Harian Nasional

Page 5

HARIAN NASIONAL

SELASA, 10 DESEMBER 2013 | Nomor 100 Tahun I

KESRA A5 KECELAKAAN KERETA API

LIMA KECELAKAAN MAUT SEBELUMNYA Tragedi paling parah dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Kereta dari Rangkasbitung bertabrakan langsung (head-to-head) dengan kereta dari Stasiun Tanah Abang di daerah Pondokbetung, Binta­ ro, Tangerang, pada pagi hari. Human error sebagai penyebab. Dua kereta itu direncanakan bersilang di Stasiun Kebayoran namun diganti menjadi di Stasiun Sudimara. Selain 156 tewas, lebih dari 300 lainnya terluka. 25 DESEMBER 2001 – 31 TEWAS KA 146 Empu Jaya menabrak KA 153 Gaya Baru Malam Selatan yang menunggu bersilangan di Spoor 3 Emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes, Jawa Tengah, sekitar pukul 04.33 WIB. KA 146 melanggar sinyal masuk stasiun yang beraspek merah (harus berhenti). Selain 31 tewas, 53 lainnya terluka. 16 APRIL 2006 – 14 TEWAS KA Kertajaya bertabrakan de­ ngan KA Sembrani. Lepas pukul 02.00, bermula dari KA Kertajaya masuk Stasiun Gubug dari arah Jakarta. Kertajaya masuk di Jalur 1. KA Gumarang masuk stasiun yang sama di Jalur 2. Setelah Gumarang melintas, Kertajaya nyelonong masuk Jalur 2 padahal belum diberi aba-aba untuk jalan. Ketika Kertajaya masuk Jalur 2 tiba-tiba Sembrani dari arah Jakarta masuk berkecepatan tinggi. 18 APRIL 2006 – 5 TEWAS KRL Pakuan jurusan Jakarta-Bogor menghantam Metromini S-64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan. Empat tewas di lokasi dan se­ orang meninggal di rumah sakit. Kecelakaan terjadi saat Metromini melewati perlintasan KA Duren Kalibata, Jakarta Selatan, tepatnya di bawah flyover Kalibata sekitar pukul 15.00. Saksi mata menyebut laju Metromini tertahan karena tepat di depannya ada angkutan lain yang berhenti. Sopir sudah membunyikan klakson berkali-kali agar kendaraan di depannya maju, namun tidak dihiraukan. 16 JANUARI 2007 – 5 TEWAS Rangkaian KA Bengawan jurus­ an Solo-Tanah Abang putus di Kecamatan Cilongok, Kabu­ paten Banyumas, Jawa Tengah, saat subuh. KA Bengawan membawa 12 gerbong, gerbong 4 jatuh ke sungai, sedangkan gerbong 5 hingga 12 ­miring dan terguling.

JAKARTA (HN) P e m e r i n t a h siap bertanggung jawab terha­ dap kecelakaan tabrakan antara kereta api dan truk pengangkut bahan bakar milik PT Pertamina di perlintasan kereta Bintaro Per­ mai, Tangerang Selatan. Menteri Perhubungan EE Mangindaan sudah melakukan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero ter­ kait kecelakaan tersebut, apa­ lagi kecelakaan ini melibatkan PT ­Kereta Commuter Line Jabo­ detabek (KCJ), unit usaha KAI. “Pertanggungjawaban tetap pada kami, Kementerian Perhubungan dan PT KAI,” kata Mangindaan di Jakarta, Senin (9/12). Saat ini, KAI dan Komite Na­ sional Keselamatan Transpor­ tasi (KNKT) sedang melakukan investigasi atas kecelakaan itu. Dia meminta masyarakat tidak membuat spekulasi terkait pe­ nyebab kecelakaan dan bersabar menunggu hasil investigasi. “Kami masih mencari penye­ bab dan sudah berusaha meng­ utamakan keselamatan. Namun kecelakaan masih bisa terjadi,” katanya. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubung­ an Bambang S Ervan mengung­ kapkan duka cita atas kecelakaan tersebut. Saat ini Dirjen Perkereta­ apian Kementerian Perhubungan sudah berkoordinasi dengan PT KAI dalam hal operasional dan penanganan korban. “Kecelakaan ini terjadi akibat adanya pelanggar­ an lalu lintas di perlintasan kereta api,” kata Bambang. Ia menilai kecelakaan kereta dan truk pengangkut BBM kare­ na ketidaksadaran dari penge­ mudi kendaraan atas pintu per­ lintasan kereta. Namun penyebab pasti kecelakaan ini akan diper­ oleh dari hasil investigasi KNKT dan PT KAI. “Sesuai laporan yang ada, pin­ tu palang kereta sudah menutup, sirine juga sudah menyala, tapi

HARIAN NASIONAL | AULIA RAHMAN

Masyarakat Jangan Berspekulasi

19 OKTOBER 1987 – 156 TEWAS

Tim Gabungan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Metro Jaya dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penyidikan di lokasi tabrakan truk pengangkut BBM dan KRL di Jakarta, Senin (9/11).

sopir tetap menerobos,” katanya. Humas PT Kereta Commu­ ter Line Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunnisa mengatakan, salah satu penyebab kecelakaan kereta jurusan Tanah-Abang Serpong karena palang pintu perlintasan kereta tidak berfungsi. “Memang di kawasan itu palang pintunya tidak berfungsi. Seharusnya ada jalan layang (fly over) di situ sehingga tidak ada lokasi yang rentan kecelakaan,” kata Eva. Palang pintu yang tidak ber­ fungsi membuat kendaraan yang melintas jadi tidak mengetahui apakah rel aman atau tidak un­ tuk dilintasi. Penanganan kereta dan perto­ longan pada korban terus dilaku­ kan. Jalur kereta jurusan Tanah Abang ke Serpong dan sebaliknya juga sempat dihentikan akibat kecelakaan tersebut. Begitu pula dengan jurusan Lintas Maja-Ser­ pong dan sebaliknya yang hanya dilayani oleh satu kereta rel listrik (KRL) dan kereta lokal. Penyelamatan korban KRL KA 1131 dan pemindahan truk tangki BBM masih terus dilakukan agar

tidak mengganggu jalur kereta. Untuk kompensasi, KCJ me­ nyerahkan mekanisme ke PT Jasa Raharja dan PT Jasa Ra­ harja Putera, baik bantuan biaya pengobatan korban luka maupun santunan korban tewas. “Jasa Raharja akan mem­ berikan santunan Rp 25 juta un­ tuk korban tewas dan Rp 10 juta maksimal untuk korban luka. Jasa Raharja Putera akan mem­ beri santunan Rp 40 juta untuk korban tewas dan maksimal Rp 30 juta untuk korban luka,” katanya. VP Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir me­ ngatakan, truk yang bertabrakan dengan kereta itu membawa muatan BBM jenis premium se­ banyak 24 kiloliter (KL) untuk distribusi ke wilayah Bintaro dan sekitarnya. Pertamina terus mengum­ pulkan informasi dari petugas di lapangan dan masih fokus un­ tuk penanganan para korban. Pertamina siap membantu biaya pengobatan bagi korban dan me­ nyiapkan Rumah Sakit Pusat Per­ tamina (RSPP) bagi korban yang perlu dirujuk ke RS lebih lanjut.

Tujuh Saksi Diperiksa Sedikitnya tujuh orang di­ mintai keterangan sebagai saksi tabrakan Kereta Rangkaian Lis­ trik (KRL) Commuter Line Ser­ pong–Tanah Abang dengan se­ buah truk pengangkut 24.000 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium. “Hingga Senin (9/12) malam petugas telah mengamankan tu­ juh orang saksi dan langsung melakukan pemeriksaan,” Ke­ pala Bidang Humas Polda Met­ ro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Senin ­ (9/12). Dia menyebut mereka saksi kunci terjadinya kecelakaan. Pemeriksaan berkoordinasi de­ ngan Komisi Nasional Kesela­ matan Transportasi (KNKT). Rikwanto menyebutkan tujuh saksi terdiri atas seorang penjaga palang pintu perlintasan KRL, dua pembantu penjaga pintu per­ lintasan, dan empat orang saksi yang melihat kejadian. Seorang lainnya pengendara sepeda motor yang berada di depan truk tangki saat tertabrak KRL. l DIDIK PURWANTO | SYAIFUL BAHRI

JAKARTA (HN) – Sejumlah saksi mata mengatakan palang pintu perlintasan kereta api Pondok Betung dalam kondisi terbuka. Alarm tidak berbunyi sesaat sebelum truk tangki milik PT Pertama yang pengangkut pre­ mium bertabrakan dengan KRL Serpong-Tanah Abang di tengah perlintasan. Ade, seorang warga me­ ngatakan, sekitar pukul 11.20 WIB, ia baru saja menjemput anaknya dari SD Bintaro yang bersebelahan dengan perlin­tasan Biak

22-31° C

Manokwari

kereta api. Setelah melewati perlintasan kereta, dia melihat seorang lelaki sibuk mengatur mobil dan motor yang melintas. Saat itu, kata dia, di sekitar pintu rel kereta banyak kendara­ an yang akan melintas. Beberapa meter setelah dia melintasi palang pintu, tiba-tiba terdengar suara keras dari arah belakang. Ia meng­ hentikan motornya dan menoleh. Saat itu, ia melihat kereta dan truk sudah terguling lalu terjadi ledak­ an dan kebakaran. “Seingat saya, palang pintu

24-33° C

Merauke

22-31° C

Kupang

perlintasan tidak ditutup dan tidak ada bunyi alarm saat saya melintasi rel tersebut,” tuturnya. Dia mengatakan ada satu orang yang berdiri dan masih menyuruh pengendara masuk. “Makanya saya bisa lewat. Giliran truk Pertamina itu lewat, tahutahu terjadi tabrakan,” katanya. Edi, pemilik bengkel yang tempat usahanya berada dekat lokasi kejadian mengatakan be­ berapa saat sebelum tabrakan, tukang ojek teriak awas kereta. l RIDWAN MAULANA

22-32° C

Sumbawa

23-33° C

REUTERS | BEAWIHARTA

Saksi Menyebut Pintu Lintasan tidak Ditutup

Petugas pemadam kebakaran seusai memadamkan api yang membakar truk pengangkut BBM yang bertabrakan dengan KRL di Bintaro, Senin (9/12).

Mataram

22-32° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu