Identitas awal februari

Page 4

4

opini

identitas

NO. 852 | TAHUN XLII | EDISI AWAL FEBRUARI 2016

Menyongsong 2016 di bawah Jokowi-JK

agenda TOEFL & Scholarship Workshop BEM FKM bekerjasama dengan BRITON International English School mengadakan TOEFL & Scholarship Workshop Waktu : Sabtu, 20 Februari 2016 pukul 08:00 – selesai Tempat : Auditorium Prof. Amiruddin FK UNHAS CP : 0411 – 584700 (Briton Perintis) 085298322000 (Dicky) 085242888079 (Nurfadilah) 088804025745 (Daniel) Physics Competition 2016 HIMAFI FMIPA UNHAS mempersembahkan: Lomba FISIKA tingkat SMA sederajat dan SMP sederajat se-Indonesia Waktu : 18-21 Februari 2016 CP : 081245334530 (Dedy) 085656623835 (Iqlal) Seminar Nasional “Penataan Dana Desa Menuju Tansparansi dan Akuntabilitas dari Alokasi yang Adil Merata” oleh Ikatan Mahasiswa Akuntansi UNHAS Waktu : 13 Februari 2016 pukul 08:00 WITA - Selesai Tempat : Auditorium Prof. Amiruddin FK UNHAS CP : 085397649620 (Risna) 085656896910 (Feny) 087840563700 (Safi) Run For Kidney Dalam rangka meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan ­ginjal, Edukidney Project by Aiesec UNHAS bersama Indorunner Makassar me­ngadakan event lari 5 km Waktu : Minggu, 21 Februari 2016 Tempat : Car Free Day Sudirman Makassar CP : 089637369133 (Surya) Mathematics Event XVI Himpunan Mahasiswa Matematika Fakultas MIPA UNHAS mempersembahkan Mathematics Event XVI Waktu : 06 februari 2016 (Regional I dan II) CP : 085341006723 (A. Hary) 089668801163 (Kurnia) 08115401547 (Arnei) Agri-Festival 2016 Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (MISEKTA) Tempat pendaftaran: Sekretariat Misekta Waktu : 25 Januari – 8 Februari (Penerimaan proposal bisnis via email dan cop pos) 9 – 26 Februari (Seleksi administrasi dan naskah) Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Molekuler Guna Menyongsong Era Global di Masa Depan” Himpunan Mahasiswa Kimia Fakultas MIPA UNHAS menyelenggarakan Seminar Nasional Waktu : Sabtu, 13 Februari 2016 Tempat : Baruga A.P. Pettarani UNHAS Ralat Pada terbitan No.851 Tahun XLII Edisi Akhir Januari terjadi kesalahan penulisan pada rubrik Agenda. Tertulis Pelaksana kegiatan TOEFL & Scholarship Workshop yang bekerjasama dengan BRITON Internatio­nal English School oleh BEM Farmasi. Penyelenggara sebenarnya a­dalah BEM FKM. Atas ketidaknyamanan tersebut kami memohon maaf.

