Bali Post - Rabu, 22-Juli-2009

Page 5

LINTAS

KRIMINAL

Berobat, Gantung Diri BULELENG - Awalnya hendak berobat, Ketut Wira (36) asal Banjar Dinas Kesimpar Delod Dulu Desa Simpar Kecamatan Abang Karangasem, malah ditemukan gantung diri di sebuah pohon mangga di Dusun Air Sanih Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Senin (20/7) lalu. Diduga Wira putus asa karena penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Pahumas Polres Buleleng Kompol Made Sudirsa, Selasa (21/7) kemarin, memaparkan Ketut Wira datang bersama istrinya ke rumah Jero Ketut Gunung di Dusun Air Sanih Desa Bukti untuk berobat Senin siang. Begitu sampai di rumah Jero Ketut Gunung, korban Wira meminta izin untuk buang air besar. Namun setelah lama ditunggu ternyata korban tidak kembali dari BAB. Ketika dicari ke belakang rumah, korban ditemukan tergantung di pohon mangga dengan menggunakan tali nilon warna biru. Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa lagi. (kmb15)

Puluhan Duktang Terjaring Sidak Gianyar (Bali Post) Kantong penduduk pendatang di kawasan Kecamatan Blahbatuh, Senin (20/7) malam, kembali disidak. Hasil sidak di Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar ini berhasil menjaring puluhan pendatang yang tidak melengkapi diri dengan kartu identitas penduduk musiman (Kipem). Sebanyak 44 KTP diamankan dari para pendatang yang tinggal di wilayah Banjar Celuk dan Banjar Getas Desa Buruan. Sidak yang melibatkan unsur muspika termasuk Satpol PP ini dalam rangka menegakkan Perda No. 1 tahun 2002 tentang Sistem Kependudukan. Mereka yang terjaring Selasa (21/7) kemarin, dikumpulkan di kantor desa setempat untuk dibina serta melengkapi administrasi kependudukan. Camat Blahbatuh, A.A. Suryadiputra, yang langsung memonitor jalannya sidak ini mengungkapkan bahwa sidak yang dilakukan ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan pihaknya. Hal ini bertujuan untuk pembinaan dan sosialisasi kepada para penduduk pendatang yang tinggal di kawasan tersebut untuk tertib dalam administrasi sebagaimana diatur dalam ketentuan perda Provinsi Bali. Mereka yang hendak tinggal di kawasan Blahbatuh ini setidaknya tercatat dalam administrasi penduduk di desa setempat. Hal ini juga untuk menghindari adanya pendatang gelap yang tidak diketahui maksud dan tujuannya. ‘’Hal serupa juga pernah dilakukan di kawasan Desa Bedulu, di kompleks pemulung wilayah Semebaung,’’ jelasnya. Sementara Kepala Satpol PP Gianyar, Drs. A.A. Oka Digjaya, mengatakan selain merupakan program rutin kegiatan sidak penduduk pendatang ini juga seiring dengan antisipasi pascateror bom yang terjadi beberapa waktu lalu di Jakarta. ‘’Gianyar yang dalam hal ini merupakan salah satu daerah tujuan pendatang baik luar Gianyar maupun luar Bali, perlu ikut membantu pihak kepolisian di dalam melakukan pengawasan kependudukan terutama di bidang tertib administrasi,’’ jelasnya. Dari sidak yang dilakukan dengan mengamankan 44 orang penduduk pendatang karena melanggar Perda Nomor 1 tahun 2002 tentang kependudukan karena tidak mampu menunjukkan Kipem, juga pendatang yang sama sekali tanpa identitas. Di Banjar Celuk, petugas berhasil menjaring 13 orang duktang, sedangkan di Banjar Getas berhasil dijaring 31 orang duktang. Mereka yang terjaring ini rata-rata tinggal di rumah kontrakan dengan asal Lombok dan Jawa. (kmb16)

