Edisi 04 Februari 2016 | Balipost.com

Page 11

Kamis Wage, 4 Februari 2016

BULELENG

11

Masyarakat Khawatir

SOSOK Waktunya Menulis di Media

GAGASAN mahasiswa-mahasiswi Undiksha, Singaraja, diajarkan menulis artikel sangat bagus. Apalagi, artikel itu nantinya bisa dikirim ke media cetak, elektronik, website. Semangat itu dipacu Pembantu Rektor III Undiksha, Dr. Drs. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes., Rabu (3/2) kemarin. Pada era globalisasi dewasa ini, hematnya keterampilan menulis wajib dimiliki mahasiswa. Tak zamannya mahasiswa sekadar menjadi pendengar yang baik, di tengah seminar maupun ruang kuliah. Ia menuturkan, ada beragam kegiatan akademik dan non-akademik di kampus Undiksha. Menulis ini bisa saja sebagai kegiatan nonakademik, tetapi berimplikasi Bali Post/dgk positif memacu mahasiswa Dr. Drs. I Gusti Ngurah aktif terus belajar membuka Pujawan, M.Kes. wawasan lebih luas. Apalagi, aktivitas kampus diapresiasi karena sebagai syarat pendamping ijazah. Karena itu, setiap mahasiswa mencantumkan jenis kegiatan non-akademik apa yang diikuti. “Kami minta mahasiswa mengembangkan diri menulis artikel atau esai. Nantinya bisa dikirim ke surat kabar, majalah, website. Kencendrungan sekarang, mayoritas mahasiswa sekadar membaca dan mendengarkan saja. Sudah waktunya mahasiwa berani menulis, paling tidak mendeskripsikan kondisi di lingkungan sekitarnya,” pinta Pujawan. Memotivasi menulis di surat kabar, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, manakala mahasiswa dilatih sejak dini dan dengan cara-cara sistematis, diyakini output-nya pasti bisa baik. “Apalagi buah tulisan di media itu dijadikan mata kuliah dan sebagai pelengkap tugas akhir. Strategi ini bisa lebih memacu mahasiswa. Mereka akan bersemangat paling tidak mengejar nilai. Ini artinya sambil menyelam minum air,’’ jelasnya. Ke depan, Pujawan akan terus memotivasi dan memberi tantangan menulis kepada mahasiswanya. Paling tidak fakultas terkait seperti Fak. Bahasa dan Seni Undiksha. Menulis artikel itu, identik dengan melatih kreasi ide pikiran, berbentuk opini dalam desain tulisan. “Bisa saja diekspos isu-isu apa yang terhangat di Bali Utara. Tidak tertutup masalah lingkungan, sosial, budaya, ekonomi dan lainnya. Kepekaan mahasiswa sangat baik diasah melalui tulisan. Tanpa menulis tentu tidak ada dokumen. Dengan ada dokumen bisa dibuka lagi lembaran nostalgia lalu yang kadang terlupakan. Mulailah memahami esensi nilai-nilai sosial di masyarakat dengan cara menulis,” pinta Pujawan. (dgk)

Pintu Baja Air Titab Melengkung

Singaraja (Bali Post) Bendungan air Titab-Ularan, yang berada di dua Kecamatan Seririt-Busungbiu, diduga mengalami masalah pada bagian plugging alias pintu penutupan air. Tingginya curah hujan belakangan ini membuat volume air meningkat signifikan. Implikasinya, pintu air berbahan baja itu disinyalir melengkung dan perlahanlahan mulai bergeser. Hal itulah yang mengkhawatirkan masyarakat. Bendungan terbesar di Bali itu bisa menampung 12 juta meter kubik air. Aliran airnya dapat mengalir deras ke sungai dan penduduk di sekitarnya. Warga setempat tahu plugging di bendungan itu rusak sejak Rabu (3/2) kemarin, pukul 05.00 wita. Karena itu, warga khawatir sesuatu bisa saja terjadi. Petugas pun cepat-cepat membuka pintu air, agar bisa mengurangi tekanan air pada pintu baja itu.

