HIBURAN
18
Minggu Kliwon, 30 Agustus 2009
Konser Perdana BRTV 2009
Polling Finalis Favorit dengan Kartu Pos Denpasar (Bali Post) Konser BRTV kembali digelar Bali TV. Ajang pencarian bakat menyanyi yang dimulai sejak 2004 ini menggelar konser perdananya yang ke-6 kalinya Sabtu (29/8) kemarin di Wantilan Gedung Pers Bali K. Nadha. Berbeda dengan BRTV sebelumnya, BRTV 2009 kali ini tidak menampilkan finalis perwakilan masing-masing kabupaten di Bali. Untuk tahun ini, audisi diadakan di
satu tempat yaitu di Bali TV. Tujuan audisi di satu tempat adalah memberikan kesempatan bagi para finalis untuk menunjukkan bakatnya tanpa harus dibedakan dari tempat asal. Untuk menentukan finalis favorit, tahun ini juga sangat berbeda. Jika dulu menggunakan polling SMS, maka kali ini para pemirsa BRTV bisa mendukung finalis favoritnya dengan mengirimkan kartu pos. Kartu pos BRTV
bisa didapatkan di kantor pos terdekat di seluruh Bali. Pemirsa bisa memilih finalis favoritnya dengan menulis nama finalis dan data diri serta mengirimkan ke Kantor Bali TV di Jalan Kebo Iwa No.63 dengan cap pos. Meski berbeda dari segi audisi dan cara polling untuk menentukan finalis favorit, namun ada satu yang tidak berubah. Konser BRTV tetap menjadi acara yang ditunggu pecintanya. Buktinya setiap
konser BRTV digelar, para penonton selalu dengan setia datang, hanya sekadar untuk menonton atau mendukung finalis favoritnya. Pada konser perdana malam kemarin, hadir sebagai komentator Agung Wirasutha, Manik Aryati dan Komang Darmayuda. Menurut Manik, jika dilihat dari saat audisi hingga memutuskan 10 besar finalis, secara kualitas vokal lebih meningkat dibandingkan tahun
lalu. Penampilan pertama konser perdana malan kemarin menampilkan penampilan perdana 10 finalis yaitu Dayu Citra, Arief, Dwie, Wiguna, Comink, Jea, Sinta, Deden, Ari dan Viana. Juga hadir bintang tamu Agus dari BRTV 2004. Secara umum, menurut para komentator, penampilan para finalis sudah membaik dan meningkat dibandingkan saat audisi. Hanya ada beberapa yang memiliki kekurangan dalam penguasaan panggung, artikulasi dan teknik falceto yang harus terus ditingkatkan dan dikembangkan. Konser Penyisihan pertama BRTV akan digelar di hari yang sama minggu depan. (san)
10 Finalis BRTV 2009
BPM/eka
BRTV - Aksi para finalis BRTV 2009 dalam konser perkenalan di Gedung Pers Bali K. Nadha, Sabtu (29/8) kemarin.
z Dayu Citra z Arief z Dwie z Wiguna z Comink z Jea z Sinta z Deden z Ari z Viana
RUU Perfilman Ditolak Sineas Dinilai Negara Mengekang Industri Kreatif
Jakarta (Bali Post) -
Enam belas sineas Indonesia menolak naskah RUU Perfilman yang dijadwalkan akan disahkan menjadi UU Perfilman, Selasa (1/9) mendatang. Para sineas tersebut adalah Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Deddy Mizwar. Garin Nugroho, Mira Lesmana, Riri Riza, Nia Dinata, Shanty Harmayn, Chand Parwez Servia (produser), Alex Sihar (pengelola festival dan komunitas), hingga Abdul Azis (dosen). Pernyataan sikap dibacakan di hadapan sejumlah wartawan di Marios Place, Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini. Dalam pernyataan sikapnya, mereka mendukung inisiatif mengubah UU No.8/ 1992 tentang Perfilman yang hanya berlaku secara konstitusional bersyarat dan bertentangan dengan perkembangan zaman sehingga harus segera direvisi. Namun, naskah RUU Perfilman sebagai pengganti saat ini belum secara spesifik mencantumkan kewajiban pemerintah dalam memfasil-
itasi kemajuan pendidikan perfilman dan secara sistematik memberikan insentif langsung bagi industri film Indonesia, dua faktor kunci dalam pengembangan perfilman nasional. “Bahkan, peran negara dalam RUU ini menunjukkan intensi pengekangan melalui birokratisasi perfilman yang tidak mencerminkan semangat membangun industri kreatif yang sedang diupayakan pemerintah,” tandas Christine Hakim. Di bagian lain, aktris peraih lima Piala Citra ini menegaskan, naskah RUU Perfilman saat ini belum memiliki visi membangun bersama perfilman antara para pemangku kepentingan aktif dan negara yang sebelumnya industri ini sudah dengan susah payah dihidupkan kembali oleh para pemangku kepentingan tanpa dukungan negara.
