14
RESENSI
identitas
NO. 872, TAHUN XLIII, EDISI AWAL JANUARI 2017
Buah Reportase Rasa Sastra Judul Buku: Pembunuhan di Ladang Tebu Penulis: Oryza Ardyansyah Wirawan Genre: Non Fiksi Ukuran: 12x18 cm, xxviii+136hlm Cetakan: Pertama, Oktober 2016 Penerbit: Gading Publishing dan Kalatida.com
INI kisah tentang kehidupan seorang pejuang sekaligus petani tebu, yang sepanjang hayatnya dibayangi kematian beruntun keluarga besarnya. Hingga sampai pada waktu ia sendiri harus mati, di ujung badik gerombolan perampok. Berita kematiannya pun menyedot perhatian masyarakat Semboro, Jember. Bahkan sempat menjadi persoalan berskala nasional. Banyak orang yang ingin membaca kabar kematian tragis petani tebu yang disegani itu. Buku nonfiksi karya Oryza Ardiansyah Wirawan ini pun hadir dalam empat bab untuk mengisahkannya. Bab pertama menceritakan
firasat seorang anak dan perampokan misterius yang menjemput nyawa seorang petani tebu. Kedua, tentang latar belakang tokoh utama dan kisah kematian yang pernah terjadi di keluarganya. Ketiga, paparan masalah pergulaan di tingkat nasional dan lokal Jember, serta perjuangan si petani tebu dalam melawan politik curang Pabrik Gula. Bagian terakhir menampilkan usaha anak dari tokoh utama dalam mengungkap motif dan pelaku pembunuhan ayahnya. Dalam pembuatan buku ini, awalnya penulis hanya memenuhi permintaan Mochammad Ali Fikri. Seorang kawan karib yang menginginkan dirinya menulis biografi tentang Rofik Nurhuda Sutrisno, ayah yang dirasa tak akan lama lagi meninggalkan dunia.
Namun belum selesai buku itu dibuat, terjadi perampokan yang menghabisi hidup Sutrisno, sang pejuang dan petani tebu itu. Oryza yang kala itu berprofesi sebagai wartawan Radar Jatim pun ditugaskan untuk meliput peristiwa itu. Kegiatan liputan kembali membangkitkan semangatnya, untuk menuntaskan penulisan biografi Sutrisno yang sempat terhenti. Setelah kurang lebih enam tahun melakukan reportase mendalam terhadap kasus kriminal itu. Pria yang sekarang menjadi jurnalis Beritajatim.com ini, akhirnya telah memenuhi permintaan Fikri dengan terbitnya buku “Pembunuhan di Ladang Tebu” ini. Sebuah pelaporan berita mendalam yang ditulis dengan gaya penulisan
Tak melulu orang ‘besar,’ bahkan orang ‘biasa’ sekalipun, punya tempat penting dalam narasi pemberitaan—Oryza Ardiansyah Wirawan, penulis buku Pembunuhan di Ladang Tebu
jurnalisme sastrawi yang mengalir. Buku setebal 136 halaman ini adalah contoh, bagaimana jurnalisme mampu menyajikan berita peristiwa secara mendalam, menarik, dan membuat seseorang memutuskan untuk meneruskan bacaan. Hasil reportase dan wawancara yang dilakukan penulis buku “Tobacco Man,” tak sekadar menampilkan berita mengenai 5W+1H. Namun, ia berhasil membangun alur, menampilkan adegan, mengembangkan karakter, membuat dialog dan tentu saja bercerita. Sehingga tak salah jika karya jurnalistik ini disebut sebagai “novel nonfiksi.” Sekalipun karyanya nampak seperti novel. Peraih penghargaan jurnalistik Prapanca 2010 ini tetap memerhatikan etika jurnalisme: kebenaran, kejujuran, verifikasi,
independensi, dan lain-lain. Sebab ia menampilkan fakta, bukan karangan atau hasil meraba-raba dan mengira-ngira. Serangkaian prosedur penyelidikan, investigasi yang panjang dan melelahkan telah dilakukannya. Kelengkapan dan keterincian data jurnalistik pun terlihat dari ulasan seputar pergulaan Indonesia. Namun dibalik kelebihan isi, yang mampu membuat pembaca seperti menonton sebuah film, ada lubang cerita yang masih menuai tanya. Khususnya terkait motif pembunuhan Sutrisno, yang terasa belum tuntas. Secara keseluruhan, bagi Anda yang menyukai kisahkisah investigatif, buku ini cocok untuk dikoleksi. Selamat membaca!n Riyami
CERMIN
