31052012

Page 3

3

PRO PONTIANAK

Kopi Pancong

Kamis, 31 Mei 2012

Siapkan Rp 2 Miliar Tangani Bencana

Tanam Rahmat PONTIANAK. Membangun budaya sama dengan membangun karakter bangsa yang berbudaya dan bangsa yang menebar kebaikan menebar rahmat sekalian alam. Seperti salah satu hadits nabi Muhammad. Kalaulah besok kita tahu akan kiamat, di kantong kita masih ada biji kurma tanamkan. Tanamkanlah Hatta Radjasa bibit itu, kalaulah bukan kita yang menikmatinya mungkin orang lain yang menikmatnya, kalaulah bukan orang lain yang menikmatinya, insya Allah burung-burung yang beterbangan yang akan menikmatinya rahmat untuk sekalian alam, tutur Menteri Perekonomian Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa, usai melakukan penanaman pohon di Kantor Bupati, belum lama ini. Menurutnya, menanam pohon adalah sama dengan menebar rahmat. Agar dapat dinikmati orang lain, selain merupakan gerakan yang bermanfaat untuk anak cucu dan generasi di masa mendatang. Kelak kita akan mengatakan, memang pernah pada satu generasi Indonesia dimana masyarakatnya menebang pohon. Tapi kemudian ada generasi berikutnya menanam pohon kini kita yang menikmatinya, jelasnya bangga. (dna)

Ranking Kelulusan Pontianak Turun PONTIANAK. Kendati tingkat kelulusan SMA/MA dan SMK Kota Pontianak tahun pelajaran 2011-2012 naik 0,7 persen. Namun turunnya peringkat Kota Pontianak sangat disayangkan DPRD Kota Pontianak. Ketua Komisi D DPRD Kalbar, Mansyur mengaku tidak puas dengan hasil yang diperoleh Kota Pontianak yang turun dari tahun 2011. Kaget sekali sampai ranking Kota Pontianak turun jauh dari tahun lalu, karena kami yakin Diknas dan Pemkot sudah sangat berupaya menyukseskan pendidikan Kota Pontianak. Terutama dalam menghadapi UN tahun 2012 ini, ungkap Mansyur, pada Equator, Rabu (30/5). Diakui Mansyur, DPRD sendiri sudah optimal memberikan dukungan berupa menganggarkan sekitar hampir 30 persen dari APBD Kota Pontianak. Termasuk gaji dan seluruh program sekolah. Agar menyukseskan program pendidikan. Kecuali dana bos yang memang sudah disiapkan dari pusat, anggaran untuk pendidikan Kota Pontianak cukup besar, katanya. Meski target Pemerintah Kota Pontianak terhadap siswa setingkat SMA masuk sepuluh besar nasional tahun ini tidak terwujud. Pemkot akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasil ujian, siswa maupun guru pada tahun 2013 Pemkot yakin target tersebut akan tercapai. Memang tahun ini tidak terpenuhi, tapi tahun depan kami yakin ada siswa Pontianak masuk sepuluh besar nasional, ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Mulyadi. Persentase kelulusan siswa pada UN tahun ajaran 2011/2012 se-Kalbar, memang hanya menempatkan Kota Pontianak pada posisi keenam. Namun secara kualitas berhasil meraih nilai tertinggi. Nilai tertinggi SMA untuk jurusan IPA dari ranking 1 sampai 10 disapu siswa Kota Pontianak. Bahkan untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berhasil meraih ranking 1 dan 2. Sementara untuk SMK berhasil menempatkan enam siswanya pada peringkat 10 besar. Masing-masing pada ranking 1, 2, 6, 8 dan ranking 10. Tahun memang lebih banyak peserta yang ikut, namun untuk kualitas Kota Pontianak masih tertinggi terutama nilai IPA dan IPS, katanya. Menurutnya, murid dituntut meningkatkan kuantitas belajar. Jika gurunya tidak berkualitas, karena Mulyadi yakin tidak dapat membentuk suatu prestasi. Karenanya tahun ini pihaknya akan menekankan evaluasi kepada guru. Jika itu sudah dilakukan kami yakin prestasi siswa Pontianak akan meningkat. Apalagi tahun lalu selisih antara siswa Pontianak dengan sepuluh besar nasional hanya 0,34, sekarang yang SMK hanya 0,90, terangnya. (dna)

