KAMIS, 21 NOVEMBER 2013 | Nomor 81 Tahun I
HARIAN NASIONAL
C32 WHO & WHY RENATA KUSMANTO
PILIH KEPRIBADIAN GANDA āUntuk ke depannya, aku ingin menjajal kemamĀ puan akting dengan memerankan sosok berkepribaĀ dian ganda. Keinginan itu muncul karena kesukaan dan kebiasaan menonton film bergenre thriller. āAku suka nonton film-film thriller, seru banget lihatnya. Ingin banget sih, kalau ada yang nawarin boleh-boĀ leh saja.ā Saat disinggung kalau harus memilih antara akĀ ting dan model, Rena menjawab ia akan tetap seĀ tia pada dunia model yang telah membesarkannya. āSaya besar di dunia model, tak terasa sudah delaĀ pan tahun, jadi tak mungkin saya tinggalkan. SeĀ lama masih bisa, saya akan tetap menjadi model,ā ujar Rena. l CHAIRUL ABSHAR
DIAN EKAWATI
Belum Berpikir Asmara NAMA penyanyi Dian Ekawati mungĀ kin belum familiar di telinga pecinta musik Tanah Air. Pasalnya dia meĀ mang belum mengeluarkan single atau album secara nasional. Meski begitu, Dian sudah mengukir prestasi manis di Asia. Perempuan kelahiran 29 Maret 1972 ini pernah membawa nama Indonesia berkibar di Asia deĀ ngan menjuarai Pioner Karaoke Championship Asia pada 1991. Kembali ke kampung halamanĀ nya Makassar, Dian membuat alĀ bum berbahasa Makassar. Karena usia yang masih sangat muda, orangtua melarangnya menerusĀ kan karier. Sepanjang mengarungi dunia keĀ
artisan, pantang bagi Dian Ekawati mengutamakan soal asmara, apaĀ lagi sampai terlibat skandal. āYang pasti, saya nggak mau begitu gamĀ pang jatuh cinta, terlibat skandal dan kemudian diobral jadi pemberiĀ taan luas di masyarakat. Penyanyi yang pernah menjeĀ lajah sembilan negara lewat show profesional ini, sejak setahun lalu memilih hijrah ke Jakarta. Kini Dian sedang mengadu nasib di tengah persaingan artis-artis top ibu kota. Untuk itu, dia merekam ulang lagu pop āTanda-tandanyaā ciptaan musisi Odie Agam yang pernah dipopulerkan Mus MuĀ jiono. l CHAIRUL ABSHAR
PEVITA PEARCE
Terinspirasi Shakespeare PEVITA Cleo Eileen Pearce, dara cantik ini sejak kecil memang sudah menunjukkan minatnya pada dunia seni. Beragam biĀ dang telah dicicipi, mulai dari bermusik hingga melukis. NaĀ mun, pementasan drama Romeo and Juliet karya William ShakeĀ spearelah yang membuatnya jatuh cinta pada pilihan terĀ akhirnya, yaitu seni peran. āBisa dibilang, saya sudah mencintai dunia teater sejak sekolah di SD dan SMP Al-Azhar Kemang Pratama, begitu juga saat di SMA HIGH/SCOPE InĀ donesia. Mengikuti pementasan teater di sekolah bertahun-tahun menyadarkan saya bahwa iniĀ lah hasrat saya. Menyenangkan
menjalani apa yang kamu suka, enggak ada beban. Capek, tapi senang,ā katanya. Pada awal 2012 hingga
menjelang April, PeviĀ ta mengikuti Short Course Acting di New York Film Academy, Australia. Di sana ia mengikuti banyak kelas, di anĀ taranya kelas pemanasan vokal, kelas play (latihan drama) deĀngan skrip bahasa Inggris literatur karya Shakespeare, dan belajar tata cara mengikuti audisi atau casting. āKemampuan untuk melihat masa depan sebenarnya aku beĀ lajar dari sekolah, favorit saya adalah kelas Meisner, yaĀitu mengĀ asah ketajaman akting dengan teknik repetition atau pengulangĀ an kata. l CHAIRUL ABSHAR
FOTO-FOTO : HARIAN NASIONAL | CHAIRUL ABSHAR
SEBAGAI model, karier Renata Kusmanto kini seĀ makin menanjak. Selain di catwalk, kini perempuan cantik itu pun merambah dunia seni peran. Ia akan berperan sebagai gadis Tionghoa dalam film terbaru berjudul Ketika Tuhan Jatuh Cinta. Renata mengaku tidak belajar secara formal. Ilmu yang dimilikinya seĀ karang diperolehnya secara otodidak. Diakui, ia lebih banyak menimba ilmu dengan pemain film lainnya. āSebagai pemain baru di dunia akting, aku mau mencoba peran yang sekiranya bisa saya mainkan. BuĀ kan milih-milih, intinya buat aku peran yang ditawarin itu pas atau sesuai dengan diri aku. Aku masih tahap belajar. Kecuali kalau aku sudah fokus di film, aku mau explore semuanya,ā kata Rena.
CHRISTIN GRIESE
Belajar di Sela Syuting CHRISTIN Griese, mengawali kaĀ riernya pada 2011 lewat sinetron berjudul āSegala Cintaā. Setelah itu tawaran untuk main sinetron berĀ datangan. Bahkan saking keenaĀ kan main sinetron, Christin jadi keteteran menjalani pendidikan formalnya. Untuk menyiasatinya Christin memilih sekolah dengan program home schooling. āMeski sibuk dengan jadwal syuting yang padat, aku selaĀ lu berusaha menjaga prestasi sekolah, pokoknya masalah pendidikan selalu dinomorĀ saĀ tukan. Sempat bingung juga. Tawaran main sinetron cukup banyak. Aku pikir itu meruĀ pakan kesempatan. Mungkin tawaran tidak datang dua kali. Jadi aku terima saja, sementara pendidikan juga penting,ā ujar Christin. Christin mengaku, saat ini sudah telanjur keenakan main sinetron. Waktunya lebih banyak dihabiskan di lokasi syuting. Nyaris saja dia putus sekolah. Beruntung ChrisĀ tine punya tekad yang kuat untuk tetap mengenyam pendidikan. āSekarang aku harus panĀ dai mengatur waktu. KaĀ rier difokuskan pada seni akting. Tapi di sela-sela kesiĀ bukan syuting aku sering buka-buka buku pelajaran. Jadi aku tetap belajar walau di lokasi syuting,ā kata ChrisĀ tin. l CHAIRUL ABSHAR