Harian Equator 21 Juli 2011

Page 15

15

injeh karaja

Tagana dan TKSK Mesti Memiliki Skill SUKADANA. Taruna siaga bencana (Tagana) dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) mesti memiliki konseptual skill, manajerial skill, teknikal skill, dan sosial skill dalam penanganan bencana alam dan bencana sosial. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kayong Utara, Dasman, S.Sos saat melaporkan kegiatan pelatihan Tagana dan TKSK serta pelantikan organisasi sosial di gedung Balai Nirmala, Rabu (20/7). Dasman mengatakan, kegiatan pelatihan Tagana dan TKSK bermaksud untuk memberikan pendalam materi, sehingga Tagana dan TKSK memiliki skill dalam penanganan bencana alam maupun bencana sosial. Adapun tujuan dari pelatihan ini, dikatakannya, untuk mengembangkan inisiatif dan kreatiďŹ tas dalam melakukan tanggap darurat. Tidak kalah pentingnya, dikatakan Dasman, pelatihan ini juga agar dapat memberikan pemahaman bidang tugas Tagana dan TKSK, serta dapat memahami partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana. Kegiatan ini juga untuk memberikan pemahaman jenis pelayanan siaga bencana, saat bencana dan pasca bencana yang harus dilakukan di lapangan, jelasnya. Kegiatan pelatihan ini direncanakan akan dilangsungkan selama dua hari di ruangan berupa penyampaian materi serta lima hari di alam terbuka untuk mengikuti kegiatan PBB, evakuasi korban, latihan bongkar pasang tenda, penggunaan dapur umum dan lain sebagainya. Sebanyak 17 peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari anggota inti Tagana dan TKSK se Kabupaten Kayong Utara. (lud)

Tingkatkan Mutu Pendidikan Madrasah KEPALA Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kayong Utara, Drs H Syarifendi berpesan agar madrasah dapat terus meningkatkan kemajuan serta meningkatkan mutu (kualitas) pendidikan. Hal itu disampaikan Syarifendi saat berkunjung ke MIN Sukadana dalam rangka monitoring hari pertama masuk sekolah, 18 Juli lalu. Pentingnya meningkatkan mutu pendidikan, menurut Syarifendi, supaya madrasah dapat lebih dikenal. Tidak hanya di tingkat Kayong Utara, namun juga dapat dikenal di tingkat regional, nasional dan internasional. Kepala MIN Sukadana, Suhaimi Mendala, S.Pd menyampaikan, pada hari pertama masuk sekolah, MIN Sukadana melaksanakan upacara pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Ini ditandai pemasangan topi dan dasi secara simbolis oleh Kepala MIN Sukadana sekaligus membagikan balon dan topi. Menurut Suhaimi, ini dimaksudkan agar siswa siswi berani tanpa ditemani orangtua di sekolah. Pengalaman tahun tahun sebelumnya, diakui Suhaimi, banyak siswa baru selalu minta ditemani orangtuanya dalam kelas. Kita harap ke depan MIN Sukadana menjadi maju dan berkembang dan ini tidak terlepas dukungan guru dan masyarakat tentunya, ujarnya. (lud)

geliat kayong utara Kamis, 21 Juli 2011

Mengemis Perilaku Tak Mendidik Permasalahan Sosial Tanggungjawab Bersama

Sekda Kayong Utara, H Hendri Siswanto, S.Sos didampingi Kadis Sosnakertrans, Dasman S.Sos memberikan ucapan selamat kepada sejumlah organisasi sosial setelah dilantik. Kamiriludin/Equator

SUKADANA. Penanganan sosial merupakan tugas dan tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Demikian disampaikan Bupati Kayong Utara diwakili Sekretaris Daerah Kayong Utara, H Hendri Siswanto, S.Sos ket ika membuka kegiatan pelatihan Tagana dan TKSK serta pelantikan organisasi sosial di gedung Balai Nirmala, Rabu (20/7). Dikatakan Sekda, masyarakat tidak akan dapat berperan aktif dalam proses pembangunan di Kabupaten Kayong Utara, jika mereka lagi menghadapi permasalahan sosial yang serius. Dalam pekerjaan sosial, diakui Sekda, biasanya dibedakan dua macam program, yakni relief program

