Harian Jurnal Asia Edisi Rabu, 03 Mei 2017

Page 13

13

sp Rt

Rabu, 3 Mei 2017

Perkiraan Pemain AS MoNACo (4-4-2): Subasic; Mendy, Glik, Jemerson, Dirar; Lemar, Bakayoko, Moutinho, Silva; Falcao, Mbappe. JUVeNTUS (4-2-3-1): Buffon; Sandro, Chiellini, Bonucci, Alves; Marchisio, Pjanic; Mandzukic, Dybala, Cuadrado; Higuain.

Head To Head 22-04-2015 Monaco 0-0 Juventus (UCL) 14-04-2015 Juventus 1-0 Monaco (UCL) 15-04-1998 Monaco 3-2 Juventus (UCL) 01-04-1998 Juventus 4-1 Monaco (UCL)

Lima Pertandingan Terakhir AS MoNACo 16-04-2017 Monaco 2-1 Dijon (Ligue 1)

Kamis (4/5) 01.45 WIB AS Monaco vs Juventus

20-04-2017 Monaco 3-1 Dortmund (UCL) 24-04-2017 Lyon 1-2 Monaco (Ligue 1) 27-04-2017 PSG 5-0 Monaco (Coupe de France) 29-04-2017 Monaco 3-1 Toulouse (Ligue 1)

Uji Determinasi Monaco | Jurnal Asia Bagi Juventus, partai melawan Monaco ini adalah sebuah tantangan yang sama beratnya dengan Barcelona. Alasannya tentu saja serangan Monaco yang berbahaya. Monaco akan menjamu raksasa Juventus di Stade Louis II pada leg pertama semiinal Liga Champions, Kamis (4/5) dinihari WIB. Ini tentu menjadi laga krusial bagi kedua tim karena hasilnya tentu berpengaruh besar untuk leg kedua nanti. Monaco dipenuhi tim muda yang sedang on-ire saat ini. Rata-rata usia pemainnya di bawah 25 tahun bahkan di tim utamanya hanya Rademal Falcao, Joao Moutinho, Nabil Dirar dan Daniel Subasic yang berusia lebih dari 25 tahun. Namun, Monaco sudah membuktikan kekuatan mereka musim ini, di Ligue 1 mereka memilih klasemen, menyingkirkan Dortmund di

perempatinal dan Manchester City di perempatinal dengan skuat muda ini. Juventus juga memimpin klasemen Serie A, bahkan sedikit lagi mereka akan memastikan Scudetto. Juventus tampil sangat meyakinkan musim ini, namun pada laga terakhir mereka mendapat hasil yang negatif, seri 2-2 melawan Atalanta. Walau begitu hasil ini membuat Juventus 15 pertandingan berturut-turut tanpa kekalahan. Berbanding terbalik dengan Monaco, Juventus dipenuhi pemain-pemain yang berpengalaman. Sebelumnya, Monaco dan Juventus pernah bertemu di semiinal Liga Champions pada musim 1997-1998, saat itu Nyonya Tua menang agregat 6-4. Juventus melaju ke inal dan kalah di tangan Real Madrid. Pada leg pertama Juventus menang 4-1 di Delle Alpi dan di leg kedua Monaco menang 3-2. Pada musim 2014-2015 Juventus kembali mengalahkan Monaco di perempatinal Liga Champions. Gol

Arturo Vidal di leg pertama cukup untuk menyingkirkan Monaco pada saat itu. Sekarang skuat Monaco dipenuhi pemain muda yang sedang on-ire, pengalaman mereka memang kurang, tetapi sejauh ini Monaco sudah menunjukkan mereka pejuang yang sangat kuat. Monaco juga memiliki catatan luar biasa di kandang musim ini, di Ligue 1 mereka hanya sekali kalah dan sekali seri, sisanya kemenangan termasuk delapan kemenangan berturut-turut. Juventus punya rekor yang tak ciamik laga tandang, 2-2 melawan Atalanta, 0-0 melawan Barcelona, kalah 3-2 melawan Napoli bahkan seri 1-1 melawan Udinese. Namun Juventus tim yang penyabar, pengalaman mereka banyak membawa keuntungan selama ini di Liga Champions. Allegri juga ahli strategi yang luar biasa. Monaco sendiri tak akan mengubah ilosoi menyerang mereka melawan Juventus, bermain di kandang mereka akan mencoba mendapat gol sebanyak mungkin,

