KARANGASEM
Senin Wage, 31 Oktober 2016
13
Warga Subak Persoalkan Pabrik Beton
SABET PRESTASI - Puluhan siswa SMPN 2 Amlapura yang menyabet prestasi kabupaten, provinsi dan nasional beberapa bulan ini.
28 Prestasi Prestisius Siswa SMPN 2 Amlapura
Pemuda Mesti Kian Terlecut Berprestasi
Amlapura (Bali Post) – Sebanyak 28 prestasi siswa, baik tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional disabet siswa SMPN 2 Amlapura dalam beberapa bulan ini. Terkait bulan bahasa dan Sumpah Pemuda ke-88 tahun ini, puluhan siswa berprestasi itu dikumpulkan dan diberi dorongan semangat oleh para guru, termasuk Kepala Sekolah I Wayan Gede Suastika, S.Pd., M.Si. di sekolah setempat, Sabtu (29/10) . Para guru berharap peringatan Sumpah Pemuda yang sudah ke-88 tahun ini dapat memotivasi pelajar yang merupakan komponen pemuda penerus bangsa ini agar terlecut terus belajar. Jangan ada yang menyia-nyiakan waktu mudanya untuk belajar, berkarya dan berprestasi. ‘’Mereka yang disiplin dan bekerja keras akan menjadi juara dan berpeluang memenangkan masa depannya. Cita-cita diupayakan untuk digapai. Dalam hidup, itu paling penting,’’ kata Suastika. Sederet prestasi yang disabet, kata salah seorang guru setempat Nyoman Winta, S.Pd., seperti juara satu atas kebersihan dalam rangka HUT Kota Amlapura tahun ini. Prestasi itu berkat kerja keras keluarga besar sekolah menata sekolah di tengah kota itu. Sekolah ini juga ditetapkan sebagai sekolah berintegritas oleh Menteri Anies Baswedan, Desember 2015. SMPN 2 Amlapura ditetapkan sebagai ikon pendidikan dasar dan sekolah favorit itu pada penilaian tim verifikasi peningkatan mutu pendidikan Dirjen Pembinaan SMP N0: 1870/D3/KP/2016. Dari 28 siswa setempat yang menyabet juara tingkat provinsi dan nasional di antaranya Santi Rahayu Adiari juara I Lomba Debat Bahasa Indonesia Provinsi, Gita Cahyani juara III Geguritan Remaja Putri UDG Provinsi, Candrani Dewi juara I Lomba Cipta Lagu HUT TNI tingkat regional Bali, NTB, NTT. Dia juga juara II Lomba Karaoke Pop Bali. Narumi Nandeari juara III Lomba Essay Agama Hindu di Unud. Sementara Jovanca Dewi juara Harapan I Lomba Essay SMP Provinsi, Ratih Padmarani yang bercita-cita menjadi dokter spesialis anak itu dua kali juara I lomba berbusana ke pura putri dan lomba busana berpasangan ke pura, serta Oka Dharmayudha yang bercita-cita menjadi ahli fisika itu diantaranya juara III pada Bali Mandara Competition. (013/k100)
Amlapura (Bali Post) Sebuah pabrik beton di Banjar Dinas Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Manggis, Karangasem dipersoalkan warga sekitar. Penolakan warga dipicu polusi yang ditimbulkan. Polusi ditengarai bisa mengganggu warga dan tanaman warga subak abian di sekitarnya. Sedangkan pemilik lahan dan investor menilai polusi tidak akan terjadi. Alasannya, dampak lingkungan pabrik beton ini sudah dipikirkan sejak awal dengan mengantongi rekomendasi UKL/UPL dari Pemkab Karangasem. Penolakan pabrik beton ini datang dari warga Subak Abian Taman Sri Yeh Malet. Klian Subak Wayan Galang, belum lama ini mengatakan saat rapat internal subak. Dikatakan ada 115 orang anggota yang menyatakan menolak dari 120 orang krama subak. Alasannya, subak ini tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan pembangunan pabrik, meski seluruh anggota subak sebenarnya anggota banjar adat. Anggota banjar adat sekitar 300 orang. “Warga kami makin tersinggung setelah pihak investor sudah mengurus izin sebelum ada sosialisasi dengan warga subak. Sosialisasi baru dilakukan dengan warga banjar adat saja,” kata Wayan Galang. Warga subak mengkhawatirkan dampak dari keberadaan pabrik beton ini. Pertama, dampak polusinya bagi tanaman anggota subak, seperti kelapa, pisang dan pohon sawo. Kedua, limbahnya bagi lingkungan sekitar. Ada juga kekhawatiran polusinya mengganggu pernapasan
hingga suara bising, karena lokasi pabrik dekat jalan raya dan pemukiman warga sekitar Yeh Malet. Alasan penolakan mereka diperkuat dengan fakta beberapa pengusaha pabrik beton sebelumnya di wilayah Yeh Malet yang meninggalkan begitu saja lahan yang dikontrak dari warga lantaran merasa rugi setelah usahanya berjalan. Salah satunya disebutkan pabrik beton yang terbengkalai sampai sekarang ada di wilayah Banjar Adat Pengalon, persisnya di sebelah utara Kantor Perbekel Desa Antiga Kelod. Ada ratusan beton berbentuk huruf U yang ditinggal investornya, sehingga membuat lingkungan sekitar menjadi kumuh. Izin UPL-UKL Belum Terbit Pemilik lahan yang dikontrak investor Ida Bagus Adnyana, mengatakan proses sosialisasi sebelumnya sudah dilakukan dengan Banjar Adat Yeh Malet. Saat itu, kata dia mayoritas warga sekitar
PABRIK BETON - Lokasi pabrik beton di Banjar Dinas Yeh Malet saat ini sudah ditutup. Tidak ada aktivitas lagi di dalamnya. tidak menyampaikan adanya penolakan. Sehingga pihak investor dari PT Catur Mandala Prima langsung mengajukan proses izin kepada pemerintah daerah. Hasilnya, pabrik beton ini sudah memegang Surat Rekomendasi Bappeda, Izin Pemanfaatan Ruang serta Rekomendasi UPL/UKL sudah ditanda tangani kepala instansi terkait. Tetapi, meski sudah menenuhi syarat, izin UPL/UKL belum juga terbit. Akibatnya, pihak perusahaan juga belum bisa mengurus IMB. “Saya tidak tahu kenapa proses perizinan ini terkesan dihambat,” kata Ida Bagus
UNDIAN - Klian Banjar Dharma Cita Winangun, Gede Padang mengambil undian disaksikan sekitar 700 krama banjar.
Dibangun ’’Rest Area’’
Hasil rapat Subak Abian Taman Sri Yeh Malet, kata Wayan Galang sudah menyerahkan persoalan ini kepada pemerintah daerah. Sekarang keputusannya juga diserahkan kepada pemerintah daerah. Kalau memang dinilai layak dibangun di sana, warga subak disebutnya tidak akan mempersoalkan, asalkan keputusan pemerintah daerah itu disosialisasikan kepada warga subak. Tetapi, kalau memang dinilai tidak layak sebaiknya dihentikan. “Semestinya kami yang diajak rembug lebih dulu,” kata Galang. (kmb31)
Semarak Bulan Bahasa di SMA PGRI 1 Tiga Siswa Juara di Monarch
Semarak HUT Ke-7 STT Dharma Santhi Winangun Subagan
