat dapat dilakukan dalam berbagai cara, diantaranya adalah dengan melakukan diet sehat. Diet sehat dapat mencegah atau menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan mempertahankan berat badan sehingga terhindar dari obesitas. Selain itu mulailah perilaku sehat dengan rutin berolahraga. Dengan rutin berolahraga maka tubuh akan terjaga dari ancaman PJK. Hal ini dikarenakan olahraga memiliki beberapa manfaat baik terhadap tubuh, diantaranya olahraga dapat memperbaiki keseimbangan kebutuhan dan suplai oksigen pada miokard. Selain itu olahraga dapat mengurangi disfungsi psiko-sosial seperti stres dan depresi yang dapat meningkatkan kejadian serangan jantung.

penyumbatan tidak akan terdiagnosis sebelum diikuti oleh komplikasi. Diagnosis dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu ABI (Ankle-Brachial Index) dengan melakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan, pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena, skrining ultrasonik duplex, CT scan di daerah yang terkena, Arteriografi resonansi magnetik, dan IVUS

(Intravascular Ultrasound). Pengobatan bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah (contohnya colestyramine, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin). Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah.

Sedangkan bagi yang beresiko tinggi terhadap penyakit jantung diharapkan untuk bisa menghindari hal-hal yang bisa meninggalakan kebiasaan-kebiasaan seperti merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, menjaga kadar kolesterol, tekanan darah dan diabetes di bawah kontrol dengan sering berkonsultasi dengan dokter. Selain upaya pencegahan primer seperti yang telah dijelaskan, dapat juga dilakukan pencegahan sekunder yang bertujuan untuk menyembuhkan atau menghentikan proses penyakit jantung koroner. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan diagnosis dini dan pengobatan segera serta pembatasan kecacatan. Diagnosis dini dilakukan karena umumnya arterosklerosis atau proses

Demikianlah upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga jantung kita dari ancaman PJK.

Maka dari itu mulailah gaya hidup sehat sejak dini dan cintai jantungmu kini hingga nanti! (Sonia qori safitri)

21


KENALI DIABETES MELLITUS Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

a. Banyak makan (polifagia) b. Banyak minum (polidipsia) Banyak kencing (poliuria)

 Gejala kronik Gejala ini biasa muncul sesudah bulan

atau

tahun

mengidap DM Gejala antara lain : a. Kesemutan b. Kulit terasa panas atau seperti di tusuk jarum c. Rasa tebal di kulit d. Kram e. Capek f. Mudah ngantuk g. Mata kabur (sering ganti kaca mata) h. Gatal

disekitar

kemaluan

terutama wanita i.

Para

j.

Kepekaan genetic

k. Peristiwa lingkungan (benda asing)

mengawali

proses

pada individu yang peka FAKTOR RISIKO DAN PENYEBAB  Obesitas

 Gejala akut

beberapa

kg

 Usia

GEJALA DIABETES MELLITUS

c.

dengan berat badan lahir 4

ibu

mengalami

hamil

sering

 Riwayatkeluargadengan diabetes  Hipertensi  Kurangaktivitasfisik TIPE TIPE DIABETES MELLITUS DM Tipe 1 Penyebab – akibat ketiadaan absolut insulin  destruksi autoimun sel-sel beta pulau Langerhans sehingga insulin tidak terbentuk, diperkirakan autoimun ini terjadi akibat adanya antigens lingkungan yang secara antigenis mengubah sel-sel pankreas sehingga menstimulasi pembentukkan autoantibodi dan kemungkinan lain bahwa penderita diabetes tipe ini memiliki kesamaan antigen antara selsel beta pankreas dengan mikroorganisme atau obat tertentu, sehingga tubuh akan meresponnya sebagai patogen dari luar DM Tipe 2

keguguran

22


Penyebab – sebabnya bervariasi, dari

o Berhentimerokok

dominasi insulin resisten relatif sampai

o Hindari kebiasaan tidak melakukan aktivitas apapun o Turunkanberatbadan o Hindarimengkonsumsimakanan manis o Lakukanaktifitasfisik o Aturpolamakan

defek sekresi insulin. DM Gestasional Penyebab – dampak dari kehamilan. Muncul pada saat hamil muda, tapi akan normal setelah persalinan. Resiko Pada ibu bisa fatal sedangkan resiko

PENGOBATAN

pada janin adalah cacat bawaan sampai

Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan diet. Pada penderita diabetes mellitus tipe 2 penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik.Tetapiapabilapenderitasudahmeng gunakanobat anti diabetes,

pad kematian. Penderita memerlukan insulin (sementara waktu). Penderita DM gestasional memiliki resiko DM di kemudian hari. PERBANDINGAN DM TIPE 1 DAN TIPE 2 DM Tipe 1

DM Tipe 2

-

sel pembuat insulin rusak

-

lebih sering dari tipe 1

-

mendadak, berat, dan fatal

-

faktor turunan positif

-

umumnya usia muda

-

muncul saat dewasa

-

insulin absolut dibutuhkan seumur hidup

-

biasanya diawali dengan kegemukkan

-

bukan turunan melainkan autoimun

-

komplikasi kalau tidak terkendali

(Maryam)

PENCEGAHAN

23


SEPUTAR DIARE DI INDONESIA

kualitas bakterologis air, dan kondisi rumah. Sanitasi yang buruk diduga sebagai penyebab banyaknya kontaminasi bakteri E.coli dalamair bersih yang dikonsumsi masyarakat.

Penyakit diare merupakan penyumbang utama ke-3 angka kesakitan dan kematian anak di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidensnaik. Tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.). Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat. Penyakit diare sering menyerang bayi

dan balita, bila tidak segera diatasi lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Faktor risiko yang duduga menajdi penyebab diare di Indonesia diantaranya adalah faktor lingkungan yang meliputi sarana air

Bakteri E.coli mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia. Puluhan anak di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terserang diare akut sehingga mereka harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr Iskak, Tulungagung selama kurun dua bulanan terakhir. Para penderita terpaksa menjalani proses rawat inap intensif karena dalam kondisi dehirdasi parah akibat terlalu banyak mengeluarkan cairan. Diare yang berat dapat menyebabkan kehilangan cairan (dehidrasi) dan kehilangan elektrolit seperti natrium, kalium, magnesium dan klorida.Jika sejumlah besar cairan dan elektrolit hilang, tekanan darah akan turun dan dapat menyebabkan pingsan, denyut jantung tidak normal (aritmia) dan kelainan serius lainnya. Resiko ini terjadi terutama pada anak-anak, orang tua, orang dengan kondisi lemah dan penderita diare yang berat.

bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran

pembuangan air limbah (SPAL),

24


PadaJuli 2009, Kel. Pananjung, Kec.

sebaiknya menggunakan jamban

Tarogongkaler terdapat 51 orang

dengan tangki septik.

terserang diare, berasal dari 8 kampung.

Diare merupakan suatu gejala dan

Tidak ada kasus kematian (CFR=0%)

pengobatannya tergantung pada

dalam kejadian tersebut. Sebanyak 30

penyebabnya. Kebanyakan penderita

orang penderita dirawat dan diobservasi

diare hanya perlu menghilangkan

di Puskesmas Cipanas (22 orang di

penyebabnya, misalnya obat-obatan

antaranya sudah dipulangkan, 8 orang

tertentu.Bila diarenya berat sampai

masih dalam perawatan), 10 orang masih

menyebabkan dehidrasi, maka penderita

dirawat di Puskesmas DTP Tarogong, 10

perlu dirawat di rumah sakit dan

orang di RSU dr. Slamet Garut, dan 1

diberikan cairan pengganti dan garam

orang di RS TNI Guntur.

melalui infus. Selama tidak muntah dan

Penyebab munculnya wabah diare masih

tidak mual, bisa diberikan larutan yang

dalam penyelidikan karena masih ada

mengandung air, gula dan garam,

beberapa penduduk yang mempunyai

karena prioritas utama dalam terapi

gejala muntah-muntah. Namun, menurut

gejala diare adalah mencegah terjadinya

warga, sebagian besar penyebab diare

dehidrasi yaitu mengimbangi cairan

berhubungan dengan sanitasi

yang keluar dengan pemberian cairan

lingkungan yang buruk, kurangnya air

minum mengandung elektrolit

bersih, PHBS sangat kurang, daya tahan

Jika seseorang terserang diare, langkah

tubuh masyarakat yang kurang, serta

awal yang dilakukan adalah berikan

mungkin karena perubahan cuaca.

