SEREMONIAL
8
HKTI Bali Dukung ’’Road Map’’ Program Bali Organik
Bali Post/ist
Ida Bagus Alit Bajra Manuaba
SMA Dwijendra Lulus 100 Persen Empat Siswa Raih Nilai 10 Matematika Denpasar (Bali Post) Sejak dipimpin Ida Bagus Alit Bajra Manuaba, S.Pd., SMA Dwijendra selama dua tahun ini mampu meluluskan siswanya 100 persen. Pada rapat dewan guru Minggu (25/4) kemarin, 394 siswanya dinyatakan lulus. Pengumuman UN SMA/SMK serentak dilakukan hari ini, Senin (26/ 4), di sekolah dan lewat website SMA Dwijendra. Ida Bagus Alit Bajra Manuaba tampak tersenyum ketika mengetahui empat siswanya meraih nilai 10 di mata pelajaran berat yakni Matematika. Mereka adalah Luh Kadek Dewi Pratiwi, Putu Sabda, I Putu Gita Satyana Kamaswari dan Luh Komang Erlin Wahyuni. Sedangkan nilai UN tertinggi diraih I Kadek Meriantini (IPA) 53,80. Meriantini di BI meraih nilai 7,60, Inggris (9,20), Matematika (9,50) Fisika (9,25), Kimia (9,75) dan Biologi (8,50). Ia mengucapkan terima kasih kepada para guru yang mampu mengantarkan sukses besar ini. Selain berkat perjuangan para guru, siswanya juga memiliki motivasi tinggi untuk belajar mempersiapkan diri menghadapi UN. Yang membanggakan 10 besar tahun ini didominasi siswa kelas unggulan yang dibentuk sejak tiga tahun lalu. Bahkan tahun ini Ida Bagus Alit Bajra Manuaba menegaskan semua siswa kelas I baru akan dimasukkan kelas unggulan. Hanya jumlahnya dibatasi untuk 9 kelas (360 orang) kurang satu kelas dari tahun lalu. Pendaftaran siswa baru bisa langsung ke SMA Dwijendra atau lewat website Dwijendra. Apalagi Dwijendra saat ini memiliki Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan (SIAP) bekerja sama dengan Telkom. ‘’Sudah ada puluhan siswa yang mendaftar,’’ ujarnya. Lewat SIAP ini, Ida Bagus Alit Bajra Manuaba mengatakan orangtua siswa bisa mengakses informasi tentang sekolah dan nilai anak-anaknya tiap pelajaran. Bahkan, bisa dipakai model pembelajaran interaktif oleh siswa dan guru. Sukses ketiga bagi SMA Dwijendra yakni 34 siswanya meraih PMDK di PTN unggulan. PMDK terbanyak diperoleh di Unud sebanyak 29 orang, Undiksha empat orang dan satu orang di Ubaya. Angka ini naik tajam dibandingkan tahun lalu hanya 24 orang. Rasa bahagia juga dilontarkan Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Drs. Ida Bagus Gede Wiyana. Bahkan, Ketua Yayasan yang serba bisa ini memberi ucapan selamat lulus 100 persen kepada IB Alit Bajra Manuaba. Ia menilai prestasi hebat ini sanggat dan mebanggakan dan perlu ditingkatkan. (025)
Bupati Tabanan Hadiri ’’Ngenteg Linggih’’ di Kambangan Tabanan (Bali Post) Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan, Minggu (25/ 4) kemarin menghadiri upacara mamungkah, ngeteg linggih dan melaspas di Pura Puseh Desa Pakraman Kambangan, Apuan, Baturiti. Kehadiran Bupati didampingi anggota DPR-RI I Made Urip dan anggota DPRD Tabanan I Nyoman Suta. Bupati Adi Wiryatama juga didaulat untuk mendem padagingan. Prosesi upacara mamungkah, ngenteg linggih dan mendem padagingan di Pura Puseh Desa Pakraman Kambangan di-puput Ida Pedanda dari Gria Lebah, Marga, Tabanan berjalan dengan lancar. Ketua Panitia Karya yang juga Bendesa Pakraman Kambangan IB Ardana mengatakan, upacara mamungkah, ngenteg linggih dan mendem padagingan dilaksanakan serangkaian dengan telah selesainya renovasi total seluruh palinggih dan bangunan di Pura Puseh Kambangan. Dikatakan, pembangunan Pura Puseh ini menghabiskan dana sebesar Rp 940 juta. Dana tersebut bersumber dari urunan warga yang berjumlah 157 KK. Selain itu juga bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali, Pemkab Tabanan serta dana punia dari berbagai pihak dan donatur yang tidak mengikat. Untuk menuntaskan pembangunan pura menghabiskan waktu total 16 bulan. IB Ardana juga menyatakan terima kasihnya atas kehadiran Bupati dan undangan lainnya. Bupati Tabanan Adi Wiryatama merasa salut dengan swadaya dan tingginya semangat kegotongroyongan warga Kambangan. Bupati juga merasa sangat bangga dapat bertatap muka langsung dengan warga masyarakat. Dikatakan, pembangunan tidaklah dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri tetapi harus didukung oleh masyarakatnya. Dengan berswadaya terbukti mampu menyelesaikan renovasi dan hal ini tentu menjadi perhatian pemerintah dalam memberikan bantuan, bukan saja berupa materi namun lebih memberikan pemahaman pengembangan potensi daerah yang dapat dikembangkan sehingga mampu menciptakan sebuah lapangan kerja yang nantinya mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Menjelang masa akhir jabatan, Adi Wiryatama mengimbau masyarakat untuk menjaga rasa persatuan dan persaudaraan terutama menjelang pilkada mendatang, sehingga Tabanan tetap kondusif. Selanjutnya Wiryatama bersama beberapa undangan melakukan ramah tamah sekaligus menyerahkan sarin canang Rp 10 juta. (kmb14)
Bali Post/ist
NGETEG LINGGIH - Bupati Tabanan Adi Wiryatama didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan, Minggu (25/4) kemarin menghadiri upacara mamungkah, ngeteg linggih dan melaspas di Pura Puseh Desa Pakraman Kambangan, Apuan, Baturiti.
HIMPUNAN Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali mendukung program Pemprov Bali yang ingin menjadikan Bali pulau bersih dan hijau (Bali Clean and Green) dan Bali Organik. Dukungan juga diberikan bagi program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri). ‘’Pada dasarnya kami mendukung ketiga program pemerintah tersebut,’’ kata Ketua HKTI Bali Prof. Dr. Ir. Nyoman Supartha, M.S., M.M. menjawab wartawan usai diskusi panel ‘’Membangun Pertanian Menuju Bali Organik’’ di Gubuk Makan Mak Engkin, Jalan Nakula, Margaya, Denpasar, Minggu, 25 April 2010. Diskusi ini merupakan salah satu upaya HKTI Bali mencari masukan bagi penyempurnaan ketiga program sekaligus untuk memberi makna lebih bagi Rapim Dewan Pengurus Provinsi HKTI Bali 2010. Masukan akan dirumuskan tim perumus untuk dibahas secara lebih matang sebelum disampaikan kepada Gubernur. Tampil sebagai panelis adalah guru besar yangjugaKetuaAsosiasiAhliPertanianASEANJepang Dewa Ngurah Suprapta, Kadis Pertanian Provinsi Bali Made Putra Suryawan, Ketua Bali Organic Association (BOA) Bali Ni Luh Kartini dan Ketua HKTI Bali sendiri. HKTI Bali mendukung program itu karena memihak perbaikan nasib petani meskipun semuanya harus dilakukan dengan serius dalam jangka panjang. Apabila ketiganya dilaksanakan dengan baik, HKTI yakin ketiga program akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Peran sektor pertanian yang saat ini dirancang ‘’hanya’’ 17,05% dalam APBD 2011 juga diyakini bisa meningkat dalam kurun 8 tahun. HKTI juga menilai bahwa pertanian
