lahraga
Suluh Indonesia, Kamis 5 Agustus 2010
6
Persik Terancam Sanksi JAKARTA - Persik Kediri terancam sanksi tegas dari PT Liga Indonesia jika tidak mampu menggelar pertandingan tunda melawan Persebaya Surabaya sesuai dengan jadwal yang rencananya digelar di Stadion Brawijaya Kediri Kamis ini. “Jika pertandingan gagal digelar ma ka Liga bisa langsung mengeksekusi sesuai dengan manual Liga tanpa menunggu sidang komisi disiplin PSSI,” CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono di Jakarta, kemarin. Sesuai manual jika tak mampu menggelar pertandingan sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya maka tim tersebut dinyatakan kalah WO dan tim lawan berhak menang 3-0. Joko men-
jelaskan pertandingan ulang antara Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya sudah tak bisa dijadwalkan ulang karena sudah tidak ada waktu luang untuk menggelar pertandingan itu. “Tanggal 8 nanti play off akan digelar. Jadi tidak ada waktu lagi untuk menunda pertandingan,” katanya. Pertandingan antara Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya terancam gagal digelar karena ijin pertandingan dari aparat keamanan dicabut karena alasan keamanan. Kondisi itu jelas sangat menguntungkan Persebaya. Jika pertandingan itu batal digelar maka tim asal Surabaya itu berhak lolos ke babak play off dan punya peluang untuk bertahan di
kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2010/ 2011. Pada babak play off yang rencananya digelar di Stadion Jatidiri Semarang Jawa Tengah, anak asuh Rudy Keljes itu akan menghadapi wakil dari tanah Papua yaitu Persiram Raja Ampat. Persik Kediri jika benar-benar tidak mampu menggelar pertandingan selain dinyatakan kalah WO juga harus turun kasta ke Divisi Utama menyusul dua tim lainnya yaitu Pelita Jaya Karawang dan Persitara Jakarta Utara. Sementara itu tim promosi yang akan menggantikan ketiga tim pada Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 adalah Persibo Bojonegoro, Deltras Sidoarjo dan Semen Padang. (ant)
Rio Haryanto Ingin Pertahankan Peringkat SOLO - Pembalap asal Jawa Tengah (Jateng) Rio Haryanto ingin mempertahankan peringkatnya pada Series Grand Prix 3 (GP3) 2010, yang akan berlangsung di arena Belgia, bulan ini. “Di seri GP3 saya menempati peringkat lima, setelah pembalap Meksiko Esteban Gutierrez, Robert Wickens (Kanada), Nico Muller (Swis), Alexander Rossi (Amerika Serikat),” katanya di Surakarta, kemarin. Pernyataan itu disampaikannya usai membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Surakarta. Menurut Rio, persaingan di kejuaraan GP3 sangat ketat, sehingga untuk menempati urutan lima besar tersebut sudah baik. Ia sebelumnya juga pernah menjuarai GP3 Series di Istanbul,
Turki, pada 30 Mei 2010. Pembalap berusia 17 tahun yang bergabung tim Manor Racing itu mampu masuk finis terdepan. Dalam seri tersebut Rio mampu mencatat waktu terbaik 27 menit 8,058 detik atau terpaut 2,206 detik dari pembalap Miki Monras (Kanada) dan berhasil memperbaiki peringkatnya dari posisi ke-16 ke posisi ketujuh pada klasemen sementara GP3. “Saya ingin tetap bertahan diperingkat lima besar, pada race di Belgia nanti,” kata Rio yang juga pembalab peraih penghargaan IMI Awards 2010 karena prestasinya mengharumkan nama bangsa di pentas balap internasional. Menyinggung pembalap kelas internasional yang masih mencari SIM, kata Rio, sebagai seorang pembalap harus mem-
beri contoh yang baik kepada teman-teman remaja dalam ketertiban lalu lintas di jalanan. “Saya mencari SIM A dan C sesuai prosedur karena pelayanan juga sudah cepat dan mudah,” kata Rio. Meskipun dirinya seorang pembalap bukan kemudian terus mencari SIM lebih mudah dibanding orang biasa, tapi justru memberi contoh bagi pemuda sekarang untuk mengurus SIM sebagai syarat perlengkapan pengemudi. Sementara Wakil Kepala Satlantas Poltabes Surakarta, AKP Suwito, menjelaskan, Rio Haryanto datang ke Satlantas untuk membuat SIM A dan C sesuai prosedural. Menurut Suwito, meskipun Rio Haryanto sebagai pembalap terkenal, tetapi dia tetap mentaati tertib lalu lintas. Hal itu, bisa dicontoh para remaja sekarang. (ant)
Telkom Kembali Dukung Tour d’Indonesia JAKARTA - PT Telkom Indonesia kembali mendukung penuh pelaksanaan balap sepeda paling bergengsi di Indonesia yaitu “Speedy Tour d’Indonesia 2010" yang akan menempuh jarak 1.172,6 kilo meter. Sebelumnya, PT Telkom Indonesia telah mendukung penuh pada “Speedy Tour d’Indonesia” tahun 2008 dan 2009 yang mengambil rute dari Jakarta hingga Denpasar, Bali. Untuk tahun ini pelaksanaannya mulai 24 Oktober hingga 4 November. “Kami senang bisa berpartisipasi pada even internasional ini. Kami ingin pembalap Indonesia mampu menjadi yang tercepat seperti Speedy,” kata Direktur PT Telkom Indonesia Rinaldi Firmansyah di sela penandatanganan nota kesepahaman dengan PB ISSI di Jakarta, Rabu. Menurut dia, selain mendukung penuh pelaksanaan balap sepeda terbesar di Indonesia, pihaknya juga mendukung penuh media pendukung termasuk internet bagi yang terlibat pada even yang telah masuk kalender “United Cycling Internationale” (UCI). “Speedy Tour d’Indonesia” 2010 dari Jakarta menuju Denpasar, Bali, ini selain akan merebutkan Piala Presiden Republik Indonesia juga merebutkan uang
tunai sebesar 100 ribu dolar AS. “Speedy Tour d’Indonesia selain digunakan untuk pembinaan atlet juga untuk mendorong kepariwisataan Indonesia serta menjawab kekhawatiran dunia terkait dengan isu krisis lingkungan dan energi,” katanya menambahkan. Sementara itu, Ketua Umum PB ISSI Panny Tanjung mengaku senang dengan diadakannya kembali balapan terbesar di Indonesia yang didukung penuh oleh PT Telkom Indonesia, seperti dua balapan sebelumnya. “Kami yakin, pelaksanaan tahun ini akan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kami berharap, seluruh pembalap yang hadir mampu memberikan yang terbaik,” ujarnya saat dikonfirmasi. “Speedy Tour d’Indonesia 2010" dibuka dengan “Team Time Trial” (TTT) di Jakarta sejauh 60 km. Dilanjutkan BandungCirebon 155 km, Cirebon-Pekalongan 135 km, Pekalongan-Semarang 104 km, Semarang-Yogyakarta 143,8 km. Selanjutnya rute terpanjang yaitu Yogyakarta-Madiun (Sarangan) 195,3 km, Madiun (Sarangan)-Surabaya 182 km, Gilamanuk-Denpasar 147 km dan ditutup dengan Renon-Criterium 50 km. (ant)
Suluh Indonesia/ant
TOUR D’INDONESIA - Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Rinaldi Firmansyah mencoba mengayuh sepeda, pada pengumuman lomba balap sepeda Speedy Tour D’Indonesia 2010, di Jakarta kemarin.
Bisnis Jakarta/ant
PEMAIN NATURALISASI - Irfan Bachdim, (kanan) mencetak dua gol ke gawang Garuda Putih dalam laga amal di Stadion Gajayana Malang, kemarin.
Pemain Blasteran Menangkan Garuda Merah MALANG - Pemain blasteran (keturunan indonesia), Irfan Bachdim yang bermain di FC Utrecht en HFC Haarlem, Belanda, mampu memenangkan tim Garuda Merah atas Garuda Putih 4-1 dalam laga amal yang berlangsung di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur, Rabu Sore. Irfan dalam pertandingan ini mencetak dua gol pada menit ke 11 dan 75, sementara pemain blasteran lainnya, Kim Jeffry Kurniawan yang bermain di FC Heidelsheim, Jerman, mencetak satu gol di menit ke 7. Sedangkan gol terakhir untuk Tim Garuda Merah dicetak pemain Persiba, Ferry Ariawan di menit ke 76, dan gol satusatunya untuk Tim Garuda Putih dicetak juga oleh Pemain Persebaya, M Taufik di menit ke 62. Dalam pertandingan persahabatan itu, Tim Garuda Merah yang diasuh oleh Pelatih Subangkit, sejak babak pertama sudah menguasai pertan-
dingan dan penyerangannya dibangun secara rapi, sehingga ketika pertandingan baru berjalan tujuh menit, telah mampu mencetak gol melalui kaki Irfan Bachdim dengan memanfaatkan umpan terobosan Ahmad Bustomi. Sementara itu, Tim Garuda Putih yang diasuh Pelatih Jaya Hartono lebih banyak bermain bertahan dan kurang kerja sama, sehingga Jaya Hartono menarik keluar pemain “blasteran” yang memperkuat Tim Garuda Putih, Alesandro Trabucco pada menit ke 25 dan digantikan oleh M Taufik. Pergantian pemain akhirnya membawa hasil, dan Tim Garuda Putih yang dimotori Eka Ramdani berhasil memperkecil kedudukan melalui kaki M Taufik di menit 62. Meskipun mampu memperkecil kekalahan, namun hingga akhir pertandingan Tim Garuda Merah tetap meme-
nangkan pertandingan atas Garuda Putih dengan skor 4-1. Ditemui usai laga, Irfan Bachdim mengaku senang dengan pertandingan amal ini, sebab dia melihat pemain-pemain muda Indonesia mempunyai bakat, sehingga hanya butuh waktu saja untuk bisa bermain seperti tim-tim yang ada di Belanda. “Saya rasa permainan anak muda Indonesia tidak kalah dengan Belanda, dan hanya butuh waktu saja agar bisa bermain seperti tim-tim yang ada di Belanda. Saya juga senang bisa bermain dengan teman-teman di Indonesia,” ujar Irfan yang berkeinginan sekali bermain di Indonesia ini. Irfan berharap, dirinya bisa cepat bergabung dengan teman-temannya di Indonesia, meski saat ini masih terkendala dengan status kewarganegaraannya di Belanda. “Saya sangat berkeinginan bermain di sini, dan saya suka bermain di
Indonesia,” katanya. Sementara itu, Pelatih Tim Garuda Merah, Subangkit menilai, permainan dari pemain blasteran sangat bagus dan mempunyai kelebihan ketrampilan dibanding pemain muda Indonesia. Namun secara keseluruhan, pemain muda Indonesia tidak kalah. “Pemain muda kita tidak kalah, sebab mereka juga mampu mengimbangi permainan pemain blasteran,” katanya. Ketua Penyelenggara pertandingan, Irwantoro, mengatakan, hasil dari laga amal ini akan disumbangkan kepada dua tokoh yang sangat peduli terhadap perkembangan sepakbola di tanah air, yakni Lucky Acub Zaenal serta Rusdy Bahalwan. “Hasil tiket dari laga amal ini akan kita sumbangkan kepada dua tokoh tersebut, sebab perjuangan mereka sangat besar dan patut mendapatkan perhatian dan penghargaan,” katanya. (ant)