minum dan makan secara normal untuk

Diare dapat dicegah dengan cara

menggantikan cairan tubuh yang

menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

hilang;Untuk bayi dan balita, teruskan

Adapun cara pencegehan diare dengan

minum ASI (Air Susu Ibu);Berikan garam

cara mencuci tangan pakai sabun

Oralit.Segeralah priksakan penderita ke

dengan benar pada lima waktu

dokter apabila diare berkelanjutan untuk

penting;Meminum air minum sehat, atau

menghindari kemungkinan-

air yang telah diolah, antara lain dengan

kemungkinan yang tidak diinginkan.

cara merebus, pemanasan dengan sinar

(Cindy Aisyah Firdiah)

matahari;Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lainlain);Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya,

25


INDONESIA ENDEMIK HEPATITIS B Hepatitis B merupakan penyakit yang banyak ditemukan didunia dan dianggap sebagai persoalan kesehatan masyarakat yang harus diselesaikan. Hal ini karena selain prevalensinya tinggi, virus hepatitis B dapat menimbulkan problema pasca akut bahkan dapat terjadi cirroshis hepatitis dan karsinoma hepatoseluler primer. Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B, terbesar kedua di negara South East Asia Region (SEAR) setelah Myanmar. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), studi dan uji saring donor PMI maka diperkirakan diantara 100 orang Indonesia, 10 di antaranya telah terinfeksi Hepatitis B atau C. sehingga saat ini diperkirakan terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan C, 14 juta di antaranya berpotensi untuk menjadi kronik, dan dari kronik tersebut1,4 juta orang berpotensi untuk menderita kanker hati. Besaran masalah tersebut tentunya akan berdampak sangat besar terhadap masalah kesehatan masyarakat, produktivitas, umur harapan hidup, dan dampak social ekonomi lainnya. Apa itu Hepatitis B?

nama antigen Australia. Virus ini termasuk DNA virus. Setelah terinfeksi, penderita akan sembuh dan tidak mengalami masalah lebih lanjut atau akan terinfeksi secara kronis. Penderita infeksi kronis akan berpotensi menjadi carrier ata pembawa virus tersebut. Beberapa penderita infeksi kronis mungkin mengalami masalah sehubungan dengan infeksi tersebut, sedangkan yang lain tidak. Kemungkinan seorang menghapuskan infeksi tersebut atau terinfeksi secara kronis bergantung terutama pada usianya, 90% bayi baru lahir, 20-50% anak 1- 5 tahun, dan 1-10% anak lebih besar dan orang dewasa, terinfeksi secara kronis. Penderita infeksi kronis biasanya dapat menularkan penyakit seumur hidup, dan mungkin menderita hepatitis berkelanjutan. Setelah bertahun-tahun, ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti sirosis atau kanker hati. Apa gejala Hepatitis B?

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Virus ini pertama kali ditemukan oleh Blumberg pacta tahun 1965 dan di kenal dengan

Gejala Hepatitis B tidak khas, banyak orang tidak akan mengalami gejala apapun sewaktu baru terinfeksi. Apabila timbul gejala, biasanya termasuk penyakit

26


kuning (kulit dan mata menjadi kuning), air seni berwarna pekat, tinja pucat, lelah, sakit perut, hilang nafsu makan, mual, muntah dan sakit sendi. Bagaimana virus Hepatitis B dapat ditularkan? Penularan Hepatitis B secara vertical 95% terjadi pada masa perinatal (saat persalinan) dan 5 % intra uterina. Penularan secara horisontal terjadi melalui transfuse darah, hubungan seksual, cairan saliva, jarum suntuk tercemar, pisau cukur, alat tatoo, sikat gigi, dan transplantasi organ. Resiko untuk terkena Hepatitis B di mayarakat berkaitan dengan kebiasaan hidup yang meliputi aktivitas seksual, gaya hidup bebas, serta pekerjaan yang memungkinkan kontak dengan darah dan material penderita. Bagaimana cara pencegahan dan penanganan Hepatitis B? Mengingat jumlah kasus dan akibat hepatitis B, maka diperlukan pencegahan sedini mungkin. Pencegahan yang dilakukan meliputi pencegahan penularan penyakit penyakit hepatitis B melalui promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemberian vaksinasi. Menurut WHO bahwa pemberian vaksin hepatitis B tidak akan menyembuhkan pembawa kuman (carier) yang kronis, tetapi diyakini 95 % efektif mencegah berkembangnya penyakit menjadi carier. Sedangkan untuk pengobatannya saat ini telah tersedia 7 macam obat untuk Hepatitis B, diantaranya Interferon alfa-2a, Peginterferon alfa2a, Lamivudin, Adefovir, Entecavir, Telbivudin, dan Tenofovir. Adapun tujuan pengobatan adalah untuk memperpanjang harapan hidup dan menurunkan kemungkinan terjadinya sirosis hati dan hepatoma.

pada tahun 2010 pada siding WHA (World Health Assembly) ke 63 di Geneva tanggal 20 Mei 2010, Indonesia bersama Brazil dan Colombia menjadi sponsor utama untuk keluarnya revolusi tentang Hepatitis virus, sebagai Global Public Health Concern.. usulan ini berbuah positif dengan dikeluarkannya revolusi tentang Hepatitis nomor 63.18 yang menyatakan bahwa Hepatitis virus merupakan salah satu agenda prioritas dunia dan tanggal 28 Juli ditetapkan sebagai peringatan Hari Hepatitis Seduna. Dan sebagai akselerasi program pengendalian Hepatitis tingkat global, maka pada bulan Mei 2014, Indonesia bersama 12 negara lain mengusulkan revolusi untuk pengendalian Hepatitis virus dengan dikeluarkannya resolusi 67.7 tentang aksi konkrit dalam pengendalianHepatitis. (Rahayu)

Bagaimana peran Indonesia dalam mengatasi masalah Hepatitis B? Melihat kenyataan bahwa hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius baik di tingkat nasional maupun global, maka

27


KENALI DEMAM TIFOID, PENYAKIT ENDEMIS DI INDONESIA Demam tifoid merupakan penyakit infeksi

pembuluh darah, dan ke seluruh tubuh

sistemik akut yang disebabkan oleh

(terutama pada organ hati, empedu, dan

Salmonella typhi. Penyakit ini bersifat

lain-lain). Bakteri ini berkembang biak dalam

endemis dan masih merupakan masalah

jaringan limfoid dan diekskresi dalam feses.

kesehatan dinegara tropis termasuk Indonesia dengan angka kejadian sekitar 760 sampai 810 kasus pertahun, dan angka kematian 3,1% sampai 10,4%. Penyakit demam tifoid ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kuman

Salmonella thypi. Infeksi Salmonella thypidapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penularan dapat terjadi melalui berbagai cara, yakni dikenal dengan 5 F yaitu : Food (makanan), Fingers (jari tangan), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan Feces.

Salmonella typhi masuk

Salmonella typhi dapat hidup lama didalam air yang kotor, makanan tercemar, dan alas tidur yang kotor.Lingkungan yang tidak bersih dapat terkontaminasi Salmonella

typhi, bakteri inimerupakan penyebab paling sering timbulnya penyakit demam tifoid. Demam tifoid sering ditemui di tempattempat dimana penduduknya kurang menjaga kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan.Kebiasaan tidak sehat seperti jajan sembarangan, tidak mencuci tangan juga menjadi penyebab terbanyak penyakit ini.

melalui mulut, biasanya bersama makanan

Penyakit ini memiliki masa inkubasi yang

dan minuman yang terkontaminasi.

berlangsung 7 -21 hari, walaupun pada

Salmonella typhi yang termakan masuk ke

umumnya adalah 10-12 hari. Setelah

saluran pencernaan, sebagian bakteri mati

melewati masa inkubasi 10- 14 hari, keluhan

oleh asam lambung dan sebagian bakteri

dan gejala penyakit ini tidaklah khas, pada

masuk ke usus halus. Saat melewati usus

awalnya sama dengan penyakit infeksi akut

halus Salmonella typhi mulai menginfeksi,

yang lain, seperti demam tinggi yang

bakteri masuk ke kelenjar getah bening, ke

berpanjangan yaitu setinggi 39OC hingga

28


40OC, sakit kepala, pusing, pegal-pegal,

rendah selulosa (pantang sayuran dengan

anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan

serat kasar) dapat diberikan dengan aman

nadi antara 80-100 kali permenit, denyut

pada penderita. Lalu ditambah pemberian

lemah, pernapasan semakin cepat dengan

vitamin dan mineral untuk mendukung

gambaran bronkitis kataral, perut kembung.

keadaan umum pasien. Pemberian

Pada akhir minggu pertama,diare lebih

antibiotika umum digunakan untuk

sering terjadi. Tanda khas pada penderita

mengatasi penyakit ini. Waktu

adalah lidah kotor di tengah, tepi dan ujung

penyembuhan dapat berlangsung selama 2

merah serta bergetar atau tremor.

minggu hingga satu bulan.

