Pendidikan Orang Indonesia Pertama yang Bakal ke Antariksa RIZMAN A Nugraha lewat program AXE Apollo Space Academy akhirnya terpilih sebagai orang Indonesia pertama yang akan terbang ke luar angkasa. Rizman akan terbang ke luar angkasa bersama pilot dengan pesawat luar angkasa berkapasitas dua
orang, XCOR Lynx Mark II. Dengan pesawat itu, Rizman akan menempuh perjalanan hingga 103 km dengan durasi 60 menit. Rizman adalah satu di antara 23 orang yang akhirnya lolos seleksi untuk terbang ke luar angkasa lewat AXE Apollo
Space Academy. Ia telah menjalani pelatihan di markas besar AXE Apollo Space Academy di Kennedy Space Center, Florida. Rizman berlatih bersama Buzz Aldrin, astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, sekaligus orang kedua yang mendar-
Sabtu, 21 Desember 2013
at di permukaan Bulan. Dari rilis Unilever Indonesia selaku produsen AXE di Indonesia, Kamis (19/ 12/2013), Rizman sendiri diketahui telah menjalani pelatihan yang cukup ketat. Rizman telah mengemudikan pesawat Air Combat USA, menjalani latihan seperti layaknya seorang astronot di Astronaut Assault Course dan mem-
buktikan dirinya bisa mengatasi kekuatan ledakan dalam jenis latihan G-Force Mission di Kennedy Space Center. Rizman terpilih mengalahkan 107 pria dan wanita dari 60 negara. Sebelumnya, ada tiga orang dari Indonesia yang mengikuti pelatihan, tetapi hanya Rizman yang berhasil lolos. (sains)
15
RIZAM (kanan) bersama BuzzAldrin dari Universitas Indonesia.
Dahlan Adakan Pertandingan Futsal Pascatawuran SMKN 1 Batam dan SMK Teladan BATAM (HK) — Walikota Batam, Ahmad Dahlan berjanji akan mengadakan pertandingan futsal bagi dua SMK paska tawuran, yakni SMKN 1 melawan SMK Teladan. Pertandingan futsal ini merupakan pertandingan persahabat agar terjalin komunikasi yang baik antar kedua sekolah ini. Dedi Manurung Liputan Batam Untuk memotivasi kegiatan lomba ini, Dahlan akan memberikan hadiah Rp8 juta, masing-masing bagi juara I Rp5 juta dan juara II Rp3 juta. "Saya berjanji akan membentuk pertandingan liga futsal untuk kedua SMK yang tawuran itu. Hal ini dibuat untuk mempererat tali persaudaraan antara pelajar, umumnya Kota Batam. Untuk juara I hadiahnya Rp 5 juta. Sementara juara II hadiahnya Rp 3 juta," ujar Dahlan, Jumat (20/12), ketika mengunjungi SMK Teladan Batam di Sagulung, pasca tawuran dengan SMK 1 Batam , pada Rabu (18/19) lalu. Saat berkunjungan Dahlan didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam Muslim Bidin, Kabid Dikdas Andi Agung, serta Kasubag Humas Batam Ardianto beserta staff. Hadir juga Camat Sagulung Abidun Pasaribu, seluruh Lurah Sagulung, serta Kapolsek Sagulung AKP T Manihuruk beserta anggotanya. Sebelumnya paska tawuran Dahlan juga mengunjungi
SMKN 1 Batam, Kamis (19/ 12) lalu dengan mengajak agar para pelajar menjaga kondusif Kota Batam. Kata Dahlan, Kota Batam merupakan kota Industri dan kota perdagangan, bukan dijadikan kota tawuran yang dapat mencoreng nama baik Kota Batam sendiri. "Kota biru ini merupakan kota industrial dan kota perdagangan, jadi marilah kita sama-sama menjaga dan menjunjung nama baik kota Batam ini, jangan pula kota Batam ini dijadikan kota tawuran pelajar," jelasnya kepada pelajar. Dia menuturkan, pelajar harus bersikap seorang anak didik yang sopan jangan mengandalkan jagoannya maupun otot di hadapan rekan pelajar. Kata Dahlan, tunjukkan lah bahwa dirinya seorang pelajar baik dimanapun berada. Katanya dia, bila nanti ada masalah, jangan langsung merespon negatif karena hal itulah yang sering membuat onar hingga bentrokan yang terjadi. Pikirkan lah dulu sebelum berbuat sesuatu. Dahlan juga menekankan kepala sekolahnya agar tetap memberikan bimbingan maupun arahan ter-