Amlapura (Bali Post) – Puncak HUT ke-7 Seaa Teruna Teruni (STT) Dharma Santhi Winangun, Banjar Dharma Cita Winangun, Subagan, Karangasem berlangsung cukup meriah di balai banjar setempat, Sabtu (29/10) malam. Panggung dihias dan ditata semarak dengan aneka balon. Saat puncak acara ditandai peniupan lilin, juga belasan kembang api menggema mewarnai di langit banjar itu. Dari pantauan selama ini, STT itu beranggotakan 50 orang termasuk cukup rajin menggelar kegiatan. Tokoh pemuda setempat Ngurah dan Klian STT Wayan Dandi Artha, mengatakan pihaknya sampai tiga hari sebelumnya tak sempat tidur nyenyak menyiapkan kegiatan itu. Sebelum acara puncak, pagi hari Sabtu itu digelar lomba menggambar dan mewarnai gambar, tak kurang dari 50 siswa SDN 2 dan SDN 9 Subagan, SD terdekat di banjar itu. Selain itu juga lomba lari karung, memasukkan kelereng dan berbagai jenis lomba lainnya yang bersifat mempersatukan generasi muda setempat. Bakti sosial berupa ngaturang ayah mareresik di Pura Kahyangan Desa, serta malam puncak HUT juga diisi penyerahan bingkisan bagi sejumlah warga lanjut usia. Tema HUT STT kami tahun ini, “Pemuda Bersatu Indonesia Maju”. Tema itu dikaitkan dengan ke-88 tahun Sumpah Pemuda 28 Oktober ini,’’ tambah Klian Banjar Dharma Cita Winangun I Gede Padang, S.H. tampak bangga. Puncak HUT selain dimeriahkan tiga penyanyi pop Bali yang cukup kondang seperti AA Raka Sidan, Rai Peni dan Mang Nanik juga ditampilkan Band STT setempat, serta lawak Dek Winarta, dkk. Dek Winata sendiri adalah pemuda asal Subagan, namun dia merantau ke Denpasar. Penampilan Dek Winarta, dkk., juga lumayan mengocok perut tidak kurang 700 warga anak-anak sampai warga lansia. (013/k25)
Adnyana. Saat ini lokasi pabrik beton seluas satu hektar ini tanpa aktivitas. Pintu gerbangnya sudah digembok. Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu I Ketut Sumarta, dimintai konfirmasi perihal proses izin pabrik beton ini mengakui menunda proses penerbitan izinnya. Alasannya, setelah proses perizinan terjadi, pabrik beton ini mengundang pro kontra di tengah masyarakat sekitar. Pihaknya menegaskan, baru akan mengambil sikap ketika situasi warga sekitar sudah kondusif.
Bali Post/013
LOMBA PIDATO - Ketua KNPI Karangasem IGP Parwata dan peserta lomba saat pembukaan lomba pidato terkait Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda.
35 Wakil SMP Ikuti Lomba Pidato MGMP Ratih, Siswi SMPN 2 Amlapura Juara I Amlapura (Bali Post) – Sebanyak 35 siswa SMP/MTs di Karangasem, Minggu (30/10) kemarin di gedung UKM Center bersaing dalam lomba pidato terkait bulan bahasa dan Sumpah Pemuda ke-88. Hasilnya, siswi kelas IX SMPN 2 Amlapura Putu Ratih Padmarani menjadi yang terbaik. Dia menyabet juara I pada lomba yang digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (MGMP BI) tingkat SMP Kabupaten Karangasem itu. Ratih Padmarani, putri pasangan dr. Gede Parwata Yasa- Drg. Luh Sri Panca Parwitasari itu, selama ini beberapakali juara pada berbagai lomba di Karangasem. Juara II pidato itu digondol Ali Yuda Farabi siswa Mts Amlapura dan juara III Reni Ayu Udiyani siswi SMPN 5 Amlapura. Juara Harapan I dan II masing-masing Hikmatul Kamila, siswi MTs Maarif, dan Yoga Pradnya Santika siswa SMPN 1 Manggis. Lomba pidato itu bertema ‘’Peran Pemuda Dalam Peningkatan Karakter Bangsa Menuju Karangasem yang Cerdas, Bersih dan Bermartabat.’’ Lomba dibuka Kadisdikpora Karangasem Gede Ariyasa. Kegiatan selain
