SUARA NTB Rabu, 13 Desember 2017
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 9
Kunjungan Wisatawan Kembali Normal Mataram (Suara NTB) – Kunjungan wisatawan dinilai kembali normal. Sebab banyak wisatawan dari luar daerah yang memutuskan untuk berlibur terutama pada akhir pekan. Hal ini membuat para pelaku pariwisata kembali disibukkan untuk melayani setiap wisatawan yang datang. “Iya, kunjungan berangsur normal. Mereka sepertinya sudah tahu kalau di Lombok itu aman. Jadi mereka bisa berkunjung kapan saja tanpa harus khawatir,” kata pelaku pariwisata asal Lombok Timur, Berry Putra, di Mataram, Selasa (12/12). Ia mengatakan sudah ada tiga grup yang sudah melakukan pemesanan untuk berkunjung pada minggu terakhir bulan ini. Bahkan ada pula
wisatawan perorangan yang sudah memesan dan akan berkunjung pekan depan. Hal ini sebagai suatu pertanda bahwa kunjungan sudah semakin membaik dibandingkan dengan dua minggu terakhir. “Meskipun belum sepenuhnya normal, tapi setidaknya ini ada peningkatan dibandingkan sebelumnya. Sebelumnya juga sudah ada yang melakukan pemesanan dan akan berkunjung pada liburan natal dan tahun baru nanti,” ujarnya.
Hal yang hampir sama juga dirasakan oleh pelaku pariwisata asal Kabupaten Lombok Barat Zaenuddin. Ia mengatakan bahwa sudah ada satu grup yang melakukan pemesanan melalui biro perjalanan miliknya. Ia berharap kabar baik ini bisa terus berlanjut, sehingga kondisi pariwisata NTB bisa kembali normal. “Sudah ada yang booking, meskipun tidak banyak tapi ini ada. Kalau sebelumnya kan sepi total, akibat penutu-
pan bandara dan erupsi Gunung Agung. Tapi sekarang sudah ada yang pesan, lumayan,” ujarnya. Ia berharap ke depannya semakin banyak wisatawan yang menggunakan biro perjalanan wisata miliknya. Banyak paket wisata yang ditawarkan, termasuk paket wisata trekking Rinjani. Hanya saja selama tiga bulan ke depan, ia tidak dapat mempromosikan paket Rinjani karena Rinjani akan ditutup. “Kunjungan masih terbilang sepi, tapi bukan berarti tidak ada. Ini saja sudah bagus, dan paket wisata yang ditawarkan juga terbatas. Kalau akhir tahun biasanya kita tawarkan paket tahun baru,” ujarnya. (lin)
Pesta Rakyat Kara-Kara akan Dilakukan di Pantai Lariti
(Suara NTB/ist)
AIR TERJUN TITIAN BATU - Sejumlah wisatawan tengah menikmati kebersamaan di Air Terjun Titian Batu Kawangan.
Berkunjung ke Air Terjun Titian Batu Kawangan Mataram (Suara NTB) – Air Terjun Titian Kawangan berada di Kabupaten Lombok Tengah menyajikan kesegaran yang alami. Bagi wisatawan yang mungkin merasa bosan berkunjung ke pantai, air terjun ini merupakan salah satu alternatif destinasi wisata yang dapat dikunjungi. Air terjun ini berada di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara. Memang tidak banyak yang berkunjung ke air terjun ini, karena belum dimasukkan dalam paket wisata oleh para pelaku pariwisata. Waktu tempuh menuju air terjun ini dari Kota Mataram sekitar 2,5 jam menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Wisatawan disarankan menggunakan kenda-
ran roda dua agar lebih mudah mengakses air terjun ini. Jalur yang dilalui dari Desa Lantan menuju kawasan wisata Titian Batu Kawangan merupakan jalan tanah yang licin dan berdebu. Di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara ini terdapat 9 air terjun yang dapat dikunjungi, salah satunya Air Terjun Titian Batu Kawangan ini. “Saat sampai, semua lelah terbayar. Memang air terjunnya tidak terlalu tinggi dan airnya tidak terlalu deras, tapi suasananya itu sangat menyegarkan,” ujar wisatawan asal Kota Mataram Ririn, di Mataram, Selasa (12/12). Meski demikian, ia menyayangkan di destinasi ini tidak ada fasilitas apapun. Sehingga mengurangi kenyamanan wis-
atawan yang berkunjung. Kendati wisatawan masih bisa menikmati suasana dan keindahan alam di air terjun ini. “Memang tidak ada apaapa karena belum ditata oleh pemerintah. Tapi kita masih bisa menikmati suasananya yang menyegarkan dan bisa foto-foto dengan latar air terjunnya,” ujarnya. Wisatawan hanya dapat menjangkau air terjun ini dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh kurang lebih 25 menit dari parkiran motor. Air terjun ini juga sering disebut dengan Air Terjun Tete Batu oleh masyarakat sekitar. Wisatawan juga akan disambut dengan keramahan penduduk sekitar yang memang sudah terbiasa dengan kedatangan wisatawan. (lin)
Mataram (Suara NTB) – Pantai Lariti merupakan salah satu destinasi wisata di Bima yang belakangan semakin banyak dikunjungi. Tahun depan akan dilakukan pesta rakyat bertajuk Kara-kara di pantai ini. Hal ini merupakan salah satu upaya Pemkab Bima dalam mempromosikan potensi wisata di daerahnya. “Tahun 2018 pada Bulan Februari kita akan adakan pesta rakyat Kara-kara. Karena di Pantai Lariti ada mitos seorang ibu yang sangat mencintai anaknya tapi sudah tidak bisa mendidiknya. Akhirnya sang ibu mengorbankan diri, inilah yang dise-
but Kara-kara,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima H. Abdul Muis melalui sambungan telepon, Selasa (12/12). Ia mengatakan bahwa pesta rakyat ini akan melibatkan seluruh elemen masyarakat di Bima, terutama yang ada di lingkar Pantai Lariti. Termasuk komunitaskomunitas sadar wisata yang ada di Bima. Sebab Pantai Lariti kini mulai dibenahi untuk menyambut lebih banyak lagi kunjungan wisatawan. “Banyak komunitas juga yang sudah siap untuk menyukseskan kegiatan itu. Jadi kami berharap dengan adanya pesta rakyat ini keberadaan Pantai Lariti bisa diketahui oleh banyak orang,” ujarnya. Selain itu, ia juga akan mem-
buat Pantai Lariti sebagai persinggahan wisatawan yang akan berkunjung ke Pantai Pink. Sebab di pantai ini juga akan dibuatkan taman laut yang langsung terhubung ke hutan bakau. Sehingga wisatawan bisa menikmati sensasi berlibur ditemani pohon bakau di sekelilingnya. “Dari Pemkab sendiri sudah berupaya untuk melengkapi berbagai fasilitas di Lariti. Seperti taman laut, jadi wisatawan yang datang bisa benar-benar menikmati waktu berliburnya,” ujarnya. Melalui pesta rakyat Karakara ini diharapkan masyarakat juga bisa lebih sadar bahwa dirinya berada di kawasan destinasi wisata. Seh-
ingga kebersihan dan keamanan bisa tetap terjaga. Sebab dua hal itulah yang menunjang kenyamanan wisatawan saat berkunjung. “Pesta rakyat Kara-kara ini juga memiliki nilai edukasi terutama bagi keluarga. Kami juga berharap nantinya wisatawan bisa menikmati atraksi budaya yang akan disuguhkan,” ujarnya. Sejauh ini memang tidak banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pantai ini. namun dengan adanya pesta rakyat ini, diharapkan bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan. Sebab Pantai Lariti merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Kabupaten Bima. (lin)
Muara Putat Direncanakan Jadi Pusat Kuliner Mataram (Suara NTB) – Kabupaten Lombok Utara memiliki destinasi wisata alam dan menjadi daftar pertama untuk dikunjungi. Selain itu, Pemerintah KLU juga akan membuat destinasi pusat kuliner, yaitu Muara Putat. Sehingga bagi wisatawan yang ingin memanjakan lidahnya, bisa berkunjung ke tempat ini. Pantai Muara Putat berada di Dusun Muara Putat Desa Pemenang Timur Kecamatan Pemenang. Tempat ini dianggap menjadi lokasi pusat kuliner yang strategis di KLU. Sebelumnya, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata KLU Bratayasa mengatakan bahwa ini merupakan salah satu cara Pemkab untuk melengkapi berbagai segmen destinasi di KLU. Sehingga tidak hanya alam, namun wisatawan juga bisa menikmati beragam kuliner khas NTB. Ia mengatakan bahwa saat ini Pemda KLU tengah berupaya untuk memberikan pelayanan dan fasilitas destinasi yang lengkap. Bukan saja infrastuktur atau fasilitas, namun jenis destinasi juga perlu dibuat semakin beragam. Ini menjadi salah satu inovasi yang akan dikembangkan oleh Pemda. “Jadi mau cari destinasi apa saja di KLU ini lengkap. Gunung, pantai, air terjun, wisata budaya dan wisata kuliner. Kami akan terus berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi setiap wisatawan atau tamu kami yang datang berkunjung,” ujarnya. Saat ini, selain tiga gili ada destinasi lain yaitu air terjun di lima kecamatan. Bukan itu saja, ada Eko Wisata Krujuk, Desa Adat Gumantar, Masjid Kuno, Pantai Nipah dan Buani untuk paralayang. Ada pula Wisata Regilius Sembagik, seni kuliner Ombak Beleq dan Muara Putat serta water sport di Tembobor dan Pantai Tebing. “Ada menu utama pariwisata yaitu, wisata bahari menyelam berpusat di tiga gili. Di daratan kita sebut cycling (bersepeda) dan Out Bond (mancakrida) di perbukitan sampai Lereng Gunung Rinjani yang kita sebut trekking,” ujarnya. Ia berharap dengan keberagaman destinasi yang ditawarkan dapat memberikan banyak pilihan bagi wisatawan maupun pelaku pariwisata. Sehingga semua destinasi yang dikembangkan saat ini dapat berkembang dengan baik. (lin)
(Suara NTB/ist)
MUARA PUTAT - Dua orang wisatawan tengah menikmati keindahan Pantai Muara Putat yang ada di KLU.
Banyak Potensi Wisata Lombok Tengah Selain Mandalika Mataram (Suara NTB) – Kabupaten Lombok Tengah memiliki banyak potensi destinasi wisata yang dapat dikembangkan. Tidak saja Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, namun ada pula destinasi-destinasi pendukung lainnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah Lalu Putria mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong untuk memaksimalkan potensi wisata yang ada. Termasuk kawasan destinasi di luar KEK Mandalika. “Lombok Tengah memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dikembangkan dan bisa menjadi tujuan wisatawan. Selain berkunjung ke Mandalika, ada banyak pilihan destinasi wisata lain yang dapat dinikmati oleh wisatawan,” ujarnya. Diketahui bahwa Kabupaten Lombok Tengah memiliki banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Sehingga saat berkunjung, wisatawan tidak hanya dapat menikmati keindahan Mandalika. Namun juga destinasi lain yang tidak kalah menarik untuk disaksikan. Terdapat berbagi jenis objek wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Objek Wisata Alam temasuk hutan dan perairan dalam. Diantaranya Benang
Stokel, Benang Kelambu dan Aik Bukak. Daya tariknya adalah Air Terjun, Outbond Area, Camping, Kolam renang dan keindahan Alam serat pengamatan flora dan fauna. Ada pula objek wisata bahari, diantaranya Pantai Gerupuk, Pantai Awang, Pantai Aan, Pantai Seger, Pantai Kuta, Selong Belanak dan Pantai Mawi. Ada pula Pantai Tomang, Pantai Are Guling, Pantai Pengatap, Rowok, Torok Aik Belek dan Pantai Mawun. Daya Tarik dari pantai-pantai di Lombok Tengah ini selain pasir putihnya, juga perbukitan, ombak untuk surfing, sunset, perkampungan nelayan, budi daya ikan kerapu, budi daya mutiara, pasar ikan tradisional dan terumbu karang. Ada objek wisata alam berupa geologi dan vulkanologi. Diantranya Goa Bengkang, Goa Pengembur, Gunung Rinjani dan Batu Rijan. Gunung Rinjani sangat terkenal sebagai objek wisata. Aktivitas yang bisa dilakukan adalah Trekking, Pengamatan Flora Langka, Pengamatan Fauna langka, Photografi, memancing di danau dan bisa juga dipakai untuk wisata religi. Objek wisata budaya peninggalan sejarah. Diantaranya Dusun Sade dan Dusun Ende yang merupakan rumah tradisional, kampung tradis-
ional, tipologi pemukiman suku sasak, kesenian daerah dan upacara adat. Masjid Kuno Rembitan, Masjid Gunung Pujut adalah masjid kuno, tipologi Pemukiman Suku Sasak dan Upacara Agama. Makam Nyatok, Makam Ketak, Makam Serewe adalah makam Tokoh Agama Islam dan Makam Raja Pejanggik. Aktivitas wisata yang bisa dilakukan adalah belajar menenun, photografi, wisata ziarah, pengamatan upacara agama dan penelitian. Objek wisata budaya tentang kehidupan masyarakat. Kerajinan Gerabah Penujak, Kerajinan Tenun Tradisional Sukarare, Kerajinan Anyaman Rotan atau Ketak Beleke. Aktivitas wisatanya adalah study tour, penelitian, dan berbelanja. Objek wisata buatan seperti olahraga khusus yaitu Pacuan Kuda, Bendungan Pengga, Bendungan Batujai. Sedangkan objek wisata buatan festival khusus, yaitu Peresean, Rudat, Oncer, Gandrung, Amak Abir dan Bau Nyale. Ada pula Gendang Belek, Cilokaq, Menting Lelakaq dan Pagelaran Zikir Madani. Selain itu ada Sanggar Rinjani, Jangger, Ngorek, Jejaranan, Tambur, Genggong, Drama Sakral, Cupak Grantang, Wayang Kulit, Rudat, Macapat, Gansing, Selodor, Engrang, Pencak, Layang-layang dan Main Karet. (lin)