hadap anak-anaknya maupun siswa/siswinya di sekolah serta di luar jam sekolah. Dan memperhatikan sikap perilaku anak didiknya. Maka dari itu untuk mengikat tali silahturahmi, Dahlan akan mengadakan bentuk liga pertandingan futsal antara SMKN 1 Batam dengan SMK Teladan yang mereputkan hadiah uang sebanyak Rp 8 juta. Namun, kata dia, dalam pertandingan itu jangan mengulang lagi keributan serupa bila mana nanti kalah. Junjung sportifitas dan pihaknya juga akan memantau jalannya pertandingan yang nanti akan disaksikan Kadisdik Kota Batam serta yang sekolah bersangkutan. Sementara itu, Kapolsek Sagulung, AKP T Manihuruk juga memberikan pengarahan kepada pelajar bahwa aksi tawuran ini tak ada gunanya apalagi zaman ini sudah berubah menjadi zaman persaingan ketat. Kepada siswa, ia juga menasehati marilah anak-anak saling mengejar ilmu apalagi di zaman sekarang ini sudah zaman orde baru. Pikirkan masa depan kalian, jangan malah menganggarkan otot. "Tolong kepada anakanak saya saling berebut ilmu hingga setinggi-tingginya dan tak ada gunanya lagi saling gunakan otot karena zaman sekarang ini sudah zaman orde baru. Otot tak dipakai lagi, yang dipakai adalah otak. Jadi marilah kita saling membangun nama baik kota Batam," ajak Manihuruk. ***
Menunggu Bagi Rapor Siswa SMPN 27 Batam Adakan Class Meeting BATAM (HK) — Sambil menunggu pembagian rapor, siswa SMPN 27 Batam mengadakan kegiatan class meeting. Kegiatan ini dilakukan selama seminggu, namun ada pula beberpa siswa yang melakukan kegiatan remedial supaya nilai di rapornya mencukupi sesuai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Menurut salah Pembina OSIS SMPN 27 Batam, Ade Sopyan, bahwa KKM di SMPN 27 Batam paling tinggi 75 di mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), namun apabila nilai anak didik di bawah dari 75 maka
harus mengikuti remedial. "Setiap kelas yang mengikuti remedial paling banyak 5 orang. Dan jumlah seluruh kelas 19 yang melakukan proses pembelajaran,"katanya. Bagi siswa yang tidak remedial, mengikuti kegiatan class meeting yang dibuat oleh pihak sekolah dan selain itu pihak sekolah mewajibkan untuk mengirimkan perwakilan setiap kelas dalam satu kelas harus mengirimkan 2 tim. "Kegiatan class meeting hari Senin sampai Rabu khusus dibidang olahraga seperti voli, futsal, dan hari Kamis-
nya khusus untuk pentas seni," ujarnya. Sementara penilaian lomba yang diberikan, bagi yang menang akan dilawan, dan yang kalah tidak boleh mengikuti perlombaan. Hanya sebagai sporter dalam kegiatan perlombaan tersebut. "Siapa yang bisa masuk di final, maka itulah pemenangnya." katanya. Suasana class meeting dan juga remedial ini, seluruh guru mata pelajaran dan wali kelas sibuk untuk mengisi rapor yang akan dilbagikan pada hari ini, Sabtu. "Sekarang ini, sebenarnya suasananya seluruh guru sangat pusing mengelolah nilai, dan selain itu bagi siswa yang tidak mencukupi hasilnya, maka solusi yang diberikan melakukan remedial." jelas salah seorang guru. (cw75)
HUMAS PEMKO BATAM
KUNJUNGI SEKOLAH — Walikota Ahmad Dahlan bersalaman dengan pelajar SMA ketika berkunjung ke sekolah meninjau pelaksanaan Un, beberapa waktu lalu. Dahlan rutin mendatangi sekolah guna memberikan motivasi kepada siswa dan guru.
