Harian Nasional

Page 30

SENIN, 16 DESEMBER 2013 | Nomor 106 Tahun I

HARIAN NASIONAL

C30 NATIONAL EVENT Psy Posisi Teratas Enam Kategori PENYANYI rap Korea Selatan, Psy, meraih posisi teratas enam ka­ tegori grafik akhir tahun majalah US Billboard untuk 2013. Kabar itu di­ sampaikan manajemen perusahaan setempat, pekan lalu. Psy, yang naik menjadi bintang global dengan “Gangnam Style” de­ ngan menampilkan tarian berkudanya pada tahun 2012 terpilih sebagai top “Dance/Electronic Streaming Song,” dan “Rap Streaming Song”. Tahun 2013, menurut YG Entertainment, Psy terpilih sebagai “World Digital Song” tahun 2013 di tangga lagu akhir tahun yang akan dimasukkan dalam edisi Desember majalah musik bulanan itu. l ANTARA

Trailer Amazing Spider-Man 2 Dirilis TRAILER baru untuk film The Ama­ zing Spider-Man 2 telah beredar se­ cara online. Menurut DigitalSpy, klip ini menunjukkan hal yang tidak ter­ lihat sebelumnya, yakni perjuangan Peter Parker untuk menyeimbang­ kan kegiatannya sebagai siswa SMA dengan tugas superhero. Trailer ini juga memperlihatkan karakter Andrew Garfield yang men­ derita. The Amazing Spider-Man 2 memperkenalkan dua penjahat baru, Jamie Foxx dan Paul Giamatti Electro yang secara fisik mengintimidasi Rhino, bersama Green Goblin, Venom Doc Ock, dan Vulture. Film ini dijadwalkan tayang pada 18 April 2014 di Inggris dan 2 Mei di Amerika Serikat. l ANTARA

FILM “Tenggelamnya Kapan Van Der Wijck” yang diadaptasi dari novel karya Buya Hamka dalam judul yang sama siap di­ tayangkan. Film ini mengisah­ kan seseorang bernama Zainud­ din, pemuda asal Makassar yang berlayar menuju tanah kelahir­ an ayahnya di Padang. Ia ingin menjaga bersilatur­ rahmi dengan keluarga besar ayahnya. Di sana ia menemu­ kan cintanya, gadis cantik ber­ nama Hayati. Gayung bersam­ but, Hayati pun membalas cin­ tainya. Tapi takdir memisahkan. Cinta mereka berakhir karena kapal Van Der Wijck tenggelam. Setting cerita film dikisahkan tahun 1930-an, sesuai cerita dalam novel. Soraya Intercine Films selaku rumah produksi butuh waktu lima tahun untuk memproses novel terbitan tahun 1939 itu. Masa lima tahun waktu dihabis­ kan karena ingin setting cerita dalam film dibuat sebisa mung­ kin sama persis dengan novel karya Haji Abdul Malik Karim Amarullah atau Hamka. “Saya bikin adaptasi 100 persen sama supaya penon­ ton merasakan visualnya,” kata Sunil Soraya yang menyutrada­ rai sekaligus produser film ini saat jumpa pers di Plaza Sena­ yan, Jakarta, (15/12). Suasana cerita dalam film harus dibuat seperti yang dikisahkan pada ta­ hun 1930-an sesuai dengan era novel. Apa boleh buat, dia ha­ rus melakukan riset yang pan­ jang. Itu wajib dilakukan un­

HARIAN NASIONAL| CHAIRUL ABSHAR

Van Der Wijck Siap Ditayangkan

flash

Pendukung Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (15/12)

tuk mendapatkan gambar yang maksimal. Observasi, proses pra-produksi, casting, sam­ pai penulisan skenario dimu­ lai sejak tahun 2008. Film ini akhirnya rampung setelah me­ ­ lewati proses produksi 5 tahun. Sunil mengaku sempat ragu film ini dapat diselesaikan kare­ na prosesnya yang cukup pan­ jang. Salah satu elemen tersulit, menurut dia, adalah menemu­ kan kapal yang menyerupai Van Der Wijck di tahun 1930-an. Akhirnya dibuat ulang re­ plika kapal dengan memesan dari Belanda. Replika dibuat oleh produsen yang membuat kapal Van Der Wijck di masa lalu. “Kita cari kapal yang mi­ rip Van Der Wijck di sini susah. Akhirnya kita minta blueprint dari Belanda dan kita membuat kapal itu,” tuturnya.

Kapal dibuat semirip mung­ kin dengan aslinya. Selain ben­ tuk, warna dan bobotnya juga dibuat serupa. Semua itu di­ lakukan agar penonton yang telah membaca novel mendapat gambaran tentang kapal. Begitu juga dengan mobil yang berlalu lalang, dibuat sama dengan kendaraan yang beredar sekitar tahun 1930-an. Ini harus dicari dari kolektor mobil lama. Kesulitan lainnya adalah mencari laut yang tidak memiliki ombak kencang. Ini dibutuhkan karena kapal Van Der Wijck diki­ sahkan tenggelam bukan karena ombak besar. Padahal, ombak di laut tem­ pat syuting kencang sekali. Akh­ irnya tim produksi mendatang­ kan tenaga ahli dari luar untuk menampilkan efek tenggelam tanpa menggunakan animasi.