(sekedar meringankan penderitaan) dan development program (program pengembangan). Relief program, dijelaskan Sekda, merupakan program kemanusiaan dan sifatnya sekedar pertolongan sementara. Program ini lebih banyak bersifat individual dan t idak bersifat menyeluruh. Jika program ini tidak dikelola dengan baik, dikatakan Sekda, akan menimbulkan sifat ketergantungan masyarakat untuk meminta-minta, dan hal ini jelas t idak mendidik. Hanya dalam keadaan memaksa saja, yaitu jika masyarakat betul-betul tidak mampu untuk mengatasi kesukaran yang dihadapinya seperti, bencana alam ataupun

bencana sosial, maka program ini dapat dijalankan, jelasnya. Sedangkan development program, dikatakan Sekda, yaitu pengembangan pembangunan kesejahteraan soaial dengan perencanaan yang teliti dan dikenal planning for development atau perencanaan pembangunan. Perencanaan ini harus dilakukan oleh saudarasaudara sebagai petugas sosial di lapangan dengan tetap berkoordinasi dengan desa dan kecamatan melalui Musrenbang desa dan kecamatan, tandasnya. Dalam kesempatan itu, Sekda juga melantik organisasi sosial, karang taruna dan pekerja sosial masyarakat (PSM). (lud)

Bupati dan Wabup Siap Safari Ramadan SUKADANA. Kendati belum ada keputusan dari Menteri Agama RI tentang hari pertama Ramadan, setidaknya masyarakat sudah mendapat gambaran dari penanggalan kalender nasional yang ada, tertera bahwa Ramadan jatuh pada 1 Agustus 2011. Artinya, 30 Juli malam, umat Muslim mulai melaksanakan salat tarawih. Jelang Ramadan, umat Muslim Kayong Utara mulai sibuk menyiapkan segala sesuatu. Tidak ketinggalan Pemkab Kayong Utara. Di bulan yang penuh ampunan ini, Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid dan Wakil Bupati Kayong Utara, Ir H Muhammad Said siap menggelar safari Ramadan 1432 H. Kabag Humas dan Protokoler Setda Pemkab Kayong Utara, Drs Joni Tarigan ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/7) mengatakan, kegiatan safari Ramadan ini sudah menjadi agenda tahunan bupati dan wakil bupati. Seluruh

RENCANA JADWAL KEGIATAN SAFARI RAMADHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAYONG UTARA No

Tanggal/Bln/Thn

Desa

Kecamatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3 Agustus 2011 5 Agustus 2011 8 Agustus 2011 10 Agustus 2011 12 Agustus 2011 15 Agustus 2011 19 Agustus 2011 22 Agustus 2011 24 Agustus 2011 26 Agustus 2011

Kemboja Dusun Kecil Durian Sebatang Sepeti Sedahan Jaya Simpang Tiga Padu Banjar Medan Jaya Teluk Batang Banyu Abang

PMK PMK Seponti Seponti Sukadana Sukadana Simpang Hilir Simpang Hilir Teluk Batang Teluk Batang

kecamatan akan didatangi bupati atau wakil bupati dalam kegiatan safari Ramadan nanti, kata Joni menjawab Equator. Dalam safari Ramadan nanti, dijelaskan Joni, bupati atau wakil bupati akan didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Adapun jadwal kegiatan safari ramadhan, dimulai

pada 3 Agustus di Desa Kemboja, Kecamatan Pulau Maya Karimata (PMK). Pada tanggal 5 Agustus dilakukan di Desa Dusun Kecil, PMK dan 8 Agustus di Desa Durian Sebatang Kecamatan Seponti. Desa Sepeti Kecamatan Seponti akan mendapat giliran pada 10 Agustus. Dilanjutkan Desa Sedahan Jaya Kecamatan Sukadana

Drs Joni Tarigan

pada 12 Agustus dan Desa Simpang Tiga Kecamatan Sukadana pada 15 Agustus. Dilanjutkan di Desa Padu Banjar Kecamatan Simpang Hilir pada 19 Agustus dan Desa Medan Jaya Kecamatan

Simpang Hilir pada 22 Agustus. Kegiatan safari ramadhan akan berakhir di Kecamatan Teluk Batang pada 24 Agustus dan 26 Agustus di Desa Banyu Abang. Seluruh jadwal, dikatakan Joni, masih bersifat tentatif. Artinya, sewaktu-waktu masih bisa berubah sesuai dengan kondisi yang berkembang. Apalagi cuaca tidak dapat kita prediksi, sehingga wajar jika seluruh jadwal yang telah disusun bisa berubah, ujarnya Selain berharap kegiatan safari Ramadan agar terlaksana dengan baik dan lancar, Bagian Humas dan Protokoler Setda Kayong Utara berpesan sekaligus mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar menjaga ketertiban. Terutama kepada para pedagang makanan hendaknya ketika berjualan harus agak tertutup misalnya dipasang tirai atau tabir. Ini dilakukan untuk menghargai umat Islam yang berpuasa, ujarnya. (lud)