Oleh: Mukh. Yusuf Kadir Pole USIANYA mungkin masih seumur jagung. Setahun lebih sejak dilantik pada, 20 Oktober 2014 silam, perla­ han mulai menampakkan kinerja dari apa yang telah menjadi janji politiknya. Jargon ‘Revolusi Mental’ sewaktu kampanye pun, menjadi salah satu tolak ukur kinerja terse­ but. Setahun berlalu, setidaknya harus menjadi moment evaluasi yang dilakukan untuk menyongsong tahun 2016. Sehingga, 54,7 persen ketidak puasan masyarakat dalam survei yang dilakukan oleh Kelom­ pok Diskusi dan Kajian Opini Publik dan dilansir dalam harian Kompas (18/10/2015), bisa diatasi. Harapan penuh yang diberikan oleh masyarakat terhadap pemerin­ tahan ini, ternyata belum membuah­ kan hasil yang diinginkan. Pasalnya kesenjangan semakin terasa dalam lingkup kehidupan warga negara. Sejak tahun 2014/2015 ketimpangan ini semakin meningkat, konsumsi 10 persen orang kaya menjadi setara dengan total konsumsi 54 persen orang miskin Indonesia. Pengangguran juga sama, kea­ daan ekonomi yang terjadi selama tahun 2015 mengakibatkan tingkat pe­ ngangguran meningkat menca­ pai 0,11 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014 (BPS). Demikian halnya, jumlah PHK yang mencapai 67.000 tenaga kerja, dirilis dalam Kompas Ekonomi (2/9/2015). Kemiskinan juga menghasilkan pencapaian yang hampir sama. Pada tahun 2015 lalu, tingkat kemiski­ nan di Indonesia melonjak naik se­ cara signifikan, hal ini dibuktikan dalam dokumen yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kemiskinan Indonesia pada tahun 2015 mencapai angka 28,95 juta jiwa. Meningakat 1,5 persen dari ta­ hun 2014.

Sasaran Evaluasi

Setidaknya dalam setahun tera­ khir, ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam me­ nyongsong 2016. Berbagai peristiwa

ekonomi, sosial, hingga politik yang terjadi setahun terakhir, harusnya menjadi bahah evaluasi masyarakat secara umum dan pemerintah se­ cara khusus. Pertama, dalam bidang Ekonomi. Permasalahan stabilitas nilai tukar rupiah, masih menjadi topik menarik yang diperbincangkan hingga akhir tahun 2016. Menurut Bank Indone­ sia, sampai pada tahun 2016, nilai tukar rupiah masih akan mengalami pelemahan hingga level Rp 13.400 per dollar AS. Ketiadaan stabilitas nilai tukar rupiah ini, mengakibat­ kan harga pasar pada perdagangan dalam dan luar negeri menjadi tidak menentu. Selain itu, pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kini telah dimulai. Ajang persaingan Ekonomi di kawasan Asean ini, m ­ elihat In­ donesia sebagai pasar empuk de­ ngan jumlah penduduk 48 persen dari seluruh total penduduk Asean. Ketidakberdayaan Indonesia dalam menghadapi persaingan dengan be­ berapa negara Asean lainnya, dilihat dalam tingkat pembangunan dalam negeri yang berjalan sangat lambat. Rancangan APBNP 2016 yang ada, juga masih mengandalkan peneri­ maan pajak dalam negeri, yakni se­ banyak Rp 1.546,6 Triliun atau seki­ tar 84,8 persen dari angggaran APBN 2016, sedangkan sisanya masih bertumpuk pada Utang Luar Negeri (ULN), dengan Surat Berharga Ne­ gara (SBN) yang digunakan sebagai jaminan peminjaman. Kedua, pada bidang Sosial. Seti­ danya ada dua aspek penting yang perlu diperhatikan dalam hal ini yaitu, pendidikan dan kesehatan. Fenomena kependudukan atau yang sering diistilahkan sebagai ‘Bonus Demografi’ sangat tergantung pada kedua aspek ini. Tingkat pendidikan yang baik akan menghasilkan ke­ hidupan sosial yang baik pula. Hal ini ditunjang karena, pengembangan ilmu pengatahuan dan teknologi, akan mengutamakan pada pro­ ses pengelolahan potensi yang ada dalam negeri dengan baik dan benar. Sehingga jika terjadi peningkatan kemiskinan serta kesenjangan so­ sial yang semakin bertambah. Maka kedua aspek inilah yang akan men­ jadi sasaran evaluasi dalam bidang sosial. Ketiga, pada bidang Politik. Sistem pemerintahan ‘Demokrasi Formal’ yang dianut pasca-Reformasi 1998 hingga kini, menjadikan Indone­

sia sebagai salah satu negara yang tampil di belakang Amerika Serikat. Tantangannya adalah bagaimana sis­ tem yang dianut ini, dapat memberi­ kan harapan dan cita-cita yang di­ inginkan oleh seluruh warga negara. Dalam setahun terakhir paling tidak ada beberapa fenomena yang nampak pada bidang polotik dalam negeri. Di antaranya, hubungan tak sedap antara pemerintah dan parle­ men, kisruh KPK-Polri yang menam­ bah panjang catatan hitam perpoli­ tikan dalam negeri, perpanjangan kontrak PT Freeport, serta Pilkada serentak yang dilakukan pada 269 daerah pemilihan.

