Profil Wilayah dan Kota
PENGEMBANGAN WISATA TAMBANG KOTA SAWAHLUNTO Oleh Putri Sugih Permatasari 154 08 049
K
ota Sawahlunto selama ini dikenal sebagai salah satu kota penghasil batu bara terbesar dan tertua di Indonesia. Aktivitas pertambangan batu bara memang telah dilakukan di kota ini sejak zaman penjajahan Belanda. Namun, sejak berkurangnya produksi batu bara di kota ini, muncul beberapa persoalan yang mendorong terjadi pergeseran fungsi wilayah, di antaranya penurunan proses dan aktivitas pertambangan batu bara. Instalasi pemrosesan dan pengangkutan tambang dirasakan sudah tidak lagi sepadan dengan produk dan nilai batu bara yang dihasilkan. Aktivitas pertambangan di kota ini pada akhirnya mencapai batasnya. Kini Kota Sawahlunto seolah-olah mati tanpa adanya aktivitas ekonomi pertambangan. Kota Sawahlunto sendiri tidak dapat mengembangkan diri sebagai kota yang dinamis. Beberapa komponen fisik serta fasilitas dan pelayanan di kota ini sangatlah terbatas, sehingga tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Kota lama Sawahlunto kini cenderung terlantar dan hanya menjadi museum peninggalan kejayaan pertambangan batu bara masa lalu, tanpa melibatkan dinamika yang seharusnya dimiliki sebuah kota. Banyak perumahan peninggalan masa lalu merosot kualitasnya tanpa mengalami perbaikan atau bahkan perawatan. Sementara itu, terjadi kerusakan lingkungan perbukitan di sekitar kota Sawahlunto yang disebabkan oleh munculnya hunian penduduk yang justru mengganggu keseimbangan ekologis. KOTA WISATA TAMBANG SAWAHLUNTO Segala persoalan tersebut membuat Pemerintah Kota Sawahlunto berencana untuk mengembangkan sumber ekonomi alternatif yang berasal dari bidang pariwisata. Kota Sawahlunto akan ditetapkan menjadi Kota Wisata Tambang. Wisata tambang yang direncanakan untuk dikembangkan di kota ini adalah wisata dalam rangka menelusuri dan merekonstruksi masa lampau, membangun imajinasi masa lampau untuk menumbuhkan inspirasi bagi masa depan. Jadi, semua peninggalan kegiatan pertambangan harus dipandang sebagai pelajaran signifikan yang memberikan kearifan bagi kehidupan masa depan. Dengan ditetapkannya visi “Sawahlunto tahun 2020 menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya�, tujuan pengembangan
6 | THE PLANNERS Januari 2012
PETA Kota Sawahlunto Kota Sawahlunto dititikberatkan pada pengembangan pariwisata. Tujuan lain dari kebijakan pengembangan ini adalah peningkatan kualitas kota, sehingga dapat sekaligus bermanfaat bagi masyarakat di kota ini. Kawsan pertambangan digarap sebagai daya tarik wisata karena merupakan keunikan dan keunggulan Sawahlunto di kawasan Sumatera Barat. Hal ini juga diperkuat dengan kemampuan kawasan ini untuk dikembangkan menjadi pusat latihan pertambangan dan penelitian batu bara dengan memanfaatkan pengalaman serta peninggalan tambang batu bara yang tersisa. Kegiatan pertambangan juga telah mewariskan berbagai instalasi dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan wisata dan sekaligus menjadi objek wisata, seperti jaringan jalan, jaringan rel dan stasiun KA, telekomunikasi, pelayanan kesehatan (RS Sawahlunto), instalasi air bersih (yang pada awalnya dibangun untuk
mendukung operasional kegiatan tambang) yang dapat dikembangkan dan dialihfungsikan untuk keperluan pariwisata. PERKEMBANGAN WISATA TAMBANG SAWAHLUNTO Namun, pengembangan wisata tambang yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002 belum memberikan perkembangan yang signifikan. Perwujudan Kota Sawahlunto menjadi Kota Wisata Tambang juga belum tampak jelas. Pengembangan yang dilakukan belum komprehensif, sebatas memanfaatkan peninggalan benda-benda sejarah dari zaman Hindia Belanda. Perencanaan Kota Wisata Sawahlunto selayaknya lebih dari sekedar menyelamatkan benda-benda warisan peninggalan Belanda dan nilai sejarah penambangan. Dengan demikian, perlu perencanaan yang matang untuk mewujudkan Kota Wisata yang terintegrasi dan berkelanjutan.