Buku profil kecamatan Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

Page 1

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

i


Peta Tulang Bawang Barat

ii

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


Sekapur Sirih

Alhamdulillah, atas rahmat dan petunjuk dari Allah SWT, kami dapat menerbitkan buku Profil Kecamatan seKabupaten Tulang Bawang Barat, dalam rangka untuk lebih memperkenalkan potensi dan keunggulan daerah, terutama yang dimiliki oleh kecamatan-kecamatan yang ada di bumi Ragem Sai Mangi Wawai. Dengan buku ini maka kita akan dapat lebih mengenal berbagai potensi dan kekayaan yang dimiliki oleh seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat, termasuk juga kebijakan-kebijakan dasar yang ditempuh oleh Pemerintah Daerah dalam mengembangkan potensi dan kekayaan tersebut. Kami berharap dengan lebih mengenal potensi dan kekayaan yang dimiliki oleh seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat maka akan tumbuh motivasi dari semua kalangan untuk turut berperan aktif memajukan daerah. Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi sumbangsih dalam penyusunan buku ini, dan semoga semua yang diberikan itu dapat benar-benar berbuah manfaat bagi masyarakat serta dicatat sebagai amal ibadah yang diridhoi oleh Allah SWT. Amin.

Umar Ahmad, SP Bupati Tulang Bawang Barat PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

iii


PIMPINAN DAERAH

Drs. PARYANTO, MM

SEKRETARIS DAERAH TULANG BAWANG BARAT

iv

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


Daftar Isi PETA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT SEKAPUR SIRIH PIMPINAN DAERAH DAFTAR ISI 01. TULANG BAWANG TENGAH I. Profil Kecamatan II. Profil Camat 02. KECAMATAN TUMIJAJAR I. Profil Kecamatan II. Profil Camat 03. KECAMATAN WAY KENANGA I. Profil Kecamatan II. Profil Camat 04. KECAMATAN TULANG BAWANG UDIK I. Profil Kecamatan II. Profil Camat 05. KECAMATAN PAGAR DEWA I. Profil Kecamatan II. Profil Camat 06. KECAMATAN GUNUNG TERANG I. Profil Kecamatan II. Profil Camat 07 . KECAMATAN GUNUNG AGUNG I. Profil Kecamatan II. Profil Camat 08 . KECAMATAN LAMBU KIBANG I. Profil Kecamatan II. Profil Camat

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

...ii ........iii ........iv .......v

.........1 .........4 .........6 .........9 .........11 .........13 .........14 .........17 .........18 .........21 .........22 .........25 .........26 .........28 .........29 .........31

v


Kantor Bupati Tulang Bawang Barat

Bangunan megah yang mengadopsi konsep rumah tradisional Lampung. Berlokasi di Kampung Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah

vi

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


01 KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH

I.

Menjadi Kawasan Perkotaan

Profil Kecamatan

Gambaran Umum Tulang Bawang Tengah telah ada sejak tahun 1945, kala itu masih menjadi wilayah Asisten Wedana Panaragan. Perkembangan berikutnya hingga pada tahun 1970 menjadi Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Kecamatan Tulang Bawang Tengah saat ini memiliki luas 31.862 hektar, merupakan dataran rendah, dengan ibukota di Kampung Panaragan. Kecamatan Tulang Bawang Tengah merupakan ibukota Kabupaten Tulang Bawang Barat. Sebagai ibukota kabupaten tentunya pembangunan di kecamatan ini cukup pesat, seperti dibangunnya gedunggedung perkantoran pemerintah. Batas-batas wilayah Kecamatan Tulang Bawang Tengah adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lambu Kibang dan Kecamatan Gunung Terang; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah; sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan; dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang. Kecamatan Tulang Bawang Tengah terdiri atas16 kampung/kelurahan definitif, yaitu: Kampung Panaragan; Kampung Bandar Dewa; Kampung Menggala Mas; Kampung Penumangan; Kampung Penumangan Baru; Kelurahan Panaragan Jaya; Kampung Panaragan Jaya Indah; Kampung Panaragan Jaya Utama; Kampung Candra Kencana; Kampung Pulung Kencana; Kampung Mulya Jaya; Kampung Mulya Kencana; Kampung Tirta Kencana; Kampung Tunas Asri; Kampung Wonokerto; dan Kelurahan Mulya Asri. Di samping 16 kampung/kelurahan definif di atas, Kecamatan Tulang Bawang Tengah memiliki kampung hasil pemekaran yang diresmikan sejak Oktober 2013, yaitu Kampung Candra Mukti dan Kampung Candra Jaya (keduanya pemekaran dari Kampung Candra Kencana), serta Kampung Tirta Makmur yang merupakan pemekaran dari Kampung Tirta Kencana. Sebagian besar lahan di Kecamatan Tulang

1


Bawang Tengah merupakan areal tegalan (8.500 hektar); peruntukan pekarangan (3.250 hektar); sawah (5.207 hektar); dan peruntukan lainnya/perkebunan seluas 3.462,75 hektar. Kecamatan Tulang Bawang tengah dialiri beberapa sungai, diantaranya yang terbesar SungaiWay Kiri. Sosial Kemasyarakatan Penduduk Kecamatan Tulang Bawang Tengah tercatat sebanyak 78.103 jiwa. Mayoritas penduduk Kecamatan Tulang Bawang Tengah memeluk agama Islam (64.678 jiwa), Protestan (2.655 jiwa), Katolik (532 jiwa), Hindu (179 jiwa), dan Budha (58 jiwa). Di bidang seni budaya, di Kecamatan Tulang Bawang Tengah tercatat ada 1 buah sanggar kesenian. Sarana Prasarana Publik Di Kecamatan Tulang Bawang Tengah terdapat sarana prasarana kesehatan berupa Puskesmas 2 buah, Puskesmas Pembantu 10 buah, dan klinik kesehatan 8 buah. Sementara, sarana prasarana pendidikan yang tersedia diantaranya: Taman KanakKanak (TK) sebanyak 41 buah, Sekolah Dasar (SD) 44 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) / MTs sebanyak 17 buah,

Gedung DPRD di Kampung Panaragan

2

Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 3 buah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 3 buah, dan Pondok Pesantren sebanyak 3 buah. Sarana prasarana keagamaan berupa masjid terdapat 78 buah, gereja 24 buah, mushala 175 buah, dan kuil/pura 2 buah. Terdapat juga fasilitas publik berupa pasar sebanyak 4 buah, yaitu Pasar Kelurahan Mulya Asri, Pasar Kelurahan Panaragan Jaya, Pasar Kampung Pulung Kencana, dan Pasar Kampung Mulya Kencana. Terdapat juga lembaga perbankan, yaitu sebanyak 4 buah. Di bidang keamanan, di Kecamatan Tulang Bawang Tengah terdapat 1 buah Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) dan 1 buah Kantor Koramil. Selain itu terdapat juga Kantor Urusan Agama (KUA). Perekonomian Kecamatan Tulang Bawang Tengah merupakan penghasil komoditas padi, jagung, singkong, dan kacang tanah. Luas areal padi mencapai 432 hektar dengan produksi 25.920 ton. Jagung seluas 75 hektar dengan produksi 3.605 ton. Singkong mencapai 4.375 hektar dengan produksi 25.063 ton. Kecamatan Tulang Bawang tengah juga memiliki perkebunan karet seluas 6.612,75 hektar; perkebunan kelapa sawit 225 hektar; dan perkebunan kelapa 23,5 hektar. Kendati pun sebagian besar penduduk Kecamatan Tulang Bawang Tengah bergelut dengan aktivitas perkebunan dan pertanian, terdapat pula sebagian masyarakatnya yang menekuni industri kecil (home industry), seperti industri tempe (11 buah), industri tahu (6 buah), meubel (2 buah); keripik (1 buah), dan pengrajin batu bata mencapai 64 buah. Usaha di bidang peternakan juga banyak ditekuni oleh masyarakat Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Tercatat di kecamatan ini terdapat 1.765 ekor ayam, 544 ekor sapi, 85 ekor kerbau, 1.115 ekor kambing, dan 125 ekor babi. PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


Rencana Pengembangan Sebagai ibukota kabupaten, Kecamatan Tulang Bawang tengah dikembangkan menjadi salah satu kawasan perkotaan, terutama di Panaragan. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011—2031 antara lain menyebutkan bahwa Rencana Pola Ruang untuk Kecamatan Tulang Bawang Tengah meliputi Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Kawasan Lindung antara lain berupa

Kawasan Cagar Budaya di sekitar Kawasan Makam Minak Indah/Tuan Rio Sanak. Sedangkan sebagai Kawasan Budidaya, terdiri atas sebagian kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan, kawasan peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan pertanian/peternakan, kawasan peruntukan perikanan, serta kawasan peruntukan minapolitan. Kecamatan Tulang Bawang Tengan juga direncanakan sebagai kawasan peruntukan pariwisata, yaitu agrowisata di Kampung Pulung Kencana, dan peruntukan wisata budaya di kawasan Makam Minak Indah/ Tuan Rio Sanak. ***

Kawasan Pasar Panaragan Jaya

Komplek Rumah Dinas Bupati / Wakil Bupati di Panaragan Jaya PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

3


Potensi Besar nan Menjanjikan Kecamatan Tulang Bawang Tengah memiliki potensi yang besar, hasil alam yang melimpah diantaranya perkebunan karet, sawah, pertanian, peladangan, perikanan dan perdagangan serta industri. Terdapat pula 4 (empat ) kampung tua yang bersejarah yang antara lain dibuktikan adanya peninggalan situs Kerajaan Tulang Bawang, dan juga makam-makam keramat yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata serta dilestarikan keberadaannya. Potensi kesenian tradisional juga banyak berkembang di masyarakat, misalnya Reog Ponorogo, Tari Sembah, dan lain sebagainya.

II. Profil Camat Biodata Nama Lengkap Kelahiran NIP Hobby Motto Hidup

4

: Nur Muhammad, S.Sos, MM : Panaragan, 10 Agustus 1961 : 196108101986031012 : Membaca dan silaturahmi ke berbagai lapisan masyarakat : Berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik Kepadamu. PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


Wilayah ini merupakan sentra pengembangan ternak kambing etawa dan penghasilan karet terbesar di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Potensi-potensi yang ada tersebut akan makin berkembang apabila dilakukan pembinaan serta penyuluhan yang intensif. Kendati memiliki potensi besar, namun berbagai permasalahan sering dihadapi oleh masyarakat. Misalnya yang dialami oleh petani, dimana harga hasil perkebunan dan pertanian yang acap kali selalu pasang surut/tidak stabil, dan bahkan menyentuh level yang relative murah sehingga akhirnya berdampak pada perekonomian masyarakat yang mengakibatkan daya beli menurun. Untuk menyiasati permasalahan itu, pihak kecamatan melakukan upayaupaya diantaranya berkoordinasi antara pihak petani/pekebun yang menghasilkan produksi dengan pabrik maupun pengepul hasil produksi serta pihak pasar. Secara umum kampung/kelurahan yang ada di Kecamatan Tulang Bawang Tengah sudah berkembang, dan beberapa kampung/kelurahan yang relative lebih maju diantaranya: a. Kelurahan Panaragan Jaya, yang tertopang oleh hasil perkebunan dan perdagangan. b. Kampung Pulung Kencana, yang tertopang oleh hasil pertanian dan perdagangan, dan c. Kelurahan Mulya Asri, yang juga tertopang oleh hasil pertanian dan perdagangan. Masyarakat di beberapa kampung di Kecamatan Tulang Bawang Tengah menggeluti usaha industry kecil, seperti: industri bata merah yang banyak ditekuni masyarakat di Kampung Candra Kencana dan Candra Mukti. Kemudian industri kripik pisang dan singkong di Kampung Pulung Kencana. PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

Industri tahu di Kampung Penumangan Baru. Industri kerajinan pernik-pernik di Kampung Panaragan. Dan industri mebel, perbengkelan, industri bangunan pilar rumah, batako, paving blok, dan lain sebagainya yang tersebar di berbagai kampung. Di Kecamatan Tulang Bawang Tengah juga terdapat potensi pariwisata, seperti Keramat Gemol di Kampung Panaragan, serta Keramat Tubagus Mustofa di Kampung Candra Kencana. Lokasi wisata tersebut saat ini belum berkembang sehingga perlu adanya promosi dan pembangunan serta penataan lebih lanjut. Keunggulan yang dimiliki oleh Kecamatan Tulang Bawang Tengah adalah letak wilayahnya yang merupakan ibukota Kabupaten Tulang Bawang Barat. Masyarakatnya sangat kondusif dalam mendukung pembangunan, memiliki beragam suku bangsa serta tata kotanya sangat rapi karena mayoritas kampungnya sudah tertata dan terkondisi dari eksbinaan program transmigrasi. Kelebihan lain yang dimiliki Kecamatan Tulang Bawang Tengah adalah wilayahnya yang dapat dijangkau dari 4 penjuru jalan, baik dari wilayah Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Way Kanan, maupun juga dari Kabupaten Lampung Utara dan juga Kabupaten Tulang Bawang. Saat ini jajaran aparatur Kecamatan Tulang Bawang Tengah berupaya keras membantu program percepatan penataan kota agar makin rapi, khususnya yang menyangkut pelebaran jalan utama yang akan dijadikan dua jalur, dan juga program pembuatan taman kota. Ke depan diharapkan potensi pariwisata yang sudah ada di wilayah Kecamatan Tulang Bawang Tengah akan semakin berkembang dan dikenal luas, dan diikuti pula berkembangnya kawasan industri dan kota pelajar. ***

5


02 KECAMATAN TUMIJAJAR

Sentra Pangan, Perdagangan, dan Pendidikan I.

Profil Kecamatan

Gambaran Umum Kecamatan Tumijajar terbentuk pada tahun 2001, memiliki luas 13.121 hektar, dengan ibukota di Kampung Murni Jaya. Jarak ibukota Kecamatan Tumijajar dengan ibukota kabupaten adalah sekitar 32 kilo meter. Topografi Kecamatan Tumijajar berada 20 meter di atas permukaan laut. Batas-batas wilayah Kecamatan Tumijajar adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah; sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara; dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kecamatan Tumijajar terdiri atas 9

6

kampung dan 1 kelurahan, yaitu: Kampung Daya Asri; Kampung Daya Sakti; Kampung Margo Mulyo; Kampung Murni Jaya; Kampung Margo Dadi; Kampung Sumber Rejo; Kampung Makarti; Kampung Gunung Menanti; Kampung Gunung Timbul; dan Kelurahan Daya Murni. Sosial Kemasyarakatan Penduduk Kecamatan Tumijajar saat ini tercatat sebanyak 42.236 jiwa. Mayoritas penduduk Kecamatan Tumijajar memeluk agama Islam (37.725 jiwa), Protestan (2.591 jiwa), Katolik (1.420 jiwa), Hindu (419 jiwa), dan Budha (171 jiwa). Di bidang seni budaya, di Kecamatan Tumijajar tercatat ada 12 buah sanggar kesenian berupa seni kuda lumping, kasidah modern, dan jamus kalimasada. PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


Jamur Tiram, dikembangkan warga kelurahan Daya Murni

Sarana Prasarana Publik Di Kecamatan Tumijajar terdapat sarana prasarana kesehatan berupa Puskesmas 1 buah, Puskesmas Pembantu 9 buah, rumah sakit 1 buah, klinik kesehatan 1 buah, rumah bersalin 2 buah. Sementara, sarana prasarana pendidikan yang tersedia diantaranya: Taman KanakKanak (TK) sebanyak 28 buah, Sekolah Dasar (SD) 27 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 4 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 3 buah, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 5 buah. Sarana prasarana keagamaan berupa masjid terdapat 60 buah, gereja 21 buah, mushala 106 buah, vihara 1 buah, dan pura 2 buah. Terdapat juga fasilitas publik berupa pasar sebanyak 1 buah, yaitu Pasar Kelurahan Daya Murni. Lembaga perbankan cukup banyak yang PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

membuka kantor di Kecamatan Tumijajar, yaitu sebanyak 8 buah, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Lampung, BRI Syariah, BPR Metro Madani, dan sebagainya. Di bidang keamanan, di Kecamatan Tumijajar terdapat 1 buah Kantor Kepolisian Sektor (Polsek), dan 1 buah Markas Komando Resort Militer (Koramil). Perekonomian Kecamatan Tumijajar memiliki komoditas unggulan tanaman pangan berupa padi, jagung, dan singkong. Luas tanaman padi di kecamatan ini mencapai 4.328 hektar, jagung 350 hektar, dan singkong 2.800 hektar. Juga terdapat tanaman hortikultura berupa semangka dengan luas sekitar 200 hektar. Beberapa penduduk juga membudidayakan jamur tiram. Selain tanaman pangan, di Kecamatan Tumijajar terdapat perkebunan karet seluas 1.800 hektar, dan kelapa sawit yang luasnya

7


mencapai 200 hektar. Sebagian masyarakat Kecamatan Tumijajar banyak yang menekuni industri kecil (home industry), seperti industri tempe (3 buah), industri tahu (2 buah), meubel (10 buah), keripik pisang 3 buah, keripik singkong 1 buah, dan kelanting 1 buah.. Usaha di bidang peternakan juga banyak ditekuni oleh masyarakat Kecamatan Tumijajar, seperti ternak ayam, ternak sapi, dan ternak kambing. Juga di bidang perikanan, masyarakat banyak yang memiliki kolam darat, dengan jenis ikan yang dibudidayakan antara lain ikan mas, nila, gurame, dan lele. Luas kolam darat yang ada di Kecamatan Tumijajar tercatat 5 hektar. Rencana Pengembangan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011—2031 antara lain menyebutkan bahwa Rencana Struktur Ruang untuk Kecamatan Tumijajar adalah sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLP), yaitu kawasan perkotaan atau pusat satuan permukiman yang direkomendasikan yang mempunyai karakteristik berupa kemampuan jangkauan pelayanan lebih dari satu kecamatan. Sementara, Pola Ruang untuk Kecamatan Tumijajar adalah sebagai Kawasan Budidaya, terdiri atas kawasan peruntukan pertanian, serta kawasan peruntukan permukiman perkotaan yaitu di Kelurahan Daya Murni.

