FORCE Buletin edisi Oct 2013

Page 1

2013 1st OctEdition

kembangan gagasan tersebut tidak berlanjut. Untuk menyeberangi Selat Sunda dibutuhkan jembatan dengan bentang yang panjang. Namun demikian, teknologi yang telah diterapkan pada beberapa negara dewasa ini telah menggugah kembali untuk melihat kemungkinan tersebut sebagai tantangan. (uk)

by : Departemen Media dan Informasi Kabinet SATU LE-HMS 2013 2014 FTSP ITS

Full Of inteResting facts Civil Engineering

“Maju BerSatu”

Kontroversi Pembangunan Jembatan Selat Sunda

ARTIKEL UTAMA

ARTIKEL UTAMA

ARTIKEL TAMBAHAN

kan setiap hari rata-rata ada 3.500 kendaraan dan 35.000 orang melintasi kedua pelabuhan tersebut. Selain itu, jika terjadi gangguan di laut seperti cuaca ekstrem, maka puluhan kapal tidak bisa beroperasi dengan maksimal. Sehingga pemerintah memilih untuk membangun JSS ini sebagai solusinya. Tak lengkap jika hanya melihat manfaatnya saja, ternyata banyak pihak yang melakukan kajian terhadap pembangunan jembatan ini. Beberapa waktu yang lalu, mahasiswa FTK dan FTSP melaksanakan forum kajian strategis yang menyoroti pembangunan JSS. Forum yang dilaksanakan dua kali ini juga menghadirkan Prof. Daniel M. Rosyid dan Bapak Amin Widodo. Menurut Prof. Daniel M. Rosyid dalam forum kajian strategis (11/10), dengan adanya pembangunan JSS ini, pemerintah dirasa kurang memberikan dukungan terhadap transportasi laut. Beliau juga mengajukan usulan untuk pengembangan Trans Sumatera, Trans Jawa dan pembangunan rel ke pelabuhan untuk sistem transportasi nasional yang lebih baik. Selain itu, muncul kontroversi dari segala aspek. Dilihat dari segi letak geografis posisi JSS memiliki potensi rawan terhadap ancaman gempa vulkanik yang berasal dari aktifitas gunung Anak Krakatau dan ancaman gempa tektonik mengingat posisi pembangunan JSS ini merupakan pertemuan antara dua lempeng besar yakni Lempeng Australia dan Lempeng

Foto : Himatekpal

Eurasia. Dampak kedua ancaman gempa tersebut dapat berakibat pada runtuhnya bangunan secara langsung maupun retak pada struktur beton yang digunakan. Retak pada beton ini dapat mengakibatkan tulangan baja korosi sehingga durabilitas bangunan tidak akan bertahan lama. Akan tetapi dampak terhadap gempa vulkanic maupun tektonik masih bisa diantisipasi dengan mempelajari rekam jejak aktivitas lempeng maupun aktivitas gunung dari beberapa waktu yang lalu. Dengan mempelajari hal tersebut, kemudian dengan menggunakan Rekayasa Teknik pada struktur jembatan masalah gempa masih dapat kita atasi. Melihat dari segi biaya pembangunan tersebut yang akan menelan dana hingga 200 triliun rupiah, dibanding dengan rencana pembenahan 138 pelabuhan di seluruh Indonesia untuk menyambut impor 2500 kapal yang hanya menelan 5 triliun rupiah. Hal ini menjadi pertanyaan yang besar, karena tidak lupa dengan berita-berita tentang korupsi yang ada. Selain itu, Perlu ditinjau lagi kapan pembangunan tersebut dilaksanakan sehingga dapat disesuaikan dengan kemungkinan membengkaknya biaya akibat inflasi yang naik. Selat dan kekuatan alam yang mengaturnya, ketersediaan teknologi dan biaya, dan keterbatasan sumber daya manusia, sehingga keraguan yang tak terpecahkan menyebabkan per-

Summer Kindergarten Project

I really remember the time when I was abroad for Exchange and I could not wait to go home soon. Now I see how often I wish I could stay longer there, in Poland, doing my project as volunteer, and I want to share my experiences to everyone! It all starts when I decided to join AIESEC Global Youth Ambassador Programme last Mei 2013 because of some reasons that I already think for myself. After I was accepted, and through preparation this and that, I can firmly say that I will go to Poland doing Summer Kindergarten Project for six weeks! How cool is that? Why did I choose Poland? Because I really want to go to Europe actually and I know Poland is one of the best city in Europe that provides many education project. Then, I know that Poland has strong characteristics about its cultures, and I want to know more about that. Before I tell everyone further about the exchange, I want to explain more about why I am taking this occasion.I know I can gain a lot of experiences here. It is such a relief when you can be and contribute for help others and be ambassador for Indonesia in our age. It is also our responsibility as Indonesian youth to develop our countries in a good way. Experience like this is necessary to know more about surroundings and I know how important an international experience is, for taking job in the future for example. I also want to give positive impact to others and surroundings in a good way, make a difference, share thoughts, and be a part of something huge like AIESEC with all these abilities I have. Time management is really important and needed here and I hope that how I can manage time or other things can be formed better here. From now on, I learn to not to waste any opportunities that could help myself to be better. After arrived in Poland, I was picked up by my Buddy at the bus station. His na-

