METRO SPORT 06
berita metro www.beritametro.co.id
RABU, 26 OKTOBER 2016
lintas arena
Timnas Putri Jajal Even di Malaysia JAKARTA (BM) - Timnas balap sepeda putri Indonesia yang dipersiapkan untuk SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 mencoba kemampuan dengan mengikuti kejuaraan bergengsi Jelajah Wanita Malaysia 2016, 27-29 Oktober. Pada kejuaraan ini, Timnas Indonesia yang dimanajeri Budi Saputra dan didukung pelatih Roby Yahya ini berkekuatan empat pebalap. Mereka sudah terbang ke Malaysia, Selasa (25/10). Empat pebalap yang akan mencoba kemampuannya pada balapan dengan total jarak tempuh 335,5 km yang terbagi tiga etape di Negeri Jiran ini adalah Azizah Farchana, Magfirotika Marenda, Crismonita Dwi Putri dan Eva Desiana. “Rencana ini memang mendadak. Tapi ini adalah peluang. Anak-anak membutuhkan jam terbang. Apalagi sebentar lagi kita menghadapi SEA Games dan Asian Games. Mereka butuh penyesuaian,” kata Kabid Binpres PB ISSI Sugeng Trihartono saat dikonfirmasi dari Jakarta. Menurut dia, untuk menentukan pebalap yang turun di Jelajah Wanita Malaysia 2016 ini dilihat dari hasil di PON Jawa Barat lalu. Namun, ada beberapa pebalap yang berada di rangking atas tidak bisa turun dan terpaksa diganti. Seperti yang dialami Yanthi Fuchiyanti. Pebalap peringkat pertama ini memilih fokus keluarga. Sedangkan Rohida, peraih perak nomor road race PON 2016, absen karena terkendala paspor. “Sebenarnya masih ada Ayu. Tapi Ayu dikonfirmasi akan memperkuat tim Kuala Lumpur. Makanya kami mengontak pebalap Kalimantan Utara, Eva Desiana untuk memperkuat timnas,” kata pria yang akrab dipanggil Tono itu. Untuk memberangkatkan timnas ke Malaysia ini, kata dia, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pelatih nasional Nurhayati yang selama ini menangani timnas. Namun, untuk penentuan pelatih yang mengawal Crismonita dan kawankawan, PB ISSI yang menentukan. Meski mengirimkan timnas, Tono menegaskan jika menambah jam terbang adalah yang utama. Apalagi timnas jarang mengikuti kejuaraan tur seperti Jelajah Wanita Malaysia ini. Melihat lintasan yang dilalui yang mayoritas datar, pihaknya menilai kejuaraan ini sangat tepat diikuti timnas. “Sprinter juga bisa turun disini. Yang jelas kami ingin mereka memanfaatkan kejuaraan ini untuk menambah kemampuan. Apalagi pada SEA Games ataupun Asian Games akan berharapan dengan mereka juga,” kata pria asal Malang itu. Sementara itu, sang manajer Budi Saputra berharap timnas bisa bersaing meski kondisinya belum maksimal setelah semua pebalap yang diturunkan di Malaysia, turun di PON 2016 lalu. Kejuaraan ini adalah kesempatan untuk mengukur kekuatan termasuk kekuatan lawan. (at/epe)
BM/GTS
WAJIB FOKUS: Lini belakang BFC ketika melawan Persib kebobolan dua gol di 10 menit terakhir. Konsentrasi yang mudah hilang jadi pekerjaan rumah Ibnu Grahan jika tak ingin terlempar dari papan atas.
Jelang Away ke Bali
Manajemen Soroti Konsentrasi Pemain DATA FAKTA BHAYANGKARA FC MENYERANG Gol: 36 Total Tembakan: 245 On Target: 122 Akurasi Umpan: 77 % Dribel: 52 % BERTAHAN Kebobolan: 24 Safety: 87 Tekel Sukses: 421 (58 %) Blok Tembakan: 58
pat perhatian serius manajemen. Mereka meminta agar elemen tim, pelatih dan pemain bisa tetap fokus hingga laga bubaran. Manajemen sendiri terus memotivasi pemain agar tidak kendor. “Evaluasi dari manajemen, tekankan kepada pemain dan pelatih agar selalu ingat kerawanan menit akhir dan awal. Yang jadi perhatian tentu fokus jelang pertandingan usai,” beber asisten manajer BFC AKBP Sumardji kepada beberapa awak media ketika ditemui di ruang kerjanya di Mapolda Jatim, Selasa (25/10).
