Harian Nasional

Page 16

SELASA, 8 OKTOBER 2013 | Nomor 39 Tahun I

HARIAN NASIONAL

A16 GLOBAL

STOCKHOLM (HN) – Dua ilmu­ wan AS, James Rothman dan Randy Schekman, serta Tho­ mas Suedhof dari Jerman, Senin (7/10), dinobatkan sebagai pe­ raih Hadiah Nobel Kedokteran/ Fisiologi 2013. Pertemuan Majelis Nobel di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia, menilai ke­ tiganya berjasa atas riset tentang cara sel mengorganisasi sistem transportasinya. Atas sukses ini, ketiganya berhak atas hadiah tu­ nai senilai 8 juta kron (sekitar Rp 13,9 miliar). Hasil riset ketiga ilmuwan itu memaparkan cara hormon dan enzim dikirimkan ke dalam dan luar sel. Penelitian mereka dinilai sangat bermanfaat untuk perkem­ bangan penyembuhan penyakit diabetes dan Alzheimer. Rothman adalah profesor di Yale University, Schekman seorang profesor di University of California Berkeley, serta Sued­ hof profesor di Stanford Uni­ versity. Dalam riset sel ini, ketig­

Obama Tolak Nego Ancaman

REUTERS | JANERIK HENRIKSSON | TT NEWS AGENCY

Iluwan AS dan Jerman Raih Nobel Kedokteran

Foto tiga ilmuwan peraih Nobel Kedokteran 2013 dipampang dalam sidang Majelis Nobel di Karolinska Institute, Stockholm, Swedia, Senin (7/10).

Penelitian mereka dinilai sangat bermanfaat untuk perkembangan penyembuhan penyakit diabetes dan Alzheimer. anya bekerja terpisah alias men­ jalankan riset masing-masing dengan pendekatan berbeda pula atas inti masalah. Rothman, 62 tahun; Schek­ man, 64 tahun; dan Suedhof, 57 tahun, secara terpisah memetakan salah satu jaringan paling kri­ tis dalam tubuh menggunakan

gelembung-gelembung yang dike­ nal sebagai vesicles (vesikula) un­ tuk mengi­ rimkan zat-zat kimia seperti insulin ke dalam sel. Sistem itu –yang juga mendeskripsikan cara vesikula mengirimkan molekul ke per­ mukaan sel untuk sekresi (cair­ an)— sangat krits dan sensitif. Kesalahan atau gangguan dalam mekanisme transportasi ini pun bisa menyebabkan sakit serius, bahkan kematian. ‘’Tanpa organisasi yang sangat saksama dan tepat ini, gerak sel akan menuju kekacauan,’’ ujar Majelis Nobel. l REUTERS | SOLICHIN

WASHINGTON (HN) Para pe­ jabat Gedung Putih memastikan Presiden Barack Obama tidak akan berunding dengan Re­ publikan yang menguasai DPR AS di bawah ancaman men-default (gagal bayar) utang pemer­ intah. Obama, kata mereka, me­ ngatakan saat ini terserah Kong­ res bersedia atau tidak menaik­ kan batas utang tersebut. ‘’Tidak pernah ada periode saat Anda menghadapi faksi maupun strategi serius dari satu partai politik… memanfaatkan ancaman default sebagai taktik utama untuk mendalami kebijakan,’’ ujar Direk­ tur Dewan Ekonomi Nasional Ge­ dung Putih Gene Sperling, Senin (7/10) dalam bincang sarapan pagi Politico. Pernyataan Sperling ini mun­ cul sehari setelah Ketua DPR John Boehner (Republikan) ber­ keras tidak akan memperlunak sikap partainya untuk meng­ akhiri kebuntuan anggaran yang telah menyebabkan penutupan operasionalisasi sejumlah lem­

baga pemerintahan federal (shutdown). Boehner mengancam men-default-kan utang peme­ rintah pada jam-jam awal 17 Oktober saat tiba deadline pem­ bahasan utang tersebut. Bah­ kan ia mengancam tidak akan menaik­kan ambang batas utang dari US$ 16,7 triliun selagi tidak ada konsesi dari Presiden Obama. Sperling menilai, persetujuan menaikkan batas anggaran se­ bagai imbalan konsesi politik me­ munculkan preseden yang ber­ bahaya. ‘’Anda tahu arah semua ini. Lagi-lagi waktu yang dipakai, apa mungkin ada pula imbalan itu jika Presiden seorang Republik.’’ Sperling dan Ketua Penasihat Dewan Ekonomi Gedung Putih Jason Furman memastikan, ja­ lan ke depan tidak akan mudah jika Kongres tidak menaikkan ambang batas utang itu. Gedung Putih meyakini amanat Konsti­ tusi AS memang tidak mem­ berikan otoritas kepada pre­siden untuk menaikkan batas utang secara sepihak. l REUTERS | SOLICHIN


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.