Proyek bendungan itu sesungguhnya sudah dibangun sejak tahun 2011 lalu. Bendungan itu menampung aliran sungai Saba yang berbatasan langsung dengan Desa Ularan dan Desa Ringdikit, Busungbiu. Melubernya air membuat warga khawatir terhadap pintu air dari baja itu jebol. Tentu saja warga tidak menghendaki seperti itu. Alasannya, jika sampai jeb o l , a i r yang tertahan di waduk malah

dapat mengalir deras merendam permukiman warga di seputaran bendungan. “Kebetulan tad i pagi, pintu air terlihat sudah melengkung dan bergeser. Itu membuat aliran air mengalir deras. Warga takut pintu akan jebol. Kalau selama ini airnya mengalir ke sungai dari intake. Hujan yang lebat terjadi beberapa hari lalu membuat volume air naik. Kami harap bendungan tetap kuat dan aman,” ucapnya, Rabu kemarin.

Bendungan Titab-Ularan yang diresmikan Presiden V RI Megawati Soekarnoputri, sejak sebulan lalu mulai diisi air. Camat Busungbiu, Made Sudama Diana, membantah pintu bendungan TitabUlaran mengalami kerusakan. Ia mengaku, pintu air dimaksud sengaja dibuka pihak pengelola bendungan pascahujan deras mengguyur di kawasan bendungan itu. Volume air sempat tinggi di bendungan, karena itu aliran air mengalir keluar. Air yang mengalir keluar itu diharapkan mengurangi volume air tertampung. “Memang dihindari bendungan berisi air penuh. Pintu air terpaksa dibuka, tujuannya air di bendungan bisa lebih banyak keluar. Hal itu mengurangi volume akibat kelebihan air hujan,” terangnya.

Petugas pintu bendungan Ida Komang Arik, mengimbau penduduk yang berada di hilir Bendungan Titab Ularan, berhati-hati, mereka juga disarankan tidak melewati pintu operasional. Persoalannya, pintu pembungan air di bagian plugging sebelah kanan mengalami pergesaran. Hal itu mengakibatkan air yang keluar tidak bisa lebih besar dari biasanya. Pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut kepada Direksi Waduk Titab, Ketut Lanus. “Debit ketinggian air saat ini mencapai kedalaman 36 meter. Adanya fakta tersebut membuat petugas menginformasikan kepada babinsa dan babinkamtibmas, supaya mengimbau warga di hilir bendungan agar berhati-hati,” pintanya. (kmb34)

Kasus DB Marak

Dinkes Jangan Anggap Enteng Singaraja (Bali Post) – Tingginya penyebaran penyakit demam berdarah (DB) mengundang keprihatinan kalangan DPRD Buleleng. Mencegah jangan sampai terjadi kasus baru, lembaga dewan mendesak pemerintah daerah serius dan tidak menganggap enteng penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk aides agipty tersebut. Bahkan, dewan mengusulkan agar pencegahan dengan pengasapan atau fogging itu tidak harus menunggu pasien dinyatakan positif menderita DB. Harapan itu disampaikan Ketua DPRD I Gede Supriatna saat menjenguk satu keluarga pasien penderita DB asal Banjar Dinas Kaja Desa Busungbiu, Rabu (3/2) kemarin di ruang Lely II RSUD Buleleng. Untuk menunjukkan keprihatinan itu, Supriata meminta pemerintah memberikan dana santunan kepada satu keluarga penderita DB asal Banjar Dinas Kaja itu. Dengan demikian, santunan itu diharapkan bisa meringankan beban keluarga malang tersebut. Politisi PDI Perjuangan asal Desa Tejakula, Tejaku-

la ini meminta rumah sakit sigap memberikan pelayanan. Pasien terjangkit DB atau penyakit berbahaya lainnya harus dilayani dengan optimal. Apalagi, publik mengetahui kalau pelayanan kesehatan ini menjadi hak setiap masyarakat, sehingga jangan sampai citra rumah sakit tercoreng gara-gara pelayanan yang tidak memuaskan publik. Di samping itu, dia meminta agar Dinkes lebih meningkatkkan responsnya membantu masyarakat Buleleng untuk pemberantasan penyakit DB. Salah satunya dicegah dengan cara fogging. Jangan menunggu sampai pasien positif DB baru dilakukan pengasapan. Diyakini, jika pengasapan dilakukan optimal maka akan dapat membasmi nyamuk penular, sehingga catatan kasus DB di Buleleng bisa ditekan. “Begitu terdengar ada pasien suspect DB, harusnya langsung saja di-fogging. Jangan ada lagi menunggu pasien positif DB baru dilakukan pengasapan. Kalau pola seperti ini dilakukan, jangan salahkan masyarakat menilai penanganan lamban,” katanya. (kmb38)

Bawa Ransel Hitam

Polisi Tangkap Pria Asal Lumajang

Singaraja (Bali Post) Seorang pria mencurigakan mengenakan ransel warna hitam menjadi perhatian warga, apalagi pria itu mondar-mandir di seputaran Jalan Ngurah Rai, Singaraja Rabu (3/2) kemarin sekitar pukul 00.30 wita. Karena, belakangan ramai ditemukan aksi teror, warga lantas melaporkan orang yang tidak diketahui identitasnya itu ke Mapolres Buleleng. Setelah menerima laporan dari masyarakat, polisi yang tengah melaksanakan tugas patroli menuju lokasi. Aparat keamanan itu langsung memeriksa identitas dan menggeledak ransel pria dimaksud. Orang itu dikhawatirkan membawa benda-benda membayakan. Ternyata isi tas itu adalah sebuah buku, bolpoin, dan senter. “Kami menindaklanjuti laporan dari warga. Langkah dini ini sekaligus mengantisipasi kejadian tidak diinginkan,’’ ujar Kasat Sabhara AKP I Wayan Parta seizin Kapolres AKBP Harry Haryadi. Pria itu diperiksa anggota yang patroli atas laporan warga yang mencurigai gerak-gerik orang tersebut. Dari pengecekan KTP, diketahui oknum bersangkutan bernama Junaidi. Dia adalah warga Lumajang, Jawa Timur. Kepada polisi ia mengaku baru pertama kali ke Buleleng. Semula dia hendak mencari angkot di malam hari menuju ke Desa Wanagiri. Di desa itu, ia akan menemui kerabatnya bernama Kadek Moyo. Polisi kemudian membantu yang bersangkutan menuju alamat yang dicari. “Anggota kami langsung membantu mengantarkan dia. Tujuannya mau ke Desa Wanagiri. Di sana, dia diterima keluarganya. Junaidi berprofesi sebagai tukang ukur kayu sengon. Kami apresiasi masyarakat sudah sigap dan memberi respons cepat. Walau salah tidak apa-apa, bagaimana upaya antisipasi dini lebih dipentingkan daripada baru bertindak setelah terjadi,’’ imbuh Parta. (kmb34)

Bali Post/kmb34

PINTU MELENGKUNG - Bendungan Titab – Ularan mengalami peningkatan volume air, Rabu (3/2) kemarin. Warga mengkhawatirkan pintu baja bendungan itu melengkung apalagi mulai bergeser. Masyarakat diminta waspada.

Perekrutan Anggota Pol. PP

Atlet Berprestasi Lolos Seleksi

Singaraja (Bali Post) – Jatah penerimaan anggota Polisi Pamong Praja (Pol. PP) Pemkab Buleleng terpaksa ditambah. Hal ini karena antusiasme pelamar begitu tinggi menjadi anggota Pol. PP. Jika sebelumnya pemkab hanya mengalokasikan 10 orang, kini ditambah 10 orang, sehingga total menjadi 20 orang. Informasi yang dikumpulkan di lapangan Rabu (3/2) kemarin, sejak pendaftaran dibuka total pelamar yang lolos administrasi sudah 138 orang. Pelamar yang berlatar belakang atlet berprestasi dan dibuktikan dengan piagam, medali akan diterima langsung menjadi anggota Pol. PP. Pada seleksi ini, Bupati Putu Agus Suradnyana (PAS) langsung ikut menguji. Pelamar diminta menunjukkan bakat

atau keahlian bela diri mereka selain tes kemampuan intelektual. Kepala Satuan (Kasat) Pol. PP I Made Budi Astawa di sela-sela seleksi mengatakan, penambahan kuota anggota Pol. PP untuk mem enuhi ketentuan ideal jumlah anggotanya. Apalagi, sampai saat ini lembaga yang dipimpinnya itu baru memiliki anggota 174 orang. Mengacu beban kerja dan wilayah yang luas, jumlah anggota idealnya 224 orang jadi masih kurang 50 orang. Dari ratusan pelamar penerimaannya digolongkan sesuai ijazah. Sepuluh orang memiliki kualifikasi pendidikan strata satu (S-1) dan Diploma Tiga (D-3). Sedangkan lima orang tamatan SMA dan lima orang pelamar wanita. “Begitu antusiasnya pelamar, sesuai instruksi atasan

kuota kami tambah menjadi 20 orang,” katanya. Bupati Putu Agus Suradnya n a m e n g a t a k a n , p e lamar yang sebelumnya atlet berprestasi dengan bukti menyandang sejumlah medali di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional, akan langsung diterima jadi anggota Pol. PP. Dikatakan sebagian besar pelamar memiliki keahlian bela diri. Mereka wajib mengikuti serangkain tes lainnya termasuk wawancara langsung. Bagi pelamar yang belum lolos seleksi kali ini, Bupati PAS mempersilakan mengajukan lamaran sebagai satpam di IRD Buleleng. Bukanya mulai Agustus 2016. “Yang kita cari mereka yang memiliki loyalitas dan dedikasi tinggi mengamankan Buleleng,” tegasnya. (kmb38)

JKN Terintegrasi Desember 2016

Singaraja (Bali Post) Tingkat kesehatan masyarakat di Bali Utara cenderung dinamis. Demikian tercermin gambaran tingkat kesehatan warga secara umum. Sejauh ini, perhatian pemerintah melalui layanan kesehatan, khususnya Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), sejak 2010, masih berlanjut. Tetapi, nantinya JKN –Jaminan Kesehatan Nasional, yang masuk skala nasional, mulai diintegrasikan Desember 2016 ini. Selama ini, pola pembiayaan dilakukan sharing, baik Pemprov Bali maupun Pemkab Buleleng. Layanan program JKBM di tahun pertama, kata Mahaprama berjalan lancar. Tahun 2013, ada peningkatan alokasi anggaran karena kian meningkat pengguna JKBM. Sedangkan JKN yang merupakan program nasional, dalam hal ini pemkab telah melibatkan tiga rumah sakit swasta melayani JKN. Karena itu

otomatis alokasi dananya ditambahkan dari APBD perubahan. “Kami akan samakan persepsi dulu. Dari pusat ada JKN sedangkan di daerah JKBM. JKBM sejak 2010 sampai sekarang. Sedangkan JKN akan diintegrasikan 2016 ini dan mulai 1 Januari 2017 dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Kami di tingkat daerah wajib melaksanakan amanat undang-undang itu. JKN menjadi program wajib pemerintah pusat,” paparnya didampingi Kabag Humas dan Protokol Drs. Made Supartawan, M.M., Rabu (3/2) kemarin. Penerapan JKN, kata Mahaprama terintegrasi berdasarkan peraturan undang-undang yang mengatur Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat. Pihaknya tidak ingin salah persepsi. Ia menginformasikan di Buleleng telah membuat strategi road map. “Maka di tahun 2017, seluruh pemerintah daerah wajib melaksanakan JKN. Kami sendiri mulai Desember 2016 terintegrasi JKN,” imbuhnya. Kepala BPJS Kesehatan Made Sukmayanti mengatakan JKN adalah program nasional dan penyelenggaranya dari BPJS Kesehatan. JKN memiliki provider dari Puskesmas, klinik dan RS. Selain itu, terdapat regulator, penyelenggara, dan provider pemberi pelayanan kesehatan. “Tidak ada lagi jaminan kesehatan nanti dikelola daerah. Semuanya terintegrasi menjadi JKN. Sebelumnya tim provinsi dan daerah, telah melakukan workshop metode proses integrasinya. Semua peserta yang masuk ke JKN, sudah dapat memperoleh pelayanan kesehatan di seluruh rumah sakit yang ada di Bali,” tegasnya. (kmb34)

INTEGRASI JKN - Pertemuan membahas integrasi JKBM menjadi JKN di Buleleng, Rabu (3/2) kemarin. Itu dilakukan Kadis Kesehatan dr. I Gusti Nyoman Mahapramana dengan Kepala BPJS Kesehatan Buleleng, Made Sukmayanti dan Kabag Humas dan Protokol Drs. Made Supartawan, M.M.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.