
1 minute read
Kuliah Umum Budaya WASHOKU, KULINER DALAM TINJAUAN EKONOMI POLITIK
Pada hari Sabtu, tanggal 11 Maret 2023, bertempatdiGedungARuangan3.11Fakultas
Ilmu Budaya, Program Studi S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Advertisement
Universitas Diponegoro menyelenggarakan kuliah umum budaya secara luring dengan tema “Washoku, Kuliner dalam Tinjauan
Ekonomi Politik” dengan menghadirkan Dr. Yusida Lusiana, S.S., M.Si., M.Pd dari
Universitas Jenderal Soedirman sebagai narasumber.
Dalam kuliah umum kali ini, Dr. Yusida menyampaikantentangurgensidanperandari washoku jikaditinjaudarisegiekonomipolitik.
Washoku yang kita ketahui adalah masakan
Jepang,ternyatatidakhanyaberperansebagai makanan, tetapi juga berperan dalam membawa nama Jepang di kancah internasional. Representasi ekonomi politik washoku ditunjukkan dengan ditetapkannya
Jepang sebagai The World’s #1 Foodie

Destination. Salah satu alasannya adalah karenaJepangmenjadinegaradenganjumlah restoranperaihMichelinStarterbanyakkedua setelahPerancis.
Peserta yang mengikuti kuliah umum kali ini sangataktifdanmenyimakmateridenganbaik sehingga cukup banyak mahasiswa yang menyampaikanpertanyaandisesitanyajawab. Salah satu di antaranya adalah pertanyaan darisaudariWulandariangkatan2020terkait modernisasi dalam washoku. Dr. Yusida memaparkan bahwa modernisasi washoku memiliki dua sisi. Sisi positifnya modernisasi, dalamhaliniberupaadanyamakananinstan ataukalengan,yaitudapatmemanjangkanusia makanan dan mengganti bentuk makanan menjadilebihpraktistanpamengubahrasanya. Sementara sisi negatifnya adalah dengan adanya makanan instan atau kalengan tidak dipungkiriakanadanyakandunganpengawet.
Ada juga salah satu pertanyaan dari mahasiswaangkatan2021yaknidarisaudara Grego terkait bagaimana cara Jepang menyebarkan branding ke masyarakatnya sendiri agar suatu saat bisa diadopsi dan diterapkan di Indonesia. Dr. Yusida menjelaskanbahwadarisegi brand nasionalis, Jepangmendaftarkan washoku keUNESCOdi tahun 2013 dan ditetapkan menjadi Warisan Tak Benda Dunia. Sementara untuk brand ke masyarakatnya adalah dengan diterapkan mata pelajaran shokuiku yakni pendidikan tentangmakananditiap-tiapsekolahdasardi Jepang.
Kuliah umum budaya bersama Dr. Yusida berjalandengansangatlancardandiikutioleh kurang lebih 115 mahasiswa dosen Prodi S1 BahasadanKebudayaanJepang.Materiyang disampaikan juga sangat menarik dan menambah wawasan bahwa washoku tidak hanyasertamertamakanankhasJepangyang dikenal banyak orang, namun juga memiliki eksistensidalamranahekonomipolitikJepang.