merupakan sumber inspirasi aneka karya seni, budaya dan pariwisata Bali. Karenanya, jika pertanian terganggu, pariwisata Bali juga akan terganggu. Agar pelaksanaan program Simantri, Bali Clean and Green dan Bali Organik berhasil baik, HKTI memandang perlu adanya peta arah pembangunan pertanian yang jelas (road map). ‘’Perlu grand design pembangunan pertanian Bali. Apa yang mau disasar dalam jangka panjang, dan dengan cara apa untuk mencapainya, ‘’ kata Suparta. Masukan lainnya, aplikasi program-program tersebut disarankan dalam skala kecil terlebih dahulu. Setelah berhasil baru dikembangkan dalam skala yang lebih besar. Pemerintah dan seluruh stakeholder pertanian dan pariwisata Bali juga disarankan menggalang kerja sama nyata antara petani dengan pasar — misalnya hotel — dalam bentuk program green CSR. Dengan program ini, akan terbangun sinergi antara hotel dengan petani di mana hotel membeli setiap produk petani dan petani mendapat jaminan produk pertaniannya terjual dengan harga layak dan berkelanjutan. Pola ini juga akan mampu mengatasi sebagian kendala SDM, perangkat teknologi, masalah pemasaran, dan sebagainya, termasuk waktu yang diperkirakan minimal antara 8 - 16 tahun. Jika semua itu teratasi, pada 2018 Bali sudah dapat mendeklarasikan diri sebagai The Trully Organic Province. Turis akan datang dalam jumlah banyak dengan waktu tinggal berkisar 5 - 7 hari. ‘’Bali akan menjadi pulau obat, dan alam Bali akan menjadi alat terapi hijau yang bersih, sehat dan segar yang dicari dunia,’’ katanya Prof. Dr. Dewa Ngurah Suprapta. (r)
Diidolakan Rakyat
WM Janji Seimbangkan Pembangunan
Bali Post/ist
KAMPANYE SIMPATIK - Tim Relawan WM melaksanakan kampanye simpatik di Pasar Pandak, Pasar Kediri dan Pasar Dauh Pala Tabanan, Minggu (25/4) kemarin. Tabanan (Bali Post) Diam-diam paket WirasanaMahendra (WM) ternyata diidolakan semua kalangan masyarakat Tabanan. Tidak hanya di desa dan di kota, di pasar pun WM disambut antusias para pedagang dan pengunjung pasar. Prihal tersebut nampak saat Tim Relawan WM melaksanakan kampanye simpatik di Pasar Pandak, Pasar Kediri dan Pasar Dauh Pala, Tabanan, Minggu (25/4) kemarin. Kehadiran Tim Relawan WM disambut antusias oleh pengunjung serta pedagang di Pasar Pandak Gede. Terbukti, mereka mengerubuti serta menyalami tim relawan satu per satu. Tak cukup sampai di situ, pengunjung serta pedagang juga berebut mengambil leaflet dan dupa yang disebarkan oleh tim. Tak kalah dengan Pasar
