Edisi 9 Agustus 2010 | Balipost.com

Page 18

GAYA HIDUP

18 Makin Rumit Tuntutan Mode Busana SEPULUH desainer muda menampilkan 30 busana karyanya dalam pagelaran fashion bertajuk “Rejoice Debut Fashion Show Coaching Clinic” di Ruang Kepodang Penerbit Kanisius Yogyakarta, Sabtu (7/8). Ke-10 desainer itu Abraham Poespo, Astrid Edianti, Goet Poespo, Siryah Prabowo, Sofie, Wiwid Hosana, Retno Setyorini, Ninik Darmawan, Anteng Hadiyati, dan Anie Wardhana. Mereka menampilkan busana pengantin, baju pesta, dan pakaian kerja. Penggagas pagelaran fashion itu Goes Poespo mengatakan kegiatan ini sebagai wujud karya dari kreasi yang optimal masing-masing desainer setelah melalui proses pembelajaran, baik teori maupun praktik dalam dunia mode. ‘’Para desainer atau perancang busana harus mampu menguasai teknik dasar pembuatan pola yang akurat, sehingga tercipta karya busana kontemporer yang sesuai dengan tren mode masa kini,’’ katanya. Oleh karena itu, menurutnya, sebagai wujud jerih payah selama proses belajar yang optimal digelar pagelaran bertajuk “rejoice debut” yang berarti kegembiraan pemula. ‘’Kegiatan tersebut merupakan wujud ekspresi kreasi dan kreativitas mereka yang telah mendapatkan teori dan praktik. Meskipun banyak hal yang masih harus ditingkatkan seiring rumitnya tuntutan kemajuan mode busana saat ini, dengan ketekunan dan kemauan belajar semua kesulitan akan teratasi,’’ katanya. Manajer Redaksi Penerbit Kanisius Sulistiyorini mengatakan edukasi bidang fashion tidak hanya terbatas pada pembelajaran formal, tetapi juga melalui pagelaran. ‘’Proses belajar tentang fashion juga bisa dilakukan di luar institusi pendidikan dengan melibatkan para pakar, sesama pembelajar hingga penikmat dunia fashion dalam suasana rileks dan menghibur,’’ katanya. (ant)

Rency Milano

Hati-hati Memilih SETELAH mengalami kegagalan rumah tangga, Rency Milano kini jadi lebih berhati-hati memilih pasangan. Walau tak jera untuk menikah lagi, Rency tidak lagi mengharapkan bersuami brondong. Menurut pengakuannya, ada pria yang mendekatinya, namun Rency lebih memilih berhatihati menjatuhkan pilihan. ‘’Ada sih pasti. Tapi aku maunya lebih hati-hati saja. Karena sudah gagal dalam membina ruBali Post/ist mah tangga,’’ ungkap Rency Milano Rency yang ditemui di di Manchester United Cafe, Jakarta, Sabtu (7/8). Ditanya apa masih mempertimbangkan menjalin hubungan dengan brondong, dengan tegas wanita ini menolaknya. ‘’Nggak deh. Sudah cukup yang kemarin saja. Ya... mungkin aku mencari yang seumuran, atau sedikit lebih di atas aku, tapi sedikit saja. Aku masih 36. Orang temenku yang 40 tahun saja masih mau sama aku,’’ tegasnya. Di sisi lain, Rency Milano, pemeran istri seorang juragan asal Betawi di sinetron ‘’Mariam Mikrolet’’, sudah tidak sabar ingin menikmati sensasi, saat es blewah membasahi tenggorokannya yang seharian menahan lapar dan haus. Saking nikmatnya, Rency mengatakan jadi susah dijelaskan dengan kata-kata. ‘’Itu nikmat banget pas lagi haus disiram air es,’’ ujar Rency di Sudirman, Jakarta Pusat. Apalagi kalau minuman itu disanding dengan kolak ubi atau kolak biji salak. Menurut Rency, puasa Ramadan jadi terasa lebih sempurna. ‘’Itu menu khusus puasa saya. Di luar bulan ini, saya enggak mau makan menu itu,’’ tutur Rency. Biasanya, minuman es blewah itu dibikin sendiri di rumah. Ia sengaja membikin dalam porsi besar agar seluruh keluarga besar bisa menikmatinya. ‘’Tapi kalau sudah kepepet, dan lagi malas, saya beli saja. Tapi itu jarang,’’ tutur wanita kelahiran Jakarta, 19 Oktober 1973, itu. (net/ist)

Senin Wage, 9 Agustus 2010

Gaya ”Preppy Girl’’ Cocok untuk Busana Kerja DENGAN sedikit kreativitas, Anda bisa tampil lebih chic di tempat kerja. Sematkanlah aksesori cantik yang sesuai dan melangkahlah dengan penuh percaya diri. Gaya preppy girl juga bisa menjadi inspirasi busana kerja. Padankan rok hitam aline, kemeja putih, dan sweater merah marun. Pilihan lain, kardigan oranye, tank top, dan celana abu-abu. Rok a-line akan memberi kesan feminin. Pilih warna netral, sehingga mudah dipadukan dengan koleksi busana yang lain. Kemeja putih dan motif garis yang sebetulnya terkesan “datar” akan lebih atraktif dengan padanan rok tweed selutut. Aksen pita dan permainan motif minimalis pada rok terlihat chic dan modern. Untuk gaya maskulin, pilih setelan blazer dan celana abu-abu dengan blus motif bunga aksen renda. Sebaliknya, kenakan blus pink aksen ruffles bersama rok hitam bergaris untuk memperoleh kesan feminin.