Pertama Kali, Surfing Dijaga Ketat Polisi Gianyar (Bali Post) Kurang lebih empat peleton polisi yang terdiri atas jajaran Polda dan Polres Gianyar dilibatkan dalam pengamanan kegiatan surfing yang berlangsung di Pantai Keramas, Blahbatuh, Gianyar, Selasa (21/7) kemarin. Ketatnya pengamanan ini merupakan yang pertama kali dilakukan dalam pengamanan kegiatan surfing yang diselenggarakan oleh salah satu organizer di objek wisata pantai tersebut. Bahkan, pengamanan kegiatan olahraga laut ini langsung menjadi atensi dari jajaran Polda Bali. Sejumlah perwira tinggi di Polda Bali termasuk Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Gede Sugianyar, Dir Pam Pariwisata Polda Bali Kombes Pol. Drs. IGM Adhi S Putra, serta jajaran Polres Gianyar yakni Wakapolres Kompol Ayuniati ikut langsung memantau keamanan di wilayah tersebut. Penuturan warga setempat I Gusti Nyoman Rupa kepada Bali Post, pengamanan superketat ini merupakan yang pertama kali dilakukan sejak sekian banyak kegiatan bertaraf internasional yang diselenggarakan di Pantai Keramas. Pengamanan yang dilakukan ini dimungkinkan dari dampak pascaserangan teror bom yang kembali terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta. Sehingga kegiatan yang melibatkan banyak tamu asing seperti dari Australia, Amerika, New Zeiland, dan Thaiti serta surfer dari Indonesia dilakukan penjagaan ketat dari pihak kepolisian. Dari pantauan di lokasi, pengamanan gabungan yang dilakukan polri melibatkan satuan pol air, samapta, pariwisata, intel, dan reskrim. Kawasan air, parkir serta masyarakat pendukung tak luput dari pengawasan keamanan yang dilakukan polisi. Setiap kendaraan yang masuk ke areal parkir juga diperiksa oleh petugas. Pahumas Polres Gianyar Kompol Gede Sujana yang didampingi Kabag Ops. Kompol Made Wartamana mengemukakan pengamanan gabungan yang dilakukan ini merupakan bentuk antisipasi Polri. Selain itu, pengamanan yang ditangani langsung Polda Bali ini dilakukan sebagai salah satu standar pengamanan dari kegiatan yang dilangsungkan oleh event organizer, dengan melibatkan warga negara asing. (kmb16)

Bali Post/dar

KETAT - Ledakan bom di Jakarta membuat pengamanan wisatawan di Bali ditingkatkan. Terbukti, kegiatan surfing yang diikuti orang asing di Pantai Keramas, Blahbatuh, Gianyar, Selasa (21/7) kemarin, dijaga ketat.

Memprihatinkan, Kondisi Jalan Swadaya di Gianyar Gianyar (Bali Post) Jalan swadaya di pelosokpelosok desa di Kabupaten Gianyar beberapa tahun lalu, kini kondisinya memprihatinkan. Ruas ruas jalan swadaya tersebut banyak yang berukir penuh lubang. Hanya, pihak Pemkab Gianyar belum memberi respons positif untuk segera memban-

tu perbaikan jalan tersebut. Terhadap parahnya jalan swadaya ini, tidak menutup kemungkinan munculnya beberapa pihak yang melakukan pungutan setiap akan melintasi jalan tersebut. Pungutan ini pun dilakukan berdasarkan atas nama desa, sebagaimana halnya yang pernah terjadi di jalan ka-

wasan Desa Nyuh Kuning, Ubud. Kabag Pembangunan Pemkab Gianyar, A.A. Ari Brahmanta, ketika dimintai konfirmasi atas kondisi tersebut mengungkapkan bahwa pemkab dalam hal ini masih mencarikan solusi dalam melakukan perbaikan. Di samping keterbatasan angga-

ran, lebih lanjut pemkab masih melakukan validasi data berkenaan dengan jumlah jalan swadaya yang rusak di Gianyar. Hasil pemetaan ini nantinya dijadikan dasar dalam upaya pemkab memperbaiki jalan tersebut. Mengatasi kerusakan jalan swadaya ini, pemkab memang tidak bisa sepenuh-

nya membantu melakukan perbaikan. Mengingat, banyak jalan yang masih merupakan kewenangan pemkab yang juga masih memerlukan perbaikan. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk berperan serta kembali melakukan perbaikan jalan yang dibuat secara swadaya itu.

Caranya, membangkitkan kembali semangat gotong royong masyarakat ini, agar dapat membantu untuk memperbaiki kembali jalan yang dibuat secara swadaya tersebut. ‘’Pemkab hanya bisa membantu beberapa keperluan untuk perbaikan jalan tersebut,’’ jelasnya. (kmb16)

