Laporan Studio Rencana Kawasan Tridadi - Triharjo

Page 1


Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar dan tepat waktu. Kami dari kelompok studio 3 mengucapkan terima kasih kepada: 1. Orang tua kami atas dukungannya baik materi maupun spiritual. 2. Dosen pembimbing kami, Bapak Ir. Didik Kristiadi, MLA., MAUD. yang senantiasa membimbing dan membantu kami dalam pembuatan laporan studio rencana kawasan. 3. Kami berterima kasih juga kepada Bapak Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., Bapak Irsyad Adhi Waskita Hutama,S.T., M.Sc., Ibu Widyasari Her Nugrahandika,S.T., M.Sc., Bapak Dr.Ir. Suryanto, M.S.P. selaku dosen pengampu Studio Analisis Kawasan yang telah memberikan bimbingannya. 4. Kakak Asisten Dosen yang telah memberikan tips dan sarannya. 5. Teman-teman dari PWK 2019 yang telah mendukung dan memberi bantuan. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat kami butuhkan sebagai penyempurna di kemudian hari. Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 13 April 2020 Studio 3


Choose Your Character Afif Mubarok 19/443523/TK/48719

Aldi Putra Amro

Evan Fadhil Luqmana

19/443526/TK/48722

19/443534/TK/48730

Fairuzia Putri Rahman

Haniifah Arianti

19/443535/TK/48731

19/439594/TK/48324

Mira Maha Devani

Rissa Listy Andini

19/443540/TK/48736

19/439598/TK/49328


Daftar Isi Kata Pengantar Anggota Studio 3

I II

Profil Kawasan

02

Analisis - Rencana Kawasan

08

neighborhood

09

transect

11

connection

13

center

15

edges

17

mix

19

proximity

21

density

23

parking

24

traffic

25

energy

27

permaculture

28

water

30

Masterplan Kawasan

32


Profil Kawasan 02

Profil Kawasan

Kelurahan Tridadi dan Kelurahan Triharjo

Panjang kawasan amatan

Lebar kawasan amatan

1.794,85 meter

1.358,41 meter

Dilalui jalan arteri, Jalan

Dilalui Sungai Bedog di

Magelang yang merupakan jalan

sebelah timur kawasan amatan

penghubung antar provinsi


03 Profil Kawasan

Peta Dasar

Peta Figure Ground Jumlah dan persebaran bangunan di kawasan amatan dapat diamati dalam peta figure ground. Bangunan pada kawasan amatan dibangun menyebar dan terlihat padat di bagian utara peta. Terdapat area persawahan di sekitar permukiman. Terlihat beberapa bangunan mengelilingi ruang seperti yang ada pada sisi barat peta.

Peta Nolli Peta nolli digunakan untuk mengetahui adanya ruang publik dan ruang private. Public space pada kawasan amatan terlihat pada pasar Sleman, Masjid Besar Sleman Kota, GOR Tridadi, lapangan basket, Pasar Klithikan & Hewan, serta beberapa masjid dan musholla yang terbangun di area permukiman.


Profil Kawasan 04

Peta Block Pattern Peta block pattern menunjukkan pola jalan pada kawasan amatan. Pola jalan yang ada dibentuk oleh Jalan Magelang, Jalan Dr. Rajimin, dan banyak cabang jalan yang menunjukkan bahwa kawasan amatan memiliki pola yang tidak teratur. Terlihat adanya Culde-Sac (jalan buntu) di beberapa area permukiman di sebelah barat.

Peta Koefisien Dasar Bangunan Koefisien Dasar Bangunan pada kawasaan amatan didominasi antara 91-100% di bagian utara dan selatan peta karena kurangnya daerah resapan air di area tersebut. Sedangkan, area yang berada di tengah peta memiliki KDB yang cukup variatif antara 0-90%. Karena area permukiman di tengah peta banyak yang memiliki daerah resapan air.

Peta Koefisien Lantai Bangunan Koefisien Lantai Bangunan pada kawasan amatan didominasi bangunan 1 lantai di area permukimannya. Terdapat beberapa bangunan dengan 2 lantai yang ditemukan di area komersial Pasar Sleman. Bangunan dengan jumlah lantai diatas 2 terdapat di beberapa sekolah yang ada di kawasan ini.


05 Profil Kawasan

Peta Fungsi Bangunan Pada kawasan ini, bila dilihat dari peta fungsi bangunannya didominasi oleh permukiman, komersial, pendidikan, dan instansi. Area permukiman difasilitasi dengan adanya sekolah dan tempat peribadatan berupa masjid. Terdapat area komersial di sekitar Pasar Sleman. Instansi pemerintahan terdapat di sepanjang Jalan Dr. Radjimin.

Peta Tipe Bangunan Pada kawasan amatan didominasi oleh tipe bangunan single family dan beberapa bangunan bertingkat. Bangunan single family merupakan tipe yang terdapat di area permukiman. Sedangkan bangunan bertingkat adalah tipe dari beberapa bangunan komersial, pendidikan, dan instansi pemerintahan di kawasan amatan ini.


Profil Kawasan 06

Plot Size Pada kawasan amatan didominasi oleh ukuran yang besar di area persawahan. Ukuran plot yang sedang dan kecil terdapat di area permukiman dengan kepadatan bangunan yang beragam.

Sequence Jalan menuju Pasar Sleman, Masjid Besar Sleman Kota, Samsat Sleman, dan GOR Tridadi dapat tergambarkan dengan jelas karena jalan yang mudah diingat dan terdapat konektivitas yang cukup baik menuju tempat tersebut.

