KIPRAH REMAJA
Maria dan Ika
Raih NUN Tertinggi Se-Bali MBP/made sueca
Maria dan Ni Putu Ika Maharani, peraih ranking I dan II NUN SMA Jurusan IPA se-Bali.
S
udah menjadi budaya, setiap tahun siswa SMAN 4 Denpasar meraih predikat peraih Nilai Ujian Nasional (NUN) tertinggi di Bali. Tahun ini, dua siswanya meraih ranking I dan II di Jurusan IPA.Pelajar lain perlu belajar dari perjuangan Maria Septiana Parmonang yang meraih NUN terbaik I di Bali dan Ni Putu Ika Regina Maharani yang meriah ranking II terbaik di Bali. Maria meraih nilai total 564,5. Sementara Ika Regina Maharani mendapat nilai total 560,5. Baik Maria dan Putu Ika mengaku tak terbayang akan menembus prestasi meraih nilai UN terbaik di Bali. Bahkan, Maria sebelumnya hanya bertekad menjadi yang terbaik di sekolah. ”Saya tak pernah kepikiran meraih nilai terbaik I di Bali, ini betul-betul kejutan,” ujarnya. Hal yang sama diungkapkan Putu Ika mengingat persaingan dan siswa pintar di SMAN 4 Denpasar sangat merata. Makanya, dia hanya memiliki target bisa lulus dan diterima di SNMPTN. Anak ketiga pasangan Ni Ketut Sukerti dan Ketut Kertanegara asal Sesetan ini mengaku semua sukses ini berkat Tuhan dan perjuangan. Dia
18
23 - 29 Mei 2016
mendapat pembinaan fokus UN dari sekolah sejak pukul 07.00 hingga 18.00 wita. Di samping itu mendapat dukungan orangtua, juga bimbel dan lingkungan sekitarnya. Hanya saja cara belajar Maria tak sama dengan siswa lainnya. Dia rata-rata belajar 15 jam sehari untuk enam mata pelajaran yang di-UN-kan. Bahkan, nyaris waktu bermainnya habis untuk persiapan UN selama enam bulan ini. Sejak pagi dia belajar di sekolah hingga pukul 18.00 wita. Setelah itu sejak pukul 19.00 belajar di bimbel hingga pukul 20.15 Wita. Sepulang dari bimbel belajar latihan soal lagi di rumah hingga pukul 01.00 dini hari. Jika tak ada jadwal les di bimbel, Maria belajar berkelompok untuk menghilangkan kejenuhan. Dia memiliki kelompok belajar Tim Sukses UN yang beranggotakan lima siswa. Makanya, Maria yang menentukan pilihan di FK Universitas Negeri Jember ini baru merasa plong setelah meraih NUN tertinggi di Bali. Ni Putu Ika Maharani juga memiliki jam belajar 15 jam sehari. Anak pertama pasangan Desak Putu Eka Sutris-
nawati dengan I Made Wijaya Antara asal Pecatu ini tak merasa bosan belajar 15 jam karena sudah menjadi kebiasaan hidupnya. Hanya saja, dia sehabis bimbel tak langsung belajar ala Maria, namun gadis ini baru belajar pukul 03.00 dini hari. Tentu jam–jam ketika remaja lain sedang tidur nyenyak. Dia juga memiliki kelompok belajar ala Maria dengan anggota tujuh siswa. Di kelompok ini mereka saling sharing pelajaran atau belajar dan mengajar. Soal isu miring yang menyebut banyak siswa bawa HP ke ruangan, kedua siswa ini menegaskan di SMAN 4 Denpasar tak sampai ada siswa membawa HP karena menggunakan UNBK. “Kuncinya belajar fokus, jangan melirik soal siswa lain,” ujar Maria. Putu Ika Maharani yang memilih FK di Universitas Sebelas Maret juga membantah isu tersebut. Buktinya, dia duduk di kursi paling depan sangat tak mungkin tengak sana-tengok sini. Apalagi, pengawasannya juga superketat. “Inilah yang namanya kerja keras dan berkat perjuangan,” tegasnya. z Made Sueca