dihadiri ratusan siswa dan guru pendamping, juga Kepala Kesbangpolinmas Karangasem IBP Suastika, serta Ketua KNPI Karangasem IGP Parwata dan Sekretaris Gus Sombi. Tiga orang dewan juri lomba itu, Ida Bagus Widiasa Keniten, Sucipto dan Wayan Putu SP dari unsur KNPI Karangasem. Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP di Karangasem Drs. Wayan Kerti mengatakan, lomba pidato itu dalam rangka memupuk lahirnya orator yang mampu menyerap dan menyampaikan gagasan, aspirasi secara beretika. Di lain pihak, Kadisdikpora Gede Ariyasa mengapresiasi lomba pidato yang digelar MGMP BI SMP itu. Menurutnya, sangat penting MGMP BI menggelar kegiatan kebahasa Indonesia-an. ‘’Kalau sampai guru MGMP BI tak menggelar kegiatan kebahasaan pada bulan bahasa, lalu apa kata dunia? Artinya dedengkot bahasa tak menggelar kegiatan pada bulan bahasa, bagaimana dengan yang lain? Bahasa itu menunjukkan bangsa dan karakter kita, jadi mari terus belajar berbahasa Indonesia yang baik,’’ ujar Ariyasa. (013/k100)
Amlapura (Bali Post) – Perayaan Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda berlangsung semarak di SMA PGRI 1 Amlapura, Sabtu (29/10) lalu. Berbagai kreativitas siswa ditampilkan di panggung pada puncak acara dan lomba inovatif digelar. Sebelumnya tiga siswa setempat juga menyabet tiga gelas juara pada berbagai lomba terkait HUT Monarch Candidasa. Kepala SMA PGRI 1 Amlapura Drs. I Ketut Jelantik, M.Si. menyampaikan tiga siswa yang meraih juara pada lomba tingkat kabupaten itu, di antaranya juara I memasak (cooking) Seprianta dan Suardika. Maria dan Paramartha juara II pada lomba lainnya, serta juara III disabet lomba table set up oleh Diah Risma. Di SMA PGRI siswa juga diberikan keterampilan di bidang kepariwisataan dan komputer. Mereka dibimbing guru tata bhoga Putu Tuari, S.Pd. ‘’Siswi kami, Ayu Martini juga menyabet juara harapan I lomba pidato tingkat kabupaten yang digelar KNPI Karangasem pekan lalu,’’ ujar Jelantik. Dikatakan pria asal Desa Ababi itu, semarak Bulan Bahasa seluruhnya diprakarsai dan digelar OSIS dan MPK setempat. Ketua OSIS Dewa Ayu Agung Sinthia Dewi mengata-
kan, tema Bulan Bahasa tahun ini, ‘’Melalui Peringatan Bulan Bahasa Kita Tingkatkan Kreativitas, Prestasi Akademik dan Non Akademik’’. Dewa Ayu mengatakan, lomba yang digelar memeriahkan bulan bahasa itu, seperti news report, puisi bahasa Bali, puisi bahasa Indonesia, lomba Pidato Sumpah Pemuda, lomba bidang kepariwisataan seperti front office, FB service dan FB produce, futsal, lomba foto selfie cinta sekolah, karaoke dan lomba desain pamflet. Saat itu seluruh kreativitas siswa serta juara I peserta lomba mendapatkan kesempatan tampil di panggung. Tak ketinggalan grup lawak siswa, diiringi sekaa gong siswa membuat tak kurang 629 siswa setempat girang penuh kekeluargaan. Kasek Ketut Jelantik mengatakan, kegiatan lomba itu dalam rangka menggali dan mendorong kreativitas dan kemampuan siswa. Tujuannya mendisiplinkan dan menarik minat, bahwa bersekolah di SMA PGRI itu akan mendapatkan keterampilan hidup yang lebih. ‘’Saat ada lomba serupa mewakili sekolah, siswa kita sudah siap tampil. Karena mereka sudah disiapkan sejak awal, di mulai dari berani tampil di sekolah,’’ tandas Ketut Jelantik. (013/k100)
KREATIVITAS SISWA - Kepala SMA PGRI 1 Karangasem Ketut Jelantik, pengawas pendidikan Gede Jabang dan ratusan siswa bergembira menonton kreativitas siswa.