Salah satu kawasan di Kota Pontianak tergenang air akibat derasnya hujan. D

OK

PONTIANAK. Walikota Pontianak, H Sutarmidji SH, MHum, mengakui sudah mengalokasikan anggaran senilai Rp 2 miliar dalam APBD 2012 untuk penanggulangan bencana alam seperti banjir dan angin puting beliung di kota itu. Kita

menganggarkan Rp 2 miliar untuk penanggulangan apabila terjadi bencana alam , yakin Sutarmidji. Ia menjelaskan, selain telah menyiapkan dari segi anggaran, pihaknya juga telah menyiapkan petugas dari Dinas

Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Tujuannya supaya penanganan pasca bencana alam, seperti banjir dan angin puting beliung cepat dilakukan. Saya juga

selalu komunikasi dalam antisipasi bencana alam, meskipun saat keluar kota selalu monitor perkembangan situasi di Kota Pontianak, ujarnya.Sutarmidji juga mengimbau, supaya terhindar dari musibah warga sebaiknya berhati-hati saat ke-

luar rumah, kalau cuaca sedang tidak bersahabat. Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Pontianak Sunarto mengatakan, pihaknya kini telah memetakan daerah-daerah rawan terjadi bencana alam, seperti banjir, luapan air pasang Sungai Kapuas, asap, kebakaran lahan, angin puting beliung. Pada dasarnya semua kecamatan dari lima kecamatan di Pontianak termasuk rawan bencana alam, seperti bencana alam banjir, angin puting beliung, banjir pasang laut, kabut asap akibat kebakaran hutan, katanya. Data BPBD Kota Pontianak tahun 2010, mencatat dua korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan rumah yang roboh, karena angin puting beliung. Empat rumah mengalami rusak berat dan 24 rusak ringan. Provinsi Kalbar umumnya rawan terjadi angin puting beliung, terutama daerah pesisir pantai. Badan Meteorology Klimatologi dan GeoďŹ sika (BMKG) mengakui, sulit memprediksi potensi terjadinya angin puting beliung, karena waktu kejadiannya yang singkat dan lokasinya yang kecil. (dna)

Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Laut PONTIANAK. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak semakin gencar mengimbau masyarakat yang bermukim di pinggiran Sungai Kapuas untuk selalu waspada. Mengingat selama beberapa hari terakhir, cuaca sangat berpotensi terjadi rob atau banjir air laut. Setiap hari kami selalu memberikan imbauan. Kami minta agar warga pinggiran sungai waspada rob yang datang secara tiba-tiba, karena beberapa hari terakhir, Kota Pontianak selalu diguyur hujan, kata Kepala BPBD Kota Pontianak, Ir. Sunarto, MT, ditemui di kantor Walikota Pontianak, Rabu (30/5). Imbauan yang diberikan Pemkot, menurut Sunarto,

disampaikan melalui pihak kelurahan dan ketua RT setempat. BPBD pun, lanjut Sunarto, sudah mensiagakan titik lokasi yang akan dijadikan tempat evakuasi. Bahkan kita sudah menyiapkan 24 kantor kelurahan, untuk tempat evakuasi masyarakat, ucap Sunarto. Ia mengakui, pihaknya sudah memetakan daerah-daerah rawan terjadi bencana alam. Langkah ini penting, agar kedepan Pemkot bisa membuat langkah-langkah antisipasi. Pada dasarnya semua kecamatan di Kota Pontianak termasuk rawan bencana alam, seperti bencana alam banjir, angin puting beliung, banjir pasang laut, dan kabut asap akibat kebakaran hutan, kata Sunarto.

Ancaman genangan pada daerah-daerah rendah akibat luapan air laut yang masuk ke Sungai Kapuas mungkin saja terjadi. Sekarang sudah saatnya penduduk Kota Pontianak membangun rumah panggung untuk menghindari luapan air pasang laut, ujarnya. Ia menambahkan, minimal dengan dilakukannya pemetaan terhadap daerah-daerah yang rawan terjadi bencana alam bisa meminimalisasi kerusakan akibat bencana alam tersebut. Karena masyarakat jauh hari sudah bisa melakukan antisipasi. Sebelumnya, Walikota Pontianak, H. Sutarmidji, SH, M.Hum, mengatakan, sekitar 50 persen wilayah kota merupakan daerah genangan air. Sehingga

mudah terendam saat musim hujan dan pengaruh air pasang dari Sungai Kapuas. Kedepan yang dibutuhkan membangun rumah dengan arsitektur rumah panggung. Ia juga membantah, genangan air setinggi 30 hingga 50 sentimeter di beberapa kawasan Kota Pontianak, bukan karena buruknya penataan drainase, melainkan memang karena wilayah daratan Pontianak yang rendah. Sutarmidji menjelaskan, fenomena wilayah tertentu terendam akibat luapan air Sungai Kapuas, hampir setiap tahun terjadi pada musim hujan yang disertai tingginya air pasang. Makanya kami mengambil kebijakan meninggikan beberapa ruas jalan yang

rutin tenggelam pada musim hujan, dan air pasang dengan fondasi beton dengan ketinggian 30 hingga 50 sentimeter. Bahkan ada yang mencapai ketinggian di atas satu meter, kata Sutarmidji. Dikatakan Sutarmidji pula, daratan Kota Pontianak ketinggiannya 0,2 hingga 1,2 meter di atas permukaan laut. Sehingga sebagian besar memang mudah terendam pada musim hujan dan air pasang laut. Karena meski pun drainase lancar, bila air Sungai Kapuas sedang pasang tinggi, maka air hujan tidak bisa cepat turun dan bertahan di daratan. Tetapi fenomena Pontianak terendam biasanya tidak lebih dari delapan jam, pungkasnya. (dna)

Kunjungan Terapi Anak Tiap Tahun Meningkat PONTIANAK . Pengembangan dan peningkatan pelayanan terus dilakukan RS Khusus (RSK) Provinsi Kalbar. Sejak tahun 2008, RSK merintis pelayanan terapi terhadap anak kebutuhan khusus yang hingga kini, setelah kurang lebih 4 tahun berjalan telah memberikan layanan terapi terhadap 478 anak, dengan kunjungan perhari bisa sampai 20 anak. Padahal dulunya ketika baru berdiri hanya menangani 6 orang anak. Kasus terbanyak yang ditemukan adalah anak dengan gangguan perkembangan bicara, retardasi mental

dan autisme, ungkap Adriana, S.Kep, Ns, Kepala Poli Anak Kebutuhan Khusus RSK Provinsi Kalbar, belum lama ini. Menurut Adriana, animo masyarakat cukup tinggi terhadap keberadaan Poli Anak tersebut, terbukti kunjungan klien dari tahun ke tahun meningkat signiďŹ kan. Tahun 2009 ratarata perhari kunjungan klien yang mengikuti terapi anak 5-6 orang. Tahun 2010 meningkat menjadi 8-9 orang perhari atau meningkat sebanyak 50-60 persen, di tahun 2011 total kunjungan sebanyak 2.694 kunjungan, atau 10-11 orang

per hari, katanya. Ia menerangkan Poli Anak Kebutuhan Khusus adalah salah satu layanan yang tersedia di RS Khusus Provinsi Kalbar, yang diharapkan dapat menjadi pusat rujukan kesehatan jiwa anak dan remaja khususnya di lingkungan provinsi Kalimantan Barat. Sementara itu Direktur RS Khusus, Dr Jendariah Tarigan, SpKJ mengatakan, saat ini perihal Anak dengan Kebutuhan Khusus menjadi perhatian masyarakat dunia, karena ternyata jumlahnya terus meningkat. Kalau dulu angkanya 1 berbanding 10.000, kemudian

tahun 2001 di Amerika meningkat menjadi 1 berbanding 200 anak, sekarang 1 berbanding 88 anak. Artinya, dari 88 anak yang ada, satu diantaranya mengalami kebutuhan khusus. Jendariah menjelaskan, meskipun belum ada data yang valid, namun harus tetap diwaspadai, terutama kepada. Setiap orangtua agar memerhatikan tahap demi tahap perkembangan anaknya. Deteksi dini dan penanganan cepat dan tepat, hasilnya akan lebih baik. Selain itu, menghindari zat-zat pollutant dalam makanan sangat penting untuk diperhatikan, seperti adanya kontaminasi

logam berat dan kimia berbahaya lainnya, karena semua itu bisa merusak sel-sel saraf, paparnya. Berdiri sejak tahun 1940 dengan nama Rumah Sakit Jiwa Pontianak, kini setelah mengalami beberapa kali perubahan nama dalam rentang waktu yang cukup lama tersebut, sejak diterbitkannya Pergub nomor 73 tahun 2008 menjadi Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat, tugas pokoknya sendiri memberikan pelayanan perawatan dan rehabilitasi korban ketergantungan Napza serta pelayanan pada gangguan jiwa akut. (dna)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.