Industri Keripik Pisang di Kampung Murni Jaya

Beras Organik di Kembangkan di Kampung Makarti

8

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


II. Profil Camat Biodata Nama Lengkap Kelahiran NIP Hobby Motto Hidup

: Mirza Irawan Dwi A, S.Sos : Pringsewu, 2 Mei 1975 : 197505022001121002 : membaca : hidup untuk ibadah

Keripik Pisang, Jamur Tiram, Beras Organik Kecamatan Tumijajar memiliki visi: profesional, aspiratif dan inovatif dalam membina, melayani, dan memfasilitasi menuju masyarakat yang mandiri, sejahtera dan berdaya saing. Sementara misi yang diusung adalah: melaksanakan pelayanan masyarakat dan pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan kecamatan; menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi pemerintah kampung; menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi pembangunan wilayah; serta menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi kemasyarakatan. Kecamatan Tumijajar memiliki banyak potensi, diantaranya berupa letak yang strategis. Letak Kecamatan Tumijajar yang strategis dilengkapi dengan sarana transportasi yang lancar mempengaruhi PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

segala aspek, terutama bidang perekonomian. Hal tersebut mempermudah akses masyarakat terutama dalam hal pendistribusian hasil perkebunan, pertanian, perindustrian dan lain sebagainya. Hal ini juga diikuti dengan perkembangan potensi-potensi lain seperti sektor pendidikan. Potensi lainnya adalah dalam hal sumber daya manusia, dimana Kecamatan Tumijajar memiliki sumber daya manusia dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi. Hal ini berpengaruh pada pola pikir yang secara otomatis berpengaruh pula pada kemajuan wilayah. Dengan potensi-potensi yang dimiliki tersebut, agar makin berkembang maka perlu dilakukan perhatian yang lebih dalam hal perawatan sarana transportasi jalan, sehingga kegiatan perekonomian dapat

9


tetap berjalan dengan baik. Perlu pula terus diberikan berbagai pelatihan sebagai bekal kepada masyarakat untuk dikembangkan di wilayahnya demi meningkatkan taraf hidup. Untuk menjaga kondusifitas, jajaran aparatur Kecamatan Tumijajar aktif melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, agar dapat bekerja sama dengan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Pada dasarnya tingkat perekonomian kampung-kampung yang berada di wilayah Kecamatan Tumijajar relatif sama atau merata. Namun di antara semua kampungkampung tersebut, Kelurahan Dayamurni merupakan kelurahan yang memiliki kelebihan dalam hal pembangunan dibandingkan kampung-kampung yang lain. Hal ini disebabkan karena selain memiliki sarana transportasi yang lancar, Kelurahan Dayamurni juga banyak memiliki fasilitas lain seperti pasar tradisional yang cukup maju, serta sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan. Banyak industri kecil yang berkembang dengan baik di Kecamatan Tumijajar, diantaranya: industri keripik pisang di Kampung Murni Jaya, industri klanting dan opak di Kampung Sumber Rejo, jamur tiram di Kampung Margodadi dan Kelurahan Dayamurni, industri tempe yang banyak terdapat di Kampung Dayasakti dan Kampung Makarti, beras organik yang dikembangkan di Kampung Makarti, serta susu Kambing Ettawa yang ada di Kampung Margodadi. Selain itu, terdapat juga potensi perkebunan seperti kebun semangka yang banyak terdapat di Kampung Margomulyo dan Margodadi. Wisata kuliner cukup berkembang di Kecamatan Tumijajar. Masyarakat banyak yang memanfaatkan area-area di sisi saluran irigasi yang disulap menjadi tempat untuk makan keluarga dengan menu yang berbahan dasar ikan. Mereka mendirikan bangunan-bangunan berbentuk saung untuk menarik minat masyarakat. Dan ini cukup berkembang pesat mengingat masyarakat di

10

Kecamatan Tumijajar membutuhkan tempat makan dengan menu yang berbeda dan tempat yang nyaman. Yang lainnya berupa wisata air, dimana di Kecamatan Tumijajar banyak bermunculan wisata air seperti waterboom, waterpark dan kolam renang. Dan ini cukup berkembang dengan baik, bahkan mampu menarik pengunjung dari kecamatan-kecamatan lain. Salah satu ciri khas atau keunggulan yang dimiliki oleh Kecamatan Tumijajar adalah dalam bidang pendidikan. Di Kecamatan Tumijajar terdapat sekolah –sekolah terbaik yang memiliki prestasi tingkat provinsi maupun nasional, seperti misalnya TK Pembina di Kampung Murni Jaya yang telah mendapatkan juara ke-4 tingkat nasional untuk Lomba UKS tahun 2014. Ada juga siswa SDN 1 Dayamurni menjadi juara 2 tingkat provinsi dalam lomba tari kreasi pada tahun 2014. Kemudian siswa-siswi SMPN 1 Tumijajar mendapatkan juara-2 tingkat nasional Tari Kreasi mewakili Provinsi tahun 2014. Terdapat juga SMAN 1 Tumijajar yang merupakan sekolah unggulan di Kabupaten Tulang Bawang Barat. ***

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


03 KECAMATAN WAY KENANGA

Hamparan Perkebunan Karet dan Sawit

I.

Profil Kecamatan

Gambaran Umum Kecamatan Way Kenanga terbentuk pada tanggal 21 Desember tahun 2005, memiliki luas 7.690 hektar, dengan ibukota di Kampung Balam Jaya. Jarak ibukota Kecamatan Way Kenanga dengan ibukota kabupaten adalah sekitar 60 kilo meter. Topografi Kecamatan Way Kenanga cukup datar. Batas-batas wilayah Kecamatan Way Kenanga adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat; sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat; dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

Kecamatan Way Kenanga terdiri atas 9 kampung, dimana 7 diantaranya merupakan kampung definitif, yaitu: Kampung Mercu Buana (luas 627 hektar); Kampung Agung Jaya (luas 1.326 hektar); Kampung Balam Jaya (luas 825 hektar); Kampung Balam Asri (luas 817 hektar); Kampung Pagar Buana (luas 711 hektar); Kampung Indraloka I (luas 1.584 hektar); Kampung Indraloka II (luas 739 hektar). Sementara, ada 2 kampung lainnya merupakan kampung hasil pemekaran yang telah diresmikan pada 2013 lalu, yaitu Kampung Indraloka Mukti (603 hektar); dan Kampung Indraloka Jaya (527 hektar). Sebagian besar lahan di Kecamatan Way Kenanga dimanfaatkan untuk peladangan (6.684 hektar); kemudian untuk pekarangan penduduk sekitar 764 hektar, dan untuk lainnya mencapai 242 hektar.