IPK Versus Organisasi meninggalkan organisasinya dengan alasan akan mengganggu nilainya. Bahkan secara langsung menyalahkan organisasi ketika melihat nilainya yang rendah Sungguh miris! Padahal IPK bukanlah segalanya. Saya jadi teringat pesan dari Anies Baswedan “IPK yang tinggi itu hanya mengantarkan sampai meja wawancara, namun sukses pascawawancara ditentukan oleh pengalaman organisasi dimana kita menjalankan banyak peran dan relasi.” Untuk memilih antara akademik dan organisasi memang sangat susah. Fokus akademik tidak menjamin kehidupan setelah kuliah. Apalagi untuk fokus hanya di organisasi, tidak mungkin bisa lulus kuliah kalau hanya mengurus organisasi. Apalagi ancaman birokrasi terhadap mahasiswa yang selalu membantah tidak segansegan untuk mengeluarkan surat
skorsing bahkan Drop Out (DO). Aturan dari kampus yang sangat ketat, seringkali membuat mahasiswa, mau tidak mau lebih memilih untuk fokus ke akademik dibandingkan berorganisasi. Banyaknya ancaman serius membuat beberapa mahasiswa sangat patuh, bahkan tidak pernah mau merasakan yang namanya organisasi. Ditambah lagi iming-iming beasiswa kepada mahasiswa yang lulus dengan IPK tinggi juga menjadi salah satu alasan, mahasiswa jadi berlomba-lomba untuk menyelesaikan studinya di bawah waktu empat tahun dengan melupakan organisasi. Lulus dengan IPK tinggi tidak menjadi penentu suksesmu di masa depan, tidak adanya jaringan akan membuat mahasiswa kesusahan mencari lowongan pekerjaan. Maka sangat penting untuk mencari jaringan di luar, karena
NO. 872, TAHUN XLIII, EDISI AWAL JANUARI 2017
FISHERIES Diving Club (FDC) Universitas Hasanuddin rayakan tahun baru dengan aksi nyata, yakni transplantasi karang, di Pulau Bontosua, Kecamatan Liukang Tumpabiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Aksi ini dilakukan sebagai upaya restorasi terhadap ekosistem pesisir yang mengalami degradasi. Dipromotori oleh CV Development Consultant (DECO), kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu (29/12/2016-1/1/2017) dengan tema “One Coral For a Million Life”. Adapun item kegiatannya meliputi mobilisasi peserta dan pelaksana, media transplantasi, pembukaan kegiatan sekaligus sosialisasi, penurunan media, serta penanaman bibit karang. Berbagai elemen masyarakat turut hadir dalam acara pembukaan kegiatan ini. Pun dengan Rusdi, Amd selaku Kepala Desa yang menyampaikan apresiasinya pada Mahasiswa Perikanan Unhas karena telah menyelenggarakan kegiatan ini. “Dengan harapan yang tinggi, semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan dan seluruh lapisan masyarakat dapat ikut serta dan berpartisipasi aktif di seluruh rangkaian pelaksanaannya,” ujar Rusdi dalam sambutannya. Ketua Umum FDC Unhas periode 2016-2017, Muhammad Ikbal pun turut menyampaikan harapannya. “Semoga kegiatan restorasi ini dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan serta terkhusus bagi masyarakat dan nelayan Pulau Bontosua”. Citizen Reporter Fadhli Insani Ihsan
MINING Engineering Student Parade And Competiton (MineSpace II) 2016 yang dilaksanakan oleh Persatuan Mahasiswa Tambang (Permata) Teknik Pertambangan Unhas, berlangsung Kamis-Sabtu(15-17/12). Pembukaannya berlangsung pukul delapan pagi dan bertempat di Fakultas Teknik Unhas (FT), Kampus Gowa. Kegiatan ini bertemakan
Rahima Rahman secara tidak langsung mereka yang akan membantu kalian nanti. Kembali lagi teringat cerita dosen ku. Ia bercerita bahwa dulu karena jaringan yang diperoleh dari temannya di fakultas lain, ia mendapat info lowongan kerja. Dari situ saya lebih yakin, bahwa memang kita harus mempersiapkan semuanya dari sekarang, karena dunia kerja tak hanya mengandalkan IPK. Semua
harus diiringi dengan pengalamanpengalaman berorganisasi dan lainnya.n Penulis adalah Mahasiswa Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Angkatan 2015 Fotografer PK identitas Unhas 2016
15
KAMPUSIANA
Rayakan Tahun Baru dengan Transplantasi Karang
Permata FT Diiikuti PT Se-Indonesia
“Bergaul jangan sebatas teman yang ada di fakultas saja, coba jalan-jalan ke beberapa fakultas yang ada di Unhas, jalin silaturahmi yang baik dengan mereka, maka kau akan mendapatkan jaringan ketika kau selesai nanti.” Kata-kata dari dosen Oseanografi saya ini membekas dalam ingatanku.