Keluhan dan gejala yang terjadi pada

Dalam menangani masalah terjadinya

minggu kedua, ialah suhu tubuh penderita

demam tifoid maka perlu dilakukan upaya

terus menerus dalam keadaan tinggi, nadi

pencegahan. Seperti yang telah diketahui,

semakin cepat sedangkan tekanan darah

penularan demam tifoid dapatmelalui fekal

menurun, diare menjadi lebih sering yang

oral, maka pencegahan utamanya dengan

kadang-kadang berwarna gelap akibat

cara memutuskan rantai tersebut melalui

terjadi perdarahan, terjadi pembesaran hati

peningkatan kebersihan perorangan dan

dan limpa, perut kembung dan sering

lingkungan, seperti mencuci tangan

berbunyi bahkan sampai pada gangguan

sebelum makan, dan penyediaan air bersih.

kesadaran. Pada minggu ketiga, suhu tubuh

Melakukan vaksinasi tifoid juga dianjurkan

berangsung-angsur turun dan normal

dalam pencegahan penyakit ini. (Nabila)

kembali di akhir minggu. Hal itu jika terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan membaik, gejala-gejala akan berkurang dan temperatur mulai turun. Biasanya stadium penyembuhan terjadi pada minggu keempat. Pengobatan demam tifoid pada penderita terdiridari pengobatan suportif meliputi istirahat dan diet. Istirahat bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.Sedangkan diet dilakukan dengan mengkonsumsi bubur saring kemudian bubur kasar dan akhirnya diberi nasi. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk pauk

29


WASPADA!!! DEMAM BERDARAH DENGUE Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Di Indonesia, pertama kali ditemukannya kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 1968 di Surabaya dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Sejak saat itu, penyakit DBD cenderung meningkat baik jumlah kasus maupun luas wilayah yang terjangkit kasus DBD di setiap tahunnya. Sampai tahun 1980 seluruh propinsi di Indonesia kecuali Timor-Timur telah terjangkit penyakit DBD. Peningkatan dan penyebaran kasus DBD tersebut kemungkinan disebabkan oleh mobilitas penduduk yang tinggi, perkembangan wilayah perkotaan, perubahan iklim, perubahan kepadatan dan distribusi penduduk serta faktor epidemiologi lainnya. Selain itu kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk juga merupakan faktor semakin meningkatnya kasus DBD.Vektor dalam kasus DBD adalah nyamuk aedes aegypti dan aedes

albopictus Nyamuk aedes aegypti merupakan vektor penting penularan DBD di daerah perkotaan, sedangkan di daerah pedesaan, baik aedes aegypti maupun aedes albopictus berperan dalam penularan DBD. Demam berdarah dengue tidak menular melalui kontak manusia dengan manusia. DBD hanya dapat ditularkan melalui nyamuk yang mengandung virus dengue. Oleh karena itu, penyakit ini termasuk kedalam kelompok arthropod borne diseases. Virus dengue berukuran 35-45 nm. Virus ini dapat terus tumbuh dan berkembang

dalam tubuh manusia dan nyamuk. Penularan virus dengue dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu virus, vektor, dan manusia itu sendiri. Karena penularan yang terus terjadi ini, angka insiden DBD pun semakin meningkat dan tersebar luas di berbagai daerah hingga tahun 2016. Beberapa daerah di tahun 2016 sampai bulan April pun menunjukkan daerah gawat demam berdarah. Pada laporan di bulan Januari 2016, di Kabupaten Pandeglang, Banten, cukup banyak ditemukan kenaikan jumlah kasus, korban tewas serta perluasan daerah akibat DBD. terdapat 199 kasus DBD dengan empat korban meninggal. Jumlah itu terus meningkat dibandingkan Desember 2015 sebanyak 39 kasus dengan satu korban meninggal. Selain itu, pada Januari 2015, hanya terjadi 47 kasus dengan dua korban dilakukan dengan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk untuk memusnahkan jentik. Namun angka kasus DBD pun masih terus meningkat ditambah dana yang tidak memadai untuk menetapkan kasus KLB. Pada laporan di bulan Februari 2016, Daerah Istimewa Yogyakarta menujukkan angka DBD yang cukup tinggi. Tahun 2016 per Januari sudah 521 kasus dan Februari sudah ada 60 kasus lebih. Jumlah kasus demam berdarah tertinggi berada di Bantul dengan 188 kasus, disusul kemudian Gunungkidul dengan 134 kasus, kemudian Kota Yogyakarta 132 kasus, Sleman 106 kasus, dan terakhir Kulon Progo 34 kasus. Korban meninggal

30


tertinggi ada di Kota Yogyakarta dengan tiga orang meninggal.Kasus demam berdarah memang terus mengalami peningkatan di DIY. Pada 2014, tercatat ada 1.955 kasus dengan korban meninggal 12 orang. Angka itu meningkat pada 2015 menjadi 3.420 kasus dengan korban meninggal 35 orang. Pemerintah pun melakukan beberapa penanganan seperti Distric Surveilance Officer (DSO) yang melakukan pemantauan intensif di masing-masing daerah dan melakukan laporan cepat saat menemukan kasus, gerakan satu rumah satu jumantik dan melalui Dinas Kesehatan juga menyiapkan Rapid Diagnostic Test (RDT). Pada laporan di bulan Maret 2016, jumlah penderita DBD di Kota Bekasi tahun 2016 hingga bulan Maret berjumlah 874 pasien, dengan jumlah kematian enam orang. Setiap harinya, sekitar 35 pasien DBD antre masuk ruang rawat inap dan sementara ditempatkan di IGD RSUD Kota Bekasi. Untuk mengantisipasi lonjakan, RSUD Kota Bekasi menyiapkan 202 veltbed untuk pasien yang tidak ingin dirujuk ke rumah sakit lain. Pada laporan di Bulan April 2016, daerah Situbondo menjadi daerah gawat KLB DBD. Pada Januari hingga minggu ke-4 April 2016 tercatat sebanyak 354 penderita, dan yang meninggal dunia meningkat menjadi 9 orang. Pemerintah pun menyarankan kepada masyarakat agar melaksanakan gerakan 3M. Berdasarkan data-data dari beberapa daerah, DBD masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Gejala yang ditimbulkan ketika seseorang terkena DBD diantaranya adalah dengan demam mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari dan disertai gejala klinis yang tidak spesifik seperti : lemah, nyeri

pada punggung, tulang, sendi dan kepala, manifestasi perdarahan umumnya muncul pada hari ke 2-3, termasuk setidaktidaknya uji turniket positif dan salah satu bentuk lain (petekei, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi), hematemesis dan atau melena, pembesaran hati / hepatomegali dan Renjatan yang ditandai dengan nadi lemah, cepat sampai takteraba disertai tekanan darah menurun (tekanan sistolik menjadi 80 mmHg atau kurang dan diastolik 20 mmHg atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, penderita timbul gelisah dan sianosis disekitar mulut. Selain dilihat dari gejala, terdapat pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa penyakit DBD yaitu Trombositopeni ( < 100.000 sel/ml) dan Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit 20% atau lebih. Seseorang dikatakan mengalami DBD apabila pada dirinya ditemukan minimal 2 tanda gejala klinis dan 1 kriteria laboratorium. Pengendalian DBD yang utama adalah dengan memutus rantai penularan yaitu dengan pengendalian vektornya, karena sampai saat ini vaksin dan obatnya belum ada. Selain dilakukan oleh sektor kesehatan, Peran serta masyarakat dan lintas sektor terkait harus ditingkatkan secara berkesinambungan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan untuk mengendalikan sumber nyamuk melalui 3M plus atau PSN terpadu. Selain itu penyelidikan epidemiologi juga harus diterapkan seperti satu rumah satu jumantik guna mendapatkan atau menemukan kasus DBD sebelum menjadi KLB. Dengan adanya program pengendalian DBD, diharapkan dapat menekan angka kesakitan DBD. (Made)