Christine Hakim
Belum Diakomodir Sutradara Riri Riza malah mengemukakan, mereka telah menyampaikan masukan secara lisan maupun tertulis untuk menghasilkan UU Perfilman yang menjamin pertumbuhan perfilman Indonesia yang lebih baik, namun ternyata hingga saat ini belum diakomodir seluruhnya. “Segala bentuk penolakan akomodasi atas masukan kami sampai saat ini tidak dinyatakan secara terbuka dan tanpa argumentasi yang jelas,” ujar Riri yang baru selesai syuting film “Sang Pemimpi” di Pulau Belitung. Berdasarkan hal-hal tersebut, ke-16 sineas meminta Komisi X DPR RI (2004-2009) untuk menyosialisasikan setiap tahap pembahasan RUU Perfilman sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik. Tindakan sosialisasi ini harus dilakukan dengan menyediakan waktu yang cukup agar para pemangku kepentingan dapat memberikan pertimbangannya. Melanjutkan pembahasan intensif dengan proses yang
Slamet Rahardjo
Yang dalam keadaan normal berwarna merah muda dan selalu basah. Tenggorok meradang dan tampak tonjolan-tonjolan kemerahan pada dindingnya, dapat pula dijumpai pembengkakan kelopak mata, mata merah, dan di daerah kelopak mata bawah tampak bayangan lebih gelap karena bendungan pembuluh darah besar (vena). Komplikasi yang dapat terjadi di antaranya radang telinga bagian tengah akibat sering tertutupnya saluran antara hidung dengan telinga. Komplikasi ini sering terjadi pada anak. Infeksi pada rongga-rongga tulang wajah karena terganggunya aliran atau ekskresi dari rongga tersebut ke dalam rongga hidung. Gangguan pertumbuhan muka akibat sering bernafas melalui mulut dalam waktu yang lama. Gangguan tidur dan dapat mengakibatkan gangguan belajar. Tips Pencegahan 1. Pahami kondisi tubuh kita. Biasanya penderita pilek alergi sangat peka terhadap bahan-bahan penyebab terjadinya alergi, baik yang ter-
hirup hidung maupun dari makanan. Jika kondisi tubuh menurun, maka gejala pilek akan muncul. Gejala dimulai dengan rasa gatal pada hidung, disusul dengan serangan bersin-bersin, keluar ingus cair (seperti air) dan hidung menjadi tersumbat, yang sering kali lebih berat di malam hari. Juga biasa terjadi gejala gatal pada mata, telinga dan langit-langit lidah. Namun pada kondisi yang sudah parah, gejala bisa muncul hampir setiap hari di sepanjang tahun. 2. Hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala. Fakor penyebab timbulnya gejala ada dua macam yakni dari dalam tubuh yakni pertumbuhan hormonal seperti yang terjadi pada ibu hamil atau minum pil KB dan menderita penyakit gondok (hipertiroid). Namun bisa juga karena psikis yang disebabkan stres, emosi meningkat, serta ada keturunan penderita alergi. Kemudian dari luar tubuh bisa terjadi dari lingkungan seperti penyebab (allergen) hirupan dalam bentuk debu rumah, tungau, jamur, binatang peliharaan seperti anjing, kuc-
Ada Sistem Slamet Rahardjo menambahkan, adanya UU seharusnya memperluas ruang gerak tetapi justru perfilman nasional dimatikan oleh RUU Perfilman. Menurutnya, dasar pembentukan UU Perfilman harus berdasarkan adanya sistem pendidikan perfilman yang berkembang. “Jika sudah ada minimal tujuh sekolah tinggi perfilman
Deddy Mizwar
Keadaan Normal Dari Hal. 4
inklusif dan melibatkan partisipasi aktif para pemangku kepentingan terkait agar isi RUU Perfilman tidak menghambat perkembangan film Indonesia yang tengah berjalan dengan baik. Tidak terburu-buru mensahkan RUU ini walaupun masa bakti anggota DPR RI akan segera berakhir. Sebab UU harus dapat menjawab tantangan jangka panjang. “Mengesahkan UU yang belum sepenuhnya siap adalah pemborosan uang para pembayar pajak yang telah memercayakan proses legislasi ditangan para anggota Komisi,” kata Deddy Mizwar.