Land Use Tata guna lahan di kawasan amatan didominasi oleh penggunaan sawah irigasi, permukiman, dan kebun. Dapat dikatakan bahwa perbandingan tata guna lahan sawah irigasi sekitar 50% dari total luas kawasan.


07 Profil Kawasan

Landmark

Path

Edges

pada kawasan amatan berupa Pasar Sleman. Di sekitar Pasar sleman juga terdapat area komersial yang beroperasi selama 24 jam. Pasar Sleman merupakan bangunan yang paling dikenal masyarakat dan hanya terdapat satu bangunan Pasar Sleman di kawasan ini, sehingga sering dijadikan patokan tempat.

merupakan jalur pedestrian dan jalan raya. Di kawasan ini, path terdapat di Jalan Magelang (arteri), Jalan Dr. Radjimin (kolektor), jalan lokal, dan jalan lingkungan. Serta, terdapat trotoar di sepanjang jalan arteri dan kolektor.

merupakan batasan antara sebuah distric dengan distric lain. Edges di kawasan ini berupa jalan arteri Magelang, area persawahan, dan sungai.

Nodes

District

dapat berupa pertemuan antar beberapa jalan atau persimpangan lalu lintas. Di kawasan ini, nodes berupa persimpangan di Pasar Sleman yang terdapat area komersial dan corner grocery.

di kawasan amatan yaitu area komersial di sekitar pasar sleman dan juga area permukiman.


Analisis - Rencana Kawasan


09 Analisis Kawasan

Neighborhood

Neighborhood merupakan sebuah sistem ketetanggaan yang memiliki edges sebagai simbol teritorinya dan juga center yang memberikan fasilitas pada publik yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki, dengan radius jangkauan pada neighborhood sebesar 400 m.

Kawasan amatan ini terdiri dari Kelurahan Triharjo dan Kelurahan Tridadi, Jika dianalisis dengan metode overlay, maka akan terlihat bahwa center banyak terdapat di dekat RW 5 Kelurahan Triharjo yang terdiri dari Masjid, Pasar, Puskesmas, dan KUA. Pada area ini memang terlihat banyak aktivitas yang berjalan sehingga center yang ada juga memiliki livabilitas yang tinggi.


Rencana Kawasan 10

Rencana neighborhood akan dibagi berdasarkan jangkauannya masing - masing menuju center yang sudah ada dan juga yang direncanakan, dari pembagian neighborhood yang baru ini tiap neighborhood yang belum mempunyai center akan direncanakan center yang baru seperti yang tertera pada peta rencana center di bab selanjutnya.

GOR pada neighborhood XVI

Masjid pada neighborhood VI

Kantor pelayanan pada neighborhood III

Masjid pada neighborhood IX

Pasar pada neighborhood X


11 Analisis Kawasan

Transect Pada transect existing kawasan amatan, terdapat transect T2, T3, T4, T5. Pengklasifikasian transect pada kawasan berdasarkan overlay peta fungsi bangunan, jumlah lantai, KDB, karakteristik bangunan, dan sebaran vegetasi. T2 didominasi oleh sawah dan bangunan ladang atau gubuk warga. T3 berisi permukiman warga dan kandang yang berjarak sedang. T4 didominasi permukiman 2 lantai dan mixed use. T5 berada di area pinggir Jalan Magelang, Jalan Dr. Radjiman Wedyodiningrat, dan Jalan Dr. Radjimin yang didominasi komersial dan perkantoran.

T2 Existing

T3 Existing

T5 Existing


Rencana Kawasan 12

Pada rencana transect, terdapat penambahan transect yaitu T6 yang berada di pinggir jalan arteri Magelang untuk memanfaatkan letak kawasan yang dilalui jalan penghubung antar provinsi dan mengembangkan karakteristik kawasan komersial dengan memperbaiki transit bus, memperbaiki area komersial, dan memperbaiki trotoar yang ada.

Ginza District, Tokyo, Jepang

Keramaian Jalan Magelang yang memicu rencana kami untuk mengembangkan karakteristik kawasan komersial di daerah ini, dan memperbaiki fasilitas umum yang ada.

Preseden desain rencana transect T6


13 Analisis Kawasan

Connection Pada kawasan amatan terdapat jalan arteri yaitu Jalan Magelang, dan Jalan kolektor yaitu Jalan Dr. Radjiman. Pada kawasan ini terdapat pula banyak jalan lokal dan jalan lingkungan yang berada disekitar area permukiman.

Untuk konektivitas menuju center pada kawasan amatan mayoritas sudah dalam kondisi yang baik. Namun, terdapat satu konektivitas center yaitu KUA Sleman yang kurang baik karena jalan yang sempit.

Jalan yang ada di kawasan amatan mayoritas jalan berbahan material aspal. Namun, ada pula yang berbahan semen dan paving disekitar daerah permukiman.

Jalan semen pada

Jalan aspal pada

Pavement pada

permukiman

permukiman

permukiman


Rencana Kawasan 14

Pada kawasan amatan terdapat masalah yaitu Culde-Sac (jalan buntu). Menghubungkan jalan buntu dengan jalan di sekitarnya merupakan rencana yang cukup baik untuk meningkatkan konektivitas di kawasan amatan ini.