Pandak, di Pasar Kediri dan Pasar Dauh Pala Tabanan, tim relawan yang mengenakan pakaian adat madya itu juga ekstra telaten melayani kerumunan warga pasar untuk mendapatkan leaflet. Pengunjung serta pedagang yang telah membaca leaflet rata-rata menyambut positif program unggulan yang ditawarkan WM. Program-program WM dinilai menyentuh kepentingan masyarakat kecil, utamanya soal percepatan pembangunan di pedesaan. ‘’Program WM yang saya baca di sini (leaflet - red) sudah menampung aspirasi terkait kebutuhan dan keinginan masyarakat yang selama ini belum terpenuhi,’’ ujar Pan Novi, salah seorang pedagang Pasar Kediri. Lain Pan Novi lain pula pendapat Putu Ariani. Pedagang
palen-palen ini berharap agar paket Wirasana-Mahendra mampu membangun infrastruktur di perkotaan. Sehingga Tabanan sebagai ikon kota mampu memberikan kebanggaan dan semangat bagi pembangunan Tabanan secara menyeluruh. Sementara itu, cabup Putra Wirasana yang didampingi cawabup Oka Mahendra mengaku beberapa bulan terakhir telah berupaya keras menganalisis dan menggodok permasalahan yang dialami masyarakat. ‘’Dengan didampingi beberapa tim pakar kita sepakat akan menyeimbangkan pembangunan wilayah utara dan selatan Tabanan yang berbasiskan pariwisata pertanian, serta menitikberatkan pada pembangunan pedesaan,’’ ujar Wirasana. Sebelumnya, Sabtu (24/4), WM juga menggelar kampanye tertutup yang dirangkaikan dengan pembekalan saksi di wilayah Selemadeg Timur, Selemadeg, dan Selemadeg Barat. Ratusan masyarakat tumpah ruah memadati Balai Serbaguna Banjar Dinas Sarinbuana, Desa Wanagiri, Selemadeg, guna bertemu calon pemimpinnya tersebut. Riuh massa dan yel-yel dukungan tak pernah putus dari awal hingga akhir acara yang dikemas dengan atraktif dan meriah tersebut. Apalagi, WM kembali memberikan pencerahan politik lewat pembekalan saksi. ‘’Saksi sebagai penentu jalannya sejarah Tabanan saya harapkan mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta berani berkata jujur,’’ tegas Wirasana. (r)
Eka-Jaya Geber Penebel
Pekikan Yel-yel Kemenangan Eka-Jaya Menggema Tabanan (Bali Post) Untuk kesekian kalinya partai berlogo banteng ini membuktikan diri bahwa mereka tetap konsisten dan komit terhadap ideologi partainya yaitu Marhaenisme. Di mana lebih mengutamakan kepentingan rakyat kecil. PDI-P Tabanan memperkuat komitmen tersebut pada saat diadakannya kampanye dialogis Eka-Jaya yang diikuti oleh ribuan Marhaen Penebel hingga tumpah ruah memenuhi Balai Serbaguna Nawa Krama Graha Desa Penebel. Ribuan massa tersebut terdiri atas masyarakat se-Kecamatan Penebel didominasi oleh para petani yang tergabung dalam Relawan Kepatihan dan Forum Masyarakat Penebel. Kampanye kali ini selain dihadiri kandidat wakil bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, juga didampingi Sekretaris DPD PDI-P Bali Adi Wiryatama, anggota DPR-RI yang sekaligus pengurus DPP PDIP asal tanah lumbung beras Drs. I Made Urip, M.Si. Dalam kampanye dialogis yang bertajuk ‘’Optimalisasi Peran Petani, Nelayan Bersama Fraksi PDI-P Menuju Tabanan Serasi (Sejahtera, Aman dan Berprestasi)’’ ini juga dihadiri beberapa pentolan PDI-P Tabanan. Dalam sambutannya, Sanjaya menjelaskan kedekatan PDI-P dan arti pentingnya para petani di Tabanan, di mana selama ini Tabanan menjadi ‘’ikon’’ lumbung berasnya Bali. ‘’Secara ideologis, PDI-P sangat dekat dengan pet-
Bali Post/ist
