Annual Report Bank Pundi 2010

Page 1

Partnership for Prosperity Kemitraan Menuju Kemakmuran

ANNUAL REPORT

‘10



Kemitraan Menuju Kemakmuran Partnership for Prosperity

Sesuai

misinya,

Bank

Pundi

Indonesia

ingin menempatkan diri sebagai

Tbk

As of its mission, Bank Pundi Indonesia Tbk

mitra bagi

strives to position itself as a partner for micro,

pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

small

(UMKM).

UMKM,

By focusing on micro and small market, Bank

untuk

Pundi will contribute in establishing more micro

menciptakan lebih banyak pengusaha kecil menuju

entreprenuers, heading to prosperity for Indonesia.

Melalui

penguatan

sektor

Bank Pundi berharap bisa berkontribusi

(MSME)

entreprenuers

development.

pada kemakmuran Indonesia. This financial report will guide you to see the Melalui

laporan

keuangan

manajemen

bank’s consolidation process and and business

ingin menyampaikan proses konsolidasi dan

transformation during 2010. Transformation will

transformasi bisnis yang telah berlangsung di

be carried on in 2011 and therefore, management

tahun 2010. Melalui berbagai upaya perbaikan,

feel confident that Bank Pundi will do more

manajemen optimis di tahun 2011 Bank Pundi akan

improvement and entering the next stage in 2011.

mampu meraih hasil lebih baik.

ini,


Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This page is intentionally left blank


Daftar Isi

Table of Contents

Kemitraan Menuju Kemakmuran

Partnership for Prosperity

Daftar Isi

Table of Contents

PROFIL PERUSAHAAN

COMPANY PROFILE

Visi dan Misi 05 Vision and Mission Sekilas Bank Pundi 07 Bank Pundi at Glance Profil Dewan Komisaris

11

Board of Commissioners Profiles

Profil Dewan Direksi 13 Board of Directors Profiles Sambutan Presiden Komisaris 15 Message from President Commissioner Sambutan Presiden Direktur 18 Message from President Director Informasi Mengenai Pemegang Saham 26 Shareholders Information Kinerja Saham 27 Share Performance Ikhtisar Keuangan 28 Financial Summary Analisa Keuangan 30 Financial Analysis Peristiwa Penting 2010 35 Important Events in 2010 Teknologi Informasi 38 Information Technology Sumber Daya Manusia 40 Human Capital LAPORAN MANAJEMEN

MANAGEMENT REVIEW

Managemen Risiko 43 Risk Management Tata Kelola Perusahaan 51 Corporate Governance Produk dan Layanan 61 Products and Services Struktur Organisasi Bank Pundi 63 Bank Pundi Organizational Structure Alamat dan Jaringan Kantor 61 Networks And List Of Branches Pertanggungjawaban Pelaporan Manajemen 72 Responsibility For Financial Reporting Laporan Audit Independent 73 Auditor’s Reports


04

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Profil Perusahaan Company Profile


05

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Visi dan Misi Vision and Mission

Visi Vision Mengupayakan terwujudnya masa depan gemilang

To realize brighter future through a synergy of

melalui sinergi kemitraan yang menjembatani

partnerships bridging the variety of dynamics of

keragaman dinamika masyarakat Indonesia.

Indonesian people.

Misi Mission Menjadi bank ritel terdepan dan mitra terpercaya

To become a Leading Retail Bank and Trusted

bagi masyarakat Indonesia melalui:

Partner for Indonesian entrepreneurs through three pillars:

Kemitraan Partnership

Menjalin

berbagai

bentuk

kemitraan

Building

various

forms

of

sustainable

berkelanjutan yang didasari oleh kepedulian

partnerships on the basis of sincere and

dan pengabdian yang tulus dan membangun.

constructive care and dedication.

Mengupayakan

sinergi

yang

berorientasi

Creating

synergy

with

and

of

kepada keterjangkauan, kenyamanan dan

accessibility,

kemajuan sehingga menjadikan Pundi sebagai

making Pundi as preferred bank for micro,

bank pilihan untuk usaha Mikro, UKM dan

small and medium businesses and individuals.

Individu.

convenience,

orientation

progress,


06

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Keragaman Diversity

Menyediakan berbagai pilihan produk serta

Providing variety of products and financial

layanan finansial yang menjawab kebutuhan

services capable of meeting the people’s

masyarakat dengan segala dinamika dan

diverse needs.

keragamannya. •

Mengembangkan kompetensi dan keunggulan

Developing competence and superiority in

infrastruktur yang senantiasa menunjang

infrastructures allowing people (clients) to

keterjangkauan masyarakat (nasabah).

have an access.

Kemakmuran Prosperity

Mempertajam

potensi,

mengupayakan

peningkatan kualitas hidup individu yang

Boosting the potentials, improving individual quality of life with orientation of prosperity.

berorientasi kepada kemakmuran. •

Mengupayakan

kemakmuran

dengan

Rising prosperity by building foundation of

membangun landasan kesejahteraan yang

welfare underpinning the developments of

mendukung berkembangnya usaha Mikro, UKM

micro, small and medium businesses as well as

dan juga rakyat Indonesia sebagai individu.

individuals of the Indonesian people.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Sekilas Bank Pundi Bank Pundi at Glance

07


08

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

PT Bank Pundi Indonesia, Tbk (BEKS) berdiri pada

PT Bank Pundi Indonesia, Tbk (BEKS) previously

tahun 1992 di Jakarta dengan nama Bank Eksekutif.

name as PT Bank Eksekutif Internasional, Tbk was

Pada tahun 2009, akibat masalah permodalan dan

founded in 1992 in Jakarta.

peningkatan kredit bermasalah, Bank Eksekutif

problem and non-performing loans (NPLs) in

masuk dalam sistem pengawasan khusus Bank

2009, Bank Eksekutif was placed under special

Indonesia. Untuk menyelesaikan masalah ini, Bank

surveillance by Bank Indonesia. Right Isue I was

Eksekutif melakukan peningkatan modal melalui

taken to meet the minimum capital requirement

penawaran umum terbatas I.

by the central bank.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan RUPS-LB tanggal

Prior to that, Bank Indonesia had approved

30 Juni 2010, Bank Indonesia telah memberikan

PT Recapital

persetujuan kepada PT Recapital Securities sebagai

shareholder to bank referring to the central

pemegang saham pengendali Bank Eksekutif.

bank

Keputusan tersebut tercantum dalam surat No.

12/84/GBI/DPIP/Rahasia.

letter

Securities dated

June

as 29,

Due to capital

the

controlling

2010,

ref No.

12/84/GBI/DPIP/Rahasia tertanggal 29 Juni 2010. Melalui penerbitan saham terbatas I tahun 2010,

The conclusion of the first Right Issue in 2010

pada tanggal 26 Juli 2010 Bank Pundi mendapatkan

marked a new milestone for Bank Pundi, whereas

suntikan modal sebesar Rp 512 miliar. Pada tanggal

the bank received a Rp 512 billion for the working

26 Juli ini, PT Recapital Securities secara resmi

capital on July 26, 2010. Thus, PT Recapital

menjadi pemegang saham pengendali Bank Pundi.

Securities was officially became the new controlling shareholder of Bank Pundi.

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang

Extraordinary General Shareholders Meeting on

Saham

30

June 30, 2010 approved PT Recapital Securities and

Juni 2010, pemegang saham Bank Eksekutif

IF Services Netherlands BV as standy buyers at the

menyepakati masuknya PT Recapital Securities

Rights Issues I. Recapital Securities was allocated

dan IF Services Netherlands BV sebagai pembeli

61.71% shares, while IF Services Netherlands BV

siaga terhadap saham baru yang akan diterbitkan

had the right to exercise the 24% shares.

Luar

Biasa

(RUPS-LB)

tanggal

perseroan. Recapital Securities mendapat alokasi 61,71% saham, sedangkan IF Services Netherlands BV berhak atas 24% saham rights issue I. RUPS-LB ini juga menyetujui pergantian nama Bank

June 30, 2010 EGSM also approved the bank to

Eksekutif menjadi PT Bank Pundi Indonesia Tbk

rebrand

(Bank Pundi).

PT

Pergantian nama tersebut telah

Bank

and change identity from previously Eksekutif

Internasional,

Tbk

into

mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan

PT Bank Pundi Indonesia Tbk (Bank Pundi). The

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui

identity change intention was later followed by

surat No. AHU-3740.AH.01.02 Tahun 2010, tanggal

the regulator’s approval from Ministry of Law and

28 Juli 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan

Human Rights the Republic of Indonesia through

Anggaran Dasar Perseroan. Pergantian nama

a letter No.AHU-3740.AH.01.02/2010 dated July


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

perusahaan juga telah mendapat pengesahan dari

28, 2010, on the Corporate Act Revision Approval.

Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank

Bank Indonesia, the Central Bank alos issued

Indonesia No. 12/58/KEP.GBI/2010, tanggal 23

the approval referring to

September 2010 tentang Perubahan Penggunaan

Governor’s decree No.12/58/KEP.GBI/2010, dated

Izin

Bank Eksekutif

September 23, 2010 on Business Licence Changes

Internasional Tbk menjadi Izin Usaha Atas Nama

from previously PT Bank Eksekutif Internasional

PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

Tbk into PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

Usaha

Atas

Nama

PT

the Bank Indonesia

Berkat

peningkatan

Capital

The capital increased also rose the bank’s With

Adequaty Ratio (CAR) Bank Pundi meningkat

Capital Adequaty Ratio (CAR) to 56% far above

hingga 56%, jauh diatas batas minimum yang

the minimum requirement

ditetapkan

8%.

8%. The new capital has strengthen the bank

berhasil

financial condition and enable the management

(NPL)

to restructure the bank. Restructring process

perseroan dari 23,5% pada 30 Maret 2010

had continuously decrease the bank’s NPL Non-

menjadi 4,6% per 30 Juli 2010. Posisi NPL

Performing Loans (NPL) from 23.5% on March 30

tersebut

2010 to 4.6% on July 30, 2010, which was below the

Bank

Menguatnya memangkas

modal

tersebut,

Indonesia

permodalan

sebesar juga

Non Performing

sudah

Loan

dibawah ketentuan

Bank

by Bank Indonesia,

Indonesia yaitu maksimal 5%.

maximum requirement by Bank Indonesia, at 5%.

Pada tanggal 30 September 2010, manajemen

On September 30, 2010, the management launched

meluncurkan identitas baru Bank Pundi. Sejalan

the new identity of Bank Pundi. In conjunction with

dengan perubahan itu, Bank Pundi juga melakukan

the change, Bank Pundi revamped its business

perubahan

sebelumnya,

model strategy. Previously, under Bank Eksekutif,

lebih fokus pada sektor korporasi, kini Bank Pundi

the bank’s business model focused on corporate

mengembangkan pembiayaan di sektor Usaha Mikro,

market segment, Bank Pundi is now concentrating

Kecil, dan Menengah (UMKM). Guna mendukung

on micro and small financing to develop the micro

fokus pembiayaan tersebut, struktur pendanaannya

and small entrepreneur as well as retail funding

pun diarahkan pada dana-dana ritel (retail funding).

market.

Perubahan strategi bisnis ini selaras dengan

A change in the business model strategy has been

konsep kesetaraan menuju kemakmuran dengan

in line with the concept of equality for prosperity

mengedepankan pemberdayaan Usaha Mikro,

by giving priority to the empowerment of Micro,

Kecil dan Menengah (UMKM). Konsep tersebut

Small and Medium Business ( SME). This is also in

merupakan buah pemikiran dari pendiri Recapital

line with the thoughts of Recapital Group founders:

Group yaitu Rosan P. Roeslani dan Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno and Rosan P. Roeslani.

Sampai akhir 2010 Bank Pundi memiliki 19 kantor

By the end of 2010 Bank Pundi had 19 offices,

yang meliputi 1 kantor pusat operasional dan 18

consisting of 1 operational head office , 18 branch

kantor cabang di 12 kota di seluruh Indonesia

offices and 24 sub-branch offices spread in 12

yaitu Jakarta, Palembang, Lampung, Bandung,

major cities across Indonesia: Jakarta, Palembang,

Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar,

Lampung, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya,

strategi

bisnis.

Jika

09


10

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Makassar, Manado dan Medan. Untuk mendukung

Malang, Denpasar, Makassar, Manado and Medan.

operasional perusahaan, sampai 31 Desember

In addition, Bank Pundi also operates 24 sub-

2010, Bank Pundi memiliki karyawan sebanyak

branch offices supported with 500 employees up

500 orang.

to December 31, 2010.

Sejalan

dengan

bisnis

baru

yang

tengah

In line with the new business model that need to

dikembangkan, Bank Pundi ditargetkan membuka

have wide range of branch network, Bank Pundi

73 kantor cabang dalam kuartal pertama Tahun

has increased its branch offices to 73 within first

2011 di 14 kota. Termasuk Jambi dan Yogyakarta.

quarter of 2011 in 14 cities. The cities are Jambi

Di penghujung Maret 2011, Bank Pundi didukung

and Yogyakarta. As of end March 2011, Bank Pundi

oleh lebih dari 3000 karyawan.

is supported with more than 3000 employees.

Nama Perusahaan / Name of Company : PT Bank Pundi Indonesia, Tbk

(sebelumnya PT Bank Eksekutif, Tbk)

Alamat / Address

: Jl. MH. Thamrin Kav. 9, Jakarta Pusat

Didirikan / Established on

: 11 September 1992

(izin perubahan nama tanggal 23 September 2010)

Bidang Usaha / Business Operations

: Banking

Kode Saham / Code of Share

: BEKS

Biro Administrasi Efek / Share Registrar : PT Sirca Datapro Perdana

Jl. Johar No. 18 Menteng, Jakarta Pusat


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Dewan Komisaris

Board Of Commissioners

Endriartono Sutarto

Endriartono Sutarto

Komisaris Utama

President Commissioner

Warga Negara Indonesia, 64 tahun.

Indonesian

Endriartono

menjabat

Appointed as President Commissioner

Utama

of Bank Pundi, since May 2010.

Bank Pundi, sejak bulan Mei tahun

Previously he was the President

2010. Sebelum bergabung dengan

Commissioner PT Pertamina Persero,

perseroan, Endriartono

an Indonesian state owned oil and gas

sebagai

Komisaris

Sutarto Komisaris

adalah

Utama PT Pertamina

Citizen,

64

years.

company, from 2006 to 2009.

Persero sejak tahun 2006 - 2009. Endriartono

merupakan

alumnus

Graduated from the Indonesia Military

AKBRI Angkatan Darat Tahun 1971.

Academy (AKBRI) of Armed Force

dan mengawali karier sebagai Danton

in 1971. He debuted his carreer as

di Komando Strategis Angkatan Darat

an officer with the Army Strategic

(KOSTRAD) pada tahun 1972 dan

Reserve Command (KOSTRAD) in 1972

terakhir menjabat Panglima TNI pada

and marked his career with the Armed

tahun 2002 - 2006.

Forces as the Commander-in-Chief of Indonesia Military (TNI) in 2006.

11


12

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Dedy Rifdy Ramsey

Dedy Rifdy Ramsey

Komisaris

Commissioner

Warga Negara Indonesia, 45 tahun.

Indonesian citizen, 45 years. Appointed

Dedy menjabat sebagai komisaris

as Commissioner of Bank Pundi

Bank Pundi Indonesia mulai bulan Mei

Indonesia since May 2010. Starting

2010. Sebelum bergabung dengan

his carier in 1989 and eversince has

perseroan, Dedy menjabat sebagai

marked various assignments in leading

Direktur

Securities.

securities and insurance companies

perusahaan

in Indonesia. Currently, he is also

sekuritas dan asuransi , Dedy pernah

positioned as Director to PT Recapital

bergabung dengan Bank Duta pada

Securities.

PT

Sebelum

Recapital

terjun

ke

tahun 1989. Beliau mendapatkan gelar sarjana

Graduated from University of Indonesia

ekonomi dari Universitas Indonesia

in 1997 having bachelor degree,

tahun 1997.

majoring in economic management.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Dewan Direksi

Boards of Directors

Gandhi Ganda Putra

Gandhi Ganda Putra

Direktur Utama

President Director

Warga Negara Indonesia, 51 tahun.

Indonesian

Gandhi Ganda Putra menjadi Direktur

Appointed as President Director of

Utama Bank Pundi Indonesia mulai

Bank Pundi Indonesia since May 2010.

bulan Mei 2010. Memiliki lebih dari

Having more than 20 years experience

20 tahun pengalaman di industri

in banking industry, he was assigned

perbankan dan menjabat beberapa

with executive positions previously

posisi eksekutif Direktur Bisnis di

such as Director of Business Bank Mega

Bank Mega Syariah (2008 – 2009) dan

Syariah (2008 – 2009) and Bank BTPN

Bank BTPN (2005 – 2008).

(2005 – 2008).

Pengalaman perbankan yang lain

His banking experience also recorded as

pada Bank NISP sebagai Executive

Bank NISP ‘s Executive Vice President,

Vice President, Danamon sebagai

Bank Danamon as Senior Vice President

Senior Vice President SME Banking, di

of SME Banking, and Bank Niaga as

Bank Niaga sebagai Senior Manager

Senior Manager of Marchant Banking.

Citizen,

51

years.

of Marchant Banking. Graduated from Faculty of Economics Gandhi

menyelesaikan

pendidikan

at Sriwijaya University, Palembang in

strata 1 di Fakultas Ekonomi Universitas

1984, holding Bachelor of Economic

Sriwijaya, Palembang dan lulus tahun

degree.

1984.

Andy Sutanto

Andy Sutanto

Direktur

Director

Warga Negara Indonesia, 49 tahun.

Indonesia

Andy

sebagai

ofAppointed as Director of Bank Pundi

Indonesia

Indonesia since 1998. He started his

sejak tahun 1998. Beliau mengawali

career as head of credit division since

karir sebagai kepala bagian kredit

the bank was under Bank Eksekutif

ketika masih menjadi Bank Eksekutif

Internasional.

Sutanto

Direktur

Bank

Internasional.

menjabat Pundi

Citizen,

49

years.

13


14

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Karirnya di perbankan dimulai tahun

Previously he was engaged with PT

1987 sebagai Accounting Staff di

South East Asia Bank until 1993 and

PT South East Asia Bank di sampai

hold various position among which

dengan tahun 1993 dengan posisi

was as Accounting Staff and Vice

terakhir sebagai Vice Sub Branch

Sub-branch Manager for Bukit Duri,

Manager Bukit Duri Jakarta. Andi

Jakarta. Holding Bachelor of Science

Sutanto mendapat gelar Bachelor

degree from Portland State University,

of Science from Portland State

Oregon, USA majoring in accounting

University, Oregon, USA Major in

in 1985.

Accounting pada tahun 1985.

Teguh Wiyono

Teguh Wiyono

Direktur

Director

Warga Negara Indonesia 57 tahun.

Indonesian Citizen, 57 years. Appointed

Teguh Wiyno menjabat sebagai

as Director of Bank Pundi Indonesia

Direktur Bank Pundi Indonesia sejak

since May 2010. Previously, he was

bulan Mei 2010. Sebelumnya beliau

with

menjabat sebagai Komite Pemantau

Bank Kesejahteraan Ekonomi.

Risk Monitoring Committee of

Risiko Bank Kesejahteraan Ekonomi. Karir di perbankan dimulai tahun 1984

His career in banking started in 1984

sebagai Sub Manager, Remmittance

as Sub Manager, Remittance Section

Section Head di Bank Niaga dengan

Head in Bank Niaga with the last

posisi

position as Senior Manager, Executive

terakhir

Manager,

sebagai

Executive

Senior

Recruitment

Recruitment

Division

Head

HRD

Division Head HRD Vice Sub. Pada

Vice Sub. In 1995, Teguh joined Bank

tahun

bergabung

Bumiputera as Assistant Vice President,

dengan Bank Bumiputera sebagai

Credit Policy & Administration Group

Ass. Vice President, Credit Policy &

Head with the last position as Vice

Administration Group Head dengan

President, Compliance Group Head.

1995

Teguh

dengan posisi terakhir sebagai Vice President, Compliance Group Head. Beliau mendapat gelar sarjana

Graduated from Faculty of Economics

di Fakultas Ekonomi Universitas

with the University of Indonesia in

Indonesia pada tahun 1985.

1985 with bachelor degree.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner

Perubahan strategi Bank Pundi merupakan cara untuk memaksimalkan potensi pasar yang cukup besar di Indonesia Changes in business strategy leads Bank Pundi to maximize the Indonesian potential market in micro financing

15


16

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010 Alhamdulillah, kita bersyukur bisa melalui tahun

We should be grateful that we had passed the year

2010 dengan kondisi yang semakin baik. Memang,

of 2010 with a better condition. Although the bank

jika dilihat dari neraca terlibat bahwa di tahun

still marked a negative profit in its 2010balance

ini kita masih mencatat hasil negatif. Namun,

sheet as impacts of the past, indeed, pressures

sesungguhnya tekanan dan masalah yang dihadapi

and problems were much lesser compare to the

oleh bank ini sudah jauh berkurang dibandingkan

previous year.

tahun-tahun sebelumnya. Sejalan

dengan

agenda

penawaran

saham

The past Right Issue I agenda hold in July

terbatas I pada bulan Juli 2010, struktur modal kita

2010 had increase our capital structure up

bertambah senilai Rp 512 miliar. Tambahan modal

to Rp 512 billion. The additional capital marked

tersebut juga diikuti oleh masuknya pemegang

the entry of the new controlling shareholder,

saham baru yaitu Recapital Securities. Sebagai

Recapital

pemegang saham pengendali, Recapital Securities

shares.

Securities,

representing

61.02%

memiliki 61,02 % saham Bank Pundi. Sebagai

bagian

dari

Recapital

Grup,

salah

Recapital Securities, part of Recapital Group,

satu grup usaha besar di Indonesia, Recapital

one of the Indonesian leading business group, has

Securities memiliki komitmen dan tekad yang

made a strong commitment to strengthen Bank

kuat untuk membesarkan Bank Pundi. Hal itu

Pundi. It was reflected by making investment

dibuktikan dengan komitmen investor baru untuk

commitment to Bank Pundi

meningkatkan investasinya di Bank Pundi hingga

years.

the

next five

lima tahun mendatang. Perubahan

ke

The change in Bank Pundi’s business model strategy

segmen mikro banking juga harus dipahami

to concentrate on micro banking segments should

sebagai cara untuk memaksimalkan potensi dan

have been understood as a way to maximize the

peluang yang

diketahui,

potentials and create existing market opportunities.

berdasarkan data Badan Pusar Statistik (BPS)

Based on the Central Bureau of Statistics (BPS)

hingga saat ini terdapat

juta

data, there are around 40 million entrepreneurs

Usaha mikro, Kecil dan

in the Micro, Small and Medium Business (MSME)

Menengah (UMKM). Sejalan dengan pertumbuhan

sector. With the assumption of improving economic

ekonomi, tentu jumlah entrepreneur di seluruh

growth, the number of entrepreneurs across the

negeri akan terus bertambah.

country will continue to grow.

Potensi pasar yang demikian besar tentu cukup

The huge potential market is becoming an opportunity

menarik. Betul, tantangan yang akan kita hadapi

and challenging. Yet, we have to anticipate on the

tidak akan mudah. Masuknya bank-bank nasional

tough market competitive, because lately, other

ke sektor UMKM telah menciptakan persaingan

national banks were also penetrating the micro,

yang ketat. Namun, saya optimis Bank Pundi akan

small and medium segment. However, I feel confident

mampu bersaing dan menjadi salah satu pemain

that through the spirits and professionalism of the

utama di sektor UMKM.

Directors and Bank Pundi’s employees, we will be

pengusaha

strategi

di

ada.

bisnis

Bank

Sebagaimana

sektor

sekitar

Pundi

40

able to compete the market and become one of the leading in MSME segment.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010 Di tahun 2011 ini prospek ekonomi kita bakal semakin

Our economic condition is predicted to be more

bagus. Stabilitas politik yang terjaga dan gencarnya

improved in 2011. Maintained political stability and

investasi langsung ke Indonesia akan mendorong

high direct investment to Indonesia will encourage

sektor riil menggeliat lebih cepat. Pertumbuhan

the increase of sector riel. Economic development

ekonomi pun diperkirakan berada dikisaran 6,4%-

is predicted to grow up to 6,4% - 6,5%. Micro,

6,5%. Sektor usaha mikro, menengah dan kecil

Medium and Small business are also predicted

diyakini masih akan menjadi pemain utama dalam

to be the main business sector which drive the

menggerakkan roda ekonomi Indonesia.

Indonesian economic.

Tolak ukur kesuksesan sebuah usaha memang

The financial performance is indeed a benchmark

diukur dari kinerja keuangan. Namun, kita juga

of the success in business. But, it must be attained

harus selalu mengedepankan prinsip tata kelola

by upholding the principles of Good Corporate

perusahaan yang baik dan menjalankan

prinsip

Governance (GCG). We also reiterate that amid

Ditengah

harsher competition in the MSME sector, the

persaingan di sektor UMKM yang semakin ketat,

management always needs to remain aware and

manajemen juga perlu untuk selalu tanggap dan

alerted to every potential risk occurred in the

responsif terhadap setiap risiko yang mungkin

business.

Good Coorporate Governance (GCG).

terjadi. AKhirnya,

mewakili

dewan

komisaris

kami

Finally, on behalf of the Board of Commissioners, I

mengucapkan terima kasih dan selamat kepada

express my appreciation to Board of Directors and

direksi dan seluruh stakeholder bank pundi. Kita

employees for their achievements. I shall also convey

berharap proses transformasi bisnis yang sudah

my appreciation to Bank Pundi’s stakeholders for

dimulai tahun 2010 akan terus berjalan dan

their support. May this business transformation

memberikan hasil yang lebih baik.

process, which has been commenced since early 2010, be continuously implemented and bring PT Bank Pundi Indonesia Tbk. for bright future that will lead to the Indonesian prosperity.

Terima kasih.

Thank you.

Jakarta,

April 2011

Atas Nama Dewas Komisaris On behalf of Board of Commissioners

Endriartono Sutarto Komisaris Utama President Commissioner

17


18

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Sambutan Presiden Direktur Message from President Director

Mulai tahun 2010, Bank Pundi menjadi Bank Mikro Pertama di Indonesia Bank Pundi being the first micro bank in Indonesia started in 2010.


19

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Pemegang saham yang terhormat,

Dear valued shareholders,

Tahun 2010 merupakan tonggak sejarah bagi

The year of 2010 had become a milestone

PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (Bank Pundi), dimana

for Bank Pundi Indonesia Tbk. Within 2010, the

selama tahun tersebut perseroan telah mengalami

corporation

beberapa perubahan mendasar dan diharapkan

changes and expected to bring positive impacts in

memberikan dampak yang positif bagi bank saat

the future.

experienced

some

fundamental

ini dan masa yang akan datang. Berdasarkan

hasil

keputusan

Rapat

Umum

Based

on

the

Extraordinary

Pemegang Saham Luarbiasa (RUPS-LB) tanggal

Shareholders

30 Juni 2010, PT Bank Eksekutif International Tbk.

2010,

(Bank Eksekutif) menyetujui penerbitan saham

Bank Eksekutif International, Tbk (Bank Eksekutif),

terbatas I dan masuknya PT Recapital Securities

has agreed to

sebagai pembeli saham siaga. RUPS-LB tersebut

and

juga

IF Services Netherlands

setuju

nama

untuk

perseroan

International

Tbk.

melakukan

dari

PT

(Bank

pergantian

Bank

Eksekutif

Eksekutif)

menjadi

PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (Bank Pundi).

Bank

Meeting Pundi, conduct

(EGSM)

on

General

previously the

Right

June 30, name PT Issue

I

also approved PT Recapital Securities and BV

as

the

standby

buyers. EGSM also agreed to rebrand PT Bank

Eksekutif International, Tbk and identity

changes into PT Bank Pundi Indonesia, Tbk (Bank Pundi).

Sebagai tindak lanjut dari penawaran saham

Further to the Right Issue conclusion, the investors

tersebut, pada tanggal 26 Juli 2010 investor

placed Rp 512 billion funds on July 26. The new

menyetorkan dananya senilai Rp 512 miliar.

capital inflow marked PT Recapital Securities as the new controlling shareholder of Bank Pundi.

Masuknya modal baru itu juga diikuti oleh

The capital injection made Bank Pundi’s Capital

PT

pengendali

Adequaty Ratio (CAR) jumped to 56%, far above

perseroan. Berkat suntikan modal tersebut, Capital

the minimum requirement by Bank Indonesia to

Adequaty Ratio (CAR) Bank Pundi melonjak hingga

8%. Having strong capital, the management was

56%, jauh diatas batas mimimum ketentuan Bank

then enable to make a reserved for non-performing

Indonesia sebesar 8%. Dengan suntikan modal

loans (NPL) assets which resulted to a decrease of

tersebut, manajemen melakukan pencadangan

NPL ratio from 23.5% on March 30, 2010 to 4.6%

terhadap

Non

on July 30, 2010. The bank was able to reduce net

Performing Loan (NPL) turun dari 23,5% pada 30

NPL up to below the maximum requirement of

Maret 2010 menjadi 4,6% per 30 Juli 2010. NPL

Bank Indonesia at 5%.

Recapital

aset

Securities

kredit

sebagai

macet

sehingga

net berhasil ditekan hingga dibawah ketentuan maximum Bank Indonesia, sebesar 5%.


20

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Sebagai bagian dari transformasi bisnis yang

As

part

of

business

transformation,

the

dilakukan perseroan, pada tanggal 30 September

management launched a new corporate identity on

2010 manajemen meluncurkan identitas baru

September 30, 2010, and followed by the starting

perusahaan. Peluncuran identitas tersebut juga

point in executing the new business model, in

diikuti oleh perubahan segmen bisnis fokus ke sektor

business segment of micro, small and medium

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Jadi

enterprise (MSME). Since then, Bank Pundi has

mulai saat itu, Bank Pundi resmi menjadi bank mikro

officially run the new business and claimed as

pertama di Indonesia yang hanya fokus menyalurkan

being the first micro bank in Indonesia.

pembiayaan ke sektor usaha Mikro saja. Bank

Pundi

juga

untuk

Bank Pundi also committed to expand retail

mengembangkan retail funding guna mendukung

funding to support the micro financing. Being

pembiayaan

deposan

the Bank Pundi deposan or saving customers, he

individu. Menjadi deposan pada bank pundi berarti

or she has also giving contribution to the MSME

nasabah tersebut juga telah berperan serta pada

development. The new business model enable

pengembangan mikro. Melalui strategi ini, Bank

Bank Pundi to be more accessible by the micro and

Pundi ingin para pengusaha mikro akan lebih mudah

small entrepreneur.

mikro

memiliki dengan

komitmen target

mengakses pembiayaan.

Kinerja Keuangan 2010

Financial Performance in 2010

Dari sisi kinerja keuangan tahun 2010, dikarenakan

At the early stage of acquisition period, the Bank

Bank pada saat diambil alih diharuskan menutup

has to cover all Loan Loss Provision (LLP) and

semua

produktif

impacted to the loss of Rp 88,64 million (audited),

(PPAP), yang mengakibatkan kerugian sebesar

and a 40.09% decline in total loan, from Rp 1,03

Rp 88.64 Miliar (Audited). Dan juga menjadikan

trillion in 2009 becoming Rp 612,75 billion in 2010.

Non Performing Loan (NPL) nett turun dari 18,39%

This also impact to the decrease of the bank Non

di tahun 2009 menjadi 4,03% tahun 2010.

Performing Loan (nett) from previously at 18,39%

biaya

penghapusan

aktiva

in 2009 became 4,03% in 2010. Posisi Dana Pihak Ketiga kami hingga akhir tahun

Third party fund reached Rp 1,15 trillion by the end

2010 mencapai Rp 1,15 triliun, mengalami penurunan

of 2010, a 11.39% decline compared with 2009 at

sekitar 11,39% daripada tahun 2009 sebesar Rp 1,30

Rp 1.30 trillion. Amazingly, Bank Pundi’s assets

triliun. Tapi yang cukup menggembirakan, aset Bank

grew by 9.55% from Rp 1.42 trillion in 2009 to

Pundi tetap tumbuh 9,55% dari Rp 1,42 triliun tahun

Rp 1.56 trillion last year while loan disbursement

2009 menjadi Rp 1,56 triliun tahun lalu dan jumlah

decreased to 40.09% from Rp 1,03 trillion in 2009

Kredit yang disalurkan mengalami penurunan

becoming Rp 612,75 billion in 2010.

sekitar 40,09% dari Rp 1,03 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 612,75 miliar di tahun 2010.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Posisi pembiayaan kredit baru Mikro telah dimulai di

New micro financing has been started at the end

akhir bulan October 2010, sampai bulan Desember

of October 2010, and up to end of December 2010

2010 pembiayaan kredit yang telah disalurkan sebesar

new loans reached Rp 63.9 billion. As the bank

Rp 63,9 Milyar, dan dengan fokusnya pembiayaan

now concentrating on micro financing, therefore

kredit ke kredit mikro, maka untuk kredit yang telah

the previous loans portfolio will be restructured

diberikan sebelumnya selama ini akan dilakukan

and will not be extended.

restrukturisasi dan tidak diperpanjang ataupun dilakukan penambahan. Peningkatan aset itu juga diikuti oleh penguatan

The increase in assets was also followed with capital

modal perseroan yang tercermin dari posisi Capital

increased, which was reflected in Capital Adequacy

Adequaty Ratio (CAR) menjadi sebesar 41,42%

Ratio (CAR) which rose to 41.42% by the end of

berbanding 8,02% tahun sebelumnya.

2010, compared to the preious year at 8.02%.

Dari sisi bisnis, selama tahun 2010, Bank Pundi

On the business side, Bank Pundi posted a net

mencatat pendapatan bunga bersih sebesar

interest income of Rp 39.38 billion within

Rp 39,38 miliar dan rugi bersih sebesar Rp 88,64

2010 and a loss of Rp 88.64 billion. The losses were

miliar (Audited). Nilai kerugian tersebut mengalami

lesser than in 2009 at Rp 134.87 billion.

penurunan dibandingkan rugi bersih tahun 2009 sebesar Rp 134,87 miliar. Meskipun secara bisnis belum menggembirakan,

Though the business was not profitable yet, Bank

namun secara fundamental kondisi Bank Pundi

Pundi was fundamentally performed and much

sudah jauh lebih sehat. Apalagi, Bank Pundi juga

healthier. Moreover, Bank Pundi still had other

masih memiliki potensi pendapatan lain-lain dari

potentials incomes from credit restructuring

hasil penyelesaian kredit-kredit bermasalah.

settlements of the non-performing loans.

Selama tahun 2010, manajemen telah berhasil

In 2010, credit recovery reached Rp 60 billion from

melakukan recovery kredit sekitar Rp 60 miliar.

the previous non performed loans. The recovery

Proses

melalui

process was made through some schemes such as

beberapa skema. Misalnya melalui restrukturisasi

credit restructuring, collection, sales of collaterals

kredit, penjualan agunan yang diambil alih ataupun

taken over and loan settlement. We look forward

pelunasan kredit. Kita berharap tahun ini proses

to settle this non perfoming loan issue at the

penyelesaikan kredit bermasalah ini akan segera

soonest, so the bank may focus more on business

tuntas sehingga bank akan lebih fokus kepada

development.

recovery

tersebut

pengembangan usaha.

dilakukan

21


22

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Prospek Bisnis 2011

Business Prospective in 2011

Memasuki tahun 2011, kami optimis pertumbuhan

Facing 2011, we are optimistic that Bank Pundi

bisnis Bank Pundi akan melaju lebih cepat. Hal

business will grow faster than before. Business

tersebut ditunjang oleh perluasan jaringan dan

growth will be supported with the branch

penambahan jumlah karyawan. Selama kuartal

expansion and more new employees. As of the

I-2011, kami telah membuka sekitar 41 kantor

first quarter, we have opened new 41 branches

baru dan merekrut sekitar 2000 karyawan baru.

and recruited up to 2000 new employees. By

Sehingga per 31 Maret 2011 total kantor Bank

March 31, 2011, Bank Pundi recorded to have

Pundi telah mencapai 59 kantor dengan 3000

59 offices and 3,000 employees.

karyawan. Peningkatan Kredit baru Mikro sampai Q1 2011 telah

New micro loans has reached Rp 696 billion

tumbuh mencapai Rp 696 Milyar dengan total

within the first quarter of 2011 totaling to

debitur sebanyak 7007 orang, dan pertumbuhan

7007 debtors, and third party fund also reached

penghimpunan Dana pihak ke tiga mencapai

Rp 1.955.141 billion with (Loan Deposit Ratio) LDR

sebesar Rp 1.955.141 Milyar dengan komposisi

composition of 51%.

(Loan Deposit Ratio) LDR sebesar 51%. Peningkatan jumlah kantor dan karyawan tersebut

The increased in the branches and employee are

merupakan bagian dari strategi kami untuk bisa

our strategy to reach all regions in Indonesia.

menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Sampai

Therefore, Bank Pundi will be accessible from the

akhir tahun 2011, kami menargetkan jaringan

whole part of Indonesia. By the end of this year,

Bank Pundi sudah bisa diakses di seluruh ibukota

the presence of Bank Pundi is expected to be at

propinsi dengan total jaringan kantor sebanyak

least in each provincial capital city in Indonesia

207 kantor cabang sesuai dengan Rencana Bisnis

or totaling to 207 branches as approved by Bank

Bank 2011 yang telah disetujui Bank Indonesia.

Indonesia through the 2011 Bank Business Plan.

Perekonomian Indonesia yang diperkirakan tumbuh

The growth of Indonesia’s economy, which

6,4% - 6,5% tentunya memberikan peluang lebih

is predicted

besar bagi pertumbuhan sektor UMKM. Namun

opportunities for Micro, Small and Medium

kami menyadari bahwa potensi besar tersebut juga

sectors. we aware that the huge potentials will be

diikuti oleh persaingan yang semakin ketat. Untuk

followed by a tighter competition. The management

itu, manajemen akan tetap menjalankan bisnis

will,

dengan menjunjung prinsip kehati-hatian dan

to prudential banking and comply to Good

menerapkan Good Corpoarte Governance (GCG).

Corporate Governance (GCG) principles.

Untuk meningkatkan daya saing perusahaan,

To increase the company’s competitive edge,

pengembangan SDM menjadi salah satu fokus

the management focuses its attention on the

perhatian manajemen. Peningkatan kemampuan

developments of human resources (SDM). The

dan

pasar

increse in skills and know-how on the target

merupakan bagian dari strategi Bank Pundi

market is part of Bank Pundi’s strategy to mitigate

pengetahuan

mengenai

target

6.4% to 6.5%, will create more

therefore,

run

the

business referring


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

untuk meminimalkan risiko usaha. Manajemen

the business risks. The management has also a

juga berkomitmen untuk menciptakan budaya

commitment to creating a condusive corporate

kerja yang kondusif, jenjang karir yang jelas dan

culture,

kesejahteraan yang setara dengan bank-bank lain.

welfare.