Segudang Prestasi Pelajar SMAK Yos Sudarso BATAM (HK) — segudang prestasi dibidang akademik maupun non akademik telah diraih para pelajar di SMAK Yos Sudarso Batam. Seperti baru-baru ini empat pelajar yang terdiri dari 3 pelajar merupakan kelas XII dan 1 orang pelajar lagi kelas XI. Mereka berhasil lolos ke Olimpiade Sains Nasional (OSN). Seperti Ardelia Jessica Cungwin mewakili bidang studi Matematika, Eric Hansel mewakili bidang studi Ki-
mia, Leonardo Wigen mewakili bidang studi Ekonomi, dan Ryan Kurnia mewakili bidang Fisika. Persiapan yang mereka lakukan pada umumnya sama, yaitu belajar dan mengerjakan soal-soal dari berbagai buku. Kendala keterbatasan sumber referensi buku menjadi hambatan bagi mereka dalam memecahkan soal-soal yang sudah level tingkat nasional. Selama seminggu, setiap harinya mereka harus me-
ninggalkan pelajaran sekolah dan belajar di perpustakaan. Meski sedikit ketinggalan pelajaran yang diajarkan gurunya, serta ulangan dan tugas. Namun mereka mamapu menyusul ketertinggalan dan nilainya pun cukup memuaskan. Keempat pelajar ini mengaku bangga karena bisa mewakili provinsi dan juga mendapatkan pengalaman dari perlombaan yang mereka ikuti. Mereka berharap di kedepannya
dari pihak sekolah maupun pihak provinsi bisa lebih memperhatikan peserta olimpiade sehingga persiapan yang mereka lakukan lebih matang dan punya rasa percaya untuk mendapatkan medali. Sebelum keempat peserta yang ikut pada OSN ini, berlomba di Bandung. Namun sebelumnya telah mengikuti serangkaian seleksi dan mendapat pembinaan selama seminggu. (titan jurnalis sekolah)
Guru Tak Boleh Gaptek SAMARINDA (HK) — PT Microsoft Indonesia menyatakan prihatin bila para guru masih menggunakan metode mengajar tradisional yang cenderung monoton dan membosankan bagi siswa. Keprihatinan itu ter ungkap pada gelaran acara program Partners In Learning (PIL), yang dibuka Senin (16/12) lalu. Melalui kegiatan yang dijadwalkan berlangsung sampai Kamis (19/12) lalu itu, Microsoft Indonesia mengajak para guru di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara untuk belajar bersama, dimulai dari 80 guru yang mengikuti program PIL. Perwakilan dari Microsoft Indonesia, Budi Setyono, mengatakan, guru saat ini harus punya kompetensi dalam metode pengaja-
ran agar tak ketinggalan dari siswanya, termasuk soal teknologi. "Saat ini siswa mampu mengakses informasi dunia hanya melalui sebuah laptop ataupun handphone. Jangan sampai lantaran gurunya tidak up to date siswa jenuh ketika pengajaran oleh guru," ujar Budi. Budi mengatakan, Microsoft melalui program corporate social responsibility (CSR) merangkai beragam program untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang teknologi. "Microsoft mengajak para guru untuk melek teknologi, tidak gaptek (gagap teknologi),"kata dia. Salah satu peserta, Badrut Tamam, mengatakan, program ini sangat membantu. "Sekurang-kurangnya saya bisa meng-upgrade
SALAH seorang guru TIK sedang mengajari anak didik belajar komputer. pengetahuan saya tentang dunia teknologi," kata dia. Badrut sependapat bahwa para guru pada hari ini harus punya inovasi dalam metode pengajaran. Implementasi teknologi dalam metode itu, menurut Badrut, tak bisa dihindari.
"Seandainya semua guru bisa melakukan pembelajaran di kelasnya dengan basis IT sebagaimana yang diajarkan tim dari Microsoft ini, siswa tidak akan jenuh karena suasana belajar bisa dikondisikan rileks dan menyenangkan," ujar dia. (kcm)
Tak Boleh Tinggal Kelas Membingungkan Guru SURABAYA (HK) — Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang tak membolehkan siswa sekolah dasar tinggal kelas bertujuan
baik agar siswa bisa berkembang sesuai dengan potensinya. Namun, kebijakan ini bisa menjadi tidak efektif jika tidak disertai perubahan metode belajar di ka-
langan guru. Sejumlah guru juga masih kebingungan dengan kebijakan tersebut. ”Terus bagaimana jika siswa kelas I SD belum bisa membaca dan menulis, apakah harus naik kelas juga?” kata Sutini salah seorang Kepala di Kota Surabaya, beberapa hari lalu. Ia dimintai tanggapannya soal kebijakan baru Kemendikbud yang tidak membolehkan siswa SD tinggal kelas. Pemerintah juga menghapus kebijakan ujian nasional di sekolah dasar. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud Ramon Mahondas mengatakan, penghapusan siswa tinggal kelas untuk memotivasi siswa meningkatkan potensinya. Karena itu, guru di 150.000 sekolah dasar akan segera diberikan pelatihan.
Murid yang belum memahami pelajaran tetap boleh naik kelas, tetapi harus mengulang pelajaran yang belum dikuasai. Bentuk penilaian rapor SD juga berubah, tidak lagi berisi angka-angka, tetapi berbentuk deskriptif untuk menilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan. ”Penilaian di SD tidak ada angka, tetapi narasi,” ujarnya. Kebijakan ini sebenarnya sudah diterapkan di negara-negara maju. Meski demikian, kebijakan ini menuntut guru memahami secara mendalam karakter dan potensi siswa. Namun menurut Sutini, jika anak dipaksakan naik kelas, justru akan menyulitkan anak karena materi pelajarannya lebih sulit. ”Guru yang melakukan evaluasi tentu lebih tahu kondisi setiap anak,” kata Sutini.(kcm)
Bagi para siswa atau guru yang memiliki prestasi gemilang di sekolah atau ada acara di sekolah mau diterbitkan di Harian Umum Haluan Kepri, silahkan hubungi wartawan Haluan Kepri, Arment, melalui 081277177598. Editor: Arment Aditya , Layout: M Fahrullazi