MENGENAL seseorang dari fakultas lain, tentunya harus melalui organisasi. Tetapi sebagai mahasiswa yang belum lama mengecap dunia kampus seringkali diperhadapkan pada dua pilihan. Akademik atau organisasi? Membuat kedua pilihan ini beriringan tentulah tak mudah. Perlu manajemen waktu yang sangat mumpuni untuk menjalankan keduanya. Sehingga seringkali sebagai mahasiswa kita diperhadapkan pada beberapa pilihan. Menjalankan salah satu atau menyeimbangkan keduanya. Menjadi mahasiswa semester tiga mungkin menjadi masa galau memilih antara keduanya. Apalagi belakangan ini terlalu banyak suara sumbang yang ku dengar dari beberapa temanku karena Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menurun, bahkan sangat drastis. Banyak mahasiswa yang aktif berorganisasi tiba-tiba ingin
identitas
“Mining For Nation”. Acara ini memilki beberapa event, seperti Paper Competition, Poster Competition, Seminar Nasional, Mine Competition (Writing Teks, Vulcan, Crushing And Grinding, Bench Blasting, Hand Mucking, Panning, Water Quality Analysis dan Rock Identification) dan Field Trip. Pesertanya berasal dari beberapa perguruan tinggi di Indoneisa, yakni Universitas Triskati, Universitas Brawijaya, Institit Teknologi Sepuluh November, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Pembangunan Nasional dan Universitas
identitas/rahima rahman
Wisuda : Berbeda dengan acara wisuda lainnya, di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini , mahasiswa baru angkatan 2016 menyambut dan mengiringi seniornya yang telah di wisuda menuju BEM FMIPA, Rabu(21/12).
Mahasiswa Strata Dua Sastra Inggris Adakan The Annual Seminar MAHASISWA Program Pascasarjana Sastra Inggris Unhas mengadakan Seminar Nasional yang bertemakan “The Annual Seminar On English Languange Studies” di Aula Prof Mattulada Fakultas Ilmu Budaya Unhas (20/12). Kegiatan ini dihadiri sebanyak 212 peserta dari berbagai perguruan tinggi, diantaranya Universitas Gajah Mada, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Makassar, Sekolah Tinggi Agama
Pejuang Republik Indonesia, masing-masing universitas memiliki 3 delegasi. Andi Alam Sabir selaku Pengelohan Media Partner Mine Space II mengharapkan kegiatan ini terus diadakan setiap tahun dan memiliki partisipan setiap tahunnya terus bertambah dari seluruh Indonesia. “Event ini sangat berbeda dengan kegiatan lomba ilmiah di Indonesia karena pada lomba ini lebih fokus pada lomba bidang pertambangan pada skala nasional” ujar Andi, Kamis (15/12). Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Dekan Tiga FT, Daeng Paroka, ST MP PHD berharap “Mine Space ini terus berlanjut dan memiliki mutu kompetisi yang tinggi dan banyak yang terlibat dalam event ini” sebutnya, Kamis (15/12). (M43)
KK Fosil Adakan Civil Saves Coral
KELOMPOK Khusus Forum Studi Interaksi Lingkungan (KK Fosil) Himpunan Mahasiswa Sipil Fakul-
Islam Negeri Pare-Pare. Selain itu, juga dihadiri delegasi dari luar negeri seperti Kanada, Spain, Prancis dan Australia Adapun pemateri kegiatan adalah Prof Drs H Burhanuddin Arafah, MHum PhD, lalu pemateri luar negeri Mr Sean Turner dan Christopher A Woodrich. Acara ini menghadirkan pertunjukkan Mulitietnis Dance Oleh Kosaster dan Sinrili oleh Arif Rahman Dg Rate. Dalam sambutannya Burhanuddin selaku Dekan Ilmu Budaya Unhas sekaligus membuka aca-
tas Teknik Universitas Hasanuddin (HMS FT-UH) mengadakan kegiatan Civil Saves Coral (CSC) yang diselenggarakan selama dua hari Sabtu-Minggu, (17-18/12) di Pulau Lamputang, Kabupaten Pangkep. Ada empat rangkaian acara dalam kegiatan ini. Pertama, sosialisasi bersama masyarakat pulau lamputang dan mahasiswa/peserta CSC tentang terumbu karang, pelestarian terumbu karang dan factor-faktor penyebab terjadinya terumbu karang, dilaksanakan Sabtu, (17/12) pada pukul 15.00-17.00 WITA. Dalam kegiatan tersebut juga disampaikan keluhan masyarakat akan adanya nelayan dari pulau lain menggunakan pukat harimau. Kedua, di hari yang sama dilanjutkan dengan kegiatan malam yakni tudang sipulung mahasiswa dan masyarakat, kemudian nonton bersama yang dimulai pada pukul 20.00 sampai 11.00 WITA. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membangun silaturahmi antara anggota HMS FT-UH dengan warga. Ketiga, kegiatan bersih-bersih pu-
