1 minute read

DISKUSI

Amiratul Fathin - IKK 57

Melihat jumlah kasus pelecehan yang tidak sedikit dan penanganan hukum yang mungkin belum efektif, upaya segregasi ini menjadi cara instan untuk menghindari kejadian tindak kriminal kepada perempuan. Penyediaan layanan atau ruang khusus wanita membuat perempuan memiliki pilihan dan merasa sedikit lebih "aman dan nyaman" saat menggunakan moda transportasi Saya sebagai perempuan secara pribadi setuju dengan adanya ruang khusus wanita di bus atau krl, bukan menginginkan eksklusivitas, tetapi lebih kepada preferensi untuk menghindari campur baur antara perempuan dan laki-laki. Meskipun, pada moda transportasi lain memang disayangkan jika ada biaya tambahan yang harus dibayarkan untuk mendapatkan sebuah keamanan dan kenyaman. Padahal, seharusnya itu menjadi standar minimum pelayanan transportasi umum yang diberikan kepada konsumen perempuan ataupun laki-laki

Advertisement

Menurut saya, upaya segregasi ataupun eksklusivitas bagi perempuan belum menyelesaikan akar masalah dari kasus pelecehan seksual. Hal mendasar yang seharusnya dilakukan adalah mengedukasi dan menyebarkan awareness kepada masyarakat. Ini memang bukan hal yang mudah. Maka dari itu, pihak yang perlu terlibat bukan hanya pihak yang terkait dengan transportasi umum, tetapi semua lapisan masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, media massa, pemerintah, dan lain-lain. Pendidikan mengenai pelecehan dan seksualitas, pendidikan karakter, serta pengetahuan tentang hukum tindak kriminalitas pelecehan harus terus diedukasikan kepada seluruh masyarkat.

Alneta Maira Farirahma - IKK 58

Peredaran transportasi umum yang menyediakan fasilitas khusus perempuan sudah mulai tersebar luas, mulai dari ojek online, kereta api, sampai bus umum juga sudah menyediakan tempat khusus perempuan. Sebenarnya saya paham niat baik yang ingin dilakukan oleh pemerintah. Namun, menurut saya sedikit missing the point dari akar permasalahan yang sesungguhnya. Letak masalahnya belum bisa selesai hanya dengan memisahkan antara laki-laki dan perempuan, karena yang menjadi permasalahan utama adalah otak dari pelaku pelecehannya Jadi menurut saya, fasilitas yang tersedia itu tidak dapat menjamin penyelesaian masalah dalam jangka panjang Jika diibaratkan, kita sakit lalu hanya diberi obat untuk meringankan gejala saja, bukan obat yang dapat mengobati sampai ke akar permasalahan dari penyakit tersebut.

This article is from: