e-paper @identitasonline awal Juni 2013

Page 2

tajuk

identitas

NO. 794 | TAHUN XXXIX | EDISI AWAL JUNI 2013

Politik buat (Wakil) Rakyat Pemilihan umum (Pemilu) yang dilakoni rakyat Indonesia merupakan paradoks. Katanya, Pemilu merupakan ‘pesta rakyat,’ dimana ajang lima tahunan ini jadi wadah tiap warga memilih wakilnya di parlemen. Namun nyatanya, Pemilu hanya menjadi se­ remoni yang menghabiskan anggaran yang tak sedikit jumlahnya. Bahkan Pemilu akhirnya hanya memilih wakil rakyat yang siap mewakili kesejahtraan atas nama rakyat. Pemilu baru akan dihelat pada 2014 mendatang, namun sejumlah calon anggota legislatif (Caleg) telah merusak kehidupan sehari-hari masyarakat dengan wajah palsu yang mereka pajang di sepanjang jalan dan persimpangan. Spanduk-spanduk kampanye terpasang tanpa aturan menjadi sampah yang menambah buruk wajah kota secara umum, dan khususnya di Makassar. Hemmm, jika terpilih entah apa yang dapat mereka lakukan untuk rakyat? Faktanya sejak pelaksanaan pemilu langsung pasca runtuhnya resim Orde Baru, 1999 lalu, wakil rakyat belum mampu mensejahtrakan rakyat. Setelah terpi­ lih bukannya membatikan dirinya untuk rakyat, malah sibuk mengumpulkan rupiah tuk menutupi pengeluaran saat pemilu. Tentu saja, sebab tiap orang anggota dewan telah menghabiskan ratusan juta tuk dana kampanye dulu. Bahkan sejumlah anggota dewan terbukti lebih sibuk mengisi kantong mereka sendiri de­ ngan cara tak halal. Menjadi koruptor. Bahkan menurut Politisi PDI Perjuangan, Pramono Anung (KOMPAS.com Rabu, 12 Juni 2013) saat mengikuti diskusi “Pemilu Biaya Tinggi dan Kualitas Anggota DPR,” di Jakarta, Kamis (12/6), biaya kampanye untuk Pemilu 2014 medatang akan lebih besar. Pramono menggambarkan, jika pada Pemilu 2009 yang lalu seorang caleg cukup menyediakan biaya kampanye sebesar lima ratus juta hingga enam ratus juta rupiah, namun untuk Pemilu 2014 ini, setidaknya dana kampanye yang harus dipersiapkan seorang Caleg akan mencapai Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,5 mi­ liar. Jadi tak heran saat terpilih beberapa anggota dewan tak fokus pada tanggungjawab utamannya, dan berdampak pada kinerja mereka. Para anggota legislatif dinilai lamban dan tak akomodir terhadap permasalahan yang dialami rakyat. Wajar jika banyak masyarakat yang akhirnya kecewa atas kinerja wakil yang telah mereka pilih empat tahun lalu. Tentu tuk meluapkan kekecewan dapat ditunjukan dengan banyak cara. Misalnya saja aksi warga di jalan BTN Minasaupa, Blok C, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (11/6) lalu. Sejumah warga menutup jalan dan memasang sejumlah tulisan yang bernada protes dan kekecewaan. Salah satunya bertuliskan “Himbauan, kepada warga M Upa, untuk tidak memilih Caleg lama pada Pemilu 2014.” Tulisan itu tentu perlu diperhatikan bagi siapapun yang akan tampil pada Pemilu 2014 mendatang. Memberi janji saat berkampanye, kemudian lalai usai terpilih. Ironis, permasalahan bangsa hingga kini belum terselesaikan walau pemilu terus digelar. Jangan sampai kinerja wakil rakyat maupun pemimpin tingkat daerah maupun pusat yang terpilih 2009 lalu menambah jumlah masyarakat yang golput (golongan putih). Kini timbul pertanyaan, apakah Pemilu 2014 mendatang akan memberi perubahan yang lebih baik ketimbang pemilu sebeluamya. Atau malah akan jadi daftar panjang litani kepedihan masyarakat? Sebab hingga kini sistem Pemilu yang diterapkan toh masih sama dengan yang lalu.n

