4 minute read

Kualitas Istimewa Persembahan HKI

Salah satu ruas JTTS mengaplikasikan teknologi terbaru yang baru pertama kali dipergunakan di Indonesia.

I DEWA AYU PRADNYASARI | PT HKI

Advertisement

PADA 25 September 2020, Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Pekanbaru-Dumai secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor. Jalan tol ini adalah salah satu ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang konstruksinya dikerjakan oleh anak usaha Hutama Karya, yaitu Hutama Karya Infrastruktur (HKI). Dalam pembangunannya, khususnya di seksi 4, HKI menggunakan teknologi Corrugated Steel Plate (CSP) dan Mortar Busa dan menjadikan tol PekanbaruDumai ini sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi tersebut pada jalur utamanya.

CSP merupakan inovasi struktur baja plat yang dimodifikasi dengan bentuk bergelombang sehingga kekuatan strukturnya meningkat. Sedangkan Mortar Busa adalah bahan pengganti di atas CSP yang berat EN / On September 25, 2020, President Joko Widodo inaugurated the Pekanbaru-Dumai toll road virtually from the Bogor Presidential Palace. This toll road is one of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS) sections that is being constructed by a Hutama Karya subsidiary, Hutama Karya Infrastruktur (HKI). For its construction, especially in section 4, HKI uses Corrugated Steel Plates (CSP) and Foamed Mortar technology, which makes the Pekanbaru-Dumai toll road the first toll road in Indonesia to use these technologies on its main route.

CSP is an innovation in steel plate structure because it is modified with a corrugated shape, which increases its structural strength. While Foamed Mortar is a substitute material placed above CSP, which has a specific gravity of about half the weight

Satu lagi produk HK di Sumatra. Setelah tol terpanjang, sekarang tol dengan kualitas lebih baik.

–Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR

jenisnya sekitar setengah berat timbunan tanah, namun memiliki daya tahan tinggi. Karena CSP adalah produk rakitan, di lokasi proyek hanya terdapat kegiatan instalasi dan finishing sehingga pengerjaan lebih bersih dan cepat.

Penggunaan CSP juga membuat pekerjaan lebih efektif karena proyek bisa terus berjalan tanpa terpengaruh cuaca. Konsumsi bahan alamnya juga lebih sedikit jika dibandingkan menggunakan metode timbunan. Secara umum, penggunaan CSP dan Mortar Busa bisa membuat masa konstruksi lebih efisien 60-70% dan menghemat waktu pekerjaan hingga 50% dibanding konstruksi konvensional. Karena baru pertama menggunakan CSP, tentu muncul tantangan tersendiri. Perlu ada perhatian khusus mulai dari konsep desain, gambar, ketelitian dalam pelaksanaan di lapangan, intensitas pengawasan dan evaluasi berkala perkembangan tahapan pekerjaan.

Saat meninjau perkembangan proyek pada bulan Februari lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan apresiasinya atas kinerja dan hasil karya HKI ini. Tingginya kualitas yang dicapai terlihat dari diperolehnya skor tes International Roughness Index (IRI) rata-rata pada angka 1,8m/km. IRI adalah parameter ketidakrataan jalan dan digunakan untuk mengetahui ukuran yang harus dicapai dalam pembangunan jalan tol guna memaksimalkan kerataan jalan, agar pengguna jalan tol nyaman dalam berkendara.

Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 392/PRT/M/2005, kerataan jalan menjadi salah satu tolok ukur untuk memenuhi standar pelayanan minimal. Aturan tersebut menyatakan skor tes IRI harus kurang atau maksimal sama dengan 4m/km. Skor yang didapat HKI pada tol Pekanbaru-Dumai jelas memenuhi standar sesuai aturan. of landfill, but with a high durability. Because CSP is an assembled product, there are only installation and finishing activities at the project site which makes the work cleaner and faster.

CSP also makes work more effective because projects can go on without being affected by the weather. Consumption of natural materials is also reduced when compared to using the heap method. In general, the use of CSP and Foamed Mortar can make construction 60-70% more efficient and save up to 50% of work time compared to conventional construction. Because this is the first time CSP has been used, of course there have been challenges. Careful attention is required, which starts with the design concept, and continues throughout the whole process, from the drawings, implementation accuracy in the field and the intensity of supervision, to the periodic evaluation of the development of the stages of work.

While reviewing the progress of the project last February, Public Works and Public Housing Minister, Basuki Hadimuljono, expressed his appreciation for the performance and work of HKI. The high quality achieved can be seen from the average International Roughness Index (IRI) test score of 1.8m / km. IRI is a road unevenness parameter and is used to determine the size that must be achieved in toll road construction in order to maximize road flatness, so that toll road users are comfortable driving.

In accordance with the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing Number 392/PRT/M/2005, road smoothness is one of the benchmarks for meeting the minimum service standards. The rule states that the IRI test score must be less than or a maximum of 4m / km. The score obtained by HKI on the Pekanbaru-Dumai toll road clearly meets these standards.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono sedang menuliskan apresiasi bagi PT HKI di sela-sela kunjungan kerjanya pada Februari 2020 lalu.