31


HIDUP SEHAT, CEGAH TBC Meningkatnya masalah penyakit menular terhadap kesehatan, membuatTuberkulosis masih termasuk penyakit penting sebagai penyebab morbiditas dan mortalitas di dunia maupun di Indonesia. Hal ini terkait dengan meningkatnya kasus yang muncul dari tahun ke tahun. Indonesia masuk kedalam peringkat lima besar negara dengan jumlahkasus penyakit tuberkulosis (TBC) terbanyak. Menurut WHO (1994), Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam jumlah kasus baru TB (0,4 juta kasus baru) setelah India (2,1 juta kasus) danCina (1,1 juta kasus). Pemberantasan Tuberkulosis di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Negara-negara lain. Masih ditemukannya 460.000 kasus baru di Indonesia pertahunnya saat ini, sehingga beban penanggulangan masih cukup tinggi. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Myobacterium tuberculosis ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal umur dan dimana saja. Sehingga tak di herankan lagi bakteri ini menjadi penyakit pembunuh nomor satu diantara penyakit menular lainnya, dan merupakan peringkat ketiga dalam daftar 10 penyakit pembunuh tertinggi di Indonesia. Peningkatan kasus TB banyak terjadi pada kelompok usia produktif, yaitu 15-55 tahun. Peningkatan TB paling banyak terjadi pada usia 25-44 tahun (54,5%).Infeksi laten pada gejala TB seperti batuk lebih dari 2 minggu, berkeringat pada malam hari, nafsu makan berkurang, dan berat badan menurun banyak tidak disadari oleh

32


sebagian orang bahwa gejala tersebut adalah gejala TB. Selain itu, kebersihan diri individu serta kepadatan hunian lingkungan tempat tinggal merupakan factor resiko terhadap pemicu terjadinya penyakit TB yang tidak begitu dihiraukan oleh kebanyakan masyarakat. Karena penularan kuman TB melalui kontak udara mudah menyebar dengan cepat jika didukung pula oleh factor resiko pemicu tuberculosis tersebut. Direktur Jenderal Pengawasan Penyakit dan Pengelolaan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama mengatakan, bahwa prevalensi tuberculosis di Indonesia pada tahun 2013 ialah 297 per 100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun mencapai 460.000 kasus. Dengan demikian, total kasus hingga 2013 mencapai sekitar 800.000-900.000 kasus.

Jika sudah terlanjur mengalami penyakit tuberculosis, maka ikuti aturan pengobatan secara teratur sampai berlangsung umumnya 6-9 bulan. Dan mulai terapkan pola hidup sehat untuk tidak memperburuk keadaan penyakit dan mempercepat proses kesembuhan dari penyakit tuberculosis . (Nanda)

Kenali gejala tuberculosis seperti batuk berkepanjangan yang lebihdari 2 minggu, berat badan menurun, nafsu makan berkurang, dada terasa sakit dan sesak saat bernafas serta berkeringat pada malam hari. Jika mengalami gejala tersebut, maka segera lakukan skrinning dan pemeriksaan kepelayanan kesehatan agar bisa segera diobati dan untuk mencegah terjadinya pemburukan yang tidak diinginkan. Dan pentingnya perubahan siklus hidup masyarakat dalam gaya hidup yang lebih sehat dengan membuka jendela dan pintu pada pagi hari untuk ventilasi cahaya matahari masuk kedalam rumah, meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan gizi yang baik, menggunakan masker untuk menutup mulut pada saat di lingkungan luar untuk mencegah penularan batuk melalui kontak udara, olahraga teratur, tidur yang cukup dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan sekitar untuk mempertahankan daya tahan tubuh dan demi tercapainya masyarakat yang sehat bebas dari penyakit.

33


KENALI DAN CEGAH PENYAKITNYA! Pada wanita di 7 negara dari 15

terkontrol,

disinilah

proses

kanker

itu

negara yang ada di Asia, kanker payudara

terbentuk. Struktur payudara yang ada juga

bertengger sebagai juara pertama untuk

terbangun dari milyaran sel, dan kanker.

kanker

payudara adalah hasil dari transformasi tidak

dengan

penderita

terbanyak.

Termasuk di antaranya adalah Indonesia,

terkontrol

dari

sel-sel

tersebut.

Kanker

dengan insidensi 27 per 100.000 wanita.

payudara biasa bermula dari saluran air susu

Kanker payudara juga menempati posisi 5

atau dari lobulus dan kemudian menyebar ke

teratas untuk penyebab kematian akibat

jaringan lemak yang ada di payudara.

kanker.

Terdapat dua tipe kanker payudara, yang terbatas pada saluran air susu (karsinoma in situ atau non invasif) dan yang menyebar

APA ITU KANKER PAYUDARA? Setiap bagian tubuh kita tersusun atas

menembus dinding saluran (infiltrat atau

sel. Sel kita tidak hidup selamanya, melainkan

invasif). Meski demikian, umumnya kanker

mengalami proses dimana sel muda lahir

payudara adalah campuran dari kedua tipe

kemudian menua dan mati. Pertumbuhan sel

ini.

tubuh dan fungsinya diatur oleh gen yang berperan dalam memastikan informasi sel

KEMANA KANKER PAYUDARA

dari

MENYEBAR?

generasi

ke

generasi

berlangsung

dengan baik. Ketika gen ini bermutasi atau tumbuh

tidak

perubahan

normal,

proses

maka

dimana

terjadilah sel

Sel pada kanker bisa menyebar ke tempat lain, yang disebut sebagai metastasis.

yang

Hal ini berbahaya karena membuat kanker

seharusnya mati namun kemudian tetap

tumbuh dan berkembang di banyak tempat,

tumbuh besar dan bertambah banyak tidak

misalnya otak dan tulang. Metastasis kanker payudara berawal dari sebuah sel kanker di

34


saluran air susu atau dilobulus, yang ikut

• Faktor genetik: riwayat kanker payudara

masuk dalam aliran darah atau cairan limfe

pada anggota keluarga, terutama pada usia

dikelenjar getah bening.

muda

Dengan

demikian,

sel

tersebut

• Faktor lingkungan, 70-80% kanker payudara

menyebar kebagian tubuh lain. Lazimnya sel

disebabkan oleh pengaruh faktor lingkungan,

kanker dari payudara menyebar ke kelenjar

dan secara umum dihubungkan dengan

getah bening yang ada di ketiak. Sel ini

hormon estrogen terhadap berapa lama

tumbuh menjadi benjolan dan bisa disertai

paparan dan tingginya konsentrasi hormon ini

bengkak. Selain itu juga bisamenyebar ke

di tubuh seorang wanita seperti:

kelenjar getah bening di atas tulang selangka

 Mendapat menstruasi pertama pada

atau dada bagian dalam.Bila kanker telah

umur yang sangat muda (11 tahun

menyebar ke kelenjar getah bening, ia dapat

atau lebih muda)

menyebabkan peradangan yang nampak dari luar sebagai kemerahan pada kulit payudara. Di bagian ini akan teraba hangat, dan nampak

 Memasuki masa menopause pada usia yang terlalu senja (lebih dari 55 tahun)  Menggunakan

terapi

hormon

seperti kulit jeruk. Payudara yang meradang

pengganti untuk jangka waktu lama

akan bertambah besar, terasa nyeri bila

 Memiliki anak pertama pada usia yang

ditekan, agak keras, dan gatal. Sayangnya,

cukup tua

kondisi ini sering hanya dianggap infeksi

 Obesitas

payudara

 Gaya

biasa.

Padahal

kanker

yang

hidup,

diet makanan

terlalu

meradang memiliki kemungkinan lebih besar

banyak lemak hewan dan daging,

untuk

kurang olah raga, alkohol, stress dan

menyebar

dan

lebih

berbahaya

dibanding kanker tipe lain.

kurang tidur

APA SAJA FAKTOR RISIKO YANG PERLU

BAGAIMAN CARA MELAWAN KANKER

DIPERHATIKAN?

PAYUDARA?