ARTIKEL TAMBAHAN

ARTIKEL UTAMA

PENGALAMAN AHMS

HANYA RENCANA ?: Ilustrasi rencana JSS (kiri) dan forum kajian strategis bersama Prof. Daniel M. Rosyid dan Bapak Amin Widodo, Jumat 11 Oktober 2013 (kanan).

Jembatan Selat Sunda (JSS) adalah salah satu proyek besar pembuatan jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Ide membangun JSS pertama kali dicetuskan oleh Prof. Sedyatmo (ITB) pada tahun 1960 yang mengusulkan adanya infrastruktur penghubung antara tiga pulau utama yaitu Jawa, Sumatera dan Bali. Visi Prof. Sedyatmo tersebut disambut oleh Presiden Soeharto yang pada tahun 1986 menunjuk BPPT agar melaksanakan studi mengenai Tri Nusa Bima Sakti. Tim yang dibentuk terdiri dari perwakilan berbagai instansi terkait di pusat maupun daerah yang melaksanakan koordinasi persiapan perencanaan agar percepatan pembangunan dapat tecapai. Rencananya, jembatan di atas Selat Sunda itu memanjang 27,4 km, namun lokasi titik awal dan akhirnya belum ditetapkan (masih dalam tahap pre-FS). Pulau-pulau yang dilalui adalah Pulau Kandang Lumuk, Pulau Prajurit, Pulau Sangiang dan Pulau Ular dengan kedalaman dasar laut antara + 25 m s/d + 200 m dibawah permukaan air laut. Terdapat palung selebar 2 – 3 km dengan panjang lebih dari 14 km yang terletak antara Pulau Sangiang dan Pulau Jawa. Keberadaan JSS akan meringankan beban Pelabuhan Bakauheni (Lampung) dan Merak (Banten) yang saat ini sudah terlalu padat. Diperkira-

SOCIAL CONTROL : Antusiasme mahasiswa ITS yang hadir dalam forum kajian strategis pertama di Selasar Geo-PWK (kiri) dan forum kedua di Jurusan Teknik Perkapalan (kanan).

me is Jakub. He took me to the city center and around the city just for sight seeing. It is my first time to put my feet in Europe, and I felt so lucky and surprised. It is higher out of my expectation because it was totally amazing. I and my buddy share a lot of things about ourselves, our country, family, activities, job, even personal life. I can see the big difference but we still respect each cultures. First and second day was spent by sharing and city tour with my buddy and other EPs. They are came from, Egypt, Taiwan, China, Hungary, and Turkey. I always wonder that 24 hours is not enough for sharing, but we will always find times to get along together at least every week, because we all were not living in the same hostel. Finally, this is the main reason for my destination. It is my first day to go to the Kindergarten with my friends and project manager. The kindergarten was so perfect and teachers were really kind. Kids there were so lovable at the first impression although sometimes I might be biten or hit by them not-rudely. I had responsibility to deliver some English class present about Indonesia to them. It is a little bit easy but hard suddenly because kids only understand Polish completely. It is also the complicated things but challenging for me. I also bring Indonesian food, Indonesian traditional toys, and some crafts from Indonesia to impress them on Indonesia.

Citra Dewi Yulyarty - S54

There was a time when we just play a whole day and go to the cinema, swimming pool, or playground together. 6 weeks is not long time because I really enjoy doing my job there. And the end of the project day, I really remember that It was really touchy because kids just hugged me like don’t ever let me go. The teacher also gave me like a handmade thingy by the kids which is my photo and the kids hanging there and some sweet words there. I was really grateful that everything there can be enjoyed but the saddest part is, that time my work is finished. Last but not least, I also have time to travel to other city and other countries. I visit, Krakow (old city in Poland), Prague, and Berlin with other EPs. I also lived in the very nice host family for 3 weeks and had like a bbq party, cooking together, going to the festival, waiting for the fallen stars on the rooftop, swimming, party, and spent everytime together. And the last word is, you should create your story too!

Redaksi FORCE Buletin

Pimpinan Redaksi : UMI KALSUM | Redaktur : ARINTHA INDAH DS | Layout & Grafis : LUTFY R - OSWALDO WITRAHNO | Kontributor : DINA AWALIYAH - M. FAISAL MAHDY | Wartawan : BONIFATIUS YOGA N - LAVEDA NIDYA I - RESTU DYAH SP - RIKO RISWANDHA FP

HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL FTSP ITS


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.