kabupaten ketapang

pempadahan

Tindak Tegas Guru Mangkir Mengajar Pedalaman Banyak kekurangan Tenaga Pengajar

Ketupat Colet Makanan Khas Ketapang KETAPANG. Potensi kekayaan Ketapang ternyata bukan hanya pada sumber daya alamnya yang melimpah, tapi juga kulinernya. Jika selama ini orang hanya mengenal amplang sebagai makanan khas Ketapang, tapi ada makanan khas lainnya yang sering disajikan untuk pembukaan acara-acara resmi maupun tak resmi, ketupat colet. Secara ďŹ sik, ketupat ini tak jauh berbeda dengan ketupat yang dikenal selama ini. Namun yang jadi perbedaan adalah cara memakannya. Cara memakannya juga cukup unik. Ketupat dan rendang sapi atau ayam tak langsung dicampur lalu dimakan. Tapi cukup mencolekkan bagian ketupat ke rendang kemudian baru dimakan. Begitu seterusnya. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ketapang, Yudo Sudarto, menuturkan untuk lebih mengenalkan makanan khas Ketapang, ketupat colet dijadikan menu pembuka dalam acara resmi. Ia mencontohkan pada acara Ketapang Expo 2011 pada 8 - 16 Juli lalu. Pada acara pembukaan Pameran Ketapang Expo 2011 Disbudparpora Ketapang menyajikan Ketupat Colet kepada hadirin dan tamu undangan yang mengunjungi stand Pameran Disbudparpora Ketapang. Ketupat colet juga menjadi salah satu materi dalam stan Disbudparpora ketika itu, kata Yudo. Dikatakannya potensi Kabupaten Ketapang cukup menjanjikan untuk dikelola dalam pengembangan pembangunan wisata dan budaya. Yudo mengaku tak hanya memamerkan kuliner yang lezat itu, tapi juga potensi-potensi SDA dan kekayaan khazanah budaya Ketapang lainnya. Berbagai materi yang disajikan diantaranya potensi-potensi wisata dan budaya serta juga berbagai peralatan khas tradisional seperti gong, kampak baliung, hasil kerajinan rotan, fosil tengkorak orang utan, penemuan benda-benda bersejarah, ikan buntal, lobster, senjata tradisional sumpit dan mandau serta lainnya, rincinya. (KiA)

KETAPANG. Kabupaten Ketapang tak hanya kekurangan guru dari segi kualitas, tapi juga dari komitmen untuk mengajar. Pasalnya beberapa guru di Kecamatan Hulu Sungai sering mangkir dari tempatnya mengajar. Hal itu diungkapkan legislator dari fraksi PPP, Sahru, dalam paripurna reses di gedung DPRD Ketapang, kemarin. Kita minta kepada Dinas Pendidikan untuk menindak tegas guru-guru tersebut. Karena sering tidak mengajar, desaknya Selain mengeluhkan guru yang sering mangkir, Sahru juga mengungkapkan kurangnya guru di daerah-daerah pedalaman. Ia mencontohkan SMPN 5 Hulu Sung ai yang hanya memiliki PNS guru dua orang dan beberapa guru kontrak. Namun, kata dia hal itu masih tidak mumpuni. Penerimaan guru kontrak itu mesti mengakomodir sekolahsekolah yang memang gurunya kurang. SMP Itu tiga lokal. Kalau hanya dua orang guru pegawai negeri tidak ditambah guru kontrak itu repot. Bagaimana kualitas pendidikannya bisa terjamin, kata dia. Ia juga mengeluhkan lambatnya proses pengerjaan proyekproyek APBD 2011. Padahal

Sekda Ketapang, Andi Djamiruddin (kiri depan), Wakil Ketua DPRD, Budi Mateus (tengah) dan Jamhuri Amir (kanan depan) dalam paripurna reses yang digelar di gedung DPRD Ketapang, kemarin. Kiram Akbar/Equator

masih banyak bangunan-bangunan sekolah yang rusak dan kekurangan lokal. Sedangkan saat ini siswa sudah mulai masuk tahun ajaran baru. APBD 2011 sudah disahkan pada Desember 2010. Kenapa tidak dilelang Februari atau Maret, sehingg a pada saat tahun ajaran baru sudah bisa ditempati. Ini sekarang murid baru sudah diterima sedangkan lokal tidak ada. Kalau memang belum ada anggarannya be-

rarti dewan kurang pro aktif. Tapi kalau sudah dianggarkan kenapa di lama-lama kan, sesalnya. Menurut dia, persoalan kurangnya ruang kelas adalah persoalan yang urgen. Karena itu, ia berjanji akan menanyakan hal itu langsung ke dinas yang bersangkutan. Apa si masalahnya. Kalau ruang kelas rancangannya bisa tinggal kopi paste ruangan kelas yang lain. Ini kan urgen.

Apakah menunggu misalkan respon KB 1, sindirnya. Terpisah, Wakil Ketua DPRD Ketapang, Budi Mateus juga menyesalkan lamanya proses pengerjaan proyek APBD tersebut. Ia bahkan mengaku telah menegur Sekda Ketapang, Andi Djamiruddin terkait hal itu. Saya sudah tanya ke pak Andi (Sekda, red) apa masalahnya. Kalau perlu pak Andi pangg il kepala SKPD yang lambat itu, ungkap Budi Ma-

teus kepada wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya usai paripurna kemarin. Meski demikian, Budi Mateus membantah jika lamanya proses tersebut terkait dengan Bupati Ketapang. Menurut dia sebagai orang nomor satu di eksekutif, tidak mungkin Bupati berlaku seperti itu. Tak mungkin memperlambat pembangunan di Ketapang. Saya jamin, tidak ada bupati model seperti itu. Yang jelas kita sudah minta agar kepala SKPD itu dipanggil dan ditanyakan masalahnya apa. Atau ada hal yang bisa diperbaiki penataannya kalau setelah pergantian SKPD, jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pe n d i d i k a n M a n s y u r m e n gatakan banyaknya lokal atau ruangan kelas yang masih rusak lantaran keterbatasan anggaran APBD. Dikatakannya, mengingat banyaknya sekolah yang perlu diperbaiki, tentu harus bertahap. Tak akan mungkin semuanya sekaligus diakomodir. Terkait soal keluhan guru yang mangkir, Mansyur mengaku akan menindak tegas. Telah ada beberapa guru yang sudah dipanggil. Soal sanksi, kata dia, akan disesuaikan dengan tingkat kesalahannya. (KiA)

Laporan Keuangan Wajar dengan Pengecualian KETAPANG. Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Kalbar yang diserahkan pada 30 Juni 2011, bahwa laporan keuangan Kabupaten Ketapang dinyatakan atau opini wajar dengan pengecualian (WDP). Hal ini berarti secara umum laporan keuangan pemerintah Kabupaten Ketapang tahun anggaran Tahun 2010 telah disajikan secara wajar dalam semua hal, yang material sesuai

standar akuntansi pemerintah yang telah ditetapkan, ungkap Andi Djamiruddin, Sekda Ketapang mewakili Bupati dalam paripurna Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Ketapang Tahun 2010, kemarin. Dalam paripurna tersebut, disampaikan gambaran umum mengenai realisasi pendapatan, belanja, pembiayaan serta pencapaian kinerja keuangan daerah dalam pelaksanaan program dan

kegiatan yang dilaksanakan selama tahun anggaran 2010. Berkaitan dengan pendapatan, realisasi pendapatan daerah tahun 2010 senilai 831.587.665.525,95 persen atau 102,20 persen dari target pendapatan. Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten Ketapang tahun anggaran 2010 sebesar Rp 30.758.210.652,58 atau 93 persen. Untuk dana perimbangan ta-

hun anggaran 2010, lanjut Andi, senilai Rp 735.093.215.025,00 atau 102,32 persen dari target yang telah ditentukan. Dikatakan Andi berkaitan dengan bidang belanja, realisasi belanja daerah tahun angg aran 2010 senilai Rp 835.849.702.467,00 atau 94,57 persen dari rencana belanja yang ditetapkan. Realisasi belaja daerah tahun anggaran 2010 terdiri dari belanja tidak langsung dan belaja

langsung, kata dia. Sementara itu, untuk penerimaan pembiayaan per 31 Desember 2010 senilai Rp 74.830.224,33 dan realisasi pengeluaran pembiayaan senilai Rp 4.861.982.000,00 Dijelaskan Andi, berdasarkan perhitungan realisasi pendapatan, realisasi belanja dan realisasi pembiayaan maka sisa lebih perhitungan APBD Kabupaten Ketapang tahun anggaran 2010 senilai Rp 65.706.104.303,28. (KiA)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.