Warta IATMI #8

Page 1

Warta IATMI IATMIIATMI Kondisi Infrastruktur dan Investasi Sektor Geothermal Indonesia (Oleh: Irfan Danu Rahatwan TK’ 15)

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian

2007,

Al

Gore,

pada

kunjungannya ke Indonesia tahun 2011, menyatakan Indonesia bisa menjadi negara pengguna geothermal terbesar di dunia. Pernyataan ini didasari bahwa Indonesia berada dalam ring of fire dan memiliki rangkaian gunung api sepanjang 6.000 km. Data yang dimiliki oleh Badan Geologi, Kementrian ESDM, potensi sumber daya geothermal di Indonesia mencapai 28,5 GW yang tersebar di 265 lapangan geothermal dan merupakan yang terbesar di dunia. Dari potensi super besar itu, provinsi Jawa Barat bisa menyumbangkan potensi geothermal paling besar sebesar 22%-nya. Namun, potensi sangat besae tersebut baru dimanfaatkan sebesar 1.196 MW atau 4,2% dari potensi yang ada. Hal ini menjadikan Indonesia negara ketiga yang memanfaatkan energi panas bumi setelah Amerika Serikat (2.900 MW) dan Filipina (2.000 MW). Pengembangan geotermal di Indonesia mayoritas dihasilkan oleh tiga perusahaan, yaitu Pertamina Geothermal Indonesia (PGE) sebesar 272 MW yang mempunyai tiga Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), Chevron sebesar 630 MW di dua WKP, dan Star Energy sebesar 227 MW di satu WKP. Di luar enam WKP tersebut, ditambah dengan WKP Dieng, belum ada WKP baru yang menghasilkan listrik. Bahkan dalam 20 tahun terakhir belum ada lagi investasi di WKP yang baru. Kecilnya investasi pada sektor geothermal disebabkan beberapa alasan. Alasan yang pertama adalah tersedianya infrastruktur, terutama jalan di sekitar lokasi pengembangan panas bumi. Kondisi ini membuat penyitaan waktu yang lama karena sebelum pembangunan proyek


investasi geothermal dimulai, harus menunggu proses pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur terlebih dahulu. Kedua, daerah panas bumi terletak dalam kawasan hutan konservasi dan kawasan hutan lindung. Badan Geologi menyebutkan pada tahun 2010, dari 265 daerah panas bumi (dpb) di seluruh Indonesia, 29 dpb (10,9%) dengan potensi 3.428 MWe terletak di kawasan hutan konservasi dan 52 dpb (19,6%) dengan potensi 8.641 MWe berada di hutan lindung. Alasan kecilnya investasi lainnya yang tidak didasari pada infrastruktur lingkungan adalah kebijakan dan perizinan. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009 telah menetapkan harga patokan listrik panas bumi dapat mencapai US$ cents 9,70 per kWh. Namun, PLN sebagai pembeli tunggal tidak tertarik untuk membeli listrik geothermal karena harganya lebih mahal dari biaya pokok produksi listrik batubara.

(Disadur dari: http://geomagz.geologi.esdm.go.id/saatnya-beralih-ke-energi-panas-bumi/)

Potensi Dahsyat Geothermal Indonesia (Oleh: Huriya TK’ 15)

Indonesia mempunyai potensi energi panas bumi (geothermal) yang melimpah dan dapat menggantikan energi dari bahan bakar minyak, uap dan batubara. Potensi panas bumi sebesar 29 gigawatt terdapat diseluruh Indonesia dari sabang sampai merauke. anas bumi ini dapat dijadikan multifungsi sebagai bahan energi pembangkit turbin listrik. Panas bumi ini dapat 23% cadangan daripada temuan energi yang terbarukan. Indonesia juga memiliki sumur panas bumi terbesar di dunia, potensi listriknya lebih dari 1.000 megawatt (MW). Lokasinya di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Ada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla, yang dibangun untuk menghasilkan listrik dari sumur panas bumi tersebut. Wakil Rektor Univeraitas Indonesia (UI) Bambang Wibawarta di Internarional Workshop on Geothermal for Technology and Business mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi krisis bahan energi dari fosil dalam 10 tahun ke depan, maka perlu dilakukan penemuan bahan energi yang terbarukan. Beliau juga mengatakan bahwa terdapat 29 gigawatt potensi panas bumi di Indonesia yang harus dapat dimanfaatkan. Sebut Bambang Wirabrata


juga, pemerintah bersama akademisi, praktisi, dan perusahaan energi telah membentuk crisis center nasional untuk eksplorasi panas bumi. Senada, Ahli Geothermal dari UI Yunus Daud katakan, geothermal adalah ramah lingkungan yang tidak menimbulkan polusi dan tidak merusak ekosistem. Untuk membangun pembangkit eksploitasi panas bumi ini hanya membutuhkan sekitar 2-3 hektar lahan. Eksplorasi panas bumi di Indonesia sudah dimulai di antaranya di Muaralaboh-Sumatera

Barat,

Rajabasa-

Lampung, Gunung Kembar dan SeulawahAceh, serta Gunung Ijen-Jawa Timur. Panci panas bumi dicari dengan gelombang

elektromagnetik.

UI

sudah

mengembangkan software pencarian panci sumber panas bumi ini. Panas bumi ini, punya banyak guna, tidak hanya untuk energi pembangkit turbin listrik, ternyata dapat dipakai untuk bidang medis dan kecantikan Referensi :

•

Geomagz, Badan Geologi KESDM. Saatnya Beralih ke Energi Panas Bumi. Available at: http://geomagz.geologi.esdm.go.id/saatnya-beralih-ke-energi-panasbumi/ [Accessed: 11 November 2017

•

Detik Finance. RI Punya Sumur Panas Bumi Terbesar Dunia. Available at: https://finance.detik.com/energi/3463719/ri-punya-sumur-panas-bumi-terbesar-dunia [Accessed: 11 November 2017]

•

Detik Finance. Potensi Dahsyat Geothermal Indonesia Untuk Energi. Avaliable at: https://finance.detik.com/energi/3329413/potensi-dahsyat-geothermal-indonesiauntuk-energi [Accessed: 9 November 2011]


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.