Harus Berbenah

Setahun lebih telah berlalu, dan kini memasuki tahun kedua peme­ rintahan Jokowi-JK. Problematika yang terjadi selama setahun, se­ harusnya dapat menjadi kritikan moral bagi para pemengang kebija­ kan, tidak hanya pada penguasa na­ mun juga bagi semua jajarannya. Cita-cita ‘Indonesia Hebat’ yang diusung sejak kampanye, seharus­ nya menjadi keseriusan dalam me­ nangani semua permasalahan yang ada. Tidak hanya masalah ekonomi, namun semua masalah yang kini membelit kehidupan warga negara. Baik itu permasalahan politik, sosial budaya, hingga permasalahan siste­ mik yang kini tak karu-karuan. Persentase kemiskinan yang me­ ningkat setiap tahunnya, hingga ta­ hun kemarin mencapai 28,95 juta jiwa dari total penduduk Indonesia, kesenjangan sosial yang kian ber­ tambah, utang luar negeri yang sam­ pai saat ini tak kunjung terselesaikan, perpanjangan kontrak PT Freeport yang menuai polemik di semua kalangan, hingga kasus politik dalam negeri yang kian menambah raport merah perpolitikan dalam negeri. Semua masalah ini, seharunya menjadi bahan pembenahan yang membutuhkan penanganan serius. Sehingga ‘Revolusi Mental’ yang jauh-jauh hari diteriakkan tidak hanya bersifat jargon dan slogan saat kampanye. Tapi membuktikan kepantasan akan kedudukan yang kini dipegang, agar salam dua jari, tak berubah menjadi salam gigit jari. n Penulis adalah Mahasiswa Kedokteran Hewan, 2013 Anggota LK-Uswah

dari pembaca ATM Mandiri Mahasiswa Bidikmisi Hilang

ASSALAMUALAIKUM. Saya mau tahu bagaimana mengurus kartu ATM bank mandiri bidikmisi yang hilang? Mahasiswa Fakultas Sastra Angkatan 2015 Tanggapan : WAALAIKUMSALAM. Pertama, Anda urus Surat Keterangan Hilang dari keke­ polisian. Kemudian, Anda pergi ke Bank

Mandiri membawa KTP, KTM, Buku Tabungan, dan Surat Keterangan Hilang. Nurul Aliah Customer Service Bank Mandiri

Mahasiswa Bidikmisi tidak bisa isi KRS

SALAM HANGAT. Saya mau bertanya kenapa masih ada mahasiswa penerima Bidikmisi yang belum bisa isi KRS ? Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan

dan Perikanan Angkatan 2013 Tanggapan: TERIMA KASIH atas petanyaannya. Alasan utama kenapa masih ada maha­ siswa Bidikmisi belum bisa isi KRS ialah keterlambatan mereka mengumpul Kartu Hasil Studi (KHS). Sehingga, portal mere­ ka belum diverifikasi. Beberapa kemung­ kinan kenapa belum kumpul ialah nilai

mereka diportal belum keluar. Hal ini di­ karenakan ketidakdisiplinan Dosen yang terlambat memasukkan nilai. Apalagi, mereka yang IPS nya kurang dari 2,75 yang menjadi syarat minimum maha­ siswa bidikmisi tetap bisa menerima bea­ siswa. Esan Lamban, S.Sos., M.Si Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Mahasiswa


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Identitas awal februari by identitas unhas - Issuu