Seperti diterangkan sebelumnya bahwa

Pencegahan adalah salah satu metode

mutasi gen adalah proses yang bertanggung

untuk melawan kanker payudara. Dua metode

jawab terbentuknya suatu kanker. Proses ini

melawan kanker payudara yang lain dengan

bisa karena diturunkan atau didapat dari

deteksi dini dan pengobatan yang tepat.

pengaruh faktor lingkungan. Maka risiko

Pencegahan yang dimaksud adalah proses

terjadinya kanker payudara bisa dikatakan

panjang dan membutuhkan perubahan gaya

karenakelainan genetik (diturunkan/herediter)

hidup yang lebih baik. Tujuannya adalah

atau pengaruh faktor lingkungan (didapat).

meminimalisir faktor risiko yang ada seperti

Beberapa meningkatkan payudara:

hal risiko

berikut

dapat

memperhatikan dengan baik keseimbangan

terjadinya

kanker

diet, olah raga yang cukup, mengurangi alkohol, menghindari stress dan cukup tidur.

35


Skrining payudara adalah metode untuk

kemampuannya mendeteksi hanya sekitar

mendeteksi dini kanker payudara ketika masih

90% kasus. Sementara untuk memastikan

berukuran kecil dan belum menyebar ke

kanker payudara adalah dengan biopsi. Biopsi

tempat lain.

ada yang menggunakan jarum halus dan ada

Keuntungan utama dari deteksi dini

juga yang sampai memotong jaringan kanker.

adalah chance of better survival. Selain itu,

Contoh jaringan hasil biopsi akan diperiksa

ukuran kanker yang masih kecil pada stadium

dengan

awal memungkinkan dokter ahli bedah untuk

proses pengambilan sampel sampai pelaporan

bisa mempertahankan keutuhan payudara.

ke dokter biasanya makan waktu 1-2 hari.

Bila

maka

Pemeriksaan menggunakan alat pencitraan

kemungkinan tidak diperlukan pengobatan

biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah

secara sistemik.Jika di keluarga ada riwayat

kanker sudah menyebar ke bagian tubuh

kanker payudara, maka sebaiknya Anda cek ke

lainnya. bisa menggunakan CT scan, MRI, PET

dokter dan pertimbangkan untuk melakukan

scan,

atau

bone

scan.

Sudah

kenal

terapi pengurangan risiko terjadinya kanker

penyakitnya?

Yuk

deteksi

dini

untuk

payudara. Disarankan juga sejak umur 20

mencegah penyakitnyaa!! (Hana)

kanker

belum

menyebar,

mikroskop

di

laboratorium.

Dari

tahun, mestinya wanita mulai rajin melakukan pemeriksaan sendiri payudara (breast self examination). Hal ini karena penemuan awal terhadap kanker payudara membuat angka kesakitan dan kematian akibatnya berkurang sangat drastic. BAGAIMANA PEMERIKSAAN UNTUK KANKER PAYUDARA? Pada pemeriksaan awal dokter akan meraba payudara untuk mendeteksi benjolan di payudara. Kelenjar getah bening di sekitar ketiak dan tulang selangka pun ikut diperiksa untuk mencari benjolan kanker. Saat sebuah benjolan ditemukan, maka akan ada berbagai tes yang mungkin perludilakukan, apalagi untuk wanita berusia di atas 40 tahun. Dokter akan

menyarankan

mamogram, mamogram mendiagnosis

atau

USG

MRI.Sampai

masih kanker

payudara, saat

digunakan payudara,

ini,

untuk meski

36


SAY NO TO ODHA’S DISCRIMINATION! Penderita HIV/AIDS atau disebut

melakukan hal-hal sebagai berikut:

sebagai Orang Dengan HIV AIDS

 Berganti-ganti pasangan seksual,

(ODHA) merupakan satu dari sekian

atau berhubungan seksual dengan

banyak penderita penyakit menular

orang yang positif terinfeksi virus HIV

yang membutuhkan perhatian kita. Tak jarang orang-orang selalu mengucilkan

ODHA karena persepsi mereka tentang penularan HIV/AIDS. Stigma negatif yang beredar di berbagai kalangan

 Pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV

 Menerima transfusi darah yang tercemar HIV.  Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV

masyarakat kita tentang penderita

akan menularkannya kepada bayi

HIV/AIDS atau ODHA sudah

dalam kandungannya.

sepatutnya dikikis habis. Selain tidak manusiawi, mendiskriminasi ODHA

 Penularan HIV juga terjadi pada Susu Ibu atau ASI

justru akan merugikan masyarakat itu sendiri. Masyarakat kita perlu diberikan pengertian lebih jauh mengenai penularan HIV/AIDS. Selama ini, pemahaman yang beredar di masyarakat tentang penularan HIV/AIDS tidaklah benar, seperti

bersalaman, berpelukan atau terkena liur ODHA dapat tertular HIV/AIDS. Padahal, pada kenyataannya seseorang dapat tertular HIV/AIDS apabila

37


memberikan

mari kita memberikan

Sebagai makhluk sosial

pengetahuan yang benar

dukungan kepada ODHA

yang tidak bisa hidup

dan pengobatan yang

sebaik mungkin. Jika kita

tanpa orang lain, sudah

tepat. Hal ini sudah

tak bisa berbuat baik

seharusnya kita

dilakukan oleh

untuk ODHA, akan lebih

membantu mereka yang

pemerintah lewat Komisi

baik jika kita tidak

membutuhkan. Berbagai

Penanggulangan AIDS

menganggu mereka.

hal dapat kita lakukan

beserta mitra-mitranya.

(Mia Sarah)

untuk membantu

Sedangkan tugas

meringankan beban

masyarakat adalah tidak

ODHA, seperti

mengucilkan ODHA atau

memberikan dukungan

minimal tidak

moral agar mereka dapat

mengganggu mereka. Ini

menghadapi penyakitnya

penting bagi

dengan lebih semangat.

kemaslahatan umat

Selain itu, tidak

karena bisa

mendiskriminasi ODHA

mengeliminasi penularan

yang tinggal di sekitar

yang disengaja. Bentuk

kita, karena sebagai

penularan ini bisa terjadi

manusia kita tidak berhak

jika ODHA merasa

untuk menghakimi

dikucilkan dan

siapapun, karena tidak

membutuhkan teman.

semua kasus HIV/AIDS

Selain itu penularan

disebabkan oleh seks

disengaja terjadi karena

bebas atau narkoba saja.

dendam.

Mayoritas penularan HIV

Maka sudah jelas sekali

terjadi karena

bahwa fungsi dari

ketidaksengajaan. ODHA

mendukung ODHA untuk

tidak tahu bahwa dirinya

menghadapi kenyataan

terjangkit HIV atau

pahit dalam hidupnya

menderita AIDS. Salah

adalah juga untuk

satu dukungan terhadap

kemaslahatan orang

ODHA adalah untuk

banyak. Maka dari itu

38


M

asalah kesehatan di Indonesia tidak hanya berfokus pada penyakit menular, akan tetapi penyakit tidak menular pun menjadi urgensi yang perlu mendapat perhatian lebih dari masyarakat, terutama petugas kesehatan. Salah satu penyakit tidak menular yang paling ditakuti adalah kanker. Kanker ibarat sebuah “masuh dalam selimut� yang tanpa disadari berkembang perlahan merusak tubuh dan dapat mengakibatkan kematian karena keterlambatan dalam mendiagnosis. Di Indonesia, kanker yang masih menjadi masalah kesehatan bagi perempuan, yaitu kanker serviks atau kanker leher rahim. Menurut data dari Patologi Anatomi tahun 2010, kanker serviks menduduki peringkat kedua dari 10 kanker terbanyak dengan insidens 20% dan menurut data dari 17 rumah sakit di Jakarta, kanker serviks menduduki urutan pertama, yaitu 432 kasus di antara 918 kanker pada perempuan. Data tersebut menunjukkan bahwa kanker serviks yang tergolong penyakit menular seksual (PMS) tidak boleh dipandang sebelah mata. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim, yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang terletak di antara rahim dan vagina, serta merupakan pintu masuk ke arah rahim. Kanker serviks berkembang dari sebuah kondisi pra-kanker yang timbul karena infeksi Human papilloma virus (HPV) pada serviks.