ing, burung. Juga bisa penyebabnya dari ketombe, tepung dari bunga serta kapuk. Penyebab juga bisa dari makanan dan biasanya makanan yang terbuat dari susu, telur, kacang, coklat, ikan laut, daging terigu, zat pengawet dan banyak lagi. Juga harus diamati dan dihindari penyebab lain seperti bau-bau yang merangsang, seperti parfum, minyak goreng, asap rokok, pembakaran kayu dan sejenisnya. Namun alergi juga bisa terjadi saat suhu terlalu dingin, panas dan udara lembab. Untuk itu amati lingkungan sekitar kita. 3. Cegah berbagai komplikasi yang bisa timbul. Berbagai komplikasi yang muncul bisa menambah penderitaan dan mempersulit pengobatan. Salah satu komplikasi itu menyerang telinga terutama telinga bagian tengah. Gejalanya berupa telinga terasa penuh (grebeggrebeg) sehingga terjadi infeksi akut telinga tengah yang menyebabkan gangguan pendengaran. Tenggorokan terasa mengganjal serta batuk-batuk. Jika timbul masalah ini, yang harus dilakukan yakni segera ke dokter terdekat, karena jika pen-
yakit ini berlangsung lama dan terus menerus dapat timbul pembengkakan bertangkai selaput lendir hidung, berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabu-abuan yang disebut polip. Untuk itu, diharapkan jangan sampai timbul komplikasi dengan penanganan sedini mungkin. 4. Ubah gaya hidup dan tingkatkan daya tahan tubuh, maka secara berangsur penyakit ini tidak akan timbul. Bila kita menderita alergi terhadap debu rumah, ikuti petunjuk cara menghindari debu rumah dengan benar. Namun, bila kita alergi terhadap binatang peliharaan, sebaiknya tidak memelihara kucing, burung, atau anjing. Jika kita alergi terhadap makanan tertentu, ganti dengan bahan pengganti yang tidak menyebabkan alergi seperti mengganti susu sapi dengan sari kedelai, ikan laut ganti dengan daging, tempe dan tahu. Selain makanan, lakukan olah raga rutin setiap hari selama 30 menit, dapat meningkatkan kondisi badan secara umum dengan mengaktifkan sel-sel kekebalan. Selanjutnya konsumsi makanan yang bergizi terutama sayur dan buah segar, istirahat cukup dan hindari stres. 5. Kenali obat anti-alergi. Untuk menghilangkan gejala
nasional, maka UU Perfilman baru diperlukan,” kata Slamet. Sedangkan Ketua Persatuan Karyawan Film dan Televisi (KFT), Adityawarman menilai, UU Perfilman jangan sampai mengatur kreativitas, tetapi justru harus mendorong kreativitas. “Perlu pembahasan lebih detil dan mendalam serta harus jelas yang menjadi targetnya, sedangkan RUU yang ada sekarang targetnya belum jelas dan mengambang,” beber Adityawarman. Fraksi Partai Demokrat dari Komisi X DPR RI yang diwakili oleh Syarief Hasan, Balkan Kaplale, Angelina Sondakh dan H. Komar menerima semua masukan dari para stakeholders. Pembahasan RUU Perfilman di Komisi X DPR RI telah diuji publik masing-masing di Yogyakarta dan Bandung. Sebagai finalisasi, tanggal 1 September 2009 direncanakan RUU Perfilman akan disahkan menjadi UU Perfilman dalam Rapat Paripurna DPRRI. (pik)
Riri Riza
BPM/ist
pilek, bersin, hidung tersumbat dan rasa gatal pada mata, hidung, telinga dapat diberikan berbagai macam obat antara lain, seperti obat minum golongan antihistamin untuk menghilangkan keluhan pilek, bersin dan gatal. Namun terdapat beberapa golongan obat yang berfungsi untuk menghilangkan keluhan hidung tersumbat, contoh dekongestan seperti psedoephedrin. Golongan steroid juga efektif untuk menghilangkan semua gejala pilek alergi, asal dipakai secara benar pada kasus yang tepat. Efek samping dari antihistamin dan dekongestan dapat terjadi tangan bergetar (tremor), berdebar-debar serta ngantuk. Pengobatan yang lain adalah imunoterapi — terapi yang bertujuan meningkatkan daya tahan atau kekebalan tubuh. Pengobatan ini ditujukan bila penderita tidak membaik dengan obat minum, mengalami komplikasi, atau penderita menolak minum obatobatan dalam jangka waktu lama. Meskipun demikian, pengobatan pada penyakit ini tidak selalu berhasil dan seringkali kambuh setelah beberapa tahun tidak timbul gejala alergi. Namun, tingkat kesembuhan penderita pilek alergi yang mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat cukup memuaskan. (*)
