DAERAH
Rabu Paing, 12 Agustus 2009
7
SD Santo Yoseph 1 Denpasar
Lagi, Raih Emas di Olimpiade Sains Nasional Bali Post/ded
BCC - Para pimpinan dan manajer BCC foto bersama di sela-sela pertemuan di Bali.
Black Canyon Coffee Indonesia Raih TBF Award 2009 Denpasar (Bali Post) PT Boga Citra Cemerlang (Black Canyon Coffee Indonesia) berhasil menyabet penghargaan sebagai Thailand Best Friend (TBF) Award 2009 dari Perdana Menteri Thailand pada 4 Agustus lalu. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Thailand kepada mitra bisnis di luar Thailand yang dinilai berprestasi dan memenuhi kriteria tertentu. Terdapat 52 perusahaan di seluruh dunia yang dianugerahi TBF Award dengan berbagai kategori. Black Canyon Coffee (BCC) Indonesia sendiri memperoleh TBF Award di kategori restoran. Selain BCC, kategori yang sama juga diperoleh salah satu perusahaan dari Jepang. Di Indonesia, BCC adalah perusahaan satu-satunya yang berhasil meraih prestasi membanggakan ini. Demikian yang terungkap dalam jumpa pers yang digelar di Harris Hotel and Residences Riverview Kuta, Selasa (11/8) kemarin. Hadir dalam kesempatan tersebut, President Director BCC Indonesia Mufid Wahyudi, Owner BCC International Pravit Chitnarapong, Marketing Director International Michael Holland dan Finance Director Joseph Zein. Acara ini juga serangkaian BCC manager training dengan tema spirit of reform yang digelar selama tiga hari. Dijelaskan Mufid, sejumlah pertimbangan pemberian award di antaranya ekspansi bisnis BCC di Indonesia yang dinilai sangat luas, di mana BCC Indonesia berdiri tahun 2005, namun saat ini telah memiliki 18 outlet yang tersebar di Indonesia. Tipe bisnis BCC di Indonesia juga dinilai unik dan berbeda dari negara asalnya Thailand. Pertimbangan lainnya yakni kontribusi yang telah diberikan BCC Indonesia ke Thailand. ‘’Berbagai pertimbangan itulah yang membuat kami sangat berbangga telah berhasil meraih TBF Award yang kali pertama digelar dan akan menjadi agenda rutin tahunan ini,’’ ujar Mufid Wahyudi. Menurutnya, penghargaan ini merupakan motivasi luar biasa bagi BCC Indonesia untuk berekspansi lebih luas, termasuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Untuk ekspansi, hingga akhir tahun ini BCC Indonesia menargetkan pengembangan enam outlet baru. Termasuk pengembangan BCC terbesar di dunia yang berdiri di Jalan Teuku Umar Denpasar. (ded/*)
Bali Post/ist
MAHASISWA - Foto bersama mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Selamat Datang Politeknik Elektronika Surabaya SUASANA kampus Politeknik Negeri Bali pascaujian umumnya nampak sepi. Namun berbeda pada Selasa (11/8) kemarin, kondisi kampus Politeknik Negeri Bali dirasa lebih semarak seiring dengan kedatangan mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dengan jas almamater biru khas lembaga pendidikan vokasional asal Surabaya tersebut. Kunjungan Study Excursie yang bertajuk ‘’Melalui Study Excursie Kita Tingkatkan Rasa Kebersamaan, Solidaritas, dan Kualitas Mahasiswa Khususnya AntarPoliteknik’’ ini diadakan oleh Keluarga Besar Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Bali. Peserta kunjungan sebanyak 35 orang yang berasal dari Mahasiswa semester VII Jurusan Mekatronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Menurut I Gede Arya Wirawan, selaku ketua panitia penerima kegiatan kunjungan Study Excursie Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan, solidaritas, dan kualitas mahasiswa Politeknik se-Indonesia pada khususnya. Selain itu, Arya menambahkan kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan suatu hubungan baik antarpoliteknik di seluruh Indonesia. ‘’Dengan terciptanya hubungan yang baik ini akan memperlancar kerja sama