Bali Post - Senin, 03082009

Page 3

KOTA

Senin Pon, 3 Agustus 2009

APK SMP di Buleleng di Bawah Target Denpasar (Bali Post) -

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah mematok akhir Desember 2008 lalu sebagai deadline penuntasan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) Sembilan Tahun. Sebenarnya, Provinsi Bali sudah berhasil memenuhi bahkan melampaui target tersebut. Hanya Kabupaten Buleleng APK (angka partisipasi kotor) SMP-nya masih di bawah target. Hal tersebut dijelaskan Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Drs. IGK Ngurah Widiartha, M.Sc. kepada Bali Post, Minggu (2/8) kemarin. Menurutnya, APK SMP di Bali pada tahun 2009 ini sudah menembus 104 persen. Angka di atas 100 persen itu mengindikasikan bahwa SMP-SMP di Bali juga mendapat pasokan lulusan SD dari daerah-daerah di luar Bali. Menurut Widiartha, sebuah daerah bisa dikategori-

kan tuntas paripurna dalam menyelenggarakan program Wajar Dikdas Sembilan Tahun jika persentase APK SMP di daerah bersangkutan mencapai 95 persen. Artinya, 95 persen dari anak-anak usia SMP (7-15 tahun-red) sudah terlayani pendidikan dasarnya. Secara umum, tegas Widiartha, Provinsi Bali memang bisa dikategorikan sudah tuntas paripurna dalam program Wajar Dikdas Sembilan Tahun. Bahkan, pencapaian prestasi Bali dalam program ini masuk

dalam peringkat tiga besar terbaik di tingkat nasional. Sayang, kata dia, pencapaian APK SMP yang tinggi itu belum merata. Pasalnya, ada satu kabupaten di Bali yakni Kabupaten Buleleng yang memiliki APK SMP relatif rendah atau masih di bawah 95 persen sesuai yang ditargetkan. ‘’Saat ini, APK SMP Buleleng masih berada di level 84,51 persen. Sedangkan kabupaten/kota lainnya di Bali sudah berhasil merealisasikan APK SMP di atas 95%. Bahkan, APK SMP Den-

pasar, Badung, Tabanan, Gianyar, Jembrana dan Bangli sudah menembus angka di atas 100 persen,’’ katanya memaparkan. Kendati begitu, Widiartha mengaku optimis Buleleng mampu merealisasikan target tuntas Wajar Dikdas Sembilan Tahun secara paripurna itu pada akhir Desember 2009 ini. Alasannya, Pemprov Bali telah mengalokasikan anggaran beasiswa untuk siswa dari keluarga miskin paling tinggi untuk kabupaten tersebut. ‘’Melalui kebijakan itu, kami berharap seluruh siswa yang terpaksa putus sekolah di bangku SMP lantaran alasan ketiadaan biaya pendidikan kembali bisa melanjutkan pendidikannya,’’ ujarnya. (kmb13)

Sehari, Tiga Motor Hilang Denpasar (Bali Post) Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sempat tiarap lantaran beberapa di antaranya berhasil ditangkap polisi, kini tampaknya mulai marak lagi. Hal itu terlihat dengan kejadian curanmor di tiga lokasi, Sabtu (1/8) lalu. Bahkan, kasus pencurian motor itu terjadi dalam waktu sehari. Dalam laporan yang masuk ke meja polisi, tiga warga mengadu bahwa motornya hilang diduga digondol maling. Warga pertama yang melapor yakni Putu Widoni Arsa (20), yang tinggal di Jalan Tukad Pakerisan Gang XV No. 23 Panjer, Denpasar. Korban mengaku motor Yamaha Jupiter merah DK 4806 SO lenyap ketika diparkir di bilangan Jalan Pulau Misol No. 61 A, Denpasar, sekitar pukul 09.00 wita.

Pecandu SS Asal Surabaya Dibekuk Polisi Denpasar (Bali Post) Aparat kepolisian terus melakukan penangkapan terhadap penyalahgunaan narkoba. Tak hanya pemakai, pengedar dan penikmat ganja atau lainnya, juga pecandu narkoba jenis shabu-shabu (SS) yang menjadi target polisi. Kali ini, giliran pecandu SS diringkus pasukan Dit. Narkoba Polda Bali. Tersangkanya adalah Darsono Wonowibowo (51) asal Darmo Permai Selatan 10/25 RT 02 RW 05 Surabaya, Jawa Timur. Tersangka ditangkap pasukan di bawah pimpinan Dir. Narkoba Kokot Indarto di areal parkir Hotel Puri Ayu Jalan Sudirman Agung, Denpasar, Sabtu (1/8) lalu. Tanpa bisa berkutik, tersangka dibekuk dan langsung digiring ke Polda Bali guna diproses lebih lanjut. ‘’Hasil penggeledahan, kita menemukan SS seberat 0,2 gram. Barang bukti itu kini digunakan sebagai bahan penyelidikan selanjutnya,’’ kata sumber di Mapolda Bali, Minggu (2/ 8) kemarin. Penangkapan tersangka berawal ketika polisi menerima informasi bahwa tersangka kerap mengantongi barang haram tersebut. Tersangka dikatakan membeli serbuk putih itu dari seseorang dan digunakan untuk dirinya sendiri. Nah, dari informasi itu pasukan melakukan lidik di lapangan. Akhirnya, jejak tersangka berhasil ditemukan di TKP penangkapan. ‘’Ia pun diringkus dan langsung dijebloskan ke sel tahanan,’’ jelas sumber tadi yang namanya tidak mau disebutkan di media massa. Tak hanya barang bukti SS diamankan polisi, juga uang pecahan Rp 10 ribu dan sebuah pipet plastik ukuran 5 cm. Barang bukti itu disimpan di saku celana jeans sebelah kiri. Anehnya, serbuk putih itu dibungkus dengan uang kertas itu. ‘’Kini tersangka dan barang buktinya telah diamankan di Mapolda,’’ ungkapnya. (kmb21)