11


Sosial Kemasyarakatan Penduduk Kecamatan Way Kenanga saat ini tercatat sebanyak 19.440 jiwa, sebagian besar berlatar belakang suku Jawa yaitu 18.565 jiwa, suku Lampung (105 jiwa), Palembang (70 jiwa), dan suku lainnya sebanyak 700 jiwa. Mayoritas penduduk Kecamatan Way Kenanga tercatat memeluk agama Islam (18.592 jiwa), Protestan (656 jiwa), Katolik (38 jiwa), Hindu Pabrik pengolah kelapa sawit di Kampung Indraloka II (134 jiwa), dan Budha (20 jiwa). Di bidang seni budaya, di Kecamatan Way buah, dan Pondok Pesantren sebanyak 1 Kenanga berkembang seni budaya tradisional buah. yaitu kuda lumping. Sarana prasarana keagamaan berupa masjid terdapat 20 buah, gereja 11 buah. Sarana Prasarana Publik Terdapat juga fasilitas publik berupa pasar sebanyak 1 buah, yaitu Pasar Indraloka Dua.. Di Kecamatan Way Kenanga terdapat Di bidang keamanan, di Kecamatan Way sarana prasarana kesehatan berupa Kenanga terdapat 2 buah Pos Polisi. Puskesmas 1 buah, dan Puskesmas Pembantu 7 buah. Perekonomian Sementara, sarana prasarana pendidikan yang tersedia diantaranya: Sekolah Dasar Kecamatan Way Kenanga memiliki (SD) 17 buah, Sekolah Menengah Pertama komoditas unggulan berupa karet. Luas (SMP) sebanyak 3 buah, Sekolah Menengah perkebunan karet di kecamatan ini mencapai Atas (SMA) sebanyak 1 buah, Sekolah 2.879 hektar. Selain perkebunan karet, di Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 1 kecamatan ini juga terdapat komoditas perkebunan lainnya yaitu kelapa sawit yang luasnya mencapai 725 hektar. Kendati pun sebagian besar penduduk Kecamatan Way Kenanga bergelut dengan usaha di bidang peternakan. Tercatat di kecamatan ini terdapat 22.757 ekor ayam, 656 ekor sapi, dan 5.611 ekor kambing.

Ternak Ayam di Indraloka II

12

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten TulangTulang BawangBawang Barat Barat PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten


II. Profil Camat

Biodata Nama Lengkap Kelahiran NIP Hobby

: Sutarman, SPd : Metro, 7 Mei 1960 : 196005071986031007 : Musik dan olahraga

Potensi Besar Belum Terolah Maksimal Masyarakat Kecamatan Way Kenanga pada umumnya merupakan petani karet. Masyarakat di kecamatan ini sebagian besar merupakan transmigran local dari Way Jepara Lampung Timur tahun 1983/1984. Di Kampung Indraloka II telah dibangun pabrik pengolahan kelapa sawit (PT SUN), yang menampung bahan baku dari petani di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Tulang Bawang. Pada dasarnya Kecamatan Way Kenanga memiliki potensi yang sangat besar dalm hal sumber daya alam dan lingkungan hidup. Namun banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Agar potensi-potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Way Kenanga dapat makin berkembang, perlu dilakukan peningkatan

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang BaratBarat PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang

kualitas sumber daya manusia, misalnya yang berkait dengan usaha perkebunan, kiranya perlu terus dilakukan pembinaan kepada petani. Di Kecamatan Way Kenanga, kampung yang perekonomiannya sudah relatif lebih maju adalah Kampung Mercu Buana, karena masyarakat di kampung itu sangat kompak untuk maju terutama dalam mengembangkan usaha perkebunan karet. Untuk industry kecil (home industry), yang sudah ditekuni oleh beberapa warga antara lain berupa industry tahu dan tempe, serta keripik singkong. Kecamatan Way Kenanga juga memiliki potensi wisata, yaitu berupa beberapa embung yang dapat dikembangkan, terdapat di 6 kampung. ***

13

13


03 KECAMATAN TULANG BAWANG UDIK

Menuju Agrominapolitan dan Cagar Budaya I.

Profil Kecamatan

Gambaran Umum Kecamatan Tulang Bawang Udik terbentuk pada tanggal 10 November tahun 1971, memiliki luas 49.382 hektar, dengan ibukota di Kampung Karta. Jarak ibukota Kecamatan Tulang Bawang Udik dengan ibukota kabupaten adalah sekitar 10 kilo meter. Topografi Kecamatan Tumijajar berada 20 meter di atas permukaan laut, sebagian besar (90 persen) datar dan sisanya bergelombang. Batas-batas wilayah Kecamatan Tulang Bawang Udik adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara; sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat; dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

14

Peruntukan lahan di Kecamatan Tulang Bawang Udik adalah: untuk pekarangan seluas 9.980 hektar; peladangan 23.000 hektar; sawah 15.000 hektar; dan peruntukan lainnya seluas 2.300 hektar. Kecamatan Tulang Bawang Udik terdiri atas 9 kampung, yaitu: Kampung Karta (luas 21.985 hektar); Kampung Gunung Katun Tanjungan (luas 8.519 hektar); Kampung Gunung Katun Malay (luas 8.230 hektar); Kampung Gedung Ratu (luas 4.240 hektar); Kampung Karta Sari (luas 709 hektar); Kampung Kagungan Ratu (luas 2.000 hektar); Kampung Marga Kencana (luas 1.500 hektar); Kampung Karta Raharja (luas 1.100 hektar); dan Kampung Way Sido (luas 1.099 hektar). Beberapa kawasan di Kecamatan Tulang Bawang Udik seperti Kampung Gedung Ratu dan Gunung Katun Malay serta Gunung Katun Tanjungan berada di sekitar Sungai Way Kiri yang merupakan salah satu sungai besar yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Sungai Way Kiri terkait dengan sejarah masa lalu, dan beberapa penduduk PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


yang bermukim di sekitar kawasan tersebut memiliki hubungan kekeluargaan dengan tokoh sejarah. Di sekitar kawasan Sungai Way Kiri ditemukan situs-situs peninggalan tempo dulu, termasuk benda-benda kuno. Berdasar hasil penelitian, di sekitar Sungai Way Kiri terdapat beberapa situs, seperti Situs Bumi Agung, Situs Karta Talang, jurang Putingggelang, Benteng Sabut, dan sebagainya. Sosial Kemasyarakatan Penduduk Kecamatan Tulang Bawang Udik saat ini tercatat sebanyak 31.173 jiwa. Mayoritas penduduk Kecamatan Tulang Bawang Udik memeluk agama Islam (28.370 jiwa), Protestan (1.348 jiwa), Katolik (329 jiwa), Hindu (6 jiwa). Di bidang seni budaya, di Kecamatan Tulang Bawang Udik tercatat ada 1 buah sanggar kesenian yaitu berupa seni tari-tarian tradisional. Sarana Prasarana Publik Di Kecamatan Tulang Bawang Udik terdapat sarana prasarana kesehatan berupa Puskesmas 2 buah, Puskesmas Pembantu 7 buah, dan rumah bersalin 17 buah.

Lapangan Tenis Minak Suttan di Kampung Kagungan Ratu

Sementara, sarana prasarana pendidikan yang tersedia diantaranya: Taman KanakKanak (TK) sebanyak 10 buah, Sekolah Dasar (SD) 22 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 8 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 2 buah, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 1 buah. Terdapat juga pondok pesantren sebanyak 1 buah. Sarana prasarana keagamaan berupa masjid/mushala terdapat 116 buah, gereja 2 buah, dan pura 1 buah. Terdapat juga fasilitas publik berupa pasar sebanyak 2 buah, yaitu Pasar Kampung Karta Raharja dan Pasar Kampung Kagungan Ratu. Sarana prasarana publik lain yang telah tersedia yaitu berupa Gedung Olahraga (GOR) yang dapat dimanfaatkan untuk bermain futsal dan bola volley, dan juga lapangan tenis, yang terletak di Kampung Kagungan Ratu. Di Kampung Kagungan Ratu juga terdapat Taman Kuliner yang dibangun oleh Pemerintah Daerah. Di kampung ini juga sudah dibangun jalan dua jalur. Perekonomian

GOR ZA. Pagar Alam di Kampung Kagungan Ratu

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

Kecamatan Tulang Bawang Udik memiliki komoditas unggulan tanaman pangan berupa padi, jagung, dan singkong. Luas tanaman padi di kecamatan ini mencapai 877 hektar dengan, jagung 23 hektar, dan singkong 873 hektar. Selain tanaman pangan, di Kecamatan

15


Tulang Bawang Udik terdapat perkebunan karet seluas 2.690 hektar, dan kelapa sawit yang luasnya mencapai 77 hektar. Sebagian masyarakat Kecamatan Tulang Bawang Udik ada yang menekuni usaha industri kecil (home industry), seperti industri makanan peyek kacang. Tercatat ada 6 perajin tempe, 6 perajin tahu, 4 meubel, dan kerupuk ataupun keripik 3 buah. Usaha di bidang peternakan juga banyak ditekuni oleh masyarakat Kecamatan Tulang Bawang Udik, seperti ternak ayam yang tercatat ada 98.081 ekor, ternak sapi sebanyak 2.000 ekor, kerbau 161 ekor, itik 843 ekor, dan ternak kambing sebanyak 6.435 ekor. Juga di bidang perikanan, masyarakat banyak yang memiliki kolam darat, dengan jenis ikan yang dibudidayakan antara lain ikan mas, gurame, patin, dan lele. Luas kolam darat yang ada di Kecamatan Tulang Bawang Udik tercatat 147 hektar. Rencana Pengembangan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011—2031 antara lain menyebutkan bahwa dalam Rencana Struktur Ruang, Kampung Karta di Kecamatan Tulang Bawang Udik adalah sebagai Pusat Kegiatan Kawasan (PKK), yaitu diproyeksikan sebagai kawasan yang

berfungsi melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa kampung. Rencana Strategis Kabupaten Tulang Bawang Barat menyebutkan bahwa Kecamatan Tulang Bawang Udik adalah sebagai kawasan agrominapolitan. Sementara, dalam rencana Pola Ruang, Kecamatan Tulang Bawang Udik masuk dalam kawasan lindung dan kawasan budidaya. Untuk kawasan lindung, beberapa tempat di Kecamatan Tulang Bawang Udik merupakan kawasan cagar budaya, dan beberapa tempat lainnya berupa kawasan rawan bencana (banjir). Kawasan cagar budaya merupakan kawasan lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi untuk pengembangan budaya dan ilmu pengetahuan, serta dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai fungsi rekreasi (wisata). Kawasan cagar budaya di Kecamatan Tulang Bawang Udik adalah Kawasan Benteng Karang Talang dan Benteng Sabuk. Kecamatan Tulang Bawang Udik juga merupakan Kawasan Budidaya, terdiri atas kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan, serta kawasan peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan peternakan, kawasan peruntukan perikanan (perikanan budidaya dan pengolahan ikan), serta kawasan peruntukan permukiman perdesaan.

Jalan dua jalur di Kampung Kagungan Ratu

1616

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang BaratBarat


II. Profil Camat Biodata Nama Lengkap Kelahiran NIP

: Tausin SG, S.Sos : Karta, 4 Maret 1965 : 196503041989031007

Perikanan dan Perkebunan yang Melimpah

Kecamatan Tulang Bawang Udik memiliki potensi yang sangat banyak, seperti perkebunan karet, kelapa sawit, singkong, dan juga peternakan dan perikanan, serta padi sawah. Untuk perikanan, data yang ada tercatat untuk jenis lele dumbo mampu menghasilkan 12, 9 ton; ikan patin 2,7 ton; gurame 2,5 ton; nila 2,5 ton; dan ikan emas 1,125 ton. Kelapa sawit, yang sudah berproduksi sebanyak 499 hektar dengan hasil 1.805,38 ton. Karet mampu menghasilkan 4.946,2 ton. Potensi-potensi yang ada tersebut PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

terus diupayakan agar meningkat hasilnya, diantaranya dengan cara mengaktifkan penyuluhan kepada petani, serta masih dimungkinkan untuk membuka lahan tidur. Ada beberapa permasalahan yang masih sering dihadapi masyarakat, seperti petani terkadang sulit mendapatkan pupuk bersubsidi, masih kurangnya jalan usaha tani, dan juga harga jual hasil pertanian dan perkebunan yang terkadang rendah.. Kampung-kampung yang relative maju di Kecamatan Tulang Bawang Udik adalah Kampung Marga Kencana, Kampung Kagungan Ratu, dan Kampung Karta Raharja. ***

17


04 KECAMATAN PAGAR DEWA

Pesona Wisata I.

Profil Kecamatan

Gambaran Umum Kecamatan Pagar Dewa terbentuk pada tahun 2006, memiliki luas 9.950 hektar, dengan ibukota di Kampung Pagar Dewa. Jarak ibukota Kecamatan Pagar Dewa dengan ibukota kabupaten adalah sekitar 30 kilo meter. Dataran Kecamatan Pagar Dewa berada sekitar 20 meter di atas permukaan laut. Batas-batas wilayah Kecamatan Pagar Dewa adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lambu Kibang; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tulang Bawang Tengah; sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan; dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang. Kecamatan Pagar Dewa terdiri atas 6 kampung, yaitu: Kampung Pagar Dewa (luas 4.000 hektar); Kampung Bujung Dewa (luas 2.800 hektar); Kampung Bujung

18

Sari Marga (luas 758 hektar); Kampung Pagar Dewa Suka Mulya (luas 965 hektar); Kampung Cahyo Randu (luas 1.429 hektar); dan Kampung Marga Jaya Indah (luas 600 hektar). Sosial, Ekonomi, dan Kemasyarakatan Penduduk Kecamatan Pagar Dewa saat ini tercatat sebanyak 5.917 jiwa, sebagian besar berlatar belakang suku Jawa yaitu sekitar 55 persen, suku Lampung (sekitar 40 persen), dan suku lainnya sekitar 5 persen. Mayoritas penduduk Kecamatan Pagar Dewa memeluk agama Islam (sekitar 90 persen), yang lainnya beragama Protestan, Katolik, dan Hindu. Tercatat ada 6 buah masjid dam 2 buah gereja sebagai sarana peribadatan warga. Di bidang seni budaya, di Kecamatan Pagar Dewa tercatat ada 1 buah sanggar kesenian tradisional. Perekonomian Kecamatan Pagar Dewa antara lain ditandai banyaknya perkebunan kelapa sawit, dan juga home industry berupa PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


pembuatan tempe (3 buah), tahu (3 buah), danm meubel (3 buah). Hewan ternak yang ada antara lain ayam (1.400 ekor), sapi (456 ekor), kerbau (79 ekor), dan kambing (576 ekor). Sarana Prasarana Publik Di Kecamatan Pagar Dewa terdapat sarana prasarana kesehatan berupa Puskesmas 1 buah, dan Puskesmas Pembantu 3 buah. Sementara, sarana prasarana pendidikan yang tersedia diantaranya: Taman KanakKanak (TK) sebanyak 5 buah, Sekolah Dasar (SD) 5 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 1 buah, dan Pondok Pesantren sebanyak 2 buah. Sarana prasarana keagamaan berupa masjid terdapat 6 buah, dan gereja 1 buah. Potensi dan Rencana Pengembangan Kecamatan Pagar Dewa ditandai dengan masih banyaknya permukiman penduduk asli Lampung, dengan rumah-rumah tua peninggalan masa lalu. Kecamatan Pagar Dewa juga cukup istimewa dengan adanya pertemuan tiga aliran sungai besar, yaitu Way Kiri, Way Kanan, dan Way Tulang Bawang. Kecamatan Pagar Dewa banyak dihubungkan dengan keberadaan Kerajaan Tulang Bawang tempo dulu.

Tangga raja di Kampung Pagar Dewa PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011—2031 antara lain menyebutkan bahwa Rencana Strategis Kabupaten Tulang Bawang Barat menjadikan Kecamatan Pagar Dewa sebagai salah satu lokasi pengembangan Kawasan Agrominapolitan. Sementara, dalam Rencana Pola Ruang, Kecamatan Pagar Dewa dijadikan sebagai salah satu kawasan cagar budaya, yaitu yang meliputi Kawasan Makam Tuan Rio Mangku Bumi (Raja Tulang Bawang), Makam Tuan Rio Cikai Dilangek (hulubawang Kerajaan Tulang Bawang), Makam Prajurit Hidayatullah (putra Mahkota), Makam Tubagus Buang, dan Makam Tubagus Minaksaleh. Secara umum, Kecamatan Pagar Dewa menjadi wilayah yang paling potensial dikembangkan untuk pariwisata di Kabupaten Tulang Bawang Barat, antara lain karena di kecamatan ini masih terdapat perkampungan penduduk asli, wisata sejarah yang terkait dengan Kerajaan Tulang Bawang, dan juga perairan yang sangat menarik. Mengekslorasi potensi alam Kecamatan Pagar Dewa bagai tak berujung. Sudah banyak fakta dan cerita istimewa yang terkuak, namun belum habis pula kekayaan yang ternyata belum tergali. Salah satunya adalah tentang keanekaragaman hayati yang sangat unik dan khas yang ada di kawasan lahan basah di sekitar kecamatan tersebut, yaitu di Kampung Pagar Dewa dan Kampung Bujung Dewa. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, diketahui bahwa kawasan lahan basah di Kecamatan Pagar Dewa memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Keanekaragaman flora yang ada teridentifikasi sejumlah 24 jenis, berasal dari 20 famili. Untuk ekosistem rawa, vegetasi didominasi oleh jenis padi liar, prumpung, dan putri malu. Sedangkan jenis pohon yang mendominasi adalah jenis rengas, bungur, dan