Human

papilloma

virus

(HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks. Virus ini menginfeksi manusia pada sel epitel di kulit dan membran mukosa, salah

satunya adalah daerah kelamin dan dapat menyebabkan keganasan. Virus HPV memiliki 138 tipe yang sudah teridentifikasi dan 40 tipe di antaranya dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Agent penyebab kanker serviks yang paling utama adalah Human papilloma virus (HPV) tipe 16 dan 18. Infeksi HPV ini dapat menyerang siapa saja, terutama seseorang yang telah aktif seksual. Faktor risiko atau perilaku yang dapat meningkatkan seseorang terkena kanker serviks, yaitu melakukan hubungan seksual dini, berganti-ganti pasangan seks, kebiasaan merokok, pemakaian alat kontrasepsi, melahirkan banyak anak, gangguan imunitas, dan tingkat sosial ekonomi rendah. Selain itu, terdapat faktor alamiah yang tidak dapat kita cegah, yaitu usia. Semakin tua usia seorang perempuan, semakin tinggi pula risiko terkena kanker serviks, terutama usia di atas 35 tahun. Setelah mengetahui faktorfaktor risiko kanker serviks, penilaian terhadap diri sendiri penting dilakukan untuk memutuskan tindakan apa yang akan diambil. Jika seseorang dinilai memiliki salah satu atau lebih faktor risiko kanker serviks, alangkah lebih baik ia segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Pemeriksaan yang dijalani bertujuan untuk mengetahui keberadaan sel kanker dalam tubuh kita. Pemeriksaan dini atau deteksi dini kanker serviks yang dapat dilakukan antara lain pap smear, pemeriksaan liquid base cytology (LBC), inspeksi visual asam asetat, kolkoskopi, tes schiller, biopsi, pemeriksaan panggul, dan Human papilloma virus (HPV) test. Deteksi dini kanker serviks yang disarankan oleh World Health Organization

39


(WHO) adalah pada perempuan berusia antara 25 sampai 65 tahun. Deteksi dini kanker serviks yang lebih popular di kalangan masyarakat adalah pap smear dan tes inspeksi visual asam asetat (IVA). Pap smear merupakan suatu tes sederhana yang digunakan untuk mengamati sel-sel serviks, sehingga dapat terlihat bila ada sel abnormal (pra-kanker) yang dapat mengakibatkan kanker serviks. Pap smear dirasa tidak menyakitkan bagi kebanyakan perempuan. Frekuensi tes pap dilakukan bergantung pada jenis tes, faktorfaktor risiko pribadi, dan riwayat medis individu. Keteraturan seorang perempuan dalam menjalani tes pap akan mengurangi risiko terserangnya kanker serviks. Deteksi dini lainnya yang sering digunakan adalah tes inspeksi visual asam asetat (IVA). IVA merupakan tes visual menggunakan larutan asam asetat 2% dan larutan iosium lugol pada serviks. Setelah larutan tersebut dioleskan pada serviks, pengamatan dilakukan untuk melihat adanya sel yang mengalami displasia. Apabila terdapat kelainan berupa warna putih di area serviks, maka dapat diindikasikan terjadi infeksi. Kelebihan tes IVA ini dapat dilakukan di Puskesmas dengan fasilitas yang memadai dengan harga yang relatif murah. Maka dari itu, sosialisasi mengenai cara deteksi dini kanker serviks perlu digencarkan untuk mencegah stadium lanjut yang dapat mengakibatkan kematian. Seperti sebuah slogan kesehatan yang berbunyi “mencegah lebih baik daripada mengobati�, tindakan pencegahan kanker serviks terpenting adalah menghindari faktor-faktor risiko yang telah disebutkan sebelumnya. Vaksinasi dapat menjadi langkah awal dan cara terbaik untuk membentengi diri dari infeksi HPV. Vaksinasi kanker serviks dilakukan dengan menyuntikkan serum antibodi ke dalam tubuh dan telah terbukti efektif mencegah lesi pra-kanker. Perlu diingat bahwa vaksin

ini hanya digunakan untuk mencegah, bukan mengobati infeksi HPV. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual. Akan tetapi, tidak semua kalangan dapat melakukan vaksinasi kanker serviks. Hal tersebut disebabkan biaya vaksin kanker serviks di Indonesia terbilang cukup mahal, yaitu sekitar 3 juta rupiah per dosisnya. Walaupun demikian, bukan berarti kita tidak dapat mencegah kanker serviks. Masih banyak cara lain yang dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari. Pencegahan lain yang dapat dilakukan untuk menghindari dan mengurangi faktor risiko kanker serviks di antaranya adalah tidak melakukan aktivitas seksual di bawah usia 20 tahun dan tidak berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan. Kebiasaan merokok juga perlu untuk dihentikan. Kita telah mengetahui bahwa rokok merupakan sumber dari segala kanker. Kemudian perawatan terhadap alat reproduksi penting diperhatikan, terutama saat menstruasi. Hindarilah pembalut yang mengandung dioksin tinggi karena paparan kimia dapat memperkuat munculnya kanker. Cara lain untuk mendukung diri sendiri terhindar dari kanker adalah dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan dengan seimbang, beragam, dan banyak mengandung zat gizi. Informasi mengenai kesehatan bukanlah sesuatu yang harus ditunggu, melainkan ditemukan untuk dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Bagi kaum wanita, kanker serviks merupakan ancaman mematikan. Akan tetapi ancaman tersebut bukan berarti tidak dapat dihindari. Langkah-langkah pencegahan kanker serviks akan jauh lebih efektif apabila dilakukan sedini mungkin. Oleh karena itu, mulailah dari sekarang untuk memperbaiki kebiasaan dan pola hidup yang dapat meningkatkan faktor risiko. Kenali sejak dini, sayangi dan selamatkan organ reproduksi. (Fadhilah)

40


CEGAH PENYAKIT SAAT TRAVELING DENGAN VAKSIN

Berkunjung ke luar negeri kian disenangi

melakukan

oleh semua kalangan dari berbagai usia.

negeri.Vaksinasi

Biasanya kunjungan keluar negeri di

inginmelakukan perjalanan keluar negeri

identikan dengan liburan. Namun selain

sangat dianjurkan terutama ke negara-

liburan kunjungan keluar negeri juga

negara yang memiliki catatan khusus

biasanya dilakukan dengan tujuan ibadah.

terkait dengan penyakit menular dan

Misalnya ibadah haji dan umroh.

berbahaya.

Untuk kegiatan tersebut biasanya

perjalanan untuk

ke

luar

orang

yang

Indonesia negara yang mayoritas

seseorang telah mempersiapkan segala

penduduknya

kebutuhannya jauh- jauh hari. Namun

banyak warga negara Indonesia yang

banyak orang melupakan adanya penyakit

pergi ke Arab Saudi untuk melaksanakan

yang

ibadah haji dan umroh.Untuk itu vaksin

mengancam

disaat

perjalanan

maupun saat tiba ditempat tujuan.

meningitis

muslim.

sangat

Setiap

dibutuhkan

tahun

untuk

mencegah penyakit meningokokus. Selain dibutuhkan jamaah haji, vaksin juga dibutuhkan untuk penduduk yang ingin pergi keluar negeri. Perjalanan internasional dapat menyebabkan risiko yang tidak diinginkan bagi kesehatan wisatawan, dan hal ini sepenuhnya sangat tergantung pada sifat perjalanan dan wisatawan itu sendiri. Misalnya perubahan Untuk

menghindari

ancaman

temperatur atau suhu udara, perubahan

penyakit yang ada maka vaksinasi sangat

kelembaban udara setempat yang drastis

dianjurkan untuk seseorang yang akan

daripada tempat asalnya, dan paparan terhadap bakteri yang terdapat ditempat

41


tujuan wisata tersebut. Hal-hal tersebut

berpergian.Vaksinasi

dapat dicegah dengan vaksinasi pada

dilakukan dengan berbagai pertimbangan

wisatawan

yang

pada

wisatwan

ingin

yaitu pola penyakit di daerah

akan masuk ke Arab Saudi, termasuk haji

tujuan, derajat bahaya penyakit di daerah

dan umroh. Rekomendasi saat ini adalah

tujuan, dan riwayat imunisasi yang telah

vaksin

kita

meningitis serogrup A, C, Y dan W-135.

lakukan

sebelumnya.

