Haluan kepri 09april17

Page 8

CMYK

8

Kuliner

Minggu, 9 April 2017

Krenyes Renyah Bilis Molen Khas Melayu KAN bilis kaya akan kandungan Calsium terutama pada tulangnya begitu juga dengan susu hanya tidak semua orang suka minum susu atau makan bilis. Jadi apabila anda tidak suka minum susu maupun bilis tapi suka ngemil, kue bilis adalah solusinya.

I

Kue bilis gulung mungkin lebih tepat jika disebut sebagai camilan. Kue kering goreng satu ini terbuat dari ikan bilis yang digoreng garing yang di gulung dengan adonan kulit yang tipis yang kemudian digoreng kembali hingga renyah. Rasanya yang renyah dan gurih cocok sebagai panganan dikala Anda santai, sebagai camilan sore atau teman Anda menonton televisi. Memang, setiap daerah memiliki makanan khas yang biasanya dijadikan oleh-oleh, begitu pula Kota Batam, Provinsi Kepulana Riau. Sebut saja kue bingka bakar, kue dram-dram, dan kue bilis gulung merupakan sebagian makanan khas Melayu Batam yang paling banyak dicari oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Untuk kue bilis gulung, meskipun disebut kue makanan ini sebenarnya lebih berupa snack atau camilan. Ikan bilis merupakan ikan air laut yang berwarna abu-abu kehijauan dan kecil seperti teri jengki, rasanya gurih renyah. Selain dimakan sebagai lauk, ikan bilis yang banyak di daerah Kepulauan Riau dan Batam

ini diolah menjadi camilan. Kue bilis gulung juga populer dengan sebutan angko bilis atau bilis berselimut. Pembuatan kue ini masih terbilang tradisional dan dikerjakan oleh para usaha rumahan. Pembuatan bilis gulung diawali dengan membuat adonan kulit yang terdiri dari campuran tepung terigu, tepung gandum, telur, dan bumbu lainnya. Lalu ikan bilis digulung dengan adonan tipis tersebut dan digoreng hingga kering renyah. Di Batam camilan ini bisanya disajikan pada perayaan keagamaan seperti lebaran misalnya. Kue bilis gulung biasanya dinikmati masyarakat Batam sebagai camilan sore atau teman menonton televisi. Rasanya yang krenyes gurih dan enak ini ternyata juga bisa tahan lama hingga beberapa bulan, sehingga cocok dijadikan buah tangan. Untuk memperoleh kue bilis gulung di Batam tak sulit, karena camilan ini hampir ada di setiap toko oleh-oleh. Meskipun cukup mahal namun rasanya yang renyah gurih dijamin membuat ketagihan.(net)

Kerupuk Siput Gonggong Khas Tanjungpinang GONGGONG merupakan makanan khas yang sekilas mirip dengan keong. Dalam bahasa latin, gonggong dikenal sebagai Strombus Canurium (ganus) dan masih tergabung dalam famili atau rumpun molusca. Makanan khas ini merupakan sejenis kerangkerangan yang banyak terdapat di perairan sekitar Kepulauan Riau. Lalu, bagaimana pula dengan kerupuk siput gonggong? Gonggong merupakan biota laut yang digemari masyarakat Kepulauan Riau. Sejauh ini, tak asing bagi masyarakat Kota Tanjungpinang khususnya dengan masakan gonggong, baik untuk teman nasi atau sekedar cemilan. Kini, malah sudah ada lagi kerupuk siput gonggong. Kerupuk siput gonggong, itulah diberi nama oleh Bona Chandra, pelaku industri kecil menengah dengan bendera UD Sumber Rezeki yang kini mengembangkan kerupuk siput gonggong ini. Diakuinya, untuk saat ini, dari banyak ragam kerupuk yang dibuatnya, memang siput gonggong mendapat sambutan pasar yang luar biasa. Rasanya renyah dan sangat terasa daging gonggongnya. Mungkin, bagi yang sudah terbiasa makan gonggong, tanpa melihat dan mengetahui kemasannya, sudah tahu bahan dasar pembuatan kerupuk itu dari gonggong. Beberapa waktu lalu,