Victoria, Australia

Rencana perbaikan jalan yang pertama dikarenakan kondisi jalan yang tidak terkonstruksi dengan baik, terlihat seperti yang ada di peta, jalanan yang ada tidak efisien, malah membentuk blok kecil tersendiri dan kondisi dari jalanan ini pun kurang terawat, terlihat adanya beberapa lubang. Kondisi ini menghambat pergerakan pada area tersebut. Rencana perbaikan jalan yang ke dua ialah perbaikan kondisi dari jalan yang tidak konsisten. Jalanan yang berupa turunan ini awalnya berupa semen yang tidak rapih mengikuti kelerengan dari tanah itu sendiri dan teksturnya seperti berlipat, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan ketika ada pengendara yang lewat, yang akan merasakan multiple bumps ketika melintas. Semen pun tidak dilanjutkan hingga ujung jalanan ini, sisa nya berupa tanah yang tidak memiliki track yang baik padahal jalanan ini masih menuju beberapa rumah di area tersebut.

Preseden desain perbaikan jalan


15 Analisis Kawasan

Center Pada kawasan amatan terdapat 1 center yang terdiri dari 1 fungsi komersial (Pasar Sleman), 1 fungsi jasa (Gedung Olah Raga Tridadi), 3 tempat ibadah (Masjid Besar Sleman Kota, Musholla At-Taubah, dan Masjid An-nusyuur), dan 6 Instansi pemerintahan (PMI, Polsek Sleman, Kantor Pertanahan kabupaten Sleman, Kantor Samsat Sleman, KUA Kecamatan Sleman, dan Puskesmas).

Pasar Sleman dan area komersial disekitarnya merupakan center utama dari kawasan Tridadi-Triharjo ini karena merupakan penunjang bagi perekonomian masyarakat setempat dan area komersial yang sangat ramai selama 24 jam. Gedung Olah Raga Tridadi digunakan saat terdapat kegiatan olah raga dan hampir setiap sorenya parkiran GOR yang cukup luas sering dimanfaatkan oleh warga untuk melakukan kegiatan olah raga.

Kondisi GOR Tridadi yang seringkali digunakan oleh warga sekitarnya untuk beraktiivitas


Rencana Kawasan 16

Masjid Besar Sleman Kota yang berada di sebelah barat Pasar Sleman menjadi pusat aktivitas bagi masyarakat beragama muslim di lingkungan sekitar pasar, keramaian di area Masjid Besar ini terasa saat memasuki waktu sholat. Selain itu, area instansi pemerintahan yang berada di kawasan amatan digunakan sesuai dengan fungsinya sebagai tempat pelayanan masyarakat.

Masjid ramai dengan anak - anak Paud dan parkirannya seringkali dibuat menjadi tempat berjualan

Rencana center dilakukan dengan meningkatkan kualitas center yang sudah ada dan menambahkan center baru yang potensial sehingga dapat menjangkau seluruh kawasan TridadiTriharjo. Meningkatkan livabilitas pada seluruh center menjadi tujuan dari rencana center ini.

Westminster City Council Park sebagai preseden desain penambahan center sisi barat

Taman Botani Malaysia sebagai preseden desain penambahan center sisi barat


17 Analisis Kawasan

Edges Edges Kawasan amatan adalah Jalan Magelang, Jalan Dr. Radjimin, dan sungai Bedog. Pada Kawasan amatan terdapat 2 jenis edges yaitu: edges as seams dan edges as filter. Edges as seams menjadi pembatas di kawasan amatan yang bersifat permeable. Sawah dan jalan tanah merupakan edges as seams yang mendorong pergerakan masyarakat di sekitar kawasan. Edges as filter menjadi pembatas kawasan amatan yang bersifat kuat. Sungai , Jalan Magelang , dan Sawah luas yang berada di bagian selatan peta merupakan edges as filter yang membatasi atau memotong pergerakan masyarakat di sekitar kawasan.

Sungai

Jalan Magelang

Persawahan

(Edges Filter)

(Edges Filter)

(Edges Filter/Seams)


Rencana Kawasan 18

Sungai yang menjadi edges kawasan amatan dirasa kurang aman karena tidak ada batas pengaman. Tanah permukaan langsung berbatasan dengan sungai yang dalam. Permasalahan ini diatasi dengan rencana pemberian pembatas (pagar) di sepanjang pinggiran sungai sebagai pengaman dan juga memberi konblok untuk kenyamanan masyarakat. Love Lock Bridge, Paris

Preseden desain rencana edges pada sungai

Kondisi sungai pada kawasan amatan yang terjal dan tidak memiliki pengaman yang kokoh pada pinggiran sungai


19 Analisis Kawasan

Mix Kawasan amatan Tridadi-Triharjo memiliki lahan yang kegunaannya didominasi oleh permukiman dengan average mix density. Unsur guna lahan lain yang mendominasi adalah komersial dengan pusat di Pasar Sleman, serta persawahan yang berada di antara permukiman warga pada jalan lokal. Hampir semua bangunan pada kawasan amatan bersifat permanen, kecuali pada penggunaan kandang hewan, pasar hewan, maupun warung yang terletak di pinggir jalan. Banyak dari bangunan pada kawasan ini telah terbangun sejak lama. Kondisi bangunan baru hanya dapat dilihat di beberapa titik saja seperti di Pasar Baru Sleman. Jumlah lantai bangunan pada kawasan amatan tidak terlalu variatif dan didominasi bangunan satu lantai, namun memiliki tingkat high mix pada area sekitar Pasar Sleman, Jalan Magelang, serta beberapa area di sekitar Jalan Rajimin. Pada kawasan amatan, blok didominasi oleh ukuran bangunan yang tergolong low mix dengan adanya kesamaan karakteristik antar bangunan dan lahan yang cenderung tidak terlalu luas. Fungsi bangunan pada kawasan Tridadi-Triharjo tergolong low mix karena pada beberapa area permukiman seringkali tidak dijumpai fungsi bangunan lain.