19


karet. Sementara itu, keanekaragaman fauna yang ada antara lain meliputi primata dan mamalia, ikan, herpetofauna, dan burung. Primate yang teridentifikasi adalah monyet ekor panjang. Jenis ikan yang teridentifikasi sebanyak 27 jenis dari 15 famili, antara lain betook, gurami, sepat, baung, toman, gabus, seluang, lais, buntal, jelabat, sili, dan limbat. Jenis reptile yang teridentifikasi adalah biawak, kadal, dan ular sanca . Sementara, jenis burung yang teridentifikasi sejumlah 105 jenis, berasal dari 33 famili. Keragaman jenis burung yang cukup tinggi berasal dari family cangak/kuntul, elang, raja udang, punai, takur, dan tepus. Beberapa jenis burung yang ada diantaranya terdapat species yang telah langka atau bahkan terancam kepunahan, seperti bangau bluwok, bangau tong-tong, pecuk ular asia, dan elang hitam. Berdasar keterangan dari BKSDA Lampung, terdapat 1 jenis species yang diklasifikasikan berada pada tingkat prioritas sangat tinggi, 4 species berstatus rentan, dan 4 jenis species yang terdapat dalam daftar appendix II CITES. Dari hasil survey, BKSDA menilai bahwa lokasi lahan basah di sekitar Kecamatan Pagar Dewa merupakan contoh yang baik sebagai areal lahan basah alami atau mendekati alami, yang khas untuk suatu wilayah biogeografi. Selain itu lahan basah di kawasan tersebut juga menyokong kehidupan sejumlah jenis dari jenis tumbuhan atau satwa liar yang rentan atau terancam. Keunikan ekosistem rawa lahan basah di sekitar Kecamatan Pagar Dewa memiliki potensi untuk pengembangan wisata alam.

20

Makam bersejarah di Pagar Dewa

Keberadaan burung-burung air menambah daya tarik kawasan ini. Beberapa aktifitas wisata dapat dilakukan di kawasan ini, seperti memancing, bird watching, dan olahraga air lainnya. Keberadaan ekosistem lahan basah di sekitar kawasan Kecamatan Pagar Dewa memiliki nilai penting secara fisik, ekologis, dan ekonomis. Secara fisik, lahan basah itu memiliki peran sebagai pengatur aliran air, pelindung dari bencana alam, dan merupakan salah satu ekosistem lahan basah yang masih tersisa di Pulau Sumatera. Secara ekologis lahan basah tersebut memiliki jenis tumbuhan dan satwa liar kunci yang langka dan terancam punah; sebagai penyokong kehidupan keragaman genetis; sebagai habitat dan populasi jenis burung air; habitat perikanan; dan habitat penting untuk berbiak jenis burung pemangsa. Dan, secara ekonomis lahan basah tersebut memiliki peran sebagai penyedia sumber makanan dan sumber kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan. Ke depan, pengelolaan dan pengembangan pemanfaatan lahan basah di sekitar kawasan Kecamatan Pagar Dewa sangat terbuka. Tidak menutup kemungkinan kawasan tersebut akan menjadi kawasan konservasi sekaligus lokasi untuk yang menarik untuk wisata alam.

Perairan Way Kiri, Pagar Dewa PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


II. Profil Camat Biodata Nama Lengkap Kelahiran NIP Hobby Motto Hidup

: Rohmini, S.Pd : Jawa Tengah, 8 April 1965 : 196504081986032007 : Menyanyi : Hidupku akan lebih baik jika bermanfaat bagi orang banyak karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Wisata Religius Potensial Dikembangkan Di Kecamatan Pagar Dewa sesungguhnya banyak potensi yang belum tergali secara maksimal, seperti di bidang pertanian. Di Kampung Bujung Sari Marga dan Marga Jaya Indah terdapat potensi lahan persawahan yang sangat luas akan tetapi karena saluran irigasi atau pengairan yang kurang baik menyebabkan kurang maksimalnya hasil panen petani. Di bidang perikanan, di Kampung Pagar Dewa, sangat berpotensi menjadi lumbung ikan. Untuk pariwisata, potensinya pun belum tergali secara maksimal, baik untuk wisat air maupun wisata religious, dimana di Kampung Pagar Dewa terdapat makam para leluhur dan juga makam Minak Pati Pejurit yang merupakan seorang tokoh yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Provinsi Lampung. Untuk mengembangkan pariwisata, masih perlu sarana prasarana ataupun infrastruktur pendukung seperti jalan, penginapan, dan lain sebagainya, sehingga wisatawan yang berkunjung merasa nyaman. Kampung yang kondisinya sudah relative maju adalah Kampung Cahyou Randu, dimana lokasinya yang strategis, dan saat ini sudah berkembang usaha kuliner, warung sembako, rumah makan, dan sebagainya. Di Kampung Pagar Dewa ada sebagian warga yang menekuni pembuatan gula aren. Di Kampung Bujung Sari Marga terdapat usaha pembuatan tempe, keripik pisang, dan aneka kerajinan anyaman berbahan rotan dan bambu. *** PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

21


06 KECAMATAN GUNUNG TERANG

Karet dan Singkong yang Melimpah I.

Profil Kecamatan

Gambaran Umum Kecamatan Gunung Terang terbentuk pada tahun 2005, memiliki luas 90,28 km persegi, dengan ibukota di Kampung Gunung Terang. Topografi Kecamatan Gunung Terang rata agak bergelombang. Batas-batas wilayah Kecamatan Gunung Terang adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat; sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan; dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat.

22

Kecamatan Gunung Terang terdiri atas 20 kampung, yaitu: Kampung Gunung Terang (luas 8 km persegi); Kampung Setia Bumi (luas 3,505 km persegi); Kampung Gunung Agung (luas 12,91 km persegi); Kampung Kagungan Jaya (luas 2,58 km persegi); Kampung Sakti Jaya (luas 5,17 km persegi); Kampung Margo Mulyo (luas 4,29 km persegi); Kampung Margo Sari (luas 4,29 km persegi); Kampung Toto Katon (luas 3,95 km persegi); Kampung Toto Wonodadi (luas 5,53 km persegi; Kampung Sido Makmur (luas 3,25 km persegi); Kampung Terang Mulya (luas 2,58 km persegi); Kampung Panca Marga (luas 3,25 km persegi); Kampung Toto Mulyo (luas 5,46 km persegi); dan Kampung Terang Bumi Agung (luas 3,505 km persegi); Selanjutnya Kampung Terang Makmur (luas 5,65 km persegi); Kampung Setia PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


besar memeluk agama Islam (38.290 jiwa), Protestan (392 jiwa), Katolik (111 jiwa), Hindu (1.568 jiwa), dan Budha 103 jiwa. Di lihat dari latar belakang suku bangsa, penduduk Kecamatan Gunung Terang terdiri atas suku Lampung (2.024 jiwa); suku Jawa (34.404 jiwa); Bali (1.215 jiwa) dan lainnya sebanyak 2.834 jiwa. Beberapa kelompok masyarakat mengembangkan kesenian tradisional, tercatat ada 9 unit sanggar kesenian, dengan jenis yang dikembangkan diantaranya seni kuda lumping. Sarana Prasarana Publik

Agung (3,98 km persegi); Kampung Mulya Jadi (luas 4,5 km persegi); Kampung Toto Makmur (luas 3,86 km persegi); Kampung Margo Dadi (luas 4,01 km persegi); dan Kampung Mulya Sari (luas 4,01 km persegi). Dari 20 kampung tersebut, 6 kampung merupakan kampung hasil pemekaran yang diresmikan pada tahun 2013, yaitu Kampung Terang Makmur; Kampung Setia Agung; Kampung Mulya Jadi; Kampung Toto Makmur; Kampung Margo Dadi; dan Kampung Mulya Sari. Sebagian besar lahan di Kecamatan Gunung Terang dimanfaatkan untuk peladangan (lebih kurang 80 km persegi); sawah (259 km persegi), dan pekarangan sekitar 10 km persegi. Sosial Kemasyarakatan Penduduk Kecamatan Gunung Terang saat ini tercatat sebanyak 38.031 jiwa, sebagian PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

Di Kecamatan Gunung Terang terdapat sarana prasarana kesehatan berupa Puskesmas 1 buah, dan Puskesmas Pembantu 19 buah, dan Rumah Bersalin 20 buah. Sementara, sarana prasarana pendidikan yang tersedia diantaranya: Taman KanakKanak (TK) sebanyak 20 buah, Sekolah Dasar (SD) 21 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 7 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 1 buah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 3 buah, dan Pondok Pesantren sebanyak 3 buah. Sarana prasarana keagamaan berupa masjid terdapat 38 buah, gereja 3 buah, pura 2 buah, vihara 1 buah. Terdapat juga fasilitas publik berupa pasar sebanyak 5 buah, yaitu Pasar Kampung Mulya Jadi, Pasar Kampung Gunung Agung, Pasar Kampung Margo Mulyo, Pasar Kampung Toto Katon, dan Pasar Kampung Panca Marga. Ada juga 1 buah kantor bank, yaitu BRI, dan juga Kantor Kepolisian (Polsek). Perekonomian Kecamatan Gunung Terang memiliki komoditas tanaman pangan unggulan antara lain sinkong. Luas areal tanaman singkong mencapai 200 hektar dengan produktivitas mencapai 15 ton per hektar. Terdapat juga

