4 minute read

INTERVIEW

Next Article
SAMBUTAN

SAMBUTAN

Bisakah bapak mendeskripsikan secara umum terkait Proyek Center Point of Indonesia ini?

Advertisement

Citraland Center Point of Indonesia merupakan bagian dari Kawasan Center Point of Indonesia (CPI) yang merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Rencana ini adalah untuk menciptakan sebuah kawasan baru sebagai pusat kegiatan masyarakat di daerah teluk makassar atau mungkin kita lebih mengenalnya pantai losari diatas lahan yang direklamasi.

“Kami PT. Yasmin Bumi Asri dan juga Ciputra Group yang kebetulan menang dalam proyek ini, dan dimandatkan oleh Pemerintah Provinsi untuk mengembangkan dan merealisasikan kawasan Center Point of Indonesia ini. Sesuai kesepakatan yang dibangun lahan reklamasi dengan luas 157,23 hektare ini 50,47 hektare akan diserahkan kepada pemerintah dan 106,76 hektare akan dikelola oleh pihak kami sebagai pengembang dalam proyek CPI ini.

Kawasan Center Point of Indonesia dimulai dari pekerjaan persiapan lahan berupa reklamasi dan perbaikan tanah. Proses reklamasinya sendiri dimulai dari tahun 2017 dan dikerjakan langsung oleh perusahaan pengerukan asing asal belanda yakni Royal Boskalis Westminster N.V Prosesnya diawali dengan suplai pasir dengan menggunakan kapal TSHD ( Trailing Suction Hopper Dredger ) dengan kapasitas sekitar 30000 Kubik selama kurang lebih 4 bulan dari Juni sampai Desember. Dalam metode reklamasinya juga kami dibantu oleh alat yang namanya Spraying Pontoon jadi dari kapal TSHD ditarik dan dibantu dengan kapal tongkang yang akan menyemprotkan pasir dibawah seperti kua lapis. Setelah proses reklamasi kemudian dilakukan proses perbaikan tanah, seluruh proses persiapan lahan reklamasi ini baru benar-benar rampung di tahun 2019, dan pembangunan infrastruktur di kawasan CPI baru dimulai di awal tahun 2020.

Bagaimana Metode Perbaikan

Tanah yang diterapkan pada

Proses Reklamasi Kawasan Center Point of Indonesia?

Salah satu hal yang paling penting dalam pembangunan diatas lahan yang direklamasi adalah tanah yang digunakan harus dipastikan aman dari potensi-potensi kegagalan seperti penurunan tanah, land sliding, dan likuifaksi serta untuk meningkatkan daya dukung tanah, sehingga perlu dilakukan perbaikan tanah atau Soil

Improvement. Adapun untuk CPI itu sendiri perbaikan tanah dilakukan dalam beberapa fase, yang pertama adalah Prefabricated Vertical Drain (PVD) untuk mengeluarkan air yang terjebak didalam tanah pada saat terjebak didalam tanah pada saat proses reklamasi, hal ini dilakukan untuk mempercepat terjadinya Settlement atau konsolidasi. Selanjutnya, kami melakukan Vibro Flotation yang merupakan alat semacam paku bumi untuk menyemprotkan air bertekanan tinggi kedalam tanah dengan tujuan untuk meningkatkan kepadatan relatif dari tanah. Selanjutnya ada Dynamic Compaction yaitu pemadatan permukaan, mekanismenya itu seperti kita melakukan pemancangan tapi ini dipermukaan tanah jadi kita menjatuhkan beban (pounder) dari suatu ketinggian ke permukaan yang dipadatkan, alatnya itu seperti palu dengan berat kurang lebih 20 ton. Semua metode-metode yang kami gunakan ini tujuannya cuman satu yaitu untuk mempercepat terjadinya konsolidasi.

Bagaimana Perkembangan Pengerjaan Reklamasi di Kawasan CPI, Apakah masih ada lahan konsesi yang tersisa yang belum di Reklamasi?

Secara umum sebenarnya dari

150 hektar lahan konsesi yang disepakati dan dimenangi oleh perusahaan kami melalui lelang ini dibagi menjadi 2 fase pengerjaan yang mana untuk pekerjaan tahap pertama itu 100 hektar dulu dan 50 hektar nya langsung kami hibahkan ke pemerintah, dilahan tersebut lah kemudian dibangun Lego-Lego, Masjid

99 Kubah, dan Wisma Negara. Sedangkan untuk sisanya itu merupakan lahan milik Investor yang dikembangkan menjadi Central Business District, Kawasan Perumahan dan Aktivitas Masyarakat. Sehingga masih ada tersisa 50 hektar lagi lahan yang belum dikerjakan milik investor, dan untuk waktu pengerjaannya sejauh ini belum ada tanggal dan waktu yang pasti mengenai informasi tersebut dari pusat.