dan dapat meningkatkan rasa kekerabatan serta memupuk rasa persaudaraan antara Politeknik Negeri Bali dan Politeknik Negeri Surabaya pada khususnya dan politeknik-politeknik se-Indonesia pada umumnya,’’ tegasnya. ‘’Di samping itu kunjungan Study Excursie ini dapat dijadikan ajang untuk saling berbagi informasi antarpoliteknik yang ada di seluruh Indonesia,’’ lanjutnya. Selain itu, Didik Setyo Purnomo, S.T., M.Erg. selaku Ketua Pelaksana Kunjungan Study Excursie Politeknik Elektronika Negeri Surabaya di sela-sela sambutannya mengemukakan bahwa kunjungan Study Excursie ini merupakan salah satu program mereka tiap tahunnya. Dikatakan, kegiatan kunjungan ini dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi antarpoliteknik yang ada di seluruh Indonesia. Dikatakan, betapa pentingnya rasa kekeluargaan dan solidaritas antarmahasiswa politeknik di seluruh Indonesia. Sementara itu, Ir. Putu Astawa selaku Pembantu Direktur III Politeknik Negeri Bali dalam sambutannya mengungkapkan bahwa seorang mahasiswa harus mampu menciptakan kompetensi teknis dan kompetensi pribadi (soft skill dan hard skill) untuk nantinya dapat bersaing di dunia kerja. Guna mencapai hal tersebut pihaknya menegaskan bahwa seorang mahasiswa perlu memiliki kapabilitas terhadap komponen-komponen tersebut. Putu Astawa berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung agar tali silaturahmi antarpoliteknik di seluruh Indonesia tidak terputus sampai di sini. Diharapkan suatu saat mahasiswa Politeknik Negeri Bali dapat membalas kunjungan dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Di akhir kegiatan, Dian — salah seorang mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya — mengaku sangat puas akan sambutan dari Politeknik Negeri Bali. Dian juga berharap dapat kembali mengunjungi Politeknik Negeri Bali. (r/*)
Denpasar (Bali Post) Meraih medali dalam olimpiade tingkat lokal, nasional dan internasional bagi SD Santo Yoseph 1 Denpasar bukan hal yang baru lagi. Hampir tiap tahun anak didik dari sekolah tersebut berhasil ‘’mendulang’’ prestasi di ajang bergensi ini. ‘’Tahun 2009 ini, lagi anak didik kami yang bernama Deas Proditya Raharjo meraih medali emas bidang studi IPA dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Jakarta. Dua tahun lalu anak didik kami juga meraih medali emas dalam bidang studi yang sama pada OSN di Surabaya,’’ ujar Kepala SD Santo Yoseph 1 Denpasar R.Y. Hendriyathi, S.Pd. di Denpasar, Selasa (11/ 8) kemarin. Dikemukakan, sebenarnya potensi anak didiknya untuk mengikuti kejuaraan bergengsi itu lebih dari lima orang. Akan tetapi, ia tidak bisa mengikutsertakan mereka karena dari panitia lomba, setiap sekolah sudah diberi jatah. ‘’Paling kami dijatah satu atau dua orang saja. Seandainya bisa diberi jatah lebih, maka peluang mendapatkan medali meskipun tidak emas masih memungkinkan,’’ jelasnya. Meski demikian, pihaknya tetap memberikan semangat kepada semua peserta didiknya, agar tetap disiplin dan belajar. Mengingat prestasi itu bukan hanya ada di olimpiade, tetapi terbuka luas dan itu dirasakan ketika dalam melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Menanggapi kiat sukses-
nya meraih prestasi dalam olimpiade, dikatakannya, meski tiap tahun ada saja anak didiknya meraih prestasi dalam olimpiade (matematika dan IPA) bukan berarti tanpa perjuangan, strategi dan persiapan yang matang. Terlebih lagi, persaingan antarpeserta setiap tahunnya, baik tingkat kota, provinsi, nasional hingga internasional makin ketat. ‘’Kiat yang kami lakukan membentuk science club. Setiap tahun kami merekrut maksimal 20 anak kelas IV dan V, melalui seleksi yang ketat. Mereka ini dibina dalam science club tersebut. Kelas VI tak diikutsertakan karena mereka mau ujian,’’ ujarnya. Setelah lulus seleksi, 20 anak itu dibina khusus bukan hanya dari guru sekolah juga guru luar yang sengaja didatangkan untuk melatih mereka. Selain itu melengkapi koleksi perpustakaan dengan membeli buku-buku ter-
