
1 minute read
ZONA SUBDUKSI
Planet bumi terdiri dari beberapa lapisan. Semakin ke permukaan, suhu dari lapisan tersebut semakin dingin dan kaku. Akibatnya, lapisan Litosfer (lapisan kerak bumi dan sebagian mantel paling atas) sebagai tempat yang kita huni bersifat mudah rapuh.
Sementara itu, “kulit” terluar planet kita yaitu kerak bumi terpecah-pecah menjadi beberapa bagian akibat adanya arus konveksi di bawahnya. Arus konveksi ialah pergerakan cairan akibat adanya panas, seperti pergerakan air mendidih saat dipanaskan. Arus konveksi mengakibatkan kerak-kerak bumi di atasnya bergerak satu sama lain. Ada yang saling bertubrukan (konvergen), menjauh (divergen), dan berpapasan (transform).
Advertisement

Tempat kita saat ini, Pulau Jawa, terbentuk dari lempeng yang saling bertubrukan, tepatnya antara Lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Pergerakan tersebut menghasilkan jajaran gunung api dan gempa bumi yang terjadi.
Tata Cara Pembuatan
“Maket Zona Subduksi”
1. Potong ukuran styrofoam sesuai keinginan
2. Rekatkan antar lapisan menggunakan lem
3. Warnai styrofoam sehingga terdiri dari lapisan astenosfer, litosfer, kerak

4. Buatlah gunung api, bisa dari plastisin maupun permukaan styrofoam yang diukir
5. Rekatkan gunung api yang telah dibuat di atas permukaan zona subduksi
