OLAH RAGA
8 Gilih ke Final Tunggal dan Ganda Denpasar (Bali Post) Pebulu tangkis Badung Made Gilih Adi Pratama, lolos ke final nomor tunggal dan ganda kategori taruna, dalam Kejurda Bulu Tangkis Bali 2009, di GOR Yuwana Mandala Tembau. Di final, Minggu (8/11) ini, Gilih meladeni Romadhon (Denpasar), sedangkan ganda Gilih/Sumanardi melawan Ngurah/Cahyo (Buleleng). Ngurah/Cahyo ke final setelah menang atas Romadhon/Ngurah Artha (Denpasar) 2-0 (21-18, 21-16). Gilih melenggang ke final, setelah menang atas Yudha (Denpasar) 2-0 (21-8, 21-9). Sementara Romadhon menundukkan Sumanardi 2-0 (21-15, 21-17). Pelatih Denpasar Hendra menyatakan, peluang Romadhon melawan Gilih fifty-fifty. ‘’Namun, untuk ganda saya lebih menjagokan Gilih/Sumanardi,’’ terang Hendra. Hal ini tentu berbeda dengan pendapat pelatih Buleleng Gede Suadnyana. ‘’Peluang Ngurah/Cahyo imbang melawan Gilih/Sumanardi,’’ ungkapnya. Di bagian taruna putri, terjadi kejutan ketika Ni Made Dwi Sri Ganitri (Denpasar) menaklukkan unggulan pertama Putu Suryantari (Badung) 2-0 (21-10, 21-16). Padahal, usia Dwi S masih pemula, karena atlet ini kelahiran Denpasar, 17 Agustus 1996. ‘’Saya puas pertama kali bertemu, dan bisa mengalahkan Suryantari,’’ tutur siswi kelas I SMPN 4 Denpasar ini. Sementara Suryantari mengaku dirinya cedera karena otot kakiya tertarik. Di final taruna putri, terjadi all Denpasar final, karena Dwi S bertemu Michelle T, yang menundukkan rekan setimnya Kadek Febby 2-0 (21-13, 21-14). Tim PB Poker Kerobokan, Badung, juga meloloskan atletnya ke final seperti Komang Triana (Poker) melawan Aditya (Badung), di anak-anak. Untuk tunggal remaja, Jerry (PB Poker) juga ke final melawan Romario (PB Poker). Ofisial PB Poker Made Sastra Wibawa menyatakan, rata-rata asuhannya merupakan mantan atlet PB Dharma Praja. Oleh karena tak bisa memanfaatkan GOR Dharma Praja lagi, para orangtua sepakat gabung ke PB Poker. ‘’Kami bersyukur, anak-anak bisa berprestasi, walaupun harus berlatih di gudang kayu. Kami tetap mendukung demi kemajuan perbulutangkisan Badung,’’ jelas dia. (022)
Piala Wali Kota
Kejutan, Kundalini Tahan Juara Divisi Utama Denpasar (Bali Post) -
Runner up divisi II Perseden, tim Kundalini FC membuat gebrakan luar biasa pada ajang kejuaraan sepak bola Piala Wali Kota 2009, di Stadion Kompyang Sujana, Sabtu (7/11) kemarin. Kundalini yang dibesut Made Mutram dan Arimbawa, di luar dugaan tampil mengejutkan dengan menahan juara divisi utama tim Pespa Padangsambian tanpa gol 0-0.