Jelang Uji Coba Internasional
Hargi Terpental SLEMAN (BM) – Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl akhirnya memutuskan tiga pemain satu hari jelang pemusatan latihan (TC) tahap keenam berakhir, Selasa (25/10). Usai sesi latihan kemarin di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Riedl memanggil tiga pemain dan bicara secara intensif dengan mereka. Ketiganya adalah Muhammad Hargianto, Syahroni, dan Ricky Fajrin. Riedl menyampaikan keputusan pencoretan mereka dari skuat Timnas jelang tur away ke Myanman danVietnam. “Kami terpaksa mencoret mereka. Ini keputusan yang sulit. Tapi, sudah jadi kewajiban saya,” terang pelatih asal Austria tersebut. Dengan demikian, skuat Timnas untuk Piala AFF 2016 sudah mengecil. Kini, hanya tersisa 37 pemain di dalam skuat sementara Timnas. Riedl hanya tinggal mencoret 14 pemain lagi demi menemukan kerangka utama yang dibawa ke Filipina. “Nama ketiganya masih ada di skuat yang sudah didaftarkan, artinya harus siap. Kemampuan mereka tak buruk karena sama baiknya dengan yang lain,” lanjut dia. Pencoretan Hargianto mungkin menjadi salah satu kejutan. Sebab, Hargianto menjadi salah satu pemain yang meraih nilai terbaik di tes VO2 Max, bersama RudolofYanto Basna dan Manahati Lestusen. (vvb/epe)
M Hargianto
(12/10) lalu, BFC unggul lebih dulu lewat gol Ilham Udin Armaiyn di menit 70. Sialnya, mereka kebobolan dua kali saat laga di waktu normal tersisa 10 menit. Alhasil, BFC harus menelan kekalahan, 1-2. Terbaru, ketika Otavio Dutra dkk bertindak sebagai tuan rumah kala dijamu Madura United di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. BFC gagal menang saat menghadapi Bayu Gatra Sanggiawan cs, Sabtu (22/10) kemarin. Unggul lebih dulu lewat gol Thiago Furtuoso, BFC harus puas meraih satu poin karena Patrich Wanggai menyamakan
Untuk diketahui, dari 24 laga Torabika Soccer Championship (TSC)2016,sudahempatpertandingan BFC kebobolan di menitmenit akhir. Pertama saat menjamu Madura United pada putaran lalu. Bermain di Stadion Gelora Delta, Sabtu (25/6) lalu, BFC takluk 0-1 melalui gol Pablo Rodrigues pada menit ke-90. Kelengahan BFC berikutnya kembali terjadi di depan publik sendiri. Jumat (5/8) lalu, di stadion kebanggaan Kota Delta tersebut, BFC keok 1-2 dari Persipura Jayapura.Yang ketiga adalah saat menghadapi Persib Bandung di Stadion Wibawa Mukti, Rabu
skor di penghujung laga. “Kami bermain di level maksimal dan sayang sekali kerap kehilangan poin penuh jelang bubaran pertandingan. Tentu sangat mengecewakan kebobolan begitu terlambat. Untuk evaluasi, kami percayakan kepada pelatih,” terang Sumardji. Tim milik Mabes Polri ini selanjutnya akan menyambangi markas Bali United. Keduanya akan saling sikut pada Sabtu (29/ 10), di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Tambahan poin sangat dibutuhkan BFC untuk tetapmenjagapersaingandengan tim-tim papan atas. (dek/epe)
Siapkan Pengganti Patrick GRESIK (BM) – Keberadaan top skor sementara Persegres Gresik United, Patrick Da Silva, cukup vital bagi klub kebanggaan publik Kota Pudak. Striker dengan delapan gol itu dipastikan menjadi penonton saat Persegres menjamu Persiba Balikpapan, akhir pekan nanti. Kerugian besar tengah dirasakan Persegres. Tak hanya harus takluk 0-2 dari tuan rumah Persib Bandung, pekan kemarin. Persegres juga harus kehilangan Patrick saat meladeni Persiba Balikpapan di Stadion Petrokimia, Sabtu (29/10) mendatang. Patrick terkena kartu merah saat menghadapi Persib karena kedapatan meludahi bek Diogo Ferreira. Absennya striker asal Brasil itu jelas merupakan kerugian besar bagi Laskar Joko Samudro. Patrick adalah pemain tersubur dan sering menjadi penentu poin bagi Persegres. Alhasil, juru racik Persegres Eduard Tjong pun mendapat pekerjaan rumah. Ia kini tengah memilah siapa yang memiliki kemampuan sebagai penyerang dengan ketajaman memadai. “Kehilangan Patrick sudah jelas rugi, tetapi kami harus
secepatnya memberikan solusi atasmasalahitu,”ujarpelatihyang kerap disapa Edu ini. “Saya sudah mulai memikirkan pemain yang akan mengganti peran Patrick. Ada beberapa pilihan, bisa saja memainkan Gustavo Giron atau memasang pemain yang bukan striker. Semua akan saya pantau dalam sepekan ke depan,” imbuh mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 tersebut. Giron merupakan pilihan paling sederhana karena dia adalah striker murni. Sayangnya sejak bergabung dengan Persegres pada awal putaran kedua lalu, dia
belum impresif dan sering menjadi pemain pengganti. Opsi lain adalah menerapkan taktik ‘false number nine’ atau tidak memasang satu striker pun. Untungnya, mereka memiliki pemain yang memenuhi syarat pada sosok Oh In-Kyun atau Yusuf Efendi. Hingga kini, InKyun telah empat kali menggetarkan jala gawang tim lain. Sedangkan Yusuf mencatatkan namanya ke papan skor dua kali. “Bagaimana pun semua tim harus siap dengan kemungkinan terburuk, termasuk kehilangan satu atau lebih pemain utama,” tutup Edu. (dek/epe)
ISTIMEWA
PENGGANTI: Eva Desiana jadi atlet terakhir timnas Indonesia di ajang Jelajah wanita Malaysia 2016.
