Kliping media tanggal 3 juni 2015

Page 45

,;tilriitG SUANA MERIIEKA RABU,3JUNI2O15

PURBALINGGA

-

Pem-

bekuan PSSI yans berujuns pada

saDkiFlFAtemyadmcnarikperhadan Keua Umum Pengcab PSSI Kabupaten

Pun lirgga thMi Dia

menyatatan mcndu|ug langkah

pemerintah dalam

hal

Kenrenterian Panudadar

OlahlJgi

ini

(Kenrcnsrra). Sebab, uiar Wakil Bupati PUF balinAga ini, sekaraiu kondisi PSSI sudah bedentangan dengan filosof SM/rlye Radm

Tasdi

pendiri PSSI, yakni Sumtin. "Suratin mendiikan PSSI untuk mempersatukan NKRI. Namun,

sikap PSSI snd inijusru bedolakbelakang. PSSI telah kehnangan msa nasionalismc dcngan lidakmerydrarikar lenrenntah," t3ndnsrlya. Lrngk h PSSI yang bmeleru dengar Menponjubu scbagai tin-

dakar yang tidak menceminkar nasionalisme. "Saya tahu, PSSI

indeFrden yrng benanggungjawab langsuDg ada di Indonesia. Sebab. meeka merupakan organinasi sepak bola yang adalah oBarisasi yang

ke FIFA.

Namur. nrelekasehmsnyapatuh dâ‚Źngan atumnyary

bedcdudulcn di Indonesi4" legasnya

ItiayangFmah

rDenjad; anggorapemilihanken]aPsSl

diSoloini

juga menetmkd, mendxkung hngkah pemerintah untuk memfor ma5i totrJ septrk bola diT:rnahAir Sebab. kondjsi sepaktDla Indcnesia s.at

i'i sudah sangat senrawxt dan butuh pembenalEl -Sddrtu ini presL6r â‚Źpal bola Uta. tid,tr pemah da ladi. agar

dilevel htemasional lebihbaik lagi, rcfonnasi iotal reNebut sangatdibunrhkan," ujamya. Da juga nreminiakepada masyara.lGt sepak hilaTanahAi! un0* melibat sisi posift dari lallgkalr pemerinhh untuk nercformsi tolal prestasi sepak bola

"Inidemikebajkanbenama-KitalhatBueiDa ssatarlkaiena

kaa! pernerintah akhimya ruruntanganyarylErujung snksi kepada negaratenebtrt Namun apa jnj, seie]ah disanksi oleh FIFAdan dircformasi )trng kiralihat sekara[g olehrEnerintat. pqstasi se{uk bolarnerekadi levelincnnsional jauh lebih baik." kalarya G{82 s?) induk olahraa sepak bola merEka sudah


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.