23


tanaman padi seluas 254 hektar dengan produktivitas 5,4 ton per hektar. Kecamatan Gunung Terang juga terkenal dengan perkebunan karet, yang luasnya mencapai 57.359 hektar. Kelapa sawit 12.291 hektar hektar. Kendati pun sebagian besar penduduk Kecamatan Gunung Terang bergelut dengan usaha di bidang pertanian dan perkebunan, ada juga masyarakat yang mengembangkan industry kecil (home industry), berupa tempe (25 buah), tahu (22 buah), meubel (17 buah), kelanting (2 buah) dan kerupuk (2 buah). Ada juga masyarakat yang menekuni usaha

pembuatan ikan asin. Budidaya ikan di kolam juga dikembangkan beberapa warga, tercatat seluas 6 hektar, dengan jenis yang dibudidayakan antara lain ikan mas, lele, dan nila. Di samping itu, peternakan juga menjadi lading usaha sebagian warga. Tercatat di kecamatan ini terdapat 21.300 ekor ayam, 350 ekor sampi, dan 616 ekor kambing, serta 25 ekor kerbau.

Industri Kelanting, Kerupuk, Ikan Asin

24 24

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Barat Bawang Barat


II. Profil Camat Biodata Nama Lengkap : Sudiyana, SP Kelahiran : Sleman, 27 Maret 1963 NIP : 196303271988911001 Alamat Rumah : Kampung Tunas Jaya Hobby : Berkebun Motto Hidup : Hidup adalah bekerja, dalam bekerja tentunya ada permasalahan, setiap masalah tentu ada penyelesaian, dan untuk menyelesaikan permasalahan jalan yang terbaik adalah musyawarah, hanya jalan musyawarah masalah akan terselesaikan.

Karet dari Kampung ke Kampung Banyak sekali potensi yang dimiliki Kecamatan Gunung Terang. Ada perkebunan karet dan kelapa sawit, persawahan, budidaya ikan melalui keramba, penggemukan sapi, pengembangan ternak kambing etawa, dan juga home industry lainnya. Potensi-potensi itu masih bisa dikembangkan melalui pembinaan dan juga penambahan modal. Permasalahan yang masih dihadapi masyarakat Kecamatan Gunung Terang diantaranya infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya baik. Kampung Toto Mulyo merupakan salah PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

satu kampung yang sudah relative maju di Kecamatan Gunung Terang, karena di kampung ini sudah terdapat pasar, bank, dan sarana pendidikan dari SD hingga SLTA. Di kampung ini juga sebagian masyarakatnya menekuni usaha kecil. Cirri khas atau keunggulan Kecamatan Gunung Terang adalah tanaman perkebunan karet yang sangat luas. Dari kampung ke kampung terdapat perkebunan karet. Untuk ke depan, Kecamatan Gunung Terang diharapkan akan makin maju dan terhindar dari berbagai permasalahan seperti kemiskinan, kebodohan, konflik, dan juga keamanan. ***

25


07 KECAMATAN GUNUNG AGUNG

Karet, Kelapa Sawit, dan Ternak I.

Profil Kecamatan

Gambaran Umum Kecamatan Gunung Agung terbentuk pada tahun 2005, memiliki luas 12.629 hektar, dengan ibukota di Kampung Tunas Jaya. Jarak ibukota Kecamatan Gunung Agung dengan ibukota kabupaten adalah sekitar 65 kilo meter. Dataran Kecamatan Gunung Agung berada 20 meter di atas permukaan laut. Batas-batas wilayah Kecamatan Gunung Agung adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Way Serdang Kabupaten

Mesuji; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat; sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan; dan di sebelah Timur berbatasand dengan Kecamatan Way Kenanga Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kecamatan Gunung Agung terdiri atas13 kampung, yaitu: Kampung Tunas Jaya (luas 1.341 hektar); Kampung Mekar Jaya (luas 1.347 hektar); Kampung Marga Jaya (luas 1.142 hektar); Kampung Jaya Murni (luas 1.077 hektar); Kampung Suka Jaya (luas 1.509 hektar); Kampung Mulya Jaya (luas 1.200 hektar); Kampung Bangun Jaya

Industri sangkar burung di Kecamatan Gunung Agung

26 26

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten TulangBarat Bawang Barat PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang


(luas 894 hektar); Kampung Sumber Jaya (luas 725 hektar); Kampung Wono Rejo (luas 650 hektar); Kampung Tri Tunggal Jaya (luas 1.005 hektar); Kampung Mulya Sari (luas 800 hektar); Kampung Dwikora Jaya (538 hektar); dan Kampung Sumber Rejeki (401 hektar). Kampung Dwikora Jaya dan Kampung Sumber Rejeki merupakan kampung hasil pemekaran yang diresmikan pada tahun 2013. Sebagian besar lahan di Kecamatan Gunung Agung dimanfaatkan untuk peladangan (9.882 hektar); kemudian untuk pekarangan penduduk sekitar 2.430 hektar, dan untuk persawahan sekitar 92 hektar. Sosial Kemasyarakatan Penduduk Kecamatan Gunung Agung saat ini tercatat lebih dari 30.000 jiwa, sebagian besar berlatar belakang suku Jawa yaitu 29.014 jiwa, suku Lampung (201 jiwa), Palembang (24 jiwa), Bali dan Batak 911 jiwa. Mayoritas penduduk Kecamatan Gunung Agung memeluk agama Islam (28.689 jiwa), Protestan (859 jiwa), Katolik (107 jiwa), Hindu (439 jiwa), dan Budha (56 jiwa). Di bidang seni budaya, di Kecamatan Gunung Agung tercatat ada 8 buah sanggar kesenian berupa seni kuda lumping, campur sari, reog, dan janger. Sarana Prasarana Publik Di Kecamatan Gunung Agung terdapat PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

sarana prasarana kesehatan berupa Puskesmas 1 buah, Puskesmas Pembantu 6 buah, dan rumah sakit 1 buah. Sementara, sarana prasarana pendidikan yang tersedia diantaranya: Taman KanakKanak (TK) sebanyak 20 buah, Sekolah Dasar (SD) 22 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 9 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 2 buah, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 4 buah. Sarana prasarana keagamaan berupa masjid/mushola terdapat 137 buah, gereja 12 buah, mushala, dan pura 2 buah. Terdapat juga fasilitas publik berupa pasar sebanyak 4 buah, yaitu Pasar Kampung Tunas Jaya, Pasar Kampung Suka Jaya, Pasar Kampung Mekar Jaya, dan Pasar Kampung Jaya Murni. Terdapat juga lembaga perbankan, yaitu Kantor Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebanyak 1 buah. Di bidang keamanan, di Kecamatan Gunung Agung terdapat 1 buah Kantor Kepolisian Sektor (Polsek). Perekonomian Kecamatan Gunung Agung memiliki komoditas unggulan berupa karet. Luas perkebunan karet di kecamatan ini mencapai 7.582 hektar. Selain perkebunan karet, di kecamatan ini juga terdapat komoditas perkebunan lainnya yaitu kelapa sawit yang luasnya mencapai 1.892 hektar. Sementara, komoditas pertanian yang ada di kecamatan ini antara lain adalah tanaman singkong yang luasnya mencapai 408 hektar, dan padi 10 hektar. Kendati pun sebagian besar penduduk Kecamatan Gunung Agung bergelut dengan aktivitas perkebunan dan pertanian, terdapat pula sebagian masyarakatnya yang menekuni industri kecil (home industry), seperti industri tempe (8 buah), industri tahu (2 buah), dan meubel (21 buah). Usaha di bidang peternakan juga banyak ditekuni oleh masyarakat Kecamatan Gunung

27


Agung. Tercatat di kecamatan ini terdapat 9.512 ekor ayam, 3.138 ekor sapi, dan 6.331 ekor kambing. Rencana Pengembangan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011—2031 antara lain menyebutkan bahwa Rencana Pola Ruang untuk Kecamatan Gunung Agung adalah sebagai Kawasan Budidaya, terdiri atas sebagian kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat, dan kawasan peruntukan pertanian/ peternakan, serta kawasan peruntukan permukiman (permukiman perdesaan).

