STOCK INDEX MARKET OUTLOOK Futures Monthly Edisi Desember 2013 Daru Wibisono - Senior Researcher and Analyst Monex
KOSPI: Tertekan oleh Arus Hot Money Pada bulan November lalu, indeks KOSPI sempat mengalami koreksi lantaran investor asing terus menarik modalnya dari Korea Selatan. Mereka khawatir terhadap efek negatif dari kebijakan tapering di Amerika Serikat. Aksi profit taking merambah hingga ke kalangan investor domestik akibat
kepercayaan diri pelaku pasar semakin negatif pasca penurunan data inflasi ke titik terendah dalam 14 tahun terakhir. Indeks harga konsumen Korea Selatan (CPI y/y) untuk bulan Oktober menurun ke posisi terendah sejak Juli 1999 di 0,7% atau sedikit lebih rendah dibandingkan inflasi September, 0,8%. Sedangkan angka inflasi bulanan (CPI m/m) juga merosot ke -0,3% dari
catatan bulan September di 0,2%. Grafik Pergerakan Indeks KOSPI
Namun demikian, koreksi tajam
di bursa Seoul mampu dibendung oleh sentimen dari hasil data cadangan
devisa bank sentral, yang naik ke rekor tertinggi di bulan Oktober. Motivasi
tambahan untuk mengoleksi saham di Bursa KOSPI datang dari peningkatan
aktivitas manufaktur dan jumlah surplus
perdagangan Korea Selatan. Foreign exchange reserves Korea Selatan naik
dari $336,92 miliar menjadi $343,23 miliar. Sementara indeks manufaktur
PMI versi HSBC naik dari 49,7 ke 50,2 dan neraca perdagangan bulan Oktober meningkat dari $3,7 miliar ke $4,9 miliar. Studi Teknikal: Secara umum indeks
KOSPI konsisten mengarahkan targetnya
ke resistance 273.95 (level tertinggi Oktober
2013)
lantaran
beberapa
Indikator Stochastic, Moving Average
(MA-50; MA-100) dan MACD masih memberikan proyeksi yang uptrend. Berhasil
melewati
resistance
tadi,
maka indeks dapat melanjutkan rally ke resistance berikutnya di 284.65 dan
289.30 (level tertinggi Juli 2011). Namun bila hanya mampu mendobrak resistance pertama dan gagal mencapai resistance 2 dan 3, maka indeks menjadi rentan
koreksi ke bawah area 273.95. Adapun sejumlah tahanan support yang menanti yaitu level 265.70, 260.50 dan 256.20.
Motivasi tambahan untuk mengoleksi saham di Bursa KOSPI datang dari peningkatan aktivitas manufaktur dan jumlah surplus perdagangan Korea Selatan.
indikator teknikal menunjukkan bullish.
Sumber : Monex Trader
14 Futures Monthly
www.mifx.com