Haluankepri 26okt13

Page 12

Lingga

Sabtu, 26 Oktober 2013

12

Pengembangan Gonggong Dilirik LINGGA(HK) — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri melirik Desa Bukit Harapan untuk dijadikan pusat pemeliharaan dan pelestarian gonggong. Agar tidak diganggu oleh aktvitas eksplorasi oleh tangan manusia, kawasan tersebut disusun dalam Peraturan Desa (Perdes), Jumat (25/10). Nofriadi Putra Liputan Lingga Hal ini setelah DKP Kepri melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lingga. Berdasarkan survey yang dilakukan maka akhirnya Bukit Harapan dipilih sebagai pusat pemeliharaan gonggong. Karena salah satu wilayah populasi gonggong ada di Bukit Harapan. Kepala Seksi Pengelolahan Rehabilitasi dan Perlindungan DKP Kepri, Ulia Fachmi M Si, mengatakan komoditi gonggong di pasaran agak sulit, karena produksinya yang masih minim. Sehingga untuk itu perlu upaya perlindungan dan kelestarian gonggong. “Kita akan lindungi tempat gonggong berkembang. Maka salah satu upayanya melalui Perdes. Di Lingga kita bentuk Perdesnya di Desa Bukit Harapan,” ung-

kapnya, Kamis (24/10) malam di ruang pertemuan Lingga Pesona di sela-sela sosialisasi tentang Kawasan Konversi Gonggong dan Perdes di Bukit Harapan. Dikatakannya, sampai saat ini masyarakat masih banyak penasaran mengenai gonggong. Sehingga upaya perlindungan tersebut perlu disepakati aturannya, tentu bertujuan untuk meningkatkan produktivitas gonggong secara ekonomis atau penjualan di pasaran. Karena aksi yang akan dilakukan adalah pemeliharaan habitat perkembangan gonggong di sekitar pesisir panntai Desa Bukit Harapan, seperti halnya yang telah di lakukan di Tanjungpinang, terangnya. Sementara itu, di tempat sosialisasi yang sama, Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan DKP Provinsi Kepri, Dr Ir. Eddiwan, M Sc, bahwa saat ini gonggong merupakan konsumsi yang mempunyai

karakteristik di Kepri. Maka, untuk perlindungan habitatnya, maka DKP berencana membentuk zona inti pengembangan gonggong. Serta, untuk pengelolaannya diperlukan aturan yang dituangkan di dalam Perdes dalam hal ini Desa Bukit Harapan. “Perdes ini dibentuk melalui hak ulayat. Artinya, hak untuk mengelolah. Agar di zona inti yang direncanakan tidak boleh ada kegiatan eksplorasi dan eksploitatif,” ungkapnya, Untuk pengelolaan zona tersebut terang Eddiwan, akan dilakukan oleh kelompok yang ditunjuk oleh Desa melalui BPD dan Kepala Desa. Begitu juga untuk pengembangan aksesnya dengan aturan, sehingga gonggong ini tidak dapat diganggu. “Tahun depan kita bangun fisiknya. Memang ini program DKP, agar gonggong jangan punah. Kita menginisiasi dan upaya perlindungan terhadap spesies gonggong,” ungkapnya. Sementara itu di tempat yang sama Kepala Desa Bukit Harapan M Akep, mengakui sangat mendukung apa yang direncanakan oleh pemerintah tersebut melalui Dinas Kelautan dan Perikanan. “Kita mendukung. Karena kita tahu wilayah pesisir pantai kita sebagian tempat berkembangnya gonggong,” imbuhnya. ***

NOFRIADI PUTRA/HALUAN KEPRI

SOSIALISASI KAWASAN — Dr Ir Eddiwan M Sc, saat melakukan sosualisasi dan memaparkan proses pembentukan Perdes terhadap perlindungan dan pengembangan dan pelestarian gonggong di ruang pertemuan Lingga Pesona, Kamis(24/10) malam.

Mayjen TNI Ridwan Tinjau Desa Keton

NOFRIADI PUTRA/HALUAN KEPRI

MAYJEN TNI Ridwan melakukan peninjauan langsung pelebaran jalan dan pembangunan gorong-gorong melalui pelaksanaan TMMD di Desa Keton, Jum’at (25/10).

LINGGA (HK) — As Ops Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Ridwan, meninjau pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Keton. Ridwan menyarankan, selain membangun secara fisik, budaya dan semangat kerja gotong royong perlu ditularkan untuk masyarakat Keton, Jum’at (25/10).

Pantauan di lapangan, Mayor Jenderal TNI Ridwan, yang juga merupakan mantan Danrem O33 Wira Pratama tersebut di dampingi Bupati Lingga H Daria, beserta staf meninjau langsung beberapa kegiatan yang digelar melalui TMMD, yakni pembangunan gorong-gorong jalan sepanjang 600 meter, dan pelebaran jalan, 1,5 me-

ter. Serta, melihat langsung pembangunan fisik berupa lapangan futsal M Shaleh Keton, pembangunan musholla, jembatan serta penimbunan belakang masjid Keton. “ Kedatangan kita dalam rangka meninjau langsung pelaksanaan TMMD di Keton. Selain itu kita juga mengevaluasi kegiatan yang digelar di sini,” ungkpnya saat berada di lokasi pembangunan gorong-gorong jalan tersebut. Dikatakan Mayjen TNI Ridwan, kegiatan TMMD di Keton ini menelan biaya senilai 514 juta untuk pembangunan fisik. “Selain itu juga, diterangkannya, bahwa apa yang di-

lakukan TNI juga pembangunan yang bersifat non fisik yakni berupa penyuluhan. Menurutnya, dengan dibangunnya serta dilebarkannya jalan menuju Desa Keton, melalui TMMD ini akan sangat membantu masyarakat, terutama nelayan dalam mendistribusikan hasil tangkapanya di darat atau menuju ibu kota Daik, Lingga. Serta merta, kesejahteraan masyarakat akan meningkat dengan adanya pelebaran jalan tersebut, terangnya. Selain itu, lanjut As Ops Ridwan yang berbintang dua tersebut, perlu dilaksanakan juga pembangunan yang berupa non fisik, agar mental masyarakat lebih maju da-

lam melaksanakan pembangunan, khususnya di Keton dan juga di Kabbupaten Lingga, jelasnya. “Yang perlu di tebarkan itu ke masyarakat adalah budaya dan semangat gotong royong dan juga budaya bersih dan disiplin,” ungkapya. Sebagaimana TNI dengan masyarakat, kata Ridwan, TNI akan menjadi kuat bersama dengan masyarakat, begitu juga sebaliknya, masyarakat akan menajadi kuat bersama TNI. Serta, masyarakatpun akan kuat bersama dengan pemerintah daerah. “Tanpa itu semua, kita lemah. Salah satunya caranya melalui budaya goro tersebut ,” ungkapnya. (put)

SDN 012 Lingga Dapat Bantuan Fisik

NOFRIADI PUTRA/HALUAN KEPRI

Plt Kepala Sekolah SD N 012 Lingga, Ruslan Herawady saat berada di lokasi pembangunan panggung sekolah, Jum’at (25/10). LINGGA (HK) — Sekolah Dasar Negeri (SDN) 012 Lingga Kampung Putus mendapatkan bantuan rehabilitasi berupa pembangunan panggung, ruang KKG, dan parkir kendaraan. Bangunan tersebut sudah mulai dikerjakan, Jum’at (25/10). Pantauan di lapangan, total biaya pembangunan fisik untuk panggung sekolah tersebut senilai Rp99.645.000, melaui APBD murni 2013. dan dikerjakan oleh CV Agung Linggi. Pembangunan untuk rehabilitas ruang KKG senilai Rp198.725.000, yang dikerjakan oleh CV Agung Lingga. “Untuk parkir, kita menyetujui usulan komite. Yakni melalui orang tua murid. Artinya parkir kendaraan

tersebut melalui bantuan orang tua murid,” ungkap Plt Kepala Sekolah SD N 012 Lingga Ruslan Herawady. Dikatakannya, bangunan tersebut memang untuk perkembangan sekolah kedepan. Seperti lapangan parkir, sebelumnya masih banyak sepeda siswa dan guru yang berada tidak pada tempatnya. Sehingga kesan tersebut menimbulkan ketidak tertiban sekolah. Begitu juga untuk ruang kerja guru (KKG) lanjut Ruslan akan memudahkan guru untuk melakukan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan sekolah, jelasnya. Lebih lanjut, Ruslan mengatakan pembangunan tersebut tidak terlepas dari perhatian pemerintah dalam hal

ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kabupaten Lingga, begitu juga dengan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dalam hal ini komisi III DPRD Lingga yang telah memberikan perhatian untuk fasilitas dan sarana untuk belajar dan mengajar di SD N 012 Lingga. “Saat ini sudah mulai dikerjakan. Sudah beberapa hari yang lalu.” ungkapnya. Dilanjutkan Ridwan, tentu selain penunjang yang memadai, pihak sekolah akan terus berupaya untuk meningkatkan prestasi sekolah baik itu prestasi secara pembelajaran terhadap peserta didik, begitu juga prestasi lainnya yang bersifat positif, terangnya. (put)

Editor: Ali Mahmud, Layouter: Syahrial Anwar


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.