1 minute read

PANTAI PULAU MERAH

Next Article
MEREKA?

MEREKA?

Pantai Pulau Merah atau Pulo Merah adalah sebuah destinasi wisata pantai di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur atau sekitar 80 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi sehingga menjadi konstribusi sosial, ekonomi, dan budaya bagi masyarakat desa sekitar tersebut. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi juga memperkenalkannya ke dunia internasional dengan sebutan Merah Island Beach. Dulunya bernama Pantai

Ringinpitu karena banyak pohon beringin di sekitar pantai, kemudian seiring dengan berjalannya waktu lebih dikenal dengan sebutan Pantai Pulau Merah.

Advertisement

Destinasi wisata tersebut dinamakan Pulau Merah karena tanah di sekitar area tersebut berwarna kemerahan. Warna merah ini disebabkan karena alterasi yang kuat di daerah tersebut, alterasi sendiri adalah perubahan komposisi batuan akibat pengaruh suhu dan tekanan. Dari sisi geologinya bisa dilihat dari Peta Geologi Regional daerah Blambangan terlihat bahwa daerah bukit Tumpang Pitu tersusun oleh batuan Formasi Batuampar (Tomp) dan batuan terobosan Tersier (Tmi). Formasi Batuampar tersusun oleh breksi gunung api, tuf, batupasir tufan, lava andesit, dan sisipan batugamping. Sementara itu, batuan terobosan tersier berupa andesit dengan umur kedua formasi tersebut tersier (65 – 2,5 juta tahun yang lalu) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada zaman tersier daerah ini adalah sebuah daerah gunung api yang aktif jutaan tahun lalu. Selama puluhan juta tahun tersebut daerah Tumpang Pitu dan sekitarnya mengalami proses geologi berupa alterasi hidrotermal pada batuan karena suhu dan tekanan. Di sini faktor utama tersebut adalah aliran hidrotermal atau air panas. Aliran hidrotermal sendiri adalah larutan sisa diferensiasi magma yang bersifat aqueous. Larutan inilah yang membawa mineral-mineral pembawa logam seperti Cu, Au, Sn, Ag, dan sebagainya melewati rekahan-rekahan yang ada dan apabila mencapai permukaan dapat menjadi sumber mata air panas. Alterasi hidrotermal dapat mengubah mineral tertentu menjadi mineral lempung. Dan di daerah Pulau Merah bisa diamati batuan yang sudah mengalami alterasi seperti contohnya batuan di sekitar daerah tersebut sudah lapuk dan tercampur biotabiota laut dan bukit di sebelah timur yaitu Bukit Tumpang Pitu bagian bawahnya tersingkap dan tanahnya berwarna merah yang dapat terjadi juga akibat alterasi dan oksidasi yang mengandung unsur besi. Bongkah batu yang juga banyak mengandung besi tersebut dapat menimbulkan pecahan koral, sehingga terdapat banyak hewan invertebrata yang menempati zona tersebut, seperti kima (Tridacnidae), tiram (Ostreidae), bintang rapuh (Frittle Star), teripang (Holothuroidea), cacing laut (Polychaeta), dan bulu babi (Echinoidea). Akhirnya, pada tahun 2018, Komite Geopark Nasional menetapkan Situs Geologi Pulau Merah sebagai Taman Bumi atau Geological Park yang menjadi laboratorium geologi dunia.

Artikel

Referensi:

Emayusita, Malikha. (2022, Juli 08). Menyebrang ke Pulau Merah. Diakses dari https://telusuri.id/menyeberang-ke-pulaumerah/

Kristiawan, Yohandi (2015, Desember 09). Sekilas Tentang Geologi di Pulau Merah Banyuwangi. Diakses dari https://yohandikristiawan.wordpress. com/2015/12/09/sekilas-tentang-geologi-dipulau-merah-banyuwangi/

This article is from: