DAERAH
Sabtu Wage, 29 Agustus 2009
7
Kakanwil Departemen Agama Provinsi Bali
Buka Pembinaan Desa Pakraman Se-Bali
Bali Post/ist
MATRIKULASI - Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. I Made Titib, Ph.D. saat membuka Matrikulasi Program Pascasarjana IHDN Denpasar di kampus setempat, Jumat (28/8) kemarin.
Dibuka, Matrikulasi Program Pascasarjana IHDN Denpasar TERCATAT 62 orang karya siswa atau mahasiswa baru Program Pascasarjana (S-2) Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar mengikuti kegiatan matrikulasi di kampus setempat, Jumat (28/8) kemarin. Rinciannya, 16 orang merupakan karya siswa baru dari Program Studi (Prodi) Brahma Widya dan 46 orang lagi dari Prodi Dharma Acarya. Kegiatan yang berlangsung hingga Sabtu (29/8) hari ini dibuka langsung Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. I Made Titib, Ph.D. didampingi Direktur Pascasarjana IHDN Denpasar Prof. Drs. I Ketut Widnya, M.A., M.Phil., Ph.D. Pada kesempatan itu, Made Titib juga menyatakan kesiapan IHDN Denpasar membuka Program Doktoral (S-3) Ilmu Agama. Rencananya, perkuliahan untuk karya siswa Program Doktoral itu dimulai sekitar Agustus-September 2010 mendatang. Ditegaskan, pembukaan Program Doktoral itu bertujuan untuk memenuhi tuntutan masyarakat Bali terhadap pelayanan pendidikan tinggi berkualitas dengan biaya terjangkau. ‘’IHDN sudah siap menyelenggarakan Program Doktoral Ilmu Agama tersebut,’’ ujarnya. Dengan didukung empat orang guru besar dan delapan orang tenaga pengajar berkualifikasi doktor, katanya, IHDN Denpasar memang sangat siap menyelenggarakan Program Doktoral itu. Termasuk kesiapan dari segi fasilitas pendukung pendidikan seperti ruang perkuliahan dan perpustakaan yang nyaman dan sangat representatif serta sarana-prasarana pendukung lainnya. ‘’Dari segi persyaratan untuk membuka Program S-3, IHDN Denpasar sudah tidak ada masalah. Saat ini kami tengah membangun gedung berlantai tiga di Jalan Kenyeri, Denpasar untuk kepentingan tersebut,’’ ujarnya. Sementara itu, Direktur Program Pascasarjana IHDN Denpasar Prof. I Ketut Widnya menegaskan bahwa kuliah matrikulasi merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh karya siswa baru sebelum mengikuti perkuliahan secara reguler. Dikatakan, matrikulasi merupakan semacam orientasi atau kuliah penyamaan persepsi karena karya siswa baru itu berasal dari latar belakang atau disiplin ilmu yang berbeda-beda. Dengan begitu, ketika mereka sudah memasuki perkuliahan sudah mengerti cakupan yang akan mereka pelajari. ‘’Dalam kuliah matrikulasi ini kami juga menghadirkan sejumlah dosen tamu guna memperkaya wawasan para karya siswa baru itu. Salah satunya, Dr. Julia Hanny dari Zurich University, Swiss, yang akan menyampaikan Pengantar Epistemologi Filsafat Barat Modern,’’ katanya dan menambahkan, karya siswa baru IHDN Denpasar tahun akademik 2009/2010 ini berasal dari beragam profesi seperti guru agama Hindu, pegawai Departemen Agama, pengusaha dan sebagainya. (ian/*)
Wali Kota Denpasar Serahkan 218 SK CPNS Denpasar (Bali Post) Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra kembali menyerahkan SK CPNS kepada 218 tenaga honorer (THL) di Pemkot Denpasar. Penyerahan yang dilakukan secara simbolis tersebut bertempat di Ruang Praja Utama Kantor Wali Kota, Jumat (28/8) kemarin. Penyerahan SK CPNS formasi 2008 ini juga dihadiri Kepala SKPD. Wali Kota Rai Mantra dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada semua CPNS yang telah sabar menunggu proses pemberkasan. Lamanya proses pemberkasan karena formasinya ditentukan oleh pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah. ‘’Saya harapkan bagi CPNS yang telah menerima SK saat ini lebih membangkitkan semangat mengabdi kepada masyarakat dengan berlandaskan moto pelayanan E-Swaka Dharma (kewajiban kita melayani),’’ ujar Rai Mantra. Lebih lanjut Rai Mantra mengharapkan semua CPNS mulai berbuat kebaikan di mana pun bertugas karena pada intinya, PNS bertugas melayani. Sehingga tercapai visi yang sama yaitu good governance atau tata kelola pemerintah yang baik. ‘’Memang gampang mengucapkannya namun sangat susah untuk melaksanakannya, karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi,’’ jelas Rai Mantra. Menurut Rai Mantra, ada tiga konsep dasar rumusan kerja sehingga tercapai kinerja yang baik yaitu kesempatan, kemampuan, dan kemauan. Bila ketiga konsep dasar ini bisa dilakukan pasti akan menghasilkan kinerja yang baik. Mengakhiri sambutannya, Wali Kota Rai Mantra berharap kepada CPNS agar memiliki semangat baru dalam melaksanakan tugas. Sementara itu, Kabid Data dan Perencanaan BKD I.B. Sutha Wijaya dalam laporannya mengatakan CPNS yang diangkat untuk formasi 2008 ini sebanyak 218 orang yang terdiri atas tenaga strategis lainnya dan tenaga administrasi. Sedangkan formasi tahun 2009 sudah diterima sebanyak 221 orang tenaga honorer. Hanya setelah dilakukan verifikasi ke masing-masing SKPD terdapat lima orang sudah berhenti atau tidak mengabdi di Pemkot. Sehingga ditetapkan dengan keputusan Wali Kota sebanyak 216 orang dan pemberkasannya segera akan dilakukan. Berdasarkan data yang ada, kata Sutha, tenaga honorer yang masuk data base hasil pendataan tahun 2005 sudah keseluruhannya diangkat menjadi CPNS. (kmb12/*)
KANTOR Wilayah Departemen Agama Provinsi Bali menyelenggarakan pembinaan desa pakraman bagi bendesa adat se-Bali yang diwakili masing-masing kabupaten dan kota (empat bendesa adat). Pembinaan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Bali Drs. IGAK Suthayasa, M.Si. bertempat di Aula II Gedung Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Bali. Kepala Bidang Urusan Agama Hindu Kanwil Departemen Agama Provinsi Bali Drs. I Wayan Suastika, M.Ag. selaku ketua panitia pelaksana dalam laporannya menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan dimaksud adalah memberi motivasi serta mengajak para bendesa adat bersama-sama meningkatkan pembinaan serta memberikan pencerahan kepada umat Hindu. Diharapkan warga desa pakraman agar kerukunan intern umat beragama Hindu dapat terwujud. Kegiatan berlangsung sehari pada 24 Agustus 2009.
Pada acara tersebut, Kakanwil Departemen Agama Provinsi Bali dalam sambutannya menegaskan beberapa kegiatan di tahun 2009 melalui Bidang Urusan Agama Hindu di antaranya berupa orientasi, bantuan rehabilitasi pura, buku-buku keagamaan dan lain sebagainya. Di samping itu, Kakanwil juga menyampaikan pentingnya diadakan kegiatan seperti ini guna pemahaman tentang konsep Tri Hita Karana dan penerapannya di masyarakat sehingga masyarakat aman damai dan sejahtera dapat tercapai. Dalam acara tersebut ditampilkan dua narasumber yaitu Ketua PHDI Provinsi Bali Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. serta perwakilan dari MUDP Provinsi Bali yang dihadiri Drs. I Gusti Made Ngurah, M.Si. Dalam kesempatan tersebut Ketua PHDI Provinsi Bali menekankan pentingnya upaya membangun idealisme umat yang kuat melalui pencerahan secara langsung kepada umat. Petajuh II MUDP Provinsi Bali ini mengibaratkan desa pakra-
Bali Post/ist
PEMBINAAN DESA - Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Bali menyelenggarakan pembinaan desa pakraman bagi bendesa adat se-Bali. Inset: Ketua PHDI Provinsi Bali Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. (paling kiri) sedang memberikan pembinaan kepada bendesa adat. man sebagai badan agama Hindu sekaligus sebagai jiwanya melahirkan budaya Bali yang dilandasi oleh konsep satyam (kebenaran), siwam (kesucian) dan sundaram (keindahan). Diimbau pula perlu adanya peningkatan ketaatan be-
ragama sesuai sastra dan dresta. Pada kesempatan ini, Ketua PHDI Bali menyerahkan sumbangan buku kepada Kakanwil Departmen Agama Provinsi Bali untuk selanjutnya dibagikan kepada masing-masing perwakilan bendesa adat yang hadir. (r/*)
Serah Terima Jabatan Rektor IHDN Denpasar Tahun Depan Berencana Buka Program S-3 Denpasar (Bali Post) Serah terima jabatan Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar periode 20092013 dari pejabat sebelumnya Drs. Gde Rudia Adiputra, M.Ag. kepada Prof. Dr. Made Titib dilangsungkan Jumat (28/8) kemarin di aula Kampus IHDN Denpasar. Hadir saat itu Dirjen Bimas Hindu Depag RI Prof. Dr. IB Yudha Triguna beserta beberapa pejabat di lingkungan Ditjen Bimas Hindu, para guru besar IHDN Denpasar, dosen,
pegawai, mahasiswa dan undangan lainnya. Usai serah terima jabatan, Prof. Titib mengatakan tahun depan IHDN Denpasar ditargetkan sudah mampu membuka Program S-3 Ilmu Agama (Brahma Widya), sehingga 4 5 tahun lagi sudah dapat melahirkan doktor di bidang ilmu agama. Sementara itu, dalam waktu dekat program S-1 IHDN Denpasar direncanakan dikonsentrasikan di Kampus Bangli, sesuai arahan Menteri
Bali Post/eka
IHDN - Prosesi serah terima jabatan Rektor IHDN Denpasar dari Drs. Gde Rudia Adiputra, M.Ag. kepada Prof. Dr. I Made Titib, Ph.D. (kiri) di IHDN Denpasar, Jumat kemarin.
Agama. Sedangkan kampus Denpasar difokuskan untuk Program Pascasarjana. Dirjen Bimas Hindu Prof. IB Yudha Triguna dalam wejangannya mengharapkan lembaga pendidikan tinggi sedapat mungkin dijauhkan dari kepentingan politik, dan diposisikan murni sebagai lembaga ilmiah. Sebagai lembaga ilmiah yang dipentingkan adalah objektivitas dan kejujuran. Pun, friksi yang barangkali ada saat proses pilrek, hendaknya bisa di-delite. Semua potensi yang ada kemudian diberdayakan demi majunya IHDN. Di sisi lain, Yudha Triguna mencatat ada dua prestasi yang berhasil dicapai IHDN Denpasar pada masa kepemimpinan Gde Rudia Adiputra yakni pertama, semua program studi sudah terakreditasi, dan kedua, lembaga ini mampu melahirkan sejumlah guru besar. Pencapaian itu tidaklah mudah tanpa ada peran serta dari pemimpin IHDN. Karena itu IHDN di bawah kepemimpinan Prof. Titib diharapkan jauh lebih maju. Rudia Adiputra dalam pesan dan kesannya mengatakan, kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak yang diberi-
kan kepadanya selama memimpin dinilai sudah maksimal. Hal itu hendaknya dapat lebih dimaksimalkan dalam kepemimpinan Prof. Titib. Ia juga tidak lupa meminta maaf, barangkali selama menjadi klian di IHDN ada hal-hal yang kurang berkenan. Dan, kepada rektor yang baru, ia mengucapkan selamat. Prof. Titib mengatakan, kepemimpinan Rudia Adiputra selama ini bagus. Ke depan diharapkan lebih baik. Ia setuju dengan harapan Dirjen Bimas Hindu agar lembaga pendidikan murni ilmiah. ‘’Kami setuju itu. Selama pemilihan rektor biasa ada friksi. Tetapi kita satu keluarga. Kita ingin merangkul semua. Tak hanya keluarga IHDN, juga tokoh-tokoh Hindu agar IHDN bisa go international. Kami ingin maju dan mengejar ketertinggalan di bidang IT agar dunia maya IHDN lebih baik ke depan,’’ katanya. (08/*)
Raj Yamuna Gelar Seminar Catur Guru Denpasar (Bali Post) Pola pendidikan yang diberikan kepada anak didik menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. Karena itu, pola pendidikan yang instan dinilai tidak akan memberikan hasil yang baik dalam sebuah proses pengajaran. Ibarat sebuah tanaman, pohon yang dipelihara dalam pot untuk bonsai tidak akan bisa sekokoh pohon yang hidup normal di lahan yang subur. Demikian pula dalam proses pendidikan yang diberikan kepada anak didik, sebaiknya tidak bersifat instan dalam artian hanya mengejar hasil sesaat. Demikian terungkap dalam Seminar Pendidikan ‘’Catur Guru’’ yang diselengarakan Yayasan Perguruan Raj Yamuna di aula sekolah tersebut, Jumat (28/8) kemarin. Seminar yang dibuka Kepala UPT Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Denpasar Timur Drs. I Ketut Sundia diikuti oleh guru SD dan TK se-Denpasar Timur. Seminar tersebut menghadirkan dua pembicara yakni Pembina/Ketua Yayasan Raj Yamuna I Made Okin Adiyana, S.E., M.T., M.Si. dan Drs. I Wayan Suka Yasa, M.Si., mantan Dekan di Unhi Denpasar. Ketua Panitia Seminar I Gusti Lanang Oka mengatakan, konsep Catur Guru yang dimiliki umat Hindu mempunyai makna yang cukup luas
dalam kaitannya dengan kehidupan. Namun, bagaimana seorang guru seharusnya memberikan bimbingan kepada anak didiknya belum banyak yang dipahami dengan baik oleh masyarakat. Karena itu, melalui seminar ini pihaknya berharap ada pemahaman yang jelas terkait dengan langkah yang dilakukan bagi seorang guru. Made Okin Adiyana mengatakan peran seorang guru sangat strategis dalam mencapai tujuan akhir dalam proses pendidikan dimaksud. Bila dilihat dari asal katanya, guru memiliki pengertian seseorang yang mampu menyingkirkan kegelapan dan kebodohan yang dimiliki oleh para sisya-nya dengan sinar kebijaksanaan sang guru. Sementara itu, Wayan Suka Yasa yang berkesempatan memaparkan makalahnya pada session kedua, sempat mempertanyakan sistem pendidikan yang berlaku saat ini. Pihaknya menanyakan apakah betul sistem pendidikan yang dilaksanakan saat ini sudah maju? Dan juga kenapa pula terjadi degradasi moral, disorganisasi sosial, serta makin menguatnya budaya konsumtif. Bila hal ini benar adanya, ia menyarakan untuk melakukan perubahan paradigma pendidikan. Pembelajaran harus bersifat kontekstual yang memberikan perhatian lebih pada kreativitas anak didik. (kmb12/*)
Bali Post/eka
SEMINAR - Pembina Yayasan Raj Yamuna I Made Okin Adiyana memaparkan bahasan seminar di Raj Yamuna School, Jumat (28/8) kemarin.
Kadisdikpora Kunjungi Sekolah Taman Rama Denpasar (Bali Post) Sebagai balasan kunjungan Sekolah Taman Rama ke kantor Kadisdikpora Bali pada Rabu (26/8) lalu, Kadisdikpora Bali I Wayan Suasta, S.H. mengadakan kunjungan ke Sekolah Taman Rama, Jumat (28/8) kemarin. Diterima oleh Penasihat Sekolah Taman Rama Mr. V. Ram, M.Ed. dan beberapa staf, Suasta diajak berkeliling melihat kondisi belajar-mengajar serta fasilitas yang ada di Sekolah Taman Rama mulai dari melihat kelas, lab komputer, lab IPA, lapangan basket dan sepak bola sampai ruang seni, ruang teater dan fasilitas lainnya. Seperti diketahui Sekolah Taman Rama merupakan sekolah yang menyediakan dua pilihan kelas yaitu Reguler dan Cambridge International Classes. Jumlah tenaga pendidik mencapai 114 guru yang terdiri atas 84 guru lokal dan 30 guru asing (native speaker). Dari hasil kunjungannya tersebut, Suasta mengaku sangat terkesan dengan proses belajar-mengajar yang menggunakan bahasa Inggris serta fasilitas yang dimiliki oleh Sekolah Taman Rama. ‘’Sekolah Taman Rama memberikan kontribusi cukup be-
sar bagi pendidikan di Bali pada umumnya, khususnya di Denpasar dan sekitarnya. Sekolah ini mempunyai potensi apalagi dari proses belajarmengajar yang menggunakan bahasa Inggris,’’ ujar Suasta. Dilanjutkan Suasta, di Sekolah Taman Rama yang terdiri atas TK sampai SMA, siswa diajarkan untuk saling tenggang rasa dan saling menghormati antarbangsa, suku dan agama, mengingat siswanya yang berasal dari berbagai bangsa, agama dan suku. ‘’Di sini diajarkan pembetukan karakter saling menghormati ant-
aragama, suku, bangsa, secara riil sejak usia dini. Proses ini yang kita butuhkan ke depan di mana sebagai negara dengan filosofi Pancasila kita harus bisa saling menghargai,’’ ujarnya. Selain itu, Suasta juga memberikan sarannya agar Sekolah Taman Rama ke depan lebih banyak merekrut guru domestik. ‘’Kalau memang guru domestik ada yang sama kualitasnya dengan guru dari luar, alangkah baiknya diajak bekerja sama untuk sama-sama mengembangkan sekolah ini,’’ imbuhnya. (kmb24/*)
Bali Post/san
BERSAMA - Kadisdikpora Bali I Wayan Suasta (ke-2 dari kiri) foto bersama Penasihat Sekolah Taman Rama Mr. V Ram (paling kiri) dan staf lainnya saat kunjungan ke Sekolah Taman Rama, Jumat (28/8) kemarin.
Bali Post/ist
SK CPNS - Wali Kota Denpasar Rai Mantra menyerahkan secara simbolis SK CPNS kepada salah seorang CPNS di Pemkot Denpasar, Jumat (28/8) kemarin.
U.423820-rpa
U.423804-elk