Atasi Kemacetan Jalur Klungkung-Karangasem
Sejak lokasi galian C dipusatkan di Kecamatan Kubu, aktivitas kendaraan menuju lokasi tersebut kian padat. Kendaraan yang didominasi truk ini membuat akses jalan ke Karangasem maupun sebaiknya kian krodit. Bagaimanakah kira kita solusi ideal mengatasi kemacetan tersebut?
PARA pelaku pariwisata berulang kali mengeluhkan soal macetnya lalu lintas ke Karangasem, utamnya setelah Goa Lawah. Walau banyak keluhan, tetapi belum ada solusi efektif mengatasi ini. Seorang sopir angkutan wisata Wayan Eka, Minggu (30/10) kemarin mengatakan belakangan ini jalur utama menuju kabupaten di ujung timur Pulau Bali ini makin krodit akibat lalu-lalang truk-truk galian C, baik truk yang sedang ngosong (tanpa muatan) ataupun yang sedang mengangkut material. “Sejak dialihkannya eksploitasi galian C ke Kecamatan Kubu, kekroditan arus lalilintas di jalur Amlapura-Klungkung makin parah,” kelut Oka yang setiap hari lalu lalang
ke Karangasem mengantar turis. Kondisi itu terjadi disebabkan berbagai faktor. Selain karena truk yang melaju pelan bersamaam saat mengangkut material, juga akibat aktivitas parkir truk di pinggir jalan. Truk-truk galian C biasanya parkir memakan hampir separuh badan jalan di tempat-tempat padat lalulintas. Kekroditan itu terjadi hampir setiap hari, mulai dari jalur Kubu-Amlapura dan Amlapura-Klungkung. Kemacetan belakangan ini terjadi sepanjang hari. Baik siang atau malam, atau pun hari libur atau tidak. Kondisi arus lalulintas dari dan menuju Karangasem terus mendapat keluhan para pelaku wisata. Sebab, kroditnya jalur mengakibatkan waktu
tempuh ke objek-objek wisata menjadi makin lama. Jika ini dibiarkan terus-menerus, maka akan berdampak buruk terhadap aktivitas pariwisata di Karangasem. Agar tidak semakin parah, mereka berharap pemerintah daerah segera melakukan langkahlangkah penanganan. Misalnya menyediakan rest area yang bisa dimanfaatkan truk untuk istirahat. Dengan rest area yang mencukupi, diharapkan sopir truk galian C tak lagi istirahat di badan jalan. Selain rest area, masalah standar tonase juga harus ditegakkan sebagaimana perintah Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa. Hal itu penting dalam upaya mengurangi risiko kecelakaan maupun kerusakan akses jalan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Karangasem I Wayan Sutapa, mengakui aktivitas truk galian C memang memberi dampak serius terhadap kondisi lalulintas dari dan menuju Karangasem. Menyikapi kondisi tersebut, menurut dia tahap awal Pemkab Karangasem akan menyiapkan dua rest area yang rencanakan dibangun tahun 2017. Dengan adanya rest area tersebut, nantinya tidak boleh lagi truk istirahat di sembarang tempat. Lokasi pertama di wilayah Berina, tepatnya di wilayah Banjar Kaang-Kaang, Desa Kertamandala, Kecamatan Abang yang memanfaatkan tanah negara. Sedangkan yang kedua sudah dirancang memanfaatkan lahan Pasar Seni Manggis.
“Peningkatan volume truk pada jalur ini jelas menimbulkan krodit. Kami siapkan langkah-langkah antisipasi ini agar tidak semakin parah,,” katanya. Sebelumnya, saat aktivitas eksploitasi juga ada di kecamatan lain selain Kubu, kondisi lalulintas di ruas jalan utama Amlapura-Klungkung relatif nyaman. Kondisi jalan masih mampu menampung volume kendaraan meskipun pada saat-saat tertentu juga menimbulkan kemacetan atau lebih tepatnya tersendatnya arus lalulintas. Hal itu disebabkan truk-truk galian C yang sarat beban sulit disalip, karena kondisi ruas jalan Amlapura-Klungkung relatif sempit. (gik)