karikatur

opini

wall facebook Mahasiswa-mahasiswa Unhas kini cen­ derung apatis terhdap lembaga kemahasiswaan, Ini dibuktikan dengan minimnya partisipasi warga lembaga dalam meng­ ikuti kongres musyawarah besar. Apa komentar anda ?? AncHa Leo Agustino Nolavan dan mungkin sja lembaga saat ini mmg sdh tdk punya daya tarik lgi buat mahasiswa(i) utk ikut berpartisipasi d dlmnya,.. Abit JLeq’ Kegiatan Akademik yang padat menghalangi Mahasiswa untuk aktif berorganisasi. . . Karikatur/Harun Dachri

dari redaksi

Fanda Pratama Arie Wibowo Karena menjadi Sarjana sudah terlalu mudah. Akreditasi A anne kawee... Jenderal Pangan sepakat sx....krn mahasiswa skrg lbih sbuk dgn kegiatan akademikx..dia kurang memperhatikan betapa pntingx b’organisasi... Indrawirawan Mursalin Bungkamnya daya kritis mahasiswa memang sangat memperhatinkan. Sangat sedikit diantara mereka yg ikut kegiatan diiskusi pelataran, sistem pergaulan mahasiswa sudah diwarnai dengan hedo­nisme yg mengakar, selain itu ada pula langkah tersistematis sistem pendidikan yg menggiring mahasiswa untuk sibuk dgn dunia akademik sj dikotomi dgn kepedulian sosial.

ideNtitas/ESA RAMAdaNA

Nikah : (Foto 1) Kru dan magang identitas menghadiri pernikahan Koordinator Liputan identitas Unhas tahun 2010 Syamsul Marlin di Kabupaten Jeneponto, (9/6). (Foto 2) Kru dan magang identitas menghadiri pernikahan Senior identitas Muhammad Ikbal di Kabupaten Luwu, Selasa (4/6).

Keluarga Baru, Spirit Baru Salam identitas! Senang rasanya bisa hadir di hada­ pan pembaca. Seiring dengan waktu terus bergulir tanpa jedah, seakan ini adalah sebuah perlombaan, me­ menangkan setiap detik dari waktu, Agar identitas kembali hadir ke te­ ngah-tengah pembaca setianya. Kini musim final telah berlalu, ber­ ganti menanti musim penjemputan mahasiswa baru. Namun, rutinitas kru identitas tak pernah berlabu, hing­ ga kini selalu menciptakan semangatsemangat baru, untuk disajikan keha­ dapan pembaca. Musim libur kali ini kami akan mempersiapkan edisi pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), kru bukan­ nya tidak senang dengan libur, tapi semangat baru pembaca selalu mem­

berikan spirit kepada kami agar terus berkarya. Di sela keredaksian kami juga me­ nyempatkan untuk berkunjung ke tempat senior identitas, merayakan pesta pernikahannya. Buat kanda Taufik Nasir Maidin SE, Muhammad Iqbal SE, dan kanda Samsul Marlin S Hut. Selamat menempu hidup baru, semoga semangat baru terus mewar­ nai keluarga baru kalian. Edisi kali ini identitas membahas tema laput tentang Penerapan sanksi skorsing untuk mahasiswa di unhas. Untuk tema civitas sala satunya kami membahas tentang kurangnya minat mahasiswa untuk ikut musyawarah besar (Mubes). Semoga informasiinformasi yang termuat di identitas bermanfaat untuk para pembaca. Salam identitas…

Kunjungi Grup ‘Identitasonline’ dan Follow Twitter @identitasonline Untuk Berbagi Informasi, Sharing, dan Diskusi.

sms inbox 085255574xxx

Saya mau bertanya ini masalah beasiswa PPA dan B3M kenapa sampai sekarang belum cair-cair? #Mauki bayar utang kodong. Bila anda memiliki informasi, harapan, dan saran mengenai kondisi Unhas silahkan kirim sms ke 082393645164

identitas diterbitkan Universitas Hasanuddin berdasarkan STT Departemen Penerangan RI No: 012/SK/Dirjen PPG/SIT/1975/tanggal 20 Januari . ISSN:08518136. Beredar di lingkungan sendiri (non komersial) nKetua Pengarah: Idrus A. Paturusi nAnggota Pengarah: Dadang Ahmad Suriamiharja, A. Wardihan Sinrang, Nasaruddin Salam, Dwia Aries Tina Pulubuhu n Penasehat Ahli : Ishak Ngeljaratan, Razak Thaha, S.M. Noor, Aidir Amin Daud, M. Darwis, Husain Abdullah nKetua Penyunting: M. Dahlan Abubakar nKetua Penerbitan:Fajar S.Juanda nPenyunting Pelaksana: Mustafa nKoordinator Liputan: Abdul Rahman, Ernawati nLitbang: A. Sulastri, Muh. Iswandi Baadillah, Khairil Anwar nStaf Penyun­ ting: Rasdiana Sinala nReporter: Nur Alfianita N, Alfiah Alif, Akhmad Dani, Risky Wulandari, Ermi Ulia Utami, Cita Surya Elisa, Muammar Qhadafi nFotografer: Esa Ramadana (Koordinator), Muhammad Arafat (non aktif), Siti Atirah nArtistik dan Tata Letak: Sita Nurazmi M (Koordinator), Novianto Dwiputra Addi nIklan/Promosi: Waode Asnini Rahayoe nTim Supervisor: Maqbul Halim, Ibrahim Halim, Jupriadi, Dahlan, Abdul Haerah, Amiruddin PR, Muchlis Amans Hadi, Muh Ishak Zaenal, Zaenal Dalle, Sayid Alwi Fauzy, Arif Fuddin Usman, Gunawan Mashar, Rasyid Al Farizi, Ahmad Khatib Syamsuddin, Munandar Kasim, Supa Atha’na n Alamat Penerbitan: Kampus Unhas Tamalanrea, Gedung UPT Perpustakaan Lt 1 Jl Perintis Kemerdekaan KM 10, Telp (0411) 589899, Fax 510088-Telex 71179, Makassar 90245. Website: www.identitasonline.net, E-mail: bukuidentitas@gmail.com nTarif Iklan: (Hitam/Putih) Rp 500 mm/kolom (Mahasiswa), Rp 1000,- mm/kolom (Umum), (Warna) Rp 1000,- mm/kolom (Mahasiswa), Rp 2000,- mm/kolom (Umum). Redaksi identitas menerima tulisan berupa opini, esai, cerpen, puisi, ringkasan skripsi,/tesis/disertasi/penelitian & karikatur. Pihak redaksi identitas berhak mengedit naskah sepanjang tak mengubah nilai/makna tulisan. Tulisan yang termuat mendapat imbalan secukupnya (sebulan setelah terbit bisa diambil).

Sampul Edisi Awal Juni 2013 Foto : Esa Ramadhana Desain: Novianto Dwiputra Addi

Oleh: Rahmat M Arsyad Senang sekali mendengar banyak kabar gembira tentang Rektor Universitas Hasanuddin. Kiprahnya seperti Lagu Bengawan Solo, mengalir sampai jauh. Terpilih menjadi Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTN), Prof Dr dr Idrus A Paturusi pada tahun ini juga didaulat menjadi President Association of Southeast Asia and Pasific of Higher Learning (ASAIHL) dengan masa tugas 2013-2016. Pencapaian yang luar biasa, karena setahu saya ASAIHL merupakan sebuah organisasi bertaraf internasional yang menghimpun perguruan tinggi ternama se-Asia Tenggara dan Pasifik. Dalam hati saya berbisik, bangga menjadi seorang alumni Universitas Hasanuddin dan menyaksikan pencapaian rektor kami. Bukan itu saja, ketika kembali ke Makassar dan berjalan-jalan ke kampus Unhas, sungguh saya semakin tercengang. Tepat di pintu masuk Unhas, saya melihat baliho bertuliskan ‘Selamat Atas Pencapai­ an Akreditasi A Universitas Hasanuddin’. Batin saya berkata, Unhas mungkin sedang berada di era Gol­den Age seperti tema Dies Natalis beberapa tahun lalu. Ternyata Masih Seperti yang Dulu Namun kebanggaan tersebut tak bertahan lama. Ketika berada di dalam kampus, saya menemukan fakta berbeda tentang Unhas. Tak sehebat tampilan dan berita yang saya baca di berbagai media massa ataupun rasa optimisme tentang akreditasi A. Apalagi ketika memasuki sebuah fakultas, dimana saya bisa