Koleksi penting yang harus dimiliki untuk busana kerja adalah blazer, celana panjang/rok, dan blus. Pilih yang kualitas jahitannya baik dan berwarna netral. Dengan demikian bisa mudah dipadu-padankan agar penampilan tidak membosankan. Bagi yang bertubuh besar, pilih rok berpotongan lurus 7/ 8 dengan belahan di bagian belakang atau pada salah satu sisinya. Rok model ini akan menyembunyikan bagian paha dan betis yang cenderung besar. Jangan memaksa mengenakan blus terlalu ketat. Untuk tubuh besar, sebaiknya memakai blus dengan potongan kemeja dengan ukuran yang sesuai. Tambahkan aksesori dalam warna-warna cerah agar penampilan tampak lebih dinamis. (net/ist)

Bali Post/ist

Debu Rilis Album ”Dianggap Gila” KELOMPOK Debu kembali hadir merilis album keempat bertajuk “Dianggap Gila” di Jakarta. ‘’Orang yang mendengar lagu ini, langsung penasaran,’’ lontar Mustafa, vokalis, gitaris dan motor grup pengusung world music dari Amerika ini. Mustafa berharap lagu-lagu mereka seperti “Malam Ini”, “Macan Hutan” dan “Bahtera Mustafa” bisa menghibur sekaligus menyejukkan hati para pendengar musik di Tanah Air. ‘’Musik spiritual yang kami mainkan sangat universal, bukan religi,’’ kata Mustafa. Karena setiap lagu yang didendangkan Debu ingin memberi kenyamanan spiritual dan pesan cinta kepada yang mendengarkan. ‘’Kami percaya, semua lagu selalu berurusan dengan hati. Lagu-lagu Debu bisa mengobati yang patah hati, bisa membuat sabar dan buat hati jadi nyaman,’’ tutur Mustafa. Yang jelas, pola bermusik yang dilakukan Debu sebenarnya tak menggunakan konsep khusus. Malah sebaliknya, personelnya dibebaskan untuk menggali kemampuan bermusik seluas-luasnya. Jangan heran, jika mendengarkan lagulagu Debu, kita bakal digiring untuk menyimak beragam detail warna musik, ada bunyi rebana yang kuat dan lembut, serta juga ada lengking seruling (flute). Meski berjalan di jalur musik spiritual, Debu tak mematok warna musik padang pasir. Sebaliknya, mereka pun berani memasukkan unsur jazz, country hingga rock. Lagu “Macan Hutan” di album terbaru mereka sangat kental dengan warna rock. Debu sangat beragam menggunakan alat musik dari belahan dunia yang berbeda. Ada santur dari Iran, tambur dari

Mustafa Turki, juga Gendok-gendok dari Sulawesi Selatan. Semua alat musik itu digabungkan dengan harmonisasi alat biola, perkusi, suling, gitar dan bas. Formula inilah yang lihai diramu oleh Debu yang saat ini digawangi oleh Mustafa (vokal, gitar), Saleem (flute), Daood (drum, perkusi), Naseem (perkusi), Mujahid (bas), Husniah (violin), Shakurah (lead violin, saz), Achmad (santur), Dimas (gitar), Luthfi (perkusi, tabla), Ali (perkusi), Zahra (keyboard) dan Nadhira (khanoon). Dengan tegas, Mustafa menolak penilaian orang yang menyebutkan Debu pembawa musik religi Islami atau nasyid, bahkan dikatakan berdakwah atau bersyiar. ‘’Musik kami jenis spiritual, tidak khusus buat umat muslim. Malah manajemen kami nonmuslim. Lebih tepat genre musik kami adalah world music. Sewaktu Jak Jazz dan Java Jazz, kami diundang dan memainkan berbagai warna