baru, untuk menunjang proses belajar. Hal yang tak kalah penting, menambah sekaligus mengembangkan pengetahuan para guru. Ahli Fisika Deas Proditya Raharjo mengaku bersyukur karena bisa meraih medali emas dan uang dalam kejuaraan ini. Sedikit pun ia tidak mengeluh mengikuti kejuaraan ini, meski harus melalui seleksi yang panjang mulai tingkat kecamatan, kota madya, provinsi hingga nasional. ‘’Saya suka dengan bidang studi ini, karena cita-cita saya ingin menjadi ahli fisika,’’ tuturnya. Setiap tahun anak pertama pasangan Dewa Wayan Wahyuning Raharjo dan Astri Indarjanti ini meraih juara I di kelas sejak kelas I hingga VI sekarang. ‘’Saya ingin belajar terus, apalagi menyangkut pelajaran IPA,’’ ucapnya. (r/*)
Bali Post/ist
Kepala SD Santo Yoseph 1 Denpasar R.Y. Hendriyathi, S.Pd. bersama Deas Proditya Raharjo.
Mahasiswa Kelas Eksekutif FE Unwar Naik 227 Persen Tak Mau Hasilkan Sarjana Instan Denpasar (Bali Post) Mahasiswa baru kelas eksekutif Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa (FE Unwar) angkatan ke-10 naik 227 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah mahasiswanya mencapai 131 orang dan melakukan kuliah perdana Senin (10/8) malam lalu. Ketua Program Kelas Eksekutif FE Unwar Wayan Gede Merta, S.E., M.Si. mengatakan hingga kini jumlah mahasiswa program ini 500 orang dan telah menamatkan 195 orang. Kelas ini banyak diminati mahasiswa karena perkuliahannya tiga kali seminggu, PBM-nya bermutu, menyenangkan, fleksibel dan biaya kuliah terjangkau. Dalam waktu 2,5 tahun mahasiswa sudah mengantongi 146 SKS dengan rata-rata kuliah 4,5 jam tiap pertemuan. ‘’146 SKS ini sudah termasuk magang dan skripsi,’’ ujarnya. Mahasiswa baru kelas eksekutif FE Unwar ini datang dari berbagai SMA favorit di antaranya Smansa, SMAN 2, SMAN 4, SMAN 5 dan SMA luar Denpasar dan luar Bali. Termasuk FE Unud, PNB dan sebagainya yang melanjutkan perkuliahan. Dari jumlah itu 70 persen sudah bekerja. Selama 2,5 tahun,
kata dia, mereka diberikan pengetahuan, keterampilan/ keahlian, etika serta moral. Sekalipun yang pintar bisa tamat 2,5 tahun, Dekan FE Unwar Drs. Wayan Arjana, M.M. menegaskan FE Unwar tak ingin mencetak mereka menjadi sarjana instan. Dengan semester pendek, mahasiswa di eksekutif ini justru jam pertemuannya lebih padat dari kelas reguler. ‘’FE Unwar tetap konsisten tiap mata kuliah minimal melakukan pertemuan 15 kali,’’ ujarnya. Wayan Arjana yang pernah merasakan kerja keras di perushaan swasta ini tak meng-
PERINGATAN Hari Kemerdekaan telah hampir tiba. Berbagai macam aksesoris kemerdekaan mulai dijajakan di mana-mana. Pajangan serba merah putih mulai tampak di jalan-jalan, baik di kota maupun di desa di seluruh negeri Indonesia. Berbagai lomba mulai ramai diadakan di kampung-kampung. Bahkan bersamaan dengan penayangan perdana film trilogi ‘’Merah Putih’’ di layar lebar. Sungguh semangat kemerdekaan yang luar biasa. Apakah Anda ingin mengisi kemerdekaan ini sesuai
prestasi masing-masing? Kita yang hidup di era sekarang ini, memang tidak berjuang mengangkat senjata dan bambu runcing seperti para prajurit dan pahlawan kemerdekaan. Akan tetapi perjuangan kita adalah mempertahankan agar Indonesia tetap jaya di mata dunia. Perjuangan itu dilakukan di antaranya dengan menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga, bukankah perjuangan perlu sehat jasmani dan rohani? Kita tentu tidak mau disebut sebagai negara yang tingkat kesehatannya rendah.