Kondisi Jalan Magelang sebagai contoh dari high mix dikarenakan banyak bangunan sebagai komersial, pemberi jasa, dan fungsi lainnya


Rencana Kawasan 20

Rendahnya mix density pada kawasan TridadiTriharjo menjadikan rencana penambahan beberapa fungsi bangunan yang lebih variatif, terutama pada area jangkauan center, sehingga didapat lingkungan yang sehat karena pergerakan aktivitas manusia yang terusmenerus dan beragam. Kawasan amatan existing memiliki low mix density sehingga diperlukan beberapa peletakan bangunan dengan fungsi beragam bahkan multi use di area tertentu untuk meningkatkan level mix sehingga kawasan ini bisa lebih ramai, walkable, meningkatkan aktivitas sosial dan ekonomi, serta efisien dengan terciptanya kawasan high mix density.

Kondisi bangunan mix di Seattle sebagai preseden desain

Habersham Marketplace sebagai preseden desain rencana mix


21 Analisis Kawasan

Proximity Terdapat 3 tipe kepadatan penduduk pada kawasan amatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kepadatan penduduk yang tinggi terdapat di area permukiman sekitar Pasar Sleman. Kepadatan sedang di area permukiman sekitar GOR Tridadi. Sedangkan area dengan kepadatan penduduk rendah berada di area sekitar persawahan. Keberagaman sosial pada kawasan amatan sangat beraneka ragam. Hal ini ditandai dengan adanya keberagaman masyarakat yang bermukim disana baik itu dari segi usia, pekerjaan, jenis kelamin, serta aspek pendukung lainnya. Fasilitas umum juga menjadi aspek penilaian untuk menilai keberagaman sosial pada kawasan amatan.

Karena keterbatasan dalam melakukan survei, analis low income pada kawasan ini dilakukan dengan pendekatan melalui kondisi bangunannya. Mayoritas bangunan tergolong pada keadaan baik, walaupun masih terdapat beberapa bangunan dengan kondisi sedang dan buruk. Dari keseluruhan jumlah penduduk yang bermukim di kawasan amatan, kawasan ini didominasi oleh anak-anak dan orang tua. Jumlah anak-anak di kelurahan Tridadi tergolong tinggi karena terlihat banyak anak-anak yang bermain di sekitar dan juga karena letaknya yang strategis karena mudah untuk mengakses fasilitas-fasilitas seperti sekolah, TK, masjid dan sarana olahraga.


Rencana Kawasan 22

Adapun jumlah orang tua di sekitar Pasar Sleman menduduki golongan tertinggi pada kawasan amatan. Hal ini disebabkan karena Pasar Sleman yang sudah sejak dulu digunakan sebagai center komersial pada kawasan ini. Pada kawasan amatan hanya terdapat 2 tempat transit rute bus JogjaTempel. Walkers paradise pada kawasan amatan tergolong baik, walaupun terdapat kondisi trotoar yang buruk di sepanjang Jalan Dr. Radjiman. Terdapat masalah lain, dimana parkir kendaraan sekitar area komersial Pasar Sleman yang kurang tertata mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

Rencana proximity di kawasan amatan dilakukan dengan menambahkan ruang terbuka hijau di area selatan sekitar Pasar Sleman dan fasilitas umum untuk pertanian di area persawahan. Dilakukan pula perbaikan pedestrian menuju center utama Pasar Sleman. Jiangxinzhou, China

Preseden desain perbaikan pedestrian


23 Analisis - Rencana Kawasan

Density Civic use atau bangunan pendidikan tersebar di kawasan amatan, namun sebagian besar terletak di area sekitar Pasar Sleman. Bangunan komersial juga mendominasi di area tersebut. Karena kawasan ini terkenal akan area komersialnya dengan center berupa Pasar Sleman. Sempadan jalan di kawasan amatan beragam. Sempadan terlebar terdapat di Jalan Magelang yang merupakan jalan arteri dan jalan kolektor Dr. Radjimin. Kawasan amatan memiliki kepadatan penduduk tinggi di area yang terjangkau oleh center karena masyarakat cenderung tinggal di area yang strategis. Kepadatan penduduk tinggi terdapat di sekitar area Pasar Sleman.

Kawasan amatan bagian utara memiliki kepadatan bangunan yang tinggi karena dekat dengan Jalan Magelang dan terdapat banyak center yang menarik masyarakat untuk tinggal di area tersebut. Pada bagian selatan kawasan amatan, kepadatan bangunan rendah karena area tersebut didominasi oleh persawahan. Rencana density di kawasan amatan akan difokuskan menjadi area high mix di sekitar Pasar Sleman dan Jalan Dr. Radjimin. Sedangkan area lainnya dibuat menjadi low mix berdasarkan analisis kepadatan penduduk dan bangunannya.


Analisis - Rencana Kawasan 24

Parking Pada kawasan amatan terdapat off street parking dan on street parking. Untuk on street parking mayoritas terdapat di sekitar Pasar Sleman yang sering menyebabkan kemacetan di daerah tersebut. Sedangkan untuk off street parking mayoritas terdapat di Jalan Radjiman yang memiliki banyak instansi dan pertokoan. Meskipun begitu, pada kawasan amatan masih kekurangan lahan parkir terutama di sekitar Pasar Sleman sehingga dibutuhkan lahan parkir off street guna menampung kendaraan dan mengurangi kemacetan di daerah tersebut.

Rencana untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dibuat area buffer by planting atau membatasi area parking dengan tanaman sehingga parking terkesan tertutup dan nyaman bagi pejalan kaki. Juga membuat area parkir development, yaitu area parkir dengan retail atau kantor sehingga dapat menciptakan mix yang baik pada lahan tersebut. Pada jalan menuju Pasar Sleman, mengeliminasi area parkir dan sebagian bangunan untuk diciptakan area parkir yang lebih on street. Juga dibuat parkiran conver di area dekat Kantor Samsat Sleman.

Baltimore, USA sebagai preseden desain parking


25 Analisis Kawasan

Traffic Permukiman di sepanjang jalan kolektor Dr. Radjimin cenderung mengalami kebisingan dari berbagai kendaraan yang melewatinya. Sehingga bangunan di sepanjang jalan ini tidak banyak yang difungsikan sebagai permukiman untuk menghindari efek jalan yang ramai karena menghubungkan antar pusat kegiatan antar kawasan. Pada kawasan amatan terdapat beberapa jalan lebar yang tersebar di sepanjang Kawasan. Jalan tersebut antara lain Jalan Magelang (14 meter), Jalan Dr. Radjimin (7 meter ), Jalan Sersan Kusdiyo (6 meter), dan beberapa jalan lokal yang menuju Pasar Sleman. Beberapa jalan ini memiliki trotoar dengan lebar rata-rata 1 meter.

Adapun potensi konflik pada Kawasan adalah kemacetan yang berpotensi terjadi di Jalan Sersan Kusdiyo dan Jalan Dr. Radjiman. Rencana traffic yang perlu dilakukan yaitu membuat speed bumps atau polisi tidur untuk memperlambat kendaraan di area permukiman yang terdapat banyak anak-anak. Serta memberikan tumbuhan atau pepohonan di sekitar Jalan Magelang untuk meredam kebisingan dari lalu lintas yang ramai.

Tel Aviv, Israel preseden desain speed bumps


Rencana Kawasan 26

Traffic counting merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui derajat kejenuhan jalan. Derajat kejenuhan jalan menggambarkan apakah lalu lintas yang ada pada suatu jalan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh jalan tersebut.

Kesimpulannya, Jalan Magelang mempunya tingkat pelayanan A dengan nilai 0,423, berkarakteristik arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendaki.

Kami melakukan survei traffic counting pada jalan arteri dan kolektor yang paling ramai digunakan masyarakat yaitu Jalan Raya Magelang dan Jalan Dr. Radjimin. Survei dilakukan di dua waktu yang berbeda. Yaitu pagi hari di hari Kamis, 12 Maret 2020 pukul 09.13 - 09.23 WIB dan sore hari di hari Selasa, 10 Maret 2020 pukul 17.00 - 17.10. Dalam perhitungan, kami memutuskan menggunakan data Q tertinggi yaitu Q saat pagi hari dan menggunakan pendekatan durasi waktu jam.

Jalan DR. Radjimin mempunyai tingkat pekayanan A dengan nilai 0,541, berkarakteristik arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendaki. Kategori

Jalan Magelang

Jalan Dr. Radjimin

MC (motorcycle, etc)

633

494

LV (low vehicle)

241

92

HV (high vehicle)

59

12


27 Analisis Kawasan

Energy Pada kawasan amatan penggunaan energi didominasi oleh sedang dan rendah. Penggunaan energi diklasifikasikan menurut pemakaian listrik. Penggunaan energi rendah terdapat pada area sawah dan permukiman yang rendah kepadatannya. Penggunaan energi sedang terdapat pada area permukiman dengan kepadatan penduduk sedang. Penggunaan energi tinggi terdapat pada area yang padat penduduk dan instansi-instansi yang terdapat di kawasan.

Diperlukan rencana berupa penambahan penggunaan energi dengan menambah intensitas penerangan di area yang minim pencahayaan saat malam hari. Menambahkan lampu jalan di area permukiman dan jalan yang berbatasan langsung dengan sawah untuk memudahkan mobilitas masyarakat saat malam hari.


Analisis Kawasan 28

Permaculture Kata ‘Permaculture’ berasal dari istilah ‘Permanent Agriculture’, seringkali dipandang sebagai teknik dalam berkebun, membentuk tatanan kehidupan yang lestari yang memegang erat prinsip keseimbangan dan berkelanjutan (sustainable). Kondisi permaculture di kawasan amatan dianalisis dari aspek edibility dan biodiversity. Dari aspek edibility akan menganalisis lahan hijau dari segi produksi nya untuk dapat dikonsumsi, sedangkan aspek biodiversity akan menganalisis lahan hijau dari segi variasi tipe tanaman yang ada.

Biodiversitas permakultur di kawasan amatan menduduki tingkatan rendah-menengah. Ditinjau dari fungsionalnya, tanaman yang ada memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti vegetasi untuk menyatukan ruang dan untuk vegetasi untuk memblokir ruang. Tipe tanaman juga dilihat sebagai pertimbangan biodiversitas. Edibilitas pada kawasan dominasi menduduki tingkatan tinggi karena banyaknya persawahan yang terawat dengan baik dengan perkebunan yang tumbuh disekitarnya. Contoh permaculture

Contoh permaculture

dengan edibilitas yang

dengan biodiversitas yang

tinggi

sedang


29 Rencana Kawasan

Rencana untuk permaculture yang pertama untuk menambahkan vegetasi pada Jalan Magelang dan area Pasar Sleman dengan biodiversitas yang rendah, fungsi sebagai penyatu ruang dan kontrol thermal. Meningkatkan biodiversitas di sepanjang Jalan Dr. Radjimin sebagai fungsi estetika dan penyatu ruang. Meningkatkan edibilitas menjadi tinggi untuk menyesuaikan transect pada daerah rural T2.

Champs Elysees, Paris

La Rambla, Barcelona

Canberra, Australia

Preseden desain permaculture

Preseden desain permaculture

Preseden desain permaculture

Jalan Magelang

area Pasar Sleman

Jalan Radjimin


Analisis Kawasan 30

Water Terdapat 3 kategori permasalahan yang menyangkut air di kawasan amatan Tridadi Triharjo. Area di sekitar sawah kategori tinggi rawan terjadinya banjir karena luapan air dari sistem perairan yang ada. Kategori sedang tersebar di area permukiman akibat kurangnya daerah resapan air, mengingat KDB dominannya bernilai 90 100% di permukiman Kelurahan Tridadi. Kategori rendah terletak di bagian utara kawasan amatan (Masjid Besar Sleman Kota sampai Kantor Samsat Sleman) karena tidak ditemukan masalah yang signifikan.

Sumur warga di kawasan permukiman menjadi contoh potensial air sedang

Terdapat 3 potensi air yang terdapat di kawasan amatan. Pada area sungai dan sawah tergolong dalam potensial tinggi, air dimanfaatkan dengan optimal untuk irigasi. Pada area permukiman penggunaan air potensial sedang dimanfaatkan sebagai sumur warga dan daerah resapan air. Potensial air rendah berada pada area komersial karena jarang ditemukannya sumur maupun daerah resapan air.


31 Rencana Kawasan

Untuk mengatasi masalah yang ada kami merencanakan dibuatnya sistem drainase air di sepanjang Jalan Magelang dan diberi rongga di beberapa titik sebagai jalan air menuju gorong-gorong. Selain itu, kami merencanakan untuk mengganti taman segitiga di jalan Magelang menjadi bioswales untuk mengoptimalkan daerah resapan air.

Kondisi saluran air pada

Taman segitiga yang berada di

Jalan Radjimin yang

persimpangan Jalan Magelang

efektif dalam menyalurkan air ketika hujan sehingga tidak

menuju Pasar Sleman yang lebih baik dijadikan bioswale sehingga tidak hanya memiliki

berpotensi tinggi

nilai estetika tetapi juga ada

terjadinya banjir. Saluran

nilai fungsional untuk bantu

kecil berada dalam

meningkatkan penyerapan air.

berapa jarak satuan yang selanjutnya bersambung ke gorong - gorong yang amat dalam. Saluran air di Jalan Radjimin ini dapat menjadi contoh acuan rencana water di Jalan Magelang. LA Zoo, USA


Masterplan Tridarjo


33 Masterplan Kawasan

Nama Tridarjo menjadi nama dari rencana kami.

Nama ini didapati dari gabungan kedua kelurahan yang berada di kawasan amatan, mengingat luasan kedua kelurahan tersebut yang masuk ke dalam kawasan kami seimbang dan terlihat adanya keterhubungan diantara keduanya, maka diusulkanlah nama Tridarjo ini. Gabungan dari Kelurahan Tridadi & Kelurahan Triharjo. ‘Tri’ dalam nama rencana kami mewakili

tiga aspek yang penting dalam rencana kami yakni optimalisasi, peningkatan, serta penambahan dalam hal komersial, pertanian, ruang publik serta pendidikan. Yang mana dijelaskan lebih rinci dalam masterplan kawasan kami.

Logo Logo yang diusul merepresentasikan ‘desa mandiri’ yang sesuai dengan tema rencana studio kami. Daun yang berwarna hijau terang ini menandakan persawahan yang menjadi potensi berkembangnya kawasan amatan dengan potensi peningkatan pada produktivitas sektor pertanian. Serta mewakilkan kondisi vegetasi yang ada di rencana dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari vegetasi yang ada. Empat bangunan yang ada di dalamnya merepresentasikan instansi, permukiman, pendidikan, dan komersial.

Visi Mewujudkan kawasan Tridarjo sebagai desa yang mandiri.

Misi 1.

Optimalisasi fungsi komersial kawasan.

4.

Meningkatkan kuantitas & kualitas ruang publik.

2.

Meningkatkan produktivitas sektor pertanian kawasan.

5.

Memberi dukungan dalam aspek pendidikan dengan menambahkan sarana edukasi.

3.

Meningkatkan keterhubungan kawasan.


Masterplan Kawasan 34

Strength

Weakness

1.

Dekat dengan jalan arteri.

1.

Kurang terjangkau dengan transportasi publik.

2.

Aktivitas komersial yang tinggi.

2.

Pedestrian yang tidak nyaman.

3. Lahan pertanian luas dan terawat.

3. Parking on street pada Pasar Sleman menimbulkan kemacetan.

4. Area pertanian & komersial berdekatan. 4. Minimnya keberadaan RTH sebagai ruang publik.

1.