Liverpool Dituntut Jaga Fokus Watford | Jurnal Asia Kemenangan atas Watford membuat Liverpool dalam posisi bagus di persaingan empat besar. Tapi Juergen Klopp menyadari tiga laga tersisa masih akan berat. Kemenangan 1-0 atas Watford di Vicarage Road, Selasa (2/5) dinihari WIB memantapkan Liverpool di posisi tiga klasemen Premier League. ‘Si Merah’ saat ini mengumpulkan nilai 69 dari 35 laga, unggul empat poin dari Manchester City di posisi empat yang baru bermain 34 kali. Fakta bahwa Liverpool sudah memainkan satu pertandingan lebih banyak diakui Klopp memberikan atmosfer menekan. Selain City, ada pula Manchester United di posisi lima dengan 65 angka yang siap memanfaatkan kelengahan mereka. Tak ada alasan bagi Liverpool untuk berpuas diri, apalagi penampilan di markas Watford juga dinilai Klopp tak istimewa. Kini ada tiga partai inal, dimulai dari menghadapi Southampton, Minggu (7/5) akhir pekan nanti. “Kami punya tekanan dan itu berarti Anda berjuang untuk sesuatu yang bagus. Itu adalah tekanan yang positif. Kami mau terus fokus,” kata Klopp. “Kami tidak memperkirakan untuk sedetikpun bahwa akan mudah untuk mencapai Liga Champions. Kalau orang-orang berpikir kami bakal meraup tiga poin melawan Southampton, mereka pasti belum pernah melihat Southampton musim ini. Kami tidak bermain sempurna melawan Watford dan hasil imbang akan sulit untuk diterima. Tapi kami mendapatkan tiga poin

dan itulah yang para pemain layak dapatkan.” Di laga ini sendiri Liverpool bermain dominan, mencatatkan 60% penguasaan bola dan tampil lebih mengancam. Mereka melepaskan 12 percobaan dengan delapan di antaranya tepat target, sedang tuan rumah punya sembilan upaya dan hanya dua yang mengarah ke gawang. Gol tendangan gunting Emre Can menyambut umpan Lucas Leiva membawa Liverpool memimpin. Cederanya Philippe Coutinho di awal pertandingan sempat menjadi tantangan besar, tapi kemudian Adam Lallana mampu mengisi peran yang ditinggalkan. Klopp mengakui kemenangan ini sedikit butuh bantuan keberuntungan, dengan gol spektakuler yang dicatatkan Can. Tapi secara keseluruhan dia menilai itu layak didapatkan karena para pemainnya bekerja keras dan menciptakan banyak kesempatan. “Ini terasa sangat menyenangkan seperti yang bisa Anda bayangkan. Ini adalah laga yang sulit, kami memulai dengan sangat baik dan kemudian harus mengganti Phil (Coutinho), yang merupakan pemain sangat penting,” ujarnya. “Dan Adam Lallana masuk untuk bermain usai begitu lama menepi. Kami memulai dengan sabar, memainkan bola, dan mencoba menciptakan momen-momen. Golnya tentu saja spektakuler.” Setelah Soton, Liverpool akan bertandang ke West Ham United dan menutup musim dengan menjamu Middlesbrough. (dc-ss)

tetapi Juventus punya pertahanan luar biasa di Eropa. Monaco sampai di babak ini setelah menyingkirkan Manchester City dan Borussia Dortmund. Pasukan Leonardo Jardim mencetak masing-masing enam gol ke gawang City dan Monaco. Serangan mereka begitu mengagumkan. Namun, pertahanannya terbilang mengkhawatirkan. Meski mencetak 12 gol di fase knockout, Monaco juga kebobolan sembilan. Ini bisa jadi masalah bagi Monaco saat mengahadapi Juventus. Pasalnya, Juventus berada di level yang berbeda dibandingkan City maupun Dortmund. Juventus lebih komplet. Selain solid di belakang, pasukan Massimiliano Allegri juga tajam di depan. Porto dan Barcelona mereka singkirkan masing-masing dengan agregat 3-0. Juventus pun baru kebobolan dua gol di Liga Champions musim ini, dan dua gol tersebut semuanya lahir di fase grup.

JUVeNTUS 12-04-2017 Juventus 3-0 Barcelona (UCL) 15-04-2017 Pescara 0-2 Juventus (Serie A) 20-04-2017 Barcelona 0-0 Juventus (UCL) 24-04-2017 Juventus 4-0 Genoa (Serie A) 29-04-2017 Atalanta 2-2 Juventus (Serie A)