Hasil Sabtu (7/11) Pespa vs Kundalini 0-0
Popnas di Yogyakarta
Klasemen Sementara 1. Pespa 1 0 1 0 0-0 1 2. Kundalini 1 0 1 0 0-0 1 3. Bayu Putra 0 0 0 0 0-0 0
Bali Tambah 2 Perak dan 4 Perunggu Denpasar (Bali Post) Kontingen atlet pelajar Bali terus memanen medali, pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang berlangsung di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Sabtu (7/11) kemarin, Bali gagal merebut emas, melainkan hanya menambah dua keping medali perak dan empat perunggu. Dengan tambahan medali tersebut, Bali telah mengoleksi 7 emas, 4 perak dan 8 perunggu. Sebelumnya, Bali meraup medali dari cabang pencak silat, judo, dan tenis lapangan beregu. Ketua Kontingen Popnas Bali, Drs. Wayan Susila, M.Si. melaporkan hasil itu dari Yogyakarta, kemarin. Menurutnya, dua keping perak masing-masing disumbangkan perenang Gede Siman Sudartawa yang merebut dari nomor 100 meter gaya kupu kupu, dan Wayan Aryanata dari nomor bebas 50 meter. Sementara empat perunggu, dipersembahkan Ni Ketut Cita yang menggapai dari nomor 800 meter putri, Satria Wibawa dari nomor lompat tinggi putra, I Gusti Ayu Marlestari dari nomor lompat jangkit putri, dan pasangan ganda perorangan Nadia Diantari/Desak Wiwin yang menggapai dari cabang tenis. Dari 10 cabang, baru judo dan pencak silat menambah emas, selebihnya renang, atletik dan tenis, meraup perak dan perunggu. Sementara, cabang tenis meja beregu gagal, tinggal ganda sedang berjalan, bola basket hanya sampai delapan besar, bola voli masih menuju babak delapan besar, sepak takraw beregu sudah kalah, tinggal berharap dari putri. ‘’Peluang dari cabang renang dan atletik masih terbuka. Kami berharap anakanak tampil lebih bagus, sehingga Bali bisa menambahkan medali lagi,’’ harap Wayan Susila. (kmb11)
Minggu Kliwon, 8 November 2009
Jadwal Minggu (8/11) Padang Sumbu vs Putra Tresna (Kompyang Sujana)
BPM/eka
JEGAL - Pemain Pespa (depan) sedang menggiring bola, namun berusaha dijegal lawannya dari Kundalini FC.
Deya Saraswati Rebut Perak Jakarta (Bali Post) Atlet bulu tangkis Indonesia berhasil meraih dua medali emas di ajang ASEAN Primary School Sport Olympiad (APSSO) III/2009 melalui tunggal putra dan putri, di Hall Bulu Tangkis Senayan Jakarta, Sabtu (7/11) kemarin. Sementara dua emas lainnya jatuh ke tangan Thailand dan Malaysia melalui ganda putri, dan ganda putra yang di final juga berhadapan dengan pemain-pemain Indonesia. Pada pertandingan final tunggal putri, Fitriani yang merupakan anggota tim Indonesia-1 berhasil menundukkan rekan senegara Made Deya Surya Saraswati (Indonesia-2) dengan skor 214, 22-20. Pebulu tangkis masa
depan Bali ini, berhasil merebut perak. Ofisial Made Darmiyasa yang dikontak, mengemukakan, target awal Deya adalah perunggu, namun jika pulang membawa perak berarti melebih target. Di tunggal putra, Rahmad Ali Assidiqi (Indonesia-1), yang asal Sragen, tampil sebagai juara dengan menundukkan atlet muda Malaysia Cheam June Wei 16-21, 2118, 23-21. Di ganda putri, pasangan Indonesia-1 Fitriani/Sarah Fatmawati, gagal meraih gelar juara, dan harus mengakui keunggulan pasangan Thailand Alisa Saptini/Ruethaichanok 16-21, 11-21. Sedangkan di ganda pu-
tra, Rahmad Ali Assidiqi yang berpasangan dengan Muhammad Ansyari, juga gagal meraih gelar setelah kalah rubber set 19-21, 22-20, 19-21 atas pasangan Malaysia Cheam June Wei/Sateishtharan. (ant/022)
Dengan hasil itu, kedua tim itu sama sama mengemas nilai satu. Kejuaraan yang melibatkan enam tim Perseden dari tiga tahta berbeda itu yakni divisi utama, divisi satu dan divisi dua itu dibuka secara resmi Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Kejuaraan dihadiri segenap pengurus KONI Denpasar dan juga Perseden seperti Putu Ngurah Ardika, Nyoman Mardika, dan A.A. Bagus Sudarsana. Kejuaraan cukup semarak karena diisi hiburan joged dan door prize. Tim Kundalini memang pantas mendapat pujian. Meski baru setahun berdiri, tim yang dimiliki Ketua Umum KONI Denpasar Putu Ngurah Ardika, S.Sn. itu tampil ngotot dan konsisten sejak wasit Dedy meniup peluit kick off. Pemain berumur muda yang diturunkan tidak gentar melawan anak -anak Pespa yang menampilkan pemain-
pemain senior, seperti Kadek Sentana, Jumada dan Edy Supriono. Dengan kepercayaan diri, Dwi Adi Gopal dan kawan-kawan bermain penuh semangat mengimbangi gelombang tekanan Pespa. Sesungguhnya Pespa bisa memenangkan partai perdana penuh gengsi itu. Sayangnya, peluang emas dari titik penalti gagal dimanfaatkan dengan baik ‘Magrung’ Jumada. Eksekusi Jumada dapat dimentahkan kiper Kundalini Made Putrayana. Karena tampil gemilang mementahkan beberapa kali peluang dari Kadek Sentana, Magrung, kiper jangkung itu akhirnya terpilih sebagai pemain terbaik. Dia pun berhak atas hadiah Bali Post Phone Plexi. ‘’Saya senang sekali. Tidak membayangkan bakal mendapat hadiah Bali Post Phone Flexi,’’ ujar Made Putrayana. Pertandingan yang cukup keras itu memaksa wasit
Dedy mengeluarkan kartu merah untuk pemain belakang Pespa, Asep akibat melakukan takling keras. Dua menit sebelum bubaran Pespa harus bermain dengan 10 orang. Kegagalan tim Pespa mengalahkan Kundalini diakui manajer tim Gung Civics dan pelatih Agung Bramasta, karena tidak dihinggapi dewi fortuna. Dia memuji kerja keras timnya, namun diakui asuhannya bermasalah dalam penyelesaian akhir. ‘’Kami akui penyelesaian akhir Kadek Sentana kurang akurat,’’ ujar Gung Civics. Sementara duet pelatih Kundalini, Made Mutram dan Ambara menyatakan angkat topi dengan perjuangan Agus Desi dan kawan-kawan. ‘’Kami senantiasa di bawah tekanan. Kunci sukses kami, karena anakanak tetap gigih mempertahankan semangat,’’ ujar Made Mutram. (kmb11)
Pemanah SEA Games Berlaga di Renon Denpasar (Bali Post) Bali kembali menjadi tuan rumah gelaran internasional. Kini giliran Kejuaraan Panahan Asia atau Asian Archery Championship (AAC), yang bakal digelar 16-21 November mendatang, di lapangan Renon, Denpasar. Tak tanggung-tanggung, 17 negara bakal ambil bagian, 16 negara merupakan anggota Asian Archery Federation (AAF) atau organisasi panahan Asia, sementara satu lagi peserta kehormatan yakni Australia.
Total peserta pemanah 249 orang, terbagi dari 99 pemanah di nomor recurve, dan 55 pemanah di nomor compound, serta 14 pemanah yang bertanding di Youth Olympic Games (YOG). Sisanya adalah ofisial,’’ tutur Ketua Umum Panpel AAC, Fadjar OP Siahaan, di Sanur, Kamis (5/11) lalu. Untuk peserta 99 pemanah di nomor recurve, menurut Fadjar, terdiri atas 52 pemanah putra dan 47 pemanah putri. Sedangkan di nomor compound diikuti 30
C.447086-rpa
pemanah putra dan 25 pemanah putri. Sementara di YOG diikuti 10 pemanah putra dan 4 pemanah putri. Lantas bagaimana dengan Indonesia sendiri? Indonesia bakal menurunkan para pemanah-pemanah yang bakal diturunkan di SEA Games Laos Desember mendatang, full team terutama di nomor compound putri. ‘’Para pemanah Indonesia semuanya kami target meraih medali emas sebanyak-banyaknya. Pasalnya ini langkah menuju SEA Games nanti,’’ tutur Fadjar. (r)
C.446599-pgbt
Dapatkan di Toko Terdekat Hot Line Service : 7450990, 7468886 C.456666-sln
C.454108-rpa
7 C.452155-bgn
C.455895-rpa
C.451849-elk