Meningkatnya perekonomian kawasan dengan adanya pusat komersial.

1.

Pembangunan yang cepat memunculkan potensi kemacetan.

2.

Menjadi tempat transit yang bersifat komersial.

2.

Pengembangan area dapat menjadikan alih fungsi lahan tidak terkontrol.

3. Munculnya sarana baru pada kawasan menjadi aspek pendukungnya edukasi.

Opportunity

3. Kenaikan harga tanah dikarenakan perkembangan kawasan yang pesat.

Threat


35 Masterplan Kawasan

Tridarjo Edu Friendly Street

Tridarjo Reading Park

SPOREA Tridarjo

Tridarjo Ecopark


Masterplan Kawasan 36

Improving Pedestrian

Revitalizing Sleman Flea and Poultry Markets

Productive Spot Tridarjo


37 Rencana Individu

Revitalizing Sleman Flea and Poultry Markets Afif Mubarok 19/443523/TK/48719

Lokasi rencana terhubung dengan Jalan Dr. Radjimin sebagai jalan kolektor di sebelah timur kawasan rencana dan berdekatan dengan area permukiman dan area persawahan Triharjo. Rencana ini didasari oleh peta rencana centers, peta commercial as center, peta bangunan permanen - non permanen, dan peta perniagaan. Existing kawasan ini sangat ramai di pagi hari tetapi kondisi bangunan yang non permanen dan kurang baik menghambat efektivitas dan estetika kawasan pasar. Kurangnya fasilitas sanitasi juga mengurangi kenyamanan pengunjung dan pedagang pasar. Pada rencana revitalisasi dilakukan dengan mengganti bangunan pasar yang non permanen dengan bangunan terbangun yang permanen. Bangunan permanen sengaja dibuat tanpa tembok yang membentang panjang tetapi dibuat hanya sebatas tembok penyangga agar sirkulasi udara pasar yang notabene sebagai pasar unggas dapat bergerak bebas. Adapun sebagai pendukung pasar loak, bentuk lantai dibuat ada bagian yang ditinggikan agar memberikan kesan batas dengan jalan dan area persawahan serta memberi keamanan terhadap lalu - lalang kendaraan. Pembaruan terhadap bentuk parkir guna merapikan dan memanfaatkan ruang parkir yang ada. Pembangunan kamar mandi di sekitar pasar dibutuhkan agar pengunjung dan pedagang pasar dapat menyalurkan hajatnya tanpa perlu jauh - jauh ke tempat lain.


Rencana Individu 38

SPOREA Tridarjo Aldi Putra Amro 19/443526/TK/48722

Sport Recreation Area (SPOREA) Tridarjo merupakan area olahraga sekaligus area rekreasi atau tempat bermain masyarakat sekitar. Area ini diusulkan karena minimnya ruang terbuka publik di kawasan tersebut. Lokasi rencana berada di selatan Pasar Sleman yang daerah sekitar notabenenya kawasan padat permukiman sehingga SPOREA Tridarjo dianggap cocok diletakkan pada kawasan ini. Hal ini didasari pada analisis peta kepadatan penduduk, jumlah anak - anak, dan peta neighborhood. Beberapa tanaman ditambahkan untuk menciptakan suasana sejuk dan nyaman ketika berolahraga dan beraktivitas. Pada rencana terdapat lapangan basket yang bisa digunakan untuk bermain, di sisi lapangan terdapat tempat duduk bagi penonton atau pemain yang telah selesai bermain dan diteduhi oleh pepohonan yang rindang. Pada bagian depan area, terdapat semacam mini boulevard yang terdapat tulisan nama sport center ini dan bertujuan untuk menambah estetika. Di depan boulevard terdapat semacam area paving berbentuk lingkaran tempat masyarakat beraktivitas atau sekadar bermain. Area ini juga dilengkapi dengan rumah pohon serta jembatan antara rumah pohon yang menambah daya tarik anak - anak untuk bermain di area rencana ini.


39 Rencana Individu

Improving Pedestrian Evan Fadhil Luqmana 19/443534/TK/48730

Rencana perbaikan trotoar didasari oleh hasil analisis overlay peta - peta existing parking, peta rencana parking, dan peta rencana proximity. Lokasi rencana berada pada Jalan Letnan Sumanto lebih tepatnya tepat berada di timur Pasar Sleman. Pada keadaan existing lebar trotoar hanya selebar 1 meter, ditambah adanya para pedagang yang berjualan di trotoar dan parkir on street yang menyebabkan trotoar menjadi lebih sempit. Tujuan dari rencana ini adalah membuat jalan tersebut nyaman untuk berjalan kaki dan menambahkan kesan estetika pada jalan. Rencana ini diimplementasikan pada Jalan Letnan Sumanto sepanjang kurang lebih 70 meter trotoar lebih tepatnya berada di timur Pasar Sleman. Trotoar didesain melebar menjadi 1,5 meter dan pada satu sisi diberi ruang untuk parkir on street khusus bagi motor dan sepeda. Kemudian media jalan diganti menjadi paving agar kecepatan kendaraan menurun saat melintasinya dan memberikan kesan estetika pada jalan. Kemudian diberikan beberapa kursi di trotoar untuk memberi ruang duduk bagi para pejalan kaki.