Tunggu Lawan SEMARANG (BM) - Juara tinju kelas ringan (61,2 kilogram) WBO Asia Pasifik, DaudYordan dijadwalkan kembali akan naik ring pada pertarungan perebutan gelar awal 2017. “Sebenarnya jadwal pertarungan saya sebelumnya sudah ditetapkan pada akhir November ini di Indonesia tetapi akhirnya batal karena ada beberapa hal dan diundur hingga awal 2017,” kata petinju yang akrab dipanggil El Cino tersebut, Selasa (25/10). Menurut petinju dengan rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut, kalau pada awal 2017 mendatang kemungkinan tempat pertarungannya tetap dilaksanakan di Indonesia seperti rencana semula. “Kalau yang awal 2017 kemungkinan besar tetap di Indonesia,” kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut. Menyinggung soal calon lawan, dia menyebut menunggu jawaban dari tiga otoritas tinju dunia. Daud Yordan berhasil meraih gelar WBA internasional di kelas ringan setelah mengalahkan petinju Argentina Cristian Rafael Coria, dalam pertarungan 12 ronde di Uruguay, 4 Juni 2016. Dengan kemenangan tersebut, membuka peluang bagi Daud Yordan untuk menantang juara dunia kelas ringan mengingat sekarang ini yang bersangkutan menempati peringkat pertama untuk menantang juara dunia. “Untuk calon lawan hingga saat ini belum ditentukan. Saat ini kami terus melakukan koordinasi dengan WBA karena WBA yang akan menetapkan siapa calon lawan yang akan dihadapi Daud Yordan,” kata Promotor Raja Sapta Oktohari di Jakarta beberapa waktu lalu. Ada tiga petinju yang berpeluang akan ditantang oleh Daud Yordan yaitu juara kelas ringan WBA Anthony Crolla, juara dunia kelas ringan versi WBC, Jorge Linares serta berpeluang naik ke kelas super ringan untuk menantang juara duniaWBA, Ricky Burns. (at/epe)
BM/GTS
SURABAYA (BM) – Buruknya para pemain Bhayangkara FC (BFC) menjaga konsentrasi hingga akhir pertandingan menda-
Patrick Da Silva (kiri)
Didominasi Peraih Medali PON 2016 dan POM ASEAN JAKARTA (BM) – PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) menyeleksi 71 atlet nasional yang meraih gelar juara pada Pekan Olahraga Nasional XIX, Kejuaraan Nasional 2016, dan Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN 2016 demi prestasi pada Asian Games 2018. “Seleksi nasional ini menggunakan sistem setengah kompetisi, sehingga para atlet akan saling bertanding. Hanya akan ada 28 atlet yang lolos seleksi dan mengikuti pelatnas IPSI di Jakarta,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar IPSI Erizal Chaniago di Padepokan Pencak Silat Indonesia Jakarta, Selasa (25/10). Selain demi Asian Games
2018, seleknas IPSI 2016 yang berlangsung pada Selasa dan Rabu (26/10) itu juga akan menentukan atlet-atlet yang akan mewak-
ili Indonesia pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 dan SEA Games 2017 di Malaysia. “Kami akan mengirim 30 atlet untuk
ISTIMEWA
JENJANG INTERNASIONAL: Sukses pesilat Jatim, Amri meraih medali emas di kelas F putra PON XIX/2016, membuka peluang tampil internasional jika terpilih dalam seleksas PB IPSI.
mengikuti kejuaraan dunia yang akan berlangsung di Bali pada 38 Desember dan diikuti perwakilan dari 45 negara,” ujar Erizal. Namun, PB IPSI tidak mematok target medali dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016. “Kami hanya menargetkan gelar juara umum karena kita punya sumber daya pencak silat yang banyak,” kata Erizal. Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Achmad Sutjipto mengatakan kesuksesan atlet-atlet pencak silat Indonesia harus dapat diukur. “Salah satu agenda pencak silat adalah agar olahraga ini menjadi cabang olahraga modern artinya dapat
diukur dari cara berlatih, penyeleksian atlet, dan ‘sport science’,” tutur Sutjipto. Satlak Prima, lanjut Sutjipto, mengharapkan IPSI punya kelompok atlet yang tidak lebih dari empatorangsebagaiatletandalan IndonesiadalamSEAGames2017 dan Asian Games 2018. “Sisanya merupakan atlet-atlet usia muda untuk mengikuti kejuaraan setelah Asian Games 2018. Jadi, kita harus rela medali Asian Games nanti hanya berasal dari empat orang,” ujar Sutjipto. Empat orang atlet andalan PB IPSI itu, menurut Sutjipto, dipilih berdasarkan kekuatan fisik, psikologis, dan teknik bertanding. (at/epe)
ISTIMEWA
IPSI Seleksi 71 Atlet Demi Asian Games
Daud Yordan