inginkan ada istilah skripsi instan di program ini, karena pihaknya tetap mengedepankan penelitian dan PBM berkualitas. Ia mengakui mengelola kelas eksekutif tak mudah, makanya semua dosen di FE akan diterjunkan mengajar di program ini. Betapa pun beratnya perkuliahan, katanya, jika dilakoni dengan senang hati akan membawa kesuksesan. Bahkan, ia melihat pejabat menengah ke atas yang mengikuti progran ini bisa tamat lebih awal dari mahasiswa yang lain. ‘’Kuncinya adalah disiplin, semangat dan belajar keras,’’ ujarnya. (025/*)
Siswa SMAN 4 Denpasar Kembali Wakili Indonesia Dalam Lomba Debat Tingkat Internasional Denpasar (Bali Post) Regenerasi di bidang debat bahasa Inggris di SMAN 4 Denpasar tampaknya terus terjadi. Kali ini Garlan Archista Duarsa, anak kelas 12 sekolah yang dipimpin Drs. Wayan Rika, M.Pd. itu mengikuti jejak kakak-kakak kelasnya mewakili Indonesia dalam ajang debat bahasa Inggris tingkat internasional. Pada 8 September 2009 mendatang Garlan bersama tiga orang siswa dari Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung akan berlaga mewakili Indonesia dalam ajang Asian Schools Debate Championship (ASDC) di Manila, Filipina. Tak itu saja siswa jurusan IPS ini bersama tim Indonesia akan tampil lagi dalam World Schools Debate Championship (WSDC) di Doha Qatar, Februari 2010 mendatang. Garlan yang ditemui Bali Post, Selasa (11/8) kemarin memaparkan kronologi pencapaian siswa SMAN 4 Denpasar hingga dipilih mewakili Indonesia. Dikatakannya, dalam seleksi tingkat Provinsi Bali tahun 2008, tiga orang siswa SMAN 4 Denpasar lolos ke tingkat nasional. Namun dalam seleksi tingkat nasional — Indonesian Schools Debate Championship (ISDC) — hanya Garlan yang masuk empat besar nasional bersama siswa dari SMA 3 Bandung, siswa SMA 8 Yogyakarta dan siswa dari salah satu sekolah di Jakarta. Sebelum tampil di Filipina, wakil Indonesia ini mesti mengikuti training atau pemantapan secara rutin. Jika sebelumnya, para peserta
Bali Post/lun
Garlan Archista Duarsa bersama Kepala SMAN 4 Wayan Rika. harus bolak-balik Jakarta mengikuti traning, sekarang cukup lewat internet — training online. Training seperti ini dinilai lebih efektif ketimbang harus ke Jakarta. Cuma, beberapa hari menjelang berangkat ke Filipina, ia harus ke Jakarta mengikuti pemantapan terakhir. ‘’Saya mesti ke Jakarta dulu tanggal 1 September mengikuti pemantapan terakhir sebelum berangkat ke Filipina,’’ ujarnya sembari mengatakan, di tingkat Asia seperti tradisi sebelumnya, peserta dari Singapura, Hongkong dan Pakistan terkenal kuat. Mudah-mudahan wakil Indonesia mampu tampil maksimal menghadapi peserta dari negara-negara tersebut. ‘’Target kami dalam ajang ASDC maupun WSDC, mampu tampil lebih baik ketimbang sebelumnya,’’ ujarnya. Sebelumnya, anak-anak SMAN 4 Denpasar bersama