Rencana Individu 40

Tridarjo Ecopark Fairuzia Putri Rahman 19/443535/TK/48731

Ide Tridarjo Ecorpark digagas berdasarkan dari analisis overlay peta permaculture, peta pembagian daerah, dan juga peta rencana neighbourhood. Yang mana rencana ini nantinya akan menjadi center baru dengan kondisi biodiversitas dari permaculturenya yang tinggi. Tujuan dari rencana taman ini sebagai sarana untuk mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas jumlah ruang publik sesuai dengan misi. Didesain dengan lahan hijau luas yang memberikan space untuk masyarakat dapat beraktivitas, serta rerumputan yang terawat membuat kenyamanan pada masyarakat sekitar untuk bisa leluasa duduk di rumput. Kursi dan meja diletakkan di beberapa spot bagi yang membutuhkan seperti lansia ataupun ibu hamil yang berkunjung. Track yang ada dapat menjadi sarana bagi anak – anak yang bersepeda ataupun bagi yang ingin melakukan jogging mengelilingi taman. Bioswale terdapat di tengah dan di belakang taman, diisi dengan tanaman yang menyerap racun ataupun polusi dan juga tanaman yang banyak menyerap air di tengahnya. Bebatuan yang berada di sisi timur laut taman, memberikan kesan yang berbeda agar taman ini tidak terlihat monoton, dengan adanya kolam air juga memberikan kesan ketenangan dalam taman ini.


41 Rencana Individu

Tridarjo Reading Park Haniifah Arianti 19/439594/TK/48324

Salah satu kelemahan pada kawasan ini adalah minimnya keberadaan ruang publik. Maka dari itu, Tridarjo Reading Park direncanakan sebagai tempat edukasi membaca bagi masyarakat sekaligus sebagai ruang terbuka hijau. Lokasi rencana berada di area yang strategis, yaitu di area permukiman. Berdasarkan peta analisis proximity, jumlah anakanak yang merupakan target utama edukasi tergolong dalam jumlah tinggi-sedang di area ini. Pada Kelurahan Tridadi, sebagian besar area merupakan lahan persawahan, maka dari itu rencana ini lebih baik berada di Kelurahan Triharjo yang minim ruang terbuka hijau. Taman baca ini mengusung konsep outdoor dan lesehan sehingga lebih familiar di kalangan masyarakat. Terdapat air mancur dan beberapa vegetasi yang dapat memberikan kesan teduh dan sejuk. Dilengkapi dengan jenis buku bacaan yang beragam dan koleksi buku yang ada dapat dibaca menurut kategori usia. Kelebihan lain dari taman ini yaitu menerapkan konsep pemanfaatan lahan yang terbatas sehingga dapat difungsikan secara efisien. Dengan adanya rencana Tridarjo Reading Park diharapkan dapat menjadi sarana pendukung edukasi pada kawasan Tridadi-Triharjo.


Rencana Individu 42

Tridarjo Edu Friendly Street Mira Maha Devani 19/443540/TK/48736

Rencana gang ramah anak digagas berdasarkan analisis peta proximity jumlah anak - anak, walkers paradise, serta mengatasi permasalahan konstruksi jalan yang tidak memadai. Rencana ini akan membuat Gang Nuri II menjadi gang ramah anak dengan memberi kenyamanan, keamanan, dan edukasi anak- anak serta membuat jalan gang yang memiliki nilai estetika. Paving block pada jalan gang dibuat berpola dan berwarna menarik untuk menciptakan kesan ceria anak - anak. Terdapat speed bump untuk membatasi kecepatan pengguna kendaraan agar tidak membahayakan anak - anak yang sedang bermain. Penambahan fasilitas kursi taman di samping kiri gang dan pemberian lampu penerangan untuk memberi kenyamanan masyarakat. Pada dinding sebelah kanan gang diberi mural yang memberi edukasi bagi anak - anak. Selain memberi nilai estetika, hal ini juga menjadi media belajar anak anak. Sepanjang gang juga diberi tumbuhan untuk menambah nilai estetika dan juga untuk mereduksi polusi udara yang ada.


43 Rencana Individu

Productive Spot Tridarjo Rissa Listy Andini 19/439598/TK/49328

Didasarkan pada peta persebaran orang tua, Productive Spot Tridarjo ditujukan untuk menjadi pusat aktivitas warga dengan fokus umur 40 keatas. Pada area ini terdapat beberapa spot yang mendukung ragam kegiatan untuk meningkatkan produktivitas warga. Productive Spot Tridarjo terdiri dari area olahraga, tempat budidaya tanaman hias, area produksi pupuk kompos dan juga pendopo.

Area olahraga dengan alat yang disederhanakan diperuntukkan bagi para orang tua agar tetap bisa berolahraga secara nyaman. Tempat budidaya dimunculkan dari adanya usaha rumahan tanaman hias warga sekitar. Diharapkan tempat ini menjadi pusat pelatihan berbudidaya tanaman bagi warga lain yang ingin mengembangkan potensi tersebut atau hanya sekadar belajar mengisi waktu luang. Area produksi pupuk kompos dihadirkan sebagai pemanfaatan limbah ternak yang terdapat di kawasan amatan. Hasil pupuk kompos yang memiliki daya jual dipergunakan untuk budidaya tanaman pada area yang sama ataupun didistribusikan ke tempat lain. Pendopo yang terletak pada spot produktif ini dimaksudkan bukan hanya sebagai sarana berkumpul, tapi juga menjadi area penyuluhan dari berbagai pihak terhadap warga.


Studio 3 Rencana Kawasan...

#DiRumahAja

... pamit undur diri



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.