saat diikutkan pameran di Pekan Raya Jakarta, ratusan bungkus kerupuk siput gonggong yang dibawa paling cepat ludes. Ternyata, siput gonggong ini menarik perhatian, karena memang terkenal sebagai khasnya Kepulauan Riau. “Kita sengaja bikin nama siput gonggong. Kalau hanya namanya gonggong, ada juga yang bingung, dikiranya gonggongan anjing,� kenang Bona saat pelaksanaan PRJ yang saat itu dia dibawa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri ke Jakarta. Mungkin saja, Anda pernah membeli kerupuk siput gonggong ala Bona Chandra di swalayan di Tanjungpinang. Rasanya memang khas. Rasa gonggong yang sudah tak asing lagi di lidah warga Tanjungpinang sangat terasa dalam rasa kerupuk yang dibuat Bona. Atau, mungkin saja Anda

pernah membeli kerupuk ikan tenggiri. Melihat sekilas, warnanya putih dengan bentuk menyerupai lempengan bulat. Harganya, di pasar rata-rata Rp15 ribu per bungkus. “Itu memang harga jual di swalayan. Kalau saya jualnya tidak segitu,� kata Bona saat berbincang di rumah produksi aneka kerupuk buatannya di Batu 12, tepatnya tak jauh di belakang Hotel Aston Tanjungpinang. Sebenarnya, tidak hanya siput gonggong yang diproduksi Bona Chandra. Ia menganggap, beragam hasil laut yang bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Ada juga ia mengolah ikan tenggiri jadi kerupuk, ikan tongkol putih, bahkan udang. Dia juga ingin berbagai tips cara membuat kerupuk gongong. Sebelum kita

CMYK

membuat kerupuk gonggong, kita persiapkan dulu siput gonggongnya. Pertamatama, cuci terlebih dahulu siput gonggongnya. Jangan lupa dicuci sampai bersih ya, sampai pasir dan lumpur yang menempel pada gonggong hilang. Saat membersihkan siput gonggong harus hati-hati. Karena, siput gonggong memiliki cangkang yang agak tajam. Jangan sampai tangan kita terluka. Setelah itu, rebus gonggong selama 30 menit. Jika sudah matang, keluarkan daging dari dalam cangkang gonggong. Caranya, dengan menggunakan alat berbahan kawat. Lalu congkel sampai dapat daging gonggongnya. Siiippp dehhh. Kemudian, buang bagian kaki yang menempel pada dagingnya, karena teksturnya agak keras. Nah, setelah itu giling

daging gonggong sampai halus dan lembut ya. Penggilingan dilakukan dua kali. Hasil penggilingan yang pertama akan kembali di giling menggunakan blender. Selain untuk menghasilkan gonggong yang lembut, juga untuk mencampurkan dengan bumbu rempah. Sekarang kita buat adonan kerupuk. Bahanbahannya terdiri dari tepung tapioka basah, tepung terigu dan tentu saja gonggong yang telah dibumbui. Campur menggunakan mixer sampai adonan kalis. Agar adonan lebih padat dan tidak lengket, campurkan dengan tepung terigu. Adonan kerupuk gonggong sudah jadi. kemudian dicetak menggunakan mesin. Baru kita potong-potong adonan kerupuk gonggong ini kurang lebih 30 cm. Selanjutnya, kukus adonan kerupuk

gonggong kurang lebih selama 30 menit. Waktunya harus pas agar adonan matang sempurna dan kenyal. Setelah matang, warna adonan akan berubah menjadi kecoklatan. Maka siap untuk dijemur dibawah sinar matahari. Jemur sampai kering dan teksturnya sedikit keras. Kalau panasnya terik, cukup dijemur setengah hari saja. Sebelum digoreng, adonan kerupuk yang sudah kering tersebut kita potongpotong dulu. Hasil potongan ini biasanya disebut dengan kerupuk mentah. Kalau sudah selesai, tinggal digoreng deh. Goreng kerupuk gonggongnya sampai 2 kali. Pertama, dengan suhu minyak sedang. Lalu, goreng kembali dengan minyak panas. Cara ini membuat kerupuk semakin renyah.(net)

Editor: Indra Kusuma, Layout: Mario


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.