
1 minute read
konsep das

Asta Kosala Kosali
Advertisement
Asta Kosala Kosali sering disebut sebagai nitisastra merupakan sebuah tata cara, tata letak, dan tata bangunan untuk bangunan tempat tinggal serta bangunan tempat suci di Bali sesuai dengan landasan filosofis, etis, dan ritual dengan memperhatikan konsepsi perwujudan, pemilihan lahan, menentukan hari baik untuk membangun rumah, serta pelaksanaan yadnya.bAsta Kosala Kosali merupakan sebuah cara penataan lahan untuk tempat tinggal dan bangunan suci. Penataan bangunan yang dimana di dasarkan oleh anatomi tubuh yang punya. Pengukurannya pun lebih menggunakan ukuran dari Tubuh yang empunya rumah.
Konsep Tri Angga merupakan sebuah konsep kehinduan yang biasanya dipergunakan dalam arsitektur bangunan Bali yang membagi bagian perbagian sebuah wilayah, seperti dalam wilayah tempat suci (Pura) terbagi atas tiga wilayah (Tri 44 Mandala) yaitu Utamaning mandala, madyaning mandala, dan nistaning mandala.
Sistem ukuran tradisional pada rumah adat di Bali (gegulak) secara tidak langsung menunjukkan bahwa menunjukkan masyarakat Bali sudah mengenal sejak dahulu bagaimana membuat ukuran bangunan yang didasarkan pada tubuh penghuninya. Angka-angka dalam ukuran memiliki makna tertentu yang erat hubungannya dengan keselamatan, kesejahteraan, keberuntungan, dan malapataka. Oleh karena itu, mereka sangat hati-hati dalam menentukan ukuran bangunan, apabila salah maka akibatnya akan fatal.
Geria, Puri, Jero, Umah, Kubu
(1) Geria, artinya rumah tempat tinggal untuk kasta Brahmana,
(2) Puri, artinya rumah tempat tinggal untuk kasta Ksatria yang memegang pemerintahan, yang umumnya menempati bagian kaja-kangin disudut perempatan agung di pusat desa.
(3) Jero, artinya rumah tempat tinggal untuk kasta Kesatria yang tidak memegang pemerintahan secara langsung.
(4) Umah, artinya rumah tempat tinggal dari kasta Wesia atau mereka yang bukan dari kasta Brahmana atau Ksatria.
(5) Kubu atau pekubon, artinya rumah tempat tinggal di luar pusat pemukiman, di ladang, di perkebunan atau tempat-tempat kehidupan lainnya yang dihuni oleh petani atau peladang.
Fungsi dan Organisasi Ruang
Organisasi ruang pada rumah masyarakat Bali dibagi ke dalam tiga bagian;
(1) Natar paon, yaitu bagian paling belakang terdiri dari: dapur, km/wc, kandang ternak, dan gudang;

(2) Natar, yaitu bagian tengah terdiri dari: bale tiang sanga, bale meten, bale tengah, dan bale dauh;
(3) Pamerjan, yaitu bagian paling depan terdiri dari: sanggah, bale sesajen, bale dangin, dan padmasana