28 28

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang BaratBarat


Perusahaan Pengolahan Karet Masih Dinanti

II. Profil Camat

Potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Gunung Agung antara lain perkebunan karet, kelapa sawit, peternakan sapi, dan tanaman singkong Potensi-potensi itu perlu terus dikembangkan, diantaranya melalui program peremajaan tanaman karet, budidaya kelapa sawit, dan program penggaduhan sapi. Jalan-jalan di Kecamatan Gunung Agung belum sepenuhnya bagus, dan diantaranya mengalami kerusakan akibat kendaraan yang mengangkut hasil bumi melebihi tonase. Kampung-kampung yang sudah relative lebih maju di Kecamatan Gunung Terang adalah Kampung Tunas Jaya dan Kampung Suka Jaya, karena kampung itu memiliki pasar dan penduduknya sudah padat. Beberapa warga masyarakat di Kecamatan Gunung Agung menekuni usaha kecil seperti pembuatan tempe, tahu, dan roti. Juga ada yang menggeluti kerajinan sangkar burung dan meubel. Terdapat potensi wisata berupa embung yang dapat dikembangkan, yaitu di Kampung Mulya Sari, Kampung Mulya Jaya, Kampung Mekar Jaya, Kampung Jaya Murni, dan Kampung Bangun Jaya. Le depan diharapkan keberadaan embungembung itu bisa lebih dioptimalkan pemanfaatannya. Kemudian, diharapkan juga untuk ke depan di Kecamatan Gunung Agung ada perusahaan pengolahan karet. ***

Biodata Nama Lengkap : Marjuki, SP Kelahiran : Sleman, 8 Maret 1963 NIP : 196303081987091001 Hobby : Mendengarkan musik Motto Hidup : Sedikit bicara banyak bekerja, dan perbanyak ibadah PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

29


08 KECAMATAN LAMBU KIBANG

Karet Menjadi Unggulan Warga I.

Profil Kecamatan

Gambaran Umum Kecamatan Lambu Kibang terbentuk pada tahun 2001, memiliki luas 78 km persegi, dengan ibukota di Kampung Kibang Budi Jaya. Jarak ibukota Kecamatan Lambu Kibang dengan ibukota kabupaten adalah sekitar 60 kilo meter. Topografi Kecamatan Lambu Kibang merupakan dataran rendah. Batas-batas wilayah Kecamatan Lambu Kibang adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Gunung Terang dan Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat; sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat; dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kecamatan Banjar Baru Kabupaten

30

Tulang Bawang. Kecamatan Lambu Kibang terdiri atas 10 kampung, yaitu: Kampung Kibang Budi Jaya (luas 12,19 km persegi); Kampung Lesung Bakti Jaya (luas 8,30 km persegi); Kampung Mekar Sari Jaya (luas 8,56 km persegi); Kampung Pagar Jaya (luas 6,5 km persegi); Kampung Gunung Sari (luas 7,00 km persegi); Kampung Sumber Rejo (luas 6,7 km persegi); Kampung Kibang Yekti Jaya (luas 8,11 km persegi); Kampung Kibang Tri Jaya (luas 8,00 km persegi); Kampung Gilang Tunggal Makarta (luas 7,5 km persegi), dan Kampung Kibang Mulya Jaya. Kampung Kibang Mulya Jaya merupakan kampung pemekaran yang diresmikan pada tahun 2013. Sebagian besar lahan di Kecamatan Lambu Kibang dimanfaatkan untuk peladangan (5.882 hektar); dan untuk pekarangan penduduk sekitar 2.713 hektar, serta untuk persawahan sekitar 25 hektar. PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


Sosial Kemasyarakatan Penduduk Kecamatan Lambu Kibang saat ini tercatat sebanyak 21.592 jiwa, sebagian besar berlatar belakang suku Jawa yaitu 15.979 jiwa, suku Lampung (1.072 jiwa), Palembang (58 jiwa), dan suku lainnya seperti Sunda sebanyak 3.612 jiwa, dan Bali serta Batak sebanyak 1.321 jiwa. Mayoritas penduduk Kecamatan Lambu Kibang memeluk agama Islam (20.469 jiwa), Protestan (351 jiwa), Katolik (233 jiwa), Hindu (500 jiwa), dan Budha (39 jiwa). Di bidang seni budaya, di Kecamatan Lambu Kibang hidup beberapa kesenian daerah seperti kuda lumping. Jumlah sanggar kesenian yang tercatat adalah 7 buah. Sarana Prasarana Publik Di Kecamatan Lambu Kibang terdapat sarana prasarana kesehatan berupa Puskesmas 1 buah, dan Puskesmas Pembantu 6 buah. Sementara, sarana prasarana pendidikan yang tersedia diantaranya: Taman KanakKanak (TK) sebanyak 12 buah; Sekolah Dasar (SD)/sederajat 15 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat sebanyak 5 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat sebanyak 2 buah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 1 buah, dan Pondok Pesantren sebanyak 2 buah. Sarana prasarana keagamaan berupa masjid terdapat 51 buah, gereja 7 buah. Terdapat juga fasilitas publik berupa pasar sebanyak 1 buah, yaitu Pasar Kampung Kibang Budi Jaya. Terdapat juga lembaga perbankan, yaitu Kantor Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebanyak 1 buah. Di bidang keamanan, di Kecamatan Lambu Kibang terdapat 1 buah Kantor Kepolisian Sektor (Polsek).

PROFIL KECAMATAN KECAMATANSe-Kabupaten Se-KabupatenTulang TulangBawang BawangBarat Barat PROFIL

Perekonomian Kecamatan Lambu Kibang memiliki komoditas pangan yaitu singkong yang tanamannya mencapai luas sekitar 200 hektar. Namun yang banyak dijumpai adalah perkebunan karet dan kelapa sawit. Malah, perkebunan karet kini menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki Kecamatan Lambu Kibang. Luas perkebunan karet mencapai 3.862 hektar, sedangkan kelapa sawit seluas 345 hektar. Kendati pun sebagian besar penduduk Kecamatan Lambu Kibang bergelut dengan aktivitas perkebunan dan pertanian, terdapat pula sebagian masyarakatnya yang menekuni industri kecil (home industry), seperti industri tempe (12 buah), industri tahu (26 buah), meubel (5 buah), industri kerupuk (2 buah) dan industri batu bata (16 buah). Usaha di bidang peternakan juga banyak ditekuni oleh masyarakat Kecamatan Lambu Kibang. Tercatat di kecamatan ini terdapat 2.800 ekor ayam, 156 ekor sapi, 8 ekor kerbau, dan 600 ekor kambing. Rencana Pengembangan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011—2031 antara lain menyebutkan bahwa Kecamatan Lambu Kibang dalam rencana struktur ruang kabupaten termasuk dalam Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLP) yaitu kawasan perkotaan atau pusat satuan permukiman yang direkomendasikan yang mempunyai karakteristik berupa kemampuan jangkauan pelayanan lebih dari satu kecamatan. Rencana Pola Ruang untuk Kecamatan Lambu Kibang adalah sebagai Kawasan Budidaya, diantaranya sebagai kawasan peruntukan peternakan (ternak kecil).

31 31


Ada Potensi Wisata Potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Lambu Kibang adalah perkebunan karet dan kelapa sawit. Juga ada kawasan bawang/rawa yang dapat dikembangkan menjadi tempat wisata. Menurut saya, agar potensi-potensi tersebut dapat makin berkembang, perlu dibangun sarana prasarana yang mendukung terwujudnya Lambu Kibang sebagai kawasan wisata. Disamping itu, perlu pula dibangun pabrik pengolahan karet / kelapa sawit. Di Kecamatan Lambu Kibang, kampung yang sudah relatif lebih maju adalah Kampung Kibang Budi Jaya, dimana kampung tersebut bisa maju salah satunya karena transportasi agak lancar sehingga hasil-hasil pertanian dapat dengan mudah dipasarkan. Kecamatan Lambu Kibang memiliki potensi wisata, seperti di Kampung Mekar Sari Jaya, Pagar Jaya, Sumber Rejo, dan Gunung Sari, yaitu berupa danau buatan/ embung, yang selain digunakan untuk serapan air juga sudah sering dijadikan tempat rekreasi bagi penduduk lokal. *** II. Profil Camat Biodata Nama Lengkap Kelahiran NIP Hobby Motto Hidup

32

: Rulaini, BA : Kotabumi, 6 September 1958 : 195809061983021003 : Main Catur : Bukan Bicara yang Menjadi Bukti, tapi Bukti yang Bicara PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


Wisata Perairan Pagar Dewa pertemuan tiga sungai besar : Way Kiri, Way Kanan, dan Way Tulang Bawang

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat

33


34

PROFIL KECAMATAN Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.