BPM/ist
Marshanda
Keluar RS, Minta Maaf SETELAH keluar dari rumah sakit Rabu (26/8) lalu, keadaan Marshanda memang tampak jauh lebih baik. Dia pun kembali eksis di jejaring microblogging Twitter setelah berminggu-minggu tidak meng-update status. Tampak dalam update status Twitternya yang terbaru, suasana hati Chacha — begitu ia akrab dipanggil — terlihat lebih baik. Dia pun menuliskan harapan-harapannya untuk bisa hidup bahagia. “I wanna live happy n free... with love n my confidence! :D” tulis Chacha, Jumat (28/8). Tak hanya itu, dia juga meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan mengharapkan doa pada teman-temannya agar dia cepat pulih. “Pls, bantu doa buat kesembuhan gue... I’m very sorry for yesterday & the past!” tulis Chacha, Sabtu (29/8) kemarin, penuh harap. Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Chacha menjalani opname di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, sejak beberapa waktu lalu. “Pilihannya untuk masuk RS karena untuk lebih mendisiplinkan Chacha agar bisa minum obat. Kalau di rumah kan dia susah sekali minum obat,” jelas manajer Chacha, Lia.
Atas saran dokter pula, Chacha pun harus mengalami penyembuhan selama sekitar dua bulan. Chacha pun cuti dari kuliah dan kegiatan bermusiknya untuk mempercepat pemulihannya. “Selama di RS dia banyak mendapatkan pengalaman yang bagus. Sejauh ini, penyakit yang dialami Chacha masih belum bisa dideteksi, tapi menurut dokter hanya depresi saja,” kata Lia. Sebagaimana sudah diberitakan pula, pada awal Agustus lalu, Chacha diberitakan terkait dengan munculnya beberapa video di situs YouTube yang menampilkan dirinya sedang menangis dalam “drama” yang keseluruhan ada 3 video. Selain itu, ada juga video yang menampilkan ia sedang menghujat teman-teman SD-nya. Setelah ramai diberitakan di beberapa media infotainment, beberapa video terkait di YouTube pun dihapus pemiliknya. Namun, apapun yang telah terjadi, Lia berharap, semoga saja artis cantik bintang sejumlah sinetron dan penyanyi kelahiran Jakarta, 10 Agustus 1989 ini bisa segera kembali menghibur para penggemarnya. (kpl/itc/tin)
Definisi Kasus Dari Hal. 4 Secara operasional definisi kasus flu babi dibagi 3, yaitu sbb.: 1. Suspek — Seseorang dengan gejala infeksi pernafasan akut (demam = 38°C) mulai dari yang ringan sampai dengan pneumonia, ditambah salah satu keadaan berikut: dalam 7 hari sebelum sakit pernah berkunjung ke area yang terdapat satu atau lebih kasus konfirmasi flu babi. 2. Probabel — Seseorang dengan gejala di atas disertai dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif terhadap Influenza A tetapi tidak dapat diketahui subtipenya dengan menggunakan reagen influenza musiman. Atau seseorang yang meninggal karena penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang tak diketahui penyebabnya dan berhubungan secara epidemiologi (kontak dalam 7 hari sebelum onset) dengan kasus probable atau konfirmasi. 3. Konfirmasi — Seseorang dengan gejala di atas sudah dikonfirmasi laboratorium flu babi dengan pemeriksaan satu atau lebih tes seperti: Real time RT PCR, kultur virus, peningkatan 4 kali antibodi spesifik flu babi dengan netralisasi tes. Yang dimaksud “kontak” adalah merawat, tinggal serumah atau berhubungan langsung dengan secret pernafasan atau cairan tubuh dari kasus probable atau konfirmasi flu babi. Sedangkan yang dimaksud “area terinfeksi” adalah area atau negara yang mempunyai satu atau lebih kasus konfirmasi yang ditetapkan oleh WHO. Inkubasi dan Penularan Masa inkubasi berkisar antara 1-7 hari, sedangkan masa penularan 1 hari sebelum mulai sakit (onset) sampai 7 hari setelah onset. Namun puncak dari virus shedding (pengeluaran virus) terjadi pada beberapa hari pertama sakit. Cara penularan penyakit melalui kontak langsung dengan penderita baik karena berbicara, terkena percikan batuk atau bersin. Penularan virus melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus dapat terjadi, walaupun belum ada dokumentasi tentang hal ini.