Drs. I Made Urip, M.Si. (kanan) ani, di mana nama Marhaenisme berasal dari kata Marhaen, yaitu seorang petani kecil dari Jawa Barat,sehinggasudahmenjadikewajiban kita bersama untuk memperhatikan rakyat kecil, termasuk petani. Terlebih, Tabanan kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai petani.’’ Dalam penyampaian program-programnya, ke depan pasangan muda PDI-P ini akan mengusung pembangunan sektor pertanian, menuju pertanian organik dalam menunjang sektor-sektor lain, terutama pariwisata. Dalam kegiatan ini, Sekretaris DPD PDI-P Bali Adi Wiryatama juga didaulat untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Adi Wiryatama menegaskan bahwa selama ini pemerintahan PDI-P,baikeksekutifmaupunlegislatif sangat memperhatikan masyarakat Tabanan, sehingga ia berharap kepada masyarakat
Tabanan untuk mengawal pemerintahan ke depan. Tak lupa, Adi juga nunas kepada krama Penebel untuk nanti tanggal 4 Mei 2010 bersama-sama ke tempat pemungutan suara untuk mencoblos paket PDI-P, Eka-Jaya. Dalam kesempatan yang sama, Made Urip juga menambahkan bahwa selama ini perhatian yang diberikan PDI-P melalui kader-kadernya yang duduk di pemerintahan (eksekutif-legislatif) sudah optimal, sehingga ke depan harus diperjuangkan kembali apa yang selama ini belum diselesaikan. ‘’Kami akan berjuang semaksimal mungkin untuk kesejahteraan rakyat, terutama rakyat Tabanan. Sehingga, saya juga berharap kepada semeton sareng sami untuk bersatu padu mendukung dan memenangkan paket PDI-P yaitu paket Eka-Jaya,’’ katanya. (r)
Senin Wage, 26 April 2010
Hari Ini, Diskon Kebaya Pandan College Denpasar (Bali Post) Hari ini, Senin (26/4), tepat tiga tahun usia sekolah bahasa Jepang Pandan College. Ada yang mengatakan sekolah bahasa Jepang nondegree ini terbaik di Indonesia, bukan hanya di Bali. Serangkaian HUT ke-3 Senin ini disiapkan diskon besar bagi masyarakat umum dan siswa yang disebut Diskon Kebaya. ‘’Meskipun kami sekolah bahasa Jepang, tetapi falsafah tetap memprioritaskan budaya bangsa Indonesia. Disebut Diskon Kebaya karena diskon besar hingga 50% diberikan bagi siswa yang berkebaya dan bagi masyarakat umum 30%. Termasuk bagi menggunakan pakaian tradisional Indonesia, baik laki maupun wanita, akan dapat Diskon Kebaya,’’ papar Komisaris Pandan College, Richard Susilo, Minggu (25/4) kemarin. Lebih menarik lagi, diskon juga diberikan berupa uang sekolah dan studi tur ke Tokyo. Tur senilai Rp 35 juta/ orang ini diberi diskon 50% bagi siswa dan 30% bagi umum. Semua hal itu, tambahnya, untuk meningkatkan daya tarik dan minat belajar siswa kepada bahasa Jepang serta budaya Jepang yang dikenal beretika dan sopan-santun. Pandan College yang
Bali Post/ist
ABSENSI - Siswa Pandan Collge mengisi absensi sebelum masuk kelas. diresmikan oleh sejumlah pejabat di Pemrov Bali dan diketahui Gubernur Bali, tampaknya sesuai dengan harapan masyarakat Bali yang peduli terhadap pembangunan pendidikan. Sebagai bukti, enam bulan setelah sekolah ini diresmikan, Pandan College sukses memberikan beasiswa bagi pelajar SD di Indonesia. Sekolah ini juga berencana membuka cabangnya di Jakarta akhir tahun ini. Di samping di kota lain seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Medan dan Makassar. Sekolah ini dikenal ketat dan disiplin menjaga kualitas pendidikan, tak sembarangan menelurkan siswa-siswa bermutu tinggi. Richard men-