‘’Saya kaget ketika melihat motor saya lenyap dari tempatnya. Meski telah mencarinya dan menanyakan kepada warga sekitar, hasilnya tetap nihil. Melihat situasi seperti itu, saya yakin yang melakukan perbuatan itu orang yang tidak bertanggung jawab,’’ kata Widoni. Saat itu ia langsung melaporkan kasusnya ke kantor polisi terdekat. Nasib yang sama juga dialami I Putu Darmayasa (20)

asal Dusun Kaler, Desa Antiga, Manggis Karangasem. Ia mengaku satu setengah jam kemudian, motor Yamaha Jupiter MX merah DK 4479 SM miliknya hilang. Motornya hilang ketika diparkir di areal parkir koskosan LC Batu Bidak V wilayah Banjar Batu Bidak, Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung. ‘’Saya sudah laporkan kehilangan ini ke kantor polisi,’’ katanya. Tak hanya kedua korban

yang mengaku kehilangan motor, juga I Wayan Yusuk Sinarta (20) mengalami hal serupa. Ia dengan wajah lesu juga mendatangi kantor polisi untuk melaporkan kasus curanmor. Motor korban jenis Yamaha Mio hitam DK 2615 E hilang di Barrak Multy Player Jalan Padang Luwih, Dalung. ‘’Ketika itu, saya habis bermain game dan bergegas pulang, ternyata motor saya sudah hilang,’’ jelasnya. (kmb21)

3

Tunggu Persetujuan DPR, Pencairan Kekurangan TPG Denpasar (Bali Post) Kanwil Depag Bali memerlukan sekitar Rp 44,8 miliar lagi dana dari pusat untuk membayar tunjangan profesi guru (TPG) agama Hindu di Bali. Pasalnya, dana yang diposkan Rp 22,4 miliar untuk TPG Hindu di Bali, baru bisa membayar selama enam bulan untuk guru yang lulus sertifikasi tahun 2007 dan 2008. Mereka yang lulus 2007, TPGnya masih ditunda selama setahun. Mereka baru menikmati enam bulan TPG, karena dana yang tersedia belum mencukupi. Demikian dikatakan Kakanwil Depag Bali IGK Suthayasa, Sabtu (1/8) lalu. Kekurangan dana itu sudah dilaporkan ke pusat. Bahkan, staf Kanwil Depag Bali sudah pula dipanggil ke pusat. Informasi yang didapat, kekurangan dana TPG itu tentu akan dibayarkan, tetapi pencairannya masih menunggu persetujuan DPR. ‘’Jadi, karena dananya besar untuk seluruh Indonesia, Bali saja Rp 44,8 miliar, tentu pencairannya masih menunggu persetujuan Dewan. Kita berharap kekurangan TPG itu bisa cair minimal sebelum berakhirnya tugas Menag,’’ kata Suthayasa. Sementara itu, 900 guru dan pengawas agama Hindu dari seluruh Indonesia mendapat jatah untuk disertifikasi 2009 ini. Proses pemeriksaan portofolio para guru agama Hindu sudah dilangsungkan oleh 48 asesor LPTK IHDN Denpasar dan Unhi Denpasar. Namun, berapa guru agama Hindu yang tidak lulus, kata Ketua Panitia Sertifikasi Made Girinata, belum dapat dipastikan karena masih penilaian

antarasesor. ‘’Nanti saja kalau hasilnya sudah pasti, kami akan sampaikan berapa guru yang mesti mengikuti diklat karena tak lulus melalui pe-

nilaian portofolionya,’’ kata Girinata baru-baru ini. Sementara untuk memeriksa portofolio para pengawas, saat ini sedang dibentuk ase-

sor khusus pengawas. Sebelum melakukan pemeriksaan portofolio, para asesor khusus pengawas itu akan mendapat pembekalan dulu. (08)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.