Juventus lebih difavoritkan. Salah satu alasannya adalah karena tim sekuat Barcelona saja tak mampu meruntuhkan pertahanan tangguh dan mengatasi serangan mematikan La Vecchia Signora. Selain itu, sejarah juga berpihak pada Juventus. Sebelum ini, Juventus sudah dua kali menyingkirkan Monaco di Liga Champions. Yang pertama adalah dengan agregat 6-4 di semiinal 1997/98. Yang terakhir adalah dengan agregat 1-0 di perempat inal 2014/15. Monaco bertekad melakukan pembalasan. Monaco sekarang memang bertambah kuat, tapi Juventus juga demikian. Determinasi Gianluigi Buffon dan kawan-kawan untuk kembali melewati Monaco serta meraih prestasi tertinggi di Liga Champions musim ini pun tak perlu dipertanyakan. Radamel Falcao dan Kylian Mbappe masing-masing telah mencetak lima gol untuk Monaco di Liga Champions musim ini. Dua

nama itu jelas bakal jadi andalan utama di lini depan dalam skema 4-4-2 racikan Jardim. Sementara itu, di kubu Juventus, Paulo Dybala adalah jaminan starter. Empat gol telah dicetak Dybala di Liga Champions musim ini, termasuk dua gol yang menyingkirkan Barcelona di babak sebelumnya. Allegri tak bisa memainkan Sami Khedira yang harus menjalani skorsing. Posisinya bakal digantikan Claudio Marchisio. Monaco diperkirakan akan memberikan perlawanan sengit, namun bakal jadi kejutan besar kalau sampai menghentikan Juve. “Monaco secara isik bagus dan mereka punya pemain-pemain berkualitas. Ini tidak akan mudah, tapi Juventus akan lolos,” kata eks penyerang Juve Marco Tardelli. “Ketika Bianconeri ingin menang, mereka mewujudkannya. Mereka hampir sukses di Bergamo melawan Atalanta, tapi harus membayar karena hilangnya sejumlah konsentrasi.” (adp-sbc-bn-dc)

Luke Shaw Terancam Absen Panjang Manchester | Jurnal Asia Bek kiri Manchester United, Luke Shaw, dikabarkan mengalami cedera kerusakan ligamen kaki. Dia pun terancam absen panjang hingga beberapa bulan. Shaw cuma bermain sembilan menit saat MU ditahan imbang Swansea City 1-1 di Old Trafford, Minggu (30/4). Dia dinyatakan cedera dan langsung menjalani scan sehari berselang. Dikutip BBC, hasil scan memperlihatkan ligamen kaki Shaw mengalami

kerusakan. Shaw pun dikabarkan langsung mencari dokter spesialis untuk mengetahui seberapa parah cederanya. Di usianya yang baru 21 tahun, riwayat cedera Shaw cukup panjang. Dan kerusakan ligamen ini yang bisa mengancam karier Shaw ke depannya. Pada 2015, Shaw mengalami patah kaki akibat mendapat tekel keras di pertandingan Liga Champions. Cedera itu membuatnya nyaris absen selama satu musim. Meski bisa kembali bermain sejak awal musim ini, Shaw kembali merasakan

cedera di bagian paha. Hal itu turut membuatnya banyak menepi sehingga baru mencatat 19 penampilan di semua ajang musim ini. Atas cedera terbarunya ini Shaw diprediksi akan absen sampai awal musim depan. Ini jelas jadi kabar buruk buat The Red Devils yang sudah kehilangan banyak pemain bertahannya. Sebelumnya Eric Bailly, Phil Jones, Chris Smalling dan Marcos Rojo sudah lebih dulu masuk ruang perawatan. (dc)

Tes Doping, Oezil Ngamuk London | Jurnal Asia Pemain bintang Arsenal, Mesut Oezil, membuat tanda di sebuah pintu White Hart Lane, usai timnya digebuk Tottenham Hotspur 0-2, akhir pekan lalu. Oezil yang dimainkan sebagai starter gagal memberikan dampak positif untuk Arsenal. Pada prosesnya, Spurs berhasil menjebol gawang yang dijaga Petr Cech dua kali lewat Dele Alli dan gol penalti Harry Kane di babak kedua. Kekalahan tersebut memastikan Arsenal

akan inis di bawah rival sekotanya tersebut di klasemen akhir nanti. Torehan mengecewakan yang baru terjadi sekali dalam 22 tahun terakhir. Sudah frustrasi dengan kekalahan Arsenal, Oezil semakin marah karena diminta untuk melakukan tes doping. Alhasil, gelandang internasional Jerman itu menendang salah satu pintu di stadion dengan amarah, sampai hasil sepakannya itu membekas. Pada awalnya, Oezil menolak tapi akhirnya mau karena kalau dia tidak menjalaninya maka dia akan didenda. Kekesalan Oezil tersebut diyakini karena tidak senang karena dirinya sering diminta untuk melakukan tes doping setelah melakoni pertandingan. Musim ini menjadi yang terberat bagi Oezil sejak pindah ke London Utara pada 2014. Terlepas dari sumbangan 11 gol dan 11 assist di musim ini, Oezil kerap ‘hilang’ di laga-laga krusial Arsenal. Selain itu, Oezil juga gagal membawa Arsenal bersaing di Premier League, Liga Champions, dan terancam gagal inis empat besar untuk pertama kalinya sejak 1996. (dc)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.