Denga

mengetahui ketiga hal ini, maka kita bisa menentukan vaksinasi apa saja yang kita perlukan.

quadrivalen

yang

mencakup

Vaksinasi polio juga diwajibkan karena beberapa negara bebas polio mungkin meminta bukti imunisasi polio pada saat mengurus visa kepada para pejalan dari negara-negara atau area yang masih ada virus polio liar (wild polio) yaitu Afganistan, India, Nigeria dan Pakistan. Cara terbaik untuk mengetahui jenis vaksin apa yang perlukan oleh seorang wisatawan, adalah berkonsultasi dengan

Vaksin yang wajib diberikan untuk perjalanan

internasional

sebelum

berwisata

ketempat endemik penyakit.Dokter akan

vaksin

memberikan petunjuk dan saran vaksin

yellow fever, meningokok dan polio.

apa yang diperlukan, kapan vaksinasi itu

Vaksin yellow fever ( YF) bertujuan untuk

harus dilakukan, segi-segi keamanan dan

mencegah virus YF ke negara- negara

efek samping apa yang mungkin terjadi

dimana penyakit YF tidak ada, tetapi ada

dengan vaksinasi yang akan didapatkan,

vektor nyamuk dan pejamu primata.

dan lain-lain hal yang mungkin perlu

Vaksinasi

diketahui sebelum memulai perjalanan.

diberikan

yaitu

dokter

sebagai

prasyarat

masuk bagi para pejalan yang tiba dari negara-negara

dimana

ada

(Wiwit Sukmawati)

risiko

penularan YF. Setelah mendapat vaksin, seseorang

akan

mendapat

sertifikat

internasional yang sah setelah 10 hari sampai 10 tahun kemudian berdasarkan International

Health

Regulation

revisi

2007. Vaksinasi

terhadap

penyakit

meningokok dibutuhkan pejalan yang

42


LANGKAH SEHAT UNTUK JANTUNGMU MELALUI SKRINING FR-PJPD Skrining faktor risiko penyakit jantung dan

pada meja 1 atau Registrasi (Nanda dan

pembuluh

suatu

Cindy), Meja 2 atau Anamnesis (Shella,

kegiatan mendeteksi secara dini faktor

Sonia, Nurma, dan Wiwit), Meja 3 atau

risiko agar penanganan dan kontrol faktor

pengukuran (Dhilla, Bela, Wardah, dan

risiko dapat dilakukan segera serta dapat

Hana), Meja 4 atau penyuluhan (Anita,

menurunkan angka mortalitas morbiditas

Mia, dan Suci), dan Meja 5 atau Rekap

dari penyakit jantung dan pembuluh

(Ayu).

darah.

darah

merupakan

Berdasarkan

hal

tersebut,

Epidemiologi 2014 mengadakan kegiatan skrining FR-PJPD sebagai upaya untuk mengetahui

faktor

risiko

PJPD

pada

mahasiswa FKIK UIN Jakarta dan kegiatan ini

juga

digunakan

implementasi

sebagai

kompetensi

mata

upaya kuliah

skrining, oleh sebab itu kegiatan skrining menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh peminatan Epidemiologi. Panitia dalam kegiatan ini adalah seluruh mahasiswa Epidemiologi 2014. Berikut adalah namanama panitia yang bertugas disetiap meja

Peserta skrining akan diarahkan mengikuti alur meja mulai dari meja 1 peserta melakukan registrasi mengisi identitias diri, dilanjutkan ke meja 2 peserta akan ditanya oleh petugas skrining mengenai riwayat penyakit dan pola hidup, di meja 3 melakukan

pengukuran

berat

badan,

tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan darah

dibantu

oleh

petugas

skrining

disetiap pengukuran tersebut, dimeja ke 4 peserta

diberikan

penyuluhan

sesuai

dengan KMS yang telah diisi dimeja-meja sebelumnya, dan terakhir dimeja 5 petugas

43


skrining melakukan rekapitulasi data sambil

berbagai prodi kecuali prodi kedokteran.

mengecek kelengkapan data.

Selama kegiatan berlangsung terdapat

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 di Latar Lantai 3 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tempat tersebut dianggap strategis karena banyak mahasiswa yang berlalu lalang sehingga target kami dapat menjaring seluruh mahasiswa FKIK yang terdiri dari empat prodi, yaitu; Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Farmasi. Sebelum kegiatan dimulai, panitia melakukan persiapan diikuti dengan doa bersama agar dilancarkan dalam kegiatan tersebut. Sekitar pukul 09.00 kegiatan dimulai, mahasiswa terlihat memiliki antusiasme yang cukup tinggi pada skrining FR-PJPD, bukti antusiasme terlihat dari adanya penumpukan mahasiswa di beberapa meja. Namun, terjadinya penumpukan tersebut membuat beberapa mahasiswa terlihat jenuh saat menunggu giliran untuk masuk ke tahapan meja selanjutnya. Untuk mengatasi hal tersebut, panitia skrining memberikan hiburan berupa pemutaran musik agar responden lebih nyaman. Selain itu, panitia membuat

beberapa kekurangan pada kegiatan salah satunya adalah mikrotoise yang tidak terpasang dengan baik membuat alat terjatuh sehingga panitia terpaksa memindahkannya ketempat yang lebih jauh dari meja pengukuran. Kekurangan tersebut menjadi bahan evaluasi panitia diakhir acara. Bahan evaluasi juga berasal dari responden/pasien dari kotak kritik dan saran yang telah panitia sediakan pada meja 5. Kritik yang muncul dari beberapa responden/pasien adalah terlalu jauhnya pengukuran tinggi badan sedangkan saran dari responden/pasien berharap kegiatan skrining FR-PJPD menjadi kegiatan yang lebih sering dilakukan. Menurut ketua pelaksana skrining FR-PJPD, Maryam menyatakan bahwa “kami segenap panitia skrining meminta maaf dalam beberapa kekurangan yang terjadi selama kegiatan�. Ia juga berharap kegiatan skrining yang telah dilaksanakan dapat membuat mahasiswa terdorong untuk menangani faktor risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah yang dapat dimodifikasi. (Nurma)

photobooth mengenai skrining FR-PJPD agar mahasiswa yang lain dapat tertarik dengan kegiatan ini. Bagi mahasiswa yang sudah berpartisipasi aktif dalam kegiatan skrining FR-PJPD hingga pada tahapan terakhir yaitu meja kelima, panitia memberikan souvenir berupa susu kemasan. Berdasarkan hasil rekapan yang berasal dari meja 5, Kegiatan ini berhasil menjaring lebih dari 100 mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari

44


Kunjungan ke Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLitvet) Bogor Rabu, 25 Mei 2016 mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat, Fakultas Kedokteran

dan

Universitas

Islam

Ilmu

Kesehatan

Negeri

Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta dua dosen Peserta diajak untuk memahami apa

pembimbing mengunjungi BBLitvet. Kunjungan dilakukan dalam rangka

itu BBLitvet serta bagaimana peran

memenuhi tugas mata kuliah zoonosis

BBLitvet

yang mana mahasiswa belajar tentang

penyakit yang bersifat zoonosis.

penyakit

Sehinga

menular

seperti

anthraks,

dalam

penanganan

didapatkan

informasi

rabies dan flu burung. Selain itu, disana

mengenai BBLitPenelitian Veteriner

Dr. drh. Bambang Ngaji Utomo, MSc

vet, Balai Besar (BBLitvet) adalah

sebagai

sebuah badan riset dan penelitian

penerima

tamu

undangan dari

yang berada di bawah naungan

profil BBLitvet dan kegiatan yang ada

Kementerian Pertanian. BBLitvet ini

didalamnya.

menangani

menjelaskan

Pada

gambaran

sesi

umum

pertama

peserta

mendapatkan paparan tentang apa itu BBLitvet, serta tugas dan fungsi B BBLitvet

dari

narasumber

Dr.

drh.

Bambang Ngaji Utomo, MSc, perwakilan dari BBLitvet selaku Kasi PHP .

segala

macam

penelitian pada penyakit hewan terutama hewan ternak. BBLitvet memiliki kelompok penelitian mulai

dari bakteriologi yang menangani antraks

misalnya,

virologi

yang

menangani berbagai macam virus, toksinologi

dan

mikologi

yang

menangani racun-racun, patologi yang menangani organ dalam, dan parasitologi

berbagai

yang

macam

menangani

parasit

pada

hewan.

45


Didalam pelaksanaan BBLitvet

informasi.

sebagai penelitian veteriner, BBLivet

Sesi selanjutnya mahasiswa diajak

juga mempunyai fungsi sebagai

untuk mengunjungi laboratorium

penelitian farmakologi dan teknik

yang ada disana, keamanan dan

penyehatan hewan; melaksanakan

kebersihan sangat dijaga untuk

eksplorasi, evaluasi, pelestarian dan

memasuki laboratorium dan hanya

pemanfaatan plasma nutfah mikroba

orang-orang tertentu yang boleh

veteriner untuk pengembangan

masuk kedalamnya. Pemaparan

produksi dan pelestarian lingkungan;

tentang cara kerja alat-alat yang ada

sebagai Laboratorium Rujukan

di laboratorium juga di jelaskan olah

Nasional di bidang diagnosis

pihak BBLivet dengan sangat jelas

penyakit hewan di Indonesia;

sehingga mahasiswa mampu untuk

melaksanakan pelayanan teknis,

memahaminya.

kerjasama dan penyebarluasan hasil-

Kunjungan ini berjalan dengan

hasil penelitian; melaksanakan fungsi

lancar dan untuk rencana selanjutnya

penyelenggaraan tata usaha balai.

mahasiswa akan menindak lanjuti

Pada sesi yang kedua, mahasiswa

kegiatan kujungan ini kembali. (Suci)

mengunjungi perpustakaan yang ada disana, perpustakan ini cukup lengkap karena berisi buku sejak zaman belanda sampai sekarang, untuk saat ini perpustakaan BBLivet bisa diakses melalui internet, sehingga memudahkan para pengunjung untuk mencari

46


MENJELAJAH ILMU KE BBTKL-PP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit ) JAKARTA Kunjungan lapangan ke BBTKL-PP jakarta dilakukan pada tanggal 18 Mei 2016 yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Epidemiologi 2014 peminatan Epidemioogi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 16 orang. Kegiatan ini dilakukan dnegn tujuan untuk mengatahui profil dan keunggulan BBTKL-PP dalam bidang Epidemiologi, khususnya dalm pengendalian penyakit Zoonosis. Mahasiswa menempuh perjalanan selama 3 jam untuk sampai ke BBTKL-PP Jakarta yang terletak di daerah cakung Jakarta timur. Sesampaiya disana kami disambut dnegan ramah oleh para staf di BBTKL-PP Jakarta. Sesampainya disana kami di instruksikan untuk berkumpul di ruang pertemuan yang terletak di lantai 4. Ketika sampai diruangan, kami diberikan konsumsi untuk menunggu kedatangan ketua BBTKL-PP Jakarta. Dalam kegiatan ini kami di damping oleh dr.Toni Wandra Ph.D selaku dosen mata kuliah Praktikum Zoonosis. Setelah ketua BBTKL-PP dan Pendamping kami dating, acara dimulai dengan pemberian sambutan-sambutan oleh para staf penting di BBTKL-PP Jakarta. Setelah

sambutan dilanjutkan perkenalan oleh semua mahasiswa Peminatan Epidemiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya, kami melanjutkan untuk kunjungan laboratorium entomologi dengan pengenalan berbagai jenis hewan dan ala-alatnya. Banyak mahasiwa yang antusias mendengarkan penjelasan dari laboran entomologi BBTKL-PP Jakarta dan banyak yang bertanya mengenai prosedur disana. Selain itu, kami juga melihat beberapa jenis nyamuk yang mana di BBTKL-PP Jakarta ini sudah mempunyai 10 generasi dari nyamuk dan ini merupakan salah satu keunggulan yang ada di BBTKL-PP Jakarta. Di dalam LAB Entomologi ini kami bisa melihat struktur nyamuk yang jelas dari Microscop. Ketika kami selesai melakukan kunjungan LAB Entomologi, kami kembali keruang pertemuan untuk mengetaui lebih detail tentang apa saja yang ada di BBTKL-PP Jakarta. Kami banyak mendapatkan informasi mengenai surveilans epidemiologi di BBTKL-pp Jakarta dan keunggulan apa saja yang membedakan BBTKLPP Jakarta dengan BBTKL-PP yang lain.

47


Selain itu, kami mendapatkan informasi didaerah mana saja yang terdapat penyakit akibat hewan terbanyak dan mereka memperbolehkan mahasiswa untuk magang atau skripsi di BBTKL-PP Jakarta. Setelah semuanya disampaikan, dialnjutkan dengan pemberian pl sesi foto berangkat kepada BBTKL-PP Jakarta oleh dr.Toni Wandra Ph.D. setelah itu dilanjutkan penutupan acara dengan sesi foto bersama. Setelah itu kami shalat dzuhur bersama dan selesai shalat kami makan bersama. Setelah itu kami pulang dan menyiapkan hal-hal yang harus dipersentasikan pada dosen untuk laporan kunjungan

dan sebagai ujian tengah semester. (Wardah)

48


Sosok Inspiratif Mahasiswa Epidemiologi dr. Toni Wandra, M.Kes., Ph.D

Pria kelahiran padang 1961 ini memiliki nama lengkap Toni Wandra, salah seorang guru besar FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mengawali pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 5 Kota Baru dan selesai pada tahun 1975, lalu berpindah ke jambi untuk meneruskan Sekolah di SMP Negeri I Jambi yang dahulunya lebih di kenal dengan SMP PGRI II Jambi. Tidak sampai disitu, Pria yang akrab disapa dengan Prof Toni ini melanjutkan jenjang pendidikan SMAnya di Ibu kota, tepatnya di SMPP Negeri I atau yang saat ini dikenal SMAN 77 dengan mengambil konsentrasi jurusan IPA dan selesai pada tahun 1982. Setelah menyelesaikan jenjang SMA, beliau melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dengan mengambil Jurusan Kedokteran Umum. Untuk selanjutnya beliau

menyelesaikan jenjang strata dua pada tahun 2000, berselang dua tahun setelah meraih gelar Sarjana di universitas yang sama dan mengambil jurusan Epide-miologi (FETP). Tidak puas sampai disitu, pria yang saat ini berusia 55 tahun ini melanjutkan studinya ke Asahikawa Medical College, Hokkaido Jepang untuk mengambil gelar doktoral (Ph.D) Jurusan Epidemiologi, Imunologi dan Biomolekuler. Pria yang beralamat di jalan Villa Pamulang Mas, Blok N1 No. 3A, RT 02/08, Desa Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan ini mengawali karir sebagai Staf RSUD Dompu pada tahun 1990 di RSUD Dompu, Dompu, NTB. Dengan karir yang terus memuncak beliau sempat menjabat sebagai Direktur Utama di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso pada tahun 2012-2013.

Beberapa pelatihan pun sempat beliau ikuti, mulai dari Penataran dokter Penatalaksanaan Kasus Gawat Darurat pada tahun 1992 di bandung hingga pelatihan 3rd

International Seminar on the Public Health Aspects of Noncommunicable Diseases yang dilaksanakan oleh

World Health Organization (WHO) di Geneva, Switzerland. Tidak hanya sampai disitu, beliau juga sempat menerima penghargaan, salah satunya adalah Gold

Medal from Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) pada tahun 2016.

Mulai dari menjadi tim penguji untuk tingkat S1, S2, dan S3 di beberapa universitas terkemuka hingga peneliti, hingga aktif di banyak organisasi kesehatan. Semua beliau geluti demi kecintaannya terhadap dunia kedokteran.

49


penyakit Menurut beliau Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada Double Burden bahkan Triple Burden, yaitu suatu keadaan dimana penyakit menular (communicable diseases) yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di indonesia, Sebagaimana yang diungkapkan oleh dr. Toni Wandra, M.Kes., Ph.D Dosen FKIK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau juga menambahkan, angka kesakitan dan kematian yang disebabkan PTM (non-communicable diseases) cenderung meningkat, sekaligus menghadapi tantangan penyakit-penyakit yang muncul kembali (re-

emerging diseases)

munculnya

infectious

atau penyakit-

emerging diseases).

baru

(new-

infectious

“Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya� ungkap pria yang juga pernah menjabat sebagai Kaprodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Direktorat Pascasarjana, USM-Indonesia.

Dalam menangani fenomena

double

burden

tersebut, dr. Toni menyatakan bahwa cara mengatasi fenomena tersebut ialah dengan melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular, mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan

rehabilitatif yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian yang dilaksanakan secara komprehensif, efektif, efisien, dan berkelanjutan sesuai dengan skala prioritas di suatu daerah dan Local Area Spesific. Ketika ditanyai terkait peran epidemiolog dalam mengatasi masalah kesehatan di Indonesia,

beliau berpesan bahwa epidemiolog sangat diperlukan dalam mendukung program pencegahan dan pengendalian penyakit berbasis wilayah dan evidence based. Menutup pembahasan ini, beliau berpesan kepada mahasiswa kesehatan masyarakat agar tetap memegang erat moto Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) yaitu tetaplah “Berpikir Analitis dan Bertindak Praktis�.

50





Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.