
1 minute read
Sejarah & Lokasi
Candi adalah sebuah bangunan peninggalan utama kebudayaan
Hindu- Buddha di Indonesia. Menurut N.J Krom (dalam Tjahjono, 2009:166), pada mulanya candi merupakan suatu tanda peringatan dari batu, baik berupa tumpukan-tumpukan batu ataupun berupa bangunan kecil yang didirikan diatas suatu tempatpenanamanabujenazah.
Advertisement
Akan tetapi, menurut F.P Anandita (2009:7) Candi digunakan sebagai tempat pemujaan kepada para dewa. Akan tetapi istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakatuntukmenyebuttempatibadah.
BanyaksituspurbakalalaindarimasaHindu
–BuddhaatauKlasikIndonesia,baiksebagai istana, pemandian/petitraan, gapura dan sebagainyadisebut denganistilahcandi
Candi Mendut merupakan candi kedua terbesar di daerah Kedu setelah Borobudur.CandiiniterletakdidesaMendut, Kecamatan Mungkid, Magelang, berjarak sekitar 38 km ke arah barat laut kota Yogyakarta dan 3 km dari Candi Barabudur. Candi Mendut merupakan pintu masuk ke tigaserangkaicandiini,terletakdipertemuan dua sungai penting yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo. Berlawanan dengan candi-candi lain yang umumnya menghadap ke timur, jalanmasuk
Candi Mendut menghadap ke arah barat. Mungkin berhubungan dengan harapan pembangun candi agar menerima wahyu sebagaimana sang Buddha di arah barat di Taman Rusa di Benares. Candi Mendut, menurut ahli prasasti, disebutkan dalam prasasti-Karangtengah (dekat Temanggung) dengan nama Venu Vana
Mandirayangartinyacandiditengahrumpun bambu.
CandiMendutmemilikipanjang13,7meterdan lebar 13,7 meter, sedangkan tingginya 26,5 meter.
Candi ini ditemukan pada tahun 1834 oleh para seradu Belanda, dan direstorasi pada tahun 18971904.ParaahlimendugaCandiMendutdidirikanpada tahun 784-792 Masehi oleh Raja Indra, ayah Raja
Samaratungga. Ada juga pendapat yang mengatakanbahwaCandiMendutdidirikanolehRaja
Samaratungga sendiri yang beragama Buddha dibantu oleh bawahannya Rakai Garut yang beragama Hindu sebagai perlambang bagus dan harmonisnyahubunganantaragamapadamasaitu dikalanganmasyarakatJawaKuno. berpendapat bahwa Candi Mendut dibangun untuk memuliakan leluhur-leluhur Sailendra.Dibilikutamacandiiniterdapat3buaharca yang menurut para ahli arca-arca tersebut diidentifikasi sebagai Cakyamuni yang diapit oleh Bodhisatwa, Lokeswara dan Bajrapani. Sang Hyang Kamahayanikan disebutkan bahwa realitas yang tertinggi (advaya) memanifestasikan dirinya dalam 3 dewa (Jina) yaitu : Cakyamuni, Lokesvara,danBajrapani.
Sebagai candi yang bersifat Budhistist, reliefreliefdiCandimendutjugaberisicerita-ceritaajaran moral yang biasanya berupa cerita-cerita binatang yang bersumber dari Pancatantra dari India. Cerita tersebut antara lain adalah seekor kura-kura yang diterbangkan oleh dua ekor angsa dan di bawahnya dilukiskan beberpa anal gembala yang seolah-olah mengejek kura-kura tersebut. Oleh karena kura-kura tersebutemosionaldalammenanggapiejekan,maka terlepaslah gigitannya dari tangkai kayu yang dipegang sehingga terjatuh dan mati. Inti ceritanya adalahajarantentangsifatkesombonganyangakan mencelakakandirisendiri.