ra berharap, agar mahasiswa Sastra Inggris Unhas tetap dapat mengikuti perkembangan zaman “dan mereka juga dapat melanjutkan Program Magister ke kanca Internasional seperti China, Australia, Amerika Serikat.” Waode Surya Darma Mahasiswa S2 sastra Inggris Angkatan 2015 juga ikut berharap semoga acara ini lebih sukses lagi kedepannya “acara ini bukan hanya ajang untuk mengadakan seminar tetapi event ini juga untuk menghadirkan kembali Alumni ILS,” ujar ketua panitia tersebut, Selasa (20/12). (M43)
lau dilakukan oleh mahasiswa peserta CSC, dimulai pada pukul 06.3009.00 WITA pada Minggu, (18/12). Keempat, di hari yang sama pula berlanjut kegiatan transplantasi karang yang berlokasi kurang lebih 150 meter dari pantai, dilaksanakan pada pukul 09.00-11-30 WITA. Bertujuan untuk untuk melestarian ekosistem terumbu karang. “Kami ucapkan banyak terimakasih kepada pihak Marine Science Diving Club, teman-teman dari MAPALA09, dan masyarakat Pulau Lamputang Pangkep yang telah membantu dalam menyukseskan kegiatan ini, ucap Ketua Teamwork Civil Saves Coral, Albert Nataniel. Citizen Reporter Ahmad Tapa
Himbio Gelar Sekolah Hilir di Pulau Lakkang
SEJAK 19 November 2016 lalu, Himpunan Mahasiswa Biologi (Himbio) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unhas
yang diwakili oleh bidang Hubungan Masyarakat (Humas) mulai mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lakkang, di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Makassar. Kegiatan yang bernama Sekolah Hilir (Himbio Literasi) ini, diadakan setiap hari Sabtu, sekali dalam dua pekan. Merupakan upaya dalam mewujudkan kembali peran mahasiswa biologi dalam meningkatkan kemampuan diri dan terlibat secara langsung melalui proses interaksi pendidikan. Sesuai dengan temanya “Back to Nature For Better Education”, bentuk pengajaran yang diberikan kepada siswa SDN Lakkang berbasis Adiwiyata, yakni mengajak siswa untuk lebih banyak beraktivitas di luar ruangan. Para siswa diajarkan untuk dapat mengetahui pentingnya kebersihan lingkungan dan kebersihan diri sejak dini. Selain itu, mereka juga diajarkan untuk dapat mengolah sampah anorganik, mengetahui tumbuhan sekitar yang dapat dimanfaatkan, dan outbound yang menjadi kegiatan akhirnya. Syahrul Gunawan selaku ketua panitia mengharapkan panitia mampu mengajar para siswa dengan baik. “Selain itu kami juga berharap agar siswa SDN Lakkang ini dapat memiliki wawasan terbuka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Harapan kami yang lain, agar kegiatan yang kami laksanakan ini mampu menyadarkan para dermawan untuk membantu mereka agar dapat melanjutkan pendidikan,” kata Syahrul mengakhiri wawancara, Selasa (3/1).(Mal)
Dialog Akhir Tahun Bersama BEM dan Alumni FMIPA
MENGANGKAT tema “Menggagas Pemimpin Muda di Era Digital”, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bersama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) MIPA gelar Dialog Akhir Tahun di Lantai Dasar Science Building Unhas, Kamis (29/12/2016). Kegiatan ini dihadiri oleh para alumni FMIPA, seperti Irwan Patawari, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan, Lutfi Nugraha, Kepala Perusahaan Daerah Rumah Pemotongan Hewan Antang, Nirwan Ilyas, Dosen Jurusan Matematika FMIPA dan beberapa alumni lainnya. Bentuk kegiatan berupa diskusi antara alumni dengan mahasiswa baru 2016. Salah seorang panelis menjelaskan bahwa, selama ini yang dilakukan manusia kebanyakan berdiskusi melalui media social. “Padahal kebutuhan manusia untuk bersosialisasi tidak sesederhana itu. Mereka juga perlu untuk bertatap muka agar terjalin emosional yang kuat,” kata Irwan Patawari, Kamis (29/12).(Mal)