tim dari Indonesia sempat mewakili Indonesia dalam lomba debat bahasa Inggris bertaraf internasional — WSDC di Washington DC 7-17 September 2008 dan WSDC di Yunani Februari 2009. Tim dari Indonesia itu tercatat atas nama AA Sagung Dwinta Kuntaladara (keduanya dari SMA 4 Denpasar) dan Kristian Leonardo dari Jabar dan Adlini dari NTB. Dengan tampilnya Garlan, berarti hingga saat ini SMAN 4 Denpasar telah keempat kalinya berhasil mengantarkan siswanya sebagai anggota tim Indonesia di ajang yang sama. Sebelumnya, ketika WSDC digelar di Korea 2007, Norma Astyari dari SMAN 4 Denpasar menjadi salah satu wakil Indonesia. Nama lainnya tercatat Sang Ayu Widiari. Kepala SMAN 4 Denpasar Wayan Rika berharap wakil Indonesia ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah. (08/*)
Wisuda VI SPA Therapist MSC di SBIA Denpasar (Bali Post) Wisuda Spa Therapist MSC VI di Spa Bali International Academy (SBIA) dilaksanakan pada Senin (10/8) di kampus SBIA, Jalan Giri Puspa No. 1 By-pass Ngurah Rai, Taman Griya, Jimbaran, Bali. Hadir dalam upacara tersebut Saptawi Budiman dari PT Indomarino Maju Jakarta yaitu Overseas Employment Service. SBIA selama ini telah dipercayakan untuk mendidik tenaga spa therapist oleh Mediterranean Shipping Company (MSC) yaitu perusahaan di bidang kapal pesiar yang bertaraf internasional. Sampai saat ini, program khusus yang diselenggarakan oleh SBIA untuk MSC telah meluluskan 90 orang tenaga spa therapist yang terdiri atas 18 orang laki-laki dan 72 orang perempuan. Lulusan ini langsung bekerja di kapal pesiar MSC. Saptawi Budiman pada kesempatan Wisuda VI MSC di SBIA menyatakan sangat puas kepada SBIA karena telah berhasil mendidik tenaga spa therapist yang berkualitas dan jauh lebih baik dibandingkan dengan
Bali Post/ist
WISUDA - Pose bersama Bapak Saptawi Budiman, Ibu Ni Wayan Puspiani dan para wisudawan. negara-negara lain. Selanjutnya Saptawi menegaskan bahwa akan terus bekerja sama dengan SBIA. Sampai saat ini Spa Bali International Academy telah meluluskan 462 orang dan telah bekerja di hotel-hotel berbintang lima dan kapal pesiar, di dalam dan luar negeri. Direktur SBIA Ni Wayan Puspiani, S.E. yang barubaru ini berkunjung ke beberapa negara di kawasan Asia dan Eropa menyatakan bahwa masih banyak dibutuhkan tenaga spa therapist un-
tuk bekerja di hotel bintang lima di negara-negara tersebut. Oleh karena itu bagi lulusan SMA/SMK yang berminat bekerja di spa industry untuk segera bergabung bersama SBIA. Selanjutnya pada kesempatan itu pula beliau menekankan kepada seluruh lulusan agar selalu memiliki self confidence, karena dengan memiliki rasa percaya diri yang baik merupakan kunci utama bagi kesuksesan seorang profesional. ‘’Join, Learn, and Travel with Spa Bali International Academy.’’ (r/*)
Membludak, Minat Masyarakat Bali
Universitas Mahendradatta Tambah Merdeka dari Sakit, Tenteram Lahir Batin Kuota 200 Beasiswa di Empat Fakultas Bali Post/ist
JAS - Dekan FE Unwar Wayan Arjana mengenakan jas almamater kepada mahasiswa baru kelas eksekutif FE Unwar.
Bali Post/ist
PAKET MERAH PUTIH - Dalam rangka menyambut HUT ke-64 Kemerdekaan RI, Prodia ingin berpartisipasi menuju masyarakat sehat sejahtera dengan menyediakan Paket Merah Putih.