gatakan tak hanya bisa bicara ohayou atau arigatou, tetapi siswa harus mampu berdiskusi dalam bahasa Jepang, barulah bisa lulus. ‘’Inilah ciri khas sekolah ini karena kami memiliki empat level, mulai dasar satu, dasar dua, menengah sampai dengan level advance,’’ katanya. Pandan College juga memiliki kelebihan yakni 19 sekolah pendukung di Jepang. Siswa Indonesia yang melanjutkan ke Jepang bisa mendaftar lewat Pandan College. Di samping rutin menggelar lomba pidato bahasa Jepang dan Japan Education Fair (JEF). JEF selanjutnya diadakan 21 Agustus di Hotel Nikko Jakarta. (025)
Program Bimbingan Belajar SNMPTN Bergaransi Pasti Lulus DALAM rangka mempersiapkan siswa untuk ujian masuk perguruan tinggi atau SNMPTN, Sony Sugema College cabang Gatot Subroto Barat menggelar program ‘’Study Camp Super Intensif Bergaransi’’. Program bergaransi ini memberikan jaminan bagi siswa apabila tidak lulus kedokteran, farmasi dan fakultas favorit lainnya di Unud, ITS, Brawijaya, UI, ITB, UGM, dll. maka uang bimbingan belajarnya kami kembalikan (perjanjian bermaterai). Dalam program ini kami menanamkan konsep yang sejelas-jelasnya untuk meteri yang belum dikuasai siswa. Kami juga mengajarkan terobosan penguasaan materi yang mudah dipahami siswa berdasarkan logika, sehingga semua materi terkuasai dalam waktu singkat yaitu satu bulan lagi. Di samping itu latihan soal prediksi SNMPTN yang lebih banyak dan dibimbing tutor yang berpengalaman dan terlatih akan menjadikan belajar siswa jauh lebih intensif dibandingkan program yang diadakan di tempat lain. Waktu belajar efektif antara 10-12 jam/hari selama 32 hari, tergantung pilihan program (sudah termasuk istirahat siang, dll). Selama ini bimbingan belajar di tempat lain maksimal hanya 3 jam per hari, ini jelas tidaklah cukup apabila target lulus di
Bali Post/ist
STUDY CAMP - Sony Sugema College cabang Gatot Subroto Barat menggelar program ‘’Study Camp Super Intensif Bergaransi’’. fakultas kedokteran dan farmasi terlebih di universitas luar Bali. Ibaratnya kalau kita ingin menjadi pendekar yang tangguh perlu jam terbang/latihan yang sangat banyak, sehingga kelemahan kita dapat terus diperbaiki dan keunggulan kita terus dapat diasah. Siswa sangat tidak cukup dibimbing hanya tiga jam, dan siswa tidaklah efektif belajar sendiri di rumah, karena di rumah pasti banyak gangguan dan latihan soal sendiri cenderung lambat karena tak ada yang memacu. Tim pengajar program ini adalah khusus guru/dosen yang terfavorit, didukung tutor pendamping yang sangat terlatih, alumnus ITB, ITS, Udayana, Undiksha, dll. Pro-
gram ‘’Study Camp Super Intensif Bergaransi’’ hanya diadakan di SSC cabang Gatot Subroto Barat No. 466 A. ‘’Di sini kami mengadakan special workshop yaitu pembangkitan kekuatan pikiran yang super dahsyat, sehingga semua hambatan belajar lenyap dan memunculkan semangat belajar yang menggebu-gebu tanpa lelah.’’ Siswa dibatasi maksimal 15 orang per kelas dan minimal 5 orang. Kami memberikan spesial diskon untuk pendaftaran sampai 1 Mei 2010. Setiap tahun SSC sukses meluluskan siswanya berkisar 90% diterima di perguruan tinggi negeri yang dicita-citakan. Baik di UGM, UI, ITB, ITS, Airlangga, Brawijaya, Unud, dll. (r)