Diagnosis dari flu babi secara awal adalah berdasarkan riwayat pasien berhubungan dengan orang yang terkena penyakit dan gejala klinis seperti diatas. Diagnosis pasti ditegakkan menggunakan RT PCR atau kultur virus atau netralisasi tes (terjadi peningkatan titer antibodi 4X dalam spare serum) yang diambil dari hapusan hidung, nasofaringeal, aspirat tenggorok atau jika dimungkinkan aspirat bronkial untuk menentukan strain virus A atau B. Pengobatan dan Pencegahan Sampai saat ini, antivirus yang masih sensitif adalah Oseltamivir dan Zanamivir, sedangkan Amantadine dan Rimantadine sudah resisten. Berdasarkan pola kepekaan in vitro dan pengalaman klinis pemberian obat penghambat neuraminidase secara dini dapat mengurangi berat serta durasi penyakit. Kortikosteroid tidak dianjurkan diberikan secara rutin untuk mengobati pasien dengan flu babi. Namun steroid dosis rendah dapat dipertimbangkan untuk pasien-pasien dengan syok sep-
tik yang memerlukan obat vasopressor dan diduga menderita insuffisiensi adrenal. Pencegahan pada flu babi dibagi dua yaitu pencegahan pada babi dan pada manusia. Pencegahan pada manusia antara lain (1) cuci tangan dengan air bersih dan sabun sesering mungkin untuk mencegah penularan, (2) bila bersin atau batuk, tutup hidung dan mulut dengan tisu dan buang tisu di tempat sampai atau gunakan masker, (3) jaga jarak sedikitnya satu meter dengan orang lain, terutama jika sakit flu, (4) bila mengalami gejala flu segera ke dokter, puskesmas, rumah sakit atau klinik terdekat, (5) tinggalah di rumah dan beristirahatlah jika menderita flu, dan (6) lakukanlah hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Hubungi dokter jika Anda mengalami gejala tersebut di atas dengan mempunyai penyakit serius yang mendasari, kehamilan, mempunyai anak sakit dibawah 1 tahun, kondisi Anda tiba-tiba menjadi buruk, dan kondisi Anda tetap makin buruk setelah 7 hari (5 hari untuk anak-anak). Jadi, berhati-hatilah jika Anda mempunyai gejala tersebut. Jagalah kesehatan! (*)
Minggu, 30 Agustus 2009 05.52 05.54 05.56 06.00 06.05 06.35 07.05 07.35 08.05 09.00 09.30 10.00 10.30 11.30 12.00 12.30 13.00 13.30 14.00 14.30 15.00 15.30
Mars Indonesia Raya Mars Bali Jagadhita Lagu Ngastitiang Bali Puja Trisandya Dharma Wacana Sejarah Candi Candi Hindu bag.3 Seputar Bali Pagi Sehat Bugar Klip Bali Anak Happy Holy Kids Taman Sari TK Eka Putra Sandi Kumara Belajar Menggambar Boga Dewata Warung Kampoeng Mutiara Hati Dunia Otomotif Dharma Wancana Tiga Kerangka Agama Hindu bag.2 Mozaik Khatulistiwa Klip Bali Dunia Kita Lejel Home Shopping Kartun Kick Off Renungan Gede Prama Membuka Gerbang Dharma bag.2 Nangun Yadnya
16.00
17.00 17.30 18.00 18.10 18.30 19.00 19.30 20.00 21.00 21.30 21.35 22.00 22.05 22.30 23.00 23.30
Karya Ngented Linggih, Mapadudusan, Mupuk Pedagingan, Tawur Manca Kelud, Mekebat Daun lan Ngingkup Bangun Ayu di SMP PGRI 1 Denpasar Harmoni Bali Topik: Alat Kontrasepsi dalam Rahim Narasumber: dr. Ida Ayu Candranita, SpOG Seminar Arifin Panigoro & Gede Prama Dharma Wecana Tiga Kerangka Agama Hindu bag.3 Puja Trisandya Klip Bali Seputar Bali Telekuis Klip Bali Bisnis Bali Kencan Idola Lintas Mancanegara Sekilas Berita Lila Cita Sekilas Berita Kris Dunia Kita Get Reel Music SMS Chat