Oleh karena itu marilah kita menjaga kesehatan melalui gaya hidup sehat. Gunakan senjata pamungkas seperti makan empat sehat lima sempurna, mengendalikan stres dengan melakukan hobi atau berekreasi, beribadah, dan jangan pernah lupa melakukan check up laboratorium secara rutin untuk mengetahui kondisi tubuh kita, bahkan sebelum terjadi penyakit. Yakinlah bila hasil normal, anda sehat, merdeka dari penyakit khususnya yang potensial membahayakan dan akhirnya tenteram lahir dan batin. Berani mencoba? Dalam rangka menyambut HUT ke-64 Kemerdekaan RI, Prodia ingin berpartisipasi menuju masyarakat sehat sejahtera dengan menyediakan Paket Merah Putih yang bertujuan agar masyarakat Indonesia merdeka dari penyakit-penyakit yang berbahaya dengan harga cantik. Paket Merah Putih 1 untuk gangguan infeksi, lemak dan asam urat, Paket Merah Putih 2 agar merdeka dari PJK dan Stroke. Paket Merah Putih 3 untuk merdeka dari penyakit ginjal. Paket Merah Putih 4 agar merdeka untuk menikah khususnya bagi pasangan yang akan menikah. Program ini hanya digelar tanggal 13 - 18 Agustus 2008 di Laboratorium Klinik Prodia terdekat. (r/*)
Denpasar (Bali Post) Universitas Mahendradatta (Unmar) sebagai universitas swasta tertua di Bali membuka gelombang III penerimaan mahasiswa baru Tahun Akademik 2009/2010 pada Agustus - September 2009. Sedangkan gelombang I dan gelombang II telah ditutup. Sebagai wujud melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan program kemasyarakatan, Unmar membuka kesempatan bagi 200 calon mahasiswa S-1 yang tidak mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi yang didirikan berdasarkan ide Presiden Pertama RI Bung Karno ini. Demikian diungkapkan Humas Universitas Mahendradatta Widi Gede Budiman, S.T. seusai mengadakan briefing kepada calon mahasiswa S-1 gelombang I dan II bertempat di Kampus S-1 Unmar. ‘’Tahun ini kami memang buka kesempatan 200 beasiswa khusus bagi masyarakat Bali yang membutuhkan. Kami prioritaskan bagi lulusan SMA/SMK dan Kejar Paket C yang tergolong cerdas namun tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Ini sebuah komitmen menyukseskan Bali Intelektual 2020 dan program 50 Tahun Emas Unmar,’’ ungkapnya.
Ia menyatakan program beasiswa meliputi bebas biaya administrasi dan biaya SPP diperkuliahan selama 8 semester. ‘’Mekanisme yang digunakan adalah mekanisme subsidi silang dan pihak donatur pun akan membantu sebagian biaya penelitian dan skripsi di semester VIII. Sehingga kini tidak ada alasan bagi masyarakat Bali untuk tidak mengecap pendidikan tinggi, mengingat hal tersebut sudah disediakan di Universitas Mahendradatta,’’ tambahnya. Ia juga menyatakan bahwa program beasiswa Unmar yang digagas sejak tahun
2001 ini, kini telah banyak ditiru oleh sejumlah perguruan tinggi dan universitas. ‘’Dari pengamatan kami, kini makin banyak universitas atau perguruan tinggi di Bali yang meniru program beasiswa terbuka ini. Dan, setiap tahun makin banyak lembaga negeri dan swasta baik skala lokal dan internasional yang menyatakan menjadi mitra Unmar sebagai donatur dalam program beasiswa ini. Sebagai penggagas tentu saja Unmar harus memberikan contoh terbaik,’’ ungkap IGA Sri Wicaya Gangga Dewi WS, S.H., M.Kn. ini mewakili pihak Yayasan Unmar. (r/*)
Bali Post/ist
BEASISWA UNMAR - Tahun Akademik 2009/2010 Unmar membuka pendaftaran gelombang III (Agustus September) untuk mahasiswa beasiswa dan reguler untuk S-1 dan S-2.