Seribuan Krama Desa Pakraman Tianyar Dukung Sudirta-Astawa Pelaku Kampanye Hitam Ancam Dipolisikan PELAKU kampanye hitam yang mendiskreditkan kandidat bupati PDI-P di Karangasem diancam dilaporkan ke polisi. Hal itu diungkapkan Ketua Relawan Bhinneka Tunggal Ika Wayan Ariawan, usai menghadiri simakrama di Desa Pakraman Tianyar, Minggu (25/4) kemarin, dihadiri lebih 1.000 krama dari 14 banjar dalam wilayah Desa Pakraman Tianyar. Selain itu, cabup-cawabup Sudirta-Astawa melakukan simakrama dengan krama Banjar Kesimpar Kelod Desa Pidpid, warga Dadia Pande Tunjung Desa Galiran, di Br. Muntig Desa Tulamben dengan Sukaduka Pasametonan Nyoman Semani, Pasemotan Wayan Tinggar, Pasemetonan Wayan Remben dan warga Dadia Gajah Para, krama Dusun Pelisan Desa Pedahan, di Br. Penginyahan Kaja Desa Tianyar dengan Sameton Dadia Bendesa Batu Dinding, Kelompok Dukuh Mangku Nyoman Budi, Kelompok Padang Sari Br. Ibu dan Kelompok Masuja, terakhir di Br. Wanagiri dengan Kelompok Bangunsakti, Kelompok Cangkeng, Kelompok Pilah Megantung, Kelompok Antap, Kelompok Embakan Linggah dan Kelompok Pengotokan. Ariawan mengatakan, belakangan ia mendapat informasi dari relawannya bahwa istri Wayan Sudirta, dr. Sulili Indrawati, diisukan memeluk agama Kristen oleh seorang kandidat. Dan kalimat selanjutnya berusaha men-
jatuhkan pamor Sudirta sebagai kandidat, ‘’kalau istrinya Kristen, nanti dibawa ke mana itu Pura Besakih’’. Padahal, istri senator kelahiran Desa Pidpid itu, dr. Sulili Indrawati, jelas-jelas seorang pemeluk Hindu, sejak menikah dengan Wayan Sudirta, setelah melalui proses ritual sudhiwadani, di-puput Pedanda Istri Nongan. Sulili adalah salah seorang pendiri Yayasan Dharma Nusantara di Jakarta, sekaligus pendiri apa yang sekarang dikenal Sekolah Tinggi Agama Hindu di Jakarta pada tahun 1995. Selain itu, Sulili rutin mengikuti bimbingan rohani untuk dokter, bidan dan perawat pemeluk Hindu seJakarta Selatan, setiap bulan di pura yang berbeda. Untuk diketahui, tiap kamar rumahnya di Jakarta ada pelangkiran tempat Sulili dan keluar-
ga memuja Ida Hyang Widhi. ‘’Kepada teman-teman relawan, kalau ada lagi yang mengisukan seperti itu, catat identitasnya. Nanti kita laporkan ke polisi, karena hal seperti itu berbau fitnah,’’ imbuh Wayan Ariawan. Sabtu (24/4), rombongan Sudirta-Astawa masimakrama dengan warga Dusun Asah Teben Desa Datah, di Br. Kedampal dengan Kelompok Werdi Tunggal, Kelompok Werdi Sedana, Kelompok Sedana Tunggal, Kelompok Mekarsari dan Kelompok Bukitsari. Dilanjutkan simakrama di Br. Bias Desa Ababi dengan krama dadia I Komang Otak, dadia I Wayan Subrata dan dadia I Gede Simpen; Br. Gunaksa Desa Ababi, di Br. Juuk dengan Dadia Pasek Gelgel Nyelukid, dan Desa Seraya Tengah dengan Dadia Pasek Geldel dan Bendesa Teben. (r)
Bali Post/ist
DI DEPAN KRAMA - Wayan Sudirta (berdiri) di depan seribuan krama Desa Pakraman Tianyar.