Bali Post/pik

musik. Bagi kami, musik sangat universal, dan kami tidak mau dikotak-kotakkan atau ada dikotomi antara musik yang Islam dan musik yang bukan Islam,’’ tegas Mustafa. Yudhistira, produser dari Fame menjelaskan, Debu memainkan musik dengan hati dan menawarkan sebuah kejujuran. Sedari awalnya, mereka sudah seperti itu, asli dan tidak dibuat-buat. ‘’Beda den-

gan banyak band dan solois kita yang aslinya bukan pengusung musik religi mendadak sontak merekam lagu-lagu rohani jelang Ramadan,’’ ujar Yudhistira. Mustafa memang sangat cinta Indonesia. Ia sudah sepuluh tahun berkarier di sini. Diceritakan, sang guru yang ayah Mustafa, Syeikh Fatah, adalah orang yang menyarankan pada dirinya yang kelahiran Amerika agar Mustafa hijrah ke Indonesia. ‘’Di negara yang berfalsafah Pancasila ini, kami merasa nyaman dalam berinteraksi sekaligus menggulirkan ekspresi bermusiknya. Namun, ada yang mengganjal di hati, karena saya dan keluarga serta teman-teman belum menjadi WNI. Padahal, setiap kami tampil di luar negeri, orang menganggap Debu adalah grup musik dari Indonesia,’’ harap Mustafa. Bagi dirinya, Indonesia adalah tujuan hidup dan dia bersama keluarga serta teman-temannya akan tinggal selamanya di Indonesia sampai ajal menjemput. Mungkin Mustafa dan personel Debu perlu menghadap dan bermain di hadapan Presiden SBY dan Menteri Hukum dan HAM. (pik)

Shireen Sungkar

Proses Pendewasaan GARA-GARA kecelakaan dan harus dirawat di RS Medistra Jakarta, aktris Shireen Sungkar kemungkinan tak bisa menjalani ibadah puasa tahun ini. Bintang utama sinetron ‘’Cinta Fitri’’ ini sudah lima hari dirawat di RS Medistra. Ia pingsan ketika mobil Mercedez Bens bernoBali Post/pik mor polisi B3 UH Shireen Sungkar yang disetirnya menabrak mikrolet di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis lalu. Segera Shireen dibawa ke RS Marinir, Cilandak untuk ditolong. Dalam laporan dokter yang me-rontgen, Shireen mengalami memar di dada karena terbentur setir mobil. Jelas, Shireen harus istirahat total dan syuting ‘’Cinta Fitri’’ pun terpaksa dilakukan tanpa kehadiran dia. Dari RS Marinir, Shireen oleh keluarganya segera dipindah ke RS Medistra. ‘’Ini teguran dari Tuhan agar Shireen berhati-hati. Juga, proses pendewasaan bagi dirinya. Maklum, ketika berusia 14 tahun, Shireen sudah bisa setir mobil,’’ ujar ayah Shireen, aktor Mark Sungkar. Meski tidak bisa ikut puasa, Shireen tak kecil hati. Program Saatnya Kita Sahur (SKS) yang tayang setiap hari di bulan Ramadan tetap hadir dengan seting yang lebih menarik. Mengambil tema kehidupan sehari-hari, berkisah tentang seorang wanita yang memiliki rumah kos. Ibu kos tinggal dengan seorang anak gadisnya yang cantik yang diperankan oleh Shireen Sungkar. Tempat kos itu dihuni seorang mahasiswa (Olga Syahputra). Di dekat rumah mereka, ada pos ronda tempat di mana hansip Adul dan seorang preman insyaf bernama Komeng menghabiskan waktu. Tak jauh dari pos ronda ada kompleks minimarket yang menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga. Minimarket ini milik seorang saudagar kaya (Kiwil) yang dibantu keponakannya yang cantik (Nycta Gina alias Jeng Kelin). Sementara di ujung jalan kompleks tersebut, ada warga yaitu Mucle, pak Tarno dan Ohang yang suka nongkrong. ‘’SKS selama tiga tahun ini tetap setia menjadi pilihan program paling inspiratif di waktu sahur,’’ timpal A. Hadiansyah Lubis. (pik)

Senin, 9 Agustus 2010 05.52 05.54 05.56 06.00 06.05

06.35 07.05 07.35 08.05 08.35 09.00 10.00 10.30 11.00 12.00 12.05

12.30 13.00 13.30

Mars Indonesia Raya Mars Bali Jagadhita Lagu Ngastitiang Bali Puja Trisandya Dharma Wacana Upacara Pintra Yadnya Bag. 3 Seputar Bali Pagi Bali Channel Lintas Mancanegara Happy Holy Kids Lila Cita Arja Dialog Interaktif Kanwil Pajak TV Mart Jaco Fitness & Health Lejel Home Shopping Puja Trisandya Dharma Wacana Bekerja Secara Etis Pengaruh Pendidikan terhadap Dunia Kerja Bag. 2 Berita Siang Klip Bali TV Mart

14.00 14.30 15.30 16.00 17.00 17.05 17.30

18.00 18.05 19.00 19.30 20.00 21.00 21.30 21.35 22.00 23.00 23.30 24.00

Jaco Fitness & Health Yowana Interaktif Gita Shanti Pablibagan Sekilas Berita Lila Cita Dharma Wacana Bekerja Secara Etis Pengaruh Pendidikan terhadap Dunia Kerja Bag. 3 Puja Trisandya Seputar Bali Klip Bali Orti Bali Dialog Interaktif Jeng Ana Lintas Mancanegara Sekilas Berita Ista Dewata Pura Endek, Buleleng Dialog Interaktif Haji Suhendar Suluh Indonesia Bali Channel Penutup


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.