Tiga Pengguna Shabu-shabu Diamankan BNK ’’Sweeping’’ Rutan Negara

Pencairan ADD Lambat

Kades Rogoh Uang Pribadi untuk Biaya Operasional Semarapura (Bali Post) Para Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Klungkung mulai dihadang masa sulit. Menyusul belum cairnya Alokasi Dana Desa (ADD) hingga saat ini (pertengahan Juli 2009). Bahkan, untuk membiayai operasional kades dan kantor desa, kepala desa harus merogoh kocek sendiri alias uang pribadi. Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2009, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung mengalokasikan anggaran Rp 4,432 miliar untuk ADD. Dana tersebut dibagikan sesuai ketentuan berlaku seperti jumlah penduduk desa, luas wilayah desa dan lainnya kepada 53 desa se-Kabupaten Klungkung. Besarnya ADD yang diterima masing-masing desa tidak sama, tetapi bervariasi. Kepala Desa Dawan Klod, Ketut Astika, mengaku merasakan betul kesulitan yang dialami para kades akibat belum cairnya dana ADD. Namun, dia mengaku tak bisa berbuat banyak kecuali terpaksa merogoh kocek pribadi untuk kepentingan operasional desa. Dia mengaku sempat mempertanyakan masalah pencairan ADD ke pihak terkait di Pemkab Klungkung. Jawaban yang diterima menyebutkan bahwa ADD belum cair lantaran SK Bupati terkait pencairannya belum keluar. ‘’Nah, kalau sudah begitu, ya, kami hanya bisa menunggu sampai waktu pencairannya tiba,’’ ujarnya. Hal yang sama juga diungkapkan sejumlah kepala desa. Mereka berharap Pemkab Klungkung memperhatikan hal tersebut sehingga lebih cepat mengambil tindakan mencairkan ADD. Dengan begitu, pemerintah desa juga bisa melaksanakan programprogram yang dirancang dalam APBDes. Ketika dimintai konfirmasi Selasa (21/7) kemarin, Kepala Badan Pemerintahan Desa, Perempuan, Keluarga Bencana dan Pemerintahan Desa Kabupaten Klungkung, IGN Agung Swastika, membenarkan keterlambatan pencairan ADD karena masih menunggu SK Bupati. Di samping itu, pihaknya juga masih menunggu kelengkapan administrasi dan laporan pertanggungjawaban penggunaan ADD tahun 2008 dari sejumlah desa yang sampai saat ini belum menyerahkannya ke Pemkab Klungkung. ‘’Kami sudah menyurati seluruh desa agar mereka melengkapi administrasi dan melaporkan pertanggungjawaban penggunaan ADD sebelumnya,’’ tandas Swastika. (kmb20)

5

KABUPATEN

Rabu Umanis, 22 Juli 2009

Bali Post/sur

DIPERIKSA - Sejumlah personel polisi memeriksa barang-barang di dalam sel tahanan Rutan Negara dalam sweeping yang dilakukan BNK Jembrana, Selasa (21/ 7) kemarin.

Negara (Bali Post) Tiga orang yang diduga pengguna narkoba jenis shabu-shabu diringkus jajaran Polres Jembrana bersama Polsek Kota Negara di sebuah rumah di Kelurahan Baler Bale Agung, Negara, Senin (20/7) malam lalu. Tiga tersangka yakni Komang Tn M (21) asal Banjar Tengah, Ketut Mg (36), dan Jpr (43) dari Loloan Timur, Negara diamankan petugas saat menikmati shabu-shabu di Jl. Ratna, Gang 2 No. 10 BB Agung Negara atau tepat di belakang Rutan Negara. Dari informasi yang dihimpun, tersangka sudah menjadi target polisi sejak lama dan diduga bukan hanya pemakai tetapi juga pengedar kelas teri. Dari tangan tersangka diamankan barang bukti satu paket shabushabu seberat 0,026 gram, sebuah bong, dan uang Rp 270 ribu. Dari hasil labfor, serbuk tersebut merupakan shabu-shabu. Polisi juga masih mengincar tersangka lainnya. Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Ketut Suparta seizin Kapolres Jembrana AKBP Ketut Suardana ketika dimintai konfirmasi Selasa (21/7) sore kemarin, membenarkan penangkapan itu dan masih mengembangkan kasusnya. Mereka terancam pasal 62 UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.

Sementara itu, kemarin, Ketua BNK Jembrana I Putu Artha bersama Wakapolres Jembrana Kompol IN Pawitra melakukan sweeping narkoba di Rutan Negara. Para narapidana yang berada di rutan nampak tenang saat ada sweeping ini. Kepala Rutan Negara Acef F. dan jajaran ikut turun melakukan pemeriksaan di sebuah sel tahanan tempat narapidana pengedar narkoba. Seluruh sudut sel diperiksa oleh anggota polisi termasuk Wakapolres. Menurut Putu Artha, sweeping ini tidak ada kaitannya dengan penangkapan tiga orang yang didugai sebagai pemakai shabu-shabu malam sebelumnya, namun merupakan kegiatan rutin BNK untuk mengecek narapidana yang terjerat kasus narkoba. ‘’Kami ingin memastikan bagaimana keadaan pemakai itu. Semestinya mereka ditempatkan di rehabilitasi,’’ tandasnya. Terkait peredaran narkoba, menurut Wakil Bupati Jembrana ini, wilayah ini masih dijadikan daerah transit dan peredarannya relatif kecil. Sehingga perlu dilakukan tindakan antisipasi agar tidak semakin berkembang. Selanjutnya, pemeriksaan juga akan dilakukan dengan tes urine. Dari sweeping kemarin di Rutan Negara tidak ditemukan barang-barang terlarang. (sur)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.