Mewakili seluruh Management, kami mengucapkan

Finally, on behalf of the management, we would like

terima kasih kepada seluruh stakeholder Bank

to thank to all Bank Pundi Indonesia shareholders

Pundi.

and

Pemegang

saham,

dewan

komisaris,

a

clear

stakeholders:

career

path

commissioners,

and

better

employees

karyawan dan para nasabah kami tercinta. Kita

and our customers. We believe and optimist that

percaya dan optimis dengan kerja keras dan

by hard working and having your supports, Bank

dukungan Anda, di akhir tahun 2011 ini kinerja

Pundi Indonesia will perform much better in the

Bank Pundi akan lebih baik. Sehingga kehadiran

coming years. The presence of Bank Pundi as the

Bank Pundi sebagai bank mikro pertama di

first focused bank on micro financing will be able

Indonesia bisa memberikan kemakmuran kepada

to bring prosperity to more people in Indonesia.

lebih banyak orang. Terima kasih.

Thank you.

Mewakili Direksi On behalf of Board of Directors PT Bank Pundi Indonesia, Tbk

Gandhi Ganda Putra Ismail Direktur Utama President Director

23


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

24


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

2 4 3

5

7

6

1

1.

Endriartono Sutarto President Commissioner

2.

Beni Nurtantijo Group Head Task Force & Operation

3.

Ramono Sukadis Group Head Business

4.

Dedy Rifdy Ramsey Commissioner

5.

Gandhi G. Putra Ismail President Director

6.

Maximianus Puguh Djiwanto Group Head Finance

7.

Andy Sutanto Director Operation

8.

Teguh Wiyono Director Compliance & HCM

9.

Rica Djoenaedi Group Head Funding

8

9

25


26

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Informasi Pemegang Saham Information Of Shareholders

Per 31 Desember 2010, PT Recapital Securities

Per December 31, 2010, PT Recapital Securities is

menjadi pemegang saham pengendali Bank

the controlling shareholder of Bank Pundi Indonesia

Pundi Indonesia dengan kepemilikan sebanyak

owning 3.64 billion shares or representing 61.02%.

3,64 miliar saham atau 61,02%. Recapital Securities

Recapital Securities is one of Recapital Group’s

merupakan salah satu unit usaha Recapital Group

business units founded and chaired by Sandiaga

yang didirikan dan dikendalikan oleh pengusaha

Salahudin Uno and Rosan Perkasa Roeslani,

nasional Sandiaga Salahudin Uno dan Rosan

leading Indonesian entrepreneurs.

Perkasa Roeslani. Unit usaha Recapital Group tersebar di berbagai sektor

Recapital Group’s business units are spread in

bisnis seperti Recapital Life (relife) dan Recapital Guard

various business lines both listed and non-listed,

(reguard) di sektor asuransi. Di sektor pertambangan

such as Bureau Coal and Bumi Plc (mining – listed in

batubara Recapital Group memiliki saham di Berau

London’s bourse (Financial Times Stock Exchange

Coal dan Bumi Plc, perusahaan yang listing di bursa

/FTSE),

saham London Inggris (FTSE). Recapital group juga

business of Base Tranceiver Station (BTS) lease

bergerak di bisnis infrastruktur melalui PT Tower

(communication), PT Aetra Air Jakarta and PT

Bersama Tbk yang bergerak di bisnis penyewaan

Aetra Air Tangerang (infrastructure) providing tap

Base Tranceiver Stations (BTS) dan PT Aetra

water services for areas in Jakarta and Tangerang;

Air Jakarta dan PT Aetra Air Tangerang yang

Recapital

melayani produksi air bersih di kawasan Jakarta

(reguard) in insurance sector. Other shareholders

dan Tangerang, Recapital Life (relife) dan recapital

are IF Service Netherland Bv with 24% shares, and

Guard (reguard). Selain

public 14.98% .

Recapital

Securities,

PT

Tower

Life

Bersama

(relife)

and

pemegang saham Bank Pundi per 31 Desember 2011 adalah IF Service Netherland BV sebanyak 24% dan masyarakat 14,98%

Komposisi Pemegang Saham PT Bank Pundi Indonesia, Tbk Shareholder Composition of PT Bank Pundi Indonesia, Tbk

14,98%

PT Recapital Securities 24%

IF Services Netherlands, BV 61,02%

Publik

Tbk

with core

Recapital

Guard


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Kinerja Saham Share Performance

2010

Harga Saham Share Price Triwulan Pertama First Quarter Triwulan Kedua Second Quarter Triwulan Ketiga Third Quarter Triwulan Keempat Fourth Quarter

2009

2008

Tertinggi

Terendah

Tertinggi

Terendah

Tertinggi

Terendah

Highest

Lowest

Highest

Lowest

Highest

Lowest

146

62

60

50

83

60

132

90

100

72

88

56

163

91

107

75

59

50

201

139

95

95

50

50

Harga Saham Tertinggi Highest Share Price

146

60

83

Triwulan Pertama First Quarter

132

100

88

Triwulan Kedua Second Quarter

163

107

59

Triwulan Ketiga Third Quarter

201

95

50

Triwulan Keempat Fourth Quarter

Harga Saham Terendah Lowest Share Price

62

50

60

Triwulan Pertama First Quarter

90

72

56

Triwulan Kedua Second Quarter

91

75

50

Triwulan Ketiga Third Quarter

139

95

50

Triwulan Keempat Fourth Quarter

27


28

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Ikhtisar Keuangan Financial Highlight

Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah Penulisan angka dalam Bahasa Indonesia / The original statements included herein are in Indonesian language

DATA KEUANGAN

Growth 2009-20010

2010

9,55% 1.561.622

Total Aktiva

2009

2008

1.425.576

1.492.166

2007

2006

1.349.720 1.339.267

FINANCIAL DATA

Total Assets

(40,09%)

612.751

929.313

919.627

878.919

833.747

Total Loans

(11,39%)

1.159.818

1.308.017

1.322.718

1.147.177

1.150.743

Total Deposit from Customers

640%

256.563

(46.694)

88.176

116.188

115.475

Total Shareholders’ Equity

(04,37%)

177.780

185.911

176.861

175.353

189.861

Interest Income

37,69%

138.395

100.506

100.941

98.018

150.321

Interest Expenses

(54,33%)

39.385

85.406

75.920

77.336

39.541

Net Interest Income

Pendapatan Operasional Lainnya

60,01%

94,075

7.649

6.145

5.948

6.786

Other Operating Income

Beban Operasional

(6,41%)

289.783

100.525

91.310

71.676

72.895

Operating Expenses

9,10% (156.323)

(170.562)

(21.453)

(26.084)

(50.715)

Income from Operations

(112.691)

(28.018)

1.717

(19.039)

Income Before Tax

2009

2008

Kredit Dana Pihak Ketiga Total Ekuitas Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga-Bersih

Laba Operasional Laba Sebelum Pajak

47,58%

RASIO KEUANGAN (%)

(166.312)

2010

2007

2006

FINANCIAL RATIO (%)

Imbal Hasil Aktiva (ROA)

-12,90

-7,88

-2,00

0,13

-0,96

Return on Assets (ROA)

Imbal Hasil Ekuitas (ROE)

-84,44

-167,51

-37,85

1,01

-16,29

Return on Equity (ROE)

Kredit yang Diberikan Terhadap Total Dana Pihak Ketiga

52,83

79,22

71,04

78,06

74,80

Loan to Deposits Ratio (LDR)

CAR - Tanpa Memperhitungkan Risiko Pasar

41,42

8,02

9,34

11,91

9,37

CAR - Excluding Market Risk

CAR - Dengan Memperhitungkan Risiko Pasar

41,42

8,02

9,34

11,91

9,37

CAR - Including Market Risk

40,96

27,90

15,49

15,17

7,89

Non Performing Loan - gross

Rasio Kredit Bermasalah - bersih

4,03

18,39

14,57

14,37

6,19

Non Performing Loan - net

Marjin Pendapatan Bunga Bersih

3,51

7,45

7,63

8,44

4,25

Net Interest Margin (NIM)

157,50

165,76

110,94

99,85

Rasio Kredit Bermasalah - kotor

Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

110,48 Operating Expenses to Operating Income


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Total Aktiva Total Assets

1.561.622

1.425.576

1.492.166

1.349.720

1.339.267

2010

2009

2008

2007

2006

Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah

Kredit Total Loans

612.751

1.036.060

919.627

878.919

833.747

2010

2009

2008

2007

2006

Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah

Dana Pihak Ketiga Total Deposit from Customers

1.159.818

1.308.017

1.322.718

1.147.177

1.150.743

2010

2009

2008

2007

2006

Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah

29


30

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Analisa Keuangan Financial Analysis


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Tahun 2010 merupakan masa konsolidasi dan

The

proses transisi menuju transformasi bisnis di PT

period and transition process into business

Bank Pundi Indonesia Tbk (Bank Pundi). Sebagai

transformation for PT Bank Pundi Indonesia

langkah perbaikan dan penyehatan Bank Pundi,

Tbk. Early stage for the bank survival is through

sebelumnya Bank Eksekutif International Tbk,

the presence of PT Recapital Securities to the

di

2010 PT Recapital Securities masuk

formerly PT Bank Eksekutif Internasional, Tbk in

menjadi pemegang saham pengendali perseroan

2010, replacing the Lunardi Widjaja family as the

menggantikan keluarga Lunardi Widjaja.

controlling shareholder.

Masuknya pemegang saham baru yang diikuti oleh

The presence of the new investor followed with the

suntikan modal baru membuat kondisi perusahaan

new capital to improve the bank condition. As part

semakin membaik. Sebagai bagian dari proses

of the consolidation process, loan disbursements

konsolidasi, pencairan kredit di tahun 2010 mengalami

in 2010 slowed down because the manajemen need

perlambatan. Hal ini disebabkan, manajemen ingin

to review on every potential risk that may occur

melakukan analisa dan pemeriksaan secara tuntas

from each debtors both from quality and business

mengenai kualitas dan profil risiko setiap debitur.

profile side.

Akibat melambatnya penetrasi kredit tersebut,

The slowing down of loan penetration also decreased

pendapatan

mengalami

the bank’s revenue. However, the management had

penurunan. Tapi, manajemen berhasil melakukan

succesfully conducted restructuring and collection

restrukturisasi dan penagihan kembali terhadap

on non performing loan, therefore, in 2010 Bank

kredit-kredit bermasalah . Sehingga di tahun 2010,

Pundi was able to collect a significant amount of

Bank Pundi mampu mendapatkan recovery kredit

credit recovery.

tahun

perseroan

pun

year

of

2010

was

a

consolidation

dengan jumlah yang signifikan. Berikut gambaran bisnis Bank Pundi Indonesia di

The following is Bank Pundi highlight business

tahun 2010.

description within 2010.

Total Aset

Total Assets

Pada akhir tahun 2010 total aset Bank Pundi

By year end 2010, Bank Pundi total asset

Indonesia sebesar Rp 1.561.622 juta. Jumlah

is Rp 1,561,622 million. An increased compared

tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun

to 2009 which is at Rp 1,425,576 million, which

2009 sebesar Rp 1.425.576 juta. Peningkatan aset

was the impact of right issue fund as new capital

di tahun 2010 disebabkan oleh masuknya modal

at the amount Rp 512 billion in July.

baru sebesar Rp 512 miliar pada bulan Juli setelah penawaran saham terbatas I.

Dana Pihak Ketiga

Third Party Funds

Perolehan Dana Pihak Ketiga per 31 Desember

The bank recorded Rp 1,159,818 million in the third

2010 berupa

Deposito

party funds per December 31, 2010 in the forms of

sebesar Rp 1.159.818 juta, turun sekitar 11,39%

Giro, Savings and Time Deposit, down by 11.39%

Giro,

Tabungan

dan

31


32

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 1.308.017

compared to that of in 2009 to Rp 1,308,017

juta. Struktur dana pihak ketiga adalah deposito

million. The third party structure was Rp 814,851

Rp 814.851 juta, tabungan Rp 178.421 juta dan giro

million time deposit, Rp 178,421 million savings

Rp 166.546 juta.

and Rp 166,546 million current account.

Kredit Yang Diberikan

Loan Portfolio

Di tahun 2010, total kredit yang disalurkan sebesar

Within 2010 the bank’s loan portfolio is at

Rp 612.751 juta. Jumlah tersebut mengalami

Rp 612,751 million, a decline of 40,86% compare

penurunan sekitar 40,86% dibandingkan tahun

to 2009 at Rp 1,036,060 million. The decline

2009 sebesar Rp 1.036.060 juta. Penurunan ini

was due to the management policy to review all

terjadi karena manajemen melakukan pemeriksaan

portfolio.

menyeluruh mengenai kualitas debitur.

Kredit Yang Disalurkan Manajemen

juga

menghentikan

Credit Has Been Released sementara

The management also temporarily

hold loan

pencairan kredit selama periode Maret-September

disbursements through March - September 2010.

2010. Pencairan kredit dimulai kembali pada bulan

New Loan has been channeled again, starting

Oktober 2010.

October 2010.

Pendapatan Bunga dan Beban Bunga

Interest Income and Interest Expense

Perseroan mengantongi pendapatan bunga sebesar

The corporation booked the interest income of

Rp 115.744 juta, turun tipis 37,74% daripada tahun

Rp 115,744 million in interest incomes, a slid of

2009 sebesar Rp 185.911 juta. Sementara beban

37,74% compared with in 2009 at Rp 185,911

bunga per 31 Desember 2010 mencapai Rp 76.095

million. Meanwhile, interest expense rise 24,29%

juta, tumbuh 24,29% dibandingkan tahun 2009

or becoming Rp 76,095 million per December 31,

sebesar Rp 100.506 juta. Peningkatan beban bunga

2010, compared in 2009 at Rp 100,506 million.

tersebut disebabkan oleh simpanan deposito yang

The rise was due to the significant number of time-

masih sangat dominan.

deposit accounts.

Pendapatan Bunga Bersih

Net Interest Incomes

Per 31 Desember 2010, perseroan mencatat

The corporation booked Rp 39,649 million in net

pendapatan bunga bersih sebesar Rp 39.649

interest incomes per December 31, 2010, lower

juta, turun dibandingkan tahun 2009 sebesar

compared to 2009 at Rp 85,405 million. The

Rp 85.405 juta. Penurunan tersebut disebabkan

decline was due to the decrease in loan interest

oleh penurunan pendapatan bunga kredit dan

incomes and increased loan interest expense as

meningkatkan beban bunga kredit akibat suku

the impact of the high saving account interest

bunga simpanan yang masih cukup tinggi.

rate.


33

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Pendapatan Operasional Lain Perseroan

pendapatan

Bank Pundi was able to booked the operational

operasional sebesar Rp 27.030 juta di tahun

income of Rp 27,030 million 2010, up 253.38%

2010. Jumlah

sekitar

compared to 2009 at Rp 7,649 million. Settlement

sebesar

of non-performing loan was the major contribution

253,38%

berhasil

mengantongi

Other Operating Incomes

tersebut

daripada

meningkat

tahun

2009

Rp 7.649 juta. Kenaikan pendapatan operasional

to the increased.

tersebut diperoleh dari penyelesaian aset kredit bermasalah.

Beban operasional

Operating Expense

Selama tahun 2010, beban operasional perseroan

Within

mengalami kenaikan dari Rp 100.525 juta menjadi

from Rp 100.525 million to Rp 118,792 million. Still

Rp 118.792 juta. Besarnya beban operasional ini

considered high as the bank need to cover

masih digunakan untuk menutup potensi kerugian

the potential lost occurred from the previous non

akibat kredit-kredit bermasalah yang telah ada

performing loan. In line with the restructuring

di perusahaan. Di masa depan, sejalan dengan

program, the

program restrukturisasi biaya pencadangan kredit

replaced as loan recovery.

2010,

operational

loan

loss

expense

provision

increased

will

be

bermasalah itu bisa ditarik kembali dalam bentuk recovery kredit.

Laba (rugi) Operasional

Operational Profit and Loss

Pada akhir tahun 2010, Bank Pundi masih

The bank still booked a loss of Rp 156,323 million by

mencatat rugi operasional sebesar Rp

the end of 2010, however, it was lower compared

156.323

juta, turun apabila dibandingkan tahun 2009

to 2009 at Rp 170,562 million.

sebesar Rp 170.562 juta.

Laba (rugi) Bersih

Profit and Loss (Nett)

Sejalan dengan pembenahan yang dilakukan

The business consolidation has shown the bank

manajemen, per 31 Desember 2010 kerugian

financial performance whereas the bank’s loss has

perseroan mengalami penurunan dari Rp 134.870

decreased to Rp 88,646 million per December 31,

juta di tahun 2009 menjadi Rp 88.646 juta. Selain

2010 from previously Rp 134,870 million in 2009.

dipengaruhi oleh penurunan kredit, kerugian

This was due to the the bank policy to temporarily

yang masih terjadi ditahun 2010 disebabkan

stop new loan as well as booking a high loan loss

oleh besarnya

provision to cover the existing non performing

biaya

pencadangan

kredit

bermasalah.

loan.

Laba (rugi) per saham

Shares Profit and Loss

Pada tahun 2010 perseroan masihmencatat rugi

Shares price still experience loss in 2010 at Rp 26

persaham sebesar Rp 26. Jumlah tersebut turun

per share although the loss is lower compare to

dibandingkan tahun 20010 yang menderit rugi

2009 Rp 158 per share.

persaham senilai Rp 158 per saham.


34

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Likuiditas

Liquidity

Bank Pundi senantiasa menjaga likuiditasnya

Bank Pundi always maintains its liquidity at a

pada tingkat yang sehat. Likuiditas menunjukkan

healthy level. Liquidity shows the bank’s capability

kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya

to meet its obligations and the bank maintains

dan Bank selalu menjaga Giro Wajib Minimum (GWM)

its Reserve Requirement (GWM) set by Bank

sebesar cadangan wajib Bank sesuai dengan yang

Indonesia to 5%. The bank reserved was at the

telah ditentukan Bank Indonesia yaitu 5%. GWM

level of 32.93% for period of December 31, 2010

Bank Eksekutif periode 31 Desember 2010 dan

and 5.16% in 2009.

2009 masing masing sebesar 32,93% dan 5,16%.

Kecukupan Modal

Capital Adequacy

Kecukupan Modal pada periode 31 Desember 2010

Bank Pundi’s Capital Adequacy Ratio (CAR) was

dan 2009 rasio kecukupan modal Bank Pundi

respectively 39.50% per December 31, 2010 and

masing-masing tercatat sebesar 39,50% dan

8.02% in 2009. The ratio now has reached the

8,02%. Rasio tersebut lebih tinggi dibandingkan

minimum requirement of Bank Indonesia at 8%.

dengan ketentuan minimum Bank Indonesia yaitu 8%.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Peristiwa Penting 2010

Signivicant Events In 2010

35


36

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

19 Maret 2010

March 19, 2010

RUPS-LB mengangkat Gandhi Ganda Putra Ismail

Extraordinary

dan Teguh Wiyono sebagai Direktur Utama dan

(EGM) has appointed Gandhi Ganda Putra Ismail

Direktur Bank Pundi, saat itu masih Bank Eksekutif.

and Teguh Wiyono as President Director and

Pemegang saham juga menunjuk Endriartono

Director of Bank Pundi, formerly Bank Eksekutif.

Sutarto dan Dedy Rifdy Ramsey sebagai komisaris

Shareholders also appointed Endriartono Sutarto

utama dan komisaris perseroan.

and Dedy Rifdy Ramsey as President Commissioner

General

Shareholders

Meeting

and Commissioner of the corporation.

30 Juni 2010 Rapat

Umum

June 30, 2010 Pemegang

Luarbiasa

PT Bank Eksekutif International Tbk’s Extraordinary

(RUPS-LB) PT Bank Eksekutif International Tbk

General Shareholders Meeting agreed to conduct

memutuskan

penawaran

the Rights Issue I with preemptive rights (HMETD).

saham terbatas I atau Hak Memesan Efek Terlebih

The period of HMETD trading was from July 14 -

Dahulu I(HMETD). Periode perdagangan HMETD

to July 20, 2010. EGM also decided to rebrand the

ini dilakukan pada 14 Juli – 20 Juli 2010. RUPSLB

identity of the bank into Bank Pundi.

untuk

Saham

melakukan

juga memutuskan perubahan nama menjadi Bank Pundi.

26 Juli 2010

July 26, 2010

Bank Pundi menerima dana senilai Rp 512 miliar

Rights Issue I was concluded and Bank Pundi

dari hasil HMETD I. Dengan berakhirnya masa

received the fund of Rp 512 billion. PT Recapital

penawaran saham tersebut, PT Recapital Securities

Securities

secara resmi menjadi pemegang saham pengendali

controlling shareholder of Bank Pundi representing

Bank Pundi dengan penguasaan saham sebanyak

61.02% shares. Under this condition, the bank

61,02% sehingga CAR Bank Pundi menjadi sebesar

CAR reached 56.26% and has met the minimum

56,26%.

requirement of the central bank.

30 September 2010

September 30, 2010

Bank Pundi meluncurkan identitas baru. Perubahan

Bank Pundi launched a new corporate identity.

identitas tersebut juga diikuti oleh perubahan

The rebranding stage as well marked the

strategi bisnis dengan menyasar segmen Usaha

implementation of the new business model

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan sumber

whereas the bank will focus in Micro, Small and

pendanaan berasal dari nasabah ritel. Bank Pundi

Medium financing, also developing retail funding.

menjadi satu-satunya Bank di Indonesia yang fokus

Bank Pundi was indicated to be the first bank who

di pasar UMKM.

only concentrate on micro, small financing.

has

then

officially

become

the


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

37

Grafik Milestone Bank Pundi Indonesia 2010 Bank Pundi Indonesia Milestone Chart in 2010

19 Maret 2010 RUPSLB memutuskan perubahan komisaris dan direksi March 19, 2010 EGM decided to assigned new commissioners and directors 30 Juni 2010 RUPSLB memutuskan penerbitan saham terbatas Juni 30, 2010 EGM decided to conduct rights issue I 26 Juli 2010 Recapital Securities resmi menjadi pemegang saham pengendali Bank Eksekutif Tbk July 26, 2010 Recapital Securities officially became the controlling shareholder of Bank Eksekutif Tbk 30 September 2010 Bank Eksekutif resmi berganti nama menjadi Bank Pundi Indonesia Tbk September 30, 2010 PT Bank Eksekutif International, Tbk officially rebrand itself into PT Bank Pundi Indonesia Tbk 1 Oktober 2010 Bank Pundi resmi menjadi bank mikro pertama di Indonesia October 1, 2010 Bank Pundi began to run the business in micro banking and indicated to be the first in Indonesia 18 Oktober 2010 Bank Pundi resmi menyalurkan kredit mikro October 18, 2010 Bank Pundi offered the micro financing


38

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Teknologi Informasi Information Technology

Teknologi Informasi Menciptakan Efektifitas Dan Efisiensi Information Technology Builds Effectivities and Efficiencies


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Untuk menghadapi persaingan yang semakin

Information Technology development became

ketat, manajemen menempatkan pengembangan

the management priority within the banks

Teknologi

prioritas

consolidation process in order to anticipate the

sistem

tight banking competitive in the market. Under

akan

enhanced, IT system, the bank will enable to offer

perusahaan. pelayanan

Informasi Melalui kepada

(TI)

sebagai

pemanfaatan nasabah

TI

diharapkan

berjalan dengan maksimal.

excellence services to its customers.

Bertambahnya jaringan kantor cabang juga akan

The increase in the bank branch network should

diimbangi oleh peningkatan kualitas TI. Disamping

be equipped with enhanced IT quality. In addition,

itu, sebagai bank yang fokus di mikro banking,

since the bank concentrate on micro banking, IT

pemanfaatan IT akan membuat kegiatan operasional

utilization will support the operational system in

menjadi lebih efektif dan efisien .

becoming more effective and efficient.

Saat ini Bank Pundi telah menerapkan program Core

Bank Pundi has implemented on-line Core Banking

Banking System secara online. Sehingga transaksi

System program that enable all banking transaction

diseluruh cabang bisa dilakukan secara realtime.

operated in real time.

Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada

To

para nasabah, Bank Pundi juga telah menjalin

Bank Pundi is in cooperation with ATM Bersama

kerjasama dengan ATM Bersama dan ATM Prima.

and ATM Prima that enable customers to access

Kedua perusahaan penyedia layanan ATM itu telah

Bank Pundi from over 40 thousand ATM network

memiliki jaringan ATM di seluruh Indonesia.

across Indonesia.

Ditahun 2010, Bank Pundi juga menjalin kerjasama

In 2010, Bank Pundi also build a cooperation with

penyelenggaraan jasa IT Outsourcing dengan

PT Sigma Cipta Caraka to develop core banking

PT Sigma Cipta Caraka. Melalui kerjasama IT

system that will provide the bank with more

ini diharapkan pelayanan untuk nasabah dalam

services.

melakukan transaksi keuangan akan semakin

the customers will experience a convenience and

mudah dan tetap aman.

safety financial transactions.

improved

customers

convenience,

Under an advanced IT development,

39


40

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Sumber Daya Manusia Human Capital


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Kemampuan setiap SDM di Bank Pundi terus ditingkatkan dengan pelatihan, kursus, dan seminar�

Perubahan strategi bisnis ke mikro banking membuat

Business

strategy

converstion

into

micro

Bank Pundi Indonesia melakukan pembenahan

banking had prompted Bank Pundi to transform

menyeluruh terhadap pengelolaan sumber daya

human resources structured. The action need to

manusia (SDM). Hal itu perlu dilakukan karena

be taken as micro market requires wide networks

karakter pasar mikro yang membutuhkan jaringan

and considerable number of human resources.

luas dan sumber daya manusia yang banyak. Untuk meningkatkan kualitas SDM, Bank Pundi

To boost human capital quality and skills, Bank

membekali skills dan pengetahuan mereka melalui

Pundi provide trainings, courses and seminars.

pelatihan, kursus dan seminar. Setiap unit kerja

Each working unit is entitled to attend specific

di lingkungan perusahaan juga wajib mengikuti

trainings to mitigate risks. The policy is an efforts

training khusus guna memitigasi risiko. Kebijakan

to conduct prudential banking principles even

ini merupakan upaya perseroan untuk menerapkan

from first layer of the organization. Therefore,

prinsip kehati-hatian sejak lini pertama. Sehingga

each working unit is enabled to meet the business

setiap unit bisnis akan mampu mencapai target-

target under minimum risks.

targetnya dengan risiko minimal. Sebagai bagian dari perubahan bisnis, manajemen

Remuneration system was also evaluated by the

juga telah mempersiapkan sistem pengupahan dan

management. Attractive remuneration system

renumerasi kepada setiap karyawan. Melalui sistem

will build condusive working environment and

pengupahan yang layak, diharapkan akan tercipta

contributes

iklim dan budaya kerja yang sehat. Para karyawan

Employees are encouraged to achieve their

akan semakin termotivasi untuk mencapai targetnya

business target without neglecting the potential

dengan tetap memperhatikan risiko yang ada.

risk.

Sampai akhir tahun 2010, jumlah karyawan di

As of end 2010, total employment in Bank Pundi

Bank Pundi telah mencapai 1502 orang, meningkat

reached 1502, a significant increased compared to

dibandingkan tahun 2009 sebanyak 482 orang.

2009 482 employees. Number of employees will

Jumlah karyawan tersebut akan meningkat sejalan

continue to increase in line with additional new

dengan bertambahnya jumlah kantor cabang.

branches all over Indonesia in the future.

to

a

strong

corporate

culture.

41


42

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Di tahun 2011, program pengembangan SDM akan

Human resources program includes recruitment

terus disempurnakan. Sistem rekrutmen dan

system will continuously improved in 2011. Structural

pembekalan pengetahuan di bisnis UMKM akan

trainings on micro banking will continuously be

dilakukan melalui training yang terstruktur dan

conducted to enhance the employee knowledge on

sesuai dengan karakter industri UMKM. Sampai

the business. By first quarter of 2011, Bank Pundi

kuartal I-2011 jumlah karyawan Bank Pundi

had already 3,000 employees.

Indonesia mencapai 3000 orang.

Komposisi Karyawan Bank Pundi Berdasarkan Pendidikan Bank Pundi Employment Composition by Education Pendidikan Education

2010 Jumlah ( orang )

2009 %

Jumlah ( orang )

Number of person

S2 (Master Degree)

%

Number of person

19

1%

14

3%

S1 (Bachelor Degree)

1213

81%

324

67%

D3 (Diploma 3)

143

10%

14

3%

Non Sarjana (Non Degree)

127

8%

130

27%

1502

100%

482

100%

Total

Data Karyawan Bank Pundi tahun 2010

Data Karyawan Bank Pundi tahun 2009

Data of Bank Pundi Indonesia Employees in 2010

Data of Bank Pundi Indonesia Employees in 2009

S2

S2

S1

S1

D3

D3

Non Sarjana

Non Sarjana


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Manajemen Risiko Risk Management

43


44

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No.5/8/

Pursuant to Regulation of Bank Indonesia No.

PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan revisi

atas

5/8/PBI/2003 on May 19, 2003 and revision of

dengan No.11/25/PBI/2009,

the regulation No. 11/25/PBI/2009, Bank Pundi

saat ini Bank Pundi Indonesia telah menetapkan

had formulated the enterprise risk management

kerangka manajemen risiko secara menyeluruh

framework to mitigate 8 risk factors that may

(enterprise risk management framework) untuk

occur in banking practices.

peraturan

tersebut

dapat memitigasi 8 faktor risiko yang dapat timbul dalam menjalankan aktivitas perbankan. Tahap pelaksanaan penerapan risk management

Implementation of risk management stages

perusahaan secara menyeluruh dimulai kuartal ke

commenced

III tahun 2010 meliputi :

covering:

Pemberian training ke unit kerja terkait atas

in

the

third

quarter

of 2010,

Risk awareness training to working units.

pentingnya budaya sadar risiko (risk awareness

Therefore,

in achieving business target

training). Diharapkan unit kerja terkait dalam

working units will also conduct the prudential

melaksanakan tugasnya selalu menerapkan

banking principles

prinsip kehatian-hatian untuk mencapai tujuan dalam setiap unit bisnisnya. •

Identifikasi risiko secara dini dalam perusahaan,

Early

risk

identification

through

a

yang dicapai dengan pembuatan kebijakan

comprehensive policy inaverting potential

yang komprehensif untuk dapat menghindari

loss and conduct periodic review on the bank’s

potensi kerugian perusahaan dan sekaligus

rating level in conjunction with the central

melakukan kajian secara berkala atas tingkat

bank regulation.

kesehatan bank •

Mengukur risiko yang melekat dari kegiatan

Risk assessment on every banking operational

operasional perbankan, yang memudahkan

that will enable the bank to mitigate and reduce

perusahaan untuk dapat memitigasi, dan

the potential risks occured during business

menurunkan potensi risiko yang timbul dari

execution.

kegiatan perbankan •

Memantau kinerja produk dan kegiatan bisnis

Regular

monitoring

on

products

and

yang ada di perusahaan dan melaporkannya

business performance

kepada komite manajemen risiko secara

submit periodic report to risk management

berkala.

committee.

Mendukung

bisnis

sekaligus

operasional

Supporting

business

within the bank and

and

operation

by

perusahaan dengan melakukan pemantauan

monitoring and identifying every policy that

dan

yang

need to be revised or enhanced whereas any

dipandang perlu diperbaiki sehingga dapat

implementation action is able to anticipate

lebih mampu mengantisipasi risiko yang timbul

potential risk occur in the future.

pengkinikan

di kemudian hari.

setiap

kebijakan


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Dari tahap-tahap yang telah diterapkan tersebut

The above stages implemention will hopefully

di atas, Bank Pundi diharapkan dapat mencapai

guide Bank Pundi to accomplish risk management

tujuan dari kebijakan manajemen risiko. Tujuannya

policy. Thus, the bank will have an effective and

agar dapat mencapai permodalan yang efektif dan

efficient working capital as well as understanding

efisien dengan memahami profil risiko yang ada di

the risk profile in Bank Pundi.

Bank Pundi. A. FAKTOR – FAKTOR RISIKO

A. RISK FACTORS

Mengikuti pembagian berdasarkan 8 (delapan)

Refering to 8 (eight) risk areas determined by

cakupan risiko menurut Bank Indonesia, maka faktor-

Bank Indonesia, the following are Bank Pundi risk

faktor risiko Bank Pundi adalah sebagai berikut:

factors:

(1) Risiko Kredit

(1) Credit Risk

Risiko kredit masih merupakan risiko yang

Credit risk is most dominant to Bank Pundi. It is

sangat dominan bagi Bank Pundi, hal ini

as a consequence of the large amount of loan in

merupakan konsekuensi logis dari besarnya

Bank Pundi’s asset portfolio. To reduce the credit

asset kredit dalam portofolio asset Bank Pundi.

risks, the bank has and will take the following

Untuk mengurangi risiko kredit, beberapa hal

approach:

yang telah dan akan dilakukan adalah: •

Meningkatkan efektivitas Kredit Komite

dalam persetujuan kredit. •

for credit approval

Diversifikasi kredit portofolio dengan memperbaiki

kredit

Diversified loan portfolio by improving

untuk

credit penetration that will reduce

pemberian

existing corporate loan and more focus

kredit untuk korporasi (existing portfolio)

on Micro, Small, Medium Business and

dan lebih memfokuskan kepada sektor

therefore will lower the credit inherent

Mikro Kecil Menengah, yang secara

risk, through micro banking products

satuan akan menurunkan tingkat risiko

namely Pundi Pundi, Pundi Perunggu,

kredit (“Credit Inherent Risk”) melalui

Pundi Perak, Pundi Emas, and Pundi

produk Pundi Pundi, Pundi perunggu,

Rekening

Pundi Perak, Pundi Emas dan Pundi

capital loan facility).

mengurangi

sebaran

Enhanced Credit Committee effectivity

konsentrasi

Koran

(overdraft

working

Rekening Koran. •

Melakukan monitoring secara ketat melalui

dashboard

Tight

micro

financing

exposure

terhadap

monitoring through Pundi dashboard,

keseluruhan exposure kredit mikro dan

so early mitigation could be taken on

UKM sehingga dapat segera dilakukan

every loan which experience a decline in

mitigasi

the credit quality.

atas

pundi

fasilitas

kredit

yang

mengalami penurunan kualitas kredit.

45


46

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

(2) Risiko Pasar

(2) Market Risk

Berdasarkan variabel suku bunga yang ada,

Based on the given interest rate variable,

maka dapat dikatakan risiko pasar bank saat

bank market risk is relatively low, or

even

ini adalah rendah atau bahkan dapat dikatakan

zero, because marketable securities exposure

nol, karena eksposur surat berharga relatif kecil

is lower than than total productive asset

dibandingkan dengan total aktiva produktif

and investment. Marketable securities are

dan investasi Surat Berharga lebih banyak

dominant in Bank Indonesia Certificate (SBI)

dalam bentuk SBI dan SUN. Bank Pundi akan

and State Bond (SUN). Bank Pundi will continue

terus mengembangkan sistem pengukuran

to develop a measurement system to cover

yang mampu mencakup semua hal yang terkait

every aspect related to the market risks.

dengan risiko pasar. (3) Risiko Likuiditas

(3) Liquidity Risk

Bank Pundi senantiasa menjaga rasio LDR serta

Bank Pundi continuously maintains its loan

menjaga kecukupan GWM dan secondary reserve

to deposit ratio (LDR), Reserve Requirement

lainnya. Hal yang perlu diwaspadai adalah

(GWM) and other secondary reserves. The

masih tingginya ketergantungan Bank Pundi

bank high dependency on some institutional

terhadap sebagian kecil deposan institusi dan

depositors and maturity gapping position

posisi maturity gapping karena sebagian besar

became the main concern as most of the

penempatan dana nasabah merupakan dana

consumer’s funds were short-term placement

jangka pendek yang disalurkan dalam aktiva

and channeled in earning assets in a relatively

produktif dengan jangka waktu yang relatif lebih

longer term.

panjang. Usaha

mengurangi

ketergantungan

kepada

To reduce the dependency on institutional

deposan institusi, Bank Pundi mengkonsentrasikan

depositors, Bank Pundi shifted its focus to

pada usaha untuk memperoleh dana dari deposan

individual depositors and increase savings

perorangan dan meningkatkan porsi tabungan

and current account. To solve the maturity

dan giro. Sementara itu untuk menghadapi

gapping problem, Bank Pundi will maintain

masalah gapping, Bank Pundi akan memelihara

consumers trust and loyalty by providing

kepercayaan dan loyalitas nasabah, melalui

attractive programs, thus customers will roll

program-program menarik sehingga nasabah

over their time-deposits upon due date.

yang

bersangkutan

selalu

memperpanjang

penempatan deposito bila depositonya jatuh

tempo. Fungsi Risk management dalam kaitannya

To run the function of risk management as

menjaga likuiditas perusahaan, secara berkala

liquidity maintenance, continuously the bank

aktif terlibat dalam setiap kegiatan Asset

involve in Asset Liability Monitoring by having


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Liability Monitoring melalui monitoring maturity

periodic review of maturity gapping both in

gapping, baik di sisi liquidity risk maupun di sisi

liquidity risk and interest rate risk.

interest rates risk. (4) Risiko Operasional

(4) Operational Risk

Bank Pundi dalam upaya pemberian layanan

For customers’ convenience, Bank Pundi will

terbaikkepadanasabahnyaselalumengupayakan

provide an efficient operational banking,

terciptanya efisiensi dalam operasional yang

without

dijalankan. Namun demikian efisiensi tersebut

framework.

masih dalam prudential banking framework.

system and operational procedures, oblige

Keberadaan sistem dan prosedur operasional

to the internal control system principles and

yang memadai, memperhatikan kaidah-kaidah

consistent implementation, created conducive

Sistem pengendalian intern yang baik dan

condition to reduce operational risks. Every

dilaksanakan dengan konsisten merupakan

transaction, new products and services will

kondisi yang kondusif untuk mengurangi

be reviewed carefully whereas it will be

risiko operasi. Setiap jenis transaksi, produk

supplemented with the system and supporting

dan layanan baru akan dikaji dengan seksama

procedures.

neglecting The

prudential

availability

of

banking sufficient

untuk dilengkapi dengan Sistem dan prosedur pendukungnya.

Proses identifikasi atas setiap risiko inheren

Inherent risks identification attached to every

yang melekat pada setiap aktivitas fungsional

functional activity was made by encoding

dilakukan pendataan dan pengukuran untuk

and measuring. Therefore, it is ensured that

memastikan bahwa proses operasional berjalan

operational process will run in accordance with

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank

the prevailing rules. Operational processes

Pundi juga selalu mengupayakan proses

that may impact to operational risk were

pelaporan secara berkelanjutan kepada Direksi

continuously reported to Directors.

terhadap proses operasional Bank yang dapat mempengaruhi risiko operasional. (5) Risiko Hukum

(5) Legal Risk

Risiko hukum melekat pada produk dan layanan yang ditawarkan.

Legal risk is inherent in offered products and

Karenanya pengkajian

services. Therefore, reviewed on products and

terhadap produk dan layanan telah dilakukan

services have been conducted in accordance

sesuai

perundang-

with the prevailing laws and regulations to

undangan yang berlaku untuk menjamin

ensure sufficient customer protection and

keberadaan perlindungan konsumen yang

maintain the banks interest.

dengan

hukum

dan

memadai dan terjaganya kepentingan bank.

47


48

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

(6) Risiko Reputasi

(6) Reputational Risk

Selama Semester 1 tahun 2010, diakui bahwa

Throughout the first semester of 2010,

terdapat publikasi negatif terkait dengan

negative publication about the banks poor

kegiatan usaha bank karena keterbatasan

financial performance and limited capital were

modal, namun memasuki semester 2 tahun

dominant in the national newspaper. However,

2010, terjadi peralihan Pemegang Saham

the presence of a new controlling shareholder

Pengendali

in the early second semester of 2010 shifted

sehingga

diharapkan

dengan

penambahan modal yang cukup signifikan,

the bank poor perception into positive.

dapat mengembalikan citra Bank Pundi.

Disadari bahwa risiko reputasi dapat berdampak

It is realized that the reputational risk may

kepada risiko lainnya yang merugikan bahkan

impact on other risks and will harm the banks

berdampak berat bagi keberadaan bank. Oleh

performance. Reputation issue was then

karena itu masalah reputasi selalu menjadi

became the main consideration for rebranding

pertimbangan penting untuk mengganti nama

process from PT Bank Eksekutif International,

dari PT Bank Eksekutif International, Tbk

Tbk into PT Bank Pundi Indonesia, Tbk.

menjadi PT Bank Pundi Indonesia, Tbk. (7) Risiko Strategik

(7) Strategic Risk

Semakin ketatnya persaingan antar bank,

Tough competition in banking industry in

baik dalam wujud keragaman layanan dan

term of products and services, promotion,

produk-produk bank, promosi, suku bunga,

interest rate, has prompted the market to be

maupun pelayanan kepada nasabah telah

more innovative. Thus resources and capacity

mendorong para pelaku pasar untuk lebih

consolidation is required. Failure in goal

inovatif. Hal ini mengharuskan bank untuk

setting and strategy will cause financial or

dapat mengkonsolidasikan sumber daya dan

non-financial losses to the banks.

kemampuan yang dimiliki. Ketidaktepatan dalam menentukan target market dan strategi yang ditempuh dapat menyebabkan kerugian bagi Bank baik financial maupun non financial. Perencanaan dilakukan

strategis

untuk

yang

baik

A precise strategic planning is required to

terjadinya

avoid more losses or other negative impact.

kerugian atau dampak negatif lainnya dari

The mistaken decision making would have a

adanya

long-term impact on the organization.

kesalahan

menghindari

perlu

dalam

pengambilan

keputusan yang berdampak luas dan untuk jangka panjang dalam organisasi.


49

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

(8) Risiko Kepatuhan

(8) Compliance Risk

Dimulai semester 2 tahun 2010, Bank Pundi senantiasa

berusaha

melaksanakan

Since the second semester of 2010, Bank

dan

Pundi aimed to implement and comply with

memenuhi ketentuan yang berlaku, baik dari

Bank Indonesia regulations such as Risk

Bank Indonesia seperti Penerapan Manajemen

Management Implementation, Know Your

Risiko, KYC, BMPK dan ketentuan lain sebagai

Customer (KYC), Maximum Credit Limit (BMPK)

perusahaan publik sehingga secara umum

and other stipulations as a public company.

dapat disimpulkan bahwa Bank Pundi telah

In conclusion Bank Pundi started to manage

berusaha mengelola risiko kepatuhan dengan

compliance risk.

sebaik-baiknya. Untuk memenuhi SE BI nomor 11/4/DPNP

To meet Circular Letter of BI No.11/4/DPNP

tanggal 27 Januari 2009 perihal Pelaksanaan

on January 27, 2009 on Indonesian Banking

Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia,

Accountancy

Bank Pundi berupaya semaksimal mungkin

Bank

untuk mempersiapkan penerapannya.

implementation.

Pundi

Guidance attempts

Implementation, the

best

for

its

Untuk menjaga kepatuhan terhadap regulasi

Compliance to all regulation on reporting

dan praktek perbankan sesuai konsep GCG,

and policies as well as banking practices are

maka kepatuhan terhadap peraturan yang

continuously monitored under the supervision

berlaku baik berkenaan dengan pelaporan

of Compliance Director in order to oversee the

maupun kebijakan dan praktik usaha perbankan

implementation of GCG practices.

selalu dipantau dengan penanggung jawab utama Direktur Kepatuhan disertai dengan Sistem dan prosedur yang mendukung hal ini. B. PROFIL RISIKO

B. RISK PROFILE

Profil Risiko Bank dilakukan secara self assessment

The Bank’s Risk Profile, was taken by self

pada triwulan IV Desember 2010 menunjukkan

assessment in the fourth quarter or December

hasil komposit tergolong “Low to Moderate”

2010 and resulted in “Low to Moderate” while Risk

dan trend Risiko adalah “Membaik”. Untuk risk

Trend is “Improving”. Inherent risk is rated as

inherent tergolong “Low to Moderate” sedangkan

“Low to Moderate” while risk control system (RCS)

risk control system (RCS) adalah “Acceptable”,

is “Acceptable” Report during this period is based

laporan pada periode ini disusun berdasarkan 5

on 5 risk levels.

tingkat risiko.


50

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Secara ringkas profil risiko per 31 Desember 2009,

Briefly the risk profile per December 31, 2009, and

dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

December 31, 2010 is arranged as follows:

Jenis Risiko Risk Type

31 Desember 2009 Tingkat Risiko

Kredit / Credit

2.

Pasar / Market

3.

Likuiditas / Liquidity

4.

Operasional / Operational

5.

Tingkat Risiko

Trend

Risk Level 1.

31 Desember 2010

Risk Level

Trend

High

Stabil / Stable

Low to Moderate

Membaik / Improving

Moderate

Stabil / Stable

Low

Membaik / Improving

High

Stabil / Stable

Low to Moderate

Membaik / Improving

Moderate

Stabil / Stable

Low to Moderate

Membaik / Improving

Hukum / Law

Moderate

Stabil / Stable

Low

Membaik / Improving

6.

Reputasi / Reputational

Moderate

Stabil / Stable

Low to Moderate

Membaik / Improving

7.

Strategik / Strategic

High

Stabil / Stable

Low to Moderate

Membaik / Improving

8.

Kepatuhan / Compliance

Moderate

Stabil / Stable

Low to Moderate

Membaik / Improving

Moderate

Stabil / Stable

Low to Moderate

Membaik / Improving

Predikat Risiko Bank Bank Risk Predicate

Secara keseluruhan Risiko bank pada Kuartal IV di 2010 adalah Low to Moderate.

The overall bank risk in the fourth quarter of 2010 was Low to Moderate.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

PENDAHULUAN

INTRODUCTION

Pada tahun 2009 PT Bank Eksekutif Internasional,

In 2009 PT Bank Eksekutif Internasional, Tbk.

Tbk. dihadapkan pada masalah kredit macet dan

encountered to the non-performing loans and

permodalan sehingga masuk dalam pengawasan

capital issue and later was placed under intensive

Bank Indonesia dan dianjurkan untuk melakukan

surveillance of Bank Indonesia that force the bank

perbaikan struktur permodalan.

to improve the capital structure.

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

The Extraordinary General Shareholders Meeting

(RUPSLB) PT Bank Eksekutif Internasional, Tbk.

(EGSM) of PT Bank Eksekutif Internasional, Tbk.

pada tanggal 30 Juni 2010 telah dihasilkan beberapa

on June 30, 2010 had resulted in some significant

keputusan penting antara lain menyetujui Penawaran

decisions, among which were agreement to

Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka Penerbitan

conduct Rights Issue I with preemptive rights by

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yaitu

raising issued capital and paid-up capital. Right

dengan meningkatkan modal ditempatkan dan

Issue fund of Rp 512 billion received on July 26,

disetor Perseroan. Dana hasil PUT I sebesar

2010 and it marked the presence of PT Recapital

Rp 512 milyar diterima tanggal 26 Juli 2010, sekaligus

Securities as the bank’s Controlling Shareholder

menandai masuknya PT Recapital Securities menjadi

and received Bank Indonesia approval from Bank

Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank dan telah

Indonesia referred to the Letter No. 12/84/GBI/

disetujui Bank Indonesia sesuai surat No. 12/84/GBI/

DPIP/Secret dated June 29, 2010.

DPIP/Rahasia tertanggal 29 Juni 2010. Adapun Susunan Pemegang Saham Bank posisi 31

The Bank Shareholder Composition per December

Desember 2010 yaitu:

31, 2010 is as follows:

- PT Recapital Securities porsi kepemilikan

- PT Recapital Securities representing 61.02%

61,02% -

shares

IF Services Netherlands, B.V. porsi kepemilikan 24,00%

- Masyarakat

- IF Services Netherlands, B.V. representing 24.00% shares

dengan

porsi

(kepemilikan

individual dibawah 5%) total 14,98%

- Public and individual below 5% totaling 14.98%

Sesuai dengan perubahan bisnis Bank yang fokus

Changes in the bank’s business model followed

pada pembiayaan segmen usaha Mikro, nama

with rebranding process and having new identity

perseroan diubah menjadi PT Bank Pundi Indonesia,

as PT Bank Pundi Indonesia, Tbk. Approval from

Tbk. dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM

Law and Human Rights Minister of the Republic

Republik Indonesia sesuai surat No. AHU-3740.

of Indonesia referred to the Letter No. AHU-3740.

51


52

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010 serta

AH.01.02/2010 dated July 28, 2010 and approval

telah disetujui Bank Indonesia sesuai dengan Surat

from Bank Indonesia referred to the Letter of

Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/58/

Decision of Bank Indonesia Governor No. 12/58/

KEP.GBI/2010 tanggal 23 September 2010.

KEP.GBI/2010 dated September 23, 2010.

PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS JOB DESCRIPTION AND RESPONSIBILITIES

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Bank sesuai

Appointed Board of Commissioners through the

hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

Extraordinary Shareholders Meeting on March 19,

(RUPSLB) Bank tanggal 19 Maret 2010 adalah:

2010 are:

Komisaris

Utama

merangkap

Komisaris

President

Commissioner

Independen : Endriartono Sutarto

Independent

Komisaris

Sutarto

: Dedy Rifdy Ramsey •

Commissioner:

concurrently Endriartono

Commissioner : Dedy Rifdy Ramsey

Calon anggota Komisaris Independen lainnya telah

Additional

diajukan kepada Bank Indonesia dalam rangka fit &

Commissioners had been submitted to Bank

proper test.

Indonesia for fit & proper test purposes.

Untuk

menghindari

benturan

candidates

of

Independent

kepentingan,

To avoid conflicts of interests, the Independent

Komisaris Independen tidak merangkap jabatan di

Commissioner are not allowed to have multi

instansi lain. Disamping itu seluruh anggota Dewan

position with other institution. Further to that,

Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga

Independent Commissioners do not have family

sampai derajat kedua dengan sesama anggota

trees with other members of the Board of

Dewan Komisaris lain dan Direksi.

Commissioners and Directors.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Board of Commissioners Job Description and

antara lain meliputi:

Responsibility cover the following:

Independent assignment.

Ensure the implementation of GCG in every

melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.

memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap jenjang organisasi Bank.

mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung

unit within the bank. •

jawab Direksi serta memberi nasehat dan

Supervise Directors performance and evaluate the business strategy implementation.

mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. •

memutus kegiatan operasional yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Bank Pundi yang berlaku.

Determined

un-contradicted

operational

activities towards Bank Pundi statutes.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

memastikan

bahwa

Direksi

telah

Ensure that the Directors have followed up

menindaklanjuti temuan dan rekomendasi

all findings and recommendations from the

dari

(SKAI),

Internal Audit Working Unit (SKAI), external

auditor eksternal, hasil pengawasan Bank

auditor, results of Bank Indonesia supervision,

Indonesia, dan hasil pengawasan otoritas lain

and supervision by other authority such as

(Bapepam).

Capital Market Supervisory Agency (Bapepam).

Satuan

Kerja

Audit

Intern

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,

Board of Commissioners has had Guideline and

Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata

Rules provided by Bank Indonesia’s prevailing

Tertib Kerja yang berpedoman pada ketentuan

regulation on GCG.

Bank Indonesia yang berlaku tentang GCG.

Direksi

Directors

Jumlah Direksi Bank terdiri dari 3 (tiga) orang

EGM result on March 19, 2010 had appointed 3

berdasarkan hasil RUPSLB tanggal 19 Maret 2010

(three) Directors:

adalah: •

Direktur Utama

: Gandhi Ganda Putra

President Director : Gandhi Ganda Putra

Direktur

: Teguh Wiyono

Director

: Teguh Wiyono

Direktur

: Andy Sutanto

Director

: Andy Sutanto

Tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain

Board of Directors Job and Responsibilities are as

meliputi:

follow:

melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.

Execute

his

job

and

responsibilities

independently.

melaksanakan GCG dalam setiap kegiatan

usaha pada setiap jenjang organisasi Bank.

Implement GCG in every business activity at all levels within the organization.

menyusun kebijakan strategis Bank.

Develop the bank’s strategic policies.

melaksanakan kegiatan operasional sesuai

Oversee the operational activities as of the

peraturan perundang-undangan yang berlaku. •

menindaklanjuti

temuan

Audit

dan

prevailing laws and regulations. •

Follow up Audit findings and recommendation

rekomendasi dari SKAI, Auditor Eksternal, hasil

from Internal Audit Task Unit, External Auditor,

pengawasan Bank Indonesia, hasil pengawasan

Bank

otoritas lain (Bapepam).

supervision of other authority (Capital Market,

Indonesia

supervision

result,

and

etc). Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,

Directors refer to the Guidelines and Rules

Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib

pursuant to the prevailing regulation of Bank

Kerja yang berpedoman pada ketentuan Bank

Indonesia regarding GCG. The Board of Directors is

Indonesia yang berlaku tentang GCG. “Dalam

also assisted by functional Group Heads on credit,

menunjang terlaksananya tugas, Direksi dibantu

finance, business/ funding and task force.

oleh Jajaran Group Head yang membidangi

53


54

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

perkreditan, keuangan, bisnis/Funding, dan task force.

KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung

BOARD OF COMMISSIONERS COMMITTEE

jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-

Board of Commissioners is supported by the

Komite yang meliputi :

Committees:

Komite Audit

Audit Committee

Komite Audit dibentuk berdasarkan SK Direksi No.

The Audit Committee was formed according to

015/SK-DIR/BEI/VIII/07 tanggal 31 Agustus 2007,

Directors Decree No. 015/SK-DIR/BEI/VIII/07 on

yang susunan keanggotaannya terdiri dari:

August 31, 2007, consisting of:

Ketua

Chairman

: Reginald Maukar (Komisaris Independen),

menjabat sampai Juni 2010

Reginald

Maukar

(Independent

Commissioner) held the position until June 2010

Anggota :

Members

Suryanto Santoso (Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi)

: :

Suryanto Santoso (Independent Party with an expertise on accountancy )

Achmad Herlanto Anggono (Pihak Independen

yang memiliki keahlian di bidang perbankan)

Achmad Herlanto Anggono (Independent Party with an expertise on banking)

Tugas dan tanggung jawab utama Komite Audit

The Audit Committee’s main task are to assist the

adalah membantu Dewan Komisaris antara lain

Board of Commissioners as follow :

untuk:

Improved the bank’s financial performance.

Meningkatkan kualitas laporan keuangan Bank

Monitored and evaluate the audit working plan

Memantau dan mengevaluasi atas perencanaan

and its implementation in order to improve

dan

internal control functions.

pelaksanaan

audit

dalam

rangka

meningkatkan fungsi pengendalian intern. •

Memantau

kesesuaian

laporan

keuangan

dengan standar akuntansi yang berlaku •

Supervised the compliance of the bank financial report in line with accounting standards.

Recommendation on Public Accounting Firm

Memberikan rekomendasi atas penunjukan

to the Board of Commissioners whose approval

Kantor Akuntan Publik untuk disampaikan

will be decided in the Extra Ordinary General

oleh Dewan Komisaris dalam Rapat Umum

Shareholders Meeting

Pemegang Saham (RUPS).

Risk Monitoring Committee Komite Pemantau Risiko

Risk Monitoring Committee was set up based on

Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan

the Letter of Decision of Directors No. 016/SK-DIR/

SK Direksi No. 016/SK-DIR/BEI/VIII/07 tanggal 31

BEI/VIII/07 on August 21, 2007, comprising:

Agustus 2007, yang terdiri dari:

Chairman : Sumanto (Independent Commissioner)

Ketua

Members :

: Sumanto (Komisaris Independen)

Anggota : •

Suryanto Santoso (Pihak Independen yang

Suryanto Santoso (Independent Party with expertise on banking )


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

memiliki keahlian di bidang perbankan) •

Achmad Herlanto Anggono (Pihak Independen

Achmad Herlanto Anggono (Independent Party with expertise on risk management )

yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko) Risk Monitoring Committee responsibilities are are Tugas

dan

tanggung

jawab

utama

Komite

to evaluate the policies and implementation of risk

Pemantau Risiko adalah melakukan evaluasi

management including providing recommendation

kesesuaian antara kebijakan dan pelaksanaan

to the Board of Commissioners.

manajemen risiko dan merekomendasikannya kepada Dewan Komisaris.

Remuneration and Nomination Committee Komite Remunerasi dan Nominasi

The new Remuneration and Nomination Committee

Komite Remunerasi dan Nominasi yang baru

was formed in accordance to Directors Decree

dibentuk berdasarkan SK Direksi No. 001/SK-DIR/

No. 001/SK-DIR/BPI/X/2010 on October 1, 2010,

BPI/X/2010 tanggal 1 Oktober 2010, yang terdiri

consisting of:

dari:

Chairman :

Ketua

: Endriartono Sutarto (Komisaris Utama)

Endriartono Sutarto (President

Commissioner)

Anggota :

Members

Dedy Rifdy Ramsey (Komisaris)

Dedy Rifdy Ramsey (Commissioner)

Lieke Roosdianti (Human Capital Development

Lieke Roosdianti (Human Capital Development

Head).

:

Head).

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi

Main task of Remuneration and Nomination

dan Nominasi:

Committee are:

Terkait

Kebijakan

memperhatikan

Remunerasi,

kondisi

Recommendation to Board of Commissioners

Bank,

and Directors the appropriate remuneration

kewajaran dengan peer group, serta sasaran

package given to the Commissioners and

dan strategi jangka panjang Bank, Komite

Directors without neglecting the corporate

telah

kepada

financial condition, The Committee also give

Dewan Komisaris tentang Paket Remunerasi

recommendation to the Directors regarding

bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk

the Remuneration Policy for the Executive

disampaikan kepada RUPSLB tahun 2010,

Official and Bank employees.

memberikan

keuangan

dengan

rekomendasi

serta memberikan rekomendasi kepada Direksi tentang Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan Bank. •

Terkait Kebijakan Nominasi, Komite telah memberi

kepada

Giving recommendation to the Board of

Dewan

Commissioners on replacement and promotion

Komisaris atas penggantian dan pengangkatan

of the members of the Board of Commissioners

anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi

and Bank directors to be conveyed in the Bank’s

Bank untuk disampaikan kepada RUPSLB Bank

RUPLSB in 2010.

tahun 2010.

rekomendasi

55


56

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,

Committees have had sufficient Guidelines and

Komite-Komite telah memiliki Pedoman dan Tata

Rules in their assignment.

Tertib Kerja yang cukup memadai.

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, FUNGSI AUDIT DAN FUNGSI MANAJEMEN RISIKO

IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, AUDIT, AND RISK MANAGEMENT FUNCTIONS

Penerapan Fungsi Kepatuhan dan Audit selama

The implementation of Compliance and Audit

tahun 2010 antara lain sebagai berikut:

Functions in 2010 was as follows:

Penerapan Fungsi Kepatuhan

Compliance Function Implementation

Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank dikoordinir

The Bank’s Compliance Function was conducted

oleh Direktur Kepatuhan dan dibantu oleh Divisi

under the Director of Compliance and assisted by

Compliance & KYC, yang semuanya independen

Compliance & KYC Division, which is independent

terhadap kegiatan operasional Bank.

from the Bank’s operational activities.

Bank telah memiliki Pedoman Kepatuhan yang

Bank has had Compliance Guidelines governing the

mengatur tugas pokok Fungsi Kepatuhan dalam

main jobs of Compliance Function in ensuring that

memastikan bahwa aktivitas operasional Bank

the Bank’s operational activities has complied with

dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan

the prevailing laws and regulations on banking,

yang berlaku di bidang perbankan, termasuk

including:

diantaranya: •

Melakukan review ketentuan intern agar sesuai

peraturan eksternal yang berlaku. •

the prevailing external regulations.

Memantau pemenuhan penerapan prinsip

banking principles covering KPMM, BMPK,

BMPK, KAP, PPAP, dan GWM.

KAP, PPAP, and GWM.

Memonitor

komitmen

Bank

dalam

Monitored the Bank’s commitment in fulfilling

menindaklanjuti hasil temuan audit serta

the audit fact findings and reporting delivery

penyampaian pelaporan Bank kepada pihak

to the external parties. •

Provide consultative action to develop internal

Bertindak konsultatif dalam pengembangan

regulations and prevent the risks by socializing

ketentuan

internal and external regulations to the working

intern

Bank

serta

mencegah

timbulnya risiko dengan mensosialisasikan ketentuan intern dan ekstern ke unit kerja. •

Monitored the implementations of prudential

kehati-hatian, antara lain meliputi KPMM,

eksternal. •

Review internal regulations to be in line with

units. •

Monitored the implementation of Anti Money

Memonitor penerapan Program Anti Pencucian

Laundering Program and Terrorism Funding

Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme,

Prevention, including reporting procedure

termasuk

adanya

on suspicious financial transactions and

transaksi keuangan mencurigakan dan / atau

/ or cash financial transactions to Financial

menerapkan

pelaporan

transaksi keuangan tunai kepada PPATK,


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

•

menyusun rencana Pengkinian Data Nasabah

Transaction Reports and Analysis Center

tahun 2011 serta mensosialisasikan Undang-

(PPATK), develop 2011 Customer Data Update

Undang Nomor 8 Tahun 2010 untuk mencegah

and socializing Act No. 8/2010 as prevention

Bank dijadikan sarana kegiatan pencucian

in making the Bank as a means of money

uang oleh pelaku kejahatan.

laundering.

Menyusun laporan aktifitas fungsi Kepatuhan

•

untuk disampaikan kepada Bank Indonesia.

Developed compliance function activity a report to be submitted to Bank Indonesia.

Penerapan Fungsi Audit

Audit Function Implementation

Fungsi audit intern Bank dilaksanakan oleh Satuan

Internal Audit Function is under Internal Audit

Kerja Audit Intern (SKAI) yang merupakan unit

Division, an independent working unit from

kerja

operasional

other operational activities. The assignment

Bank yang berpedoman pada ketentuan Bank

is in accordance to Bank Indonesia regulation

Indonesia tentang Penugasan Direktur Kepatuhan

on

(Compliance Director) Dan Penerapan Standar

Implementation of the Standard Internal Audit

Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.

Function of General Bank.

SKAI telah melakukan pemeriksaan terhadap

Branches were audited by the Internal Audit Unit

Kantor-Kantor Cabang Bank sesuai program audit

following the planned audit program. All findings

yang telah direncanakan sebelumnya. Seluruh hasil

by the internal audit had been followed up by the

temuan audit intern tersebut telah ditindaklanjuti

related Branches and Sub-branches.

independen

dari

kegiatan

Compliance

Director’s

assignment

and

oleh Kantor Cabang / Cabang Pembantu terkait. SKAI

juga

pelaksanaan

telah audit

melaporkan intern

pokok-pokok

kepada

The Internal Audit Unit had also reported the

Bank

implementation of internal audit to Bank Indonesia

Indonesia setiap semester sesuai ketentuan

every semester as required by the prevailing

yang berlaku.

regulations.

Dalam pelaksanaan fungsi audit ekstern, Kantor

Public Accounting Firm (KAP) Kosasih, Nurdiyaman,

Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo

Tjahjo & Rekan a registered accountant in Bank

& Rekan yang terdaftar di Bank Indonesia dengan

Indonesia with registration No.327 has been

nomor registrasi 327 telah melakukan jasa audit

assigned as the external audit for the bank annual

laporan keuangan Bank posisi 31 Desember 2010.

financial report per December 31, 2010.

Penerapan Manajemen Risiko

Implementation of Risk Management

Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko, maka

Risk Management Policy (Letter of Decision of

Bank telah menyempurnakan Kebijakan Manajemen

Directors. No. 002/SK-DIR/BEI/VIII/10 on August

Risiko (SK Dir. No. 002/SK-DIR/BEI/VIII/10 tanggal

15, 2010) has been enhanced covering the

15 Agustus 2010) termasuk menyempurnakan limit

adjustment of credit limit authority as well as

57


58

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

kewenangan memutus pemberian kredit serta limit

expense, investment and operational cost limit

atas pengeluaran biaya investasi maupun biaya

authority. The bank risk profile was reported on

operasional. Profil Risiko Bank Triwulan ke Bank

every quarter to Bank Indonesia, and so far the

Indonesia disampaikan tepat waktu. Peringkat

bank always made the submission on scheduled.

Komposit posisi Triwulan IV/2010 adalah Low to

The composite rating on Fourth Quarter of 2010

Moderate.

was Low to Moderate.

Perbaikan profil risiko antara lain disebabkan

Profile risk improvement was due to the shifting

adanya pengalihan fokus pembiayaan kepada

business model into micro business financing and

usaha Mikro dan adanya penguatan / penambahan

new strong capital structure brought by the new

modal Bank oleh investor baru.

investors.

PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURES)

PROVIDING FUND TO RELATED PARTY AND LARGE EXPOSURES

Mulai bulan Maret 2010 Bank menghentikan

Since March 2010, the Bank had hold loan

pemberian kredit dan baru menyalurkan kredit

disbursement and began to release new loan by

lagi pada bulan Oktober 2010 yang difokuskan

October 2010 in micro financing. By then no loan

kepada sektor usaha Mikro. Dengan demikian tidak

disbursement above Rp 2 billion and used by

terdapat pemberian kredit kepada Pihak Terkait

related parties or new large exposures.

maupun penyediaan dana besar yang baru. Untuk mengontrol adanya penyediaan dana

The bank has issued internal regulations on

kepada Pihak Terkait dan penyedian dana besar,

financing to Related Party and Large Exposures to

Bank telah menyempurnakan ketentuan intern

limit its possibility.

tentang Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar, dalam bentuk Kebijakan Perkreditan Bank dan peraturan pelaksanannya.

RENCANA BISNIS BANK (RBB)

BANK BUSINESS PLAN (RBB)

Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2010 telah disusun

The Bank Business Plan (RBB) in 2010 had been

cukup realistis, komprehensif, terukur dengan

devised realistically, comprehensively, measurably

memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif

without

terhadap perubahan faktor intern dan ekstern. Hal

principles and responsive to internal and external

itu disesuaikan dengan misi dan visi Bank serta

dynamic factors. The business plan is adjusted with

telah disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai

the Bank’s mission and vision, and as required,

ketentuan. Direksi telah mengkomunikasikan RBB

it was delivered to Bank Indonesia. The Bank

tersebut kepada Pemegang Saham Pengendali

Business Plan has been socialized by the Directors

dan seluruh jenjang organisasi Bank, serta

to Controlling Shareholders and within the

melaksanakan RBB secara cukup efektif. Dewan

organization and will be followed with an effective

Komisaris selalu melaksanakan pengawasan atas

implementation. Supervision on bank business

neglecting

the

prudential

banking


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

realisasi RBB tahun 2010 dan melaporkannya

plan implementation is periodically conducted.

kepada Bank Indonesia setiap semester secara

The bank also made a scheduled delivery report to

tepat waktu.

Bank Indonesia regularly by every semester.

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN, NON KEUANGAN, DAN PENGURUS BANK

FINANCIAL, NON-FINANCIAL CONDITION AND MANAGEMENT TRANSPARENCIES

Untuk memberikan gambaran yang transparan

As part of transparencies, the Bank published

tentang

telah

an audited Financial Report 2010 in 2 (two) daily

menyampaikan Laporan Keuangan audited Tahun

newspaper with wide circulation. The publication

2010 di 2 (dua) Harian yang memiliki peredaran

was made on March 31, 2011. To meet the required

luas. Kedua Harian tersebut terbit tanggal 31 Maret

regulation, the bank has submitted copies of

2011 serta telah melaporkannya buktinya kepada

publication for reporting purposes to Bank

Bank Indonesia dan Bapepam-LK sesuai ketentuan

Indonesia and Supervision Body of Indonesian

yang

Publikasi

Capital Market (Bapepam-LK). The publications of

Triwulan selama tahun 2010 telah disampaikan

quarterly financial report throughout 2010 were

kepada Bank Indonesia dan Bapepam-LK.

submitted to Bank Indonesia and Bapepam-LK.

Aspek transparansi Pengurus Bank antara lain

Mangement transparencies reflected as follow:

tercermin dari hal-hal sebagai berikut:

kondisi

berlaku.

Seluruh

keuangan,

Laporan

anggota

Bank

Keuangan

Dewan

Komisaris

dan

All appointed Board of Commissioners and Directors through EGM 2010 do not have

Direksi sesuai hasil RUPSLB tahun 2010 tidak

shares in any banks

memiliki saham pada Bank, bank lain maupun

foreign bank in the nation and overseas banks

perusahaan lain, baik di dalam maupun di

as well as not at other companies. It was also

luar negeri, serta tidak memiliki hubungan

restricted to have family trees amongst Board

keuangan dan hubungan keluarga dengan

of Commissioners, Directors and or Bank

sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan

Controlling Shareholders.

either local bank or

atau Pemegang Saham Pengendali Bank. •

Pemberian Paket Remunerasi dan Fasilitas lain

Remuneration package and other facilities

bagi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan

given to the Board of Commissioners and

dalam RUPS tahun 2010. Bank juga tidak

Directors are approved by the EGM in 2010.

mengeluarkan kebijakan share option oleh

The Bank did not provide share option for the

anggota Dewan Komisaris, Direksi maupu

Board of Commissioners, Directors as well as

Pejabat Eksekutif Bank.

the Bank Executive Officials.

PENYIMPANGAN INTERN (INTERNAL FRAUD) DAN PERMASALAHAN HUKUM

INTERNAL FRAUD AND LEGAL PROBLEM

Selama tahun 2010, tidak terdapat penyimpangan

No frauds that might affect the bank were identified

dalam kegiatan operasional Bank yang dapat

within the bank throughout 2010.

mempengaruhi kondisi keuangan Bank.

59


60

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Dari aspek permasalahan hukum, 13 perkara

Out of 13 civil suits in 2010, 7 (seven) cases were

perdata yang dihadapi Bank selama tahun 2010

settled and had strong legal stand while other 6

terdapat, 7 perkara telah selesai dan mempunyai

(six) cases had been in the process of settlements.

kekuatan hukum yang tetap dan 6 perkara lainnya dalam proses penyelesaian.

PEMBERIAN DANA UNTUK KEPERLUAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK

SOCIAL DONATION AND POLITICAL ACTIVITIES

Selama tahun 2010 Bank tidak memberikan dana

No donation given for political activities throughout

untuk kegiatan politik. Dalam kegiatan sosial, telah

2010. The Bank hold fast breaking ceremony as

mengadakan acara buka puasa bersama 1.500 anak

part of social activities by inviting 1,500 orphans

yatim pada bulan Agustus 2010 secara serentak

in August 2010 and concurrently was held in all

di seluruh Kantor Cabang Bank, serta turut

branches across the nation. The bank also support

berpartisipasi dalam acara program penghijauan

go green program organized by Recapital Group

lingkungan (go green) bersama Recapital Group

on October 23, 2010 by planting trees together in

pada tanggal 23 Oktober 2010 dengan melakukan

Pangrango Mount, Lido – Sukabumi.

penanaman pohon bersama di lereng Gunung Pangrango, Lido – Sukabumi.

CORPORATE SECRETARY

CORPORATE SECRETARY

Sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.4,

Pursuant to the Indonesian Capital Market

Perseroan telah membentuk Corporate Secretary

Regulation (Bapepam) as stated in a decree No.

yang bertugas antara lain sebagai berikut:

IX.I.4, Corporate Secretary assignment:

Mengikuti

perkembangan

pasar

modal

Follows the developments in the Capital

khususnya peraturan yang berlaku di bidang

Market and implement it in compliance with

pasar modal

the rules

Memberikan pelayanan kepada masyarakat

Providing information to the stakeholders

atas setiap informasi yang dibutuhkan, terkait

regarding the latest Bank information and

dengan kondisi perseroan

condition

Memberikan

masukan

kepada

Direksi

Information

feeding

to

the

board

in

perseroan untuk mematuhi ketentuan tentang

conjunction with obligation to capital market

pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.

regulation.

Sebagai penghubung antara perseroan dengan Bapepam dan masyarakat

Aware of capital market issues and regulation. Provide stakeholders information on the bank current condition. Liaised Controlling Shareholder and Management with the general public and investors.

Untuk fungsi ini, korporasi menempatkan pada

For this purpose, the bank assigned this function

posisi Corporate Secretary Manager yang dijabat

to Corporate Secretary Manager, Hery Hartawan,

oleh saudara Hery Hartawan yang memiliki

who has sufficient experience.

pengalaman memadai di bidangnya.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Produk dan Layanan Products and services

Produk Simpanan

Deposit Products

Deposito

Time-Deposit

Produk simpanan dengan jangka waktu minimal

A time-deposit product with a minimum tenure of

satu bulan dengan setoran awal mulai Rp 250

1 month whereas initial deposit starting from Rp

juta.

250 million.

Tabungan

Saving Account

Produk

simpanan

yang

memberikan

bunga

The saving product offers attarctive interest.

menarik. Penarikan dana bisa dilakukan melalui

Customers may withdraw their account from

jaringan ATM Bank Pundi, jaringan ATM Bersama,

Bank Pundi network as well as from more than 40

dan jaringan ATM Prima yang jumlahnya mencapai

thousand ATM spread across the nation belongs to

lebih dari 40 ribu yang tersebar di seluruh

ATM Bersama and ATM Prima networks, Current

Indonesia.

Account.

Didukung oleh lebih dari 40.000 layanan ATM bersama dan ATM Prima yang tersebar di seluruh Indonesia

61


62

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Produk Kredit

Loan

Pundi Pundi

Pundi Pundi

Kredit untuk modal kerja dan investasi dengan

Working capital and investments loan from Rp 5

plafon Rp 5 juta – Rp 50 juta. Jangka waktu 6

million to Rp 50 million in tenure of 6 months -36

bulan - 36 bulan.

months.

Pundi Emas

Pundi Emas

Kredit untuk modal kerja dan investasi dengan

Working

plafon mulai 201 juta – Rp 500 juta. Jangka waktu

million – Rp 500 million in tenure of 6 moths to

kredit 6 bulan – 36 bulan

36 months.

Pundi Perak

Pundi Perak

Kredit untuk modal kerja dan investasi dengan

Working capital and investment loan in tenure of 6

jangka waktu kredit 6 bulan – 36 bulan

months – 36 months.

Pundi Perunggu

Pundi Perunggu

Kredit untuk modal kerja dan investasi dengan

Working capital and investment loan, Rp 5 million

plafon Rp 5 juta – Rp 50 juta. Jangka waktu 6

to Rp 50 million , 6 months to 36 months.

capital and investment loan from 201

bulan - 36 bulan.

Pundi KRK

Pundi KRK

Kredit untuk kegiatan produktif dengan jangka

Working capital for productive business with

waktu maksimal 12 bulan.

maximum credit term up to 12 months.


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

63

Struktur Organisasi Bank Pundi Bank Pundi Organizational Structure

General Meetings of Shareholders

Risk Management Committee

Risk Monitoring Committee Board of Commissioners

ALCO President Director

Credit Committee

Remuneration Committee

Audit Committee

Internal Audit Head (SKAI) Compliance Director

Operations Director

Task Force Head

Funding Head

Business Head

Finance, Corporate Planning & Budget Control Head

Compliance & KYC Head

Operations Head

Corporate Secretary Head

Funding - FI & Public Sector Head

Business Development & Support Head

Finance Head

Risk Management Head

Information & Technology Head

Legal Head

Regional Funding Head

Business Research & Model Development

Corporate Planning & Budget Control Head

Human Capital Management-Head

General Affairs Head

Human Capital Development-Head

Credit Policy, Credit Review & Appraisal Head

Special Asset Management Head

Treasury Head

Regional Head


64

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Struktur Organisasi Business Group Organizational Structure Business Groups

President Director

Business Head

Business Development & Support Head

Business Support Head

Business Development Head

Branch Roll Out

Business Development Planning & Evaluation

Business Research & Model Development

Market Research

Product Development

IT Roll Out

MIS

Regional Head 1. Jakarta 2. Jawa Barat 3. Jawa Tengah 4. Jawa Timur 5. Bali & Nusa Tenggara 6. IBT 7. Sumatera Bagian Selatan 8. Sumatera Bagian Utara


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Struktur Organisasi Regional Business Lending Organizational Structure Regional Business Lending

President Director

Business Head

Cr. Policy, Credit Review & Appraisal Head

Credit Reviewer Region

Appraisal Region

Regional Head

Legal Head

Legal Region

Business Development Manager

Business Support Manager

Market Research Region

MIS Region

Human Capital

Area Business Lending Manager

Branch Roll Out Region

GA Region

IT Region

SKAI Head

Audit Region Human Capital Region

Credit Collection Manager

SAM Specialist Region

65


66

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Struktur Organisasi Area Business Lending Organizational Structure Area Business Lending

Regional Funding Head

Area Funding Manager

Team Leader Funding

Credit Review Manager Region

Regional Head

Regional Collection Manager

Area Collection

Internal Audit Head

Area Business Lending Manager

Branch Manager

Team Leader Lending

Operations Manager

Funding Officers Branch Manager

Section Head Sundries

Section Head Teller & CS

Branch Manager

Branch Manager

Operation & Kliring

Teller

Credit Administration

Customer Service

Accounting

Account Officer

Credit Review & Appraisal Area

Account Officer

Internal Auditor Area


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

67

Alamat dan Jaringan Kantor Networks And List Of Branches

Banda Aceh

Medan P. Siantar Pekanbaru

Manado Samarinda Ambon

Padang Jambi

Pontianak

Sorong

Balikpapan

Palembang Bengkulu

Jayapura

Banjarmasin

Lampung

Makassar

Jakarta Bandung

Semarang

Surabaya

Solo Jogjakarta

Malang

Denpasar Mataram Bima Kupang

Cabang Bisnis Mikro Cabang Bisnis Funding (Ladies Branch) Segera dibuka tahun 2011


68

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Jakarta 1. 2.

KPO Jl. RS. Fatmawati No. 12 Tel 021 726–0123 Fax 021 726–7966 KCP Boulevard / Ladies Branch Jl. Boulevard Raya FY-1 No. 16-17 Kelapa Gading Tel 021 453–5888 Fax 021 450–8826 3. KCP Mayestik Jl. Kyai Maja No. 37, Mayestik, Blok D Persil No. 8 Seb, Jakarta Selatan Tel 021 722-2278 Fax 021 726-8969 4. KCP Muara Karang Jl. Muara Karang Raya No. 269 Tel 021 669–7775 Fax 021 668–3435 5. KCP Fatmawati Jl. RS. Fatmawati No. 12 Tel 021 726–0123 Fax 021 726–7966 6. KCP Glodok Jl. Mangga Dua Raya No.31/2 Kel. Pinangsia, Kec. Taman Sari, Jakarta Barat Tel 021 6230-4448, 6230-4449 021 6230- 4452,6230-4453 Fax 021 6230-4449 7. KCP Cengkareng Komplek Tol Boulevard Blok F No. 20-21, Jl. Lingkar Luar Blok E No. 1, Kel. Cengkareng Timur, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat Tel 021 5436-0133, 5436-0132, 5436-0134, 021 5436-0136 Fax 021 5436-0137 8. KCP Senen Jl. Letjen Suprapto No. 8C Kel. Cempaka Baru, Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat Tel 021 4288-1110, 4288-1112, 021 4288-1117, 4269-791/93 Fax 021 4288-1119

9. KC A.M Sangaji

Jl. A.M Sangaji No. 1 A , Petojo Utara, Gambir Jakarta Pusat Tel 021 6386-2133, 6386-2134, 6386-2135, 021 6386-2136, 6386-2137 Fax 021 6386-2631 10. KCP Pasar Minggu Jl. Warung Buncit NoL 4A, Kelurahan Kali Bata, Pancoran, Jakarta Selatan Tel 021 7919-9535 Fax 021 7919-3110 11. KCP Kelapa Gading Jl. Raya Gading Indah M4C/12, Kompleks Ruko Pasar Mandiri, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tel 021 4585-0085 Fax 021 4585-0487 12. KCP Jatinegara Jl. Raya Matraman Blok A2, Kaveling No 10, Kebon Manggis, Kec. Matraman, Jakarta Timur. Tel 021 8591-6127 Fax 021 8591-6130

13. KCP Ciledug Jl. HOS Cokroaminoto No.8A, Ciledug Kel. Karang Timur, Kec. Karang Tengah, Tangerang Tel 021 733-1472, 732-1917, 732-3090, 733-5910 Fax 021 733-1431 14. KCP Ciputat Jl. Dewi Sartika No 12 A-B Ciputat Tangerang Selatan Tel 021 741-2211, 743 0127, 743-0128 Fax 021 740-2424 15. KCP Depok Jl. Margonda Raya No. 1 F, Kel. Depok, Kec. Pancoran, Depok Tel 021 7721-9061, 7721-9063, 7721-9064, 7721-9065 Fax 021 7721-9062 16. KCP Adityawarman Gedung Recapital Jl. Adityawarman Kav 55, Jakarta Selatan Tel 021 723-4666 Fax 021 723-5250

Bekasi

17. KC Bekasi Jl. Jend. Ahmad Yani Blok A6 No> 1-2, Kel. Kayuangin Jaya, Kec. Bekasi Selatan, Bekasi Tel 021 8885-6063 Fax 021 8885-6569 18. KCP Harapan Indah Ruko Sentra Niaga, Jl. Sentra Niaga Boulevard Hijau II Blik SN No. 15, Harapan Indah, Bekasi Tel 021 8886-6307, 8886-6308, 8886-6309, 021 8886-6310 Fax 021 8886-6067 19. KCP Cibitung Jl. Inspeksi Kalimalang, Ruko Sentra Niaga Kalimas B-28, Kel. Telaga Asih, Kec. Cibitung, Bekasi Tel 021 8833-3117, 8833-3118, 8833-3119, 8833-3120 Fax 021 8833-0391 20. KCP Pondok Gede Jl. Jatiwaringin No. 186, Kel. jatiwaringin, Kec. Pondok Gede, Bekasi. Tel 021 846-1766, 848-3587, 8499-4087, 8499-8185 Fax 021 8497-0939

Karawang

21. KC Karawang Jl. Kertabumi No. 77, Kelurahan Nagasari, Kec. Karawang Barat Tel 0267 845-3825 Fax 0267 845-3788 22. KCP Cikarang Ruko Golden Boulevard, Jl. Niaga Raya Blok CC 5 No. 5. Desa Pasirsari, Kec. Cikarang Selatan, Bekasi Tel 021 8984-5852, 8984-5853, 8984-5854 Fax 021 8984-5855 23. KCP Cilamaya Jl. Raya Cilamaya No. 14, Desa Mekarmaya, Kec. Cilamaya Wetan, Kab. Karawang Tel 0264 838-0071, 838-0072, 838-0073, 0264 8838-0074 Fax 0267 838-0070 24. KCP Rengasdengklok Jl. Raya Rengasdengklok No. 8, Desa Rengasdengklok Selatan, Kec. Rengasdengklok, Kab. Karawang Tel 0267 482-465, 848-6512, 848-6513, 848-6514 Fax 0267 848-6511


69

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

25. KCP CIkampek Ruko Cluster Primadona No. B-3, Jl. Jend. A. Yani, Cikampek, Kel. Cikampek Selatan, Kec. Cikampek, Kab. Karawang. Tel 0264 838-8583, 838-7287, 838-7293, 0264 838-7292 Fax 0264 838-7287

37. KCP Tomang Elok Komplek Tomang Elok Jl. Gatot Subroto Blok A8 No. 71 Medan Tel 061 844-7230, 844-7219, 844-7225, 8447229 Fax 061 846-9387 38. KCP Deli Tua Jl. Brigjen Zein Hamid No. 09C Tel 061 788-0575, 788-0535, 788-0541, 7880603 Fax 061 787-4817 39. KCP Binjai Jl. Jenderal Sudirman No. 77 Binjai Tel 061 882-2723, 882-2736, 882-2741 Fax 061 882-9461

Bogor

26. KC Bogor Jl. Ir. H. Juanda No 12, Bogor, Kelurahan Pabotan, Kecataman Bogor Tengah, Bogor Tel 0251 836-3053 Fax 0251 836-3052 27. KCP Ciawi Jl. Raya Tajur No. 110, Kel. Pakuan, Kec. Bogor Selatan Tel 0251 833-0409, 833-0410, 833-0420, 833-0444 Fax 0251 833-0443 28. KCP Cibinong Jl. Raya Jakarta - Bogor Km 42 No. 1, Kel. Pabuaran, Kec. Cibinong, Bogor Tel 0251 879-4977, 879-5032, 879-5009, 879-5765 Fax 0251 879-0581 29. KCP Parung Jl. Raya Gunung Sindur, Desa Waru, Kec. Parung, Kab.Bogor Tel 0251 861-0014, 861-0084, 861-0063 Fax 0251 861-0051

Palembang

Serang

30. KC Serang Jl. Juhdi 28, Desa/Kel. Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten Tel 0254 229-400, 229-800 Fax 0254 229-422 31. KCP Rangkasbitung Jl. Sunan Kalijaga 126, Kel. Muaraciujung Timur, Kec. Rangkasbitung, Kab. Lebak, Banten Tel 0253 205-315, 205-233 32. KCP Pandeglang Jl. Raya Serang Km 1 no. 15C, Kampung Kadu Pandak, Kel. Pandeglang, Kab. Pandeglang Tel 0252 528-3561, 528-3562, 528-3564, 0252 528-3565,528-3566 33. KCP CIlegon Jl. Achmad Yani No. 135 D, Sukmajaya, Cilegon Tel 0254 374-751, 855-866, 855-912

Medan

34. KC Medan Jl. Pemuda No. 13 Tel 061 456–0111 Fax 061 456–3111 35. KCP Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto No. 311 Medan Tel 061 451-4120, 451-4127, 451-4152, 451 4121 Fax 061 455-8279 36. KCP Pulo Brayan Jl. Kom. Laut Yos Sudarso Komplek Gesit Agung Blok A No. 7A Pasar Palapa-Pulo Brayan Medan Tel 061 662-2312, 662-2328, 662-2337, 622 320 Fax 061 661-2035

40. KCP Atmo Jl. Kolonel Atmo No 425 - 427 Kel. 17 Ilir Kec. Ilir Timur I Palembang Tel 0711 3317-191, 372-948, 372-945, 372-938 Fax 0711 358-856 41. KCP KM 5 Jl. Kolonel Haji Burlian No. 133 C-D Sukabangun, Kec. Sukarami, Tel 0711 417-555, 417-903, 432-5172, 432-5171 Fax 0711 418-467 42. KCP KM 12 Jl. Raya Palembang Sehayu No. 7 / Jl. Sultan Mahmud Badaruddin II, Kel. Alang Alang Lebar, Kec. Sukarami, Tel 0711 430-567, 432-445, 432-431, 743-3150 Fax 0711 432-433 43. KCP Betung Jl. Raya Palembang Betung, Betung,Banyuasin Tel 0711 893-128, 893-562, 893-128, 893-274 Fax 0711 893-383 44. KCP Sebrang Ulu Jl. Jend. A Yani Lr, Kenari Kel. Silaberanti, Kec. Seberang Ulu Tel 0711 510-066, 515-636, 518-431, 513 930 Fax 0711 515-566 45. KCP Kenten Jl. R. Soekamto No 81, Kelurahan 18 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Tel 0711 365-55 Fax 0711 311-583 46. KCP Prabumulih Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Muara Dua, Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih Tel 0713 388-4003 47. KCP Veteran / Ladies Branch Jl. Veteran No. 282 B Kec. Ilir Timur, Palembang

Jambi

48. KC Jambi Jl. Sultan Thaha, Komplek Pertokoan Ruko WTC Blok A No. 17-18, Kel. Orang Kayo Hitam, Kec. Pasar Jambi, Jambi 36111 Tel 0741 783-7339 s/d 344 Fax 0741 783-7345 49. KCP Jelutung Jl Hayam Wuruk No. 128H, Kel. Cempaka Putih, Kec. Jelutung, Jambi 36134 Tel 0741 755-5240, 755-5241 Fax 0741 755-1500


70

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

50. KC Sipin Jl. A. Bakarudin No. 44 c-d Rt. 01 Kel. Simpang III Sipin, Kec. Kotabaru, Jambi 36126 Tel 0741 669-908, 669-969 Fax 0741 669-842

Lampung

51. KC Teluk Betung Jl. Laks. Malahayati No. 230 Tel 0721 487–799 Fax 0721 487–788 52. KCP Tanjung Karang Jl. Kartini No. 2 Kel. Palapa, Kec. Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Lampung Tel 0721 257-365, 256-811 Fax 0721 268-552 53. KCP Metro Kompleks Pertokoan Sumur Bandung No. 9-10, Metro Raya Kota Metro Tel 0725 477-727 Fax 0725 444-14 54. KCP Bandar Jaya Jl. Proklamator No. 58 Kel. Bandar Jaya Barat, Kec. Terbanggi Besar, Kab. Lampung Tengah Tel 0725 528-340 Fax 0725 528-338 55. KCP Pringsewu Jl. Ahmad Yani No: 1004 Tel 0729 230-51, 230-52, 230-53, 230-54, 230-55 Fax 0729 230-56

Bandung

56. KC Astana Anyar Jl. Astana Anyar No. 42-44 Tel 022 603–0776 57. KCP BKR Jl. BKR No. 154C, Kel Cigarelang, Kec Regol, Lingkar Selatan Bandung Tel 022 521-1415, 521-2709, 520-9865, 520-9626 Fax 022 520-0420 58. KCP Setiabudi Jl.Dr. Setiabudi No. 188 A, Kel. Hegar Manah, Kec. Cidadap, Cibeunying Tel 022 203-4651, 203-9837, 203-9838, 203-9921 Fax 022 203-7374 59. KCP Cimahi Jl. Raya Barat No. 815 Kel. Padasuka, Kec. Cimahi Tengah, Cimahi Tel 022 664-6144 Fax 022 664-6603 60. KCP Kopo Jl. Kyai Haji Wahid Hasyim No. 62 Ds. Cilampeni, Kec. Ketapang (Dahulu Terusan Kopo No. 62) Tel 022 8587-0976, 8589-1997, 8589-1903 Fax 022 8587-1059 61. KCP Dago Jl. Ir. H. Djuanda 171, Dago Tel 022 250-6292, 250-8394, 250-8295, 250-6399 Fax 022 250-7056 62. KCP Ujung Berung Jl. Abdul Haris Nasution No. 198B Kel. Ujung Berung, Kec. Ujung Berung,(Dahulu Jl. Raya Ujung Berung No. 198B) Tel 022 783-2434, 783-2467, 781-6339, 781-6502 Fax 022 781-6296

Semarang

63. KC Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 301 Tel 024 761–6869, 761-8643,761-8644, 761-8645, 024 761-8646, 761-8647 Fax 024 761–6870, 761-8649 64. KCP Bubakan Jl. MT. Haryono No. 1, Komp Bubakan Baru Blok A-1 Tel 024 355-0777, 356-0310, 356-0311, 356-0312, 024 356-0315 Fax 024 355-6777 65. KCP Ungaran Jl. Gatot Subroto No. 168, Ungaran, Kab. Semarang Tel 024 692-4506, 692-4530, 024 769-11043, 7691-1043 Fax 024 7691-0991 66. KCP Peterongan Jl. Mataram No. 719, Peterongan Plaza Blok A-2, Wonodri Tel 024 845-6350, 845-6351, 845-6353 Fax 024 845-6352 67. KCP Kendal Jl. Raya Utama No. 298, Weleri, Kendal Tel 024 644-562, 644-679 Fax 024 644-670 68. KCP Kudus Jl. Jend. Sudirman, Ruko No: 7, Kota Kudus Tel 0291 444-864, 445-727 Tel 0291 445-694

Solo

69. KC Solo Jl. Sutan Syahrir No. 213,Pasar Legi Tel 0271 635–060 Fax 0271 633–757 70. KCP Palur Jl. Raya Palur No.307, Sukoharjo Tel 0271 820-3520, 820-3521, 820-3522, 820-3524 Fax 0271 820-3523 71. KCP Sragen Jl. Raya Sukowati No.285, Sragen Tel 0271 882-1130, 882-1131, 882-1133, 882-1134 Fax 0271 882-1132 72. KCP Kartosuro Jl. A. Yani No. 296 A1, Pabelan, Kartosuro Tel 0271 731-899, 736-499, 765-2357, 765-2686 Fax 0271 7322-299 73. KCP Klaten Jl. Veteran No. 131, Klaten Tel 0272 335-1126, 335-1127, 335-1128 Fax 0272 335-1125

Malang

74. KC Basuki Rachmat Jl. Basuki Rachmat No. 57 Tel 0341 341–000 Fax 0341 343–000 75. KCP Singosari Jl. Raya Mondoroko No. 3A-B, Singosari, Malang Tel 0341-452666 Fax 0341-453158 76. KCP Pandaan Ruko Sentral Niaga Blok D1 Jl. Raya Surabaya Tel 0343-638202 Fax 0343-638227


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Yogyakarta

77. KC Adi Sucipto Jl. Laksda Adi Sucipto No. 32-34, Kel. Demangan, Kec. Gondokusuman Tel 0274 554-543, 580-614, 580-271, 547-217 Fax 0274 558-032 78. KCP Parangtritis Jl. Parangtritis No.209, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul Tel 0274 370-020 Fax 0274 389-211 79. KCP Beringharjo Jl. Mayor Suryotomo No.13, Kel. Ngupasan, Kecamatan Gondomanan Tel 0274 552-885 Fax 0274 514-312 80. KCP Sleman Jl. Magelang KM. 4 No. 210, Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman Tel 0274 540-446 Fax 0274 540-806

Mataram

90. KC Mataram Jl. Pejanggik No: 65 B, Mataram Tel 0370 634-639 Fax 0370 634-952

Kediri

91. KC Kediri Jl. Brawijaya No 29, Kediri Tel 0354 692-323 Fax 0354 692-544

Jember 92. KC Jember Ruko Gajah Mada Square Blok A2 - A3 Jl. Gajah Mada Tel 0331 421-000, 429-347 Tel 0331 429-347 93. KCP Situbondo Jl. Jawa No. 11, Kelurahan Mimbaan,

Surabaya

81. KC Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 12 Tel 031 547–2000 Fax 031 547–3000 82. KCP Jaksa Agung Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 32 Tel 031 535–0626 Fax 031 534–5948 83. KCP Waru Ruko Gateway B-6, Jalan Raya Waru, Sidoarjo Tel 031 855-1814, 855-1815, 855-1816 Fax 031 855-1712 84. KCP Wonokromo Jl. Mayjen Sungkono 65 C Tel 031 562-3918, 562-3967, 562-3968 Fax 031 562-319 85. KCP Turi Ruko Mutiara Dupak No. 65/A-18, Jl. Raya Dupak Tel 031 545-2471, 545-2472, 545-2473 Fax 031 545-2470 86. KCP Kertajaya Ruko Jl. Ngagel Jaya Selatan 165 Tel 031 505-1308, 505-1268 Fax 031 505-1309 87. KCP Mojokerto Jl. PB Sudirman No. 62A Mojokerto Tel 0321 383-881, 383-882 Fax 0321 383-880 88. KCP Jombang Jl. Merdeka No. 17A Fax 0321 877-787 Fax 0321 877-756

Singaraja

89. KC Singaraja

71

Jl. Ahmad Yani No; 102, Singaraja Tel 0362 290-69 Fax 0362 284-95

Kec. Panji, Situbondo 94. KCP Genteng Ruko Jinggo No. 01, Jl. KH. Kyai Haji Wahid Hasyim, Kec. Genteng Kulon, Banyuwangi.

Denpasar

95. KC Denpasar Jl. Diponegoro No. 105 Tel 0361 268–899 Fax 0361 267–788 96. KCP Buluh Indah Jl. Raya Buluh Indah No. 198 E-F Tel 0361 422-115,419-973, 422-059, 463-857 Fax 0361 462-390 97. KCP Toh Pati Jl. Wr Supratman No.311x, Desa Kesiman Kertalangu,Kec. Denpasar Timur Tel 0361 462-564, 463-469, 463-857 Fax 0361 462-390 98. KCP Sunset Road Jl. Sunset Road Ruko 101 blok D lingkungan abianbase kota Badung Tel 0361 210-1208, 210-1209, 210-1206 Fax 0361 780-9444

Manado

99. KC Manado Jl. Sam Ratulangi No. 214 Tel 0431 888–0777 Fax 0431 888–0676

Makassar

100.KC Makassar Jl. Sulawesi No. 59-61 Tel 0411 330–033 Fax 0411 329–512


72

Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan Management Responsibility For Financial Reporting

Laporan tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Eksekutif International, Tbk. dan ditandatangani oleh dewan komisaris dan direksi dibawah ini. This annual report including the financial statements and other related information are for the responsibility of the management of PT Bank Eksekutif International, Tbk. and signed by the Board of Commissioners and Board of Directors.

PT Bank Pundi Indonesia, Tbk

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Endriartono Sutarto Dedy Rifdy Ramsey Komisaris Utama (independen) Komisaris President Commissioner Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors

Gandhi G. Putra Ismail Andy Sutanto Teguh Wiyono Direktur Utama Direktur Direktur President Director Director Director


Laporan Tahunan | Annual Report Bank Pundi 2010

Laporan Audit Independent

Auditor’s Reports

73


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk)

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk)

LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

FINANCIAL STATEMENTS AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

(MATA UANG RUPIAH)

(INDONESIAN CURRENCY)


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) FINANCIAL STATEMENTS AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Daftar Isi/Table of Contents Halaman/Page Surat Pernyataan Direksi

Board of Directors’ Statement

Laporan Auditor Independen Neraca

Report of Independent Auditors 1-2

Balance Sheets

Laporan Laba Rugi

3

Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas

4

Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas

5

Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan

6-89

Notes to Financial Statements





PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes

2010

2009

ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 33 tahun 2009 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 100 tahun 2010 dan Rp 102 tahun 2009 Efek-efek Kredit Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 200 tahun 2009 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 291.408 tahun 2010 dan Rp 106.547 tahun 2009

ASSETS 2e,3,33,34

21.540

23.569

Cash

2e,2g,4,33,34

317.396

67.527

Current accounts with Bank Indonesia

3.278

Current accounts with other banks Third parties - net of allowance for impairment loss of Rp 33 in 2009

2e,2g,5,23,33,34

5.040

2e,2h,6,23,33,34

248.638

48.195

Placements with Bank Indonesia and other banks Third parties - net of allowance for impairment loss of Rp 100 in 2010 and Rp 102 in 2009

2e,2f,7,33,34

244.996

160.327

Securities Loans

2d,30

-

19.745

2e,2i,8,23,33,34

321.343

909.568

Related parties - net of allowance for impairment loss of Rp 200 in 2009 Third parties - net of allowance for impairment loss of Rp 291,408 in 2010 and Rp 106,547 in 2009

321.343

929.313

Total

2e,33,34

11.582

11.224

Accrued interest receivable

Biaya dibayar dimuka

2j,2s

69.760

23.112

Prepaid expenses

Aset Pajak Tangguhan - bersih

2t,27

79.810

2.144

Deferred tax assets - net

104.225

Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 50,382 in 2010 and Rp 48,200 in 2009

Jumlah Pendapatan bunga yang masih akan diterima

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 50.382 tahun 2010 dan Rp 48.200 tahun 2009

2k,9

129.153

Agunan Yang Diambil Alih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Rp 86.084 tahun 2010 dan Rp 69.395 tahun 2009

2l,2p,10,23

61.508

42.307

Foreclosed assets - net of allowance for impairment loss of Rp 86,084 in 2010 and Rp 69,395 in 2009

Aset lain-lain

2l,2p,11,23

50.856

10.355

Other Assets

1.561.622

1.425.576

TOTAL ASSETS

JUMLAH ASET

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

1


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

2010

Notes

2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)

LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)

KEWAJIBAN Kewajiban segera

LIABILITIES 5.778

6.249

Liabilities due immediately

228.607 931.211

15.852 1.292.165

Deposit from customers Related parties Third parties

1.159.818

1.308.017

2e,2o,14,33,34

1.421

20.304

Deposits from other banks - third parties

Hutang pajak

2t,15

3.118

2.338

Taxes payable

Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi

2p,31

106

28

Estimated losses on commitments and contingencies

-

664

Unearned revenue

2d,16

129.638

129.638

Loan from affiliates and shareholders

2c,2u,28

4.939

3.107

Post employment benefits obligation

2e,17,33,34

241

1.925

Other liabilities

1.305.059

1.472.270

Total Liabilities

Simpanan Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga

2e,2m,12,33,34 2e,2n,13,33,34 2d,30

Jumlah Simpanan dari bank lain - pihak ketiga

Pendapatan diterima dimuka Pinjaman dari afiliasi dan pemegang saham Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Modal saham - nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham tahun 2010 dan 1.990.000.000 saham pada tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor - 5.976.250.000 saham tahun 2010 dan 853.750.000 saham tahun 2009 Tambahan modal disetor Rugi belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual Defisit

EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)

Share capital - Rp 100 (full amount) par value

18 19 2e,2f

Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)

Total

597.625 555

85.375 7.666

(1.515) (340.102)

(139.735)

per share Authorized - 20,000,000,000 shares in 2010 and 1,990,000,000 shares in 2009 Issued and fully paid - 5,976,250,000 shares in 2010 and 853,750,000 shares in 2009 Additional paid-in capital Unrealized loss on available for sale securities Deficit

256.563

(46.694)

Total Equity (Capital Deficiency)

1.561.622

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

1.425.576

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

2


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes

2010

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) STATEMENTS OF INCOME For The Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2009

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Penghasilan Bunga Bunga Provisi dan komisi

REVENUES AND EXPENSES 2e,2q,2r,20

115.665 79

179.549 6.362

Interest Income Interest Fees and commissions

115.744

185.911

Total Interest Income

74.830 1.265

99.263 1.243

Interest Expense Interest Fees and commissions

Jumlah Beban Bunga

76.095

100.506

Total Interest Expense

Penghasilan Bunga - bersih

39.649

85.405

Interest Income - net

17.433 8.010 1.587

6.493 1.156

Other Operating Income Gain on sale of securities Administration Others

Jumlah Penghasilan Bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan komisi

Penghasilan Operasional Lainnya Keuntungan penjualan efek Administrasi Lain-lain

2e,2q,2r,21

2e,2f 22

Jumlah Penghasilan Operasional Lainnya

27.030

7.649

Total Other Operating Income

JUMLAH PENDAPATAN OPERASI

66.679

93.054

TOTAL OPERATING INCOME

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan

2e,5,6,8,23

82.733

95.677

Impairment losses on financial assets

Kerugian penurunan nilai aset non keuangan

2p,10,11,23

21.477

67.414

Impairment losses non financial assets

24 25

75.222 43.570

77.519 23.006

Other Operating Expenses General and administrative Personnel expenses

118.792

100.525

Total Other Operating Expenses

(156.323)

(170.562)

Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja dan tunjangan Jumlah Beban Operasional Lainnya RUGI OPERASIONAL BERSIH PENGHASILAN (BEBAN) NON OPERASIONAL BERSIH

2r,26

(9.989)

RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan

2t,27

RUGI BERSIH RUGI PER SAHAM DASAR (Rupiah Penuh)

2v,29

NON-OPERATING INCOME (EXPENSE) NET

(166.312)

(112.691)

LOSS BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)

77.666

(22.179)

INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred

(88.646)

(134.870)

NET LOSS

(157,97)

BASIC LOSS PER SHARE (Full Amount)

(25,96)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

57.871

NET OPERATING LOSS

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

3


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2009

85.375

Rugi bersih tahun berjalan

Dampak atas penerapan awal PSAK 50/55 Rugi belum direalisasi atas nilai wajar dari efek dalam kelompok tersedia untuk dijual

Defisit/ Deficit -

(4.865)

88.176

Balance as of January 1, 2009

-

-

-

(134.870)

(134.870)

Net loss for the year

7.666

-

(139.735)

(46.694)

Balance as of December 31, 2009

18,19

512.250

(7.111)

-

2b

-

-

2e,2f

Rugi bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010

7.666

Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal)/ Total Equity (Capital Deficiency)

85.375

Saldo per 31 Desember 2009 Penerbitan saham baru

Rugi Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Loss on Available for Sale Securities

Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital

Modal Saham/ Share Capital

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

-

-

-

-

-

597.625

555

(1.515) (1.515)

Lihat Catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

-

(111.721)

-

505.139

Issuance of new shares

(111.721)

Effect of first adoption of SFAS 50/55

(1.515)

Unrealized loss from changes in fair value of available for sales securities

(88.646)

(88.646)

(340.102)

256.563

Net loss for the year Balance as of December 31, 2010

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

4


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penghasilan operasional lainnya Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan Penghasilan (beban) non operasional - bersih

2e,2q,2r 2e,2q,2r

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif International Tbk) STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2010

2009 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts of interest, fees and commissions Payment of interest, fees and commissions Receipts of other operating income Payment of general and administrative expenses Payment of personnel expenses and benefit Non-operating income (expenses) - net

115.385 (76.276) 27.029 (65.869) (41.738) (10.119)

183.578 (102.923) 7.649 (66.739) (21.876) 18.832

(51.588)

18.521

2e,2h 2e,2f 2e,2i 2j,2s 2l,2p

136 (213.202) 372.780 (46.652) (43.798)

190 (33.109) (96.648) (267) (11.611)

2e,2m 2e,2n 2e,2o 2t

(289) (148.199) (18.883) 780 (664) (1.684)

(13.806) (14.701) (632) (504) (548) (1.208)

(151.263)

(154.323)

Net Cash Used In Operating Activities

29.347 (60.196)

72.431 23.500 437 (11.378) (15.843)

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Recoveries of Negotiable Certificate Deposits (NCD) Proceeds from sale of abandoned property Proceeds from sale of fixed assets Returns of advance NCD Acquisition of fixed assets

(30.849)

69.147

Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities

505.139

98.713 -

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Loan from affiliates and shareholders Net proceeds from issuance of new shares

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

505.139

98.713

Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

323.027

13.537

NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

269.587

256.050

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

592.614

269.587

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

21.540 317.396 5.040 248.638 -

23.569 67.527 3.278 48.195 127.018

Cash and cash equivalents at the end of the year consist of: Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities that will mature in 3 months

592.614

269.587

Arus Kas Sebelum Perubahan Aset dan Kewajiban Operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Hutang pajak Penghasilan diterima dimuka Kewajiban lain-lain

2e

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan kembali Negotiable Certificate Deposit (NCD) Hasil penjualan properti terbengkalai Hasil penjualan aset tetap Pengembalian uang muka NCD Perolehan aset tetap

26 9 26 9

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman dari afiliasi dan pemegang saham Penerbitan saham baru - bersih

Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang jatuh tempo dalam 3 bulan Jumlah

16 18,19

2e,3 2e,2g,4 2e,2g,5 2e,2h,6 2e,2f,7

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas: Reklasifikasi uang muka pembelian gedung - aset lain-lain ke aset tetap Penurunan efek tersedia untuk dijual yang berasal dari perubahan nilai wajar

(1.515)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

15.000 -

Cash Flows Before Changes in Operating Assets and Liabilities Decrease (increase) in operating assets: Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Prepaid expenses Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Liabilities due immediately Deposit from customer Deposits from other banks Taxes payable Unearned revenue Other liabilities

Total ADDITIONAL DISCLOSURES Investing activities not affecting cash: Reclassification of advances for purchase of the building - other assets to fixed assets Decrease in available for sale securities arising from changes in fair value

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

5


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM a.

1.

Pendirian dan Informasi Umum

GENERAL a.

Establishment and General Information

PT Bank Pundi Indonesia Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional) (“the Bank”), didirikan pada tanggal 11 September 1992. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman tanggal 10 November 1992 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103, Tambahan No. 6651 tanggal 26 Desember 1992.

PT Bank Pundi Indonesia Tbk (formerly PT Bank Eksekutif Internasional) (“the Bank”) was established on September 11, 1992. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice on November 10, 1992 and published in Supplement No. 6651 of the State Gazette of Republic Indonesia No. 103 dated December 26, 1992.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 104 tanggal 30 Juni 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai kepatuhan dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta perubahan nama “PT Bank Eksekutif Internasional Tbk” menjadi “PT Bank Pundi Indonesia Tbk”. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat AHU-37404.AH.01.02 tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010.

The Bank’s Articles of Association has been amended several times, most recently by Deed No. 104 dated June 30, 2010 of Fathiah Helmi, S.H., notary public in Jakarta, concerning compliance with the provisions of the Republic of Indonesia Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company and change in name of the Bank from “PT Bank Eksekutif Internasional Tbk” to “PT Bank Pundi Indonesia Tbk”. These amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-37404.AH.01.02 year 2010 dated July 28, 2010.

Perubahan nama Bank dari PT Bank Eksekutif Internasional Tbk menjadi PT Bank Pundi Indonesia Tbk telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/58/KEP.GBI/2010 tanggal 23 September 2010.

The change in the Bank’s name from PT Bank Eksekutif Internasional Tbk to PT Bank Pundi Indonesia Tbk had been approved by Bank Indonesia through Decision Letter of the Governor of Bank Indonesia No. 12/58/KEP.GBI/2010 dated September 23, 2010.

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank bergerak dalam bidang keuangan dan pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Based on Article 3 of the Bank’s Articles Association, the scope of its activities is finance business and all other financing accordance with the Laws prevailing Indonesia.

6

of in in in


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan) a.

1.

Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)

GENERAL (continued) a.

Lokasi/Locations

Kantor

and

General

Information

The Bank is located in Jl. MH. Thamrin Kav. 9 Jakarta. As of December 31, 2010, the Bank has 14 branches and 5 supporting branch offices located in Indonesia.

Bank berlokasi di Jl. MH. Thamrin Kav. 9 Jakarta. Sampai dengan 31 Desember 2010 Bank mempunyai 14 kantor cabang dan 5 kantor cabang pembantu di Indonesia.

Kantor Pusat Operasional dan Kantor Pusat Non Operasional

Establishment (continued)

Jl. M.H. Thamrin Kav. 9, Jakarta

Office

Head Operation and Non Operation

Kantor Cabang Kelapa Gading

Jl. Boulevard Raya Blok FY-I, No. 16-17, Kelapa Gading, Jakarta 14240

Kantor Cabang Pembantu Muara Karang

Jl. Muara Karang Raya No. 267, Jakarta 14450

Kantor Cabang Mayestik

Jl. Kyai Maja No. 37 Mayestik, Jakarta 12130

Kantor Cabang Pembantu RS. Fatmawati

Jl. Rs. Fatmawati No. 12, Jakarta

Kantor Cabang Semarang

Jl. Jend. Sudirman No. 301, Semarang

Kantor Cabang Pembantu Semarang

Jl. MT Haryono Komplek Bubakan Baru A-1, Semarang

Kantor Cabang Surabaya

Jl. Basuki Rachmat No. 17-19, Surabaya 50121

Kantor Cabang Pembantu Surabaya

Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 32, Surabaya

Kantor Cabang Medan

Jl. Pemuda No. 13, Medan 20224

Medan Branch Office

Kantor Cabang Denpasar

Jl. Diponegoro No. 105, Denpasar

Denpasar Branch Office

Kantor Cabang Makassar

Jl. Sulawesi No. 59-61, Makassar

Makassar Branch Office

Kantor Cabang Bandung

Jl. Astana Anyar No. 42-44, Bandung

Bandung Branch Office

Kantor Cabang Pembantu Bandung

Jl. Jend. Sudirman No. 182, Bandung

Bandung Supporting Branch Office

Kantor Cabang Malang

Jl. Basuki Rachmat No. 78, Malang

Kantor Cabang Solo

Jl. Sutan Syahrir No. 213, Solo Surakarta

Kantor Cabang Manado

Jl. Sam Ratulangi No. 214, Manado

Kantor Cabang Palembang

Jl. Veteran No. 282, Palembang

Kantor Cabang Lampung

Jl. Laksamana Malahayati No. 230, Lampung

Kelapa Gading Branch Office

Muara Karang Supporting Branch Office Mayestik Branch Office RS. Fatmawati Supporting Branch Office Semarang Branch Office Semarang Supporting Branch Office Surabaya Branch Office Surabaya Supporting Branch Office

Malang Branch Office Solo Branch Office Manado Branch Office Palembang Branch Office Lampung Branch Office

Until March 18, 2011, the Bank establish new branches and supporting branches as follows:

Sampai dengan tanggal 18 Maret 2011, Bank telah mendirikan kantor cabang dan kantor cabang pembantu sebanyak:

Jumlah/Total Kantor cabang Kantor cabang pembantu

2 21

7

Branch office Supporting branch office


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan) a.

1.

Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)

GENERAL (continued) a.

Establishment (continued)

and

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Komisaris Utama (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris

Endriartono Sutarto Herman Sugiarto *) Thomas Warren Shreve *) Dedy Rifdy Ramsey

President Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioners

Dewan Direksi

Board of Directors

Presiden Direktur Direktur Operasional **) Direktur Kepatuhan Direktur

President Director Operational Director **) Compliance Director Directors

Gandhi Ganda Putra Andy Sutanto Teguh Wiyono Maximianus Puguh Djiwanto *) Tonny Antonius ***)

As of December 31, 2009, the members of the Bank's Boards of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 83 dated June 26, 2009 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, are as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Akta No. 83 tanggal 26 Juni 2009 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Komisaris Utama (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris

President Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner

Lunardi Widjaja Reginald Maukar Sumanto

Direksi

Board of Directors

Presiden Direktur Direktur Operasional **) Direktur Kepatuhan

President Director Operational Director **) Compliance Director

Tonny Antonius Andy Sutanto Harmen Rasjid

The Bank’s Audit Committee as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010

2009

Komite Audit

Anggota

Information

As of December 31, 2010, the members of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 22 dated March 19, 2010 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, are as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Akta No. 22 tanggal 19 Maret 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Ketua merangkap anggota Anggota

General

Audit Committee Reginald Maukar Achmad Herlanto Anggono

Reginald Maukar Suryanto Santoso

Chairman, concurrently member Member

Achmad Herlanto Anggono

Member

Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 1.502 dan 457 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has a total of 1,502 and 457 employees (unaudited), respectively.

*)

Akan efektif setelah persetujuan Bank Indonesia.

*)

**)

Membawahi akuntansi dan keuangan.

**) Oversees the accounting and finance.

Telah mengundurkan 25 Oktober 2010.

***) Resigns in October 25, 2010.

***)

diri

mendapat

tanggal

8

Effective upon Indonesia.

approval

from

Bank


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan)

1.

b. Penawaran Umum

2.

GENERAL (continued) b.

Public Offering

Pada tanggal 22 Juni 2001, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-1531/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 277.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 140 per saham. Secara bersamaan diterbitkan 55.500.000 Waran Seri I yang menyertai seluruh saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum tersebut secara cuma-cuma. Waran tersebut memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga Rp 175 per saham mulai tanggal 13 Januari 2003 sampai dengan tanggal 12 Juli 2004. Pada tanggal 13 Juli 2001 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

On June 22, 2001, the Bank obtained approval from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) in his letter No. S-1531/PM/2001 to offer its shares to the public at a maximum of 277,500,000 shares with a nominal value of Rp 100 per share for an offering price of Rp 140 per share. Simultaneously, the Bank issued 55,500,000 Series I Warrants accompanying the shares offered in the Public Offering. The warrants entitle the holder to purchase newly issued shares of the portfolio with a nominal value of Rp 100 per share at a price of Rp 175 per share from January 13, 2003 until July 12, 2004. On July 13, 2001, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange.

Pada tanggal 30 Juni 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga keuangan (BapepamLK) dengan suratnya No. S-5949/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham sebanyak - banyaknya 5.122.500.000 saham biasa. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 saham lama berhak membeli 6 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham.

On June 30, 2010, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) in his letter No. S-5949/BL/2010 related to its approval of the public offering I for the issuance of preemptive rights for existing shareholders at a maximum of 5,122,500,000 common shares. The holder can exercise the right to purchase 6 new shares for every 1 share held at Rp 100 per share.

IKHTISAR PENTING

KEBIJAKAN

AKUNTANSI

YANG

2.

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

SUMMARY POLICIES a.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Basis of Financial Statement Preparation and Measurement The financial statements for the year ended December 31, 2010 were prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, which includes the Accounting Guidelines for Indonesian Banking Industry ("PAPI") 2008 and Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Bapepam-LK No. KEP06/PM/2000 March 13, 2000 and Circular Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 regarding “Guidelines for Financial Statements Preparation and Presentation of Public Company in General Mining, Oil and Gas Industry and Banking" dated January 31, 2008.

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 disusun dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam–LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan” tanggal 31 Januari 2008.

9


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.

ACCOUNTING

Basis of Financial Statement Preparation and Measurement (continued)

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method, with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” dan PAPI. PSAK No. 31 tersebut telah dicabut efektif tanggal 1 Januari 2010.

The financial statements for the year ended December 31, 2009 were prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia and the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 31 (Revised 2000) regarding “Accounting for Banking Industry” and PAPI. SFAS No. 31 has been revoked effective on January 1, 2010.

Sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, “Akuntansi Perbankan” pada tahun 2010, dan untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, efektif pada tanggal 1 Januari 2010, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan penempatan pada Bank Indonesia, bank lain, dan efek-efek yang jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dibatasi pencairannya. Dengan demikian, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah disajikan kembali untuk tujuan perbandingan dengan memasukkan komponen tambahan dengan kas dan setara kas seperti yang dijelaskan pada Catatan 37.

In connection with the withdrawal of SFAS 31 “Accounting for Banks” in 2010, and for the purpose of preparation of the statements of cash flows, effective January 1, 2010, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks and securities with original maturities of three months or less. Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalents represent cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks with no restriction. Accordingly, the statement of cash flows for the year ended December 31, 2009 has been restated to include the additional components of cash and cash equivalents for comparative purposes as described in Note 37.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.

The reporting currency used in the preparation of financial statements is the Rupiah (Rp). Unless otherwise stated, all figures are rounded to and stated in millions of Rupiah.

10


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.

ACCOUNTING

Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (SFASs)

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Bank telah menerapkan PSAK revisi sebagai berikut:

The Bank has adopted the following revised SFASs effective January 1, 2010:

(1) PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”

(1) SFAS 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS also requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the accounting policies applied to those instruments. This standard superseded SFAS 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”.

(2) PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.

(2) SFAS 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded SFAS 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.

11


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.

Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit

Penyesuaian Transisi/ Transition adjustments (33)

-

102 106.747

(2) 111.756

100 218.503

c.

Transition adjustments credited in January 1, 2010 deficit

Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia, requires the use of estimates and assumptions that affects:

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans

111.721

Penggunaan Estimasi

Setelah disesuaikan 1 Januari 2010/ As adjusted at January 1, 2010

33

Penyesuaian transisi yang dikreditkan pada saldo defisit pada tanggal 1 Januari 2010

c.

Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (SFASs) (continued) In adopting the above new standards, the Bank has identified the transition adjustments mainly pertaining to impairment losses for financial assets in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the Transition Provisions for the First Adoption of SFAS 50 and SFAS 55 (Revised 2006) that have been prospectively adjusted in the January 1, 2010 deficit as summarized below:

Dalam penerapan standar baru di atas, Bank telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi terutama mengenai penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang telah disesuaikan secara prospektif pada saldo defisit pada tanggal 1 Januari 2010 sebagaimana dijelaskan di bawah ini: Sebagaimana dilaporkan 1 Januari 2010/ As previously reported at January 1, 2010

ACCOUNTING

Nilai aset dan kewajiban dilaporkan, pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, Jumlah pendapatan dan beban dilaporkan selama periode pelaporan.

The reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, The reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.

Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktifitas saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

12


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Penggunaan Estimasi (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.

ACCOUNTING

Use of Estimates (continued)

Beberapa estimasi yang signifikan yang digunakan Bank adalah sebagai berikut:

Several significant use of judgment and estimates by Bank are as folows:

Nilai wajar dari instrumen keuangan

Fair value of financial instruments

Jika nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan yang tercatat dalam neraca tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such discounted future cash flows analysis by using prevailing market rate.

Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan

Allowance for impairment losses on loans

Bank melakukan review atas kredit yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan timing arus kas dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.

Bank reviews its loans at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgment is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of allowance required.

Aset pajak tangguhan

Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan timing dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.

Deferred tax assets are recognized for the recoverable taxable income for the future from temporary difference. Management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Kewajiban imbalan pasca kerja

Post employment benefit obligation

Kewajiban imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuarial. Perhitungan aktuaria mengunakan asumsiasumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain.

Post employment benefit obligation is determined based on actuarial valuation. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others.

13


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) d.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:

mempunyai

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.

ACCOUNTING

Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:

hubungan

1.

Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi);

1.

Companies that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Bank (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);

2.

Perusahaan asosiasi;

2.

Associated companies;

3.

Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);

3.

Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Bank that gives them significant influence over the Bank and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Bank);

4.

Karyawan kunci, yaitu orangorang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut; dan

4.

Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Bank, including commissioners, directors, and officers of the Bank and close family members of such individuals; and

5.

Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.

5.

Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major shareholders of the Bank and companies that have a common member of key management with that of the Bank.

All significant transactions with related parties are disclosed in Note 30.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 30.

14


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial Instruments

Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Bank telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010:

As discussed in Note 2b, the Bank has adopted the following accounting policies in accordance with SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) effective January 1, 2010:

Pengakuan dan Klasifikasi

Recognition and Classification

Bank mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Bank menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

The Bank recognizes a financial asset or a financial liability in the balance sheet if, and only if, Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities.

Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.

The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit or loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

15


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)

Metode suku bunga efektif (“EIR”) adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Effective interest rate (“EIR”) method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

Instrumen keuangan dikelompokkan sebagai berikut:

Financial instruments are classified as follows:

A.

A.

Aset Keuangan

Financial Assets

(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

(1) Financial Assets at Fair Value through Profit and Loss (FVPL)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan kedalam dua subkategori sebagai berikut:

Financial assets at FVPL are classified into two sub-categories as follows:

-

Aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.

-

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.

-

Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika telah memenuhi kriteria tertentu.

-

Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if certain criteria are met.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga.

Financial assets at FVPL are recorded in the balance sheet at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the statement of income. Interest earned is recorded as interest income.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

As of December 31, 2010, the Bank has no financial assets classified under this category.

16


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan) A.

e.

Aset Keuangan (lanjutan) (2) Pinjaman Piutang

yang

Diberikan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued) A.

Financial Assets (continued) (2) Loans and Receivables

dan

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, held to maturity (HTM) financial assets or available for sale (AFS) financial assets.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.

After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of income. The losses arising from impairment are recognized in the statement of income.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank mengklasifikasikan kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, kredit dan pendapatan bunga yang masih akan diterima sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

As of December 31, 2010, the Bank classifies it cash, current accounts with Bank Indonesia, demand deposit with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, loans and interest receivable as loans and receivables.

17


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan) A.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

Aset Keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued) A.

Financial Assets (continued)

Jatuh

(3) Held to Maturity (HTM) Financial Assets

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Bank menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut harus direklasifikasi menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule).

HTM financial assets are quoted nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Bank’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Bank sells other than an insignificant amount of HTM financial assets, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial measurement, these financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of income. Gains and losses are recognized in the statement of income when the HTM financial assets are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

As of December 31, 2010, the Bank has no financial asset classified under this category.

(3) Investasi Tempo

Dimiliki

Hingga

18


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan) A.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

Aset Keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued) A.

Financial Assets (continued)

untuk

(4) Available For Sale (AFS) Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.

AFS financial assets are nonderivative financial assets which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas.

After initial measurement, AFS financial assets are subsequently measured at fair value. The effective yield component of AFS debt securities is reported in the statement of income. The unrealized gains and losses arising from the fair valuation of AFS financial assets are excluded from the statement of income and are reported as net unrealized gain or loss on AFS financial assets in the equity section of the balance sheet and in the statement of changes in shareholders’ equity.

Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar metode identifikasi khusus. Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi.

When the financial asset is disposed of, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is recognized in the statement of income. When the Bank holds more than one investment in the same security, these are deemed to be disposed of on a specific identification basis. Interest earned on holding AFS financial assets are reported as interest income using the effective interest rate. Losses arising from impairment of such financial assets are also recognized in the statement of income.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank mengklasifikasikan efek-efek sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

As of December 31, 2010, the Bank classifies its securities as AFS financial asset.

(4) Aset Keuangan Dijual

Tersedia

19


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

B. Kewajiban Keuangan

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued) B.

Financial Liabilities

(1) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

(1) Financial Liabilities at Fair Value through Profit and Loss (FVPL)

Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan, atau jika Bank memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi.

Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or when the Bank elects to designate a financial liability under this category. Changes in fair value are recognized directly in the statement of income.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank tidak memiliki kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

As of December 31, 2010, the Bank has no financial liabilities classified under this category.

(2) Other Financial Liabilities

(2) Kewajiban Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Other financial liabilities represent financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Bank untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika kewajiban tersebut tidak diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Bank having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

20


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

B. Kewajiban Keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued) B.

Financial Liabilities (continued)

Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari komponen kewajiban dan komponen ekuitas (jika ada) harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan bagian residual dari keseluruhan instrumen keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen kewajiban pada tanggal penerbitan. Setelah pengakuan awal, komponen kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif.

The components of issued financial instruments that contain both liability and equity elements (if any) are accounted for separately, with the equity component being assigned the residual amount after deducting from the instrument as a whole the amount separately determined as the fair value of the liability component on the date of issue. After initial measurement, other financial liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on the issue and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank mengklasifikasikan kewajiban segera, simpanan, simpanan dari bank lain dan kewajiban lainnya sebagai kewajiban keuangan lainnya.

As of December 31, 2010, the Bank classifies its liabilities due immediately, deposits from customer, deposits from other banks and other liabilities as other financial liabilities.

Penentuan Nilai Wajar

Determination of Fair Value

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi.

The fair value of financial instruments traded in active markets at the balance sheet date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.

21


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)

Laba/Rugi Hari ke-1

Day 1 Profit/Loss

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Bank mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing - masing transaksi, Bank menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Bank recognizes the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit) in the statement of income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the statement of income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Bank determines the appropriate method of recognizing the “Day 1� profit amount.

Saling Hapus Aset dan Kewajiban Keuangan

Offsetting of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreements) tidak dapat dijadikan dasar untuk menyajikan saling hapus antara aset dan kewajiban yang terkait dalam neraca.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. This is not generally the case with master netting agreements, and the related assets and liabilities are presented at gross amounts in the balance sheet.

Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan

Derecognition Liabilities

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a.

a.

Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

22

of

Financial

Assets

and

the rights to receive cash flows from the asset have expired;


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)

b.

Bank tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b.

the Bank retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through� arrangement; or

c.

Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c.

the Bank has transferred their rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.

Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Bank.

Where the Bank has transferred their rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred the control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Bank could be required to repay.

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the contractual obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired.

Reklasifikasi Instrumen Keuangan

Reclassification of Financial Instrument

Bank tidak diperkenakan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

The Bank shall not reclassify any financial instrument out and into the fair value through profit and loss classification while it is held or issued.

23


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)

Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)

Reclassification (continued)

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi spesifik tententu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selajutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun.

The Bank shall not reclassify any financial assets under the category of HTM. If there is a sale or reclassification of HTM financial asset for more than an insignificant amount before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire HTM financial assets will have to be reclassified as AFS financial assets. Subsequently, the Bank shall not classify the financial assets as HTM during the following two years.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi.

Reclassifications of financial assets from HTM to AFS are recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity and at the time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized on the statement of income.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal neraca, Bank menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

The Bank assesses, at each balance sheet date, whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar.

A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (an “incurred loss event�) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Evidence of impairment may include indications that the borrower or a group of borrowers is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

24

of

Financial

Instrument


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)

Impairment of Financial Assets (continued)

(1) Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

(1)

Assets Carried at Amortized Cost

Bank pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan kerugian penurunan nilai tersebut tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dilaporkan pada biaya amortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity financial assets that carried at amortized cost for individually assessed has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the statement of income.

25


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued) Impairment of Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai kolektif atas kredit yang diberikan, Bank telah menerapkan Surat Edaran No. 11/33/DPNP yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang mengatur mengenai estimasi penurunan nilai kolektif kredit yang diberikan dengan keterbatasan pengalaman kerugian spesifik. Bagi bank yang belum memiliki data kerugian historis yang memadai, untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif sesuai dengan persyaratan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006) dan PAPI, maka pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dapat menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum”. Jika dalam periode selanjutnya, nilai dari kerugian menurun karena adanya suatu kejadian setelah kerugian diakui, pengakuan kerugian yang sebelumnya harus dipulihkan. Pemulihan ini diakui dalam laporan laba rugi, dengan syarat nilai tercatat aset pada tanggal pemulihan tidak melebihi biaya perolehan diamortisasinya.

For the purposes of collective impairment evaluation of loans, the Bank has adopted Circular Letter No. 11/33/DPNP issued by Bank Indonesia (Letter) which regulates the estimation of collective allowance for impairment of losses of loans with limited experience of specific losses. Under this Letter, banks that have not been able to make reasonable estimates and do not have sufficient historical loss data to determine the amount of impairment losses for loans that are collectively evaluated in accordance with the requirements of SFAS No. 55 (Revised 2006) and PAPI, the allowance for impairment losses is calculated using the estimates based on the applicable Bank Indonesia regulations regarding “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” as described below. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the statement of income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. (2)

(2) Aset keuangan yang dikelompokan dalam tersedia untuk dijual

Assets Classified as Available for Sale In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is objective evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the statement of income is removed from equity and recognized in the statement of income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the statement of income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.

Dalam hal instrumen ekuitas di kelompokan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkelanjutan dibawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai instrumen ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui pada ekuitas.

26


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued) Impairment of Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the statement of income. If, in subsequent period, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statement of income, the impairment loss is reversed through the statement of income.

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Bank membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kualitas masing-masing aset dan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi manajemen Bank atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar dari setiap debitur serta mempertimbangkan rekomendasi Bank Indonesia atas hasil pemeriksaaan berkalanya, dan klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank.

Prior to January 1, 2010, the Bank provides allowance for impairment losses on productive assets based on the quality of each productive asset and on management evaluation of business prospect, financial condition and ability to repay, and also considers the Bank Indonesia’s recommendation based on the result of Bank Indonesia regular examination, and classification from other banks for productive assets granted by more than one bank.

Dalam penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

In determining the allowance for impairment losses and asset quality rating, the Bank applied Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005 on January 20, 2005, as amended by PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, PBI No.9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007, and PBI No 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009.

Berdasarkan peraturan tersebut, aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, serta komitmen dan kontinjensi dari transaksi neraca (Off-Balance sheet) yang mempunyai risiko kredit.

Based on the above regulations, productive assets include current accounts with other banks, placements with other banks and Bank Indonesia, securities, loans and commitments and contingencies arising from off balance sheet transactions which carry credit risk.

27


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)

Impairment of Financial Assets (continued)

Berdasarkan peraturan tersebut, aset produktif diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori masing-masing dengan tarif persentase cadangan kerugian penurunan nilai atas aset sebagai berikut:

Based on those regulations, productive assets are classified into 5 (five) categories with the related percentages of allowance for impairment losses on productive assets as follows:

Kategori

Minimum Persentase/ Minimum Percentage

Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet

1% 5% 15% 50% 100%

Category Current Special Mention Sub-standard Doubtful Loss

Persentase penyisihan penghapusan aset di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, kecuali atas aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin atau yang dijamin dengan agunan non-tunai, dimana persentase penyisihan kerugian aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan.

The above percentages are applied to the productive assets after deducting collateral value in accordance with Bank Indonesia regulation, except for productive assets classified as current and not guaranteed with collateral or guaranteed with non-cash collaterals, whereby the percentage of allowance for impairment losses is directly applied to its related outstanding balance of productive assets.

Penyisihan penghapusan tidak dibentuk atas aset produktif berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek dan instrumen hutang lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, standby Letters of Credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) atau Internasional Standard Practice (ISP) yang berlaku.

No allowance for impairment losses should be provided for Certificates of Bank Indonesia (SBI), Placements with Bank Indonesia, securities and other debt instruments which issued by the Government of Republic of Indonesia and productive assets that are guaranteed by cash collateral such as current accounts, time deposits, savings accounts, margin deposits, gold, Certificates of Bank Indonesia or Surat Utang Negara, Government of Republic of Indonesia’s Guarantee, and stand-by LC from prime bank which is issued in accordance with the Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) or International Standard Practices (ISP).

28


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f.

g.

h.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Efek-efek

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.

ACCOUNTING

Securities

Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi pemerintah, yang dikategorikan sebagai efek hutang dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Kebijakan akuntansi dalam untuk efek-efek diungkapkan Catatan 2e.

Securities represent investments in Certificates of Bank Indonesia (SBI) and government bonds are considered as debt securities and classified as AFS financial assets. The accounting policy for these securities is disclosed in Note 2e.

Sebelum 1 January 2010, efek-efek diklasifikan sebagai efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar setelah dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2e.

Prior to January 1, 2010, securities are classified as trading securities is presented at fair value after net of allowance for impairment loss. The allowance for impairment loss is calculated using the methodology as disclosed in Note 2e.

Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

g.

Current accounts with Bank Indonesia and Other Banks

Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Current accounts with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance and classified as loans and receivables.

Giro pada bank lain diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan disajikan sebesar saldo giro pada bank lain dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk pinjaman yang diberikan dan piutang diungkapkan pada Catatan 2e.

Current accounts with other banks are classified as loans and receivables and are stated at their outstanding balance less allowance for impairment losses. The specific accounting policy for loans and receivables is disclosed in Note 2e.

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

h.

Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penempatan dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia dan call money.

Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in Fasilitas Simpanan Bank Indonesia and call money.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk pinjaman yang diberikan dan piutang diungkapkan pada Catatan 2e.

Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables and are stated at amortized cost using effective interest rate less any allowance for impairment losses. The specific accounting policy for loans and receivables is disclosed in Note 2e.

Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan sedangkan penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi cadangan penurunan nilai. Pendapatan bunga yang ditangguhkan diamortisasi menggunakan metode garis lurus dari tanggal perolehan hingga tanggal jatuh tempo.

Prior to January 1, 2010, placements with Bank Indonesia were stated at the outstanding balance less unearned interest while placements with other banks were stated at the outstanding balance less unearned interest and any allowance for impairment losses. The unearned interest was amortized using straight-line method until maturity date of placements.

29


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) i.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Kredit

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.

ACCOUNTING

Loans

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dijelaskan pada Catatan 2e.

Loans are classified as loans and receivables and are stated at amortized cost less allowance for impairment losses. The specific accounting policy for loans and receivables is explained in Note 2e.

Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pinjaman yang diberikan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Prior to January 1, 2010, loans were stated at their outstanding balance less allowance for impairment losses.

Kredit yang diberikan dalam rangka perjanjian sindikasi, dinyatakan sebesar porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank.

Syndicated loans are stated at the principal amount in accordance with the risk portion borne by the Bank.

Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru. Sejak 1 Januari 2010, setelah syarat dan ketentuan telah dinegosiasi ulang, penurunan nilai yang ada sebelumnya akan diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal sebelum ketentuan kredit dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dalam kategori “past due�. Manajemen akan melakukan kaji ulang kredit yang direstrukturisasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh syarat terpenuhi dan pembayaran dimasa datang akan terjadi. Kredit tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan penurunan nilai secara individual atau kolektif, yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal, dan mengikuti perlakuan atas perhitungan penurunan nilai kreditnya.

Loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions. Since January 1, 2010, once the terms have been renegotiated, any previous impairment is measured using the original EIR as calculated before the modification of the terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that the future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, calculated using the loan’s original EIR and follow the impairment assessment of loans.

Sebelum 1 Januari 2010, dalam restrukturisasi hutang bermasalah, selisih antara nilai tercatat hutang dan akun lainnya yang terkait dengan hutang tersebut dengan jumlah seluruh pembayaran kas masa depan dengan persyaratan baru dalam suatu restrukturisasi langsung diakui sebagai keuntungan restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, seluruh pembayaran kas berdasarkan persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan akun lainnya yang terkait, dan tidak ada pengakuan beban bunga atas hutang tersebut sampai dengan jatuh tempo. Jika nilai tercatat hutang dan akun terkait lainnya lebih kecil daripada jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dalam suatu restrukturisasi, maka tidak ada keuntungan atau kerugian restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung berdasarkan suatu suku bunga efektif yang konstan yang diterapkan terhadap nilai tercatat hutang serta akun terkait lainnya pada setiap awal periode sampai dengan jatuh tempo.

Prior to January 1, 2010, under troubled debt restructuring, the excess of the carrying amount of the loan and related accounts over the total future cash payments specified by the new terms of the loans in a troubled debt restructuring was recognized immediately as a restructuring gain. After the restructuring, all cash payments under the terms of the loan were deducted from the carrying amount of the loan and related accounts and no interest expense was recognized on such loan until maturity. If the carrying amount of the loan and related accounts was less than the total future cash payments specified by the new terns of the loan in a troubled debt restructuring, no restructuring gain or loss was recognized. After the restructuring, interest expense was computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and the related accounts at the beginning of each period until maturity.

30


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.

k.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Biaya Dibayar Dimuka

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.

ACCOUNTING

Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya.

Prepaid expenses are expenses which have been incurred but have not been recognized as expenses in the related period.

Biaya dibayar dimuka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.

Prepaid expenses are recognized as expenses in the statement of income during amortization in accordance with the expected period of benefit.

Aset Tetap

k.

Fixed Assets

Aset tetap (kecuali tanah tidak disusutkan) dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Fixed assets (except land that is not depreciated) are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any. Such costs include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Further, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation are computed using straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows: Tahun/Years

Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Mesin kantor

20 3-5 5 5 5

Building Building renovations Vehicles Fixtures and office equipment Office machinery

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dan amortisasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.

The estimated residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed at each balance sheet date to ensure that such residual values, useful lives and depreciation methods are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets.

Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap dibukukan dalam laporan laba rugi.

When an asset is disposed of or when no future economic benefits are expected from its use or disposal, the cost and accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts. Any resulting gain or loss from derecognition of an item of fixed assets is included in the profit and loss.

31


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) k.

l.

m.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset Tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.

ACCOUNTING

Fixed Assets (continued)

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Setiap rugi penurunan atau pemulihan nilai diakui pada laporan laba rugi periode berjalan.

The carrying values of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable. Any impairment loss is included in the statement of income in the current period.

Aset dalam penyelesaian merupakan aset yang masih dalam proses pembangunan dan belum siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha. Aset ini dicatat sebesar biaya yang telah dikeluarkan.

Construction in progress consist of assets that are still in progress of construction and not yet ready for use and are intended to be used in business activity. This account is recorded based on the amount paid.

Agunan yang Diambil Alih dan Properti Terbengkalai

l.

Foreclosed Properties

Assets

and

Abandoned

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan dicatat berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan atas nilai outstanding kredit mana yang lebih rendah. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada cadangan kerugian penurunan kredit aset non keuangan. Properti terbengkalai adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha operasional Bank. Properti terbengkalai ini dicatat berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan periode berjalan dibebankan pada saat terjadinya. Laba atau rugi yang diperoleh atau berasal dari penjualan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.

Foreclosed assets acquired through loan foreclosures are stated at net realizable value, which is the fair value of the foreclosed asset, net of estimated cost to sell or stated as loan outstanding amount, whichever is lower. The excess of the uncollectible loan balance over the value of the collateral is charged to allowance for impairment losses on non financial asset. Abandoned properties represent Bank’s fixed assets in form of property which was not used for the Bank’s business operational activity. These properties are stated at net realizable value. Repairs and maintenance expenses for the current period are charged to operations as incurred. Gains or losses earned or incurred from the sale of foreclosed assets are credited or charged to statement of income for the current period.

Atas agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai, dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku (Catatan 2p).

Foreclosed assets and abandoned properties are provided with allowance for impairment losses in accordance with the regulation of Bank Indonesia (Note 2p).

Kewajiban segera

m.

Liabilities due immediately

Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain.

Liabilities due immediately are recognized at the time of the obligations occurred or receipt of transfer order from customers or other banks.

Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank dan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain. Kebijakan akuntansi untuk kewajiban keuangan lain-lain dijelaskan pada Catatan 2e.

Liabilities due immediately payable are stated at the liability amount and classified as other financial liabilities. The specific accounting policy for other financial liabilities is explained in Note 2e.

32


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) n.

o.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Simpanan dari Nasabah

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.

ACCOUNTING

Deposits from Customers

Giro merupakan dana nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Current accounts represent deposits from customers that can be used as instruments of payment and can be withdrawn at any time through cheques or transfer of funds with clearing account or other forms.

Tabungan merupakan dana nasabah yang bisa ditarik setiap saat berdasarkan persyaratan tertentu yang disepakati bersama.

Savings accounts represent deposits from customers that can be withdrawn at anytime based on certain conditions agreed by both parties.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang dapat ditarik dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kesepakatan antara nasabah dengan Bank.

Time deposits represent deposits from customers that can be withdrawn after a certain time in accordance with the agreement between the customers and the Bank.

Simpanan dari nasabah diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kebijakan akuntansi untuk kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2e.

Deposits from customers are classified as financial liabilities at amortized cost. The specific accounting policy for financial liabilities at amortized cost is explained in Note 2e.

Sebelum 1 Januari 2010, giro dinyatakan sebesar saldo kewajiban Bank kepada nasabah.

Prior to January 1, 2010, deposits from customer were stated at their outstanding payable to deposit customers.

Simpanan dari Bank Lain

o.

Deposits from other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, dalam bentuk giro, interbank call money, deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Deposits from other banks represent liabilities to other banks in the form of current accounts, inter-bank call money, time deposits and certificate of deposit.

Simpanan dari bank lain diklasifikaskan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi. Kebijakan akuntansi untuk kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2e.

Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized cost. The specific accounting policy for financial liabilities at amortized cost is explained in Note 2e.

Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain.

Prior to January 1, 2010, deposits from other banks were stated at the amount due to other banks.

33


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) p.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Non Keuangan dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.

ACCOUNTING

Allowance for Impairment Losses on Non Financial Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2e, Bank juga diwajibkan untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai pada non aset keuangan, seperti agunan yang diambil alih, aset yang terbengkalai, pos antar cabang dan rekening suspense serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi.

In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” as discussed in Note 2e, the Bank is also required to provide a special allowance for impairment losses on non financial assets, such as foreclosed assets, abandoned properties, interbranch accounts and suspense accounts and on estimated losses on commitments and contingencies.

Cadangan Keuangan

Allowance for Non-Financial Assets

Penurunan

Nilai

Aset

Non-

The classification and related percentage of allowance for impairment losses on foreclosed assets and abandoned properties are summarized as follows:

Klasifikasi dan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih dan aset yang terbengkalai adalah sebagai berikut:

Kategori

Persentase atas Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Percentage of Allowance for Impairment Losses

Batas Waktu/ Holding Period

Category

Lancar

Sampai dengan 1 tahun/Up to 1 year

0%

Current

Kurang lancar

Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ More than 1 to 3 years

15%

Sub-standard

Diragukan

Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 3 to 5 years

50%

Doubtful

Macet

Lebih dari 5 tahun/More than 5 years

100%

Loss

The classification and the related percentage of allowance for interbranch and suspense accounts are as follows:

Klasifikasi dan persentase penghapusan untuk rekening antar kantor dan rekening suspense ditetapkan sebagai berikut:

Kategori

Persentase atas Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Percentage of Allowance for Impairment Losses

Batas Waktu/ Holding Period

Lancar

Sampai dengan 180 hari/ Up to 180 days

0%

Macet

Lebih dari 180 hari/More than 180 days

34

100%

Category Current

Loss


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) p.

q.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Non Keuangan dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.

ACCOUNTING

Allowance for Impairment Losses on Non Financial Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)

Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Estimated Losses Contingencies

Cadangan umum sebesar 1% kerugian penurunan nilai dibentuk untuk komitmen dan kontinjensi berdasarkan peraturan yang berlaku. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri tapi tidak terbatas penerbitan surat jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas pinjaman kepada nasabah yang belum digunakan.

A general reserve of 1% is required to be provided for commitments and contingencies under the above BI regulation. Commitments and contingencies with credit risk, include but is not limited to issued guarantees, letter of credit, standby letters of credit and unused loan facilities granted to customers.

Cadangan kerugian penurunan nilai untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neraca dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”.

The estimated losses on commitments and contingencies are presented in the liabilities section in the balance sheets as “Estimated Losses on Commitments and Contingencies” account.

Penghasilan Bunga dan Beban Bunga

q.

on

Commitments

and

Interest Income and Expense

Sejak 1 Januari 2010, secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset dan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrument keuangan tersebut atau, masa yang terpendek, mana yang lebih sesuai sebagai nilai bersih aset atau kewajiban keuangan. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat kontraktual instrumen dan ketentuan keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Since January 1, 2010, prospectively, interest income and expenses for all financial instruments measured at amortized cost, financial assets and liabilities classified as available for sale is recorded using the EIR method, which is the rate that exactly discounts of estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the EIR.

Nilai tercatat aset atau kewajiban keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk asset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.

The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original EIR and the change in carrying amount is recorded in the statement of income. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the EIR from the date of the change in estimate.

35


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) q.

r.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Penghasilan Bunga dan Beban Bunga (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.

ACCOUNTING

Interest Income and Expense (continued)

Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, penghasilan bunga tetap diakui dengan menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.

Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.

Sebelum 1 Januari 2010, penghasilan dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual. Penghasilan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang telah diklasifikasikan sebagai aset produktif bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).

Prior to January 1, 2010, interest income and expenses are recognized based on the accrual method based on contractual rate. Interest income on loans or other productive assets which are classified as non-performing is recognized only to the extent that interest is received in cash.

Pada saat pinjaman diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognized and accrued but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivable.

Penerimaan dari kredit yang “diragukan” dan “macet” diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai penghasilan bunga.

Collection from loans classified as “doubtful” and “loss” is recognized as a deduction of loans outstanding. The excess payment from loans outstanding is recognized as interest income.

Penghasilan dan Biaya lain-lain

r.

Other Fees and Other Expenses

Provisi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap aset keuangan diakui sebagai penyesuaian atas suku bunga efektif aset keuangan tersebut. Provisi lainnya yang berhubungan dengan jasa disajikan dengan dasar akrual (accrual basis).

Fees that are directly attributable to the financial asset are recognized as adjustments to the effective interest rate on such asset. Other fees are recognized as the related services are performed under accrual basis.

Beban lainnya diakui pada saat terjadinya.

Other expenses are recognized as incurred.

Sebelum 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan dengan perkreditan dan aktivitas non-perkreditan yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi sehubungan dengan kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Provisi dan komisi lainnya diakui pada saat terjadinya.

Prior to January 1, 2010, fees and commissions, including related to loan activities covered a specific period, were deferred and amortized using the straight-line method over the terms of the agreements. Any remaining unamortized fees and commissions on loans already settled, before due, were credited to operations upon settlement of the loans. Other fees and commissions other than those defined above were recognized at transaction date.

36


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Sewa

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.

ACCOUNTING

Lease

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:

a.

Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

a.

There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;

b.

Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

b.

A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;

c.

Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau

c.

There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or

d.

Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.

d.

There is a substantial change to the asset.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.

Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.

Dalam perlakuan akuntansi sewa oleh lessee, sewa pembiayaan, dimana terdapat pengalihan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Bank, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi periode berjalan.

Under the lessee accounting, finance leases, which transfer to the Bank substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against income.

37


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s.

t.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Sewa (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.

ACCOUNTING

Lease (continued)

Aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Bank will obtain ownership by the end of the lease term.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Operating lease payments are recognized as an expense in the statements of income on a straight-line basis over the lease term.

Pajak Penghasilan

t.

Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Deferred tax is charged to or credited in the statements of income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheets in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika Bank mengajukan banding, ketika hasil banding telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Bank, when the result of the appeal is determined.

38


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) u.

AKUNTANSI

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Imbalan Pasca-kerja

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.

Laba Bersih Per Saham (LPS)

v.

Informasi Segmen

w.

Segment Information The Bank adopts SFAS No. 5 (Revised), “Segment Reporting”, to present their segment information. The Bank reports segment information based on segment of geographical areas and segment of products delivered in accordance with the Bank’s internal reporting policy

Bank menerapkan PSAK No. 5 (Revisi), “Pelaporan Segmen” dalam menyajikan informasi segmennya. Bank melaporkan informasi segmen berdasarkan segmen geografis dan produk sesuai kebijakan pelaporan internal Bank.

3.

Earnings Per Share (EPS) Basic EPS is computed by dividing the net income for the period by the weighted average number of shares outstanding during the period, which is 3,415,000,000 shares and 853,750,000 shares for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.

LPS dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang pada periode yang bersangkutan, yaitu sejumlah 3.415.000.000 lembar saham dan 853.750.000 lembar saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. w.

Post-employment Benefits The Bank calculates and recognizes postemployment benefit obligation for severance pay, gratuity and compensation in accordance with Labor Law No. 13 dated March 25, 2003 (UU No. 13/2003). Post-employment benefits are unfunded which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit obligation, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, past service costs which are already vested, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.

Bank menghitung dan mencatat imbalan pasca-kerja atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003). Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi periode berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. v.

ACCOUNTING

KAS

3.

CASH All the cash balances are denominated in Rupiah. On December 31, 2010 and 2009, the balance includes cash at ATM (Automated Teller Machine) amounting to Rp 1,298 and Rp 2,086, respectively.

Seluruh saldo kas dalam mata uang rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dalam saldo tersebut termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) masing-masing sebesar Rp 1.298 dan Rp 2.086.

39


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.

5.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

GIRO PADA BANK INDONESIA

4.

CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

Seluruh saldo giro pada Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo giro pada Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp 317.396 dan Rp 67.527.

All the current accounts with Bank Indonesia balances are denominated in Rupiah. On December 31, 2010 and 2009, the current accounts with Bank Indonesia amounting to Rp 317,396 and Rp 67,527, respectively.

Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/49/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No.10/25/PBI/2008 tanggal 24 Oktober 2008, Bank diwajibkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum (GWM) Utama sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah efektif sejak tanggal 24 Oktober 2008, dan GWM Sekunder sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah efektif sejak tanggal 24 Oktober 2009. Pemenuhan GWM Utama wajib menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder dapat berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara, dan/atau kelebihan dari GWM utama. Peraturan-peraturan di atas juga mewajibkan Bank untuk memiliki cadangan sebesar 1% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing.

In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/49/PBI/2005 dated September 6, 2005 which has been amended by Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 24, 2008, a bank is required to maintain minimum reserve requirement (GWM) of 5% of third party deposits in Rupiah starting October 24, 2008 and additional reserve of 2.5% of third party deposits in Rupiah effective from October 24, 2009. The primary reserve is to be maintained in the form of current accounts with Bank Indonesia while the additional reserve should be maintained in the form of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara, and/or excess of primary reserve. The above regulations also require banks to fulfill 1% reserve for third party deposits in foreign currency.

GWM Utama dan GWM Sekunder dalam mata uang Rupiah masing-masing sebesar 32,93% dan 25,47% pada tanggal 31 Desember 2010, dan sebesar 5,16% dan 12,42% pada tanggal 31 Desember 2009. Bank telah memenuhi GWM sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

The Bank’s primary GWM and additional reserve for rupiah deposits are 32.93% and 25.47%, respectively, as of December 31, 2010 and 5.16% and 12.42%, respectively, as of December 31, 2009. The Bank has complied with GWM under Bank Indonesia regulations.

GIRO PADA BANK LAIN

5.

CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS This account consists of:

Akun ini terdiri dari: 2010

2009

Pihak ketiga Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri Tbk

2.090 1.954 994 2 -

1.871 300 1.108 10 18 4

Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai

5.040 -

3.311 (33)

Bersih

5.040

3.278

Third parties Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri Tbk Total Allowance for impairment losses Net

Kisaran suku bunga untuk giro pada bank lain dalam mata uang rupiah disajikan dalam Catatan 34.

The average interest rates for current accounts with other banks in Rupiah are disclosed in Note 34.

Klasifikasi kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Lancar.

All the above current accounts with other banks are classified as Current as of December 31, 2010 and 2009.

40


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)

5.

Changes of allowance for impairment losses are as follows:

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal tahun Dampak atas penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2b) Penurunan nilai tahun berjalan

2009 33

27

(33) -

6

Balance at beginning of year Effect of first adoption of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 2b) Impairment during the year

33

Balance at end of year

Saldo akhir tahun

-

Allowance for impairment losses as of December 31, 2009 represents the general reserves in accordance with Bank Indonesia regulation and the management believes that allowance for impairment losses for current accounts with other banks is adequate.

Cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2009 terdiri dari cadangan umum sebesar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan giro pada bank lain tersebut adalah memadai. 6.

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

6.

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS This account consists of:

Akun ini terdiri dari: 2010 Pihak ketiga Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Diskonto

CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)

2009 Third parties Bank Indonesia Deposit Facility Discounted

250.000 (1.459)

48.000 (23)

248.541

47.977

Sub total

100

100

Call Money Bank Asiatic

Deposito Berjangka BPR Karyajatnika Sadaya

69

64

Time deposit BPR Karyajatnika Sadaya

Tabungan BPR Karyajatnika Sadaya

28

20

Saving deposit BPR Karyajatnika Sadaya

Kredit BPR Bina Dana Swadaya

-

136

Loan BPR Bina Dana Swadaya

Sub jumlah Call Money Bank Asiatic

Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai

248.738 (100)

48.297 (102)

Bersih

248.638

48.195

Total Allowance for impairment losses Net

The average interest rates for placements with Bank Indonesia and other banks in Rupiah are disclosed in Note 34.

Kisaran suku bunga untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dalam mata uang rupiah diungkapkan dalam Catatan 34.

41


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

6.

Klasifikasi kolektibilitas penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Lancar kecuali untuk penempatan call money pada Bank Asiatic yang berkolektibilitas macet dan telah dicadangkan seluruhnya.

All the above placements with Bank Indonesia and other banks are classified as Current as of December 31, 2010 and 2009 except for call money placement to Bank Asiatic which is classified as loss and was fully impaired.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Changes of allowance for impairment loss are as follows:

2010

2009

Saldo awal tahun Dampak atas penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2b) Penurunan nilai tahun berjalan Pemulihan tahun berjalan

102

Saldo akhir tahun

100

107

(2) -

177 (182) 102

EFEK-EFEK

7.

2010

SECURITIES

2009

Tersedia untuk dijual

Sub jumlah Obligasi Pemerintah Syariah IFR006 Jumlah tersedia untuk dijual Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Pendapatan diterima di muka Bersih

-

197.244

-

Sub total

47.752

-

Syariah Government bonds IFR006

244.996

-

-

128.000 (982)

-

127.018

-

Jumlah

-

33.309

-

160.327

244.996

160.327

Jumlah

Avalaible for sale Government bonds of Republic Indonesia FR0045 FR0047 FR0054

67.843 32.957 96.444

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia FR0044 FR0047

Jumlah diperdagangkan

Balance at end of year

This account represents Certificates of Bank Indonesia and bonds classified as avalaible for sale and trading as follows:

Akun ini terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual dan diperdagangkan sebagai berikut:

Obligasi Pemerintah Republik Indonesia FR0045 FR0047 FR0054

Balance at beginning of year Effect of first adoption of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 2b) Impairment during the year Reversal during the year

Allowance for impairment losses as of December 31, 2009 represents general reserve in accordance with Bank Indonesia regulation. Management believes that allowance for impairment loss for placements with Bank Indonesia and other banks is adequate.

Cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2009 merupakan cadangan umum sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah memadai. 7.

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)

42

28.594 4.715

Total available for sale Trading Certificate of Bank Indonesia (SBI) Unearned income Net Government bonds of Republic Indonesia FR0044 FR0047 Total Total trading Total


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

EFEK-EFEK (lanjutan)

7.

The details of SBI and Government bonds of Republic Indonesia based on maturity as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Nilai wajar dari SBI dan Obligasi Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut: 2010

2009

Kurang dari 1 bulan Lebih dari 5 tahun

244.996

127.018 33.309

Less than 1 month Over 5 years

Jumlah

244.996

160.327

Total

The maturity periods and interest payment dates of the securities are as follows:

Jatuh tempo dan tanggal pembayaran bunga dari efek-efek adalah sebagai berikut: Jatuh Tempo/ Maturity Period 2010 Obligasi Pemerintah Republik Indonesia

FR0047 FR0054 Obligasi Pemerintah Syariah IFR006 2009 Obligasi Pemerintah Republik Indonesia FR0044 FR0047

Tanggal Pembayaran Bunga/ Interest Payment Date

15 Mei 2037/ May 15, 2037

15 Mei dan 15 Nopember/ May 15 and November 15

15 Pebruari 2028/ February 15, 2028 15 Agustus 2031/ August 15, 2031

15 Pebruari dan 15 August/ February 15 and August 15 15 Januari dan 15 Juli/ January 15 and July 15

15 Maret 2030/ March 15, 2030

15 Maret dan 15 September/ March 15 and September 15

FR0045

8.

SECURITIES (continued)

15 Maret dan 15 September/ March 15 and September 15 15 Pebruari dan 15 August/ February 15 and August 15

15 September 2024/ September 15, 2024 15 Pebruari 2028/ February 15, 2028

2010 Government Bonds of Republic Indonesia FR0045 FR0047 FR0054 Government Bonds Syariah IFR006 2009 Government Bonds of Republic Indonesia FR0044 FR0047

Kisaran suku bunga untuk efek-efek diungkapkan dalam Catatan 34.

The average interest rates for securities are disclosed in Note 34.

Klasifikasi kolektibilitas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Lancar.

The collectibility classifications of securities as of December 31, 2010 and 2009 are Current.

KREDIT YANG DIBERIKAN a.

8.

a.

Jenis Kredit 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30) Modal kerja Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Pihak ketiga

LOANS Type of Loans

2009

-

19.945

-

19.945 (200)

-

19.745

43

Related parties (Note 30) Working capital Total Allowance for impairment loss Net Third parties


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

8. 2010

Pihak ketiga Konsumsi Modal kerja Investasi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai

2009

301.546 176.672 134.533

455.004 194.696 366.415

612.751 (291.408)

1.016.115 (106.547)

Jumlah - Bersih Bersih

b.

321.343

909.568

321.343

929.313

b.

Berdasarkan Sektor Ekonomi 2010 Industri Jasa dunia usaha Konstruksi Jasa pelayanan sosial Perdagangan, perhotelan dan restoran Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pembiayaan rumah Pembiayaan kendaraan bermotor Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih

c.

LOANS (continued)

Bersih

d.

Net Net

By Economic Sector

29.766 194.345 79.488 1.246 152.373

32.736 213.334 98.832 3.243 147.809

27.436 36.592 91.505

84.508 37.981 417.617

Manufacturing Business services Construction Social services Trading, hotel and restaurant Transportation, warehousing and communication Housing loan Car loan

612.751 (291.408)

1.036.060 (106.747)

Total Allowance for impairment loss

321.343

929.313

c.

Net

By Type of Customers

2010

Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai

Total Allowance for impairment loss

2009

Menurut Jenis Konsumen

Korporat Individu

Third parties Consumer Working capital Investment

2009

205.492 407.259

34% 66%

366.437 669.623

35% 65%

Corporate Individual

612.751 (291.408)

100%

1.036.060 (106.747)

100%

Total Allowance for impairment loss

321.343

929.313

d.

Jangka Waktu

Net

By Maturity

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya sebagai berikut:

Classification of loans by maturity based on the term of the loans as stated in the loan agreements and the remaining period until its maturity as follows:

Berdasarkan Periode Perjanjian

By Period of Contract 2010

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 sampai 2 tahun Lebih dari 2 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih

2009

46.269 73.277 393.787 99.418

307.565 396.586 211.941 119.968

1 year or less More than 1 year until 2 years More than 2 years until 5 years More than 5 years

612.751 (291.408)

1.036.060 (106.747)

Subtotal Allowance for impairment loss

321.343

929.313

44

Net


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

8.

LOANS (continued) By Remaining Period to Maturity

Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo 2010 Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 sampai 2 tahun Lebih dari 2 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih

2009

272.068 85.661 186.881 68.141

334.407 390.561 311.092 -

1 year or less More than 1 year until 2 years More than 2 years until 5 years More than 5 years

612.751 (291.408)

1.036.060 (106.747)

Subtotal Allowance for impairment loss

321.343

929.313

Net

e.

Kisaran suku bunga untuk kredit yang diberikan diungkapkan dalam Catatan 34.

e.

The average interest rates for loans are disclosed in Note 34.

f.

Kredit yang diberikan dijamin dengan tabungan, deposito berjangka, agunan diikat dengan hak tanggungan atau kuasa untuk menjual dan jaminan lain umumnya diterima oleh Bank.

giro, yang surat yang

f.

Loans are secured by demand deposits, savings deposits, time deposits, registered mortgages over collateral or power of attorney to sell and by other guarantees generally acceptable to the Bank.

g.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo kredit yang direstrukturisasi Bank masing-masing adalah sebesar Rp 186 dan Rp 208 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 5 dan Rp 2 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga serta perpanjangan waktu kredit.

g.

As of December 31, 2010 and 2009, the balance of restructured loans amounted to Rp 186 and Rp 208, respectively, with related allowance for impairment loss of Rp 5 and Rp 2 in 2010 and 2009, respectively. Restructured loans represent change of principal and interest terms and extension in loan terms.

The collectibility classification of restructured loans as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:

Berikut ini adalah saldo direstrukturisasi kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas: 2010

2009

Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar

174 12

139 69 -

Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai

186 (5)

208 (2)

Bersih

181

206

Current Special mention Sub-standard Total Allowance for impairment loss Net

There were no gain nor loss on restructured loans for the years ended December 31, 2010 and 2009.

Tidak ada laba atau rugi atas kredit yang direstrukturisasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009.

45


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) h.

8.

LOANS (continued) h.

Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas: 2010 Rp Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih

i.

The collectibility classification of loans as of December 31, 2010 and 2009 is as follows: 2009 Rp

259.980 40.539 3.521 14.133 294.578

595.676 151.265 58.360 57.137 173.622

612.751 (291.408)

1.036.060 (106.747)

321.343

929.313

i.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

Pokok/ Principal Industri Jasa dunia usaha Konstruksi Jasa pelayanan sosial Perdagangan, perhotelan dan restoran Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pembiayaan perumahan Pembiayaan kendaraan bermotor Jumlah

j.

Total Allowance for impairment losses Net

The details of nonperforming loans as of December 31, 2010 and 2009 based on economic sector, is as follows:

2010

Penyisihan Penghapusan/ Allowance

Current Special mention Sub-standard Doubtful Loss

2009 Pokok/ Principal

Penyisihan Penghapusan/ Allowance

20.013 88.549 68.585 179

4.703 88.462 65.832 179

257.016 6.474 -

93.837 529 -

Manufacturing Business services Construction Social services

44.878

44.829

14.783

1.148

21.030 13.849

21.030 7.362

2.977 1.212

267 197

Trading, hotel and restaurant Transportation, warehousing and communication Housing loan

55.149

55.149

6.657

2.535

Car loan

312.232

287.546

289.119

98.513

Total

j.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: 2010

Changes in allowances for impairment loss on loans are as follows: 2009

Saldo awal Dampak atas penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2b) Penurunan nilai tahun berjalan Penghasilan bunga atas kredit yang mengalami penurunan nilai secara individual Penghapusan kredit

106.747

19.650

111.756 82.733

95.494

Saldo akhir

291.408

(2.328) (7.500)

46

(8.397) 106.747

Beginning balance Effect of first adoption of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 2b) Impairment during the year Interest income on individually impaired loan Write-off of loans Ending balance


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

8.

LOANS (continued) As of December 31, 2010, the loans that are assessed individually and collectively, net of impairment loss, are as follows:

Berikut ini adalah nilai bersih saldo kredit pada tanggal 31 Desember 2010 yang dievaluasi secara individual dan kolektif: 2010 Penurunan nilai individual Penurunan nilai kolektif

202.223 89.185

Individual impairment Collective impairment

Jumlah

291.408

Total

229.065

Gross amount of loans individually determined to be impaired before deducting the individually assessed impairment allowance

Nilai bruto kredit yang diberikan dengan mempertimbangkan penurunan nilai secara individual sebelum dikurangi cadangan penurunan nilai secara individual

The management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover impairment loss on uncollectible loan.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit. k.

k.

Mutasi kredit yang dihapus buku untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010

l.

The movement of loans written-off for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows: 2009

Saldo awal Penambahan Hapus tagih Penerimaan kembali

88.393 7.500 (7.939) (473)

80.923 8.397 (927)

Saldo akhir

87.481

88.393

l.

Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Dalam laporan Bank kepada Bank Indonesia disebutkan bahwa pada tanggal 31 Desember 2009 terdapat pelampauan BMPK sebesar Rp 907 atau 0,73% dari modal inti.

m. Rasio Non-Performing Loan (NPL) Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rasio NPL secara bruto masing-masing sebesar 50,96% dan 27,91%, sedangkan rasio NPL secara neto masing-masing sebesar 4,03% dan 20,51%.

Beginning balance Additions Write-off of claim Recovery Ending balance

As of December 31, 2010, there is no loan granted to related and third parties which has exceeded the Bank’s Legal Lending Limit (LLL). In the report of the Bank to Bank Indonesia, as of December 31, 2009, there were excess LLL by Rp 907 or 0.73% of the core capital.

m. The ratio of Non-Performing Loans (NPL) in accordance with Bank Indonesia Circular Letter No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010. As of December 31, 2010 and 2009 gross of allowance for impairment loss is 50.96% and 27.91%, respectively, while the ratio NPL (net of allowance for impairment loss) is 4.03% and 20.51%, respectively.

47


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

8.

LOANS (continued)

n.

Kredit konsumsi terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit pemilikan rumah dan kredit perorangan lainnya.

n.

Consumer loans consist of motor vehicle loans, mortgage loans and other personal loans.

o.

Kredit modal kerja terdiri dari kredit berjangka, kredit rekening koran, kredit akseptasi dan cerukan yang diberikan kepada debitur untuk keperluan modal kerja.

o.

Working capital loans consist of term loans, overdraft loans and acceptances overdrafts granted to borrowers for working capital purposes.

p.

Kredit investasi merupakan kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan kepada debitur untuk pembelian barang modal.

p.

Investment credit is a medium or long-term loans granted to debtor for the purchase of capital assets.

q.

Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Jumlah kredit sindikasi yang diberikan oleh Bank masing-masing sebesar Rp 3 dan Rp 12 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

q.

Syndicated loans are loans granted to customers under joint financing agreements (syndicated) with other banks. The syndicated loans of the Bank amounted to Rp 3 and Rp 12, as of December 31, 2010 and 2009, respectively. Bank's percentage of participation as a member of the syndicated loan is 0.49% and 0.319% of the syndicated credit facility for year ended December 31, 2010 and 2009.

Persentase keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi sebesar 0,49% dan 0,319% dari fasilitas kredit sindikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. r.

Tidak ada kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa per tanggal 31 Desember 2010. Per tanggal 31 Desember 2009, kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa adalah sebesar Rp 19.745 atau 2,13% dari keseluruhan jumlah kredit yang diberikan .

r.

As of December 31, 2010, there were no loans to related parties. As of December 31, 2009, loans to related parties amounted to Rp 19,745 or 2.13% of total loans.

s.

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank dibebani bunga 6%-17,25% per tahun untuk tahun 2010 dan 2009 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 sampai dengan 5 tahun dan dibayar melalui pemotongan gaji bulanan.

s.

The Bank charged interest for loans granted to employees for 6%-17.25% per annum in 2010 and 2009 with repayment periods ranging from 1 to 5 years and paid through monthly payroll deductions.

t.

Rasio kredit usaha mikro kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar 6,70% dan 8,36% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

t.

The ratio of micro business loans to total loans in accordance with Bank Indonesia Circular Letter No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010 is 6.70% and 8.36% on December 31, 2010 and 2009, respectively.

u.

Jumlah kredit yang dijamin dengan agunan tunai sebesar Rp 27.848 dan Rp 82.443 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

u.

As of December 31 2010 and 2009, total loans collateralized with cash accounts amounted to Rp 27,848 and Rp 82,443, respectively.

48


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

ASET TETAP

9.

FIXED ASSETS This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

1 Januari 2010/ January 1, 2010 Biaya perolehan Tanah Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Mesin kantor Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Mesin kantor Jumlah Nilai Buku

Jumlah

Cost Land Building Building renovations Vehicles

40.732 69.912 2.480 8.863

71 6

30.465 2.536

95 (95) -

40.732 39.613 2.385 6.333

7.139 23.299 -

50 4.304 55.765

2 83 -

171 (171) -

7.358 27.349 55.765

152.425

60.196

33.086

-

179.535

Total

14.138 1.030 6.598

2.432 19 1.014

1.435 2.347

-

15.135 1.049 5.265

Accumulated depreciation Building Building renovations Vehicles

6.561 19.873

409 2.175

2 83

-

6.968 21.965

48.200

6.049

3.867

-

104.225

1 Januari 2009/ January 1, 2009 Biaya perolehan Tanah Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Mesin kantor

2010 Perubahan selama periode berjalan/Changes during the year Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2010/ Additions Deductions Reclassifications December 31, 2010

Fixtures and office equipment Office machinery Constructions in progress

Fixtures and office equipment Office machinery

50.382

Total

129.153

Net Book Value

2009 Perubahan selama periode berjalan/ Changes during the year Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2009/ Additions Deductions Reclassifications December 31, 2009 Cost Land Building Building renovations Vehicles

40.732 39.447 2.385 9.484

30.465 95 76

697

-

40.732 69.912 2.480 8.863

7.006 23.288

142 65

9 54

-

7.139 23.299

122.342

30.843

760

-

152.425

Total Accumulated depreciation Building Building renovation Vehicles

Akumulasi penyusutan Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Mesin kantor

11.001 1.011 5.650

3.137 19 1.229

281

-

14.138 1.030 6.598

6.118 16.559

452 3.368

9 54

-

6.561 19.873

Jumlah

40.339

8.205

344

-

Nilai Buku

82.003

Fixtures and office equipment Office machinery

Fixtures and office equipment Office machinery

48.200

Total

104.225

Net Book Value

Beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 6.049 dan Rp 8.205 (Catatan 24).

Depreciation charged to profit and loss amounted to Rp 6,049 and Rp 8,205 for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 24).

Pada tahun 2010, pengurangan bangunan sebagian besar merupakan pembatalan pembelian ruangan di gedung Topas lantai 1, 2 dan 16 (d/h Menara Eksekutif) di Jl. MH. Thamrin Kav. 9 Jakarta dengan PT Mintuna Nagareksa, pihak hubungan istimewa (Catatan 11). Bangunan tersebut dibeli pada tahun 2009 dengan harga Rp 28.000 sesuai dengan akta penjualan No. 101 tanggal 25 Mei 2009 dari Emmy Halim, S.H., notaris di Jakarta.

The deduction of building in 2010, mainly represents of purchase cancellation of Topas Tower floor 1, 2 and 16 (formerly Eksekutif Tower) located on Jl. MH. Thamrin Kav. 9 Jakarta to PT Mintuna Nagareksa, a related party (Note 11). This building was purchased in 2009 amounting to Rp 28,000 based on notarial deed No. 101 dated May 25, 2009 as documented by Emmy Halim, S.H., notary public in Jakarta.

49


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.

10.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

ASET TETAP (lanjutan)

9.

FIXED ASSETS (continued)

Sesuai dengan Akta Pembatalan No. 2 tanggal 4 Juni 2010 dari notaris Teddy Anwar S.H, notaris di Jakarta, pembatalan ini telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 4 Juni 2010.

Based on deed of cancellation No. 2 dated June 4, 2010 which is documented by Teddy Anwar S.H., notary public in Jakarta, this cancellation has been approved by the General Shareholders’ meeting dated June 4, 2010.

Transaksi ini telah memenuhi peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep02/PM/2001 tanggal 20 Pebruari 2001 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama serta No. IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-32/PM/2000 tanggal 22 Agustus 2000 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

This transaction is in compliance with Regulation No. IX.E.2 Attachment of Bapepam-LK Chairman Kep-02/PM/2001 dated February 20, 2001 concerning Material Transaction and Change of Main Business Activity and No. IX.E.1 Attachment of Bapepam-LK Chairman No. Kep-32/PM/2000 dated August 22, 2000 regarding the Conflict of Interest on Certain Transaction.

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20-30 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2011 sampai dengan 2028. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Bank owns several parcels of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for 20 to 30 years until 2011 to 2028. Management believes that there will be no issue with the extension of land rights since all land was legally acquired and is supported by sufficient ownership.

Aset tetap diasuransikan pada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan adalah sebesar Rp 36.585 dan Rp 45.522 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

All fixed assets are insured with several third party insurance companies, amounted to Rp 36,585 and Rp 45,522 as of December 31, 2010 and 2009, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover impairment loss on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut.

Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets.

AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH

10.

This account consists of:

Akun ini terdiri dari: 2010 Nilai tecatat Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah

FORECLOSED ASSETS

2009

147.592 (86.084)

111.702 (69.395)

61.508

42.307

Cost Allowance for impairment loss Total

Foreclosed assets consist mainly of land, buildings and motor vehicles.

Agunan yang diambil alih terutama terdiri dari tanah, bangunan dan kendaraan bermotor.

50


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH (lanjutan)

10.

FORECLOSED ASSETS (continued) Changes in the allowance for impairment loss are as follows:

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2010

2009

Saldo awal tahun Penyisihan penghapusan Pemulihan penyisihan penghapusan

69.395 20.615 (3.926)

13.239 66.640 (10.484)

Saldo akhir tahun

86.084

69.395

2010

Rugi penjualan agunan yang diambil alih (Catatan 26)

Ending balance

Deductions in 2010 and 2009 pertains to sale of certain foreclosed asset with details as follows:

Pengurangan selama tahun 2010 dan 2009 merupakan penjualan agunan yang diambil alih sebagai berikut:

Harga jual Nilai buku agunan yang diambil alih

Beginning balance Provisions during the year Reversals for provisions

2009

14.766 (23.920)

18.390 (22.591)

Selling price Net book value of foreclosed assets

(9.154)

(4.201)

Loss on sale of foreclosed assets (Note 26)

Penjualan agunan yang diambil alih berupa motor Beijing sebanyak 17.004 unit kepada PT Global Lestari Motorindo (GLM), pihak hubungan istimewa, yang didasarkan pada perjanjian pembelian kembali atas agunan yang diambil alih sesuai dengan akta No. 1 tanggal 1 Oktober 2007 dari Etty Nugrahawati SH., notaris di Jakarta, antara Bank dengan GLM. Berdasarkan akta tersebut nilai pembelian sebesar Rp 54.000 akan dibayar secara bertahap sampai dengan bulan September 2010. Selama tahun 2010 dan 2009, Bank telah menerima pembayaran atas transaksi ini masing masing sebesar Rp 332 dan Rp 2.248. Berdasarkan perjanjian ini, jika GLM tidak membayar sampai dengan 30 September 2010, maka perjanjian pembelian kembali agunan tersebut secara otomatis dibatalkan. Sampai dengan September 2010, GLM tidak melakukan pembayaran sesuai perjanjian sehingga mengakibatkan pembatalan perjanjian dan penghapusan tagihan komitmen pihak terkait sebesar Rp 40.920 (Catatan 31). Pada tahun 2009, komitmen pembelian kembali oleh GLM berdasarkan perjanjian di atas adalah sebesar Rp 10.500 sedangkan penerimaan Bank atas transaksi ini sebesar Rp 2.248.

Sales of foreclosed assets pertain to sale of 17,004 unit of motor units to PT Global Lestari Motorindo (GLM), a related party, based on agreements repurchase of foreclosed assets in accordance with the Deed No. 1 dated October 1, 2007 of Etty Nugrahawati SH., a public notary in Jakarta. Based on the agreement, the total purchase price amounting to Rp 54,000 will be paid in stages until September 2010. During 2010 and 2009, the Bank has received payment for this transaction amounted to Rp 332 and Rp 2,248. Based on the agreement, if GLM failed to make timely payment until September 30, 2010, the agreement will be automatically canceled. In September 2010, GLM failed to comply and the Bank cancelled the agreement and write off the commitment receivable of claims to related party amounting to Rp 40,920 (Note 31). In 2009, repurchase commitment by GLM based on the above agreement, amounted to Rp 10,500 while Bank revenue on this transaction amounted to Rp 2,248.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan dan cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak dapat terealisasinya agunan yang diambil alih tersebut.

Management believes that the allowance for impairment loss of the foreclosed assets is adequate to cover all possible losses that may arise.

51


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

ASET LAIN-LAIN

11.

This account consist of:

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010

12.

OTHER ASSETS

2009

Tagihan kepada pihak ketiga Uang muka Setoran jaminan Hak atas tanah Properti terbengkalai Lain-lain

38.669 5.143 3.027 2.488 905 624

2.010 1.145 2.452 2.689 1.688 371

Third party receivables Advances Security deposits Land rights Abandoned property Other

Jumlah

50.856

10.355

Total

Tagihan kepada pihak ketiga sebagian besar merupakan tagihan kepada PT Mintuna Nagareksa sebesar Rp 28.000, yaitu atas pembatalan pembelian ruangan di Gedung Menara Topas lantai 1, 2 dan 16 (Catatan 9). Sesuai dengan surat pengalihan hutang No. 035/MN/SW/IV/10, PT Mintuna Nagareksa telah mengalihkan hutangnya kepada Tuan Lunardi Widjaja. Tagihan kepada pihak ketiga lain selain tagihan di atas merupakan tagihan dari bank pihak ketiga terkait dengan transaksi ATM.

Third party receivables as of December 31, 2010 mainly from PT Mintuna Nagareksa amounted to Rp 28,000 for the cancellation of the purchase of space in the Topas Tower Building floors 1, 2 and 16 (Note 9). In accordance with letter of loan transfer No. 035/MN/SW/IV/10, PT Mintuna Nagareksa transferred their debt to Mr. Lunardi Widjaja. Other third party receivables pertains to receivables from third party banks related with ATM transactions.

Uang muka merupakan pembayaran untuk kegiatan operasi seperti uang muka kepada pemasok yang berhubungan dengan pembelian perlengkapan kantor, uang muka untuk sistem informasi manajemen dan uang muka lainnya.

Advances represent advances for operations such as payment to suppliers related to purchase of office supplies, payment for management information system and other payments.

Setoran jaminan merupakan jaminan atas penggunaan jaringan ATM yang dapat diminta kembali setelah selesai masa kontrak.

Refundable deposits represent deposit on rental of ATM networks and can be refunded at the end of the contract.

Hak atas tanah merupakan biaya pengurusan sertifikat dan bea balik nama tanah di Jl. RS Fatmawati, Jakarta dan Denpasar, Bali. Hak atas tanah ini diamortisasi selama masa berlakunya hak atas tanah yaitu 20 tahun. Beban amortisasi sebesar Rp 200 per tahun pada tahun masingmasing 2010 dan 2009.

Land rights represent costs incurred in connection with the legal processing of the property located at Jl. RS Fatmawati, Jakarta and Denpasar, Bali. These land rights are deferred and amortized over 20 years. Amortization expense amounted to Rp 200 in 2010 and 2009, respectively.

Properti terbengkalai merupakan tanah yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha, yang terletak di Kabupaten Pasuruan.

Abandoned property is a land not used operations, located in Kabupaten, Pasuruan.

KEWAJIBAN SEGERA

12.

in

LIABILITIES DUE IMMEDIATELY Liabilities due immediately mainly related to clearing and transfer transactions.

Kewajiban segera sebagian besar merupakan kewajiban sehubungan dengan transaksi kliring dan transfer.

52


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

SIMPANAN DARI NASABAH

13.

DEPOSITS FROM CUSTOMERS This account consists of:

Akun ini terdiri dari: Pihak hubungan istimewa/ Related parties

2010 Pihak ketiga/ Third parties

Jumlah/ Total

Giro Tabungan Deposito berjangka

152.978 340 75.289

13.568 178.081 739.562

166.546 178.421 814.851

Demand deposits Savings deposits Time deposits

Jumlah

228.607

931.211

1.159.818

Total

Pihak hubungan istimewa/ Related parties Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah

2009 Pihak ketiga/ Third parties

Jumlah/ Total

8.307 2.430 5.115

9.591 214.165 1.068.409

17.898 216.595 1.073.524

Demand deposits Savings deposits Time deposits

15.852

1.292.165

1.308.017

Total

a. Giro

a. Demand deposits

Giro yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan sebesar nihil dan Rp 7.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 8).

Demand deposits pledged as loan collateral to amounted to nil and Rp 7,000, on December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 8).

Kisaran suku bunga dalam Catatan 34.

The ranges of interest rates for demand deposits are disclosed in Note 34.

untuk giro diungkapkan

b. Tabungan

b. Savings deposits

Tabungan yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan sebesar Rp 327 dan Rp 830 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 8).

Savings pledged as loan collateral amounted to Rp 327 and Rp 830, on December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 8).

Kisaran suku bunga untuk diungkapkan dalam Catatan 34.

The ranges of interest rates for savings deposits are disclosed in Note 34.

tabungan

53


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) c.

13.

Deposito berjangka

c.

2010

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30)/ Related parties (Note 30)

Jumlah

Pihak ketiga/ Third parties

Jumlah/ Total

Pihak ketiga/ Third parties

Jumlah/ Total

16.789

16.789

-

7.026

7.026

75.289

549.244

624.533

5.115

740.940

746.055

-

123.358

123.358

-

194.268

194.268

-

21.516 23.459 5.196

21.516 23.459 5.196

-

69.921 56.254 -

69.921 56.254 -

1 month or less More than 1 month until 3 months More than 3 months until 6 months More than 6 months until 12 months 12 months More than 12 months

75.289

739.562

814.851

5.115

1.068.409

1.073.524

Total

By Remaining Period to Maturity 2010

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30)/ Related parties (Note 30)

Jumlah

2009

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30)/ Related parties (Note 30)

-

Berdasarkan Jatuh Tempo

Kurang dari atau 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Lebih dari 12 bulan

Time deposits By Period of Contract

Berdasarkan Jangka Waktu Kontrak

Kurang dari atau 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan

DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

Pihak ketiga Third parties

Jumlah/ Total

2009

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30)/ Related parties (Note 30)

Pihak ketiga Third parties

Jumlah/ Total

75.289

540.037

615.326

5.115

682.522

687.637

-

171.125

171.125

-

313.687

313.687

-

17.493

17.493

-

25.254

25.254

-

10.907 -

10.907 -

-

45.203 1.743

45.203 1.743

1 month or less More than 1 month until 3 months More than 3 months until 6 months More than 6 months until 12 months More than 12 months

75.289

739.562

814.851

5.115

1.068.409

1.073.524

Total

Kisaran suku bunga untuk deposito berjangka diungkapkan dalam Catatan 34.

The ranges of interest rates for time deposits are disclosed in Note 34.

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan Bank adalah sebesar Rp 27.521 dan Rp 46.161 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 8).

Time deposits pledged as loan collateral amounted to Rp 27,521 and Rp 46,161 as of December 31, 2010 and 2009, respectively, (Note 8).

54


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

SIMPANAN DARI BANK LAIN

14.

Deposits from other banks consist of:

Rincian simpanan dari bank lain terdiri atas:

2010 Pihak ketiga Giro Deposit berjangka Tabungan Jumlah

2009 709 700 12

1.054 17.300 1.950

Third parties Demand deposits Time deposits Saving deposit

1.421

20.304

Total

By Period of Contract

Berdasarkan Jangka Waktu Kontrak

2010 Kurang dari atau 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Jumlah

2009 721 700

3.004 17.300

1 month or less More than 1 month until 3 months

1.421

20.304

Total

The ranges of interest rates for time deposits are disclosed in Note 34.

Kisaran suku bunga untuk deposito berjangka diungkapkan dalam Catatan 34. 15.

DEPOSITS FROM OTHER BANKS

HUTANG PAJAK

15.

TAXES PAYABLE This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

2010

2009

Pajak penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23

1 581 2.536

808 192 1.338

Income tax: Article 4 (2) Article 21 Article 23

Jumlah

3.118

2.338

Total

The filing of tax returns is based on the Bank’s self assessment of tax liabilities. Based on the Law No. 28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No. 6 Year 1983 Regarding General Rules and Procedures of Taxation” which are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes due. The transitional provisions of the said Law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and before maybe assess by the DGT at the latest at the end of 2013.

Besarnya pajak penghasilan terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak. Berdasarkan UndangUndang No. 28 Tahun 2007 mengenai “Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undang-undang tersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.

55


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

PINJAMAN DARI AFILIASI DAN PEMEGANG SAHAM

16.

LOAN FROM AFFILIATES AND SHAREHOLDERS This account consists of:

Akun ini terdiri dari: 2010

2009 Affiliates and Shareholders

Afiliasi dan Pemegang Saham

17.

Green Resources International Ltd. Lunardi Widjaja Lusiana Widjaja Irawati Widjaja

129.638 -

110.013 14.625 5.000

Green Resources International Ltd. Lunardi Widjaja Lusiana Widjaja Irawati Widjaja

Jumlah

129.638

129.638

Total

Akun ini merupakan dana setoran modal dari Pemegang Saham Pengendali dalam rangka memperkuat Struktur Modal Bank. Dana setoran modal tersebut tidak dapat ditarik oleh Pemegang Saham Pengendali tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia (BI) sesuai dengan Surat Pernyataan Pemegang Saham Pengendali kepada BI. Dana setoran modal ini akan digunakan untuk peningkatan modal disetor setelah memperoleh persetujuan dari instansi terkait dan Rapat Umum Pemegang Saham.

This account pertains to placement of funds to Bank Indonesia (BI) for capital injection of the controlling shareholders to strengthen the Bank's Capital Structure. The funds for capital stock cannot be withdrawn by the controlling shareholders without prior approval from BI in accordance with the Notice Letter of Controlling Shareholders to BI.

Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 26 Mei 2010, Pemegang Saham pengendali setuju untuk menjual semua tagihannya dari Bank kepada Green Resources International Ltd., yang merupakan perusahaan afiliasi dari PT Recapital Securities.

Based on the Deed of Sales Purchase of the Receivable Agreement dated May 26, 2010, the controlling shareholders agreed to sell receivable of the Bank to Green Resources International Ltd., an affiliated company of PT Recapital Securities.

KEWAJIBAN LAIN-LAIN

17.

In 2009, this account mainly is an obligation on transfer duty of land and buildings rights, and security deposits.

Pada tahun 2009, akun ini terutama merupakan kewajiban atas bea pengalihan hak atas tanah dan bangunan, dan setoran jaminan. 18.

MODAL SAHAM

18.

Pemegang Saham

SHARE CAPITAL The details of the Bank’s shareholders and their shareholdings as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Rincian pemegang saham dan kepemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham (Jumlah Penuh)/ Number of Shares (Full Amount)

OTHER LIABILITIES

2010 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)

Jumlah/ Total

Name of Shareholders

PT Recapital Securities IF Services Netherlands BV Far East Opportunities Limited Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)

3.646.943.968 1.434.300.000 816.690.500 78.315.532

61,02 24,00 13,67 1,31

364.694 143.430 81.669 7.832

PT Recapital Securities IF Services Netherland sBV Far East Opportunities Limited Public (below 5%)

Jumlah

5.976.250.000

100,00

597.625

Total

56


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

MODAL SAHAM (lanjutan)

Pemegang Saham

18. Jumlah Saham (Jumlah Penuh)/ Number of Shares (Full Amount)

SHARE CAPITAL (continued)

2009 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)

Jumlah/ Total

Name of Shareholders

Lunardi Widjaja Lusiana Widjaja Irawati Wijaya Sinthyawati Widjaja Setiawan Widjaja Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)

432.500.000 123.750.000 40.600.000 40.600.000 39.268.000 177.032.000

50,66 14,49 4,76 4,76 4,60 20,73

43.250 12.375 4.060 4.060 3.927 17.703

Lunardi Widjaja Lusiana Widjaja Irawati Wijaya Sinthyawati Widjaja Setiawan Widjaja Public (below 5%)

Jumlah

853.750.000

100,00

85.375

Total

Sesuai dengan akta akuisisi No. 28 tanggal 27 Juli 2010 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, Bank melakukan penambahan modal melalui penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ("HMETD") sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal ("rights issue" atau "Penawaran Umum Terbatas I"). PT Recapital Securities dan IF Services Netherlands BV bertindak selaku pembeli siaga untuk membeli sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham atau pemegang HMETD berdasarkan suatu Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I Bank No. 39 tanggal 29 April 2010.

In accordance with the acquisition deed No. 28 dated July 27, 2010 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, Bank increased its capital through issuance of shares with pre-emptive rights ("Rights") in accordance with the provisions of capital market regulations ("rights issue" or "Limited Public Offering I"). PT Recapital Securities and IF Services Netherlands BV act as standby buyers and purchased the remaining new shares not acquired by the shareholders or holders of the rights under the Purchase Agreement for the remaining shares of the Bank through the Rights Issue I No. 39 dated April 29, 2010.

Pada saat rights issue, PT Recapital Securities dan IF Services Netherlands BV membeli sisa saham baru masing-masing sejumlah 3.644.618.968 saham dan 1.434.300.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

At the time of rights issue, PT Recapital Securities and IF Services Netherlands BV purchased the remaining Bank’s authorized capital shares totaling to 3,644,618,968 shares and 1,434,300,000 shares with a par value of Rp 100 per share, respectively.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 104 tanggal 30 Juni 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta para pemegang saham Bank telah menyetujui penawaran umum terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 5.122.500.000 Saham Biasa Atas Nama. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 saham lama berhak membeli 6 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham.

Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting, as documented in Notarial Deed No. 104, dated June 30, 2010 of Fathiah Helmi, S.H., a notary in Jakarta, the Bank’s shareholders approved the limited public offering I in issuance of pre-emptive rights for existing shareholders at a maximum of 5,122,500,000 common shares. The shareholder can exercise the rights to purchase 6 new shares for every 1 share held at Rp 100 per share.

Pada tanggal 30 Juni 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) dengan suratnya No. S-5949/BL/2010.

On June 30, 2010, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) in his letter No. S-5949/BL/2010.

57


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18.

19.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

MODAL SAHAM (lanjutan)

18.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 26 Mei 2010 Tn. Lunardi Widjaja, Ny. Lusiana Widjaja, Ny. Irawati Wijaya, Ny. Sinthyawati Widjaja, dan Tn. Setiawan Widjaja (Keluarga Widjaja) menjual sejumlah 676.718.000 sahamnya kepada Far East Opportunities Limited yang merupakan afiliasi dari PT Recapital Securities.

Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares agreement dated May 26, 2010 Mr. Lunardi Widjaja, Ms. Lusiana Widjaja, Ms. Irawati Wijaya, Ms. Sinthyawati Widjaja, and Mr. Setiawan Widjaja (Widjaja Family) sold their shares totalling to 676,718,000 shares to Far East Opportunities Limited, an affiliate of PT Recapital Securities.

Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 38 tanggal 20 Mei 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham Bank menyetujui peningkatan modal dasar dari 1.990.000.000 menjadi 20.000.000.000 lembar saham. Pada tanggal 27 Mei 2010, Bank memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-2720.AH.01.02/2010.

Based on deed of the Extraordinary Shareholders’ Meeting No. 38 dated May 20, 2010 of Fathiah Helmi, SH, a notary public in Jakarta, the Bank’s shareholders approved the increase of authorized share from 1,990,000,000 to 20,000,000,000 shares. On May 27, 2010, the Bank obtained the notice of effectivity from Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in his letter No. AHU2720.AH.01.02/2010.

Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 17 tanggal 9 Mei 2008 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para Pemegang Saham Bank menyetujui penerbitan saham baru sebesar Rp 4.000 atau sebanyak 40.000.000 lembar saham. Pada tanggal 12 Maret 2010, berdasarkan surat dari Bursa Efek Indonesia No. S-01491/BEI.PPJ/03-2010, penambahan modal tersebut telah disetujui untuk dicatat pada Bursa Efek Indonesia.

Based on deed of the Extraordinary Shareholders’ Meeting, No. 17 dated May 9, 2008 of Fathiah Helmi, S.H., a notary public in Jakarta, the Bank’s shareholders approved the issuance of new shares amounting to Rp 4,000 or 40,000,000 shares. On March 12, 2010, the Bank obtained approval letter No. S-01491/BEI.PPJ/03-2010 from Indonesian Stock Exchange.

TAMBAHAN MODAL DISETOR

19.

Perbedaan antara harga penawaran saham dangan nilai nominal per saham tahun 2001 Biaya emisi saham Tahun 2001 Tahun 2010

2009

11.100

11.100

(3.434) (7.111)

(3.434) -

Jumlah

555

PENGHASILAN BUNGA

Total

INTEREST INCOME This account consists of:

2010

Jumlah

Difference between the offering price and par value per share in year 2001 Share issuance costs Year 2001 Year 2010

7.666 20.

Akun ini terdiri dari:

Kredit Efek-efek Penempatan pada bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain

ADDITIONAL PAID IN CAPITAL This account represents additional paid-in capital in connection with public offering in 2001 and 2010 after deducting share issuance costs as follows:

Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum pada tahun 2001 dan 2010 setelah dikurangi biaya emisi saham dengan perincian sebagai berikut: 2010

20.

SHARE CAPITAL (continued)

2009

87.507 25.471

171.559 6.522

2.664 23

1.435 33

Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with other banks

115.665

179.549

Total

58


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

PENGHASILAN BUNGA (lanjutan)

20. INTEREST INCOME (continued) Interest income from related parties for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 197 and Rp 2,371, respectively (Note 30).

Penghasilan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 197 dan Rp 2.371 (Catatan 30). 21.

BEBAN BUNGA

21.

This account consists of:

Akun ini terdiri dari: 2010 Simpanan nasabah Premi penjaminan pemerintah (Catatan 35) Amortisasi premium efek Jumlah

2009

67.827

95.840

2.166

2.724

4.837

699

Deposits from customers Government guarantee premium (Note 35) Amortization of premium on securities

74.830

99.263

Total

Interest expense to related parties for year ended December 31, 2010 and 2009, amounted to Rp 3,502 and Rp 4,185, respectively (Note 30).

Beban bunga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 3.502 dan Rp 4.185 (Catatan 30). 22.

PENGHASILAN ADMINISTRASI

22.

ADMINISTRATIVE INCOME This account consists of:

Akun ini terdiri dari: 2010

23.

INTEREST EXPENSE

2009

Denda dan pinalti Administrasi kredit Lainnya

6.395 453 1.162

3.736 1.485 1.272

Late payment and penalties Loan administration Others

Jumlah

8.010

6.493

Total

KERUGIAN PENURUNAN NILAI

23.

IMPAIRMENT LOSSES This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

2010

2009

Aset Keuangan Kredit (Catatan 8) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 6) Giro pada bank lain (Catatan 5) Jumlah

Financial Asset 82.733

95.494

-

177

-

6

Loans (Note 8) Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 6) Current accounts with other banks (Note 5)

82.733

95.677

Total

59


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KERUGIAN PENURUNAN NILAI (lanjutan)

23. IMPAIRMENT LOSSES (continued) 2010

2009

Aset Non Keuangan

24.

Non Financial Asset

Agunan yang diambil alih (Catatan 10) Properti terbengkalai (Catatan 11) Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi

20.615 783

66.640 746

79

28

Foreclosed assets (Note 10) Abandoned properties (Note 11) Estimated losses on commitments and contingencies

Jumlah

21.477

67.414

Total

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

24.

This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

2010

2009

Iklan, promosi dan pemasaran Operasional pembiayaan Penagihan kredit Honorarium tenaga ahli Penyusutan (Catatan 9) Sewa Komunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor Asuransi Transportasi dan perjalanan dinas Listrik, air dan gas Iuran dan administrasi Pajak dan perinjinan Lain-lain

19.143 9.576 6.838 6.292 6.049 4.401 3.895 3.576 2.593 2.309 2.103 1.981 1.714 782 3.970

33.659 13.789 1.440 593 8.205 1.349 3.569 2.110 1.438 2.901 1.405 1.605 1.816 2.224 1.416

Advertising, promotion and marketing Financing operations Loan collection Professional fees Depreciation (Note 9) Rental Telecommunication Repairs and maintenance Office supplies Insurance Transportation and travelling Electricity, water and gas Administration and contributions Taxes and licenses Others

Jumlah

75.222

77.519

Total

Rental expense with PT Restyle Concept, a related party, amounted to Rp 511 in 2010 and with PT Mintuna Nagareksa amounted to Rp 839 and Rp 500 in 2010 and 2009, respectively (Note 30).

Beban sewa kepada PT Restyle Concept, pihak hubungan istimewa, sebesar Rp 511 untuk tahun 2010, serta kepada PT Mintuna Nagareksa sebesar Rp 839 dan Rp 500 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 (Catatan 30). 25.

GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN

25.

PERSONNEL EXPENSES This account consist of:

Rincian akun terdiri:

2010

2009

Gaji dan upah Kesejahteraan karyawan Imbalan pasca kerja (Catatan 28) Pelatihan

33.074 6.806 2.518 1.172

17.531 4.041 953 481

Salaries and wages Social security cost Post employment benefits (Note 28) Training

Jumlah

43.570

23.006

Total

60


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN (lanjutan)

25.

The details of salaries and allowances of commisioners, directors and audit committee are as follows:

Perincian gaji dan tunjangan atas dewan komisaris, direksi, dan komite audit adalah sebagai berikut:

Jumlah/ Total

2010

Gaji/ Salaries

Tunjangan/ Allowances

Jumlah/ Total

Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite audit

4 5 2

501 1.259 51

45 353 -

546 1.612 51

Board of Commissioners Board of Directors Audit committee

Jumlah

11

1.811

398

2.209

Total

Jumlah/ Total

Gaji/ Salaries

2009

Tunjangan/ Allowances

Jumlah/ Total

Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite audit

3 3 3

411 778 105

31 121 -

442 899 105

Board of Commissioners Board of Directors Audit committee

Jumlah

9

1.294

152

1.446

Total

The Bank has not been able to realize the obligation for education and training funding by 5% of prior year’s human resources expense since the Bank adjusted the education budget based on the overall current situation and condition of the Bank.

Bank belum dapat merealisasikan kewajiban pendanaan pendidikan dan pelatihan sebesar 5% dari biaya sumber daya manusia tahun sebelumnya dikarenakan Bank menyesuaikan budget pendidikan dengan situasi dan kondisi Bank secara keseluruhan. 26.

PERSONNEL EXPENSES (continued)

PENGHASILAN (BEBAN) NON OPERASIONAL – BERSIH

26.

NON OPERATING INCOME (EXPENSE) – NET This account consists of:

Akun ini terdiri dari: 2010

2009

Penerimaan kembali Negotiable Certificate Deposit - bersih Rugi penjualan agunan yang diambil alih bersih (Catatan 10) Lain-lain

(9.154) (835)

(4.201) 1.019

Jumlah

(9.989)

57.871

-

61

61.053

Recoveries from sale of Negotiable Certificate Deposit Loss on sale of foreclosed assets - net (Note 10) Others Total


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.

27.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL – BERSIH (lanjutan)

26.

NON OPERATING INCOME (EXPENSE) – NET (continued)

Pada tahun 2003, Bank memiliki Negotiable Certificate Deposits (NCD) pada PT Bank Unibank Tbk yang telah menjadi bank beku kegiatan usaha (BBKU) dengan nilai sebesar Rp 65.000. Atas NCD ini, Bank telah mengajukan gugatan. Pada tahun 2005, Bank telah menjual hak tagih atas NCD tersebut kepada Shanghai Chinaindo Export Import Company (SCEIC) dengan harga jual sebesar Rp 26.000 atau 40% dari nilai NCD, dimana selisih sebesar Rp 39.000 telah dicadangkan seluruhnya sampai dengan tahun 2007. Sampai dengan tahun 2007, Bank telah menerima pembayaran NCD dari SCEIC sebesar Rp 11.378, sedangkan sisanya sebesar Rp 14.621 belum diterima Bank dan telah dicadangkan seluruhnya pada tahun 2007.

In 2003, the Bank has a Negotiable Certificate Deposits (NCDs) in PT Bank Unibank Tbk that became frozen bank operations (BBKU) with a value of Rp 65,000. Because of these NCD, the Bank has filed a lawsuit. In 2005, the Bank sold the assigned NCDs to Shanghai Chinaindo Export Import Company (SCEIC) amounting to Rp 26,000 or 40% of the value of NCD, where the difference amounted to Rp 39,000 has been reserved entirely up to the year 2007. Until 2007, the Bank has received payment for the NCDs from SCEIC amounting to Rp 11,378, while the remaining Rp 14,621 has not been received by the Bank but fully reserved until 2007.

Bank telah memenangkan gugatan pembayaran kembali NCD tersebut, sesuai dengan Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 355/PK/PDT/2006 tanggal 28 Mei 2008. Sesuai dengan keputusan tersebut Bank telah menerima pembayaran pokok dan bunga NCD sebesar Rp 72.431 pada tanggal 17 Juli 2009. Sesuai dengan akta pembatalan No. 107 tanggal 31 Juli 2009 dari Misahardi Wilamarta SH, notaris di Jakarta, Bank melakukan pengembalian pembayaran kepada SCEIC sebesar Rp 11.378. Pada tahun 2009, Bank mencatat keuntungan penerimaan kembali NCD sebesar Rp 61.053 yang merupakan selisih antara penerimaan pembayaran pokok dan bunga NCD dengan pembayaran kembali kepada SCEIC.

The Bank won the lawsuit related to the repayment of NCD, based on the Decision Letter No. 355/PK/PDT/2006 dated May 28, 2008 of the Supreme Court of the Republic of Indonesia. Accordingly, on July 17, 2009, the Bank has received payment of principal and interest of NCD amounting to Rp 72,431 compared to the repayment back to SCEIC. In accordance with the deed of cancellation No. 107 dated July 31, 2009 of Misahardi Wilamarta, SH, public notary in Jakarta, the Bank makes repayment to SCEIC amounting to Rp 11,378. The Bank recorded gain on recoveries of NCDs amounting to Rp 61,053 in 2009 which represents the difference between cash receipts of principal and interest to the NCD with SCEIC.

PAJAK PENGHASILAN

27.

INCOME TAX

a.

Bank mengalami rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

a.

The Bank is in tax loss position for the years ended December 31, 2010 and 2009.

b.

Pajak Kini

b.

Current Tax A reconciliation between loss before tax per statements of income and tax loss is as follows:

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan rugi fiskal Bank adalah sebagai berikut: 2010

Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer: Penyisihan penghapusan atas aset keuangan Penyusutan aktiva tetap Cadangan imbalan pasti pasca-kerja bersih setelah pembayaran Lain-lain Bersih

2009

(166.312)

445 1.832 753 3.030

62

(112.691)

Loss before tax per statements of income

Temporary differences: Provision for possible 183 losses on financial assets (686) Difference in depreciation of fixed assets Provision for post employment benefits 953 net of payment Others 450

Net


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)

27. 2010

Perbedaan tetap: Beban yang tidak dapat diakui

2009

5.734

Rugi fiskal tahun berjalan Ditambah akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Dikurangi akumulasi rugi fiskal yang tidak dapat diperhitungkan lagi Akumulasi rugi fiskal akhir tahun

INCOME TAX (continued)

Permanent differences: Non deductible expenses

1.474

(157.548)

(110.767)

Fiscal loss for the year

(212.081)

(101.314)

Add accumulated fiscal losses from previous year

63.416 (306.213)

-

Less expired fiscal losses

(212.081) Accumulated tax losses at the end of year

In accordance with Indonesia tax regulations, tax loss can be offset against the taxable income immediately within a period of five years after the tax loss had incurred. The tax loss amounted to Rp 306,213 and Rp 212,081 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.

Menurut peraturan perpajakan, rugi fiskal dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang sejak terjadinya kerugian fiskal. Akumulasi rugi fiskal sebesar masing-masing Rp 306.213 dan Rp 212.081 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. c.

Pada bulan September 2008, Undang-undang No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan direvisi melalui penerbitan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Revisi tersebut mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi tarif tunggal 28% untuk tahun pajak 2009 dan sebesar 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya.

c.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax� has been revised with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from progressive tax rates to a flat rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.

d.

Pajak Tangguhan

d.

Deferred Tax

1 Januari 2009/ January 1, 2009

Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) ke (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi/ Laporan Laba Rugi/ Credited (Charged) to Credited (Charged) to 31 Desember 2009/ 31 Desember 2010/ Statements of Statements of Income December 31, 2009 Income December 31, 2010

Rugi fiskal Penyisihan piutang Akumulasi penyusutan aset tetap Kewajiban imbalan pasca Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Lain-lain

18.479 4.386

(18.479) (4.386)

-

76.553 -

76.553 -

1.433 170

(199) 700

1.234 870

575 365

1.809 1.235

Jumlah

24.323

(145) -

185 -

40 -

(22.179)

2.144

63

(15) 188 77.666

25 188

Fiscal loss Allowance for doubtful accounts Accumulated depreciation of fixed assets Post employment benefits Allowance for impairment loss on financial assets Other

79.810

Total


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27.

PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) e.

27.

Rugi setelah pajak Pengaruh pajak: Perbedaan tetap Pajak tangguhan yang tidak diakui Pajak tangguhan yang diakui Penyesuaian dan perubahan tarif pajak yang berlaku Manfaat (beban) pajak penghasilan

INCOME TAX (continued) e.

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Bank dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi Tarif yang berlaku

28.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

A reconciliation between the total tax benefit (expenses) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follow:

2010

2009

(166.312) 25%

(112.691) 28%

(41.578)

(31.553)

1.078 76.553

413 (31.015) -

41.613

39.976

77.666

(22.179)

IMBALAN PASCA-KERJA

28.

Loss before tax per statements of income Effective tax rates Loss after tax Tax effects of: Permanent differences Unrecognized deferred taxes Recognized deferred taxes Adjustment and changes in tax rates Income tax benefit (expenses)

POST-EMPLOYMENT BENEFITS

Bank menghitung dan mencatat imbalan pascakerja tanpa pendanaan khusus untuk karyawan yang berhak menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 berdasarkan perhitungan aktuaria independen dari PT Pointera Aktuarial Strategis dan PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, yang laporannya tertanggal 18 Pebruari 2011 dan 26 Januari 2010 masing-masing untuk posisi 31 Desember 2010 dan 2009.

The Bank calculated and recorded unfunded defined post-employment benefits to its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 based on actuarial calculations performed by PT Pointera Aktuarial Strategis and PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, independent actuaries, in its reports dated February 18, 2011 and January 26, 2010 for December 31, 2010 and 2009, respectively.

Jumlah karyawan yang berhak masing-masing sebanyak 1.467 dan 457 karyawan tahun 2010 tahun 2009.

The number of eligible employees is 1,467 and 457 in 2010 and 2009, respectively.

Rincian kewajiban imbalan pasca-kerja yang diakui dalam neraca adalah:

The detail of defined post-employment benefit obligation is as follows:

2010

2009

Nilai kini cadangan imbalan pasti Pembayaran imbalan Kerugian aktuarial yang belum diakui

10.060 (686)

4.627 -

Present value of obligation Payment of benefits

(4.435)

(1.520)

Unrecognized actuarial loss

Kewajiban imbalan pasca-kerja

4.939

3.107

Post-employment benefit obligation

64


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)

28.

The post-employment benefit expense recognized in the statements of income are as follows:

Beban imbalan pasca-kerja yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

2010

2009

Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Amortisasi kerugian (keuntungan) aktuarial

1.920 540 40

Jumlah

2.518

480 453 40

18

(20)

Current service cost Interest cost Amortization of past service cost Amortization of actuarial loss (gain)

953

Total

The movement of post-employment benefit liability is as follows:

Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

2010

2009

Saldo awal Beban periode berjalan Pembayaran imbalan

3.107 2.518 (686)

2.154 953 -

Beginning balance Benefit expense Payment of benefits

Saldo akhir

4.939

3.107

Ending balance

The principal assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits are as follows:

Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: Umur pensiun normal Tingkat kenaikan gaji Tingkat bunga diskonto Tingkat pengunduran diri

29.

POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)

55 tahun/55 years old 10% per tahun / 10% per annum in 2010 5% per tahun/5% per annum in 2009 10% per tahun/10% per annum in 2010 11% pada tahun/11% per annum in 2009 1,2% per tahun antara usia 40 sampai dengan 50 tahun lalu menurun menjadi 0% per tahun antara usia 53 sampai dengan 55 tahun/ 1.2% per annum at age 40 up to 50 years old, then decrease to 0% per annum at age 53 up to 55 years old

LABA (RUGI) PER SAHAM

29.

2010

Rugi per saham dasar (rupiah penuh)

Discount rate Withdrawal/resignation rate

EARNINGS (LOSS) PER SHARE The calculation of earnings (loss) per share is as follows:

Perhitungan laba (rugi) per saham dasar adalah sebagai berikut:

Rugi bersih untuk perhitungan rugi per saham (rupiah penuh) Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan rugi per saham dasar

Normal pension age Salary increases

2009

(88.645.477.834) 3.415.000.000

(134.870.059.675) 853.750.000

(25,96)

65

(157,97)

Net loss for computation of basic loss per share (full amount) Weighted average number of ordinary shares for computation of basic loss per share Basic loss per share (full amount)


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk)

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk)

LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

FINANCIAL STATEMENTS AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

(MATA UANG RUPIAH)

(INDONESIAN CURRENCY)


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties

30. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Relationship

Transaksi/ Transaction

PT Global Lestari Motorindo *

Perusahaan afiliasi/ Affiliated company

- Kredit (Catatan 8)/Loans (Note 8) - Penjualan agunan yang diambil alih (Catatan 10) Sale of foreclosed assets (Note 10)

PT Global Sulsel Motor *

Perusahaan afiliasi Affiliated company

- Giro (Catatan 13)/Demand deposit (Note 13)

PT Lunardi Sentra *

Perusahaan afiliasi/ Affiliated company

- Giro (Catatan 13)/Demand deposit (Note 13)

PT Mintuna Nagareksa *

Perusahaan afiliasi/ Affiliated company

- Kredit (Catatan 8)/Loans (Note 8) - Sewa ruang kantor (Catatan 24)/rental of office space (Note 24)

PT Transpay Indonesia *

Perusahaan afiliasi/ Affiliated company

- Giro (Catatan 13)/Demand deposit (Note 13) - Deposito berjangka (Catatat 13)/ Time deposits (Note 13)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) * BPR Jember Lestari BPR Babat Lestari BPR Porong Lestari BPR Dewaninusa

Perusahaan afiliasi/ Affiliated company

- Giro (Catatan 13)/Demand deposit (Note 13) - Tabungan (Catatat 13)/Savings deposit (Note 13)

Pengurus/ Management

- Giro (Catatan 13)/Demand deposit (Note 13) - Tabungan (Catatat 13)/Savings deposit (Note 13) - Deposito berjangka (Catatat 13)/ Time deposits (Note 13)

Direksi dan Komisaris/ Directors and Commissioners

* Perusahaan dan perseorangan termasuk pihak yang mempunyai hubungan istimewa sampai dengan 26 Mei 2010/ The following companies and persons are considered as related parties until May 26, 2010

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa

Transactions with Related Parties

Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Significant transactions and balances with related parties are as follows:

2010

Persentase Terhadap Jumlah Aset dan Kewajiban/ Percentage to Total Assets and Liabilities (%)

Jumlah/ Total Aset

Kredit (Catatan 8)

Jumlah

Kewajiban

Simpanan dari nasabah (Catatan 13) Pinjaman dari afiliasi dan pemegang saham (Catatan 16)

Jumlah

2009

Jumlah/ Total

Persentase Terhadap Jumlah Aset dan Kewajiban/ Percentage to Total Assets and Liabilities (%)

-

-

19.745

1,39

-

-

19.745

1,39

228.607

17,52

15.852

1,08

129.638

9,93

129.638

8,80

358.245

27,45

145.490

9,88

67

Asset

Loans (Note 8)

Total

Liabilities

Deposits from customers (Note 13) Loan from affiliates and shareholders (Note 16)

Total


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi-transaksi (lanjutan)

Hubungan

30. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

Istimewa

Transactions with Related Parties (continued)

2010

Jumlah/ Total Penghasilan bunga Beban bunga

2009

Persentase Terhadap Jumlah Penghasilan Bunga dan Beban Bunga/ Percentage to Total Interest Income and Total Interest Expense (%)

197 3.502

Jumlah/ Total

0,17 4,60

Persentase Terhadap Jumlah Penghasilan Bunga dan Beban Bunga/ Percentage to Total Interest Income and Total Interest Expense (%)

2.371 4.185

1,28 4,16

Interest income Interest expense

Bank mengadakan perjanjian sewa dengan PT Restyle Concept, pihak hubungan istimewa, untuk ruang kantor dengan jangka waktu 11 bulan dari Oktober 2010 hingga Agustus 2011 sebesar Rp 1.874. Beban sewa tahun 2010 adalah sebesar Rp 511.

The Bank entered into lease agreement with PT Restyle Concept, a related party, for the lease of office space for a period of 11 months from October 2010 to August 2011 for Rp 1,874. Rental expense for 2010 amounted to Rp 511.

Bank menyewa gedung Menara Eksekutif Lantai 1, 2 dan 16 dari PT Mintuna Nagareksa untuk jangka waktu dari 1 Januari 2010 hingga 30 Juli 2010 sebesar Rp 1.468 dan dari 1 Januari 2008 hingga 1 Mei 2009 sebesar Rp 2.000. Beban sewa untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 839 dan Rp 500.

Bank rents 1 , 2 and 16 floors of Executive Tower Building from PT Mintuna Nagareksa for a period from May 1, 2009 until July 30, 2010 amounting to Rp 1,468 and from January 1, 2008 until May 1, 2009 amounting to Rp 2,000. Rental expense for 2010 and 2009 amounted to to Rp 839 and Rp 500, respectively.

Kredit (Catatan 8)

Loans (Note 8)

Tidak ada pihak hubungan istimewa yang memiliki saldo kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2010 di atas Rp 1.000. Pihak hubungan istimewa yang memiliki saldo kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2009 di atas Rp 1.000 adalah sebagai berikut:

There was no related party with more than Rp 1,000 outstanding loan as of December 31, 2010. Related parties with more than Rp 1,000 outstanding loan as of December 31, 2009, are as follows:

st

nd

th

2009 Kredit

Loan

PT Global Lestari Motorindo PT Mintuna Nagareksa

13.295 6.650

PT Global Lestari Motorindo PT Mintuna Nagareksa

The interest rates per annum for loans granted to related parties ranged from 12% - 22.39% in 2009.

Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa berkisar antara 12% - 22,39% pada tahun 2009.

68


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi-transaksi (lanjutan)

Hubungan

30. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

Istimewa

Transactions with Related Parties (continued)

Penempatan dana dari pihak hubungan istimewa dalam bentuk simpanan (Catatan 13)

Placement of funds from related parties in the form of deposits (Note 13)

Giro Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persentase rekening giro pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari jumlah rekening giro adalah masing-masing sebesar 91,86% dan 46,41%. Tingkat bunga yang diberikan berkisar 1% – 3,56% untuk tahun 2010 dan 1% – 2,5% untuk tahun 2009.

Demand Deposits In December 31, 2010 and 2009, the percentage of demand deposits from related parties to the total demand deposits is 91.86% and 46.41%, respectively. Interest rates are in the range of 1% 3.56% for 2010 and 1% - 2.5% for 2009.

Tabungan Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persentase tabungan pihak hubungan istimewa dari jumlah tabungan adalah masing-masing sebesar 0,19% dan 1,12%. Tingkat bunga yang diberikan berkisar antara 1% - 5,63 % tahun 2010 dan 1 - 7% tahun 2009.

Saving Deposits In December 31, 2010 and 2009, the percentage saving deposits from related parties to the total saving deposits is 0.19% and 1.12%, respectively. Interest rates are in the range between 1% - 5.63% in 2010 and 1 - 7% in 2009.

Deposito Berjangka Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persentase deposito berjangka pihak hubungan istimewa dari jumlah deposito berjangka adalah masing-masing sebesar 9,24% dan 0,48%. Tingkat bunga yang diberikan berkisar antara 5% – 10 % untuk tahun 2010 dan 6 – 10% untuk tahun 2009.

Time Deposits In December 31, 2010 and 2009, the percentage of time deposits from related parties to the total time deposits is 9.24% and 0.48%, respectively. Interest rates are in the range between 5% - 10% for 2010 and 6 - 10% for the year 2009.

Pihak hubungan istimewa yang memiliki saldo simpanan di atas Rp 1.000 adalah sebagai berikut:

Related parties with more than outstanding deposits are as follows:

2010

Demand Deposits 150.014 2.545 -

7.013

Deposito Berjangka PT Berau Coal PT Asuransi Jiwa Recapital PT Retower Asia

1,000

2009

Giro PT Berau Coal Energy Tbk PT Berau Coal PT Mintuna Nagareksa

Rp

PT Berau Coal Energy Tbk PT Berau Coal PT Mintuna Nagareksa Time Deposits

55.000 17.000 1.600

-

PT Berau Coal PT Asuransi Jiwa Recapital PT Retower Asia

Jasa Manajemen

Management Fee

Pada bulan Juli 2010, Bank membayar jasa manajemen sebesar Rp 5.635 sebagai konsultan manajemen sehubungan dengan penawaran umum kepada PT Recapital Securities, pemegang saham. Jasa manajemen ini dicatat sebagai pengurang tambahan modal disetor di ekuitas di neraca (Catatan 19).

In July 2010, the Bank paid management fee as financial advisor amounting to Rp 5,635 related to rights issue to PT Recapital Securities, a shareholder. This amount is recognized as a deduction in “Additional Paid in Capital” in the equity section in the balance sheets (Note 19).

69


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KOMITMEN DAN KONTINJENSI a.

31.

COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a.

Bank memiliki transaksi komitmen dan kontinjensi dengan rincian sebagai berikut: 2010 KOMITMEN Tagihan Komitmen Tagihan kepada pihak terkait Surat berharga titipan kliring Inkaso dalam pengiriman Jumlah

2009

16.477 720

41.252 13.405 744

17.197

55.401

COMMITMENTS Commitment Receivables Claims to related parties Securities deposits clearing Bills of collection Total Commitment Payables

Kewajiban Komitmen Komitmen kredit yang belum ditarik Lainnya

7.972 17.197

22.376 14.149

Jumlah

25.169

36.525

(7.972)

18.876

Total Commitment Receivables (Payables) net

87.481

88.393

CONTINGENCIES Contingent Receivables Loans written-off

63.781

41.364

151.262

129.757

Total

72

2.765

Contingent Payables Bank guarantees issued

151.190

126.992

Jumlah Tagihan (Kewajiban) Komitmen - bersih KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Kredit yang hapus buku Penghasilan bunga dalam penyelesaian Jumlah Kewajiban Kontinjensi Bank garansi yang diberikan Tagihan Kontinjensi - Bersih

b.

The Bank has commitment and contingent transactions as follows:

Unused customer loan facilities Others Total

Past due interest income

Contingent Receivables - Net

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank tidak memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

As of December 31, 2010, the Bank does not have commitment and contingent transactions with related parties.

Klasifikasi kolektibilitas saldo akun komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Lancar.

As of December 31, 2010 and, 2009, the collectibilities classifications of the above commitment and contingent accounts are as Current. b.

Komitmen Sewa

Lease commitments The Bank has entered into various operating lease commitments for its branches’ premises with third parties. The terms of the rentals range from 5 to 10 years and renewable upon mutual agreement of both parties. Rental expense for the year ended December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 4,401 and Rp 1,349, respectively.

Bank memiliki beberapa komitmen sewa operasi untuk kantor-kantor cabang dengan pihak ketiga. Jangka waktu penyewaan berkisar antara 5 - 10 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua pihak. Beban sewa selama periode satu tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 4.401 dan Rp 1.349.

70


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) c.

31.

COMMITMENTS (continued) c.

Litigasi

AND

CONTINGENCIES

Litigation

(1) Berdasarkan Putusan Perkara No. 292/Pdt.G/2001/PN.Jak.Sel tanggal 14 Mei 2003, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan memenangkan sebagian gugatan PT Super Adi Teknik Indonesia terhadap beberapa anggota bank sindikasi yang digugatnya. Gugatan tersebut sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit oleh bank sindikasi sebesar Rp 12.000 dan porsi Bank adalah sebesar Rp 3.000. Terkait dengan gugatan terhadap Bank, putusannya adalah pengadilan menolak permohonan debitur untuk meminta pengurangan atas pokok pinjaman dan tunggakan bunga kepada bank. Sampai dengan tanggal neraca, perkara ini masih dalam proses dengan Mahkamah Agung.

(1) Based on Case Decision No. 292/Pdt.G/2001/PN.Jak.Sel dated May 14, 2003, the South Jakarta District Court decide PT Super Adi Teknik Indonesia to win some lawsuits against several members of the syndication. These lawsuits is in connection with the portion of syndicated credit facilities by the syndication bank amounted to Rp 12,000 and the portion of Bank amounted to Rp 3,000. Related to the lawsuit against Bank, the decision was to refused the request of the debtor to request a reduction of loan principal and interest to the bank. As of the balance sheet date, this litigation case is still in the process with the Supreme Court.

(2) Bank melakukan permohonan eksekusi jaminan PT Malfindo Primatama (debitur Ny.Ilya Malfun, Ny. R.A. Peni Surti Setiti dan Ny. Astuti Benitasari) sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit kepada debitur karena wanprestasi. Berdasarkan Surat Penetapan No. 25/PEN.EKS/APHT/2003/ PN/TNG dan No. 26/PEN.EKS/APHT/ 2003/ PN/TNG masing-masing tanggal 27 Desember 2003, serta No. 52/2004 Eks.Jo. No. 50/KJ/2000 tanggal 30 Desember 2003, ditetapkan sita eksekusi atas jaminan-jaminan debitur dan dilakukan pelelangan pada tanggal 17 Pebruari 2004.

(2) Bank requests to execute the collateral of PT Malfindo Primatama (debtor Mrs. Ilya Malfun, Mrs. RA Peni Surti Setiti and Mrs. Astuti Benitasari) due to the debtor’s default facility. Based on letter No. 25/PEN.EKS/ APHT/2003/PN/TNG and No.26/PEN.EKS/APHT/2003/PN/TNG dated December 27, 2003, and No. 52/2004 Eks.Jo. No. 50/KJ/2000 dated December 30, 2003, set the execution of the collateral of the debtor and the date of auction February 17, 2004.

Berdasarkan Berkas Perkara No.117/ PDT.G/2004/PN.JKT.BAR, pihak debitur melakukan perlawanan terhadap permohonan lelang yang diajukan oleh Bank di pengadilan Negeri Jakarta Barat. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, memutuskan gugatan debitur diterima, sehingga pihak Bank mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta.

Based on File Case No. 117/PDT.G/ 2004/ PN.JKT.BAR, the debtor take the fight against the auction request filed by the Bank in West Jakarta District Court. West Jakarta District Court’s judges decide to grant the debtor’s lawsuit, so the Bank has submitted appeal to the high court.

Berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 61/PDT/2005/PT.DKI jo No. 117/PDT/G/2004/PN.JKT. BARAT memutuskan mengabulkan permohonan penggugat dan pihak Bank mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Based on Decision of the Jakarta High Court No. 61/PDT/2005/PT.DKI jo No. 117/PDT/G/2004/PN.JKT. BARAT decided to grant the plaintiff's petition and the Bank appeal to the Supreme Court.

Berdasarkan putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 1594.K/Pdt/ 2005 tanggal 21 April 2006 memutuskan menolak permohonan Kasasi dari Bank.

Based on the decision of the Supreme Court No. 1594.K/Pdt/2005 dated April 21, 2006 decided to reject an appeal from the Bank.

71


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

31.

COMMITMENTS (continued)

AND

CONTINGENCIES

Pada tahun 2006, debitur melakukan pelunasan sebagian sebesar Rp 669 sebagai tindak lanjut proses yang dilakukan oleh Bank.

In 2006, the debtor made partial payments amounting to Rp 669 as a follow-up process undertaken by the Bank.

Pihak Bank mengajukan Peninjauan Kembali (PK) yang saat ini sedang dalam proses di Mahkamah Agung.

The Bank filed a judicial review (PK), which is currently in the process in the Supreme Court.

(3) Berdasarkan Perkara Perdata No. 82/PDT.G/2001/PN.BDG tanggal 20 Maret 2001, Bank mengajukan gugatan kepada Denny Muliana selaku Direktur PT Sumber Mas Karya Abadi (debitur), Sugiarto Muliana, Fanny Muliana dan Benny Muliana (selaku penjamin pinjaman) sehubungan dengan wanprestasi debitur atas kredit yang diberikan oleh Bank. Per tanggal 19 Maret 2001, Bank mengajukan gugatan sebesar Rp 28.782 ditambah bunga sebesar 2% per bulan.

(3) Based on the Civil Case No. 82/PDT.G/2001/PN.BDG dated March 20, 2001, the Bank has filed a lawsuit against Denny Muliana as Director of PT Sumber Mas Karya Abadi (debtor), Sugiarto Muliana, Fanny Muliana and Benny Muliana (as a loan guarantor) due to the debtor’s default facility. As of March 19, 2001, Bank’s claim amounted to Rp 28,782 plus interest at 2% per month.

Berdasarkan Penetapan No. 310/PDT.G/ 2001/PN.JKT.BAR tanggal 26 September 2001, gugatan Bank untuk melakukan sita jaminan berupa 5 set mesin, 2 kendaraan bermotor dan 7 bidang tanah dan bangunan disetujui oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Berdasarkan penetapan tersebut Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat melalui surat No. W7.Db.Ht.04.05.4561 tanggal 2 Oktober 2001 mendelegasikan kepada Pengadilan Negeri Bandung untuk melaksanakan sita jaminan.

Based on decision No. 310/PDT.G/2001/ PN.JKT.BAR September 26, 2001, Bank claim to execute confiscation of 5 sets of machines, 2 vehicles and 7 land and buildings was approved by the West Jakarta District Court. Based on the decision of the Chairman of the West Jakarta District Court by letter No.W7.Db.Ht.04.05.4561 dated October 2, 2001 delegate Bandung District Court to execute confiscation.

Berdasarkan penetapan No. 667/PDT/ DEL/2001/PN.BDG jo No. 310/PDT.G/ 2001/PN.JAK.BAR tanggal 19 Oktober 2001, Pengadilan Negeri Bandung menetapkan sita jaminan dan memerintahkan Panitera/Jurusita Pengadilan Negeri Bandung untuk melakukan sita jaminan.

Based on decision No. 667/PDT/DEL/ 2001/PN.BDG jo No. 310/PDT.G/ 2001/ PN.JAK.BAR dated October 19, 2001, Bandung District Court decided to execute confiscation and ordered the registrar/ bailiff of Bandung District Court to execute it.

Berdasarkan keputusan Majelis Hakim pada Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 12 April 2006, Mahkamah Agung menolak kasasi debitur seperti tersebut diatas. Pihak debitur mengajukan Peninjauan Kembali (PK) yang saat ini sedang dalam proses di pengadilan. Berdasarkan putusan Mahkamah Agung tanggal 13 Juni 2008, Mahkamah Agung menolak Peninjauan Kembali tersebut.

Based on the decision of the judges on the Supreme Court of the Republic of Indonesia dated April 12, 2006, the Supreme Court rejected an appeal of the debtor as above. The debtor filed for Judicial Review (PK), which is currently in the process in court. Based on the Supreme Court’s decision dated June 13, 2008, the Supreme Court refused the Judicial Review.

72


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

31.

COMMITMENTS (continued)

AND

CONTINGENCIES

Berdasarkan perkara perdata No. 41/PDT.G/2003/PN/BDG tanggal 11 Pebruari 2003, gugatan Bank untuk melakukan sita jaminan atas tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Budiasih, Jl.Kopo, Jl. Asia Afrika, Jl.Gang Cikapundung, Jl. Setra Duta, 5 set mesin dan 2 unit kendaraan dikuatkan oleh putusan No. 491/PDT/2003/PT.BDG tanggal 12 Nopember 2003. Gugatan Bank diterima oleh Pengadilan Tinggi Negeri dan untuk keputusan ini debitur mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung yang diterima dan diregistrasi di Mahkamah Agung dengan No. 908K/PD T/2003. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung, dinyatakan bahwa tergugat berkewajiban memberikan empat dari enam agunan tambahan yang dituntut oleh Bank sebagaimana tuntutan diatas. Atas perkara tersebut, debitur telah diputuskan menang.

Based on the civil case No. 41/PDT.G/2003/PN/BDG dated February 11, 2003, the Bank’s lawsuit to execute confiscation of land and buildings located on Jl. Budiasih, Jl. Kopo, Jl. Asia Afrika, Jl.Gang Cikapundung, Jl. Setra Duta, 5 sets of machinery and 2 units of vehicles, reinforced by the decision No. 491/PDT/2003/PT.BDG dated November 12, 2003. The Bank’s claim approved by the High Court and the debtor filed an appeal against this decision to the Supreme Court, which has been received and registered in the Supreme Court with No. 908K/PDT/2003. Based on the Supreme Court’s decision, stated that the defendant is obliged to provide four of six additional collateral demanded by the Bank, as the above demands. Based on the above decision, the debtor has been decided to win.

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung No. 112/PDT.G/ 2004/PN.BB, Bank sebagai pihak tergugat didakwa melakukan tindakantindakan untuk mengeksekusi aset para penggugat (Denny Muliana dkk) berupa tanah berikut bangunan yang telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat secara moril. Pengadilan negeri memutuskan mengabulkan sebagian gugatan tersebut. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 12/PDT/ 2006/PT.BDG tanggal 20 Desember 2006, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung. Perkara ini dalam tahap kasasi ke Mahkamah Agung yang saat ini sedang dalam proses pengadilan.

Based on the decision of Bale Bandung District Court No. 112/PDT.G/2004/ PN.BB, the Bank as the defendant accused of committing actions to execute the plaintiff’s assets (Denny Muliana et al) in the form of land and buildings which had cause moral damage of the Plaintiffs. District court decided to approved the plaintiff’s claims partially. Bandung High Court's Decision No. 12/PDT/2006/PT. BDG dated December 20, 2006, reinforced the Bale Bandung District Court’s decision. Currently, the case is still in the stage of an appeal to the Supreme Court

Berdasarkan Perkara No. 272/PDT.G/ 2004/PN.BDG, Bank digugat oleh Denny Muliana dkk telah melakukan perbuatan melawan hukum sehubungan dengan pemberian fasilitas Kredit KMK, KI dan Kredit akseptasi. Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 35/PDT/B/ 2005/ PN.BDG tanggal 2 Mei 2005 menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 272/PDT/2005/PT.BDG tanggal 26 September 2006 menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Bandung. Sampai dengan tanggal neraca, perkara ini masih dalam proses dengan Mahkamah Agung.

Based on Case No. 272/PDT.G/ 2004/PN. BDG, Bank was sued by Denny Muliana et al for committed unlawful acts in relation to the granting of the working capital loans, investment loans and acceptance loans. Bandung District Court’s Decision No. 35/PDT/B/2005/ PN.BDG dated May 2, 2005 stated that plaintiff’s claim cannot be accepted. Bandung High Court's Decision No. 272/PDT/2005/PT.BDG dated September 26, 2006 reinforced the Bandung District Court’s decision. As of the balance sheet date, this litigation case is still in the process with the Supreme Court.

73


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

31.

(4) Berdasarkan putusan Perkara No. 410/PDT.G/2006/PN.TNG tanggal 29 Juni 2007, Bank digugat oleh Ny. To Hin Nio (mendiang Tan Hok Hin) sehubungan dengan jaminan fasilitas yang macet, dimana Bank sebagai pemegang hak tanggungan atas jaminan tersebut. Pengadilan Negeri memutuskan gugatan tidak dapat diterima. Putusan Pengadilan Tinggi No. 68/PDT/2007/ PT.BTN tanggal 22 Nopember 2007, menguatkan Putusan Pengadilan Negeri. Sampai dengan tanggal neraca, perkara ini masih dalam proses dengan Mahkamah Agung.

COMMITMENTS (Continued)

AND

CONTINGENCIES

(4) Based on the Case decision No. 410/ PDT.G/2006/PN.TNG dated June 29, 2007, the Bank was sued by Mrs. To Hin Nio (the late Tan Hok Hin) in accordance with the collateral of the NPL, where the Bank as holder of the rights of the collateral. District Court decided the lawsuit is not acceptable. High Court’s Decision No. 68/PDT/2007/PT.BTN dated November 22, 2007, reinforced the District Court’s decision. As of the balance sheet date, this litigation case is still in the process with the Supreme Court.

(5) Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Kendari No. 27/PDT.G/2008 tanggal 3 Maret 2009, Bank menggugat Berlin Mukin dkk atas perbuatan melawan hukum sehubungan dengan dialihkannya aset-aset jaminan penyelesaian kewajiban yang timbul dari perjanjian kredit. Pengadilan Negeri memutuskan mengabulkan sebagian gugatan. Putusan Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara No. 39/PDT/ 2009/ PT.Sultra tanggal 6 Agustus 2009 menguatkan putusan Pengadilan Negeri Kendari sebelumnya. Sampai dengan tanggal neraca, pengadilan belum mengeluarkan keputusan mengenai banding yang diajukan oleh Bank.

(5)

Based on the Kendari District Court’s decision No. 27/PDT.G/2008 March 3, 2009, Banks sue Mukin Berlin et al in unlawful acts in connection with the transfer of the assets of insurance settlement obligations arising from the credit agreement. District Court decided to approved the claims partially. South East Sulawesi High Court’s decision No. 39/PDT/2009/PT.Sultra dated August 6, 2009 reinforced the Kendari District Court‘s decision. As of balance sheet date, the court has not yet issued the decision regarding the appeal that was submitted by the Bank.

(6) Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri No. 85/PDT.G/2007/PN.PTK tanggal 5 Juni 2008, Bank digugat oleh Eddy Martodho (CV. Ponti Indo Perkasa) mengenai perbuatan melawan hukum yaitu tindakan tergugat yang meminta Penggugat menandatangani beberapa akta notaris dalam keadaan terpaksa. Total gugatan adalah sebesar Rp 11.000. Pengadilan Negeri memutuskan menolak keseluruhan gugatan. Pengadilan Tinggi Kalimantan Barat No. 54/PDT/2008/ PT.PTK tanggal 18 Mei 2009 menyatakan mengabulkan sebagian gugatan penggugat. Sampai dengan tanggal neraca, pengadilan belum mengeluarkan keputusan mengenai banding yang diajukan oleh Bank.