Sunil mengisahkan, proses mencari kapal menghabiskan waktu 3 tahun. Pembuatan ka­ pal sampai setahun. “Makanya kita agak susah produksinya. Inilah yang membuat menjadi lama,” ujar Sunil. Donny Dhirgantoro, salah satu penulis skenario me­ nyatakan dibutuhkan waktu 2 ta­ hun dengan riset yang mendalam untuk menulis skenario. Bersa­ ma Imam Tantowi, Donny men­ cari skrip yang sesuai de­ngan era tersebut mengenai kapal hingga adat Minang untuk menjadi ba­ han para pemain film. Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” dibintangi Pevita Pearce sebagai Hayati, Herjunot Ali sebagai Zainuddin, dan Reza Rahadian sebagai Aziz. Film ini berdurasi 2 jam 45 menit. l CHAIRUL ABSHAR

KINEFORUM Dewan Kesenian Jakarta bekerjasama dengan Ja­ karta Biennale 2013 menyeleng­ garakan kineforum MISBAR: se­ buah bioskop temporer dengan desain kontemporer di ruang terbuka, yang memutar film-film Indonesia klasik maupun kini. Acara yang didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ini akan berlangsung pada 10-16 Desember 2013 di Lapangan Futsal MONAS, ma­ suk dari Pintu Timur Laut, se­ berang Gedung Pertamina. Konstruksi kineforum diran­ cang sedemikian rupa oleh dua arsitek, Melissa Liando (Indone­ sia) dan Laszlo Csutoras (Hun­ garia), mengadaptasi konsep menonton layar tancap. Layar tancap sendiri pernah menjadi popular di tahun 70-80-an se­ bagai hiburan rakyat, tetapi kini mulai jarang ditemukan. Na­ mun, kineforum MISBAR tidak

hanya menjadi media nostalgik tentang layar tancap, tetapi juga ditujukan untuk memberikan alternatif ruang dan pengalaman menonton bagi publik Jakarta, sesuai kegiatan kineforum se­ lama ini. Selain itu, kineforum MISBAR merupakan salah satu siasat untuk membawa film ke tengah warga. Sesuai tema Ja­ karta Biennale 2013 tahun ini, “Siasat”. “Kineforum MISBAR hadir sebagai tanggapan atas kurangnya bioskop untuk rak­ yat,” ujar Sugar Nadia, Manajer kineforum, dalam pengantar acara. kineforum MISBAR berukur­ an 40 m x 16 m, dengan kapa­ sitas 150-200 orang, serta didu­ kung sistem audio-visual yang mumpuni. Bangunan kineforum Misbar dibuat menggunakan material terjangkau dan dapat digunakan kembali setelah akhir pertunjukan. Struktur ­

yang digunakan adalah sistem pipa scaffolding sewaan yang fleksibel dan memungkinkan perakit­an yang cepat, kemudian dilapisi bahan-bahan sederhana lainnya. “Sebagai arsitek, kami berdua memiliki ketertarikan khusus untuk menciptakan ar­ sitektur yang dipadukan dengan agenda sosial. Desain kami pada dasarnya memadukan prinsip misbar (gerimis bubar) dengan bioskop modern,” ujar kedua ar­ sitek dalam pengantar kegiatan. Kurator Adrian Jonathan dan Mahardhika Yudha me­ milih film-film Indonesia dari berbagai era. Mulai dari film “Apa jang Kau Tjari, Palupi?” (1969), “Kejarlah Daku Kau Ku­ tangkap”, dan “Nagabonar” dari era tahun 80-an. Termasuk film “Rumah Dara” yang diproduksi pada tahun 2000 ke atas. “Filmfilm yang diputar adalah hasil dari serangkaian siasat dengan

HARIAN NASIONAL| BAYU RIZKY PRAHADIAN

Kineforum Angkat Perfilman Indonesia

Desain “misbar” pada pembukaan kineforum (14/12) di Monas, Jakarta.

berbagai pertimbangan, terma­ suk kualitas tayang. Dan paling kentara tentunya adalah tema siasat sejarah–sejumlah film popular dari berbagai zaman. Beberapa merupakan cerita ringan tentang upaya warga menyiasati kehidupan ibukota. Selain itu ada dua film yang merupakan siasat sekelompok anak muda untuk membaca lingkungannya lewat sinema,”

ujar kedua kurator dalam peng­ antar program. Penayangan film Indonesia ini diharapkan bisa kembali mendekatkan film Indonesia dengan masyarakatnya. Pena­ yangan film berlangsung tiap pukul 19.00 dan 21.00. Khu­ sus hari Jumat dan Sabtu, ada pemutaran tengah malam yang dimulai pukul 00.00. l BAYU RIZKY PRAHADIAN


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.