identitas

NO. 794 | TAHUN XXXIX | EDISI AWAL JUNI 2013

3

Petisi untuk Pak Rektor! berjumpa dengan beberapa adik yang masih kuliah. Betapa terkejutnya saya, membaca spanduk hitam besar yang bertuliskan , ‘Tindak Dekan yang Melakukan Kekerasan Akademik’! Karena penasaran, saya bertanya kepada beberapa orang yang masih saya kenali untuk mencari tahu ada apa di fakultas tersebut. Sejumlah cerita kemudian mengalir dari bibir mereka. Ternyata lebih dari 41 hari sejumlah mahasiswa menggelar aksi protes atas keputusan kontroversial pejabat akademik sebuah fakultas. Persoalan mereka sederhana, menolak sanksi skorsing yang diberikan pihak fakultas. Karena itulah mereka bersatu membentuk Aliansi Mahasiswa Untuk Keadilan (AMUK), sebagai wadah berhimpun dan menyatukan kekuatan atas tindakan birokrasi yang mereka pandang telah merugikan para mahasiswa. Tragisnya, masih dari cerita para mahasiswa ini, bahkan aksi protes mereka disinyalir berujung penikaman atas seorang mahasiswa oleh sosok bertopeng. Aksi demonstrasi mereka dalam menolak tindakan tersebut juga berujung bentrok dengan para Satpam. Saya terpekur, mendengar kisah para mahasiswamahasiswa di hadapan saya, ternyata kekerasan masih lestari di Unhas. Petisi untuk Pak Rektor Memang menjadi pendidik tidaklah mudah. Meng­ hadapi sejumlah mahasiswa dengan berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan mungkin saja ‘Keganjenan Ideologi’ adalah persoalan yang butuh kesabaran. Tapi apakah jalan kekerasan se­ perti membubarkan aksi mahasiswa dengan Satpam, memberikan skorsing akademik, sampai kemunculan sosok bertopeng dengan badik bukanlah hal yang bisa diterima sebagai tradisi akademik? Mahasiswa-mahasiswa itu, seperti juga kami dahulu sedang berada dalam euforia gagasan. Mereka sedang berada dalam gairah pencarian, dan sudah menjadi kewajiban universitas termasuk juga Bapak

Rektor dan para dosen menjadi kompas, menuntun cara berpikir mereka. Kekerasan langsung maupun kekerasan simbolik seperti sanksi skorsing bukanlah jalan terbaik. Tentu saja Bapak Rektor, yang juga Presiden Rektor Asia Tenggara mahfum hal ini. Coba Bapak Rektor bayangkan betapa sedih orang tua mereka di kampung atas apa yang menimpa anak mereka. Kekecewaan dan sudah pasti kemarahan dari keluarga, cap sebagai mahasiswa gagal, akan melekat dalam diri mereka yang terkena skorsing, ujung-ujungnya rasa frustasi akan semakin membesar. Jika sudah seperti ini, apa yang akan terjadi. Dendam atas kampus akan semakin tebal, universitas tak lagi menjadi ibu yang baik, tapi menjadi sosok ibu yang jahat. Saya masih ingat betul ketika ber­ ada di akhir semester dan dipercaya menjadi ketua salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa. Ketika itu seorang anggota kami terkena skorsing hanya karena persoalan melakukan demonstrasi melawan pihak jurusan, yang dianggap mempolitisasi kuliah praktek mahasiswa dengan menghadirkan seorang gubernur yang akan maju lagi. Beberapa mahasiswa tersebut kemudian juga dijatuhkan sanksi skorsing. Tapi dari aksi dan dialog yang dilakukan, akhirnya skorsing dibatalkan. Pada saat itu, saya melihat kebijaksanaan Bapak Rektor bersama pembantu rektor dalam menyikapi persoalan tersebut. Masihkah kebijaksanaan itu ada dalam diri para pimpinan universitas, dan Pak Rektor yang kini sudah menjadi Presiden Rektor, yang bukan hanya seIndonesia namun se-Asia Tenggara?. Kalau masih ada, sebagai alumni saya hanya bisa menyarankan alangkah baiknya bukan skorsing yang dijadikan senjata untuk menata Unhas menuju World Class University, tetapi cinta kasih dan semangat Tut Wuri Handayani. Pandanglah para mahasiswa tersebut sebagai anak-anak zaman. Anak kandung universitas di mana Bapak dan Ibulah yang menjadi orang tua mereka.

Karena saya yakin, untuk mewujudkan universitas dunia hanya bisa dibangun dengan dialektika gagasan, termasuk membangun jiwa kritis di tengah m a h a siswa. Walaupun saya juga sepakat mahasiswa juga pada satu sisi juga mesti mulai belajar, untuk lebih mengedepankan pertimbangan rasio ketimbang amuk. Untuk itulah dibutuhkan ke­sepahaman bersama. Tanpa kesepahaman bersama ini, sangat sulit rasanya Unhas bisa menjadi sebuah universitas bertaraf internasional. Dimana ciri menjadi bagian dari masyarakat dunia adalah keterbukaan, toleransi dan semangat kolektivitas. Jika itu belum dapat diwujudkan, bagaimana mungkin Bapak Rektor bisa sukses menjadi Presiden Rektor Asia Pasifik sementara wajah buruk pendidikan di dalam diri Unhas saja belum dapat diwujudkan dengan baik. Mungkin dibutuhkan toleransi lebih untuk pendidikan kita. Pendidikan yang memanusiakan manusia dan membuat kita semakin tahu diri!.n Direktur IDEC Alumni Jurusan Ilmu Komunikasi Unhas

Kemudian kerjasama dengan Universitas Tarumanegara itu untuk membangun S2 Kedokteran. Keuntungan bagi Unhas ada­ lah pengakuan masyarakat atas kebermana­ faaatan kita buat perguruan tinggi yang lain terutama untuk perguruan swasta, dan atas kerja sama ini, kita sebagai sesama pergu­ ruan tinggi bisa saling meperkuat. Prof Dr Dwia Aries Tina Pabuluh M A Wakil Rektor IV

Tanggapan TERIMA kasih atas pertanyaannya. Sebe­ narnya dalam aturan mahasiswa yang ma­ suk melalui Jalur Non Subsidi (JNS) tidak bisa mendapatkan beasiswa. Namun ada beberapa mahasiswa JNS yang direkomen­ dasikan fakultasnya, sehingga kami me­ nerima berkas dari mahasiswa tersebut. Hasanuddin Staf Bagian Kemahasiswaan Unhas

ILUSTRASI/Novianto dwiputra addi

2

dari pembaca Penjelasan Foto Civitas Yang Tidak Sesuai

ASSALAMUALAIKUM.Terimakasih. Saya ingin menyampaikan keluhan kepada identitas. Terkait rubrik civitas identitas edisi akhir Mei tentang pembentukan BEM Unhas de­ ngan menggunakan forum mahasiswa sas­ tra sebagai gambar atau foto keterangan, dianggap menyalahartikan pertemuan yang diinisiasi oleh Badan Pengurus Organisasi Sastra. Terjadi kekeliruan dalam segi pe­ laporan berita, dengan menggunakan salah satu alat penegas dalam menyebarkan isu, karena foto itu merupakan konsolidasi ra­ pat pengurus organisasi sastra yang mem­ bahas kondisi kemahasiswaan di Sastra dengan Wakil Rektor III Unhas. Tidak ada pembicaraan terkait dengan pembentukan BEM Unhas yang digadang-gadang selama ini. Mohon ditanggapi. Tanggapan Walaikumsalam. Terima kasih atas pertanyaan yang diajukan dari kawankawan KMFS. Foto yang dimuat di edisi tersebut tidak dimaksudkan untuk mem­ berikan penegasan bahwa pertemuan terse­ but membahas soal isu pembentukan BEM universitas. Foto yang termuat di edisi akhir Mei 2013 lalu, hanya kunjungan sidak dari Wakil Rektor III Unhas Ir Nasaruddin Salam MT ke beberapa lembaga mahasiswa tingkat fakultas di Unhas, dan dalam hal ini lembaga mahasiswa Fakultas Sastra salah satu lokasi dari kunjungan ini. Oleh karena WR III merupakan salah satu pihak yang mendukung pembentukan BEM univer­ sitas, maka foto tersebut yang kami pilih. Namun demikian jika dalam pemberitaan kami menimbulkan ketidaknyamanan kami

mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Mustafa Redaktur Pelaksana

Kuota SBMPTN Sedikit

ASSALAMUALAIKUM. Kepada identitas saya ingin mempertanyakan kenapa kuota penerimaan SBMPTN diminimalkan, dan kenapa justru jalur lain yang ditambah kuo­ tanya. Mohon ditanggapi. Mahasiswa Pertanian Angkatan 2009 Tanggapan TERIMA kasih atas pertanyaannya. Pem­ bagian kuota sudah mengikuti aturan Di­ rektorat Perguruan Tinggi (Dikti). Kuota penerimaan SNMPTN sebanyak 50 persen, SBMPTN 30 persen, dan JNS serta POSK se­ banyak 20 persen. Prof Dr Dadang A Suriamiharja Wakil Rektor I

Kerjasama Unhas dengan UKI dan Universitas Tarumanegara

ASSALAMUALAIKUM. Terima kasih ke­ pada identitas. Saya ingin mepertanyakan kerja sama apa yang terjadi antara Universi­ tas Kristen Indonesia dan Universitas Taru­ manegara. Apa tujuan dari penandatangan MOU antara Universitas tersebut dan apa keuntunganya bagi UNHAS ? Mahasiswa FKM Angkatan 2011 Tanggapan TERIMA kasih atas pertanyaannya. UKI dan Universitas Tarumanegara datang meminta bantuan kepada Unhas untuk memberikan pendampingan memperkuat Fakultas Kesehatan Masyarakat UKI, un­ tuk membuka Program Magister (S2) FKM. Juga mereka perlu pengakuan dari Unhas.

Referensi Perpustakaan FIKP Kurang

TERIMAKASIH identitas sudah memuat keluhan saya terkait jumlah referensi dan skripsi sangat kurang di perpustakaan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP). Padahal mahasiswa sangat mem­ butuhkan referensi khususnya skripsi. Dan jumlah lulusan FIKP kan sudah banyak, tapi koleksi perpustakaan malah terasa kurang. Mahasiswa FIKP Angkatan 2010 Tanggapan SEBENARNYA referensi skripsi yang ada di FIKP sudah cukup banyak. Hanya saja skripsi tersebut tidak dipisah tempatnya sehingga mahasiswa kesulitan menemu­ kan yang sesuai dengan jurusannya. Saya menghimbau agar mahasiswa agar lebih teliti mencari. Manisi SSos Staf Perpustakaan FIKP

Beasiswa Bagi Mahasiswa Jalur JNS

ASSALAMUALAIKUM identitas. Bisakah mahasiswa yang masuk Unhas dengan Jalur Non Subsidi (JNS) menerima bea­ siswa? Terimakasih. Mahasiswa FKM Angkatan 2011

Kelanjutan Dana POMD FKG

ASSALAMUALAIKUM. Saya ingin mem­ perjelas bagaimana kelanjutan POMD, teru­ tama untuk Fakultas Kedokteran Gigi. Teri­ makasih. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Angkatan 2011 Tanggapan TERIMA kasih atas pertanyaannya. Dana POMD yang sekarang itu tidak seperti POMD yang dulu, karena sekarang ini POMD bukan lagi fakultas yang meng­ urusi, seperti tahun-tahun yang sebelum­ nya. Sekarang fakultas menyerahkan semua dana POMD ke rekening rektor, dan sam­ pai sekarang belum ada kebijakan menge­ nai proses penarikan kembali. Prof Dr drg M Hendra Chandha MS WD III FKG

Bila Anda mempunyai pertanyaan yang membutuhkan jawaban terkait Universitas Hasanuddin, silahkan ke sekretariat identitas di Gedung Lantai I Perpustakaan Unhas atau hubungi 082393645164. email: bukuidentitas@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.