(6)

Based on District Court’s Decision No. 85/PDT.G/2007/PN.PTK June 5, 2008, the Bank was sued by Eddy Martodho (CV. Ponti Indo Perkasa) regarding the unlawful acts done by defendant who asked Plaintiff to sign some deeds. Total claims amounted to Rp 11,000. The District Court decide to reject all ot the plaintiff’s claim. Based on West Kalimantan High Court’s decision No. 54/PDT/2008/PT.PTK dated May 18, 2009 granted the plaintiff's claim for the most part. As of balance sheet date, the court has not yet issued the decision regarding the appeal that was submitted by the Bank.

74


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

INFORMASI SEGMEN

32.

SEGMENT INFORMATION

Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehingga informasi segmen Bank tidak dikelompokkan per segmen usaha hanya dikelompokkan berdasarkan segmen geografis.

Bank activities are entirely conventional bank so that bank segment information is not classified as business segments and is only classified by geographical segment.

Berikut ini adalah informasi segmen geografis:

The following information:

DKI Jakarta/Jakarta PENDAPATAN Penghasilan bunga Penghasilan lainnya

HASIL Rugi bersih

2010 Luar DKI Jakarta/outside Jakarta Eliminasi/Elimination

is

a

Jumlah Aset

segment

Jumlah/Total

75.821 22.054

39.923 4.976

-

115.744 27.030

97.875

44.899

-

142.774

(55.054)

(33.592)

-

(88.646)

INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya

geographical

REVENUE Interest income Other income

INCOME Net loss OTHER INFORMATION ASSET

248.610 244.996 177.354 78.190 557.789

28 143.989 50.963 59.703

-

248.638 244.996 321.343 129.153 617.492

Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net Fixed asset - net Other assets

1.306.939

254.683

-

1.561.622

Total Asset

KEWAJIBAN Simpanan nasabah dan dari bank lain Kewajiban lainnya

452.504 140.095

708.735 3.725

-

1.161.239 143.820

LIABILITIES Deposit from customer and from other banks Other liabilities

Jumlah Kewajiban

592.599

712.460

-

1.305.059

Total Liabilities

57.175 3.118

3.021 2.931

-

60.196 6.049

Capital expenditure Depreciation

Pengeluaran modal Penyusutan

DKI Jakarta/Jakarta PENDAPATAN Penghasilan bunga Penghasilan lainnya

HASIL Rugi bersih

2009 Luar DKI Jakarta/outside Jakarta Eliminasi/Elimination

Jumlah/Total

105.021 2.573

80.890 5.076

-

185.911 7.649

107.594

85.966

-

193.560

(11.935)

(122.935)

-

(134.870)

INFORMASI LAINNYA

REVENUE Interest income Other income

INCOME Net loss OTHER INFORMATION

ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya

48.046 160.327 537.036 31.394 156.826

149 392.277 72.831 26.690

-

48.195 160.327 929.313 104.225 183.516

Jumlah Aset

933.629

491.947

-

1.425.576

Total Asset

ASSET Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net Fixed asset - net Other assets

KEWAJIBAN Simpanan nasabah dan dari bank lain Kewajiban lainnya

145.633 146.091

1.182.688 9.623

(11.765)

1.328.321 143.949

LIABILITIES Deposit from customer and from other banks Other liabilities

Jumlah Kewajiban

291.724

1.192.311

(11.765)

1.472.270

Total Liabilities

30.576 3.887

267 4.318

30.843 8.205

Capital expenditure Depreciation

Pengeluaran modal Penyusutan

75

-


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33.

ASET KEUANGAN KEUANGAN

DAN

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

KEWAJIBAN

33.

ASSETS

AND

FINANCIAL

The table below sets out the carrying values and fair values of financial assets and liabilities as of December 31, 2010 in the balance sheet:

Tabel dibawah ini adalah nilai tercatat dan nilai wajar atas aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam neraca pada tanggal 31 Desember 2010: Nilai Tercatat/ Carrying Value Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Pendapatan bunga yang masih harus diterima Aset lain-lain

FINANCIAL LIABILITIES

Nilai Wajar/ Fair Value

21.540 317.396 5.040

21.540 317.396 5.040

248.638 244.996 321.343

248.638 244.996 321.343

Financial Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net

11.582 38.669

11.582 38.669

Accrued interest receivable Other assets

Jumlah

1.209.204

1.209.204

Total

Kewajiban Keuangan Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban lainnya

5.778 1.159.818 1.421 241

5.778 1.159.818 1.421 241

Financial Liabilities Liabilities due immediately Deposit from customers Deposit from other banks Other liabilities

Jumlah

1.167.258

1.167.258

Total

Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan diukur dengan dasar sebagai berikut:

The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following:

Aset Keuangan

Financial Assets

Nilai wajar atas aset keuangan jangka pendek (umumnya kurang dari satu tahun) seperti giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan aset lainnya adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

The fair values of financial assets that are short-term in nature (generally less than 1 year) such as current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and other assets represent their carrying amounts as these approximates their fair values.

Nilai wajar atas efek-efek ditentukan dengan harga pasar mengacu pada kuotasi terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2010.

The fair values of securities are determined based on the latest published quoted price as of December 31, 2010.

Estimasi nilai wajar kredit yang diberikan (umumnya kredit dengan bunga mengambang) merupakan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima yang didiskontokan pada suku bunga pasar. Kredit yang diberikan disajikan bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

The estimated fair value of loans (normally floating interest bearing loans) represents the present value amount of estimated future cash flows expected to be received discounted at current market rate. Loans are presented net of impairment.

Kewajiban Keuangan

Financial Liabilities

Nilai wajar kewajiban keuangan jangka pendek (biasanya kurang dari satu tahun) seperti simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dan kewajiban lainnya adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

The fair values of financial liabilities that are shortterm in nature (generally less than 1 year) such as deposits with customers and other banks, and other liabilities represent their carrying amounts as these approximates their fair values.

Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo adalah sebesar jumlah terhutang ketika hutang tersebut harus segera dibayar pada saat ditagih.

The estimated fair value of deposits with no stated maturity is the amount payable on demand.

76


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN RISIKO

34.

RISK MANAGEMENT

Bank, sebagai penyedia jasa keuangan, menghadapi risiko dalam kegiatan operasionalnya seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan serta risiko reputasi dan risiko strategik.

The Bank, being in a financial service industry, is facing various inherent risks in its day-to-day business activities such as credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, compliance risk, reputation risk and strategic risk.

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas manajemen risiko Bank. Penerapan manajemen risiko dilakukan melalui pembentukan struktur organisasi, kebijakan dan prosedur, serta beberapa komite khusus seperti Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, Komite Aset-Kewajiban, Komite Kredit, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite Teknologi Informasi. Komite-komite tersebut bertugas mengarahkan Bank untuk dapat mengidentifikasi, mengukur, memantau serta meminimalkan risiko-risiko.

The members of the Boards of Commissioners and Directors are overall responsible for the risk management of the Bank. Risk management implementation is carried out through establishment of organizational structure, policies and procedures, and various committees such as Risk Management Committee, Risk Monitoring Committee, Audit Committee, Asset-Liability Committee, Credit Committee, Remuneration and Nomination Committee and Information Technology Committee. These committees provide guidance to the Bank to identify, measure, monitor and mitigate risks.

Internal Audit juga bertanggung jawab atas penilaian independen atas manajemen risiko dan kepatuhan atas kebijakan.

The Internal Audit also responsible for the independent evaluation on risk management and compliance of policies.

Risiko Kredit

Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur Bank untuk membayar pokok dan bunga pinjaman. Bank memonitor risiko kredit untuk meyakinkan bahwa kemungkinan kerugian yang terjadi akibat gagal bayar debitur Bank serta pemenuhan kontrak perjanjian dapat diminimalkan, baik untuk debitur individu maupun kelompok.

Credit risk is the risk that occurs due to the failure of debtors to pay principal and interest on loans. The Bank monitors credit risk to ensure that the potential loss from default on the loans and fulfillment of contractual agreements is minimized, at both on individual debtor and group of debtor.

Pengelolaan eksposur risiko kredit adalah sebagai berikut:

Exposures to credit risk is managed through:

a. Standarisasi struktur kredit untuk menjamin penerapan kebijakan dan pemberian kredit yang hati-hati (prudent). Standar kebijakan dan prosedur pemberian kredit disusun berdasarkan pengalaman manajemen dalam pemberian kredit yang didasarkan pada suatu kerangka acuan khusus pemberian kredit dan disetujui serta diketahui oleh pejabat Bank yang berwenang.

a. A formalized credit structure to ensure prudent lending policies and practices are adopted. Formal lending procedures and policies are made based on the experience of lending, who operates within a defined framework specially for lending and are approved and noted at the appropriate level of responsibility within the Bank.

b. Analisa berkala atas kemampuan debitur untuk membayar pokok dan bunga pinjaman.

b. Regular analysis of the ability of debtors to meet interest and principal repayment obligations.

c. Pemantauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai peraturan Bank Indonesia. Per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga masih dalam Batas Maksimum Pemberian Kredit yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

c. Monitor legal lending limits as required by Bank Indonesia. As of December 31, 2010 and 2009, the credit granted to related parties and third parties are still within the Legal Lending Limit (LLL) required by Bank Indonesia.

77


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

34.

RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

d. Permintaan jaminan atas kredit yang diberikan kepada debitur, berdasarkan kriteria yang ditetapkan Bank.

d. Collateral requirement as an assurance from debtors are based on the Bank’s criteria.

e. Pengakuan cadangan kerugian penurunan nilai untuk tujuan pelaporan keuangan hanya dibentuk atas kerugian yang terjadi pada tanggal laporan keuangan berdasarkan bukti obyektif atas penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai yang tidak didukung dengan bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai dibentuk secara kolektif berdasarkan peraturan Bank Indonesia.

e. Impairment allowances are recognized for financial reporting purposes only for losses that have been incurred at the date of the balance sheet based on objective evidence of impairment. For those assets that have no objective evidence, these are assessed using collective assessment in accordance with Bank Indonesia rules.

f. Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan ataupun pendukung kredit lainnya yang tercatat dalam neraca maupun rekening administratif adalah sebagai berikut:

f. The maximum exposure to credit risk before collateral or other credit enhancements relating to on-balance items and off-balance sheet items are as follows: 2010

Neraca Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Pendapatan bunga yang masih harus diterima Aset lain-lain Jumlah Rekening Administratif Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Bank garansi yang diberikan

248.638 244.996 321.343

On-balance sheet Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net

11.582 38.669

Accrued interest receivable Other assets

1.187.664

Total Off-balance sheet

7.972 72

Unused loan facilities Bank guarantees issued

8.044

Total

317.396 5.040

Jumlah

Untuk aset neraca, eksposur risiko kredit maksimal adalah berdasarkan nilai tercatat dalam neraca pada tanggal 31 Desember 2010 dengan memperhitungkan agunan.

For on-balance sheet items, the maximum credit risk exposures are based on the net carrying amounts reflected in the balance sheet as of December 31, 2010 considering the related collateral.

Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mempertahankan eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal.

Management believes that it has the ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk.

78


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

34.

RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan yang memiliki eksposur risiko kredit

Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure

a. Sektor geografis

a. Geographical sectors The table below shows the credit risk exposure relating to on-balance sheet and off-balance sheet items as of December 31, 2010:

Pada tanggal 31 Desember 2010, eksposur risiko kredit atas aset neraca dan rekening administratif adalah sebagai berikut: Jakarta Neraca Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Pendapatan bunga yang masih harus diterima Aset lain-lain Jumlah Rekening Adminstrasi Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Bank garansi yang diberikan Jumlah

Medan

Bandung

Semarang Palembang

3

-

69

-

7

248.610 244.996 171.460

10.529

28 42.254

14.894

17.755

64.451

9.471 38.669

138 -

602 -

149 -

191 -

1.031 -

317.396 5.040 248.638 244.996 321.343 11.582 38.669

1.035.563

10.670

42.884

15.112

17.946

65.489

1.187.664

On-balance sheet Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net Accrued interest receivable Other assets Total Off-balance sheet

6.033 72

500 -

108 -

33 -

16 -

1.282 -

7.972 72

Unused loan facilities Bank guarantees issued

6.105

500

108

33

16

1.282

8.044

Total

b.

Industry sectors Credit risk exposure relating to on-balance sheet and off-balance sheet items are as follows:

Eksposur risiko kredit atas aset neraca dan rekening administratif adalah sebagai berikut:

Jumlah

Total

317.396 4.961

b. Sektor industry

Neraca Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Pendapatan bunga yang masih harus diterima Aset lain-lain

Lainnya

Pemerintah/ Government

Lembaga Keuangan/ Financial Institution

317.396 -

5.040

-

-

-

-

317.396 5.040

247.851 244.996 836

787 10

24.890

150.878

188

144.541

248.638 244.996 321.343

On-balance Sheet Current accounts with Bank Indonesia Current accountswith other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net

-

3.713 -

475 -

7.072 -

65 -

257 38.669

11.582 38.669

Accrued interest receivable Other assets

811.079

9.550

25.365

157.950

253

183.467

1.187.664

Jasa Dunia Usaha/ Pertanian/ Services Agriculture

Industri/ Manufacturing

Lainnya/ Others

Jumlah/ Total

Total

Rekening Administratif Fasilitas kredit yang diberikan yg belum digunakan Bank garansi yang diberikan

-

2.065 -

262 -

5.467 72

36 -

142 -

7.972 72

Unused loan facilities Bank guarantees issued

Jumlah

-

2.065

262

5.539

36

142

8.044

Total

Off-balance Sheet

c. Konsentrasi kredit yang diberikan menurut sektor ekonomi dan jenis konsumen diungkapkan pada Catatan 8.

c. Loan concentrations per economic sector and per type of customer are disclosed in Note 8.

Risiko Suku Bunga

Interest Rate Risk

Risiko suku bunga merupakan bagian risiko pasar bagi Bank. Risiko suku bunga timbul dari semua layanan perbankan bagi nasabah dalam bentuk simpanan atau dana pihak ketiga (deposito berjangka, giro dan tabungan), kredit yang diberikan, dan rekening administratif (off balance sheet).

Interest rate risk is a part of market risk. The interest rate risk arises from a variety of banking services such as customers’ deposits (time deposits, demand deposits, and savings deposits), loans, and off balance sheet accounts.

79


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

34.

RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Suku Bunga (lanjutan)

Interest Rate Risk (continued)

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penerapan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko suku bunga sesuai dengan batasan, sistem dan prosedur yang telah dibuat untuk menghadapi risiko suku bunga ini. Tujuan utama manajemen risiko suku bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dan pergerakan suku bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan tertentu. Sebagian besar suku bunga atas simpanan nasabah dan kredit yang diberikan adalah suku bunga mengambang, yang langsung berhubungan dengan suku bunga pasar atau suku bunga yang diumumkan secara periodik yang mencerminkan pergerakan suku bunga pasar.

The Bank’s management is responsible for implementing and monitoring the interest risk management policies in accordance with defined limits, system procedures and policy to manage the risk of interest rate. The main objectives of which are to limit the adverse effect of interest rate movements to profits and to enhance earnings within defined parameters. A substantial portion of deposits from customers and loans are entered at floating interest rates, either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market interest rates movements.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur instrumen keuangan terhadap risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2010:

The table below summarizes financial instruments’ exposure to interest rate risks as of December 31, 2010:

Jatuh tempo/ Maturity Period Tanpa bunga/ Sampai dengan 1 bulan/ No Interest Up to 1 month

1-3 bulan/ 1-3 months

3-12 bulan/ 3-12 months

1-5 tahun/ 1-5 years

Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years

Jumlah/ Total

Aset Keuangan

Financial Assets 21.540

-

-

-

-

-

21.540

Cash

Giro pada Bank Indonesia

-

317.396

-

-

-

-

317.396

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada Bank lain

-

5.040

-

-

-

-

5.040

Current accounts with other banks

-

-

248.638

-

-

-

248.638

Efek-efek - bersih

-

-

-

-

-

244.996

244.996

Securities - net

Kredit - bersih

-

45.793

8.343

61.269

174.038

31.900

321.343

Loans - net

Kas

Placement with Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih

and other banks - net

Pendapatan bunga yang masih -

11.582

-

-

-

-

11.582

Accrued interest receivable

Aset lain-lain

38.669

-

-

-

-

-

38.669

Other assets

Jumlah

60.209

379.811

256.981

61.269

174.038

276.896

1.209.204

-

5.778

-

-

-

-

5.778

- Giro

-

166.546

-

-

-

-

166.546

Demand deposits -

- Tabungan

-

78.229

1.896

30.898

67.398

-

178.421

Savings deposits -

- Deposito berjangka

-

16.789

747.891

44.975

5.196

-

814.851

harus diterima

Kewajiban Keuangan Kewajiban segera

Total Financial Liabilities Liabilities due immediately Deposit from customer

Simpanan dari nasabah

Time deposits Deposits from other banks

Simpanan dari bank lain - Giro

-

709

-

-

-

-

709

Demand deposits -

- Tabungan

-

-

12

-

-

-

12

Saving deposits -

- Deposito berjangka

-

-

700

-

-

-

700

Time deposits -

Kewajiban lainnya

-

241

-

-

-

-

241

Other liabilities

Jumlah

-

268.292

750.499

75.873

72.594

-

1.167.258

Total

80


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

34.

RISK MANAGEMENT (Continued) The ranges of interest rates for financial assets and liabilities are as follows:

Kisaran suku bunga atas aset dan kewajiban keuangan adalah sebagai berikut: 2010

2009

Aset Keuangan

Financial Assets

Giro pada Bank Indonesia

0% - 2,5%

0,10%

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain

0% - 2,5%

2,00%

Current accounts with other banks

5,55% - 6,65%

4,5% - 19%

Placements with Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit

and other banks

9,5% - 10,25%

6% - 10%

Securities

6% - 62,09%

19,56% - 22,39%

Loans

Kewajiban Keuangan

Financial Liabilities Deposit from customers

Simpanan dari nasabah - Giro

0% - 2,5%

0% - 2,5%

Demand deposits

- Tabungan

3,5% - 4%

1% - 7%

Savings deposits

-

5% -13%

6,96% - 7,87%

Time deposits

-

- Giro

0% - 2,5%

0% - 2,5%

Demand deposits

-

- Tabungan

3,5% - 4%

1% - 7%

Savings deposits

-

5% -13%

6% - 7%

Time deposits

-

- Deposito berjangka

-

Deposit from other banks

Simpanan dari bank lain

- Deposito berjangka

Risiko Likuiditas

Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada nasabah dan pihak lawan pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that the Bank may unable to meet its obligations to customers and counterparties at maturity.

Bank memantau likuiditasnya dengan menganalisa profil jatuh tempo dari aset dan kewajiban.

The Bank monitors its liquidity by analyzing its maturity profile of assets and liabilities.

ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Pendapatan bunga yang masih harus diterima Aset lain-lain Jumlah

Nilai tercatat/ Carrying value

Kurang dari/ Less than 1 bulan/ month

21.540 317.396 5.040

-

21.540 317.396 5.040

-

-

-

248.638 244.996 321.343

-

45.793

248.638 8.343

38.156

23.113

11.582 38.669

38.669

11.582 -

-

-

-

-

1.209.204

38.669

401.351

256.981

38.156

23.113

450.934

Total

-

LIABILITIES Liabilities due immediately Deposit from customers Deposit from other banks Other liabilities

KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban lainnya

5.778 1.159.818 1.421 241

Jumlah

1.167.258

-

41.946

38.669

Jumlah Aset (Kewajiban) - Bersih

2010

Tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity

-

1-3 bulan/ months

3-6 bulan/ months

Lebih dari/ More than 12 bulan/ months

6 - 12 bulan/ months

756.961 1.421 -

5.778 106.893 241

758.382

112.912

55.132

240.832

(357.031)

144.069

(16.976)

(217.719)

81

55.132 -

240.832 -

ASSETS Cash - Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - net 244.996 Securities - net 205.938 Loans - net Accrued interest receivable Other assets

-

Total

450.934

Net Assets (Liabilities)


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

34.

RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan)

ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Pendapatan bunga yang masih harus diterima Jumlah

Nilai tercatat/ Carrying value

Tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity

Kurang dari/ Less than 1 bulan/ months

23.569 67.527 3.278

-

23.569 67.527 3.278

-

-

-

-

48.195 160.327 929.313

-

127.018 13.157

48.195 88.239

252.884

-

33.309 575.033

ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net

11.224

-

-

11.224

-

-

-

Accrued interest receivable

1.243.433

-

234.549

147.658

252.884

-

608.342

Total

-

LIABILITIES Liabilities immediately payable Deposit from customers Deposit from other banks Other liabilities

KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban lainnya

6.249 1.308.017 20.304 1.925

Jumlah

1.336.495

Jumlah Aset (Kewajiban) - Bersih

Liquidity Risk (continued) 2009

(93.062)

1.925

1-3 bulan/ months

6.249 850.494 17.947 -

3-6 bulan/ months

315.098 2.357 -

76.666 -

1.925

874.690

317.455

(1.925)

(640.141)

(169.797)

Lebih dari/ More than 12 bulan/ months

6 - 12 bulan/ months

76.666 176.218

65.759 65.759 (65.759)

-

Total

608.342

Net Assets (Liabilities)

Risiko Operasional

Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko timbulnya kerugian akibat sistem dan pengendalian yang tidak memadai, kesalahan manusia atau kegagalan pengendalian manajemen, termasuk bencana alam, kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko pengelolaan dana, risiko operasi kustodian, kecurangan (fraud) dan ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Operational risk is the risk arising from losses as a result of inadequate systems and controls, human error or management failure. It includes the threat of natural disasters, systems failure, insurance risk, funds management risk, custodial operations risk, fraud and non compliance with the prevailing regulations and laws.

Kerangka kerja dibentuk untuk memastikan adanya identifikasi dan pengendalian terhadap risiko operasional, termasuk pengendalian atas kebijakan standar, dokumentasi prosedur, praktik usaha serta pengawasan kepatuhan. Pengendalian tersebut akan terus ditinjau kembali dan disempurnakan secara berkala.

A framework is in place to ensure operational risk is identified and controlled. This includes a variety of controls including formal policies, documented procedures, business practices and compliance monitoring. These controls are subject for regular reviews and updates.

Risiko Kepatuhan

Compliance Risk

Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), risiko strategik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank, dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu.

Compliance risk is the risk that may arise due to the non-compliance by the Bank with prevailing regulations of Bank Indonesia and other laws. In practice, compliance risks are inherent with the Bank’s risks in relation to prevailing laws and regulations, such as credit risks to comply with Minimum Capital Requirement, Quality of Earning Assets, Provisions of Allowance for Impairment Loss, Legal Lending Limit, strategic risks relating to requirement of the Bank’s Annual Budgeted Frameworks, and other risk that may arise relating to certain regulations.

Bank telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

The Bank has complied with laws and regulations and other applicable provisions.

82


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34.

35.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

34.

RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Reputasi

Reputation Risk

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.

Reputation risks are risks which are caused by, among others, negative publication of the Bank’s business or negative perception of the Bank itself.

Reputasi berkaitan erat dengan kepercayaan. Tanpa reputasi, maka kepercayaan tidak akan ada karena reputasi merupakan komponen yang sangat penting dalam industri perbankan. Reputasi merupakan salah satu aset Bank yang terpenting, namun justru paling sulit untuk dilindungi. Reputasi bisa menjadi suatu keunggulan kompetitif, namun berpotensi untuk rusak terutama karena perkembangan media dan komunikasi, regulasi yang makin ketat, juga loyalitas nasabah yang menurun.

Reputation is closely related with trust. Without reputation, there will be no trust since reputation is a crucial component in a banking industry. Reputation is one of the Bank’s precious assets, nonetheless it is also the most difficult to guard. Reputation can be a competitive advantage, but also potential to be damaged due to development of news and communication, more tightened regulations and declining in customers’ loyalty.

Untuk mengidentifikasi risiko reputasi di Bank, komponen-komponen atau kegiatan-kegiatan yang diukur meliputi, perkreditan, tresuri dan investasi, operasional dan jasa, teknologi sistem informasi dan MIS dan sumber daya manusia.

In identifying the Bank’s reputation risks, components or activities measured includes credit, treasury and investment, operations and service, information technology system and management information system (MIS) and human resources.

Risiko Strategik

Strategic Risk

Risiko Strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsif.

Strategic risks are risks which are caused by, among others, inappropriate or less responsive in application of the Bank’s strategy and making business decisions.

Bank mengukur risiko strategik pada aktivitas yang ada di Bank yang meliputi perkreditan, tresuri dan investasi serta operasional dan jasa.

The Bank has measured its existing strategic risks which include activities in credit, treasury and investments, and operations and service.

INFORMASI LAINNYA a.

35.

OTHER INFORMATION a.

Berdasarkan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum” Bank wajib memperhitungkan Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Perhitungan ATMR untuk risiko operasional diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang “Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar. Berdasarkan surat edaran tersebut, Bank wajib memperhitungkan ATMR untuk risiko operasional dengan perhitungan beban modal risiko operasional sebesar 5%; 10% dan 15% dari rata-rata pendapatan bruto positif tahunan selama tiga periode terakhir yang berlaku berturut-turut sejak tanggal 1 Januari 2010, 1 Juli 2010 dan 1 Januari 2011.

83

The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) is calculated in accordance with Bank Indonesia regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 regarding “Capital Adequacy Ratio”. Under this regulation, the Bank is required to calculate Risk Weighted Asset (“RWA”) with credit risk, market risk and operational risk. The calculation of RWA with operational risk is stipulated in Bank Indonesia Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 regarding “RWA with Operational Risk Calculation using Basic Indicator Approach”. Based on this circular letter, bank is required to calculate RWA with operational risk in which capital charge with operational risk at 5%; 10% and 15% of average annual positive gross income for the last three periods which effective January 1, 2010, July 1, 2010 and January 1, 2011, respectively.


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

INFORMASI LAINNYA (lanjutan)

35.

OTHER INFORMATION (continued)

Bank telah memenuhi ketentuan BI yang berlaku tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Perhitungan ATMR.

The Bank has fulfilled BI’s regulation regarding Capital Adequacy Ratio and Calculation of RWA.

Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The calculation of CAR as of December 31, 2010 and December 31, 2009 is as follows: 2010

Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) - tanpa memperhitungkan risiko pasar - dengan memperhitungkan risiko pasar - dengan memperhitungan risiko kredit, pasar dan operasional Modal inti Modal pelengkap

Total risk weighted assets by taking into excluding market risk including market risk including credit, market and 1.079.720 operational risk 80.787 Core capital 5.835 Supplementary capital

646.262 646.262

1.079.720 1.079.720

756.544 276.666 22.137

Jumlah modal inti dan pelengkap

298.803

86.622

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) - tanpa memperhitungkan risiko pasar - dengan memperhitungkan risiko pasar - dengan memperhitungan risiko kredit, pasar dan operasional

39,50% 39,50%

8,02% 8,02%

39,50%

8,02%

Capital Adequacy Ratio (CAR) excluding market risk including market risk including credit, market and operational risk

8,00%

8,00%

Minimum Capital Adequacy Ratio

47,62%

4,67%

Ratio of core capital to risk weighted assets

Rasio modal Minimum yang diwajibkan Rasio modal inti terhadap aset tertimbang menurut risiko

b.

2009

Jaminan Pemerintah terhadap Pembayaran Bank Umum

b.

Kewajiban

Government Banks

Total core and supplementary capital

Guarantee

on

Obligations

of

Sehubungan dengan Program Penjaminan Pemerintah untuk menjamin kelangsungan kewajiban pembayaran bank umum, Pemerintah telah membentuk suatu lembaga independen yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menggantikan Unit Pelaksana Program Penjaminan (UP3) berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Pemerintah No. 3 tanggal 13 Oktober 2008 dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang setara.

In connection with Indonesian Government guarantee program to continuously guarantee the payment of liabilities of banks, the Government has established an independent institution, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), replacing the Government Guarantee Implementation Unit (UP3) in accordance with the Republic of Indonesia Law No. 24 Year 2004 dated September 22, 2004 and as further amended by the Government Regulation No. 3, dated October 13, 2008, whereby LPS guarantees third party deposits including deposits from other banks in the form of current accounts, time deposits, certificates of deposit, savings deposits and/or other equivalent forms.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000 untuk masing-masing nasabah per masingmasing bank dengan kriteria suku bunga deposito tertentu.

As of December 31, 2010 and 2009, based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008 regarding the amount of deposit guaranteed by Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of deposits covered by LPS is up to Rp 2,000 per depositor per bank subject to certain criteria of interest rates of deposits.

84


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

INFORMASI LAINNYA (lanjutan)

35.

OTHER INFORMATION (continued) The goverment guarantee premium incurred for the year ended December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 2,166 and Rp 2,724, respectively, are recognized as part of interest expense (Note 21) in the statements of income.

Beban premi penjaminan Pemerintah untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 2.166 dan Rp 2.724 dibukukan pada akun beban bunga (Catatan 21) dalam laporan laba rugi. c.

36.

c.

Perjanjian-perjanjian Signifikan

Significant Agreement

Perjanjian atas Pemanfaatan Jasa Jaringan ATM Bersama tertanggal 31 Maret 2008 dengan PT ArtaJasa Pembayaran Elektronis dengan jangka waktu 3 tahun.

Agreement on Joint Utilization of ATM Bersama Network dated March 31, 2008 by PT Artajasa Pembayaran Elektronis with a term of 3 years.

Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penyelenggaraan Jasa Internet Banking tertanggal 1 September 2010 dengan PT Sigma Cipta Caraka dengan tujuan penyediaan Jasa Manajemen Teknologi Informasi.

Agreement for Developing and Implementing Internet Banking Service dated September 1, 2010 with PT Sigma Cipta Caraka with the purpose of provision of Information Technology Management Services.

KONDISI USAHA

36.

BUSINESS CONDITION

Laporan keuangan Bank terlampir disusun dengan anggapan bahwa Bank dapat melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank mengalami kerugian operasional bersih sebesar Rp 156.323 terutama karena kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan serta kenaikan biaya untuk ekspansi Bank, pada tahun 2009 Bank mengalami kerugian operasional sebesar Rp 170.562 terutama karena kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan. Penyisihan penghapusan tersebut disebabkan oleh menurunnya kemampuan debitur dan penurunan nilai agunan yang diambil alih serta meningkatnya rasio pinjaman yang bermasalah. Pada tanggal 31 Desember 2009, Bank mengalami defisiensi modal sebesar Rp 46.694.

The accompanying Bank’s financial statements have been prepared assuming that the Bank will continue as a going concern. On December 31, 2010, the Bank incurred a net operating loss amounting to Rp 156,323 mainly due to impairment loss on financial and non financial assets and increasing cost of Bank’s expansion and in 2009, Bank incurred a net operation loss amounting to Rp 170,562 mainly due to impairment loss on financial and non financial assets. Allowance for losses caused by the declining ability of the debtor and the decline in value of foreclosed assets and increased the ratio of the non performing loans. On December 31, 2009, the Bank's capital deficiency amounted to Rp 46,694.

Rencana manajemen untuk menghadapi kondisi tersebut antara lain sebagai berikut:

Management plan to deal with these conditions are as follows:

a.

Penambahan likuiditas Bank melalui hutang pemegang saham/afiliasi (dana setoran modal) dari para Pemegang Saham Pengendali. Melakukan right issue pada bulan Juni 2011. Memperbaiki Non Performing Loan (NPL) untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan melakukan penyelesaian kredit bermasalah melalui penagihan, pelunasan dan penghapusbukuan kredit.

a. The addition of liquidity through shareholder/affiliates loans (funds for capital stock) of the Controlling Shareholders. b. Performing rights issue in June 2011. c. Improving Non-Performing Loan (NPL) to comply with Bank Indonesia with the settlement of NPL through collection, payment and write off loans.

Kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan usahanya sangat tergantung dari upaya manajemen dan pemegang saham untuk meningkatkan modal serta menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha dimasa yang akan datang. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.

The ability of the Bank to maintain going concern its operations depends on the efforts of management and shareholders to raise capital and generate sufficient cash flows from operating activities in the future. The accompanying financial statements do not include adjustments that might arise from these uncertainties.

b. c.

85


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

REKLASIFIKASI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN ARUS KAS

37.

RECLASSIFICATION AND RESTATEMENT OF STATEMENT OF CASH FLOWS For comparative purposes, the December 31, 2009 statement of cash flows has been restated to include the additional components of cash and cash equivalents as explained in Note 2a with the effect as summarized in the table below:

Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah disajikan kembali dengan menambahkan komponen kas dan setara kas seperti yang dijelaskan pada Catatan 2a. Dampak perubahan atas penyajian kembali laporan arus kas tersebut diikhtisarkan sebagai berikut: 2009 Seperti Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported

Setelah Penyesuaian/ Adjustment

(167.797)

13.474

(154.323)

Cash flows from operating activities

Arus kas digunakan untuk aktivitas investasi

69.147

-

69.147

Cash flow used in investing activities

Arus kas digunakan untuk aktivitas pendanaan

98.713

-

98.713

Cash flow used in financing activities

Arus kas diperoleh dari aktivitas operasi

63

13.474

13.537

Net increase in cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal periode

94.311

161.739

256.050

Cash and cash equivalents at beginning of period

Kas dan setara kas pada akhir periode

94.374

175.213

269.587

Cash and cash equivalents at end of period

Kenaikan bersih kas dan setara kas

Certain accounts in the financial statements for the year ended December 31, 2009 had been reclassified to conform with the presentation of the financial statement for the year ended December 31, 2010.

Akun tertentu dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 direklasifikasi sesuai dengan penyajian laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek

38.

Penyesuaian/ As Adjusted

PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN BARU

2009 Reklasifikasi/ Reclassification

218 208.304

47.977 (47.977)

AKUNTANSI

38.

Setelah reklasifikasi/ After reclassification

48.195 160.327

Placements with Bank Indonesia and other banks Securities

NEW STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS

FINANCIAL

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi berikut ini:

The Indonesian Institute of Certified Public Accountants has issued revision on the following accounting standards.

Efektif diterapkan 1 Januari 2011

Effective beginning on or after January 1, 2011

pada

atau

setelah

a.

PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan.

a.

SFAS 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements.

b.

PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas.

b.

SFAS 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows.

c.

PSAK 3 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Interim.

c.

SFAS 3 (Revised 2009), Interim Financial Statement.

d.

PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri.

d.

SFAS 4 (Revised 2009), Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements.

86


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)

38.

NEW STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)

e.

PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi.

e.

SFAS 5 (Revised 2009), Operating Segments.

f.

PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa.

f.

SFAS 7 (Revised Disclosures.

g.

PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah Periode Pelaporan.

g.

SFAS 8 (Revised 2010), Events After The Reporting Period.

h.

PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing.

h.

SFAS 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates.

i.

PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama.

i.

SFAS 12 (Revised 2009), Interest in Joint Ventures.

j.

PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi.

j.

SFAS 15 (Revised 2009), Investment in Associates.

k.

PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya.

k.

SFAS 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting for Purnakarya Benefit Program.

l.

PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak Berwujud.

l.

SFAS 19 (Revised 2010), Intangible Assets

m.

PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis.

m.

SFAS 22 Combination.

n.

PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan.

n.

SFAS 23 (Revised 2010), Revenue.

o.

PSAK 24 (Revisi 2009) – Imbalan Kerja.

o.

SFAS 24 (Revised 2010), Employee Benefits.

p.

PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,dan Kesalahan.

p.

SFAS 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors.

q.

PSAK 46 (Revisi 2009) – Pajak Penghasilan.

q.

SFAS 46 (Revised 2009), Income Taxes.

r.

PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset.

r.

SFAS 48 (Revised 2009), Impairment of Assets.

s.

PSAK 50 (Revisi 2009) Keuangan: Penyajian.

Instrumen

s.

SFAS 50 (Revised 2009), Financial Instrument: Disclosures.

t.

PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi.

t.

SFAS 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets.

u.

PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

u.

SFAS 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations.

87

2010),

(Revised

Related

2010),

Party

Business


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan) Efektif diterapkan 1 Januari 2012

pada

atau

38. setelah

NEW STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued) Effective beginning on or after January 1, 2012

a.

ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus.

a.

Interpretation of SFAS 7 (Revised 2009), Consolidation of Special Purpose Entities.

b.

ISAK 9 (Revisi 2009) – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa.

b.

Interpretation of SFAS 9 (Revised 2009), Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities.

c.

ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan.

c.

Interpretation of SFAS 10, Customer Loyalty Program.

d.

ISAK 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik.

d.

Interpretation of SFAS 11, Distribution of NonCash Assets to Owners.

e.

ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer.

e.

Interpretation of SFAS 12, Jointly Controlled Entities: Non-Monetary Contributions by Venturers.

f.

ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.

f.

Interpretation of SFAS 13, Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation.

g.

ISAK 14 – Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web.

g.

Interpretation of SFAS 14, Intangible Assets – Web Site Cost.

h.

ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya.

h.

Interpretation of SFAS 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction.

i.

ISAK 16 – Perjanjian Konsesi Jasa.

i.

Interpretation of SFAS 16, Service Concession Agreement.

j.

ISAK 17 – Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.

j.

Interpretation of SFAS 17, Interim Financial Reporting and Impairment.

k.

PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi.

k.

SFAS 34 Contracts.

(Revised

2010),

Constructions

l.

PSAK 53 (Revisi Berbasis Saham.

l.

SFAS 53 Payments.

(Revised

2010),

Share-Based

m.

PSAK 60 (Revisi 2010) Keuangan: Pengungkapan.

Instrumen

m.

SFAS 60 (Revised Instruments: Disclosure.

n.

PSAK 61 (Revisi 2009) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah.

n.

SFAS 61 (Revised 2009), Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance.

o.

PSAK 63 (Revisi 2009) – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi.

o.

SFAS 63 (Revised 2009), Financial Reporting in Hyperinflationary Economy.

2010) –

Pembayaran –

2010),

Financial

The Bank is still evaluating and has not determined the effects of these standards in the financial statements.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari penerapan standar revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

88


PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (d/h PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39.

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

39.

SUBSEQUENT EVENT

Perubahan susunan Komite Audit

Changes in the composition of Audit Committee

Komite Audit Bank efektif 3 Januari 2011 adalah sebagai berikut:

The Bank’s Audit Committee effective January 3, 2011 are as follows:

Ketua, merangkap anggota Anggota 40.

PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk (Formerly PT Bank Eksekutif Internasional Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Lungguk Goeltom Taufik Hakim

PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

40.

Chairman, concurrently member Member

APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS The financial statements were approved and authorized for issue by the Directors on March 18, 2011.

Laporan keuangan telah disetujui Direksi untuk diterbitkan tanggal 18 Maret 2011.

**********

89



PT Bank Pundi Indonesia, Tbk Jl. R.S. Fatmawati No: 12 Jakarta 12140 T 021 726-0123 F 021 726-7966 www.bankpundi.co.id


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.