Perancanaan Kawasan CPI?

Perencanaan Kawasan CPI itu sendiri memiliki beberapa tahapan seperti konsep desain, skematik desain dan sebagainya. Awal mula dari pembangunan CPI ini merupakan ide dan program dari Pemerintah setempat. Grand Launching kawasan Center Point of Indonesia ini dilakukan tahun 2010 dan disahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono, jadi pada saat itu beliaulah yang langsung melakukan ground breaking dan memang pada saat itu sudah ada desain awal yang kemudian mengalami beberapa perubahan dan pengembangan melihat lagi beberapa aspek dan sudut pandang dalam pembangunan kawasan CPI ini.

Beberapa aspek tersebut melihat dari

Feasibility Study dan juga faktor

Hydro-Oceanography seperti pengaruh terhadap arus gelombang laut dan sebagainya. mediasi dengan berbagai pihak seperti tenaga ahli dan juga masyarakat setempat. Di dalam kawasan Center Point of Indonesia ini juga kami sudah menggunakan Sistem

Pengolahan Limbah Terpadu, jadi untuk saluran limbah rumah tangga itu terpisah dengan jaringan drainase yang umum. Dalam sistem pengolahan limbah ini juga kami menerapkan

Dalam pembangunan dan pengembangan kawasan CPI ini juga tentu saja kami sangat memperhatikan aspek lingkungan, kami tentunya memiliki Izin-Izin sesuai regulasi dan peraturan pemerintah seperti Izin

Kegiatan Reklamasi, Izin Lokasi

Reklamasi dan juga Izin Lingkungan seperti AMDAL (Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan). Dalam proses pengurusan izin tersebut tentu saja kami telah melakukan konsultasi serta

Waste Water Treatment sehingga air yang kami buang ke luar itu sudah diolah dan sudah dipastikan bersih. Selain itu, kami juga mempertimbangkan konsep pengembangan zonasi wilayah dalam kawasan CPI, kami berusaha untuk menyediakan tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk beraktivitas dengan menyediakan RTH (Ruang

Terbuka Hijau) dan menyediakan

Fasilitas Sarana dan Prasarana untuk

Ruang Publik.

Bagaimana

Tentunya dalam pembangunan kawasan

Center Point of Indonesia ini, kami tidak ingin merugikan masyarakat sekitar. Dari sisi

Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di CPI seperti

Tenaga Konstruksi, Produksi, Security, termasuk juga karyawan-karyawan hampir semuanya merupakan orang asli setempat. Di kawasan CPI ini juga kami membangun talud dan kanal-kanal yang jadi rumah baru untuk ikan-ikan dan ini menguntungkan bagi para nelayan sekitar. Ditambah lagi misalnya di kawasan

Lego-lego itu banyak

UMKM-UMKM yang dibuka, tentunya ini sangat menguntungkan bagi masyarakat. Kami mempunyai kewajiban untuk memastikan

Bagaimana Bapak Menilai

Kesuksesan Pembangunan

Kawasan Center Point of Indonesia ini?

Banyak orang yang mengatakan kalau “Belum ke Makassar kalau belum ke CPI” ada juga yang bilang “Masuk ke CPI seperti masuk ke Kota Baru”, masyarakat makassar sendiri merasa bangga dengan kehadiran kawasan Center Point of Indonesia ini. Sebenarnya yang paling utama dari kawasan CPI ini bukan Jembatan Phinisi nya tapi lebih ke ruang publik yang disediakan seperti jalannya yang lebar, pedestrian bagi pejalan kaki, tempat parkir yang cukup, pemandangan yang indah dari pantai-pantainya, bukit-bukit dan ruang hijaunya. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari CPI dan yang menjadikannya selalui ramai dikunjungi oleh para penduduk.

“Kami sebagai investor dan juga pengembang kawasan Center Point of Indonesia tentu saja merasa bangga dengan kesuksesan pembangunan kawasan

Center Point of Indonesia. Saat ini CPI sudah menjadi salah satu wajah dan icon baru bagi kota

Makassar sebagai salah satu kawasan baru yang menjadi pusat aktivitas masyarakat.”

Nicky Putra Perwira Meliala

Manajer Konstruksi & Pengembangan

Citraland City Losari Makassar

Civil Apps Civil Apps

This article is from: