Penerapan dan verifikasi safeguards sosial

Page 26

Kunjungan Desa dan Lokakarya Kunjungan ke desa dan lokakarya para ahli dilakukan secara paralel. Hasil dari kunjungan ke desa dipresentasikan dan didiskusikan dengan para ahli yang berasal dari Universitas Palangkaraya, perwakilan LSM, pemerintahan daerah dan kelembagaan adat (tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa), serta lembaga masyarakat lainnya. Kunjungan tersebut memberikan gambaran, diantaranya mengenai9: 1) Kepemilikan lahan/ sistem pertukaran, 2) Kelompok sosial masyarakat, 3) Aksesibilitas, lahan dan penggunaan lahan, serta 4) Metode resolusi konflik.

Kajian Kelembagaan dan Distribusi Pembayaran Untuk REDD+ Melalui pemetaan kelembagaan REDD+, KFCP memperoleh gambaran mengenai program terkait REDD dan pengelolaan hutan yang ada di area kerja KFCP dan sekitarnya. Dari pemetaan tersebut, KFCP dapat mengetahui mekanisme dan pendekatan program yang pernah dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut. Beberapa poin penting yang dibahas dalam pemetaan ini adalah rekomendasi bentuk lembaga yang sesuai untuk mengelola REDD+ di Kalimantan Tengah, mekanisme pembayaran, serta kesetaraan dan efisiensi10.

Survei Socio Economic Baseline Survei ini menghasilkan informasi mengenai status dan kondisi sosial dan ekonomi warga yang tinggal di area program sebelum program dijalankan. Pada dasarnya, survei ini dimaksudkan sebagai tolak ukur pelaksanaan dan pencapaian program. Isu yang tergali dalam survei ini memberikan informasi yang penting untuk pengembangan safeguards. Beberapa isu digali dalam survei ini, diantaranya mengenai11: 1) Penggunaan lahan, 2) Keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi, dan 3) Jenis-jenis mata pencaharian penduduk dan pengelolaan sumber daya.

Kajian Mata Pencaharian Guna mendukung pengembangan mata pencaharian alternatif, sebagai bagian dari mekanisme distribusi manfaat, KFCP melakukan berbagai studi dan kajian mengenai potensi mata pencaharian yang dapat ditingkatkan bagi penduduk di wilayah kerja KFCP. Dasar informasi yang digunakan adalah laporan kondisi sosial dan ekonomi yang tercantum dalam survei socio-economic baseline, yang kemudian dikembangkan ke dalam beberapa kajian, yaitu diantaranya: 1) Analisa mata pencaharian lokal, 2) Studi rantai nilai Karet dan Gemor, 3) Analisa kesempatan dan kebutuhan12. Selain melalui analisis dan studi, pengembangan mata pencaharian juga disusun melalui lokakarya dengan para pelaku pasar dan diskusi dengan masyarakat desa untuk memperoleh masukan dan pandangan mengenai strategi pengembangan mata pencaharian.

Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Pada tahun 2010, dengan bantuan teknis dari CARE dan beberapa organisasi lain, KFCP berupaya melakukan pemetaan partisipatif yang dijadikan acuan untuk mengintegrasikan perencanaan kegiatan KFCP dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa. Pemetaan tersebut mencakup beberapa tema, yaitu: •

Praktik umum pertanian yang dapat meningkatkan pendapatan dan secara bersamaan dapat mengurangi emisi.

Inisiatif rehabilitasi yang berkelanjutan dan efektif secara finansial.

Pelibatan masyarakat dalam penutupan kanal tatas.

Pencegahan kebakaran yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Setelah itu, KFCP mendukung desa untuk mengembangkan perencanaan pembangunan desa.

Untuk lebih jelasnya, lihat laporan ‘Village Reconnaissance Report’ di www.iafcp.co.id . Untuk lebih jelasnya, lihat laporan ‘Assessment of the institutional setting and payment distribution for REDD in the Province of Central Kalimantan’ (Sakuntaladewi et al. 2009) di www.iafcp.co.id . 11 Untuk lebih jelasnya, lihat laporan ‘KFCP Socio-Economic Baseline Report’ (CARE 2009a) di www.iafcp.co.id . 12 Lihat GRM (2010a; 2010b; 2010c). Berbagai laporan tersebut juga dapat di akses di www.iafcp.co.id 9

10

24

KFCP | Penerapan dan Verifikasi Safeguards Sosial dalam Pengelolaan Kegiatan di Tingkat Desa


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.